0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan21 halaman

Makalah Bidan Delima Kelompok 2 Revisi

Bidan Delima adalah program peningkatan kualitas pelayanan bidan praktik swasta yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana berkualitas dengan nilai-nilai kepedulian, kemanusiaan, dan terjangkau serta memenuhi standar pelayanan. Program ini didasarkan pada undang-undang kesehatan dan anggaran dasar IBI untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

Diunggah oleh

Siti Rosita
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan21 halaman

Makalah Bidan Delima Kelompok 2 Revisi

Bidan Delima adalah program peningkatan kualitas pelayanan bidan praktik swasta yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana berkualitas dengan nilai-nilai kepedulian, kemanusiaan, dan terjangkau serta memenuhi standar pelayanan. Program ini didasarkan pada undang-undang kesehatan dan anggaran dasar IBI untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

Diunggah oleh

Siti Rosita
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 21

MAKALAH BIDAN DELIMA

KONSEP KEBIDANAN

Oleh :
Kelompok II
Audia Paramata
Aldita K. Antu
Ririn Umula
Siti Rosita MT.Bada

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah. Dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan


jiwa, kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan
rahmat karunia dan hidayahNYA, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
judul “BIDAN DELIMA”.

Sholawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasulullah Muhammad


SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama Rahmatan
lil’alamin, agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari
bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik. Tentunya semoga makalah ini dapat memberi
manfaat kepada kita semua terlebih bagi kelompok kami yang mengerjakan makalah
ini. Karena keterbatasan kami,makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaannya. Akhir kata, sekian dari
kami, kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Gorontalo, 24 Februari 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................3
2.1 Definisi Bidan Delima.........................................................................................3
2.2 Dasar Hukum, Nilai-Nilai, dan Manfaat Bidan Delima......................................4
2.2.1 Dasar Hukum.................................................................................................4
2.2.2 Nilai-Nilai Bidan Delima..............................................................................4
2.2.3 Manfaat Bidan Delima..................................................................................4
2.3 Tujuan, Visi, Misi dan Logo Bidan Delima.........................................................5
2.3.1 Tujuan............................................................................................................5
2.3.2 Visi dan Misi Bidan Delima..........................................................................6
2.3.3 Logo Bidan Delima.......................................................................................6
2.4 Peran Dan Manfaat Bidan Delima Di Masyarakat..............................................7
2.5 Mekanisme Menjadi Bidan Delima Dan Struktur Organisasi........................9
BAB III CONTOH KONKRIT...............................................................................12
BAB IV PENUTUP...................................................................................................17
4.1 Kesimpulan........................................................................................................17
4.2 Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang   
Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, Bidan memiliki kewenangan
untuk memberikan Pelayanan Kebidanan (Kesehatan Reproduksi) kepada perempuan
remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval, klimakterium,
dan menopause, bayi baru lahir, anak balita dan prasekolah. Selain itu Bidan juga
berwenang untuk memberikan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Masyarakat. Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh
rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi pada masa perinatal, yang
ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Perinatal (AKP). Salah satu upaya yang mempunyai dampak relatif cepat terhadap
penurunan AKI dan AKP adalah dengan penyediaan pelayanan kebidanan berkualitas
yang dekat dengan masyarakat dan didukung dengan peningkatan jangkauan dan
kualitas pelayanan rujukan. Sebanyak 30% bidan memberikan pelayanan praktek
perorangan (IBI, 2002), dengan berbagai jenis pelayanan yang diberikan yaitu
pelayanan kontrasepsi suntik 58%, kontrasepsi pil, IUD dan implant 25%, dan
pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-masing 93% dan 66%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran besar dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat. Dari tahun ke tahun permintaan
masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus
meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat
semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Berdasarkan hal
inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

1
Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan
terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu,
keluarga dan masyarakat dapat tercapai. Mengingat peran besar dalam pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi tersebut maka berbagai program telah
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bidan Praktek Swasta agar
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Salah satu upaya IBI ialah bekerja
sama dengan BKKBN dan Departemen Kesehatan serta dukungan dan bantuan teknis
dari USAID melalui program STARH (Sustaining Technical Assistance in
Reproductive Health) tahun 2000 – 2005 dan HSP (Health Services Program) tahun
2005 – 2009 mengembangkan program Bidan Delima untuk peningkatan kualitas
pelayanan Bidan Praktek Swasta.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan bidan delima
2. Apakah dasar hukum, nilai-nilai dan manfaat bidan delima
3. Bagaimana tujuan visi, misi, dan logo bidan delima
4. Bagaimanakah peran dan manfaat bidan delima di masyarakat
5. Bagaimanakah mekanisme menjadi bidan delima dan struktur organisasi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bidan delima
2. Untuk mengatasi dasar hukum, nilai-nilai, dan manfaat bidan delima di
masyarakat
3. Untuk mengetahui tujuan, visi, misi dan logo bidan delima
4. Untuk mengetahui peran dan manfaat bidan delima
5. Untuk mengetahui mekanisme menjadi bidan delima dan struktur organisasi

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Bidan Delima
Bidan Delima merupakan suatu program dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI),
untuk Meningkatkan kualitas pelayanan bidan dalam memberikan yang terbaik, agar
dapat memenuhi keinginan masyarakat. Dengan misi membentuk Bidan Praktek
Swasta (BPS) yang mampu memberikan pelayanan berkualitas terbaik dalam bidang
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli terhadap
kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan. Serta
kegiatan pembinaan & pelatihan yang rutin dan berkesinambungan. Bidan Delima
adalah sistem standarisasi kualitas pelayanan bidan praktek swasta, dengan
penekanan pada kegiatan monitoring & evaluasi  Bidan Delima melambangkan
Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang
berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi,
terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi. Bidan
delima adalah suatu program yang terobosan yang strategis mencakup :

1. Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup lingkungan


keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2. Merk dagang/ brand
3. Mempunyai standar kualitas unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan
memiliki hak paten
4. Rekrutmen bidan dalam ditetapkan dengan kriteriasistem dan proses baku
yang harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan
5. Menganut prinsip pengembangan diri atau salf development, dan semangat
tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas dapat memuaskan klien beserta keluarganya
6. Jaringan yang mencakup seluruh bidan praktik swasta dalam pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

3
2.2 Dasar Hukum, Nilai-Nilai, dan Manfaat Bidan Delima
2.2.1 Dasar Hukum
a. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
b. Anggaran Dasar IBI Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga IBI Bab
III Pasal 4.
c. Kepmenkes No. 900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.
d. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.

2.2.2 Nilai-Nilai Bidan Delima


a. Kepatuhan pada standar pelayanan Dianut sebagai nilai utama untuk
menekankan bahwa sebuah standar dalam pelayanan harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh anggota BD.
b. Tumbuh Bersama Untuk menggambarkan bahwa semua anggota BD harus
merasakan kemajuan dan terus berusaha untuk maju secara kelompok.
c. Keterbukaan Nilai-nilai yang wajib dianut oleh anggota agar tercipta
hubungan yang erat dan harmonis dalam komunitas.
d. Profesionalisme Selaras dengan nilai kepatuhan pada standar pelayanan,
maka profesionalisme diharapkan dapat menjadi semacam ‘label bagi
setiap pribadi anggota BD.
e. Kewirausahaan Semangat wirausaha diharapkan dapat mewarnai setiap
pribadi anggota BD, sehingga selalu ada upaya untuk terus maju dan
tumbuh lebih baik daripada sebelumnya.

2.2.3 Manfaat Bidan Delima


a. Manfaat bagi Bidan Delima
1) Kebanggaan karena dapat memberikan pelayanan yang terstandar.
2) Pengakuan dari berbagai pihak
3) Pelatihan dan pembinaan rutin. Dengan adanya program ini para
bidan mendapat kesempatan untuk mendapatkan pembinaan secara
rutin dan diprioritaskan mengikuti pelatihan dan organisasi profesi,

4
sehingga memberikan rasa bangga pada diri mereka karena dapat
memberi pelayanan yang berstandar dan pengakuan dari berbagai
pihak.
4) Promosi. Selain itu melalui program ini juga dapat dijadikan sebagai
media promosi bahwa profesi bidan merupakan salah satu pilihan
tempat pelayanan kesehatan reproduksi di indonesia yang telah
berstandar dengan mengacu kepada ISO dengan sentuhan gerakan
moral.
b. Manfaat bagi pengelola program
1) Kebanggaan
2) Imbalan finansial (transport & insentif)
3) Pelatihan rutin
c. Manfaat bagi pasien/ pelanggan mendapatkan pelayanan kebidanan yang
aman, berkualitas dan berstandar
d. Manfaat bagi Mitra Kerja
1) Peningkatan citra organisasi/individu dan mitra.
2) Membantu mitra dalam melaksanakan program kerja dan mencapai
sasaran kinerja.
3) Mendapatkan data/informasi akurat dan terkini mengenai kondisi
kesehatan ibu dan anak.
4) Wadah belajar dan praktek untuk peningkatan pengetahuan dan
keahlian.
5) Wadah untuk berkontribusi dalam peningkatan Kesehatan Ibu dan
Anak di Indonesia.

5
2.3 Tujuan, Visi, Misi dan Logo Bidan Delima
2.3.1 Tujuan
a) Tujuan Umum Meningkatkan kebanggaan profesional bidan melalui
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana.
b) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2) Meningkatkan profesionalitas Bidan.
3) Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat.
4) Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
5) Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi dan
Anak.         

2.3.2 Visi dan Misi Bidan Delima


a. Visi Bidan delima menjadi standarisasi pelayanan bidan praktik swasta
(BPS) di Indonesia.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di BPS.
2) Meningkatkan kompetensi BPS berdasarkan hasil penelitian dan
perkembangan praktik kebidanan terkini.
3) Mewujudkan BPS yang handal, kompeten dan profesional dalam
pelayanannya melalui standarisasi dan kegiatan monev yang
berkesinambungan.
4) Mewujudkan rasa aman, nyaman dan kepuasan bagi BPS dan
pengguna jasa.
5) Meningkatkan peran IBI dalam membina dan menjaga profesionalitas
BPS.

6
2.3.3 Logo Bidan Delima

Gambar 2. 1 Logo Bidan Delima

1) Makna Logo Bidan Delima


a. Bidan : petugas kesehatan yang memberikan pelayanan yang
berkualitas, ramah-tamah,aman-nyaman,terjangkau dalam bidang
kesehatan reproduksi, keluarga berencana dasar selama 24 jam.
b. Delima : buah yang cantik terkenal sebagai buah yang cantik, indah,
berisi biji dan cairan manis yang melambangkan kesuburan
(reproduksi)
c. Merah : warna yang melambangkan keberanian dalam menghadapi
tantangan dan pengambilan keputusan yang cepat, dan tepat dalam
membantu masyarakat.
d. Hitam: warna yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam
melayani kaum perempuan (ibu dan anak) tanpa membedakan
e. Hati : melambangkan pelayanan bidan yang manuasiwi, penuh kasih
sayang (sayang ibu dan sayang bayi) dalam semua tindakan/intervensi
pelayanan.
2) Bidan Delima melambangkan pelayanan berkualitas dalam kesehatan
reproduksi dan keluarga berrencana yang berlandaskan kasih sayang,
sopan santun, ramah tamah,sentuhan yang manusiawi, terjangkau dengan
tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi.            

7
Logo/branding/merk Bidan Delima menandakan bahwa BPS tersebut telah
memberikan pelayanan yang berkualitas yang telah diuji/diakreditasi
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, memberikan pelayanan yang
berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pelanggannya (Service
Excellence)

2.4 Peran Dan Manfaat Bidan Delima Di Masyarakat


1) Peran Bidan Delima dalam Bidang Kesehatan Bidan Delima dibutuhkan
dalam rangka:
a. Mempertahankan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan
BPS, sesuai kebutuhan masyarakat
b. Melindungi masyarakat sebagai konsumen dan bidan sebagai provider,
dari praktek yang tidak terstandar
c. Sebagai standarisasi pelayanan kebidanan bagi BPS sejalan dengan
rencana strategis IBI.
d. Menjadi standar dalam mengevaluasi pelayanan kebidanan di BPS
karena memiliki tools (perangkat) yang lebih lengkap.
e. Sebagai bagian dari pelaksanaan rencana kerja IBI dalam pelayanan
kebidanan, sekaligus untuk mempertahankan dan meningkatkan citra
IBI.
f. Sebagai tempat pilihan terbaik bagi praktik pendidikan bidan.
2) Sasaran Bidan Delima
a. Bidan Praktek Swasta minimal telah melaksanakan praktek 3 tahun
dan memiliki Surat Ijin Praktek Bidan yang masih berlaku
b. Mempunyai motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai
dengan standar terkini
c. Bersedia memenuhi ketentuan fasilitas, kompetensi ketrampilan,
perilaku dan pengetahuan sesuai standar.

8
3) Manfaat menjadi bidan delima
Manfaat yang bisa diperoleh dengan berpartisipasi sebagai Bidan
Delima yang tentunya akan mendukung performa dan identitas
profesionalisme Bidan Praktek Swasta, diantaranya adalah:
a. Kebanggaan profesional
b. Kualitas pelayanan meningkat
c. Pengakuan organisasi profesi
d. Pengakuan masyarakat
e. Cakupan klien meningkat
f. Pemasaran dan promosi
g. Penghargaan bidan delima
h. Kemudahan lainnya   

Bidan delima mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Bidan Praktek Swasta yaitu mendapat pengakuan dari organisasi dan
masyarakat sebagai petugas yang melaksanakan pelayanan berkualitas,
membantu dalam menjamin kualitas pelayanan KB dan KR, mendapatkan
pengetahuan dan ketrampilan terkini, promosi, klien meningkat, fasilitas
sesuai standar;
b. Bagi masyarakat yaitu mengetahui pelayanan berkualitas, akses pelayanan
berkualitas, mendapatkan pelayanan berkualitas
c. Bagi Dinas Kesehatan yaitu Bidan Praktek Swasta dibina sesuai standar,
masyarakat terayomi untuk mendapatkan pelayanan berkualitas,
mengetahui jumlah BPS yang berkualitas dan yang perlu ditingkatkan
diwilayahnya.      
Untuk mempertahankan kualitas pelayanan Bidan Delima sesuai standar
WHO dan Kepmenkes No.900/VII/2002, digunakan sistem monitoring
dan evaluasi yang mencakup antara lain:
1) Pemantauan lapangan berkala minimal 3 bulan sekali

9
2) Pemantauan kualitas pelayanan bidan delima mencakup kaji ulang
mengenai ketrampilan klinis, kelayakan sarana, prasarana dan fasilitas
3) Pemantauan kinerja fasilitator melalui wawancara kepada bidan
delima yang dipilih secara acak untuk mengevaluasi proses validasi,
mentoring dan coaching sesuai standar prosedur
4) Melakukan analisa hasil pemantauan lapangan dan memberkan umpan
balik. Pemantauan terhadap bidan delima dilakukan oleh unit
pelaksana Bidan Delima, pengurus IBI, peserta Bidan Delima serta
fasilitator.

2.5 Mekanisme Menjadi Bidan Delima Dan Struktur Organisasi


Mekanisme menjadi bidan delima Bagi para bidan praktik swasta yang memiliki
SIPB dapat mendaftar ke unit pelaksna ke unit pelaksana bidan delima pada wilayag
cabang, kemudian unit pelaksana cabang akan menunjuk seorang fasilator yang akan
membimbing Calon Bidan Delima (CBD) dalam mengisi form pra kualifikasi,
mempelajari kajian mendiri dan mengikuti proses validasi. Ada beberapa tahap yang
harus dilalui seorang Bidan atau Bidan Praktek Mandiri yang ingin menjadi Bidan
Delima,  yaitu :

1) Untuk menjadi Bidan Delima, seorang Bidan Praktek Mandiri harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu : memiliki SIPB, bersedia membayar
iuran, bersedia membantu BPM menjadi Bidan Delima dan bersedia mentaati
semua ketentuan yang berlaku.
2) Melakukan pendaftaran di Pengurus Cabang.
3) Mengisi formulir pra kualifikasi.
4) Belajar dari Buku Kajian Mandiri dan mendapat bimbingan fasilitator.
5) Divalidasi oleh fasilitator dan diberi umpan balik. (Farani, 2010 : 03) Prosedur 
validasi standar dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang diberikan oleh
Bidan Praktek Mandiri yang bersangkutan. Bagi yang lulus, yaitu yang telah
memenuhi seluruh persyaratan minimal dan presedur standar, diberikan

10
sertifikat yang berlaku selama 5 tahun dan tanda pengenal pin, apron (celemek)
dan buku-buku. Bagi yang belum lulus, fasilitator terus memantau sampai
berhasil lulus jadi Bidan Delima. (Farani, 2010 : 04)
A. Pola Operasi Bidan Delima
a. Pola operasi Bidan Delima mengacu pada Sistem Jaminan Kualitas ISO
dengan sentuhan Gerakan Moral
b. Pola operasi Bidan Delima diputuskan mengacu pada Sistem Jaminan
Kualitas ISO dengan sentuhan Gerakan Moral
c. Pola ini dipilih berangkat dari tujuan awal adanya program BD, yaitu
meningkatkan standar kualitas pelayanan kebidanan. Ditambah lagi
dengan melihat kenyataan bahwa selama ini program BD dapat berjalan
baik karena adanya partisipasi sukarela dan dorongan moral dari
penggeraknya. Dengan demikian pola operasi Sistem Jaminan Kualitas
ditambah Gerakan Moral menjadi sebuah pilihan yang dirasa paling tepat
untuk program BD saat ini.

11
BAB III
CONTOH KONKRIT

A. Merubah Adat di Tepian Batang hari


Nama : Bidan Meiriyastuti
Usia : 32 tahun
Bidan : Sejak tahun 1998
Lokasi :Desa Teriti, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo,
Provinsi Jambi
Penghargaan : Tenaga kesehatan teladan puskesmas tingkat nasional 2011
Tantangan Budaya : Nyebur ke Ayek, & Nasi Kecap

Bidan Meriyastuti adalah seorang bidan muda yang mendedikasikan dirinya


untuk perbaikan status kesehatan ibu dan anak di Desa teriti, tepian Sungai
Batang Hari. Desa Teriti merupakan desa terpencil berpenduduk sekitar 932 Jiwa
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Desa ini dapat ditempuh
selama enam jam perjalanan darat dari kota Jambi melalui Sungai Batanghari.
Diawal pengabdiannya, Bidan Meiriyastuti merasakan kesulitan untuk dapat
diterima oleh adat masyarakat. Terkait masalah kesehatan misalnya, banyak orang
tidak mau menuruti anjurannya karena mereka lebih percaya kepada dukun.
Begitupula untuk urusan persalinan, hampir semua masyakarat di Desa Teriti
masih mempercayakan penanganan kelahiran kepada nyai dukun dengan
penanganan partus yang salah dan ritual adat pasca kelahiran yang merugikan
kesehatan ibu dan bayi. Salah satunya adalah pantangan makan makanan bergizi
bagi ibu nifas. Menurut adat, selama 40 hari pasca melahirkan ibu hanya
diperbolehkan mengkonsumsi nasi putih dan kecap asin dengan alasan dilarang
oleh dukun karena akan mendatangkan sakit pada bayi yang mereka susui apabila
mereka makan sayuran dan ikan. Kebiasaan ini berakibat kurang baik bagi
kesehatan ibu dan bayi karena dapat menimbulkan kekurangan nutrisi.Selain itu,

12
terdapat pula ritual Nyebur ke Ayek, dimana 7 hari setelah dilahirkan, bayi akan
dimandikan dengan air kembang di sungai Batang Hari yang dingin.

Menurut adat, hal ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan anak ke dunia
luar tempatnya hidup nanti. Padahal hal ini bisa membahayakan keselamatan
bayi. Pernah suatu ketika seorang bayi prematur meninggal karena hipotermia
karena dimandikan di sungai yang dingin. Agar dapat diterima oleh masyarakat,
Bidan Meiriyastuti berusaha melakukan pendekatan dengan mencari keluarga
angkat, mendekati perangkat desa, membentuk kader-kader terpercaya serta
merangkul dukun-dukun setempat. Ia bahkan menikahi seorang pemuda dari desa
setempat. Butuh waktu 11 tahun bagi bidan untuk mendapatkan kepercayaan dari
nyai dukun yang kini telah bermitra dengannya. Berkat pendekatan dari bidan
yang tak kenal lelah, ritual Nyebur Ke Ayek kini telah dimodifikasi dengan cara
yang lebih aman bagi bayi. Tanpa mengurangi penghormatan kepada adat istiadat,
Nyebur ke Ayek kini tetap dilakukan dengan menggunakan airhangat dan bayi
dimandikan di dalam air kembang di dalam baskom di halaman rumah. Seluruh
proses kelahiran di desa Teritik ini dilakukan bersama-sama oleh bidan dan nyai
dukun.

B. Memadam Api di Batas Negeri


Nama : Bidan Rosalinda Delin Usia                           :
Bidan : Sejak 1991
Lokasi : Desa Jenilu, Kec. Kakuluk Atapupu, Kabupaten Belu,
Nusa  Tenggara Timur
Penghargaan : Tenaga kesehatan terbaik NTT 2000
Tantangan Budaya : Panggang Api
Bidan Rosalinda Delin bertugas di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk,
Atapupu adalah sebuah perkampungan nelayan di Kabupaten Belu, NTT.
Desa ini hanya berjarak 12 kilometer dari perbatasan Timor Leste dan terdapat
banyak eks pengungsi yang masih tinggal di daerah tersebut dengan kondisi

13
yang cukup memprihatinkan.Di desa ini terdapat budaya Panggang Api pasca-
persalinan yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak jaman nenek
moyang. Seusai melahirkan, ibu dan bayinya dibaringkan sambil dipanasi bara
api yang menyala dari kolong tempat tidur selama 40 hari. Menurut orangtua,
kebiasaan ini ditujukan untuk menghangatkan badan ibu dan bayi. Meskipun
bertujuan baik, budaya Panggang Api mempunyai beberapa efek negative
bagi kesehatan ibu maupun bayi.
Ibu melahirkan yang melakukan panggang api akan terlihat pucat
karena anemia dan mengeluarkan banyak keringat. Sementara bayi yang baru
dilahirkannya sangat rentan terkena gangguan pernapasan atau
pneumonia.Melihat permasalahan ini, Rosalinda Delin, bidan desa yang
bertugas di Puskesmas Atapupu- Belu merasa terpanggil untuk
menghilangkan kebiasaan Panggang Api di wilayahnya. Ia melakukan
kunjungan kesetiap rumah ibu yang baru melahirkan dengan memberikan
informasi dan penjelasan mengenai bahaya kebiasaan panggang api ini.Tidak
hanya mendatangi rumah, Ibu Rosalinda Delin juga memberikan pengarahan
kepada segenap anggota keluarga ibu melahirkan. Mereka dikumpulkan di
suatu tempat untuk memanggang ikan bersama-sama. Dengana cara bakar
ikan seperti ini, bidan berusaha menganalogikan tubuh manusia yang
dipanggang api dengan seekor ikan yang dibakar. Apabila dipanaskan terus
ikan akan kering dan kehabisan darah, begitu pula tubuh manusia. Berkat
usaha Ibu Rosinda Delin, saat ini sudah tidak adalagi ibu melahirkan di Desa
Jenilu yang melakukan budaya Panggang Api.
C. Modal Koperasi Bekal Mandiri
Nama : Bidan Sri Puayah
Usia Bidan : Sejak tahun 1996
Lokasi : Kelurahan O. Mangunharjo Kec Purwodadi Kabupaten Musi
Rawas –Sumatera Selatan

14
Penghargaan : Bidan terbaik 1 kab. Musi rawas (2001), bidan terbaik 2 Prov.
Sumsel (2002), Bidan delima sumatera selatan (2008).
Bidan Sri Puayah lahir di Musi Rawas, 05 Agustus 1977.  Terhitung
Juli 2011 beliau bertugas di Desa O. Mangunharjo kecamatan Purwodadi,
kabupaten Musi Rawas Sebelumnya beliau bertugas di Desa P1  Mardiharjo
dan mempelopori berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Barokah. Meskipun
pindah tugas, beliau masih aktif di koperasi ini Desa p1 Mardiharjo berlokasi.
Dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai.. (kondisi geografi
dan ekonomi warga) Selama mengabdi di desa ini Sri menyadari bahwa
perannya sebagai bidan sangat besar, mengingat profesi bidan berhubungan
langsung dengan kehidupan bermasyarakat bukan di bidang kesehatan saja.
Keinginannya untuk berbuat lebih banyak demi Desa membuka pikirannya
untuk mendirikan koperasi yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat
khususnya di bidang kesehatan. Melalui musyawarah dan mufakat bersama
akhirnya bersama masyarakat dibentuklah koperasi JPKM Barokah pada
Agustus tahun 2002 beranggotakan 34 orang. Hasil usaha dari system
koperasi ini dialokasikan untuk berbagai program perbaikan kesehatan ibu dan
anak di desa P1 Mardiharjo. Awalnya bidan Sri Partiyah mendirikan koperasi
barokah untuk membantu ibu-ibu melaksanakan proses persalinan maupun
pemeriksaan kehamilan. Namun, pada2007 pemerintah mengeluarkan
program  jaminan persalinan (Jampersal) untuk warga kurang mampu.
Dengan demikian bidan mengalihkan fungsi koperasi social Barokah menjadi
koperasi yang nantinya bisa membantu ibu-ibu dalam mendirikan usaha
rumahtangga maupun usaha lain yang nantinya bisa menambah pendapatan
bagi keluarga mereka.Selain bantuan modal untuk meningkatkan pendapatan,
Koperasi Barokah juga perperan dalam perbaikan gizi ibu hamil, pemberian
makanan tambahan bagi balita, dan perbaikan gizi bagi lansia. Beberapa hasil
positif yang didapatkan dengan adanya koperasi ini antara lain :

15
1) Gizi ibu hamil terpenuhi selama kehamilan sampai akhirnya ibu bayi
sehat dan selamat.
2) Terpenuhinya pemberian ASI eksklusif bagi bayi
3) Kasus BGM dan BGT di desa teratasi yang terkoreksi dari berat badan
balita naik, dan berada pada   garis normal
4) Kunjungan Posyandu Lansia bertambah
5) Dari danayang diberikan, keluarga memiliki usaha industri rumah
tangga sebagai tambahan penghasilan bagi  keluarga. Usaha yang ada
berupa produksi makanan ringan.(www.youtube.com) berdasarkan
pengalaman selama ini, para akseptor vasektomi tidak mengalami
masalah seperti itu. Justru melindungi istri untuk terhidar dari
efeksamping dari kontrasepsi. Bidan Rai Sudani telah menghimpun 15
orang peserta Vasektomi yang kini menjadi promotor kepada anggota
masyarakat yang lain.

16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bidan delima adalah suatu program yang terobosan yang strategis mencakup :
1) Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup lingkungan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2) Merk dagang/ brand
3) Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan
4) Memiliki Hak Paten
5) Rekrutmen bidan dalam ditetapkan dengan kriteria, sistem dan proses baku
yang harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan
6) Menganut prinsip pengembangan diri atau salf development, dan semangat
tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas dapat memuaskan klien beserta keluarganya
7) Jaringan yang mencakup seluru bidan praktik swasta dalam pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan program yang
diadakan tersebut diharapkan bidan-bidan di Indonesia dapat meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan misalnya untuk
mendukung pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

4.2 Saran
Dengan  adanya program bidan delima ini para bidan mendapat kesempatan
untuk mendapatkan pembinaan secara rutin dan diprioritaskan mengikuti pelatihan
dan organisasi profesi, sehingga memberikan rasa bangga pada diri mereka karena
dapat memberi pelayanan yang berstandar dan pengakuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu diharapkan kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan
masyarakat dapat tercapai serta kualitas pelayanan Bidan Praktek Swasta agar sesuai
dengan standar pelayanan yang berlaku..

17
DAFTAR PUSTAKA
WHO., ICM., FIGO. (2004) Making Pregnancy Safer: The Critical Role of The
Skilled Attendent. IBI. 2004 – Panduan Pengorganisasian: Program Bidan Delima; 
Buku Pelatihan Fasilitator Bidan Delima: Buku Acuan; Instrumen Instrumen
Validasi: Program Bidan Delima Retna, Ery dan Sriati. 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Komunitas. Jakarta: Nuha Medika. Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan
Komunitas.Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.
http://www.iyhps.org/news8_bidan_delima.html#sthash.kiBMOVU5.dpuf
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/pelayanan-bidan-delima.html
http://bidanku.com/srikandi-award-sebuah-ajang-penghargaan-bagi-bidan-bidan-
inspirasional-indonesia#ixzz3Uq4AlVWk Mine coins - make money:
http://bit.ly/money_crypto Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto Mine coins-make money
: http://bit.ly/money_crypto

18

Anda mungkin juga menyukai