Ade Chusna Silvia Rahmi
(2201650198)
PPG PRAJABATAN - PBI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
AKSI NYATA
TOPIK 4 FILOSOFI PENDIDIKAN
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem
sekolah (kelas).
JAWAB
1. Pancasila sebagai sebuah entitas bangsa Indonesia memiliki
makna bahwa Pancasila merupakan sesuatu gagasan pemikiran yang
berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran
yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang sudah pasti sesuai
dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa
Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di Pancasila
merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam
penerapan di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan
dan tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan hal tersebut, Pancasila juga
digunakan sebagai dasar filosofis pendidikan pada umumnya dan
pendidikan agama di Indonesia, yang berkontribusi bagi kesatuan hidup
berbangsa dalam keberagaman di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi
dasar pengembangan paradigma pendidikan untuk melestarikan
keberagaman budaya, agama, ras dan suku di tengah tantangan dan
ancaman keterpecahan hidup berbangsa. Penerapan Pancasila sebagai
entitas dan identitas bangsa dalam pendidikan dapat diwujudkan sebagai
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
melalui program Profil Pelajar Pancasila di sekolah.
2. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, Yang
pertama adala melakukan pembiasaan peserta didik untuk melakukan
kegiatan ibadah berdasarkan agama-agamanya masing-masing. Sebagai
contoh bagi peserta didik yang beragama Islam bisa mengaji Al-Qur’an
setiap pagi sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas. Yang kedua
adalah Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan
sesudah memulai aktivitas belajar. Ketiga adalah menumbuhkan karakter
berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan pembiasaan
dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru
ataupun teman. Sedangkan untuk yang keempat bisa dilakukan
Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati
teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi
kepada semua warga sekolah.
Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam
beberapa kegiatan berikut: yang pertama melaksanakan pembelajaran di
kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai daerah sekolah masing-
masing agar siswa mengenal identitas budaya daerah masing-masing.
Yang kedua Guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mengandung
unsur-unsur kearifan lokal pada mata pelajaran lain seperti pada sains
menjadi etnosains. Yang ketiga biss berupa. Melaksanakan peringatan
hari besar Nasional seperti memakai baju adat saat Hari Pahlawan.
Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam bebrapa
kegiatan berikut, yaitu: Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi
yang akan melatih kerja sama dan semangat gotong royong peserta didik.
Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya
pada kegiatan Kamis bersih, para siswa diajak untuk bergotong
royong dalam membersihkan lingkungan sekolah.
Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut,
yaitu: Memberikan peserta didik tugas mandiri. Memberikan peserta didik
wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPK dan
ekstrakurikuler lainnya.
Sementara pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam
kegiatan berikut, yaitu: Guru bisa melaksanakan pembelajaran yang
mengasah kemampuan berpikir kritis siswa seperti pembelajaran Project
Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain sebagainya. Selaain itu
guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir
kritis siswa seperti meminta pendapat siswa terkait sebuah
kasus/kejadian nyata yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan
berikut, yaitu: Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah
kemampuan berpikir kreatif siswa seperti pembelajaran Project Based
Learning, Guided Inquiry Learning dan lain sebagainya. Guru dapat
memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa
seperti meminta siswa untuk membuat infografis terkait tugas mereka.