BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi dan sumber daya alam yang tinggi.
Perekonomian terdiversifikasi, terutama dalam bentuk produksi hutan bukan
kayu (HHBK). Hutan kaya akan sumber daya yang dapat memberikan kontribusi
bagi kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan hutan sebagaimana diatur dalam
Pasal 141 Undang-Undang Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2021 tentang
penerapan hukum kehutanan dilakukan berdasarkan asas pengelolaan hutan dan
pemajuan hutan. Salah satunya adalah pemanfaatan dan pemanfaatan hutan. Cara
lainnya adalah dengan memelihara lebah.
Lebah madu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat dan memberi
manfaat langsung maupun tidak langsung. Kegunaan yang tidak langsung dari
peternakan lebah saling terkait dengan proses penyelamatan sumber daya hutan,
peningkatan produktivitas tumbuhan dan adanya hubungan yang saling
menguntungkan. Keuntungan langsung yang bisa didapatkan adalah produksi
produk perlebahan seperti madu, propolis, serbuk sari, roti lebah Melissa (dalam
Erwan dkk 2019). Sedikit demi sedikit kegunaan utama yang selalu kita temukan
adalah madu cocok untuk mengobati banyak penyakit. Madu didapat dari
beberapa tumbuhan yang mengandung madu seperti bunga mawar, bunga
anggrek, bunga melati dan lain-lain. Lebah madu pun mempunyai pengaruh yang
besar terhadap penyerbukan bunga tempat mereka mendarat, yaitu madu yang
mereka ambil dari tumbuhan itu. Madu yang biasa dinikmati berasal dari sarang
lebah tempat perberkembangbiakan koloni lebah semakin besar. Ini adalah salah
satu jenis lebah madu yang dapat dikembangbiakkan adalah jenis Trigona SP,
Produksi madu lebah bergantung pada makanan mereka, yaitu tumbuhan yang
ada di sekitarnya. Dalam proses budidayaannya, pakan yang digunkan oleh
Trigona sp menjadi salah satu faktor yang harusnya diperhatikan karena dapat
menentukan kualitas produk peternakan lebah yang dihasilkan. Selain itu,
kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban dan sarang sangat mempengaruhi
kenyamanan lebah.
Bone merupakan salah satu kabupaten terluas yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan dengan potensi sumber alam yang berlimpah, antara lain banyaknya hasil
bumi yang letaknya di wilayah pegunungan ataupun di wilayah yang tinggi.
Bontocani adalah salah satu kelurahan di Kabupaten Bone yang berada di arah
bagian utara. Daerahnya bergunung-gunung di sertai hujan dan kelembapan yang
tinggi serta tanah yang subur. Sejarah Trigona S.p.A. Sempurna untuk
mengembangkan bisnis peternakan lebah Anda. Faktanya, iklim mendukung
pertumbuhan lebah, sawah, dan peternakan karena makanan lebah. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi uang, masyarakat menggunakan
Trigona sp, karena kemampuan alaminya yang mendukung. Mendorong
peternakan lebah. Trigona S.P. tersedia untuk pengembangan bisnis. Hal ini
dinilai sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini juga terlihat pada hasil
Trigona sp yang mengandung madu, propolis, dan serbuk sari.
Kota Kahu, Kabupaten Botonchani, merupakan kota ekonomi, dengan hutan,
hutan subur, dan hutan permanen. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar
juga mendapatkan produk non-kayu, termasuk madu. Berkat pelatihan dan
ii
pendidikan yang diberikan oleh Kesatuan Pengusaha Hutan (KPH), masyarakat
Kahu mulai mengapresiasi lebah. Pelatihan dan pendidikan harus diterapkan
untuk meningkatkan produksi bakteri Trigona s,p dan memenuhi kebutuhan
madu.
Peternakan lebah yang dilakukan masyarakat Kahu sangat baik. Nilai gizi
madu lebah Trigona sp juga telah diteliti lebih baik dari lebah madu biasa. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi permintaan madu yang terus meningkat. Peternakan
lebah tidak dapat memenuhi persyaratan ini, jumlahnya besar dan produksi
madunya lebih banyak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut perlu
dikembangkan usaha peternakan lebah.
Permasalahan muncul dalam bisnis, sehingga penting untuk menerapkan
proses pengembangan bisnis dengan berdayaguna buat mengatasi perubahan
bisnis. Rencana modern digunakan untuk membantu memecahkan masalah bisnis
atau bisnis. Saat membuat rencana yang baik, bisnis perlu memahami perubahan
teknologi dan proses bisnis yang sesuai. Inovasi adalah cara perusahaan
mengembangkan model bisnisnya.
Akan menjamin persaingan untuk inovasi ketika suatu perusahaan menilai
saham aslinya (harga saham). Pihak perusahaan akan mempunyai kelebihan dari
perusahaan yang lain dengan persaingan yang mengutung. Menurut Zemmer dan
Scarborough (dalam Yeni Afriyani, 2021) inovasi dapat diimplemetasikan
perubahan bentuk, inovasi teknis, pengembangan produk, dan hasil produk,
misalnya Trigona sp, inovasi modern di bidang peternakan lebah sarang lebah
yang diawetkan dengan menggunakan semen dalam hal ini sarang yang
iii
sebelumnya hanya menggunakan kayu untuk penyangga. Karena rancanagn
dengan bentuk persegi lebih bermanfaat. Budidaya lebah dengan rancangan
persegi membuat penanganan dan pengambilan madu menjadi lebih mudah. Ini
berbahaya bagi lebah. Dengan rancangan persegi yang terbuat dari kayu,
sehingga suhu menjadi stabil, apalagi saat berubah dari panas ke dingin. Dingin
atau sebaliknya. Penting juga untuk mengetahui ukuran dan lokasi kotak. Ukuran
kotak dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi lebah
Trigona sp di lapangan. Rumah Madu Bontocani didirikan oleh warga di
Kelurahan Kahu, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, karena peminat madu
lebah Trigona sp meningkat dan potensi daerah yang memungkinkan. Bisnis
inilah yang menjadi salah satu produk lebah trigona s,p yang dikembangkan dan
bisnis ini menghasilkan produk dari lebah trigona s.p., dan keunggulannya adalah
dapat menjual madu murni sesuai permintaan pelanggan. Rumah Madu
adalah upaya yang membantu peternak mengutip hasil lebah trigona tersebut
meningktakan produk dari lebah Trigona s.p, kelebihan dari bisnis ini
memasarkan madu asli sesuai kebutuhan pembeli. Rumah Madu ialah bisnis
yang membantu peternak untuk mengutip hasil dari lebah Trigona sp. Perusahaan
menjual madu murni sesuai kebutuhan pelanggan. Rumah Madu Upaya
mengakomodir peternak lebah dalam pembuatan madu Trigona s,p terkhusus
diwilyah Bontocani kelurahan kahu Kabupaten Bone. Semenjak 9 tahun , bisnis
ini melangsungkan aktivitas bisnisnya dengan cara menjual hasil produknya di
wilayah indonesia mulai dari pulau Sulawesi hingga pulau Jawa . Akan tetapi
masih ada saja permalasahan yang mucul silih berganti yang di hadapi oleh
iv
Rumah madu Bontocani yaitu dimana tingginya harga permintaan madu dan
kurangnya jumlah madu yang tersedia.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peninjauan lebih lanjut
mengenai pembuatan lebah madu Trigona sp maka dari itu penulis tertarik untuk
meneleti dengan penelitin yang berjudul “Analisis Penerapan Inovasi Stup Box
Tangkar Pada Media Semen Terhadap Produktivitas Madu Lebah
Trigono .SP “.
B. Rumusan Masalah
Beradasar pada latar belakang maka inti permasalahan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaplikasian inovasi stuo box tangkar pada media semen
terhadap produktivitas madu lebah trigono, sp?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pengaplikasian inovasi
stup box tangkar pada media semen pada produktivitas madu lebah
trigono sp?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan Skripsi ini adalah
untuk
1. Untuk mengambarkan wujud inovasi penerpan stup box tangkar ada media
semen terhadap produktivitas madu lebah trigono sp.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat mengenai
pengaplikasian stup box tangkat semen terhadap produktivitas madu lebah
trigono sp.
v
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian tersebut memliki dampak positif dan pengetahuan
baru untuk perkembangan ilmu pertanian terkhusus Studi Agri Bisnis.
2. Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa pertanian, yang berkaitan dengan
inovasi pembuatan kota tangkar atau stup box terhadap produktivitas madu
lebah trigono sp. Manfaat Praktis
a. Agar penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh lembaga pemerintah atau
swasta yang membutuhkan, baik sebagai pengetahuan untuk melakukan
inovasi dalam meningkatkan produktivitas lebah madu.
b. Bagi Masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi
tentang Inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil
produktivitas lebah madu
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Agribisnis
a. Pengertian Agribisnis
Agrobisnis adalah bahasa ejaan tidak baku dari agribisnis. Agrobisnis yang
kadang disebut juga dengan usaha perdagangan hasil pertanian merupakan suatu
usaha yang bertumpu pada industri pertanian atau industri terkait lainnya, baik
hulu maupun hilir. Pengunaan kata "Hulu" dan "Hilir" melihat dari tinjauan pokok
bahwa agrobisnis berkegiatan pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Dengan kata lain, agribisnis adalah sudut pandang ekonomi bagi perusahaan yang
menyediakan pangan. Agribisnis ialah bidang akademik yang mempelajari strategi
mencari keuntungan melalui pengelolaan budidaya, penyediaan bahan baku,
penanganan pasca panen, pengolahan, dan pemasaran.
Setiap aspek produksi dan distribusi pertanian dapat dikategorikan sebagai
kegiatan agribisnis dalam konteks manajemen agribisnis di dunia akademis.
Meskipun demikian, penggunaan istilah "agribisnis" oleh masyarakat sering kali
menunjukkan betapa saling berhubungannya berbagai sektor rantai produksi ini.
Kata “agribisnis” dalam bahasa Inggris, yang mengacu pada bisnis dan pertanian,
merupakan asal mula istilah “agribisnis” dan “agribisnis”.
Salah satu strategi inisiatif pembangunan pertanian adalah agribisnis.
Agribisnis adalah suatu sistem usaha pertanian menyeluruh yang dimulai dari
vii
subsistem adanya faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan alat pertanian),
dilanjutkan dengan subsistem budidaya tumbuhan atau ternak, pengolahan
(agroindustri), prasarana, pemasaran, dan pembinaan. Sebagai kerangka pemikiran
yang menyeluruh mengenai proses pertanian, wawasan agribisnis pada hakikatnya
mencakup bagaimana mempersiapkan faktor-faktor produksi,
membudidayakannya, mengolahnya (agroindustri), memasarkannya, menentukan
infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, dan apa lagi yang dibutuhkan. Harus ada
kegiatan pembinaan yang dilakukan. (Karmini, 2020)
Diperkembangan saat ini agrobisnis bukan hanya mengenai industri pakan
saja sebab pengguanaan produk pertanian ada hubungannya dengan teknologi
bahan, farmasi, dan penyediaan energi.
b. Macam-Macam Subsistem Agribisnis
Subsistem sistem agribisnis saling bergantung satu sama lain (Gambar 1).
Ketika operasi di subsistem lain memfasilitasi atau mendukung aktivitas dalam
suatu sistem, operasi sistem dapat berjalan secara efisien. Misalnya, jika faktor
produksi tersedia maka kegiatan yang berkaitan dengan budidaya tumbuhan
dan/atau peternakan dapat dilanjutkan. Baru setelah kegiatan budidaya
menghasilkan produk barulah kegiatan pengolahan produk dapat diselesaikan.
Karmini (2020: 14)
viii
Gambar 2.1 Karmini (2020: 14)
Dalam sistem agribisnis, subsistem mempunyai pengaruh timbal balik selain
hubungannya satu sama lain. Tindakan suatu subsistem mempengaruhi efektivitas
tindakan subsistem lainnya. Misalnya, jika subsistem budidaya menghasilkan
produk primer dengan kuantitas dan kualitas yang cukup tinggi, maka operasional
pengolahan produk dapat berjalan dengan lancar. Begitu seterusnya dengan
subsistem lainnya.
Agrobisnis tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan sumber daya
manusia dan alam. Baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam sangat
dibutuhkan oleh setiap subsistem dalam sistem agribisnis.
Misalnya, untuk beternak dan/atau tumbuhan pangan, diperlukan lahan
dan tenaga kerja.
Dalam operasi agribisnis, sumber daya alam merupakan faktor produksi
yang digunakan selama proses produksi.
ix
Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam agribisnis. Dengan hadirnya
investor maka kegiatan agrobisnis yang direncanakan akan terlaksana. Sumber
daya manusia diperlukan untuk berbagai tugas, termasuk pertanian, pengolahan
produk, pemasaran ke konsumen, serta pengadaan dan penyediaan faktor-faktor
produksi. Karmini (2020: 1)
c. Fungsi Sistem Agribisnis
Untuk mencapai suatu tujuan, Anda perlu fokus pada operasi yang berpotensi
memberikan pengaruh positif pada setiap aspek operasi sistem agribisnis. Oleh
karena itu, penting untuk memahami cara kerja sistem agribisnis berikut ini :
x
1) Meningkatkan Efesinsi Pemasaran
Ada sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir ketika fungsi agribisnis
berjalan sepenuhnya. Ini membuat lebih mudah bagi seluruh anggota
sistem untuk menghasilkan produk yang diharapkan. Akan lebih
mudah bagi produsen untuk mendapatkan sarana produksi yang lebih
mudah dengan harga yang lebih murah, dan akan lebih mudah untuk
memasarkan semua produk.
2) Mengurangi resiko kerugian
Karena banyak faktor yang berpengaruh, produk agribisnis tidak
dapat dianggap sebagai produk minim risiko karena sangat mungkin
bahwa produk akan rusak atau mudah rusak. Akan tetapi, dengan
berbagai macam penelitian dan pendampingan, sistem agribisnis
dapat membantu mengurangi risiko kegagalan produksi, seperti
penyaluran, penyimpanan, pemasaran, dan sebagainya, jika dilakukan
secara terintegrasi. Risiko kegagalan usaha agribisnis dapat dikurangi.
2. Inovasi
a. Pengertian Inovasi
Kualitas lain yang perlu dimiliki setiap pengusaha adalah inovasi. Seorang
wirausaha yang dapat menunjukkan bahwa ia mampu menciptakan hal-hal baru
untuk maju dianggap inovatif. Seorang pebisnis yang inventif ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam menjalankan konsep orisinal apa pun yang terlintas di
benaknya. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi adalah proses mewujudkan ide-ide
kreatif dalam praktik guna menghasilkan peluang.
xi
Inovasi atau reka baru berarti hasil dari pengembangan mobilisasi pengetahuan,
pengalaman dan keterampilan dalam memperbaiki atau membuat produk, proses,
dan sistem yang baru, yang memberi nilai yang signifikan.
Kata inovasi dalam bahasa Inggris yang berarti perubahan, merupakan asal
kata inovasi. Inovasi adalah proses yang melaluinya manusia terlibat dalam
aktivitas atau pemikiran manusia untuk mengidentifikasi hubungan baru antara
masukan, proses, dan keluaran yang mempunyai potensi untuk meningkatkan
kehidupan manusia. Yang dimaksud dengan “inovasi yang berkaitan dengan
masukan” adalah gagasan manusia yang mendukung penemuan-penemuan baru.
Banyak inovasi berhubungan dengan proses berfokus pada metode kerja,
pendekatan, atau alur kerja untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Selain itu,
menurut definisi ini, inovasi yang berhubungan dengan keluaran lebih terfokus
pada hasil yang telah diraih, terkhusus penerapan pola pikir dan metode atau
teknik kerja.
Berdasarkan pada UU No. 19 Tahun 2002 Inovasi ialah pelaksanaan
penelitian, perekayasaan yang dilaksanakan untuk melakukan pengembangan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara yang
baru dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau pun proses pembuatannya.
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 Inovasi merupakan proses penelitian,
pengembangan, ataupun perencanaan yang dilaksanakan dalam mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks keilmuan baru, atau sesuatu yang baru atau
cara baru dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada
xii
sebelumnya dalam produk ataupun proses produksi. Menurut Green, Howells &
Miles (dalam Wahyu Setiagustina, 2017) mengartikan inovasi sebagai suatu hal
yang baru yakni pengenalan dan adopsi praktik atau proses (barang dan jasa) baru
atau dapat juga berupa adopsi model baru oleh organisasi lain. .
Sesuai dengan pandangan Sutirna H. (2018), yang beranggapan bahwa
inovasi merupakan suatu gagasan, suatu permasalahan nyata, suatu metode, suatu
alat, suatu hal yang diciptakannya. Seseorang yang dianggap atau dialami sebagai
orang baru terhadap sesuatu, seseorang atau sekelompok orang.
Disisi lain Hutagalung & Hermawan D. (2018) mengemukakan bahwa
inovasi ialah penemuan baru yang tidak sama dengan penemuan lainnya berupa
pendapat dan gagasan yang telah dikembangkan sebelumnya dan diterapkan
sedemikian rupa sehingga manfaatnya terasa.
Berdasar pada penjelasan oleh para ahli di atas maka dapat diketahui bahwa
inovasi merupakan proses seseorang bisa mengubah suatu peluang menjadi suatu
gagasan yang bisa dikembangkan dan diadopsi oleh lingkungan. Inovasi bukan
sekadar ide, melainkan cara berpikir kreatif yang dapat ditransformasikan diabad
ke-21 menjadi ide yang berharga. Inovasi bekerja dari hati melalui pemikiran,
penelitian, pengalaman dan tindakan.
b. Sumber inovasi
Inovasi tidak serta merta muncul pada tiap individu manusia, karena itu
perluadanya sumber daya atau fasilitas yang mampu menghasilkan ide-ide
inovatif. PalsuSumber ide inovatif bisa berasal dari kreatifitas dan kreatifitas
luarintern. Kreativitas di luar ruangan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan
xiii
rasa ingin tahu tentang perkembangan, ide, dan kekuatan baruterjadi di sekitar
seseorang, seseorang secara otomatis membuat sumber dayainformasi dari
berbagai hal tentang peristiwa, kesan, gambaran dan gagasan yang berbeda-beda
muncul. Akibatnya, seseorang mungkin mempunyai ide-ide baru yang bisa
digunakannya.Kreativitas batin akan tiba- tiba muncul dalam diri seseorang tanpa
disadari jelajahi ciptaan luarnya. Itu akan terjadi pada seseorangsecara tidak sadar
menggunakan pengalaman mereka sendiri sebagai sumber Pengetahuan dapat
diperoleh melalui belajar.
Di era saat ini, inovasi merupakan hal yang sangat penting bagi
organisasi/perusahaan. Untuk berhasil dalam persaingan usaha yang sehat,
organisasi/perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan terkini. Dalam dunia
yang dinamis dan kompetitif secara global, organisasi perlu menciptakan produk,
layanan, dan menerapkan teknologi terkini untuk mencapai tujuan
organisasi/bisnisnya. Faktor-faktor yang dapat memicu adanya inovasi adalah
sebagai berikut:
1) Kreativitas Versus Inovasi
a) Kemampuan dalam menyatukan ide-ide yang berbeda dengan cara yang
baru atau menjalin hubungan yang aneh di antara ide tersebut disebut
kreativitas.
b) Inovasi adalah ide kreatif dari beberapa ide yang sudah ada dan mengubah
jadi produk atau metode kerja yang berguna.
2) Memelihara Inovasi
xiv
Untuk mendorong munculnya inovasi baru, suatu organisasi
memerlukan lebih dari sekedar individu kreatif. Lingkungan terdiri dari
tiga variabel:
a) Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menarik
hubungan antara ide-ide yang berbeda atau untuk menggabungkan
ide-ide dengan cara yang baru:
Struktur Organik: Struktur ini ditandai dengan rendahnya
spesialisasi kerja, sentralisasi, dan formalisasi.)
Struktur Daya yang berlimpah (Struktur ini memasok komponen
fundamental yang dibutuhkan inovasi
Komunikasi Antarunit yang Kuat: hal ini dapat mengurangi
hambatan terhadap inovasi
Tekanan Waktu Minimal: menghabiskan waktu sebanyak mungkin
untuk kegiatan kreatif
Dukungan Kerja dan Nonkerja—perusahaan mendukung upaya
kreatif karyawan.)
b) Variabel Budaya
Organisasi kreatif mempunyai kecenderungan budaya yang mirip.
Mereka mendukung setiap upaya kreatif yang dilakukan oleh
karyawan organisasi itu. Selain itu, kelompok yang inovatif akan
secara aktif mendukung pengembangan anggotanya untuk menjaga
pengetahuan karyawan relevan dan mendorong mereka untuk
menjadi juara ide. Studi menunjukkan bahwa juara ide memiliki
xv
karakteristik berikut: kepercayaan diri, ketekunan, vitalitas, dan
keinginan untuk mengambil resiko.
3. Inovasi dan Pemikiran Desain
Pemikiran desain bisa menghasilkan inovasi baru. Dengan
menggunakan pemikiran desain, manajer dapat lebih memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pemikiran desain juga menuntut
bisnis untuk mempertimbangkan pelanggan tidak sebagai target bisnis,
tetapi juga untuk mengonversikan pengetahuan pelanggan menjadi produk
yang nyata.
Menurut Coyne (dalam Wahyu Setiagustina, 2016) Sumber- sumber inovasi
dapat diciptakan melalui:
a) Menciptakan suasana yang menyenangkan dimana ide-ide karyawan
diterima dan kontribusi mereka dihargai akan membuat organisasi
menjadi kreatif.
b) Terima kesalahan, jika ide kreatif dan pemikiran berani menjadi faktor
risiko, tidak menghukum kesalahan ide kreatif, itu dapat menghilangkan
kreativitas, seperti yang dikatakan William Mc Knight di 3M
“Manajemen yang sangat merusak ketika terjadi kesalahan akan
mematikan inisiatif”.
c) Total keterlibatan yang dilaporkan (laporkan seluruh keterlibatan
karyawan)
d) Tetapkan tujuan dan kemudian menyingkir (tetapkan tujuan dan patuhi).
Inovasi datang dari keterbukaan terhadap ide-ide kreatif, bukan
xvi
menghukum ide-ide kreatif atas kesalahan, komitmen dan penetapan
tujuan.
d. Strategi inovasi
Strategi inovasi Berisikan hasil analisis berdasarkan inovasi sebelumnya yang
sukses menunjukkan bahwa strategi utama didalam sektor pemerintahan tidak lain
adalah:
a) Penyediaan pelayanan terpadu, yaitu Pemerintah memberikan peningkatan
jumlah pelayanan agar masyarakat mempunyai harapan yang tidak sederhana
untuk mendapatkan pelayanan yang diberikan dengan nyaman.
b) Partisipasi warga negara, yaitu pemerintah mempunyai kekuatan untuk berinovasi
untuk mendorong peran partisipasi warga guna menjamin keberhasilan inovasi
dan memungkinkan warga untuk mengekspresikan kebutuhannya sekaligus
memastikan inovasi berhasil dan berkelanjutan.
c) Menjalin kolaborasi/kerjasama, yaitu pemerintah bekerja sama dengan organisasi,
lembaga, dan sektor publik dan swasta terkait untuk berbagi perspektif inovatif
guna mencapai perbaikan dalam pelayanan publik.
d) Pemanfaatan teknologi informasi (TI), yakni pemerintah menyediakan sarana
administrasi publik berbasis komputer dan internet dalam membantu warga
negara mengakses informasi dan layanan administrasi pemerintah dengan lebih
cepat dan mudah. Laporan Sektor Publik Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNWPSR).
e. Indikator-Indikator Inovasi Produk
Untuk memberikan keunggulan bagi bisnis dibandingkan pesaing, barang-
barang inovatif harus mampu memberikan peningkatan nilai (keunggulan produk)
di atas barang-barang sejenis. Sebagaiman Zimmerer dab Scarboroug ( dalam
xvii
Yeni Afriyani 2021 :80) ada beberapa indikator dalam pemenuhan inovasi
antaralain :
1) Inovasi Desain Keunggulan suatu produk mampu bertahan dalam siklus
pasar ditentukan oleh seberapa baik desain tersebut dapat beradaptasi
terhadap perubahan apa pun yang terjadi di pasar yang dimasuki produk
tersebut, agar kemampuan tersebut menjadi nilai sukses bagi produk
tersebut.
2) Inovasi teknis Inovasi teknis tidak lain adalah perubahan yang dilakukan
pengusaha untuk menghasilkan suatu produk baru. beragam inovasi teknis
merupakan hasil upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan
selalu mencari produk baru yang lebih baik dengan hal-hal unik yang
menarik perhatian mereka.
3) Produktivitas inovasi tidak lain adalah suatu kegiatan atau tindakan yang
dilakukan ketika ada peluang untuk meningkatkan suatu produk sehingga
memberikan kegunaan dan kepuasan yang lebih baik.
4) Distribusi Madu
Hasil produksi adalah suatu produk. Tidak hanya berupa barang dalam
jumlah tertentu. Manufaktur juga berperan dalam penyediaan jasa.
Bagaimanapun layanan dan keahlian ini meningkatkan nilai dan kuantitas
suatu barang.
xviii
3. Produktivitas
a. Pengertian Produktivitas
Produktivitas adalah istilah yang digunakan sebagai perbandingan
keluaran dalam kegiatan produksi. (Putu, Claudia, & Suana, 2018).
Menurut Riyanto dalam Elbandiansyah (2019:250), produktivitas ialah
perbandingan antara output dan input. Produktivitas ialah membandingkan
hasil yang dicapai dengan peran kerja per satuan waktu.
Kussrianto dalam Sutrisno (2017:102), berpendapat produktivitas adalah
perbandinan antara hasil yang dicapai dan bagian kerja per satuan waktu. Peran
kerja dalam hal ini adalah penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.
Sedangkan Hasibuan dalam Busro (2018:340), berpendapat bahwa
produktivitas merupakan perbandingan output dan input. Jika peningkatan
produktivitas menambahkan efisiensi dan sistem kerja, teknik produksi serta
meningkatkan profesionalisme tenaga kerja.
b. Dimensi Keberhasilan Produktivitas Menurut Nurul Ainun (2021) Ada 6
faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:sikap
kerja, tingkat keterampilan, hubungan pekerja-kepemimpinan, manajemen
produktivitas, prestasi kerja dan kewirausahaan. Berikut penjelasan
keenam dimensi tersebut.
a) Dimensi sikap kerja ditetapkan menjadi 3 indikator penelitian yang
terdiri dari indikator-indikatorsikap dalam melaksanakan pekerjaan,
sikap melayani dan sikap melakukan inisiatif kerja.
b) Aspek tingkat keterampilan dioperasikan menjadi 3
xix
indikator penelitian antara lain keterampilan kinerja tugas,
keterampilan pelaksanaan program, dan keterampilan
evaluasi kinerja program.
c) Aspek hubungan antar lingkungan kerja dioperasikan
berdasarkan 3 indikator penelitian antara lain indikator
hubungan kerja dengan atasan, hubungan kerja antar
departemen, dan hubungan kerja dengan rekan kerja.
d) Aspek manajemen produktivitas dijalankan berdasarkan 3
indikator penelitian antara lain koordinasi kerja,
komunikasi antar departemen dan tanggung jawab
profesional.
e) Aspek prestasi kerja diwakili oleh 3 indikator penelitian
antara lain jumlah pegawai, indeks ketenagakerjaan, dan
indeks waktu kerja.
f) Aspek kewirausahaan dioperasionalkan menjadi 3 indikator
penelitian diantaranya kemampuan melihat potensi daerah,
kemampuan melihat potensi diri dan kemampuan melihat
potensi organisasi.
4. Lebah Trigona s.p
Lebah Trigona Sp bergantung pada propolis untuk mempertahankan
sarangnya dari serangan predator dan menjaga suhu di dalam sarang tetap stabil
karena ciri utamanya adalah lebah yang tidak bersengat. Lebah Trigona s.p
biasanya berwarna hitam, tetapi ada yang kemerahan dan kekuningan. Tubuhnya
xx
terdiri dari 3 bagian: kepala (caput), dada (thorax), dan perut. Sepasang mata
majemuk, dua antena, dan mulut berbentuk belalai untuk menghisap nektar
semuanya terletak di kepala. Lebah ini memiliki tiga ruas tungkai. Sepasang
rambut keranjang di bagian belakang tungkai. Tujuannya sebagai reservoir
Trigona sp. lebah untuk mengumpulkan serbuk sari dan damar/damar. Sebagian
besar Trigona sp. Lebah mempunyai gigi yang tidak terlalu tajam sehingga tidak
sakit saat digigit Pola penerbangannya cukup elegan, lambat dan tidak terlalu
berisik (Achyani dan Wicandra, 2019)
Secara harfiah lebah Trigona memiliki mempunyai dua pasang sayap
berwarna pucat, sehingga serangga ditempatkan dalam ordo Hymenoptera. Dan
selalu bersama-sama dengan lebah lainnya atau kelompok Familia Apidae. Karena
ada lebah madu yang memiliki alat penyengat dan ada pula yang tidak, maka
lebah tak bersengat seperti Trigona diklasifikasikan dalam subfamili Meliponinae.
Klasifikasi lebah Trigona tersebut diantaranya::
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Apidae
Sub Familia : Meliponinae
Genus : Heterotrigona
Spesies : Heterotrigona itama
Lebah Trigona s.p di klasifikasikan dalam kingdom Animalia, phylum
xxi
Arthropoda, class Insecta, ordo Hymenoptera, Familia Apidae, Sub Familia
Meliponinae, Genus Heterotrigona, dan Spesies Heterotrigona itama (Achyani dan
Wicandra, 2019).
Tetragonula biroi, juga dikenal sebagai lebah Trigona, adalah lebah tak
bersengat yang menjalani gaya hidup tidak bergantung pada serbuk sari bunga,
tidak seperti spesies lebah lain yang menghasilkan madu. Dari gaya hidup yang
berbeda ini, Lebah Trigona menerima dikembangbiakkan dengan mudah dan
dimana saja. Selain itu, lebah Trigona terdapat di seluruh Indonesia, bahkan di
perkotaan, dimana mereka dapat menemukan sumber damar atau getah dari jenis
pohon tertentu. Propolis, sarangnya, tidak bisa dibuat tanpa resin. Dibandingkan
dengan jenis pohon lainnya, Aghatis spp. dapat menghasilkan resin dalam jumlah
yang sangat besar, menjadikannya salah satu sumber bahan utama. Terdapat
banyak tegakan pohon Agathis Spp. di Taman Wista Alam (TWA) Sorong,
tersebar luas dan cukup melimpah. Tentu saja, ada potensi untuk hal ini. Dian
Afrillia (2021).
Faktor lingkungan tempat tinggal lebah madu Trigona Sp. sangat mendukung
terhadap perkembangbiakan dan pertumbuhan koloni. Banyak tumbuhan
berbunga yang menghasilkan serbuk sari, nektar, dan resin serta cadangan
makanan lain yang cukup diperlukan bagi lingkungan. Cadangan nektar (madu)
yang melimpah di dalam sarang akan mendorong pertumbuhan keluarga lebah
yang sehat, khususnya dalam hal membangun sarang baru dan bertelur. Sementara
itu, generasi lebah yang kuat dan tangguh dengan tingkat kelangsungan hidup
yang relatif lama akan dihasilkan di dalam sarang jika terdapat cukup serbuk sari.
xxii
a) Madu Lebah Trigona s.p
Madu merupakan cairan alami yang dihasilkan lebah dari nektar bunga
tumbuhan atau bagian tumbuhan lain yang banyak ditemukan. Rasa manis
lebah didapatkan dari nektar dan serbuk sari dari bunga tumbuhan yang selalu
dikumpulkan oleh lebah pekerja. Nektar adalah cairan manis disekresikan
oleh kelenjar nektar tumbuhan di beberapa bagian bunga, daun dan batang
tumbuhan (Rahmatang dkk, 2019). Madu merupakan salah satu obat herbal
yang paling populer saat ini. Madu kaya akan antioksidan yang berguna bagi
sistem pencernaan tubuh karena dipercaya mengandung nutrisi yang mampu
melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, madu dapat diminum
langsung dan juga digunakan sebagai bahan minuman herbal (Saputra dan
Afifah, 2021). Produksi madu lebah Trigona sp tergolong rendah
dibandingkan Apis sp. Sarang Trigona sp menghasilkan sekitar 1 kg madu per
tahun. Madu terdiri dari beberapa senyawa pemanis seperti glukosa dan
fruktosa dan beberapa mineral seperti kalium, kalsium, magnesium, klorin,
natrium, belerang, besi dan fosfat. Emas juga mengandung vitamin B1, B2,
C, B6, dan B3 yang komposisinya berbeda-beda berdasarkan kualitas nektar
dan serbuk sari (Achayani dan Wicandra, 2019). Sumber nektar yang
dihasilkan oleh lebah Trigona sp sangat banyak. Manfaat kesehatan yang
efektif meliputi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah stroke,
meringankan melancarkan peredaran darah, menstabilkan glukosa darah,
memperkuat daya ingat otak, meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki
sel-sel tubuh yang rusak dan mencegah insomnia atau depresi, membantu
xxiii
dalam fase penyembuhan setelah operasi, mencegah kanker menurunkan dan
menstabilkan kadar kolestrol serta bermanfaat untuk sumber energi.
Selain untuk memaksimalkan kecantikan, madu Trigona sp, sebaiknya
tambahkan madu pada minuman seperti teh, jamu, sirup dan lain sebagainya
serta kurangi konsumsi gula agar madu terserap dengan baik oleh tubuh
(Oktaviani, 2020).
b) Usaha Madu Lebah Trigona s.p
Pertanian adalah bisnis yang menguntungkan dan bermanfaat. Usaha
pertanian merupakan suatu kegiatan pemeliharaan sumber daya yang terencana.
Aktivitas biologi dilakukan untuk memperoleh manfaat atau hasil memanen.
Pekerjaan ini memerlukan kepercayaan iman dari petani yang sedang bertumbuh
untuk hidup dan berkembang. Budidaya merupakan suatu kegiatan terencana
dalam bidang pertanian pemeliharaan sumber daya hayati pada lahan yang
dikelola keuntungan hasil panen. Pertanian dapat dianggap sebagai inti bisnis
petani (Jusman, 2020). Bisnis lebah Trigona sp adalah usaha pertanian dan
penjualan produk peternakan lebah. Ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
produk madu yang terus meningkat. Tingginya permintaan madu belum dapat
diimbangi dengan kemampuan peternakan lebah dalam meningkatkan produksi
madu, sehingga untuk mengatasi kondisi tersebut perlu dilakukan pengembangan
Trigona sp (Ernita E, 2022).
xxiv
5. Pengembangan Usaha
Menurut Forbes, pengembangan bisnis adalah penciptaan
pelanggan, pasar, dan interaksi jangka panjang dalam suatu organisasi.
Artinya pengembangan usaha ditujukan agar usaha tetap berjalan efisien
dan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Adapun ragam
pengembangan bisnis. Menurut Silmi Nurul Utami (2020) Ada dua jenis
pengembangan usaha, khususnya:
1) Pengembangan vertikal adalah pengembangan usaha dengan cara
mengembangkan inti dari bisnis.
2) Pertumbuhan horizontal merupakan pertumbuhan bisnis yang tidak linier
terhadap bisnis inti namun dapat memperkuat bisnis inti.
a. Aspek pengembangan usaha ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan usaha, yaitu:
1) Dalam aspek penjualan, perhatian diberikan pada cara penjualan
barang, terutama umur, asal usul dan kebiasaan konsumsi, serta proses
penjualan.
2) Dalam perspektif manajemen, perhatian diberikan pada proses
pengelolaan usaha, dimulai dari penciptaan produk, perencanaan
pemasaran dan diakhiri dengan perencanaan distribusi produk.
3) Aspek strategis meliputi bagaimana mengembangkan kegiatan usaha
dengan meningktakan kualitas produk, menciptakan produk baru atau
melakukan kerjasama dengan pihak lain
xxv
b. Strategi pengembangan bisnis harus dilaksanakan dari segi produk,
sistem penjualan, integrasi dan sinergi.
1) Mengenai produk, usaha berkembangan dengan mengembangkan
produk sesuai selera pasar, menghadirkan produk baru ke pasar,
mencari cara produksi yang efisien, sehingga produk dengan kualitas
yang sama dapat diproduksi dengan lebih murah.
2) Dari sisi penjualan, pengembangan bisnis terjadi dengan menjalin
hubungan baik dengan konsumen, melalui penjualan media sosial,
menjamin kepuasan konsumen.
3) Integrasi adalah pengembangan usaha melalui perluasan usaha.
Misalnya saja perusahaan yang memproduksi makanan ringan
berbentuk.
B. Kerangka Pikir
Di dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
penerpaninovasi stup box tangkar pada media semen terhadap produktivitas madu
lebah trigona sp” dan untuk mendeksripsikannya, maka penulis mengkaji teori
berdasarkan pandangan Menurut Zimmerer dan Scarborough (dalam Yeni
Afriyani 2021:80). Hal ini berdasarkan data lapangan terkait konsep inovasi,
dimana konsep ini mencakup tiga indikator yang dapat mempengaruhi hasil
produktivitas diantaranya 1) Inovasi Desain, (2) Inovasi Teknis, (3) Inovasi
produktivitas, dan 4) Distribusi Madu. Dengan menggunakan keempat indikator
di atas, peneliti akan mengkaji dan mendeskripsikan hasil di lapangan berdasarkan
bukti-bukti yang ada. Untuk mengeksplorasi bagaimana pemikiran peneliti
xxvi
bersatu untuk menjelaskan masalahnya, maka dikembangkan kerangka kerja
sebagai berikut:
Inovasi Stup Box Pendukung Penghambat
Tangkar Pada Media
Semen
Indikator Inovasi
Analisis Deskriptif
Inovasi Inovasi Inovasi Distribusi
Desain Teknis Produktivitas Madu
Analisis Data
Peningkatan Hasil
Produktivitas Lebah Madu
melalui penerapan Inovasi
Setup Gambar 2.2 Kerangka Pikir
xxvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di rumah madu Bontocani kelurahan kahu
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Sebagai kelompok usaha
perhutanan sosial (KUPS) yang memproduksi madu trigona dan telah
membina ratusan masyarakat. Penelitian ini selanjutnya akan
dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023.
B. Populasi dan Sampel
Populasi ialah daerah yang pada umumnya ada yang mempunyai
karakteristik dan kualitas khusus yang ditentukan oleh peneliti guna
diteliti kemudian dijadikan kesimpulan (Sugiyono, 2018).
Adapun yang menjadi Populasi dari penelitan tersebut ialah
pekerja di rumah madu bontocani 14 orang. Akan tetapi hanya 7 orang
yang di jadikan sampel sesuai tugas dan fungsinya dalam studi kasus
dalam penelitian ini. Teknik ynag digunakna dalam pemilihan
informan yakni teknik purposive Sampling yakni teknik penentuan
sampel dengan mempertibnagkan hal tertentu, sebab orang- orang
yang tahu apa yang diharapkan. Sugiyono, (2018). Adapun
sampel/informan yang dipilih oleh peneliti sebagai berikut:
28
29
Tabel 3.2
Sumber Data
(Rumah Madu Bonto Cani)
No Kategori Informan Nama
1 Ketua Sultan A.Md
2 Sekretaris Bahri
3 Bendahara Muh. Idris
4 Koordinator Jamaluddin
5 Penyuluh Kehutanan Bone Syamsuddin
6 Anggota 1.Cummu
2.Taming
Sumber: Rumah Madu Bonto Cani, 2022).
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data, maka penulis menggunakan
jenis pengumpulan data berdasarkan pendapat Sugiyono (2018) :
a. Observasi
Dapat diartikan sebagai cara memperoleh informasi yang
mempunyai karakteristik sensitif terhadap waktu dibandingkan
dengan teknik lainnya. Pengamatan tidak hanya dapat dilakukan pada
manusia, tetapi juga dapat dilakukan terhadap fenomena, misalnya
benda hidup.
b. Wawancara
Merupakan cara bertanya kepada orang-orang tertentu yang dilaksanakan oleh
narasumber dengan memberikan pertanyaan untuk narasumber berdasar pada
pertanyaan wawancara mengenai subjek dan objek permasalahan yang belum
terselesaikan. Kemudian objek penelitian ini menggunakan cara bertanya yang
30
tertata dan tersusun, dimana anggota wawancara merumuskan pertanyaan
berdasarkan angket dengan butiran-butiran pertanyaan yang sudah terjawab, serta
wawancara tidak terstruktur, yang mempunyai keleluasaan untuk dipadukan dengan
pertanyaan-pertanyaan. untuk memperoleh informasi lebih rinci mengenai
permasalahan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang dilakukan dalam
mendapatkan informasi berbentuk arsip, buku, dokumen, gambar,
tulisan dan angka yang berbentuk keterangan yang bisa memabantu
penelitian. Studi dokumen adalah bagian dari digunakannya cara
wawancara atau observasi memiliki kredibilitas yang baik apabila
disertai dengan gambar atau karya tulis akademik yang telah ada.
D. Ruang Lingkup dan Instrumen Penelitian
1. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini, penulis fokus pada konteks inovasi stup box
tangkar dalam media semen pada produktivitas madia semen terhadap
produktivitas madu lebah trigona sp yang dilakukan oleh wirausaha
sosial KUPS di rumah Madu Bontocani.
2. Instrumen Penelitian
Maka untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana
bentuk inovasi stup box tangkar di media semen pada produktivitas
madia semen pada produktivitas madu lebah trigona sp serta faktor
pendukung dan penghambatnya, maka adapun yang menjadi deskripsi
31
fokusnya berdasarkan kerangka konseptual peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Inovasi desain kemampuan produk dalam mempertahankan siklus
pasar yang menentukan ialah bagaimana desain bisa menyesuaikan
dengan segala bentuk perubahan.
32
b. Inovasi teknis
Terlihat jelas di pasar yang dimasuki produk tersebut, apapun bentuk
produk tersebut masuk ke pasar, sehingga kemampuan tersebut
menjadi nilai keberhasilan produk itu sendiri di kemudian hari.
Inovasi dalam proses internal perusahaan menghasilkan produk.
Banyak inovasi teknis yang lahir suatu bisnis yang tujuannya adalah
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Pelanggan terus-menerus
mencari produk baru, lebih baik dan lebih banyak.
c. Inovasi Produktivitas
Merupakan tindakan atau aktivitas yang dilakukan ketika dihadapkan
pada peluang untuk meningkatkan suatu produk agar memberikan
kegunaan dan kepuasan yang lebih baik.
d. Distribusi Madu
Hasil dari produksi adalah produk. Tidak hanya berupa barang dalam
jumlah tertentu. Manufaktur juga berperan dalam penyediaan jasa.
Bagaiamana pun, layanan dan keahlian ini dpaat meningkatkan nilai
suatu barang dan meningkatkan kuantitasnya.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan pencarian dan pengumpulan data secara sistematis dari
catatan lapangan wawancara dan dokumentasi untuk menarik kesimpulan yang
mudah dipahami oleh orang lain dan diri sendiri. Miles dan Huberman dalm
Sugiyono (2019) buku metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
merekomendasikan bahwa kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
33
dan terus menerus sampai akhir, sehingga datanya jenuh. Adapun gambaran
komponen dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tabel data adalah tabel yang ditemukan di lapangan kemudian ditulis atau
diketik secara rapi, rinci dan sistematis setiap selesai pengumpulan data. Data
yang terkumpul terus bertambah dan biasanya mencapai ratusan bahkan ribuan
keping. Oleh karena itu, harus dianalisis sejak awal penelitian. laporan-laporan
ini harus dipersempit dengan memilih isu-isu utama yang sesuai dengan fokus
penelitian. data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam
mengenai hasil observasi dan memudahkan peneliti dalam melakukan pencarian
setiap saat. Reduksi uga dapat membantu memberikan kode untuk aspek
tertentu.
b. Display Data, semakin banyak data yang terkumpul tidak dapat memberikan
gambaran yang utuh. Oleh karena itu, tampilan informasi sangat diperlukan.
Tampilan data adalah penyajian data dalam bentuk matriks, jaringan, grafik atau
bagan dan lain-lain. Dengan demikian, peneliti bisa mengelola datanya dan tidak
tenggelam dalam kumpulan data.
c. Dengan membuat dan memverifikasi kesimpulan, peneliti mencoba menemukan
makna informasi yang diterima sejak awal. Untuk melakukan ini, coba cari pola,
desain, tema, hubungan, persamaan, kejadian umum dan lain-lain. Maka dalam
menarik kesimpulan berdasarkan data yang diterima. Awalnya kesimpulannya
tidak jelas, namun lama kelamaan menjadi lebih jelas berkat datanya
34
Uraian komponen analisis data adalah sebagai berikut:
Data Colection
Data Display
Conclusions
Data Drawing/verflying
Reduction
Gambar: 3.6 Model analisis interaktif Miles dan Huberman
F. Uji Keabsahan Data
Khususnya penelitian kualitatif dilakukan uji keabsahan data untuk
memproleh kredibilitas. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah daya atau ukuran
keberhasilan untuk memberikan sebuah nilai kepercayaan terhadap hasil data
penilaian. Menurut (Sugiyono, 2019: 512-522): perlu dilakukan langkah-langkah
berikut untuk mendapatkan kredibilitas dalam penelitian diantaranya:
a) Perpanjangan pengamatan peneliti tidak lain bertujuan untuk melakukan tinjuan
kembalin terhadap locus dan focus penelitian dan memastikan kebenaran data
yang telah diperoleh maupun berupa data baru yang apabila ditemukan dalam
perpanjangan penelitian tersebut sebagai bahan pembanding maupun data
penguat penelitian.
b) Meningkatkan kedisipilanan terhadap pengamatan secara lebih cermat dan
berhatihati. Peneliti melalukan pengecekan kembali dan memastikan seluruh data
telah terpenuhi untuk diolah agar tidak ada yang tertinggal, maupaun
35
c) Trianggulasi didefinisikan sebagai pemeriksaan data kembali yang berasal dari
beragam cara, sumber, dan waktu. Sebagaimana penyebutan serta tekniknya
terdapat tiga trianggulasi diantarnya trianggulasi pengumpulan data, trianggulasi
sumber, dan trianggulasi waktu.
d) Analisis kasus negatif dengan menemukan data yang bertentangan atau berbeda
atas temuan data sebelumnya. Jika dalam analisis tersebut sudah tak ada lagi data
yang tidak sama dan telah singkron maka data yang ditemukan dapat dipercaya.
e) Menggunakan Bahan Referensi, dengan adanya bahan pendukung yang
ditemukan oleh peneliti yang relevan dan sejalan dengan kasus penelitian. Dapat
berupa rekaman wawancara berdasarkan hasil wawancara Data yang berkaitan
dengan interaksi sosial dan yang mendeskripsikan suatu keadaan harus disertakan
dengan ilustrasi gambar.
f) Melakukan member cek yakni proses cek ulang sebuah informasi yang diterima
peneliti oleh informan. Apabila informasi yang ada disetujui oleh informan, maka
informasi tersebut telah valid, semakin kredibel atau dipercaya. Apabila
informasi yang ada tidak disepakati oleh informan, maka peneliti perlu
dilaksanakan diskusi dengan informan.
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Administrasi
Uraian objek penelitian menjelaskan tentang objek penelitian
menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi survei,
identitas responden terpilih dan hal-hal lain ada kaitannya dengan
objek penelitian dalam sebuah studi tentang “Analisis Penerapan
Inovasi Stup Box Tangkar Pada Media Semen Terhadap Produktivitas
Madu Lebah Trigona Sp”
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan Zaman
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone telah Melalui Regenerasi
tempat dan Pemerintahan Kantor Camat dan Camat di setiap
Tahunnya. Bontocani yang kita kenal saat ini dikenal dengan Nama
“Wawobulu” Kemudian pada sekitar tahun 1962 Wawobulu menjadi
dua kecamatan yaitu kecamatan kahu dan kecamatan bontocani
dengan nama “distrik” pada jaman tersebut. Pusat Pemerintahan pada
saat itu bertempat di Kahu Desa Pammusureng.
Setelah pemecahan menjadi Dua Distrik Pusat pemerintahan
Kecamatan Bontocani di pindah ke desa watang cani. Tahun 1970
Pusat dikembalikan di kahu desa pammusureng yang saat ini berubah
nama menjadi kelurahan kahu. Pada tahun 1993 sebelumnya
berjumlah enam Desa dimekarkan menjadi 10 Desa dan 1 Kelurahan
Desa Pammusureng di Mekarkan Menjadi Dua yakni Kelurahan Kahu
37
dan Desa Pammusureng, Desa Bontojai Dimekarkan Menjadi 2 Yaitu
Desa Bontojai dan Desa Bulusirua, Desa Langi dimekarkan Menjadi 2
Desa yaitu Desa Langi dan Desa Lamoncong, Desa Pattuku
Dimekarkan Menjadi 2 Desa yaitu Desa Pattuku dan Desa
Erecinnong dan yang terakhir adalah Desa Watang cani di Mekarkan
Menjadi dua desa yaitu desa Watang cani dan Desa Mattirowalie.
Kecamatan Bontocani Merupakan salah satu Kecamatan di
Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah Kecamatan
Bontocani yaitu 463,35 M2 denganKetinggian rata-rata 142,64 Mdpl.
Wilayah Kecamatan
Bontocani Yaitu :
Gambar 2.Peta Lokasi Penelitian Lebah Trigona Sp
1) Dibagian Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kahu dan
Kecamatan Libureng
38
2) Dibagian Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sinjai
3) Dibagian Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gowa dan Maros
4) Dibagian Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kahu Peternakan
Lebah Madu yang ada di Kelurahan Kahu ialah peternakan lebah Trigona
sp satu-satunya yang terdapat di Kecamatan Bontocani. Tempat tersebut
sangat memungkinkan bagi peternakan lebah dalam beternak sebab kondisi
pedesaan yang masih sangat kental sehingga pohon pun melimpah disana.
Lebah Trigona laeviceps tidak mampu hidup dengan lama bila
lingkungannya terdapat uap panas dan kebisingan suara yang bersumber
dari pabrik.
Kawasan ternak Lebah yang dikelolah oleh warga mayoritas
oleh tumbuhan berkepanjangan dan bermacam-macam bunga yang
dengan sengaja di tanam oleh peternak lebah itu sendiri. Adapun
tumbuhan jangka panjang seperti Kemiri (Aleurites moluccana),
Jabon (Anthocephalus cadamba), jambu-jambu (Eugenia sp.),
Mangga (Mangifera indica), dan lain sebagainya.
a. Keadaan Iklim
Wilayah Kecamatan bontocani beriklim sedang. Kelembapan
udara berada diantara 95% - 99% dengan suhu berkisar 260C – 430C.
Diperiode April hingga September, angin timur bertiup disertai hujan.
Disisi lain pada bulan Oktober hingga Maret bertiup Angin Barat,
yang merupakan pertanda musim kemarau di Kecamatan Bontocani.
Daerah peralihan juga berhubungan dengan ilkim ini, yaitu:
39
Kecamatan Bontocani dan yang separuhnya mengikuti wilayah barat
dan sisanya mengikut di wilayah timur. Mayoritas curah hujan
tahunan di daerah Kecamatan Bontocani bermacam-macam, yaitu:
rata-rata<1.750 mm; 1750-2000 mm; 2000-2500 mm dan 2500-3000
mm.
b. Topografi
Asal kata Topografi yakni topos yang berarti tempat dan graphi
yang artinya gambar. Peta topografi memetakan lokasi dipermukaan
bumi berada pada ketinggian yang sama di atas permukaan laut
dengan kontur, dimana satu kontur mewakili satu ketinggian 80
ketinggian. Secara geografis, Kecamatan Bontocani terletak pada
ketinggian daerah sekitar 142.64 Mdpl dari permukaan laut (mdpl).
c. Pola Penggunan Lahan
Ketika berbicara tentang penggunaan lahan maka kita berbicara
tentang jenis pemanfaatan dan penggunaan lahan. Di wilayah
pedesaan Desa Pattuku seluas 463,35 M2Km2 sebagian besar
lahannya digunakan untuk lahan pertanian. Sebaran wilayah Desa
Pattuku terdiri dari wilayah pemukiman, pertanian, perkantoran,
perkebunan, perkuburan dan prasarana umum lainnya. Daerah
terluasnya merupakan lahan pertanian dengan luas sebkitar 469 Ha
dan daerah terkecil yaitu prasarana umum dengan luas 2,5 Ha, dalam
penggunaan lahan di wilayah ini tidak terfokus pada satu jenis saja.
B. Rumah Madu Bontocani
40
Rumah madu bontocani merupakan asosiasi yang melakukan pembudidayaan
dan pengelolaan madu trigona, yang berlokasi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone,
Kecamatan Bontocani, Kelurahan kahu. Kawasan tersebut merupakan daerah dataran
tinggi yang jauh dari perkotaan serta merupakan daerah pedalaman.
a. Sejarah Rumah Madu Bontocani
Rumah Madu Bontocani dipelopori oleh seseorang yang berdomisili di
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone (Bugis yaitu Bonto artinya Gunung, dan
Cani artinya madu) yang bernama Bapak Sultan yang memulai usahanya pada
tahun 2017. Mata pencahariannya adalah petani dan sesekali berburu lebah hutan
disaat musim madu, hari ini Sultan adalah pengusaha madu trigona yang sukses
dan telah membina ratusan masyarakat Kelurahan Kahu, Kelurahan yang
merupakan wilayah pecahan dari Desa Pammusureng, Sultan mengembangkan
penangkaran lebah jenis trigona yang telah menuai produksi 500 kg tiap bulan
yang diakumulasi dari kelompok binaan peternak yang telah mencapai sekitar
100 kelompok penangkar, Setiap kelompok terdiri dari dua orang anggota yang
memiliki dan mengelolah 20 sampai 50 Kotak sangkar lebah.
b. Struktur Organisasi Rumah Madu Bontocani
KETUA
Sultan, A.Md
SEKRETARIS
Bahri
BENDAHARA
Muh. Idris
KOORDINATOR
41
Jamaluddin
ANGGOTA I ANGGOTA II
1. Hidayat Suhadi S.H 1. Rustan
2. Surianto 2. Asis
3. Taming 3. Nurdin
4. Basir 4. Malik
5. Ruslan 5. Suhardi
Sumber: Rumah Madu Bontocani, 2023
c. Visi Dan Misi Rumah Madu Bontocani
a. Visi Rumah Madu Bontocani
Rumah madu yang mengutamakan kepuasan pelanggan, proses alami dan
produk yang murni, serta menjadi solusi produk herbal utama bagi kesehatan
keluarga
b. Misi rumah madu bontocani
1). Menghasilkan madu yang murni tanpa tambahan bahan lainnya
2). Peternakan di habitat asli lebah, lebah mencari makan secara natural
3). Membangun usaha yang berkualitas export
4). Membangun jaringan distribusi di seluruh indonesia
d. Kegiatan Umum Rumah Madu Bontocani
Kegiatan umum yang sering dilakukan di Rumah Madu Bontocani yaitu
melakukan kegiatan usaha ternak di mulai dari penyiapan pakan ternak sampai
kegiatan yang memberikan pengajaran kepada masyarakat yang ingin beternak,
berikut deskripsi kegiatan yang dilakukan Rumah Madu Bontocani :
42
a. Kegiatan sarana Produksi, kegiatan ini meliputi penyiapan box
tangkar, pakan lebah Trigona sp.,dan Rumah Tangkar
b. Kegiatan Budidaya Ternak Lebah Madu Trigona sp, kegiatan ini
meliputi pembersihan box tangkar, pembelahan glodok kayu,
pemisahan ratu lebah, penanaman pakan sampai dengan kegiatan
pemanenan madu lebah Trigona sp.
c. Kegitan Pasca Panen, kegiatan ini meliputi penyortiran (pemisahan)
antara madu, propolis dan bee polen, pengolahan madu, penyimpanan,
penyaringan, pemerasan, pelabelan dan pengemasan hasil madu
Trigona sp.
d. Kegiatan pemasaran, kegiatan pemasarn yang dilakukan Rumah Madu
Bontocani adalah kegiatan pemasaran langsung dan tidak langsung
e. Kegiatan penunjang, kegiatan penunjang yang dilakukan Rumah
Madu Bontocani yaitu melakukan pengajaran kepada pihak – pihak
yang membutuhkan seperti peternak lebah Trigona sp yang berada di
desa sekitaran Kelurahan Kahu, juga ikut tampil dalam kegiatan
daerah seperti pameran
43
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Identitas Responden
Untuk tujuan penelitian yang berjudul "Analisis Penerapan Inovasi Stup Box
Tangkar Pada Media Semen Terhadap Produktivitas Madu Lebah Trigona Sp",
peneliti memilih dengan cara pengambilan sampel purposive, yang berarti
mengambil sampel dan sumber data dengan mempertimbangkan secara khusus
sebab informan dianggap yang paling memahami tujuan penelitian.
Hasil temuan penelitian ini yang dilaksanakan di Rumah Madu Bontocani
Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone yang mewawancarai
tujuh orang peternak yang mempunyai kotak pembiakan media semen di tempat
usahanya yang diambil sebagai sampel penelitian.
a. Umur responden
Faktor umur sangat penting dan membantu bisnis ternak misalnya
beternak lebah Trigona Sp karena usia yang lebih muda dan berpengalaman
lebih produktif dibanding dengan umur yang lebih tua, sehingga
poduktifitasnya akan lebih tinggi. Tabel berikut menunjukkan kelompok
umur responden, yang terdiri dari pengurus Rumah Madu Bontocani;
44
Tabel 5.1 Umur Responden Stecholder Rumah Madu Bontocani, Kelurahan
Kahu, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
No Umur Nama Kategori Informan Keterangan
1 54 Sultan A.Md Ketua Informan Kunci
2 48 Bahri Sekretaris Informan Kunci
3 35 Muh. Idris Bendahara Informan Kunci
4 38 Jamaluddin Koordinator Informan Kunci
5 41 Syamsuddin Penyuluh Kehutanan Bone Informan Kunci
6 36 Cummu Anggota Informan Kunci
7 41 Taming Anggota Informan Kunci
Sumber: Data Primer Penulisan, 2023.
b. Tingkat Pendidikan
Di Rumah Madu Bontocani, para pembudidaya mendapatkan
pendidikan yang formal dan nonformal. Pendidikan formal diperoleh oleh
petani setelah tamat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pendidikan
nonformal didapatkan oleh petani yakni belajar dari orang tua atau komunitas
mereka. Faktor pendidikan ini juga akan berpengaruh kemampuan konsumen
dan pembudidaya untuk menerima insentif dan inovasi.
45
Tabel 5.2 Tingkat Pendidikan Responden Stecholder Rumah Madu Bontocani,
Kelurahan Kahu, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
1 SD/Sederajat 1
2 SMP/Sederajat 2
3 SMA/Sederajat 2
4 Sarjana (D3/S1) 2
Jumlah 7
Sumber : Penulis, 2023.
Pendidikan secara umum akan mempengaruhi cara pembudidaya lebah
madu berpikir dan membuat keputusan. Meskipun anggota Rumah Madu
Bontocani di Kabupaten Bone memiliki tingkat pendidikan menengah, tingkat
pendidikan ini tidak menghalangi petani untuk terus berkembang dan
mengembangkan budidaya Trigona Sp.
c. Lama Usaha
Sultan adalah salah satu orang muda yang ikut dalam pelatihan menangkar
lebah yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
dan telah mempelajari cara menangkar lebah. Dia memulai merintis usahanya
dengan menyiapkan 30 kotak sangkar di tahun 2015. Berselang satu tahun, dia
memetik hasil pertama, yaitu 2 kilogram atau sekitar 80 botol dengan dosis 250
miligram, yang biasanya dijual dengan harga sekitar 50.000 per botol.
d. Jumlah Box
Pada tahun 2016, jumlah kotak sangkar lebah telah mencapai 100 hingga
usaha penangkaran lebah ini berkembang di masyarakat dan menarik lebih banyak
anggota kelompok penangkar. Setelah enam bulan, lebah dipanen dengan hasil
sekitar 2 kg. Pada tahun 2017, usaha Sultan untuk membangun penangkaran lebah
46
Trigona sp ini mulai menghasilkan, dengan jumlah kotak penangkaran sejumlah
500 kotak dan produksi 300 kg setiap 6 bulan panen.
Pada tahun 2023, jumlah kotak penangkaran untuk budidaya lebah madu
mencapai kurang lebih 2.000 kotak stup.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Uraian hasil penelitian ini memuat hasil analisis peneliti berdasarkan materi.
Informasi dan fakta yang peneliti peroleh langsung dari lapangan dan
disesuaikan dengan konsep yang yang digunakan peneliti yang menjadi acuan
peneliti.
Dalam pasal 141, kehutanan diterapkan atas dasar hutan produksi prinsip
pengelolaan hutan lestari dan peningkatan fungsi dasarnya yang dimana area
penggunaan lainnya adalah peternakan lebah dan menelitinya secara
menyeluruh. Lihat ikhtisar penerapan inovasi stop di lingkungan semen yang
dirancang untuk meningkatkan produktivitas lebah madu. Zimmerer dan
Scarborough dalam (Yeni Afriyan, 2021) didasarkan pada temuan lapangan
terkait konsep inovasi, dimana konsep ini mencakup 4 indikator yang dapat
mempengaruhi tingkat produktivitas inovatif.
1. Penerapan Inovasi Stup Box Tangkar Pada Media Semen Terhadap Produktivitas
Madu Lebah Trigona Sp).
a. Inovasi Desain
Merupakan suatu perbedaan antara desain awal dengan desain akhir yang
diakibatkan oleh tuntutan kondisi atau keadaan dari para pe1aku di dalam salah
47
satu pengembangan inovasi, dengan harapan desain akhir merupakan
penyempurnaan dari desain awal atas kelemahan sebelumnya, peneliti
menemukan beberapa temuan pada indikator perubahan desain, antara lain:
1) Rancangan awal
Merupakan proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan
datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“sebagaimana kita ketahui lokasi atau tempat yang digemari lebah yaitu
lokasi dengan banyak pakan, tanah tidak lembab, tidak terdapat laba-laba
(serangga penganggu), tersedia tempat untuk bersarang, selain itu lebah
biasanya membuat sarang ditempat gelap atau rongga bebatuan, berawal
dari hal inilah kami mencoba melakukan rancangan rumah lebah madu
yang dari awal sepenuhnya menggunakan media kayu sebagai pelindung
utama, kini beralih pada media semen yang dirancang lebih kokoh pada
penggunaannya dan membuat lebih merasa nyaman untuk memproduksi
madu didalam sarang tersebut. (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei 2023 pukul
09.30 WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“Di alam bebas, lebah madu umumnya membangun sarang di dalam rongga
pohon untuk menyembunyikan diri dari pemangsa atau predator alami.
Jika dilihat dari rancangan awal umumnya pada lebah madu trigona
menggunakan stup box media kayu yang ditempatkan cukup jauh
didalam hutan itu mungkin dapat beresiko mengalami kerusakan yang
dapat mengakibatkan lebah-lebah madu tersebut stress dan merasa
terancam sehingga ini menjadi perhatian kami bersama untuk mencoba
melakukan inovasi perubahan.” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 14.20
WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“rancangan awal ini tentunya sangat berbeda dari sebelumnya, penggunaan
media semen tentunya membutuhkan pengeluaran bahan yang sedikit
lebih besar daripada media kayu, akan tetapi mempertimbangkan antara
hasil daripada penggunaan media kayu sebelumnya seiring berjalannya
48
waktu produksi ternyata dianggap lebih hemat, disamping itu media
semen mampu bertahan dari berbagai kondisi perubahan cuaca yang
merupakan kelemahan media kayu apabila seiring waktu berjalan akan
lapuk atau bahkan rusak akibat gerakan dari hewan liar yang sewaktu-
waktu dapat menyerang sarang tersebut” (Muhammad Idris Sabtu, 20
Mei 2023 pukul 16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“Pada dasarnya struktur sarang lebah trigona terdiri dari sarang tempat
meletakkan larva anakan lebah trigona, sarang tempat menyimpan madu
dan sarang tempat menyimpan pollen, perubahan bentuk desain dari
rancangan awal ini sesungguhnya adalah bentuk kepedulian kami
terhadap lebah tersebut yang dimana sebagai informasi tambahan jika
kita ketahui alat yang digunakan sebagai tempat bersarangnya lebah
Trigona dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara alami
menggunakan log kayu (sarang asli di alam) dan secara modern dengan
mengunakan stup. Beranjak dari hal tersebut, kami mencoba melakukan
inovasi berupa perubahan desain yang memungkinkan memberikan ruang
baru bagi lebah untuk meningkatkan produktivitas madu” (Jamaluddin
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“hal mendasar perlu kita ketahui lebah trigona merupakan jenis lebah madu
yang paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat
pedesaan sekitar kawasan hutan se-Indonesia, tanpa merusak ekosistem
alam tentunya sah-sah saja melakukan perubahan bentuk sarang yang
pada awalnya menggunakan media kayu dan beralih menjadi media
semen, bukan hanya memanfaatkan hasil produksi lebah madu tersebut
tetapi juga ikut menjaga habitatnya dengan mempertimbangkan hal-hal
yang berdampak pada kerusakan ekosistem (kepunahan).” (Syamsuddin.
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“produksi lebah madu meningkat pesat ketimbang dengan penggunaan stup
box media kayu sebelumnya, hal ini dapat terlihat antara perbedaan
produksi tersebut yang untuk penggunannya pada stup box media semen
ditempatkan dikawasan hutan produksi madunya lebih banyak sedangkan
untuk penggunaan stup box media kayu sisanya berada pada pekarangan
Rumah Lebah Madu tidak berubah atau tetap sama pada tahun-tahun
sebelumnya.” (Cummu. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
49
menjelaskan bahwa:
“Pemilihan Lokasi Budidaya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya
dalam pengembangan budidaya, selain kondisi iklim beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah: tersedianya sumber pakan yang memadai,
kebutuhan air tercukupi, serta jauh dari pertanian yang menggunakan
pestisida. Penempatan stup box media semen didalam hutan
memungkinkan lebah dapat lebih banyak mendapatkan sumber makanan
serta dengan media semen tersebut dirancang lebih koko terhadap
gangguan luar tentunya juga dengan memperhatikan kenyamana lebah
madu tersebut”. (Taming, Minggu, 21 Mei 2023 pukul 16.43 WITA ).
Menurut hasil wawancara, indikator rancangan awal dalam dimensi
inovasi desain diciptakan karena tingginya permintaan untuk produksi madu.
Hal ini memaksa peternak dan pembudidaya untuk berpikir secara kreatif dan
inovatif dengan mengganti desain atau rancangan awal mereka dengan
digunakannya stup box media semen daripada kayu. Selain itu, karena lebah
madu lebih suka hidup di hutan, tempat mereka butuh sumber makanan yang
memadai dan air yang cukup, dan jauh dari pertanian yang menggunakan
pestisida untuk pembiakan dan produksi madu. Karena itu, diciptakan dengan
bentuk yang lebih kuat melalui stup box media semen untuk menghindari cuaca
ekstrem di hutan, termasuk ancaman hewan liar.
Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa indikator rancangan awal pada
dimensi perubahan desain dibuat dengan tetap mematuhi ketentuan hukum
yang mana mengelola sumber daya hewan secara bermartabat, bertanggung
jawab, dan berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 5 memperkuat hasil ini
sebagaimana termuat dalam menjelaskan bahwa Kesejahteraan hewan adalah
50
segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan
menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan
untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap
hewan yang dimanfaatkan manusia.
Stup Box Tangkar Media Kayu Stup Box Tangkar Media Semen
Gambar 5.1 Desain Model Stup Box Tangkar Budidaya Lebah Madu
Trigona Sp
Hasil ini memnunjukkan bahwa parameter desain awal bersifat
proporsional. Perubahan desain dapat meningkatkan produktivitas lebah.
Tempatkan sarang di kotak sarang di kawasan hutan dengan memperhatikan
ekosistem dan peraturan hukum yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan khususnya yang berkaitan dengan pembibitan dan
budidaya
2) Pengembangan Produk
Ini adalah strategi dan proses yang diterapkan dalam perusahaan
pengembangan produk, penyempurnaan atau perluasan produk lama kegunaan
produk dengan asumsi pelanggan untuk segmen pasar yang ada menginginkan
51
elemen baru untuk produk.
Tabel 5.2 Pengembangan Produk
NO Jenis Stup Box Kelebihan Kekurangan
1 Media Kayu Tahan terhadap Mudah Terbakar
gempa
Mudah dipindah Mudah terpengaruh
tempatkan Iklim / Cuaca
(Kelembapan)
Mudah dalam Gangguan Hama
pengerjaan berupa, serangga dan
jamur
2 Media Semen Kualitas bahan baku Tidak dapat
lebih kuat dipindahtempatkan
(permanen)
Tahan terhadap cuaca Bahan baku cukup
mahal untuk diawal
Tahan terhadap
gangguan serangga
Perawatan yang
mudah
Sumber: Data Primer Penulisan, 2023.
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“Madu Trigona telah dikenal oleh masyarakat luas, saat ini pemasarannya
sudah sampai di seluruh wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke.
selain itu saat ini komunitas Rumah Madu Bontocani yang didampingi
oleh LSM LP2K Celebes sedang dilakukan ekspose produk Madu
Trigona pada konsulat Jepang terkait kerjasama dalam hal pemasaran
tinggal bagaimana para pembudidaya dapat meningkatkan produksi
untuk dapat memenuhi permintaan pasar.” (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei
2023 pukul 09.30 WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“Di alam bebas, lebah madu umumnya membangun sarang di dalam rongga
pohon untuk menyembunyikan diri dari pemangsa atau predator alami.
Jika dilihat dari rancangan awal umumnya pada lebah madu trigona
menggunakan stup box media kayu yang ditempatkan cukup jauh
didalam hutan itu mungkin dapat beresiko mengalami kerusakan yang
dapat mengakibatkan lebah-lebah madu tersebut stress dan merasa
52
terancam sehingga ini menjadi perhatian kami bersama untuk mencoba
melakukan inovasi perubahan.” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 14.20
WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“Inovasi stup box tangkar media semen sesungguhnya dibuat bukan berarti
untuk menggantikan peranan stup box media kayu sepenuhnya,
pengembangan produk ini didasarkan pada kelemahan stup box media
kayu yang ditempatkan didalam kawasan hutan namun dinilai kurang
efektif, sebabnya membutuhkan monitoring yang lebih sering dilakukan
untuk merawat stup box tangkar tersebut dari gangguan hama”
(Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul 16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“Bapak Sultan yang telah melihat potensi besar dan minat masyarakat dalam
mengembangkan ternak lebah trigona membangun komunikasi dengan
KTN (Komunitas Trigona Nusantara), hingga pada april 2017 sultan
study banding ke pusat penelitian dan penangkaran lebah pada Urban bee
touweul kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, pusat penagkaran ini yang
dikelola oleh Prof. Mahani. Dari sini Sultan mendapat banyak
pengetahuan tentang mengembangkan ternak lebah dengan memilih dan
mengembangkan jenis jenis pakan yang mengandung nutrisi tinggi yang
diminati pasar” (Jamaluddin Minggu, 21 Mei 2023 pukul 08.04
WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“desain stup box tangkar media semen merupakan pengembangan produk
dari stup box tangkar media kayu yang memiliki kelemahan dalam
penempatanya dikawasan hutan” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023
pukul 10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“awalnya kami membuat inovasi tersebut dengan prototipe sederhana, hal
yang perlu kita ketahui bahwa stup box tangkar media semen masih
dikombinasikan dengan stup box media kayu, bedanya adalah pada
bagian semen ini menjadi dudukan yang kuat dan tetap sebagai
komponen utama, kan tetapi untuk bahan kayu digunakan sebagai
penutup atau toppingnya.” (Cummu. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 14.33
WITA ).
53
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“strateginya yaitu kita melihat kondisi pasar, tingginya permintaan madu
membuat kita harus benar-benar memperhatikan sarang tangkar daripada
koloni lebah madu tersebut, sebabnya untuk menambah hasil produksi
tentu membutuhkan ruang yang lebih besar termasuk ketersediaan
pangan yang melimpah, menanggapi hal tersebut berdasarkan
pengalaman yang telah lalu-lalu kita membuat stup box tangkar media
semen untuk ditempatkan dalam Kawasan hutan karena dinilai lebih
tahan”. (Taming, Minggu, 21 Mei 2023 pukul 16.43 WITA ).
Berdasar pada hasil dari wawancara dengan para informan diatas, pada
umumnya bisa diartikan bahwa pengembangan produk inovasi stup box
tangkar media semen tak lain merupakan perubahan ulang pada kelemahan
stup box tangkar media kayu yang dinilai tidak efektif ditempatkan di dalam
kawasan hutan untuk kuantitas hasil produksi.
Hasil ini menjelaskan bahwa pengembangan produk bukan berarti hanya
dengan mengubah tampilan desain akan tetapi menerapkan pengalaman serta
kreativitas didalamnya sehingga hasil yang diharapkan benar-benar maksimal.
b. Inovasi Teknis
Merupakan modifikasi dari produk atau proses yang ada atau penciptaan yang
baru melalui serangkaian prosedur dari bidang pengetahuan atau aktivitas yang
telah banyak dikembangkan, penulis menemukan beberapa temuan pada dimensi
inovasi teknis, antara lain:
1) Efektif dan efesien
Kondisi dimana metode dan cara tertentu berhasil mendatangkan output
akhir sesuai target. Sedangkan efisien menitikberatkan pada penggunaan sumber
54
daya untuk mencapai hasil tertentu..
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“perlu diketahui bahwa penggunaan stup box media semen tentunya berbeda
dengan stup box media kayu, tidak hanya dilihat dari persoalan materi
ataupun bahan baku pembuatannya akan tetapi juga mempertimbangkan
strategi penggunannya yang diharapkan mampu bertahan lebih lama,
dengan sumberdaya yang ada dan sebagaimana diharapkan stup box
media semen mampu meningkatkan produktivitas lebah madu. (Sultan
A.Md, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 09.30 WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“melakukan inovasi perubahan bukan hanya memikirkan tentang apa dan
bagaimana sesuatu itu dibuat, namun juga benar-benar
mempertimbangkan tentang dampak kedepannya, pemilihan bahan baku
dengan media semen diharapkan mampu bertahan lebih lama dalam
penggunaanya serta dengan mengeluarkan biaya yang relative murah
namun mampu memberikan impact besar yang berkelanjutan dengan
peningkatan produktivitas lebah madu.” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023
pukul 14.20 WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“sedari awal kita menggunakan stup box tangkar media kayu sampai
akhirnya menggunakan media semen, hal ini dikarenakan stup box media
semen dinilai mampu bertahan lebih lama dibanding stup sebelumnya,
disamping itu akan membuat lebah merasa nyaman dengan suhu yang
lebih stabil dampaknya lebah akan lebih merasa nyaman untuk
melakukan pengembangbiakan maupaun mereproduksi madu”
(Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul 16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“penggunaan stup box tangkar media semen dari segi biaya memang sedikit
lebih mahal ketimbang penggunaan stup box media kayu, kan tetapi
penggunaan stup box media semen ini sangat cocok digunakan untuk
penggunaan dalam jangka waktu yang cukup lama khususnya yang
berada didalam Kawasan hutan, termasuk dalam meningkatkan
produktivitas lebah madu secara tidak langsung dengan menempatkannya
pada sumber pakan yang lebih banyak” (Jamaluddin Minggu, 21 Mei
2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
55
“penggunaan stup box tangkar media semen jika dilihat dari segi ekosistem
alam mereka mengalami evolusi, umumnya lebah Trigona membuat
sarang didalam lubang-lubang pohon, celah-celah dinding atau lubang
bambu didalam rumah, tidak suka berpindah-pindah tempat karena lebah
betinanya sangat gemuk dan tidak pandai terbang. Sehingga bisa
dikatakan bahwa penggunaan stup box media semen ini merupakan suatu
terobosan yang cukup terukur, pasalnya disamping mampu menjaga dan
melindungi lebah madu didalamnya, juga mampu memberikan rasa
nyaman yang dari dampaknya dapat meningkatkan produktivitas lebah
madu tersebut.” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 10.30
WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“stup box tangkar media semen jika dilihat dari segi efektifnya tentu lebih
baik ketimbang media kayu, dikarenakan inovasi tersebut juga melihat
jangka panjang dari penggunannya yang mana hanya sekali
mengeluarkan biaya yang sedikit lebih banyak dari bahan baku kayu
namun memiliki nilai produktivitas tinggi.” (Cummu. Minggu, 21 Mei
2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“melakukan inovasi tidak hanya mementingkan kepentingan
peternak/pembudidaya untuk memperoleh hasil produksi lebih banyak,
akan tetapi memastikan bahwa lebah madu tersebut merasa nyaman dan
aman dari gangguan yang justru mengakibatkan penurunan produktivitas.
Sehingga melalui pertimbangan bersama, pemilihan media semen ini
merupakan suatu terobosan baru meskipun terkesan sederhana akan tetapi
dampak dari hal kecil tersebut memiliki nilai jual yang tinggi” (Taming,
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 16.43 WITA ).
Dari hasil wawancara terhadap informan-informan diatas bahwa
indikator efektif dan efesien dalam dimensi Inovasi Teknis dilakukan dengan
ketelitian dan penuh pertimbangan. Mulai dari pemilihan metode yang tepat
serta memperkirakan pengeluaran biaya maupun dampak kedepannya yang
dapat berakibat buruk seperti penurunan produktivitas. Kendati demikian,
56
Rumah Madu Bontocani mampu menjawab tantangan tersebut dengan
membuat Inovasi Stup Box Media Semen yang dinilai mampu meningkatkan
produktivitas lebah madu jauh lebih banyak dibanding dengan stup box media
kayu pada umumnya, disamping itu jika dilihat dari segi bahan baku yang kuat
tidaklah berlebihan jika mengeluarkan biaya yang sedikit lebih mahal
dibanding penggunaan bahan kayu untuk waktu yang cukup lama
penggunannya. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa indikator efektif dan
efesien dalam dimensi Inovasi Teknis, dengan metode dan cara tertentu
berhasil mendatangkan output akhir sesuai target serta menitikberatkan pada
penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil tertentu.
2) Antisipasi Resiko
Suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan
sumberdaya.
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“tentunya sebelum memproduksi stup box tangkar media semen dalam
jumlah banyak, kami membuat prototipe terlebih dahulu, jadi kita melihat
bagaimana cara kerja lebah dalam membangun sarang mereka yang
umumnya membuat sarang didalam lubang-lubang pohon, celah-celah
dinding atau lubang bambu didalam rumah, jadi berdasarkan hasil
pengamatan kami bahwa lebah madu juga dapat membangun sarang
mereka dicelah dinding tersebut dan dari ketiga unsur bahan yang disebut
diatas, ide untuk membuat media sangkar menggunakan media semen
layak untuk dicoba” (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 09.30
WITA)
57
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“kami cukup berhati-hati dalam membuat sarang tangkar melalui media
semen, pasalnya hal yang harus terpenuhi adalah kondisi lingkungan
yang terdiri dari suhu, suhu ideal antara 20-30c, paling ideal sekitar 26c
kelembaban sedang, tidak terlalu kering, dan tidak terlalu lembab, dan
lokasi hendaknya terlindung dari angin kencang.” (Bahri, Sabtu 20 Mei
2023 pukul 14.20 WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“Sederhananya, rumah lebah adalah media tempat hidup koloni. Ada banyak
bentuk dan rupa rumah lebah, stup atau peti lebah adalah yang paling
umum digunakan. Menggunakan media semen mungkin terkesan baru di
kabupaten bone khususnya dikeluarahan kahu, jadi sebagai pelopor
Rumah Madu Bontocani adalah yang pertama menggunakan media
semen sampai saat ini namun juga berhasil menunjukkan bahwa tingkat
produktivitas lebah madu menggunakan media semen jauh lebih baik
dibanding menggunakan media kayu khususnya dikawasan hutan”
(Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul 16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“pada prinsipnya rumah lebah merupakan wadah buatan yang digunakan
untuk pemeliharaan lebah, menjadi tempat hidup dan berkembang biak
suatu koloni lebah. Agar dapat memproduksi madu dalam jumlah banyak
lingkungan fisik lebah tersebut harus terpenuhi bukan hanya soal pakan
akan tetapi rasa aman dari ancaman luar yang tidak diharapkan seperti
rayap, hewan liar lainnya, ataupun faktor cuaca yang mempengaruhi suhu
dan kelembapan sarang lebah tersebut” (Jamaluddin Minggu, 21 Mei
2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“bisa dikatakan bahwa penggunaan stup box media semen ini lebih baik
dalam hal mengantisipasi ancaman luar khususnya di dalam kawasan
hutan. Terlepas dari hasil produktivitas, penggunaan stup box media
semen tidak memiliki dampak yang merusak ekosistem alam”
(Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
58
“justru karena bentuk kepedulian kami, khususnya penggunaan stup box
media kayu didalam Kawasan hutan itu memiliki tantangan tersendiri,
seperti serangan serangga lain seperti rayap atau bahkan semut, juga
perubahan suhu atau iklim cuaca dan terbatas pada lingkungan atau
tempat yang memungkinkan untuk meletakkan stup box media kayu
tersebut” (Cummu. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“keuntungan stup box media bisa dikatakan berhasil dalam meningkatkan
produktivitas lebah madu, meminimalisir resiko seperti serangann hama
atau pelapukan pada stup box tersebut, disamping itu persoalan apakah
lebah madu akan merasa lebih betah atau nyaman dibanding dengan stup
box media kayu, kembali lagi kepada bagaimana kita memenuhi syarat-
syarat lingkungan fisik yang disukai oleh lebah madu tersebut, seperti
berada didalam lokasi yang memiliki banyak pakan atau nectar namun
menggunakan stup box media kayu rawan terhadap gangguan hewan liar
tetapi dengan adanya penggunaan media semen tentu memiliki ketahanan
yang berbeda”. (Taming, Minggu, 21 Mei 2023 pukul 16.43 WITA ).
Berdasarkan hasil wawancara informan di atas, kita harus memikirkan
efektivitas dan efisiensi perubahan termasuk meramalkan risiko sebab dan
akibat perubahan. Melihat para peternak rumah madu Bontocani, mereka
dengan matang memikirkan rencana masa depannya, melakukan pengujian
pertama, membuat prototipe di depan kotak medium semen dalam jumlah
besar. Pastikan peningkatan atau perubahan tersebut dianggap cocok unutk
menggantikan kotak kayu, memperhatikan perkembangan lebah di sarang
barunya, menghitung hasil produksi sehingga dapat dibandingkan kuantitas
dan kualitas penggunaan induk kayu. Kotak dengan rasio bahan baku dan
pencegahan risiko. Penulis menyimpulkan bahwa inovasi harus diterapkan.
Kedepannya dengan diperkenalkannya tow box bantalan semen diharapkan
dapat bertahan lama termasuk mencegah serangan hama seperti rayap dan
59
lainnya.
Berdasarkan dari hasil tersebut penulis melihat adanya sinkronisasi yang
kuat dalam mempengaruhi produktivitas lebah dengan penggunaan feeding
box semen, dengan mempertimbangkan dimensi inovasi teknik yang telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu packing box media semen
mempunyai daya tahan yang lebih efektif, produksi bahan baku yang efektif
dapat menggantikan peran stup box dalam meninggikan platform kayu,
terutama di kawasa hutan dengan kapasitas produksi lebih tinggi, serta lebah
memprediksi risiko hama dan perubahan cuaca untuk produksi.
c. Inovasi Produktivitas
Diharapkan dengan adanya inovasi mampu meningkatkan produktivitas
dengan menghasilkan output yang besar didefinisikan sebagai proses atau hasil
pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki produk, proses, atau sistem yang baru, yang
memberikan nilai yang signifikan, penulis menemukan beberapa temuan pada
dimensi inovasi produktivitas, antara lain:
1) Kuantitas
Kondisi di mana inovasi tersebut memiliki ukuran nilai atau jumlah hasil
dari pengerjaan yang dicapai lebih banyak dari rancangan sebelumnya.
Tabel 5.3 Jumlah Perbandingan Hasil Produksi Madu Lebah
menggunakan stup box tangkar media semen dan stup box
tangkar media kayu
No Jenis Stup Box Hasil Produksi Jumlah
1 Media Semen 500kg 2.000 Botol
2 Media Kayu 300kg 1.200 Botol
Sumber: Data Primer Penulisan, 2023
60
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“Selain itu memperbanyak koloni lebah madu, umumnya para peternak lebah
madu untuk meningkatkan produktivitas usaha ternak lebah madu dapat
dilakukan melalui peningkatan jumlah sarang atau stup. Khususnya di
dalam Kawasan hutan kami menggunakan stup box media semen dan
menempatkannya pada kondisi lingkungan yang memiliki banyak pakan
dan ketersediaan air yang mencukupi” (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei
2023 pukul 09.30 WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“meningkatkan jumlah produktivitas lebah madu dari segi kuantitas tidak
lain dengan memperbanyak sarang atau stup box, juga pemilihan bibit
lebah madu jenis unggul akan mempengaruhi koloni lebah madu tersebut,
selain itu penempatan stup box yang berada pada lingkungan yang
disenangi oleh lebah madu tersebut namun memberikan rasa aman dan
nyaman untuk bereproduksi.” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 14.20
WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“Kondisi lahan yang ideal, bebas dari paparan pestisida dan bahan beracun
bagi serangga. Keberadaan potensi sumber pakan harus terpenuhi
sepanjang tahun, semakin dekat lebah mencari pakan, maka
produktivitasnya akan lebih baik. Kaitanya dengan stup box media semen
memiliki keunggulan yang lebih baik dibanding dengan stup box media
kayu khususnya dalam kawasan hutan yang merupakan habitat alami
lebah madu tersebut” (Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul
16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“Sebenarnya belum ada yang membuat aturan baku dalam mendesain kotak
sarang bagi lebah trigona. Sebagian besar berdasarkan pengalaman para
peternak lebah, karenanya bisa kita jumpai banyak variasi model atau
desain stup. Untuk itu kami mencoba membuat desain stup box media
semen sedikit lebih besar dari stup box kayu sebelumnya” (Jamaluddin
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
61
“Modal yang diperlukan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan
dasar dalam beternak lebah madu, investasi modal tetap yang diperlukan
dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode
pemanenan termasuk alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal
40 kotak, idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu. Namun bapak
Sultan sudah memiliki 2000 kotak dengan produksi 800kg lebih tiap 6
bulan panen dan jumlah itu merupakan hasil produksi yang sangat besar
khususnya didaerah bone, dengan rincian stup box media semen 500kg
dan media kayu 300kg” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul
10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“dengan peningkatan jumlah sarang sejauh ini memberikan dampak pada
hasil produksi lebih banyak khususnya penggunaan stup box media
semen memberikan kami keuntungan sendiri, yang siap ditempatkan
pada Kawasan hutan dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah”
(Cummu. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“Setelah banyak belajar tentang penangkaran dan telah menarik perhatian
warga untuk beternak kelompok penangkar yang dibina Bapak Sultan,
jumlah sangkar kotak telah mencapai 2000 kotak dengan 1 kelompok
memiliki 20 hingga 50 kotak sangkar”. (Taming, Minggu, 21 Mei 2023
pukul 16.43 WITA ).
Temuan wawancara para informan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa
penggunaan kotak pejantan dengan media semen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kuantitas dan produktivitas lebah madu. Ketahanan stocking
box dan kemampuannya untuk dipasang di hutan yang sumber makanan
alaminya berlimpah, seperti habitat alami koloni lebah menjadi penyebab
utamanya. Selain itu Pak Sultan selaku pelaku usaha juga mempunyai 2.000
kotak kandang yang terdiri dari stop box media kayu dan stop box media semen
62
tergantung dimana ditempatkannya guna meningkatkan jumlah produksi yang
dihasilkan Rumah Lebah Madu Bonto Cani .
2) Kualitas
Merupakan tingkat baik buruknya sesuatu, derajat atau taraf mutu.
Berkualitas diartikan bahwa sesuatu mempunyai kualitas atau mutu yang baik..
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa:
“Jadi untuk menjaga kualitas produksi lebah madu, bukan hanya mengejar
kuantitas terlepas dari penggunaan stup box media semen ataupun kayu,
itu perlu memperhatikan koloni lebah pemeriksaan koloni bertujuan
untuk mengamati kebersihan stup, gangguan hama penyakit, isi sarang,
keadaan ratu, perbandingan lebah pekerja dengan lebah jantan, dan tujuan
pengurusan lainnya.’’ (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 09.30
WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“jadi sebenarnya bukan hanya persoalan pemilihan jenis stup box media kayu
atau semen akan tetapi juga perlu dibarengi dengan pengembangan
tumbuhan pakan lebah serta perawatan tumbuhan yang sudah ada.
Dengan begitu dapat meningkatkan produksi madu dengan kualitas
tinggi, sumber pakan dikawasan hutan sendiri tentu berbeda dengan
halaman produksi Rumah Madu, selain itu memiliki tingkat pengawasan
berbeda terhadap gangguan luar. Untuk penggunaan media semen sendiri
dianggap mampu bertahan lebih kuat dikawasan hutan yang mana dapat
ditempatkan pada sumber pakan alami dibanding dengan yang berada
pada lingkungan ternak sekitar” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023 pukul
14.20 WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“Proses budidaya lebah hingga diperoleh produk madu distandardisasi
melalui sebuah SOP. Selain itu dibutuhkan suatu alat dalam mengukur
kualitas madu, yakni komponen pada standardisasi madu trigona ialah
kadar air. Menurut SNI 01-3545- 2004 tentang Madu, kadar air madu
maksimal 22%. Untuk mengetahui kadar air pada madu pasca-
pengurangan kadar air tersebut dengan dehumidifier, digunakan alat
pocket refractometer.” (Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul
63
16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
“Penentuan lokasi diperlukan mempertimbangkan ketersediaan pakan,
pendataan jenis tumbuhan penghasil nektar dan pollen, usia tumbuhan,
kepadatan tumbuhan, serta kesuburannya. Barulah menempatkan stup
box media semen yang diinginkan” (Jamaluddin Minggu, 21 Mei 2023
pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“Kita tahu bahwa madu ialah anugerah alam. Awalnya berasal dari nektar
bunga, lantas dipanen oleh lebah dan diolah di sarang mereka.” Stres
nutrisi dengan intensifikasi penggunaan lahan dan perluasan area
pertanian monokultur, yang membuat lebah kehilangan serbuk sari
polifloral yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Untuk
itu perlu menempatkan stup box tangkar jauh dari pertanian yang
menggunakan pestisida” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul
10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“Kualitas dari madu sangat dipengaruhi oleh proses pematangan madu dalam
sarang lebah. Salah satu yang mempengaruhi Kualitas madu yaitu dilihat
dari kualitas kadar airnya.” (Cummu. Minggu, 21 Mei 2023 pukul
14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“Kualitas madu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berupa keadaan koloni lebah madu misalnya produktivitas ratu
koloni lebah, mempengaruhi keadaab koloni lebah dalam sarangnya,
lebah dengan koloni yang kuat lebih efisien dalam proses termoregulasi
suhu sarang. Proses beternak lebah hingga mendapatkan produk madu
sudah terstandarisasi dengan SOP. Selain itu, juga diperlukan alat untuk
mengukur kadar air. Menurut SNI nomor 01-3545-2004 tentang madu,
kadar air madu maksimal adalah 22%. Rektometer saku digunakan untuk
mengetahui kadar air madu setelah dikurangi kadar airnya dengan
pengering udara” (Muhammad Idris pada Sabtu 20.5.2023 pukul
16.00 WITA).”
64
“Pemilihan harus memperhatikan ketersediaan pangan, pendataan produksi
nektar dan serbuk sari tumbuhan, umur tumbuhan, kepadatan tumbuhan
dan kesuburannya. Kemudian letakkan kotak semen pilihan anda”
(Jamaluddin Suno 21 Mei 2023 08:04 WITA)
“Ventilasi madu berlangsung sempurna, sehingga madu di dalam sel lebih
cepat mengembun sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi cuaca
iklim, kelembaban, dan jenis tumbuhan” (Taming, Minggu, 21 Mei
2023 pukul 16.43 WITA ).
Beranjak dari hasil wawancara dengan informan-informan diatas, untuk
meningkatkan atau mempertahankan kualitas hasil, khususnya produksi
madu, koloni harus terlindung dari gangguan luar seperti hama dan serangga
lain yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi lebah madu. Selain itu,
suhu dan kelembapan kandang tempat koloni lebah menghasilkan madu harus
dipantau untuk mengatasi tantangan apa pun. Kandang media semen diduga
lebih bermanfaat dibandingkan media kotak tiang kayu, khususnya di
kawasan hutan.
d. Distribusi Madu
Diharapkan dengan adanya inovasi diharapkan mampu meningkatkan hasil
output yang besar diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan
pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang
memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan, penulis menemukan
beberapa temuan pada dimensi inovasi produktivitas, antara lain:
1) Pemanenan
Kondisi di mana inovasi tersebut memiliki ukuran nilai atau jumlah hasil
dari pengerjaan yang dicapai lebih banyak dari rancangan sebelumnya
65
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“seperti yang kita ketahui, tempat yang disukai lebah adalah tempat yang
banyak makanannya, tanahnya tidak basah, tidak terdapat serangga
pengganggu, terdapat tempat untuk bersarang, selain itu biasanya lebih
juga melakukan hal tersebut sarangnya di tempat gelap atau rongga batu,
hal inilah yang kami coba desain sarang lebah yang dari awal
menggunakan material kayu sebagai pelindung utama, kini kami ganti
dengan wadah semen yang didesain lebih tanah lama dan membuat
produksi madu di sarang menjadi lebih nyaman” (Sultan A.Md, Sabtu
20 Mei 2023 pukul 09.30 WITA).
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“Salah satu produk yang bisa diperoleh dari lebah tanpa sengat ialah madu.
Perlu dipahami bahwa madu adalah cadangan makanan untuk koloni
lebah. Dalam memperoleh madu dari koloni lebah yang kita pelihara
hendaknya dilakukan secara bijak. Pemanenan madu dapat dilaksanakan
jika kondisi koloni sehat, musim yang mendukung, dan sumber pakan
melimpah. Untuk bisa memperoleh madu dalam jumlah yang layak
tentunya sangat tergantung adanya pakan di sekitar lokasi budidaya.”
(Bahri, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 14.20 WITA).
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat mengumpulkan madu:
metode permanenan berkelanjutan mencakup meminimalkan jumlah
lebah yang mati. Kumpulkan madu hanya ketika persediaan madu
berlimpah. Simpan madu sebagai makanan cadangan. Pastikan madu
sudah matang untuk dipanen yang menandakan wadah madu tertutup
rapat dan bebas busa. Hindari madu bercmpur serbuk sari agar madu
tidak cepat jelek, prosedur pembersihan higienis; peralatan bersih dan
memenuhi standar pangan (food grade) dengan menggunakan sarung
tangan. Disarankan untuk dikemas dalam botol kaca. Ada pilihan lain
botol plastik makanan sekali pakai. Salah satu yang sering digunakan
adalah plastik jenis PET. Minimalkan paparan madu ke udara terbuka
unutk menjaga kadar air” (Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei 2023 pukul
16.00 WITA).
Koordinator Rumah Lebah Madu Bonto Cani membenarkan bahwa:
66
“metode pengumpulam madu spesies Trigona sp, roti lebah yang dihasilkan
pada saat yangs sama, Trigona sp yang besar yang tertahan oleh sistem
pengisian biasanya dikumpulkan dengan cara menghisap madu dengan
alat penghisap madu. Kelemahan menggunakan metode hisap biasanya
adalah madunya kecil biasanya bersama-sama cara menekan pot madu
seperti ini biasanya madu melepaskan gas dengan mudah. Alat hisap juag
tidak steril dari kuman membahayakan koloni lebah.” (Jamaluddin
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“Madu Trigona memerlukan pengemasan yang baik untuk menjaga kualitas.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah usahakan menggunakna
botol kaca. Sterilkan dulu botolnya dengan cara pasteurisasi. Disarankan
untuk menyimpan madu kelulut kemasan di lemari es untuk mencegah
terjadinya fermentasi.” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul
10.30 WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“Lebah trigona menyimpan madunya didalam propolis yang berbentuk bulat
memanjang, dengan volume 5 sampai 10ml. Proses pemanenan madu
dapat dilakukan ketika propolis sudah tertutup rapat. Umumnya panen
dapat dilakukan secara setiap 1 bulan sekali” (Cummu. Minggu, 21 Mei
2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“Lebah trigona menyimpan madunya didalam propolis yang berbentuk bulat
memanjang, dengan volume 5 sampai 10ml. Proses pemanenan madu
dapat dilakukan ketika propolis sudah tertutup rapat. Umumnya panen
dapat dilakukan secara setiap 1 bulan sekali”. (Taming, Minggu, 21 Mei
2023 pukul 16.43 WITA ).
Berdasarkan dari hasil wawancara terhadap informan-informan diatas bahwa
proses distribusi atau panen madu menggunakan stup box media semen tidak jauh
berbeda dengan menggunakan media kayu, tidak ada perlakukan khusus namun
tetap memiliki standar operasional prosedur yang harus dipatuhi agar tidak terjadi
kesalahan yang menyebabkan penurunan kualitas sebelum akhirnya bisa
67
dipasarkan atau disalurkan kepada distributor madu.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan stup box tangkar pada media
semen terhadap produktivitas madu lebah Trigona Sp.
Faktor pendukung yang mendorong inovasi dengan adanya peluang,
pengalaman serta kreativitas untuk mewujudkannya, sedangkan faktor
penghambat dapat diartikan tantangan atau sebuah kelemahan daripada apa yang
menjadi konsep dalam berinovasi.
Dari hasil wawancara penulis dengan Ketua Rumah Lebah Madu Bonto
Cani yang merupakan informan utama dalam penelitian, menyatakan bahwa :
“Adapun kelebihan daripada penggunaan stup box media semen sudah kita
bahas sedari awal, dilihat dari bahan bakunya yang unggul dari segi daya
tahan dan mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan penggunaan
stup box media kayu, namun untuk kekurangannya sendiri stup box
media semen tidak dapat dipindah tempatkkan layaknya stup box media
kayu apabila wilayah atau lokasi budidaya tersebut mengalami penurunan
sumberdaya pakan termasuk hal-hal diluar kendali kita seperti bencana
alam”. (Sultan A.Md, Sabtu 20 Mei 2023 pukul 09.30 WITA)
Selanjutnya Sekretaris Rumah Lebah Madu Bonto Cani menambahkan
bahwa:
“stup box media semen dapat bertahan dari gangguan serangga seperti rayap
yang kerap mengganggu petani, disamping itu juga tahan terhadap
kondisi cuaca dan mampu menjaga suhu tetap stabil yang memungkinkan
koloni lebah tetap merasa nyaman. Akan tetapi, untuk kelemahannya
sendiri stup box media semen membutuhkan waktu pemasangan yang
cukup lama dan dengan biaya yang cukup mahal apabila ingin
mendapatkan hasil stup box yang kuat.” (Bahri, Sabtu 20 Mei 2023
pukul 14.20 WITA)
Bendahara Rumah Lebah Madu Bonto Cani, menjelaskan bahwa:
“faktor yang mempengaruhi produksi madu lebah ada yang merusak sarang,
mengambil madu atau polen sehingga dapat membunuh koloni yang ada
di dalam, hama yang sering mengganggu lebah antara lain, semut, cecak,
ayam, laba-laba, tokek, dan lain-lain” (Muhammad Idris Sabtu, 20 Mei
2023 pukul 16.00 WITA).
68
Koordinator Rumah Lebah Madu Bontocani membenarkan bahwa:
“Kelebihan dari membudidayakan lebah trigona sp ialah mudah diternak
sebab tidak menyengat. Produksi madu yang banyak dan proses panen
yang lebih mudah pun menjadi faktor keuntungan beternak lebah ini.
makanannya juga tidak terlalu rumit sebab lebah trigona adalah lebah
yang sangat adaptif (lingkungan dan suhu) sehingga dapat dengan mudah
memperoleh pakan dari lingkungan disekitar lingkungan.” (Jamaluddin
Minggu, 21 Mei 2023 pukul 08.04 WITA).
Penyuluh Kehutanan Bone menambahkan bahwa:
“Beberapa kasus sering didapatkan sarang Trigona sp berada dikayu yang
lapuk, mengatasi hal itu ada 2 jenis alternatif, yang pertama ialah sarang
diganti dengan sarang yang baru (stup) dan yang kedua, tidak perlu
diganti cukup dilapisi dengan papan kayu yang baru. Mencegah hal
tersebut maka penggunaan stup box media kayu dinilai dapat bertahan
dari serangan hama.” (Syamsuddin. Minggu, 21 Mei 2023 pukul 10.30
WITA).
Senada dengan Penyuluh Kehutanan Bone, Anggota I Peternak Rumah
Lebah Madu Bonto Cani menerangkan bahwa:
“stup box media semen mempunyai keunggulan yang dapat ditempatkan
didalam Kawasan hutan meskipun tidak seperti media kayu yang bisa
diangkat kapanpun seandainya ada kendala.” (Cummu. Minggu, 21 Mei
2023 pukul 14.33 WITA ).
Sedangkan Anggota II Peternak Rumah Lebah Madu Bonto Cani
menjelaskan bahwa:
“kelebihannya penggunaan stup box media semen memiliki daya tahan yang
baik khususnya pada Kawasan hutan, selain itu mampu bertahan dari
perubahan cuaca yang mengakibatkan perubahan suhu didalamnya.
Kelemhannya sendiri setelah pemasangan tidak dapat digerakkan
ketempat lain, jadi untuk pemasangannya harus benar-benar memilih
lokasi yang ideal untuk mendapatkan sumber pakan”. (Taming, Minggu,
21 Mei 2023 pukul 16.43 WITA ).
69
Berdasarkan temuan wawancara para informan di atas, pembagian atau
pemanenan madu dengan stop box media semen tidak jauh berbeda dengan
menggunakan media kayu, namun tidak diperlukan langkah ekstra. Masih
terdapat prosedur operasional standar yang harus dipatuhi untuk menghindari
kesalahan yang mengakibatkan penurunan kualitas sebelum akhirnya dijual atau
dipasok ke distributor madu.
Salah satu kekurangan dari penggunaan stup box media semen ialah
meskipun kuat namun tidak mudah dipindahkan jika terjadi keadaan darurat.
Bahannya juga sedikit lebih mahal dibanding media stop box kayu saat pertama
kali memulai bisnis lebah madu. Selain bencana alam seperti kebakaran hutan,
lokasi instalasi juga penting dan harus sangat dekat dengan sumber makanan
agar koloni lebah madu dapat bertahan hidup.
B. Pembahasan
1. Penerapan Inovasi Stup Box Tangkar Pada Media Semen Terhadap Produktivitas
Madu Lebah Trigona Sp).
Spesifikasi desain pertama dibuat pada dimensi perubahan desain
didasari oleh kebutuhan akan banyaknya peminatan produksi madu memaksa
para peternak untuk berpikir kreatif dan inovatif melakukan perubahan desain
atau rencana awal yang menggunakan media stup box kayu dan dipindahkan ke
semen. Selain itu, mempertimbangkan kenyamanan lebah, mengingat ekosistem
utama berada di hutan, memerlukan sumber makanan yang cukup, kebutuhan air
yang cukup, dan jauh dari pertanian yang menggunakan pestisida untuk
reproduksinya atau produksi madu dibuat dengan tampilan lebih kuat dengan
70
kotak derek semen untuk mencegah perubahan cuaca ekstrem di kawasan hutan,
termasuk ancaman satwa liar. Perencanaan yang berdimensi inovatif didasarkan
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mensyaratkan pengelolaan
sumber daya hewan yang bernilai, bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat. Hasil tersebut kemudian ditegaskan
diUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 mengenai
Perawatan dan Kesehatan Hewan BAB I Ketentuan Umum. Pasal 5 menuturkan
bahwa kesejahteraan hewan menyangkut segala hal yang berkaitan dengan
keadaan fisik dan mental hewan.sesuai denagn ukuran perilaku alami hewan
tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa parameter desain awal bersifat
proporsional. Perubahan desain dapat meningkatkan produktivitas lebah
tempatkan sarang di kotak sarang di kawasan hutan habitat alami dan
memperhatikan peraturan yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan,
khususnya dalam hal yang berkaitan dengan peternakan. Berdasarkan dari hasil
wawancara dengan para informan di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa
pengembangan produk inovatif box berbahan dasar semen hanyalah
memperbaiki kelemahan stup box bantalan kayu yang ditempatkan kurang
efisien untuk mencapai besarnya hasil produksi pada kawasan hutan. Inovasi
teknis dilakukan secara tepat dan menyeluruh, memilih metode yang tepat dan
memperkirakan biaya dan pengeluaran. Dampak di masa depan mungkin
mempunyai konsekuensi negatif, seperti berkurangnya produktivitas. Namun,
rumah madu Bontocani mampu menghadapi tantangan tersebut. untuk itu
dibuatlah update cement media stup box yang dinilai mumpuni meningkatkan
71
produktivitas madu lebah ebih dari kotak penyimpanan kayu tidak terlalu banyak
untuk bahan baku yang kuat jika memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk
melihatnya pennggunaannya. Hasil penelitian ini memperjelas bahwa indikator-
indikator tersebut efektif dalam dimensi inovasi teknis dengan metode tertentu
yang berhasil membawa hasil akhir sesuai tujuan dan fokus pada penggunaan
berarti mencapai hasil tertentu. Dalam hal pembaruan harus dipertimbangkan
mengenai efektivitas dan efisiensi perubahan, termasuk penilaian risiko atas
alasan dan dampak perubahan. Menurut Reza Aditya (2022) yang mengatakan
bahwa efektif berarti efek atau menimbulkan konsekuensi, sedangkan efisiensi
berkaitan dengan akurasi pengolahan bagi para petani rumah madu Bontocani,
harapp mempertimbangkan rencana kedepannya dengan melakukan pengujian
terlebih dahulu seperti membuat prototype sebelum membuat material semen
dalam jumlah besar. Pastikan pergantian tersebut dianggap sebgai pengganti
feeder kayu yang layak memperhatikan perkembangan induk di sarang barunya,
menghitung hasil produksi agar penggunaan feeder kayu seimbang baik
kuantitas maupun kualitasnya. Rasio bahan baku dan pencegahan risiko,
kedepannya dengan diperkenalkannya kotak bantalan semen ini diharapkan
dapat bertahan lebih lama dalam penggunaannya, termasuk dari serangan hama
seperti rayap dan lain-lain. Produktivitas lebah dipengaruhi oleh sinkronasi yang
kuat dengan penggunaan kotak kandang medium semen. Memperhatikan
dimensi inovasi teknis, telah memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu kotak
pengepakan tengah semen mempunyai daya tahan efektif lebih kuat, produksi
bahan baku yang efektif dapat menggantikan peran stup box material kayu
72
khususnya di kawasan hutan. Produksi lebah akan dipengaruhi oleh peningkatan
produksi dan antisipasi risiko gangguan hama dan perubahan cuaca. Penggunaan
stocking box yang terbuat dari semen memberikan pengaruh yang beasr terhadap
produktivitas populasi lebah. Pasalnya, keunggulan kotak penangkaran adalah
tahan lama dan dapat ditempatkan di kawasan hutan yang memiliki sumber
makanan alami melimpah, seperti habitat alami koloni lebah. Selain itu, Pak
Sultan mempunyai 2.000 kotak kandang dari wadah semen dan kotak tunggul
kayu berdasarkan lokasinya, untuk meningkatkan produksi Rumah Lebah Madu
Bontocani sebagai pengusaha. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di
atas, maka untuk menambah atau mempertahankan kualitas hasil madu
khususnya produksi madu perlu adanya perlindungan terhadap berbagai
gangguan dari luar seperti hama atau serangga lain yang menimbulkan lebah
tidak nyaman.
Selain itu, kelembapan dan suhu kandang tempat koloni lebah
menghasilkan madu juga harus diperhatikan dan untuk menjawab tantangan
tersebut dengan kandang medium semen yang dinilai lebih bermanfaat
dibandingkan dengan kotak penyimpanan medium kayu, terutama di kawasan
hutan.
73
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan stup box tangkar pada
media semen terhadap produktivitas madu lebah Trigona Sp.
Berdasar dari hasil wawancara diatas, hal ini cukup luar biasa gambar
sederhana yang menjadi faktor pendukung atau keunggulan hanya sangat cocok
jika menggunakan material semen ditempatkan terutama di kawasan hutan,
menempatkan koloni lebah ini pada habitat aslinya secara tidak lansgsung dapat
meningkatkan produksi lebah, karena dalam budidaya madu beberapa titik harus
diisi dengan nutrisi yang kaya, kondisi lingkungan yang terdiri dari suhu,
kelembaban sedang dan angin serta kondisi tanah yang ideal, dimana lahan yang
ideal harus menjadi sumber makanan dan tempat berasarang di dekat mata air
dan lahan tempat bercocok tanam harus mempunyai pohon peneduh dan
ketersediaan air disekitarnya. Kendala atau kelemahan penggunaan kotak kayu,
selain itu kotak semen juga kuat sehingga tidak bisa bergerak jika terjadi sesuatu
kebakaran hutan terjadi di luar lokasi pemasangannya sangat mengesankan dan
harus dengan nutrisi yang cukup untuk koloni lebah untuk bertahan hidup.
Menurut Nurul Utami (2022) ekosistem adalah sistem ekologi yang terdiri dari
hubungan manusia timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
tidak termasuk eksoistem merupakan suatu kesatuan tatanan yang utuh dan
menyeluruh antara seluruh unsur-unsur suatu habitat yang saling berinteraksi.
74
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh penelitian yang telah dipaparkan peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat Rumah Madu Bontocani
menggunakan inovasi stup box tangkar di media semen terdapat
hubungan yang kuat antara produktivitas lebah trigona sp di Desa Kahu
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dengan pengembangan inovasi
yang telah dilakukan. secara obyektif dipenuhi oleh empat indikator.
Desain produk inovatif ini bertujuan dalam mengeksplorasi hutan sebagai
habitat alami koloni lebah dalam memperoleh sumber daya alam seperti
pakan nektar dan serbuk sari. Secara teknis stup box media semen
berfungsi dengan baik dan efisien serta memiliki tingkat ketahanan yang
tinggi terhadap kerusakan yang dapat menyebabkan penurunan kuantitas
dan kualitas produksi madu lebah pasca pasca panen.
B. 2. Penerapan stud box pada media semen untuk produktivitas madu lebah
Trigona sp didukung oleh penerapan stud box pada media semen yang tepat
ditempatkan di wilayah hutan. Kondisi fisik media semen mencakup suhu,
kelembaban, dan angin sedang, serta kondisi lahan yang baik. Idealnya, stup
box media semen berada dekat dengan sumber makanan dan bahan bersarang
(tumbuhan bergetah). Namun, faktor yang menghambat penerapan adalah
bahan yang digunakan sedikit lebih mahal dan kekuatan stup box sehingga
75
tidak dapat dipindahkan dalam bencana alam, dan pemilihan lokasi
pemasangan sangat penting untuk sumber makanan yang memadai.
B. SARAN
1. Agar kiranya pemerintah Kabupaten setempat memfasilitasi UKM Rumah Lebah
Madu dalam hal membantu melakukan distribusi madu lebah mengingat
permintaan pasar lebih banyak menjangkau diluar pulau Jawa bahkan hingga
keluar negeri.
2. Mengingat UKM Bontocani masuk kedalam kategori kampung Reforma
Agraria, maka pemerintah setempat juga dapat membangun Kelurahan Kahu,
Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone sebagai obyek wisata edukasi sebagai
tempat pembudidaya madu lebah terbesar di Kabupaten Bone.
3. Diharapkan petani atau pembudidaya lebah madu khususnya jenis trigona sp
kedepannya menggunakan stup box media semen karena sangat mempengaruhi
produksi madu.