0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan20 halaman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN STUDI KASUS DI PT Fix

Laporan ini membahas kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Dua Kelinci bagian bengkel PED selama satu bulan. Tujuan PKL adalah untuk menerapkan pengetahuan teori dan mendapatkan pengalaman kerja di industri.

Diunggah oleh

Galih Awang
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan20 halaman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN STUDI KASUS DI PT Fix

Laporan ini membahas kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Dua Kelinci bagian bengkel PED selama satu bulan. Tujuan PKL adalah untuk menerapkan pengetahuan teori dan mendapatkan pengalaman kerja di industri.

Diunggah oleh

Galih Awang
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN STUDI KASUS DI PT.

DUA
KELINCI KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN

Oleh:

Fatmala Annisa Syahrani 1860/11/014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 PATI
KABUPATEN PATI
Jl.Rendole No. 1Margorejo Pati 59163 Telp (0295)392257
Email:[email protected]
2021/2022

i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan
“Studi kasus di PT.Dua Kelinci bagian bengkel PED”

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian


Persyaratan Pembelajaran
Program Keahlian Teknik Pemesinan

Disetujui
Pada tanggal: ..............................................

Oleh:

Guru Pembimbing Pembimbing Bengkel

Dra. Sumirat Ponco Widiyani Eko Waluyo

Mengesahkan Ketua PKL 2021/2022


SMK Negeri 4 PATI

Dra. Sumirat Ponco Widiyani


NIP. 19670403 200501 2 006

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dengan tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan kami Nabi Muhammad SAW
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Adapun tujuan penyusunan laporan PKL ini adalah untuk memenuhi salah satu
mata pelajaran wajib dan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Teknik
Pemesinan di SMK N 4 PATI.
Dalam penulisan laporan penulis banyak menerima masukan dan dukungan dari
berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Wartono selaku kepala SMK N 4 PATI
2. Ibu Dra Sumirat Ponco Widiyani selaku ketua Praktek Kerja Lapangan
3. Bapak Herwiansyah Angga Putra, S.T selaku guru pembimbing Praktek Kerja
Lapangan
4. Bapak Ibu selaku orang tua yang dengan gigihnya mengusahakan untuk biaya
penyelesaian laporan kerja praktik serta doa dan motivasi yang diberikan
5. PT. Dua Kelinci yang telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan
6. Bapak Eko Waluyo selaku pembimbing lapanagn yang telah membantu dalam kerja
praktek dan pembuatan laporan ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan serta dorongan kepada penyusun sampai terselesaikannya laporan
ini. penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk membangun demi kesempurnaan
laporan ini.semoga laporan ini ada manfaat baik untuk pembaca biasa ataupun pihak
pihak yang berkepentigan dengan praktek kerja lapangan kedepan
Wassalamualaikum wr. wb
Pati, April 2022
Penyusun

Fatmala Annisa Syahrani


iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 6
A. Latar Belakang .................................................................................... 6
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ................................................................ 6
C. Manfaat ........................................................................................ 7
D. Waktu Dan Tempat ............................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 17
A. Membuat Elbow Exhausfan ................................................................. 17
B. Mengecat Kanal ................................................................................... 17
C. Belajar Menggambar dengan Autocad ................................................. 17
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 19
A. Simpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

iv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto copy Presensi Praktik Kerja Lapangan


2. Foto copy Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
3. Dokumensi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

v
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang

Pendidikan tingkat menengah yang mempunyai tugas mempersiapkan dan


membekali lulusannya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang
teknologi . Tuntutan ini maka dalam penyelenggaraan pedidikan selalu diupayakan
adanya peningkatan dan penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik
mengenai teori kurikulum ,sarana fisik ,bangunan , peralatan , dan perlengkapan
yang memadai ,tenaga guru yang berkualitas serta manajemen yang baik dan
sehat. Disamping itu untuk memperdalam dan memperluas kemampuan
professional dan mengkhayati iklim kerja dalam situasi yang sebenarnya ,
maka sebelum menyelesaikan pendidikannya
siswa diwajibkan melaksanakan program (PKL).

Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada dasarnya merupakan kegiatan


intrakrikuler yaitu perpaduan kegiatan di sekolah dan kegiatan di industri atau
dunia usaha dalam suatu kesatuan sistem untuk mencapai tingkat keahlian
professional tertentu disamping itu setelah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dituntut adanya laporan PKL , laporan tersebut akan diuji dengan maksud
agar siswa mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan PKL dan memberi
masukan (Timbal Balik) bagi sekolah dari dunia usaha atau Industri , untuk
kemantapan dan pengembangan program pendidikannya .

B. Tujuan PKL

Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah agar
para siswa dapat menerapkan, membandingkan antara pengetahuan

teori maupun praktik yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya
yang ada di lingkungan dunia usaha atau industri.
Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Industri diharapkan dapat membekali
para siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan
secara professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan
teknologi yang berkembang di masyarakat.
Melalui kegiatan PKL diharapkan secara tidak langsung sekolah akan
mendapat umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu
6
tamatan. Adapun tujuan PKL secara khusus tentang kegiatan PKL bagi para siswa,
setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri, diharapkan siswa
dapat :
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha
/ Industri.
3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia
usaha / Industri.
4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan
keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.

6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan


tuntutan profesi.
C. Manfaat
Tujuannya:

1. Mengembangkan pengetahuan,sikap dan kemampuan serta menambah


wawasan siswa yang berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima di
sekolah.
2. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat
Peraktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.

3. Untuk mencari pengalaman dalam Prakerin di dunai usaha/industri.

4. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.

5. Untuk menambah bekal hidup di masa depan.

6. Memperkokoh Link and Match kesesuaian, kecocokan antara Program


Sekolah dengan tuntutan dunia kerja. Untuk mencari pengalaman dalam
Prakerin di dunai usaha/industri.

7. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.

8. Untuk menambah bekal ilmu hidup di masa depan.

9. Memperkokoh Link and Match kesesuaian, kecocokan antara sekolah


dengan tuntutan dunia kerja.

7
10. Untuk mencari pengalaman dalam Prakerin di dunai usaha/industri.

11. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.

12. Untuk menambah bekal hidup di masa depan.

13. Memperkokoh Link and Match kesesuaian, kecocokan antara Program


Sekolah dengan tuntutan dunia kerja.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Nama Dunia Industri : PT. Dua Kelinci
Alamat : Jl. Raya Pati-Kudus KM 6,3 Pati
Tanggal Mulai Prakerin : 13 Januari 2022
Tanggal Selesai Prakerin : 13 April 2022
Jumlah Hari Kerja : 90 hari
Dilaksanakan : 08.00-16.00 WIB

8
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Peralatan yang di gunakan dibengkel PED (Production Engineering Department)

1. Mesin las

a. Pengertian mesin las adalah sebuah alat yang mengkonversi energi listrik
menjadi panas yang digunakan untuk menyambung sebuah logam.

b. Prinsip kerja mesin las listrik

Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar, dengan
tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Mesin las mengalirkan listrik
yang tertumpu pada busur listrik sehingga menimbulkan enrgi panas yang
cukup tinggi. Sehingga akan mencairkan logam yang disentuhnya. Untuk
menjalankan mesin las ini adalah dengan menempelkan atau menjepit
elektroda dengan clamp yang beraliran listrik plus, dan menempelkan
atau menjepit logam yang akan dilas dengan clamp yang beraliran
plus.jika kedua clamp ini tidak dipasangkan dengan posisinya,maka
mesin las tidak akan dapat digunakan

c. Macam macam mesin las

a) Welding AC ( Arus bolak balik)

Mesin las listrik arus bolak balik memperoleh busur nyala dari
transformator,dimana dalam mesin las ini arus dan jaring jaring listrik
dirubah menjadi las bolak balik oleh transformator yang sesuai
dengan arus yang digunakan untuk mengelas sehingga mesin las ini di
sebut juga mesin las transformator

b) Welding DC ( Arus searah)

Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik


adalah arus searah. Arus ini berasal dari mesin berupa dinamo motor
listrik searah.dinamo motor listrik searah. Dinamo mesin las DC ini
dapat digerakkan oleh motor listrik,motor bensin,motor diesel,atau
alat penggerak lain

c) Welding AC/DC ( Arus bolak balik dan Searah)

Mesin las listrik jenis imi mampu digunakan untuk pengelasan


dengan arus searah maupun pengelasan dengan arus bolak balik.
Mesin las jenis ini biasa juga disebut mesin las ganda yang

9
mempunyai transformator satu fase dan sebuah alat perata dalam satu
unit mesin. Keluaran arus bolak balik diambil dari terminal lilitan
sekunder transformator melalui regulator arus. Dan arus searah
diambil dari eluaran alat perata arus

d. Alat-alat pengelasan las listrik dan alat bantunya


a) Mesin las listrik
Mesin las listrik berbeda-beda bentuknya, besar kecilnya mesin
tergantung dari tegangan yang akan kita perlukan. Mesin las listrik
ini ada yang langsung menggunakan listrik tetapi ada juga yang
menggunakan mesin diesel contohnya adalah mesin las listrik untuk
membangun jembatan biasanya menggunakan mesin diesel dan
dynamo untuk mendapatkan listrik. Tetapi di bengkel kita
menggunakan mesin las, yang listriknya langsung kita ambil dari
rumah listrik pada dinding bengkel.
b) Palu terak
Palu terak di gunakan untuk melepaskan terak dari benda kerja
setelah melakukan pengelasan, bentuk dan ukuran palu terak
berbeda-beda tergantung dari penggungaan dibengkel pada saat
mengelas.
c) Palu terak penjepit (Tang)
Digunakan pada saat memindahkan atau untuk merubah posisi benda
kerja pada saat pengelasan agar terhindar dari panas atau
memudahkan proses pemindahan benda kerja.
d) Elektroda
Elektroda untuk pengelasan las listrik memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Elektroda harus di simpan pada suhu kamar yang pas
agar tidak lembab, pada saat pengelasan pilih lah elektroda yang
sesuai dengan benda kerja yang akan kita las.

2. Mesin grenda cutting


a. Pengertian Mesin Gerinda (Cutting Wheel)

Mesin Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan bahan


dasar benda kerja dengan permukaan kasar maupun permukaan yang
halus untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian yang tinggi. Mesin
gerinda dalam pengoperasiannya menggunakan mata gerinda, jadi mesin
gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong
jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana
digunakan untuk kemampuan dalam penggunaan untuk mengasah

10
maupun sebagai alat potong benda kerja.

b. Prinsip kerja

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan


dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
pemolesan, maupun pemotongan. Untuk sejarah penggunaan batu
gerinda sebagai alat pengikis mulai dipergunakan didalam pembuat batu
gerinda yang mana ini pertama kali digunakan pada zaman besi dan
perunggu. Pada zaman ini sudah dikembangkannya mata batu gerinda.
Pada zaman ini mata gerinda sudah dibuat lebih bagus dan lebih baik
dalam proses penajaman alat buru maupun alat perkakas. Dan diawal
tahun 1900, mengalami perkembangan yang amat pesat seiring dengan
kemampuan manusia membuat butiran abrasive seperti pasir silikon
karbida serta alumunium karbida.

c. Jenis jenis komponen alat

a) Mata Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan


bahan dasar benda kerja dengan permukaan kasar maupun
permukaan halus untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian
tinggi. Mesin Gerinda dalam pengoperasiannya menggunakan
Mata Gerinda atau Batu Gerinda, dimana mata potongnya
berjumlah banyak dan digunakan untuk kemampuan dalam
penggunaan untuk mengasah maupun sebagai alat potong benda
kerja

b) Transmisi V-belt

Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara dua buah poros
mengakibatkan tidak memungkinkannya menggunakan transmisi
langsung menggunakan roda gigi. Sabuk-V adalah salah satu
solusi yang dapat digunakan untuk di jadikan komponen pada
mesin.

- Pengertian Sabuk-V (V-Belt)

Sabuk-V (V-Belt) adalah salah satu transmisi penghubung


yang terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapezium.
Dalam peggunannya sabuk-V dibelitkan mengelilingi alr puli
berbentuk V. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.

11
- Keunggulan Sabuk-V (V-Belt)
Dalam penggunaannya sabuk-V memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan jenis transmisi lain
diantaranya :
a) Sabuk-V akan menghasilkan transmisi daya yang besar
pada tegangan yang relative rendah.
b) Sabuk-V bekerja lebih halus dan tak bersuara dibandingkn
dengan jenis transmisi lain yaitu; roda gigi dan rantai.
c) Puli
merupakan salah satu alat transmisi daya yang berfungsi untuk
memindahkan daya dari satu poros ke poros lain. Puli juga
mempunyai keunggulan diantaranya adalah bahwa puli tidak muda
slip dengan beban yang besar dan juga tidak berisik.
d) Poros
merupakan salah satu bagian yamg terpenting dari setiap mesin.
Hampir setiap mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Peranan utama dalam putaran itu dipegang oleh poros.
e) Bantalan (Bearing)
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros
berbeban, sehingga gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung
secara halus, aman dan panjang usia pemakianya. Bantalan harus
cukup kokoh untuk memungkinkan poros suatu mesin bekerja
dengan baik.
f) Baut dan Mur
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk
mencegah kecelakaan, atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut
dan mur sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama
untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.
3. Mesin grenda tangan
a. Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah alat yang termasuk dalam kategori Power Tool
atau alat yang sangat multifungsi dengan peranan yang sangat penting.
Gerinda bisa digunakan untuk memotong dan menggerus benda.
Mesin ini juga bisa digunakan untuk mengasah benda, fungsinya
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kerja. Prinsip kerja mesin ini
adalah melakukan gerakan berputar.

12
Dengan begitu mesin akan bersentuhan secara langsung dengan suatu
benda kerja untuk kemudian melakukan proses pemotongan, pengikisan,
dan proses penajaman.
b. Fungsi Mesin Gerinda
Fungsi utama alat yang satu ini sama dengan berbagai alat lainnya, yaitu
meringankan pekerjaan operator. Tapi gerinda juga mempunyai
berbagai fungsi lainnya, yaitu:
- Memotong berbagai benda yang mempunyai ukuran tidak terlalu
terbal. Memotong segala jenis material bisa dilakukan dengan cara
menyesuaikan mata yang ada pada gerinda.
- Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam yang ada pada
berbagai benda kerja.
- Mengasah berbagai jenis alat potong sehingga alat potong tersebut
bisa tetap tajam.
- Menghaluskan dan meratakan permukaan yang dimiliki oleh
berbagai benda kerja.
- Membentuk profil pada suatu benda kerja, misalnya membentuk
lengkungan.
- Menyelesaikan proses atau finishing terhadap berbagai benda kerja.
- Karena sifatnya yang multifungsi, gerinda banyak digunakan di
berbagai industri dan sangat cocok untuk berbagai keperluan.
c. Jenis Jenis Mesin Gerinda
Fungsi gerinda yang sangat bervariasi bergantung pada jenisnya yang
beragam juga. Berikut ini beberapa jenis gerinda yang sering digunakan
di berbagai industri.
a) Gerinda Permukaan / Service Grinding Machine
Jenis yang pertama ini dirancang untuk membantu operator
menciptakan permukaan yang halus dan datar. Cara kerja mesin
yang pertama ini adalah dengan menggerakkan bagian meja
kerjanya.
Dengan begitu, mesin ini bisa menggerinda permukaan dengan baik.
Alat ini bisa dioperasikan secara otomatis maupun secara manual.
Jenis gerinda yang satu ini terbagi lagi menjadi 4 jenis berbeda.
- Vertikal dengan meja yang berputar: Mesin yang satu ini
bekerja dengan cara menggerakkan bagian meja bolak-balik.
- Vertikal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik:
Manfaat mesin yang satu ini adalah untuk menggerinda benda
yang keras dan permukaannya lebar merata dan menyudut.

13
- Horisontal dengan meja berputar: Mesin yang dirancang
untuk digunakan ketika menggerinda permukaan yang rata
pada porosnya.
- Horisontal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik:
Mesin ini diciptakan untuk menggerinda benda yang
permukaannya menyudut dan rata.
b) Gerinda Silindris / Cylindrical Grinding Machine
Jenis berikutnya adalah gerinda yang mempunyai berbagai
komponen penting. Beberapa komponennya antara lain adalah AS
Sleeve atau mesin poros, bearing spindle, dan test bar.
Masih ada komponen lain yang punya peranan penting dalam
gerinda silindris. Gerinda silindris sendiri juga terbagi lagi dalam 4
jenis yang berbeda, yaitu:
- Gerinda silindris universal: Mampu menggerinda benda yang
diameter dalam dan luarnya berbentuk tirus atau silindris.
Mempunyai kualitas terbaik dibandingkan jenis gerinda
silindris lainnya.
- Gerinda silindris luar tanpa center: Sering digunakan untuk
menggerinda diameter bagian luar dengan jumlah banyak,
baik yang berukuran panjang maupun yang berukuran
pendek.
- Gerinda silindris luar: Gerinda yang fungsi utamanya adalah
untuk menggerinda bagian diameter luar yang ada pada
suatu benda yang bentuknya tirus atau silindris.
- Gerinda silindris dalam: Gerinda dengan fungsi utama untuk
menggerinda bagian diameter dalam suatu benda yang
bentuknya tirus atau silindris.
c) Gerinda Duduk / Bench Grinder
Jenis mesin yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan kedua jenis sebelumnya. Mesin yang satu ini
biasanya dipasang di suatu meja kerja dengan menggunakan baut.
Jenis gerinda ini mempunyai 2 buah batu gerinda yang ada di
bagian ujungnya. Fungsi batu ini adalah untuk mengasah berbagai
benda yang ukurannya kecil, misalnya pisau, mata bor, golok, dan
lainnya. Mata gerinda dengan permukaan yang kasar akan dipasang
di sebelah kiri mesin. Mata gerinda yang dengan permukaan yang
halus akan dipasang di sebelah kanan.

14
Tujuan pemasangan ini adalah membuat gerinda menjadi
multifungsi. Sehingga nantinya gerinda akan mampu melakukan
dua fungsi berbeda dalam waktu yang sama, yaitu memotong dan
mengasah. Fungsi memotong dilakukan oleh batu gerinda kasar.
Batu gerinda halus akan melakukan fungsi lain, yaitu melakukan
pengasahan
d) Gerinda Tangan / Hand Grider
Ukuran gerinda yang satu ini juga cukup kecil. Alat ini bisa
dipegang serta dioperasikan langsung dengan menggunakan tangan.
Meskipun kecil, jenis gerinda yang satu ini sangat serbaguna.
Gerinda tangan dapat diguakan untuk memotong berbagai bahan,
misalnya keramik, logam, kayu, dan berbagai benda dari bahan lain
yang berbeda.

d. Cara Menggunakan Mesin Gerinda

Untuk bisa menggunakan alat ini, operator perlu menyalakan lampu


terlebih dahulu agar mendapatkan pencahayaan yang cukup. Selain itu,
operator juga haarus memastikan batu dan mesin dalam kondisi yang
baik. Gerinda juga sudah harus dilengkapi dengan kaca pelindung
sebelum digunakan. Operator harus menyesuaikan jarak antara landasan
dan batu gerinda sebelum menyalakan mesin tersebut. Selama proses
menggerinda, operator harus memakai alat pelindung untuk melindungi
wajah. Vice grip juga harus digunakan saat memegang berbagai benda
berukuran kecil. Setelah proses menggerinda selesai, operator perlu
menekan tombol stop dan menunggu sampai mesin berhenti berputar
sepenuhnya sebelum melepaskan kabel dan membersihkan mesin
gerinda.

4. Mesin bor tangan

a. Pengertian Bor Tangan

Mesin bor tangan merupakan mesin bor yang metode pengoperasiannya


dengan memakai tangan dan wujudnya seperti pistol. Alat ini amat sangat
membantu memudahkan tugas manusia dalam kehidupan sehari-hari
ataupun dalam industri. Mesin bor tangan rata-rata diperlukan untuk
melubangi kayu, tembok ataupun pelat logam.

b. Fungsi Bor Tangan

Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk mengebor besi maupun

15
kayu. Hal ini tergantung dengan mata bor yang digunakan. Di samping
itu, mesin bor jenis ini juga bisa digunakan untuk mengencangkan atau
melepaskan baut. Cara penggunaannya sendiri
menggunakan tangan dengan menekan tombol yang berada pada
pegangannya.

c. Bagian Bagian Bor Tangan

a) Base adalah penopang dari semua komponen mesin bor. Base ini
biasanya di bagian bawah, lebih tepatnya menempel dengan lantai
yang dibaut agar tetap kuat. Ya, base ini harus dalam kondisi kuat
karena bisa mempengaruhi keakuratan pengeboran. Jika terjadi
getaran, maka hasil bor bisa menjadi buruk.

b) Tiang atau column merupakan bagian yang berguna sebagai


penyangga bagian-bagian pada mesin bor yang terlibat dalam proses
pengeboran. Tiang atau column memiliki bentuk silinder dan
memiliki rel atau alur yang berfungsi sebagai jalur pergerakan
vertikal dari meja kerja.

c) Drill atau mata bor berfungsi sebagai pembuat lubang pada berbagai
media, seperti besi, kayu, logam, hingga plastik.

d) Table merupakan bagian dari mesin bor yang berguna sebagai tempat
peletakkan benda kerja yang akan dibor. Meja kerja dapat berputar ke
kanan dan ke kiri dengan sumbu poros yang terdapat pada tiang atau
column.

e) Spindle adalah untuk menggerakkan chuck atau pencekam.

f) Spindle head

g) Drill feed handle merupakan bagian pada mesin bor yang berfungsi
untuk menekankan atau menurunkan mata bor dan spindle ke benda
kerja.

h) Bagian kelistrikan

16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Membuat Elbow Exhausfan
1. Latar belakang
Menerangkan cara membuat elbow exhausfan
2. Bahan dan Alat
- Plat besi ukuran 1,2 mm
- Kawat las/elektroda sebanyak 10 batang
- Gerinda potong
- Mesin bor
- Mesin las
3. Langkah-Langkah Pembuatan
- Membuat sketsa gambar pada benda kerja sesuai ukuran
- Pemotongan benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan
- Melakukan pelipatan pada benda kerja
- Pengelasan benda kerja agar menjadi bentuk sesuai yang di inginkan
- Proses perapihan bekas las yang ada pada benda kerja
- Pengecatan benda kerja
- Finishing
B. Mengecat kanal
1. Latar belakang
Menerangkan dan mengajari car mengecat kanal dengan cat manny
2. Bahan dan alat
- Beberapa kanal
- Cat manny
- Kuas chat
- Sarung tangan
- Tinner
- Kain perca
3. Langkah-langkah pembuatan
- Mencampurkan cat manny dengan tinner terlebih dahulu
- Membersihkan beberapa kanal yang akan dicat dengan kain perca
- Mengecat kanal satu per satu dengan cat manny dan campuran tinner tersebut
- Memindahkan kanal yang sudah di cat agar tidak tercampur dengan yang
belum di cat
- Menunggu kanal kering
- Setelah itu menyimpan kembali kanal yang sudah di cat agar tidak rusak
C. Belajar menggambar dengan autocad

17
1. Latar belakang
Menerangkan dan mengajari cara menggambar dengan menggunakan
autocad
2. Bahan dan alat
- Komputer yang sudah terinstal software autocad
- Materi gambar
3. Langkah-langkah pembuatan
- Membuka aplikasi software autocad
- Mulai menggambar contoh gambar yang di berikan

18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan PRAKERIN sangatlah berguna untuk menambah wawasan dan
pengalaman dalam melakukan interaksi di lingkungan kerja yang sesungguhnya.
2. Dengan PRAKERIN dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan
langkah-langkah daalam suatu pekerjaan.
3. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah , ada banyak
hal yang perlu dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan kerja dengan
kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.
4. Pembelajaran di dunia kerja melalui PRAKERIN adalah suatu strategi yang
memberi kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja langsung
pada pekerjaan yang sesungguhnya sehingga tidak kaget lagi saat benar-benar
terjun ke dunia Industri.
B. Saran
1. Saran Untuk Sekolah
a. Menambah dan mengefektifkan proses prakek produktif.
b. Perbanyak pemantauan kepada siswa agar dapat mengetahui sejauh mana
perkembangan siswa di industri.
c. Meningkatkan sosialisasi ke dunia industri untuk lebih mengetahui perkembangan
teknologi masa kini.
d. Melakukan survey terlebih dahulu ke industri yang disarankan , sehingga tidak
terjadi salah informasi yang diterima oleh siswanya ketika mencari industri untuk
melakukan PKL.
2. Saran Untuk Industri
a. Meningkatkan keselamatan kerja yang ada di bengkel.
b. Meningkatkan kualitas kerja .
c. Menambah alat-alat keselamatan kerja.
d. Mengawasi tindakan siswa yang sedang melakukan PKL.
e. Mengefektifkan penggunaan seluruh mesin produksi.
f. Membuat aturan kerja yang jelas yang harus dipatuhi oleh seluruh direksi dan
karyawan sehingga proses produksi berjalan dengan lancar

19
DAFTAR PUSTAKA
- Tim Kelompok Kerja Pendidikan Sistem Ganda SMK Negeri 4 Pati
- Buku Pedoman PKL

20

Anda mungkin juga menyukai