Els 109 Op
Els 109 Op
PENDAHULUAN
1
1) Kelas Dunia
Perusahaan mampu memberikan pelayanan dengan standar kualitas pelayanan
kelas dunia, memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir, terdepan dalam
pemanfaatan teknologi, serta merupakan perusahaan idaman bagi para pencari
kerja. Pelayanan kelas dunia yang dimaksud diharapkan dapat diwujudkan pada
tahun 2025, dimana perusahaan memiliki pencapaian Key Performance Indicators
(KPI) terbaik di antara sesama anggota Joint Maintenance Cooperation
Committee (JMCC).
2) Tumbuh Kembang
Perusahaan mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha, serta
konsisten dalam pengembangan standar kerja.
3) Unggul
Perusahaan menjadi yang terbaik, terkemuka, dan mutakhir dalam bisnis
kelistrikan, focus dalam usaha mengoptimalkan potensi insan, serta mampu
meningkatkan kualitas input, proses, dan output produk dan jasa pelayanan serta
berkesinambungan.
4) Terpercaya
Perusahaan mampu memegang teguh etika bisnis, konsisten memenuhi standar
layanan yang dijanjikan, serta menjadi perusahaan favorit para pihak yang
berkepentingan.
5) Potensi Insani
Perusahaan mampu mengembangkan insan yang kompeten, professional, dan
berpengalaman, serta memenuhi standar etika dan kualitas.
b. Misi :
1) Melakukan pengembangan dan pengelolaan asset Transmisi
2) Pengendalian investasi dan logistik Transmisi
3) Melaksanakan pemeliharaan aset transmisi secara efektif, efisien, dan ramah
lingkungan.
c. Tata Nilai :
Sebagai salah satu unit pelaksana PT. PLN (Persero), PT. PLN Transmisi Jawa
Bagian Tengah menggunakan tata nilai PLN yaitu “SIPP”
2
1) Saling Percaya (S)
2) Integritas (I)
3) Peduli (P)
4) Pembelajar (P)
b. Makna Logo
Makna Logo PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah
1) Bidang Persegi Panjang Vertikal
Bidang persegi panjang vertikal menandakan bahwa PT. PLN (Persero) Transmisi
Jawa Bagian Tengah adalah organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Warna
kuning yang berarti cerah, seperti PLN yang mampu menciptakan pencerahan
bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, warna kuning juga melambangkan
semangat yang menyala yang dimiliki oleh karyawan yang bekerja di PT. PLN
(Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah.
3
2) Petir atau Kilat
Melambangkan produk jasa utama yang dihasilkan PT. PLN (Persero) Transmisi
Jawa Bagian Tengah yaitu dalam bidang ketenagalistrikan. Selain itu petir atau
kilat juga melambangkan kerja cepat dan tepat karyawan PT. PLN (Persero)
Transmisi Jawa Bagian Tengah dalam memberikan solusi terbaik bagi
pelanggannya. Warna merah pada petir menggambarkan keberanian dalam
menghadapi tantangan perkembangan zaman, dimana PLN sebagai perusahaan
listrik pertama di Indonesia.
3) Tiga Gelombang
Menggambarkan aliran energi listrik terhadap bidang usaha yang ditekuni
perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi. Hal tersebut berjalan
beriringan dengan kerja keras para karyawan PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa
Bagian Tengah dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Warna
biru melambangkan sesuatu yang konstan (tetap) seperti listrik yang tetap selalu
diperlukan dalam kehidupan manusia. Selain itu warna biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki setiap karyawan dalam memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya.
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian
Tengah
Sumber: Data Olahan Peneliti
4
d. Tugas Pokok
1) Memastikan kebijakan dan rencana strategis pemeliharaan asset transmisi yang
telah ditetapkan Direksi sesuai dengan Rencana Usaha penyediaan Tenaga Listrik
(RUPTL), Rencana Jangka Panjang (RJP), dan Rencana Kerja dan Anggaran
Unit (RKAU).
2) Untuk mendukung kinerja transmisi secara andal, efisien, dan aman demi
memastikan terlaksananya pemeliharaan transmisi dan gardu induk termasuk
pemeliharaan dalam keadaan bertegangan.
3) Pengelolaan asset transmisi dan fasilitas penunjang, inspeksi, dan asesmen
instalasi sistem transmisi, pemeliharaan alat uji dan transmisi (preventif dan
korektif) dan pengelolaan data instalasi harus dipastikan pelaksanaannya.
4) Memastikan tersusunnya rencana pelaksanaan pengembangan instalasi
Transmisi.
5) Memastikan pengelolaan peralatan kerja dan material dengan menerapkan
administrasi logistik untuk pelaksanaan pemeliharaan instalasi sesuai akidah
lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan.
6) Menetapkan rencana, evaluasi dan monitoring kinerja operasi dan keuangan,
melakukan pemetaan dan mitigasi risiko, pengendalian sistem manajemen mutu
serta laporan manajemen.
6
TABEL 1.1
PERSENTASE PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
Under Performance 4 2% 4 2% 7 3%
7
Dan untuk tingkat Contributor, terdapat 78 karyawan atau sebesar 34%. Sedangkan
untuk karyawan yang masih berada di tingkat Under Performance berjumlah 4
karyawan atau sebesar 2%.
Pada tahun 2017, karyawan di PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian
Tengah berjumlah 229 orang. Karyawan yang mencapai tingkat kinerja High
Performance berjumlah 13 orang atau sebesar 6%. Karyawan yang mencapai tingkat
Performance berjumlah 68 karyawan atau sebesar 30%. Untuk karyawan yang
mencapai tingkat Target berjumlah 84 karyawan atau sebesar 36%. Dan untuk
tingkat Contributor, terdapat 57 karyawan atau sebesar 25%. Sedangkan untuk
karyawan yang masih berada di tingkat Under Performance berjumlah 7 karyawan
atau sebesar 3%. Dari data kinerja karyawan tersebut dapat diketahui bahwa kinerja
karyawan PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah masih belum tercapai
sepenuhnya, dikarenakan masih sedikit karyawan yang mencapai High Performance
yaitu sebesar 27% pada tahun 2015, 11% pada tahun 2016 dan 6% pada tahun 2017
serta masih ada beberapa karyawan yang berada di tingkat Under Performance.
Kinerja karyawan yang masih belum tercapai tersebut dapat mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan, karena kinerja merupakan salah satu faktor pendukung
tercapainya produktivitas kerja karyawan. Berikut merupakan standar penilaian
kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah sebagaimana
dijelaskan pada Tabel 1.2 sebagai berikut:
TABEL 1.2
STANDAR KINERJA KARYAWAN
Predikat Nilai
High Performance >90
Performance 75-89,99
Target 65-74,99
Contributor 50-64,99
Under Performance 0-49,99
Sumber: Data Internal Perusahaan
8
Pencapaian produktivitas SDM PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian
Tengah dapat dilihat melalui data pencapaian perspektif SDM. Dari data tersebut
terdapat indikator dari HCR (Human Capital Readiness) merupakan kesiapan
kapasitas dan kapabilitas SDM dalam mendukung implementasi strategi perusahaan,
OCR (Organization Capital Readiness) merupakan kesiapan organisasi dalam
menyelaraskan faktor yang mendorong perbaikan dan pembelajaran berkelanjutan
untuk mendukung agenda perubahan organisasi melalui implementasi strategi
perusahaan, dan produktivitas yang terbagi atas hasil produktivitas pegawai yaitu
output dari hasil kerja karyawan, dan proses pendukung produktivitas yaitu faktor-
faktor yang mendukung tercapainya produktivitas kerja. Sebagaimana dijelaskan
pada Tabel 1.2 sebagai berikut:
TABEL 1.2
PENCAPAIAN SASARAN PERSPEKTIF SDM
NO. KPI Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Tgt Real Persen Tgt Real Persen Tgt Real Persen
1. HCR Level 3,90 3,87 99,23% 3,90 3,90 100% 3,90 3,90 100%
2. OCR Level 3,90 3,87 99,23% 3,90 3,87 99,23% 3,90 3,90 100%
3. Produktivitas
a.Hasil MVA / 20,82 20,98 100,76% 20,82 21,57 103,60% 20,82 20,98 100,76%
Produktivitas pegawai
Pegawai
b. Proses % 100,00 83,33 83,33% 100,00 83,33 83,33% 100,00 81,00 81,00%
Pendukung
Produktivitas
9
Sehingga dari tahun 2015 sampai tahun 2017 hasil produktivitas berfluktuasi.
Proses pendukung produktivitas pada tahun 2015 dan 2016 teralisasi 83,33 dari
target 100 atau 83,33%. Pada tahun 2017 mencapai 81,00 dari target 100,00 atau
81,00%. Human Capital Readiness yang mencapai target tersebut dapat digunakan
sebagai tolak ukur perusahaan dalam mencapai target strategis, dan Organization
Capital Readiness tersebut digunakan sebagai pendorong dalam melakukan
perbaikan. Dapat diketahui bahwa target terendah terjadi pada proses pendukung
produktivitas, hal tersebut membuat proses pendukung produktivitas berstatus
masalah. Hal ini dapat berpengaruh terhadap produktivitas yang di hasilkan oleh PT.
PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah. Dengan begitu di harapkan
selanjutnya PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah dapat memperbaiki
proses pendukung produktivitas tersebut untuk mencapai bahkan melebihi target
yang telah ditentukan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kerjasama
tim. Menurut Sinambela (2016:6) kerjasama tim penting dalam organisasi, hal ini
digambarkan dalam pemikiran oleh dua orang atau lebih dapat lebih baik daripada
pemikiran oleh satu orang, anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya,
hasil dari sebuah tim dapat lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota
individual). Selain itu nilai tambah dengan adanya kerjasama tim yaitu adanya
pengetahuan dan keterampilan yang beragam yang dapat membuat keuntungan lebih
dibandingkan kerja secara individu.
Berdasarkan survey awal melalui pendistribusian kuesioner terhadap 10
karyawan, diperoleh hasil sebagaimana pada Tabel 1.3
TABEL 1.3
SURVEY AWAL KERJASAMA TIM
No Pernyataan Kuesioner NILAI Total
10
Dari hasil Pra Survey dapat dilihat bahwa tingkat kepentingan adanya
kerjasama tim terhadap produktivitas kerja sebesar 90%, artinya kerjasama tim
memiliki peran penting terhadap produktivitas PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa
Bagian Tengah. Adanya kerjasama tim sebagai pemecah masalah sebesar 92%
menandakan bahwa dalam memecahkan masalah dapat dilakukan dengan kerjasama
tim. Responden juga menyatakan kerjasama tim berpengaruh terhadap produktivitas
kerja sebesar 89%, hal tersebut menjelaskan bahwa pengaruh kerjasama tim terhadap
produktivitas kerja karyawan benar adanya.
Dengan menerapkan kerjasama tim maka terdapat pula aturan-aturan serta
mekanisme kerja yang jelas, sehingga usaha yang dihasilkan dapat lebih maksimal.
Usaha besar yang tercipta karena adanya kerjasama akan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan pada perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penelitian ini
diberi judul: “Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Di PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah”.
11
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan pemahaman
dalam bidang SDM, khususnya yang berkaitan dengan kerjasama tim dan
pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
b. Beberapa penelitian yang terungkap dalam penelitian ini diharapkan bisa
dijadikan sebagai bahan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang
masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, waktu dan
periode penelitian, serta sistematika penulisan.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi atau
acuan untuk membuat kutipan yang disajikan dalam isi tugas akhir.
13