0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan18 halaman

Fina ASI Dan Kognitif

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan18 halaman

Fina ASI Dan Kognitif

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

Referat Ilmu Kesehatan Anak

PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN


KOGNITIF ANAK

Disusun Oleh:
Fina Otta Apelia
112015274
Pembimbing:
Dr. Melani Rakhmi Mantu, SpA, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA, JAKARTA
RSUD TARAKAN, JAKARTA
PERIODE 28 NOVEMBER-4 FEBRUARI 2017
Air Susu Ibu Eksklusif
Air susu ibu ( ASI ) eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam
tahap ASI eksklusif ini. United nation childrens fund (UNICEF) dan World Health Organization
(WHO) merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui ASI selama paling sedikit enam bulan.
Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan dan pemberian ASI
dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. Pada tahun 2003 , pemerintah Indonesia mengubah
rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. ASI eksklusif
dianjurkan pada beberapa bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan
mengandung banyak gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut.1 Pola menyusui
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu menysui eksklusif, menyusui predominan dan
menyusui parsial sesuai definisi WHO.2
 Menyusui eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain termasuk air
putih, selain menyusui. Menyusui eksklusif adalah komposit dari pertanyaan : bayi masih
disusui , sejak lahir tidak pernah mendapatkan makanan atau minuman selain ASI, selama
24 jam terakhir bayi hanya disusui ( tidak diberi makanan selain asi ).
 Menyusui predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau
minuman berbasis air, misalnya teh sebagai makanan/ minuman prelakteal sebelum asi
keluar. Menyusui predominan komposit dari pertanyaan: bayi masih disusui, selama 24
jam terakhir bayi hanya disusui, sejak lahir tidak pernah mendapatkan makanan atau
minuman kecuali minuman berbasis air, yaitu air putih atau air teh.
 Menyusui parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan selain ASI, baik
susu formula, bubur atau makanan lainnya sebelum bayi berumur enam bulan, baik
diberikan secara kontinyu maupun diberikan sebagai makanan prelakteal. Menyusui parsial
adalah komposit dari pertanyaan: bayi masih disusui, pernah diberi makanan prelakteal
selain makanan atau minuman berbasis air seperti susu formula, biscuit, bubur, nasi
lembek,pisang atau makanan yang lain.
Komposisi ASI
Komposisi ASI akan bervariasi tergantung usia bayi, sehingga ada yang disebut kolostrum,
asi peralihan, asi matur. Komposisi juga bervariasi dari awal hingga akhir menyusui. Asi awal
(foremilk )adalah asi yang bening yang diproduksi pada awal penyusuan. Foremilk banyak
mengandung laktosa dan protein. Hindmilk ( asi akhir ) adalah asi yang lebih putih pekat,
diproduksi pada akhir penyusuan.Hindmilk banyak mengandung lemak yang sangat diperlukan
sebagai sumber tenaga dan pembentukan otak.1,3

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Di dalam usus halus laktosa akan dipecah
menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim lactase. Produksi enzim lactase pada usus halus bayi
kadang-kadang belum mencukupi , untungnya lactase terdapat dalam ASI. Sebagian laktosa akan
masuk ke usus besar , dimana laktosa ini akan difermentasi oleh flora usus (bakteri baik pada usus)
yaitu laktobasili. Bakteri ini akan menciptakan keadaan asam dalam usus yang akan menekan
pertumbuhan kuman pathogen ( kuman yang menyebabkan penyakit) pada usus dan meningkatkan
absorbsi ( penyerapan ) kalsium dan fosfor.1,3

Kurang lebih 50 % energi yang terkandung pada ASI berasal dari lemak atau kurang lebih
40 g/L. Lemak dalam ASI ada dalam bentuk butiran lemak yang absorpsinya ditingkatkan oleh
bile salt stimulated lipase (BSSL). Asam lemak yang terkandung pada asi kaya akan asam
palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam alfa linolenat. Trigliserida adalah bentuk lemak utama
pada ASI dengan kandungan antara 97%-98%. ASI sangat kaya asam lemak esensial yaitu asam
lemak yang tidak bisa diproduksi tubuh tetapi sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak. Asam
lemak esensial tersebut adalah asam linoleat 8-17% , asam alfa linolenat 0,5 -1,0 persen dan
derivatnya yaitu asam arakidonat 0,5-0,7 % dan DHA 0,2-0,5%.1,3

Kandungan protein dalam ASI dalam bentuk whey 70 % dan kasein 30 % dengan varian
komposisi whey: kasein adalah 90:10 pada hari ke 4 sampai 10 setelah melahirkan, 60:40 pada asi
matur ( hari ke 11 sampai 240 ) dan 50:50 setelah hari ke 240. Pada susu sapi perbandingan whey
: kasein adalah 18 :82. Protein whey tahan terhadap suasana asam dan lebih muda diserap sehingga
akan mempercepat pengosongan lambung. Selain itu protein whey mempunyai fraksi asam amino
fenilalanin , tirosin, dan metionin dalam jumlah lebih rendah disbanding kasein tetapi dengan kadar
taurin lebih tinggi. Komponen utama protein whey ASI adalah alfa laktalbumin, sedangkan protein
whey pada susu sapi adalah beta laktaglobulin. Laktoferin, lisozim, dan sIgA adalah merupakan
bagian dari protein whey yang berperan dalam pertahanan tubuh. Kandungan zat aktif lain dalam
ASI yang terutama bekerja untuk fungsi kekebalan tubuh adalah komponen protein ( alfa
laktalbumin, beta laktaglobulin, kasein, enzim , factor pertumbuhan, hormone, laktoferin, lisozim,
sIgA dan immunoglobulin lain ).1

Gambar 1. Komposisi ASI3


Tabel 1. Perbedaan asi dan susu formula3

Posisi dan Perlekatan Menyusui


Keberhasilan menyusui tidak bisa lepas dari perlekatan dan posisi menyusui yang benar.
Perlekatan mulut bayi pada payudara yang salah bisa berakibat puting lecet dan luka. Posisi yang
salah bisa menyebabkan pengeluaran ASI tidak lancar. Keduanya bisa berakibat insufisiensi
laktasi sekunder. Ada beberapa tanda yang dapat dilihat dari luar yang menunjukkan bahwa bayi
melekat secara benar pada payudara :1

- Dagu bayi menyentuh payudara


- Mulut terbuka lebar ( hal ini terutama untuk payudara besar )
- Bibir bawah bayi melengkung keluar
- Pipi bulat atau datar
- Sebagian besar aerola masuk ke dalam mulut bayi, lebih banyak aerola terlihat di bagian
atas mulut bayi daripada dibawahnya.

Tanda-tanda bawa posisi benar adalah:


- Badan bayi rapat daan menghadap ke payudara
- Kepala dan badan bayi lurus
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Badan belakang bayi ditopang ( terutama pada bayi baru lahir )
- Ibu merasa santai dan nyaman

Gambar 3. Posisi dan perlekatan menyusui1

Produksi dan Kecukupan ASI


Setelah melahirkan seorang ibu memerlukan keterampilan khusus untuk merawat bayinya,
memberikan ASI secara benar baik perlekatan maupun posisinya. Produksi ASI akan meningkat
segera setelah lahir sampai usia 4 sampai 6 minggu dan setelah itu produksinya akan menetap.
Produksi pada hari pertama dan kedua sangat sedikit tetapi akan meningkat menjadi 500 cc pada
hari ke 5 , 600-690 cc pada minggu kedua dan kurang lebih 750 cc pada bulan ke 3 sampai bulan
ke 5 . Produksi ASI ini akan menyesuaikan kebutuhan bayi. Jika saat itu bayi mendapat tambahan
makanan dari luar ( misalnya susu formula ) , maka kebutuhan bayi akan ASI berkurang dan
berakibat produksi ASI akan turun. Produksi ASI 750-1000 ml/hari menghasilkan energi 510-615
kkal/hari, energi yang diperlukan bayi dengan berat badan 5-6 kg. Rata-rata volume ASI pada ibu
yang menyusui bayi usia 1-6 bulan secara eksklusif mendapatkan hasil sebagai berikut :1

1. Bayi menyusui 10-12 kali dalam sehari


2. Rata-rata produksi ASI adalah 800 ml/hari
3. Produksi ASI setiap kali menyusui adalah 90 ml/kali yang dihasilkan 2 payudara.
4. Pada umumnya bayi akan menyusu pada payudara pertama sebanyak 75 ml dan dilanjutkan
50 ml pada payudara kedua

Selama 3 bulan pertama , bayi akan mendapat ASI eksklusif akan kembali ke berat badan
lahir paling tidak pada usia 2 minggu dan tumbuh sesuai atau bahkan di atas grafik sampai usia 3
bulan. Penurunan berat badan bayi selama 2 minggu pertama kehidupan tidak boleh melebihi 10
%. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah lebih lambat kembali ke berat badan lahir semula,
dibandingkan bayi dengan berat badan lahir normal.4

Manfaat Asi Eksklusif

Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan
negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena
mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut :4,5
1.Untuk Bayi

Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi,
pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang
diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang
diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin
mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan
emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena
mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan
berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang
diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.
2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra kehamilan, serta
mengurangi resiko perdarahan, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang
menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat
waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran
ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu
formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat
memperoleh manfaat fisik dan emotional .

Beberapa peraturan hukum terkait ASI eksklusif


 UU Nomor 36/2009 tentang Kesehatan
Pasal 128 ayat 2 dan 3 disebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga,
pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan
waktu dan fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.2
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air
susu Ibu eksklusif. Pasal 6 berbunyi “ setiap ibu yang melahirkan harus memberikan asi
eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya.”2
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang Pemberian ASI
secara eksklusif di Indonesia:2
- Menetapkan ASI eksklusif di Indonesia selama 6 bulan dan dianjurkan sampai
dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makanan tambahan yang
sesuai
- Tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan
untuk memberikan asi eksklusif dengan mengacu pada 10 langkah keberhasilan
menyusui.
Pengertian Kognitif

Kognitif atau sering disebut kognisi mempunyai pengertian yang luas mengenai berfikir
dan mengamati. Ada yang mengartikan bahwa kognitif adalah tingkah laku yang mengakibatkan
orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Selain
itu kognitif juga dipandang sebagai suatu konsep yang luas dan inklusif yang mengacu kepada
kegiatan mental yang terlibat di dalam perolehan, pengolahan, organisasi dan penggunaan
pengetahuan. Proses utama yang digolongkan di bawah istilah kognisi mencakup : mendeteksi,
menafsirkan, mengelompokkan dan mengingat informasi; mengevaluasi gagasan, menyimpulkan
prinsip dan kaidah, mengkhayal kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi.6
Faktor kognitif memiliki pemahaman bahwa ciri khasnya terletak dalam belajar
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek yang
dihadapi dan dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang yang
semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Dari pernyataan ini dapat dikatakan bahwa
makin banyak pikiran dan gagasan yang dimiliki seseorang, makin kaya dan luaslah alam pikiran
kognitif orang tersebut. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa kognitif merupakan proses mental
yang berhubungan dengan kemampuan dalam bentuk pengenalan secara umum yang bersifat
mental dan ditandai dengan representasi suatu obyek ke dalam gambaran mental seseorang apakah
dalam bentuk simbol, tanggapan, ide atau gagasan dan nilai atau pertimbangan. Faktor kognitif
mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar
aktivitasnya dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir dimana
kedua hal ini merupakan aktivitas kognitif yang perlu dikembangkan.6
Hal-hal yang termasuk dalam aktivitas kognitif adalah mengingat dan berfikir. Mengingat
merupakan aktivitas kognitif dimana orang menyadari bahwa pengetahuan berasal dari kesan-
kesan yang diperoleh dari masa lampau. Bentuk mengingat yang penting adalah reproduksi
pengetahuan, misalnya ketika seorang anak diminta untuk menjelaskan kembali suatu pengetahuan
atau peritiwa yang telah diperolehnya selama belajar. Sedangkan pada saat berfikir anak
dihadapkan pada obyek-obyek yang diwakili dengan kesadaran. Jadi tidak dengan langsung
berhadapan dengan obyek secara fisik seperti sedang mengamati sesuatu ketika ia melihat,meraba
atau mendengar.6,7
Perkembangan Kognitif
Berikut adalah tiga pendekatan klasik dalam perkembangan kognitif:8
a) Pendekatan Behaviorist
Mempelajari cara kerja pembelajaran dasar, yang bertujuan pada bagaimana perilaku
berubah dalam respon terhadap pengalaman.
b) Pendekatan Psikometrik
Mengukur perbedaan kuantitatif dalam kemampuan kognitif dengan menggunakan test
yang menyatakan atau memprediksi kemampuan tersebut.
c) Pendekatan Piaget
Pada pendekatan ini melihat adanya perubahan, tingkatan, di dalam kualitas suatu kognitif
yang berfungsi.

Berikut adalah sub-tahap sensorimotorik menurut Piaget:7,8


1) Pada sub-tahap pertama (usia 1 bulan), bayi baru lahir mulai berlatih untuk mengambil
alih refleks-refleks yang sudah ada sejak lahir, melibatkan diri dalam tingkah laku
meskipun tidak ada stimulus normal pada saat itu. Contohnya adalah bayi yang baru lahir
mulai menghisap secara refleks ketika bibir mereka disentuh.
2) Pada sub-tahap kedua (usia 1-4 bulan), bayi mulai belajar untuk mengulangi perilaku-
perilaku yang menghasilkan sensasi yang menyenangkan yang pada awalnya terjadi secara
spontan, seperti menghisap jari. Mereka mulai tertarik pada bunyi, dan mulai menunjukkan
kemampuan mengordinasi sebagai informasi sensorik (penglihatan dan pendengaran).
3) Pada sub-tahap ketiga (umur 4-8 bulan), bersamaan dengan ketertarikan baru dalam
memanipulasi objek dan mempelajari bagian tubuh mereka.Pada sub-tahap ini terjadi
circular reaction sekunder, dimana bayi tersebut mengulang sebuah tindakan bukan karena
dia mampu tetapi karena dia ingin mendapatkan hasil yang melampaui kemampuan tubuh
bayi itu sendiri. Contohnya adalah bayi yang berusaha memainkan mainannya hanya untuk
mendengarkan bunyi mainan tersebut.
4) Pada sub-tahap keempat (8-12 bulan), bayi belajar menggeneralisasikan dari pengalaman
lalu untuk memecahkan masalah. Bayi akan merangkak untuk mendapatkan sesuatu yang
mereka inginkan, menggenggamnya atau menjauhkan benda yang menghalangi sesuatu
yang mereka inginkan (misalnya tangan orang lain). Mereka memodifikasi dan
mengordinasi skema-skema sebelumnya seperti skema-skema untuk merangkak,
mendorong, menggenggam untuk menemukan cara agar bisa berhasil.
5) Pada sub-tahap kelima (12-18 bulan), bayi mulai mencoba perilaku baru untuk melihat
apa yang terjadi. Setelah mereka mulai berjalan, maka mereka dapat lebih mudah
mengeksplorasi lingkungan mereka. Mereka sekarang memasuki reaksi sirkular tersier,
memvariasikan tindakan untuk mendapatkan hasil yang serupa, ketimbang hanya
mengulang perilaku menyenangkan yang secara tidak sengaja mereka temukan. Misalnya,
seorang balita mungkin akan meremas bebek plastiknya yang berbunyi ketika ia
menginjaknya, untuk melihat apakah benda tersebut berbunyi kembali. Untuk pertama kali,
mereka menunjukkan orisinalitas dalam memecahkan masalah. Dengan trial dan error,
mereka mencoba beberapa tindakan sampai mereka menemukan cara terbaik untuk
mencapai tujuan.
6) Pada sub-tahap keenam (18- 2 tahun), merupakan transisi ketahap pra-operasional masa
kanak-kanak awal.Kemampuan representasional (representational ability) kemampuan
secara mental menghadirkan kembali objek dan tingkah laku dalam ingatan, cukup banyak
melalui simbol seperti kata, angka, dan gambar mental-membebaskan anak dari
pengalaman langsung.Mereka bisa berpura-pura, dan kemampuan representasional mereka
mempengaruhi kepuasan mereka dalam berpura-pura. Mereka dapat memikirkan tindakan
mereka sebelum melaksanakannya. Mereka tidak lagi harus bersusah payah melalui trial
and error untuk memecahkan masalah.

Test Perkembangan untuk Anak-anak dan Bayi


Meskipun sangat tidak mungkin untuk mengukur kepintaran bayi , sangat mungkin untuk
mengukur perkembangan kognitif mereka. Jika orang tua khawatir apabila mereka tidak
melakukan hal yang sama sesuai dengan bayi-bayi yang lain pada umumnya, testing
perkembangan dapat meyakinkan mereka bahwa perkembangannya normal atau memberitahu
bahwa terdapat masalah perkembangan terhadap bayi tersbut. Test perkembangan
membandingkan performa bayi dalam beberapa tugas dengan norma-norma sebagai patokan atas
dasar dari pengamatan sekumpulan bayi dan anak-anak dalam jumlah yang besar yang dapat
dilakukan dalam umur-umur tertentu. Contoh:Bayley Scales of Infant and Toddler Development.
Tes ini didesain untuk menguji perkembangan bayi dari usia 1 bulan hingga 3 tahun setengah dan
juga untuk melihat kekuatan, kelemahan, dan kompetesi dalam masing-masing 5 tahap
perkembangan (kognitif,bahasa, motorik, emosi sosial, dan perilaku adaptasi) dari seorang anak
untuk membantu orang tua dan ahli dalam membentuk rencana yang lebih baik untuk anaknya.Tes
yang diciptakan oleh psikolog ternama asal Amerika Serikat Nancy Bayley. Tes ini terdiri dari
serangkaian pertanyaan dan permainan yang dilakukan sekitar 45 sampai 60 menit.8,9

Tabel 2. Kalkulasi usia10

Tabel 3. Emosi-sosial10
Tabel 4. Adaptif skor10
Gambar 4. Bayley Scales of Infant and Toddler Development10

Tes intelligence quotient ( IQ)


Merupakan cara untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Cara menghitung IQ
adalah IQ = MA x 100 / CA. Mental Age ( MA) diperoleh dari hasil tes inteligensi, CA (
Chronological age ) diperoleh dari tanggal kelahiran individu yang diukur. Contoh perhitungan
tingkat inteligensi adalah Alya berumur 8 tahun, setelah dites inteligensi ternyata ia dapat
mengerjakan soal-soal untuk anak yang berumur 11 tahun. Jadi IQ Alya adalah 11/8 x 100 =
137,5.8

Wechles Intelligence Scale for Children (WISC)

Wechles Intelligence Scale for Children (WISC) merupakan tes yang IQ yang diciptakan
oleh psikolog asal Amerika Serikat, David Wechsler pada tahun 1949. Secara garis besar tes ini
adalah untuk mengukur kemampuan kognitif pada anak dari umur 5 sampai 15 tahun. Tujuan dari
WISC adalah untuk mengukur kemampuan anak dalam aspek verbal dan logika.8

Tes IQ Fisher-Price

Fisher Price merupakan perusahaan mainan khusus anak-anak dari Inggris. Perusahaan ini
menunjuk psikolog ternama untuk meciptakan sebuah tes untuk menentukan tingkat intelegensi
dan respon anak bayi. Tes IQ Fisher-Price memang ditunjukkan kepada anak yang berumur enam
bulan sampai satu tahun. Berbeda dengan tes IQ pada umumnya di mana peserta yang menjawab
merupakan subjek dari tes, Fisher-Price dilakukan kepada orang tua sang bayi untuk menentukan
tingkat kecerdasan sang anak. Tes ini dilakukan dengan memberikan 10 pertanyaan mengenai
perilaku dan respon bayi terhadap beberapa situasi. Meskipun banyak ahli anak atau psikolog anak
lain mengatakan jika tes ini tidak dapat menentukan tingkat kecerdasan anak saat mereka tumbuh,
namun tes ini bisa dilakukan untuk memeriksa perkembangan otak dan respon sang bayi.8

Griffith Scale of mental development

Mengukur tingkat perkembangan (2-8 tahun). Enam sub-skala meliputi: Sub-skala A:


Locomotor: keterampilan motorik kasar termasuk kemampuan untuk menyeimbangkan dan
mengkoordinasikan gerakan dan kontrol. Sub-skala B: Personal-Sosial: Kemahiran dalam aktivitas
sehari-hari, tingkat kemandirian dan interaksi dengan anak-anak lainnya. Sub-skala C: Bahasa:
bahasa reseptif dan ekspresif. Sub-skala D: Mata dan Tangan Koordinasi: keterampilan motorik
halus, ketangkasan manual dan keterampilan pemantauan visual. Sub-skala E: Kinerja:
keterampilan visuospatial termasuk kecepatan kerja dan presisi. Sub-skala F: Penalaran:
kemampuan untuk memecahkan masalah praktis, pemahaman tentang konsep-konsep matematika
dasar .Griffith disediakan hanya untuk dokter anak dan profesional kesehatan yang telah berhasil
menyelesaikan kursus pelatihan terakreditasi oleh Asosiasi untuk Penelitian di Bayi dan
Perkembangan Anak.11

Gambar 5. Griffith Scale of Mental Development


Emotional Quotient ( EQ)
EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol
emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap
informasi akan suatu hubungan. Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari
kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri,
memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang
lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri. untuk
kecerdasan emosi (EQ) hingga saat ini belum ada alat yang dapat mengukurnya dengan jelas
karena dua kecerdasan tersebut bersifat kualitatif bukan kuantitatif. Aspek EQ adalah kemampuan
kesadaran diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan
mengendalikan emosi orang lain, kemampuan berhubungan dengan orang lain ( empati )8

Developmental Quotient ( DQ )

Developmental quotient (DQ) adalah yang menggambarkan proporsi perkembangan yang


normal anak pada usia tersebut. Hitung DQ adalah usia ekivalen dibagi usia kronologis, kemudian
dikalikan 100. Interpretasikan nilai DQ jika normal, seorang anak berkembang secara normal jika
DQ pada kemampuan bahasa dan visual-motornya >85. Suspek, jika DQ pada satu atau kedua
aspek <85 tetapi >75 , retardasi mental, jika kedua aspek (bahasa dan visual-motor) menghasilkan
DQ yang <75. Gangguan komunikasi (communication disorder), jika aspek bahasa terlambat
(delayed), tetapi aspek visual-motor dalam batas normal (DQ >85).8

Pengaruh asi eksklusif terhadap fungsi kognitif anak


Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor nutrisi, salah satunya yaitu pemberian ASI
eksklusif. Telah diketahui bahwa sampai usia 6 bulan air susu ibu (ASI) adalah makanan yang
ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisik maupun psikis.Dengan memberikan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi
kecerdasan anak secara optimal. Air susu ibu selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi
yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien khusus seperti
taurin, laktosa, AA, DHA, omega 3, omega 6,kolin, dan triptofan yang diperlukan otak bayi agar
tumbuh optimal untuk membantu proses sinaptogenesis dan proses mielinisasi. Semakin banyak
sinaps antara sel-sel saraf semakin kompleks pula kemampuan menerima, mengolah, menyimpan,
dan menjawab rangsang yang diterima oleh sel saraf. Secara umum jumlah sinaps meningkat pesat
antara usia 3-4 bulan,kemudian terjadi hubungan dengan pusat pengolahan informasi penglihatan
sampai usia 6 bulan. Fungsi kognitif yaitu kemampuan persepsi, cara berpikir, dan belajar yang
menggambarkan kecerdasan seorang anak serta dapat dinilai dengan skor IQ.9
Fungsi kognitif dapat dinilai sejak lahir, instrument yang dapat digunakan antara lain skala
perkembangan menurut BSID, Denver, Griffith. Namun di antara instrumen yang ada hanya
Griffith yang dapat menilai IQ pada bayi. Uji perkembangan kognitif dengan menggunakan
instrumen Griffith dapat digunakan pada bayi baru lahir untuk Intelligence quotient, berbeda dari
alat ukur perkembangan yang lain. Melalui pengukuran IQ bayi, dapat dideteksi dan dilakukan
stimulasi dini sesuai dengan kekurangan aspek yang dimilikinya.12
Penelitian Lony Novita di Indonesia tahun 2008 mengenai penelitian Tingkat kecerdasan
(IQ) pada kelompok ASI eksklusif memiliki nilai rata-rata IQ yang lebih tinggi dibanding ASI
noneksklusif. Pada kelompok ASI eksklusif nilai IQ berkisar pada rentang 112-142, nilai rata-rata
IQ 128,3. Untuk kelompok ASI noneksklusif berkisar pada rentang 82-137, nilai rata-rata IQ
114,4. Selisih IQ di antara kedua kelompok sebesar 13,9 point. Lama pemberian ASI
mempengaruhi perkembangan kognitif bayi (IQ). Bayi yang mendapat ASI selama 6 bulan akan
memiliki nilai IQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang kurang dari 6 bulan . Pada
pemberian ASI noneksklusif, peluang mempunyai IQ di bawah rata-rata 1,68 kali lebih besar
dibandingkan IQ di atas rata-rata.12

Penelitian Morrow-Tcucak di Amerika Serikat mengenai perkembangan mental dan


motorik anak mendapatkan ASI lebih empat bulan pada dua tahun pertama kehidupannya secara
bermakna meningkatkan skor Bayley scale of infant development sebesar 2,5 point dibandingkan
anak yang mendapat ASI kurang dari empat bulan.13 Dari aspek fungsi kognitif pemberian ASI
eksklusif memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendapat ASI eksklusif.13
Daftar Pustaka

1. Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolic. Jilid 1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.h.77-86.
2. Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI. Situasi dan analisis asi eksklusif berdasarkan
Riskesdas 2014.
3. Ballard O, Morrow AL. Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors.
2013;60(1):49-74.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3586783/
4. Besar DS, Eveline TN. Bedah asi. Jakarta : IDAI;2009.
5. Purwanti S, Hubertin. Konsep penerapan ASI eksklusif. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004.
6. Depkes RI. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi tumbuh kembang anak.
Jakarta: 2010.
7. Tanuwidjaya S. Konsep umum tumbuh dan kembang. Dalam Moersintowarti N, Titi S,
Soetjiningsih, Hariyono S, IG. N. Gde Ranuh, Sambas W, editor. Tumbuh Kembang Anak
dan Remaja. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
8. Hadis, Fawzia A. Psikologi perkembangan anak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
9. Behrman, Richard E. Nelson ilmu kesehatan anak. Edisi 15. Jakarta: EGC ; 2000.
10. Pearson Education. 2008 http://images.pearsonclinical.com/images/PDF/Bayley-
III_Webinar.pdf
11. J Ivens, N Martin. A common metric for the Griffiths Scales. 2002. 87:109–110.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1719193/pdf/v087p00109.pdf
12. Novita L, Dida A, Gurnida, Herry G. Perbandingan fungsi kognitif bayi usia 6 bulan yang
mendapat dan yang tidak mendapat asi eksklusif. Sari Pediatri. 2007; 9(6): 429-34.
13. Morrow-Tcucak M, Haude RH, Erhart CB. Breast feeding and cognitive development in
the first 2 years of life. Social Science & Medicine. 1988;26:635-9.

Anda mungkin juga menyukai