Balas Budi Seekor Semut
Suatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke
dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan.
"Tolong... Tolong! Aku tidak bisa keluar dari sungai," kata si semut.
Dari kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang
menghampiri semut. Merpati menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong
semut keluar dari derasnya air sungai.
"Tenang semut! Aku akan menolongmu, tangkap daun ini," kata burung merpati kepada semut.
Semut pun selamat dari kejadian yang menimpanya. Tak lupa semut mengucapkan terima kasih
kepada burung merpati karena telah menolongnya.
"Terima kasih banyak burung merpati! Tanpa kamu, mungkin aku sudah hanyut bersama
derasnya air sungai," ujar semut sambil menangis haru.
Keesokan harinya, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target
tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu
gagal untuk menembaknya.
"Oh tidak! Burung merpati yang menyelamatkan aku kemarin akan ditembak oleh pemburu! Aku
harus cari cara untuk mencegahnya," ucap semut dalam hati.
Akhirnya semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan akhirnya salah
membidik sasaran. Burung merpati kemudian mengetahui kalau semut telah menggagalkan aksi
si pemburu, ia kemudian mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih banyak semut! Tanpa kamu, aku mungkin sudah mati terkena tembakan si
pemburu," kata si burung merpati.
Sesama Saudara Harus Berbagi
Contoh cerita fabel yang kedua tentang persaudaraan, sebagai berikut.
Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman keluarga
Pip si Tupai di sebuah desa.
“Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. “Kemarin, keponakanku
mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup banyak. Aku ingin membaginya untuk
para sahabatku. Ini kacang kenari spesial untuk keluargamu.”
“Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip.
Sepeninggal Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya.
“Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya sama rata, ya.”
“Asyiiik,” girang Pip dan adik-adiknya.
“Ibu taruh sini, ya.”
Setelah itu, Ibu Tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu, adik-adik Pip ingin
mencicipi kacang itu.
“Ini aku bagi,” kata Pip.
Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya masing-masing dua butir.
“Ini sisanya untukku, aku ‘kan paling besar.”
“Tapiii … Ibu ‘kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik kembar Pip (diiringi
tangisan Puti) kembar satunya.
Mendengar tangisan Puti, Ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti menceritakan
keserakahan kakaknya. “Tak boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip.
“Kamu tidak boleh serakah.”
“Tapi Buuu, aku ‘kan lebih besar. Perutku juga lebih besar,” sanggah Pip.
Ibu Pip berpikir sejenak, “Baiklah, Pip. Kamu memang lebih besar. Kebutuhan makanmu juga
lebih banyak. Tapi, kalau cuma menurutkan keinginan dan perut, kita akan selalu merasa tidak
cukup.”
“Kalau begitu, Ibu saja yang membagi, ya? Memang tidak akan memuaskan semuanya. Ini, Ibu
beri empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar dan si Kembar kalian masing-masing mendapat
tiga.”
“Kalian harus mau berbagi ya, anak-anak walaupun menurut kalian kurang, ini adalah rezeki
yang harus disyukuri,” lanjut Ibu Pip.
“Berarti enak dong, Bu, jadi anak yang lebih besar. Selalu mendapat lebih banyak,” iri Puti.
“Ya, tapi perbedaannya ‘tak terlalu banyak, kan? Lagipula kakakmu memiliki tugas yang lebih
banyak darimu. Dia harus mengurus rumah dan mencari makan. Apa kau mau bertukar tugas
dengan Kak Pip?” tanya Ibunya.
Puti dan Titu membayangkan tugas-tugas Pip. Lalu mereka kompak menggeleng.
“Nah, begitu. Sesama saudara harus akur ya, harus berbagi. Jangan bertengkar hanya karena
masalah sepele,” kata Ibu Pip. “Iya, Bu,” angguk Pip.
“Yuk, kita makan kacangnya bersama,” ajak Pip pada kedua adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat
anak-anaknya kembali rukun.
Pesan Moral: Sifat serakah bisa menimbulkan permusuhan, oleh karena itu, setiap orang harus
saling berbagi dan mengingatkan orang lain.