MAKALAH JUDI ONLINE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kejahatan Cyber
DOSEN PENGAMPU : Anta Rini Utami, SH., MH
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Ananda Rahmah Salsabila (2103101010245)
Muhammad Maulana (2003101010368)
Difa Arisyi Alghyfari OA (2003101010178)
Aura Mariska (2103101010331)
Muji Burrahman (2103101010254)
Rauzatul Marhamah (2103101010161)
Afrina Andriyana (2103101010374)
Khoirunnisa Hasimi (2003101010464)
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
2024
0
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................3
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................................5
A. Definisi Judi Online Dalam Cyber Crime...........................................................5
B. Jenis-Jenis Judi Online........................................................................................5
C. Dampak Dari Judi Online....................................................................................6
D. Sanksi-Sanksi Judi Online...................................................................................7
E. Analisi Kasus Mengenai Judi Online..................................................................8
BAB III. PENUTUP......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Waraohmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongannya kami tidak akan bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Anta Rini Utami, SH., MH
. pada Mata Kejahatan Cyber , penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang Bahayanya Judi Online .
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat membawa nilai dan manfaat yang
baik oleh Pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih berkualitas dan lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Banda Aceh, 27 Maret 2024
Kelompok 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjudian merupakan fenomena yang tidak dapat dipungkiri ditemukan di masyarakat.
Bahkan fenomena perjudian tersebut bukanlah hal yang baru dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, sejak dulu sampai sekarang praktek perjudian sudah ada. Kejahatan perjudian ini
banyak hal yang mempengaruhi, diantaranya unsurunsur ekonomi dan sosial memilik
peranan atas perkembangan perjudian. Seiring dengan perkembangan zaman, perjudian dapat
dilakukan dengan berbagai mekanisme dan ragam bentuk. Berjudi secara umum dipandang
sebagai sebuah kejahatan.
Tindak pidana berjudi atau turut serta berjudi telah dilarang dalam ketentuan pidana
Pasal 303 KUHP. Menurut KUHP perjudian adalah tiap-tiap permainan, yang mendasarkan
pengharapan buat menang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja, dan juga
kalau pengharapan itu jadi bertambah besar kerena kepintaran dan kebiasaan bermain. Yang
juga terhitung masuk main judi ialah peraturan tentang keputusan perlommbaan atau
permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain itu,
demikian juga segala peraturan yang lain-lain.
Bahkan dalam perjudian sendiri, dengan berkembang pesatnya sistem teknologi dan
komunikasi perjudian juga sudah dapat diakses melalui bidang teknologi dan komunikasi
yang sering dikenal saat ini sebagai judi online. Perjudian secara online telah di atur secara
khusus dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) selanjutnya
disingkat dengan UU ITE mengatur bahwa berikut:
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.”
Judi Online merupakan jenis judi yang saat ini amat digemari, karena selain memiliki
banyak pilihan jenis dan mudah dimainkan, juga dapat dilakukan dimana saja; di kantor, di
3
rumah, di cafe, dan di banyak tempat lainnya. Hanya berbekal laptop atau smartphone, judi
ini sudah dapat dimainkan.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Judi Online dalam konteks cyber crime
2. Jenis jenis dari Judi Online
3. Dampak dari Judi online
4. Sanksi terhadap pelaku Judi Online
5. Analisis kasus mengenai Judi Online
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Judi Online dalam Cyber Crime
Judi online dalam kejahatan cyber merupakan tindak pidana yang melibatkan
penggunaan media komputer dan internet untuk melakukan perjudian online, yang
terdokumentasikan dalam penelitian yang menyimpulkan bahwa kejahatan judi online
terjadi karena peletakan taruhan pada kegiatan olah raga atau kasino melalui internet.
Penegakan hukum terhadap kejahatan judi online diatur dalam Pasal 27 ayat 2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
Judi online dalam konteks kejahatan cyber merujuk pada praktik perjudian
yang dilakukan melalui internet, seringkali dengan menggunakan situs web atau
aplikasi yang tidak sah atau ilegal. Jadi dapat di simpulkan bahwa definisi judi online
dalam kejahatan cyber adalah kegiatan perjudian yang dilakukan secara daring
(online) melalui internet, dimana transaksi taruhan, pembayaran, dan permainan
dilakukan dengan menggunakan situs web, aplikasi, atau platform ilegal atau tidak
sah. Ini melibatkan pertaruhan uang atau barang berharga pada hasil suatu permainan,
acara olahraga, atau kejadian lainnya dengan harapan memenangkan lebih banyak
uang atau barang dari taruhan tersebut.
B. Jenis Jenis Dari Judi Online
1. Poker dan Slot Online
Poker online dan slot menjadi salah satu jenis judi online yang menarik masyarakat
penggunanya. Pada saat ini hadir sekian banyak jenis permainan judi poker maupun
slot online. Situs poker online ini dapat ditemui dalam beberapa kanal seperti IDN
Poker Online, Ceme Online, Dominoqq, Capsa Susun, Bandar Poker Omaha, Ceme,
Super 10, Super bull, QQ Spirit, dan Blackjack.
2. Judi Bola Online juga sama halnya dengan situs judi online lainnya. Beberapa situs
judi bola online ini menyediakan berbagai taruhan judi bola dan olahraga lain secara
lengkap dengan layanan online 24 jam nonstop. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik
tersendiri bagi para penggunanya.
5
Dilansir dari laman OBCSTOP, Judi Bola Online merupakan salah satu jenis taruhan
khusus yang dimainkan pada pertandingan olahraga (sportsbook) seperti sepak bola,
bola basket, bola volly, bulu tangkis, tenis, balap MotoGP, dan olahraga lainnya.
Dalam judi bola online, nantinya para pemain hanya perlu melakukan bettting dan
menebak siapa pemenang yang akan menjadi juara pada suatu pertandingan. Jika
tebakan benar, maka pemain akan mendapatkan hadiah berlipat sesuai dengan nilai
pasaran dan jumlah taruhan yang dipasang.
3. Kasino OnlineKasino Online menjadi salah satu jenis judi online yang juga banyak
dipakai masyarakat penggunanya. Ada banyak bandar judi online jenis kasino yang
menyediakan taruhan dengan berbagai pilihan. Setiap laman kasino online
mempunyai fasilitas bersama dengan jenis yang berbeda beda sehingga calon pemain
lebih leluasa dalam memilihnya. Satu bandar judi online terhitung mempunyai
bervariasi jenis taruhan sehingga pemain bisa beberapa kali ganti taruhan tanpa daftar
akun baru.
C. Dampak Dari Judi Online
Risiko dan dampak negatif dari judi online pada individu dan masyarakat:
1. Ketergantungan dan Masalah Keuangan:
Salah satu bahaya terbesar dari judi online adalah risiko ketergantungan. Ketersediaan
permainan judi online yang 24 jam dan mudah diakses dapat menyebabkan seseorang
menjadi kecanduan. Ketergantungan ini dapat merusak kehidupan individu dan
keluarga mereka. Selain itu, judi online juga dapat menyebabkan masalah keuangan
serius. Orang yang kecanduan judi online cenderung menghabiskan lebih banyak
uang daripada yang mereka mampu, bahkan hingga mengalami kebangkrutan.
2. Gangguan Kesehatan Mental dan Emosional:
Aktivitas judi online yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental
dan emosional seseorang. Orang yang terjerat dalam judi online seringkali mengalami
stres yang tinggi, kecemasan, dan depresi. Ketika mereka kehilangan uang atau tidak
dapat memenuhi kewajiban finansial karena judi, hal ini dapat meningkatkan tingkat
stres dan merusak keseimbangan emosional mereka.
3. Penipuan dan Keamanan Online:
Judi online juga membawa risiko keamanan. Ada banyak situs judi online yang tidak
teratur dan tidak dapat dipercaya. Beberapa dari mereka bertujuan untuk menipu
pemain dan mencuri informasi pribadi mereka, sementara yang lain menggunakan
praktik-praktik curang dalam permainan. Orang yang terlibat dalam judi online
6
berisiko menjadi korban penipuan dan pencurian identitas, yang dapat memiliki
konsekuensi serius dalam jangka panjang.
4. Dampak Sosial dan Moral:
Judi online juga memiliki dampak sosial dan moral yang merugikan masyarakat.
Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan isolasi sosial, dengan individu
yang mengabaikan hubungan dan interaksi dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Selain itu, praktik perjudian online yang tidak terkendali juga dapat merusak integritas
dan moralitas individu, serta mendorong perilaku ilegal seperti pencucian uang dan
kegiatan kriminal lainnya.
5. Dampak pada Generasi Muda:
Judi online tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tetapi juga pada generasi
muda. Banyak situs judi online yang menargetkan remaja dengan iklan dan promosi
yang menarik. Paparan mereka terhadap judi online pada usia muda dapat
meningkatkan risiko mereka untuk mengembangkan perilaku judi yang bermasalah di
kemudian hari, serta berdampak negatif pada kinerja akademik dan perkembangan
sosial mereka.
Judi online merupakan fenomena yang mengkhawatirkan dengan risiko dan dampak
negatif yang signifikan. Ketergantungan, masalah keuangan, gangguan kesehatan
mental, penipuan, dampak sosial, dan dampak pada generasi muda adalah beberapa
aspek yang harus dipertimbangkan secara serius. Masyarakat perlu menyadari bahaya
yang terkait dengan judi online dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi
diri mereka sendiri dan orang-orang terdekat dari dampak negatif yang
ditimbulkannya. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya pengendalian diri dan
kesehatan mental juga perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah judi online di
masyarakat.
D. Sanksi Terhadap Judi Online
Peraturan terkait perjudian, sudah diatur dalam beberapa pasal, salah satu yang
mengatur pasal perjudian yaitu Pasal 303 bis Ayat (1) KUHP, sedangkan untuk pasal
perjudian online diatur dalam Pasal 27 Ayat (2) UU ITE No.11 Tahun 2008 dan UU
Pasal 45 Ayat (2) No.19 Tahun 2016.
Hukuman pelaku judi online dalam penanganan kasusnya akan sangat berbeda dengan
perjudian biasa, hal ini didasarkan karena para pelaku judi online menggunakan
sistem canggih, yang berbeda dengan judi seperti remi, sabung ayam atau toto gelap
(togel). Namun, hukuman pelaku judi online dan judi biasa tetap dijerat dengan pasal
yang berlaku, hukuman bagi pelaku judi biasa tentunya akan dikenakan pasal pada
7
KUHP karena jika dijerat oleh pasal 45 ayat (2) UU ITE harus ada pentransmisian,
dimana hal ini tidak ditemukan dalam judi biasa.Untuk pelaku judi online akan dijerat
berdasarkan Pasal 45 ayat (2) UU ITE, sanksi daripada pasal tersebut yaitu dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
E. Analisis kasus mengenai Judi Online
Perilaku judi online yang dilakukan oleh AS adalah menghabiskan waktu
untuk bermain judi online antara 5 (lima) sampai 6 (enam) jam dalam sehari.
Tingginya frekuensi AS disebabkan oleh kebebasan AS membawa HP di sekolah
sehingga AS memiliki banyak kesempatan bermain judi online di lingkungan sekolah.
Jenis permainan jdi online yang diikuti olehh AS adalah permainan kartu berupa kiu-
kiu dan poker serta permainan bola online yaitu sbobet. AS terobsesi untuk
mengulangi pengalaman berjudi yang pernah dirasakan di masa lalu. Apalagi ketika
AS memenagkan pertaruhan. AS juga sulit mengalihkan perhatian pada hal-hal lain
selain perjudian atau secara khusus memikirkan cara-cara untuk memperoleh uang
melalui perjudian. AS memiliki keinginan yang kuat untuk terus bermain judi online
karena AS memiliki perasaan jika ia bermain judi, maka ia akan merasa senang
apabila ia menang. Perasaan sebaliknya apabila AS mengalami kekalahan, ia merasa
kecewa dan ingin terus bermain untuk menebus kekalahannya. Suasana kompetisi
dalam permainan judi online memacu semangat AS untuk bermain lebih sering. AS
memiliki kebutuhan untuk berjudi dengan kecenderungan meningkatkan jumlah uang
(taruhan) demi mencapai suatu kenikmatan atau kepuasan yang diinginkan. 2. Faktor
yang memengaruhi kecanduan bermain judi online AS terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu kuatnya keinginan dan rasa penasaran AS untuk
bermain judi. AS terobsesi untuk selalu bermain dan membuka situs judi online.
Adapun untuk faktor eksternal yaitu lingkungan sebaya dimana AS belajar bermain
judi online dari teman-temannya, dan kurangnya kontrol keluarga dalam mengawasi
aktivitas AS ketika bermain HP
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
judi online dalam kejahatan cyber adalah kegiatan perjudian yang dilakukan secara
daring (online) melalui internet, dimana transaksi taruhan, pembayaran, dan
permainan dilakukan dengan menggunakan situs web, aplikasi, atau platform ilegal
atau tidak sah. Ini melibatkan pertaruhan uang atau barang berharga pada hasil suatu
permainan, acara olahraga, atau kejadian lainnya dengan harapan memenangkan lebih
banyak uang atau barang dari taruhan tersebut. pelaku judi biasa tentunya akan
dikenakan pasal pada KUHP karena jika dijerat oleh pasal 45 ayat (2) UU ITE harus
ada pentransmisian, dimana hal ini tidak ditemukan dalam judi biasa.Untuk pelaku
judi online akan dijerat berdasarkan Pasal 45 ayat (2) UU ITE, sanksi daripada pasal
tersebut yaitu dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1 miliar.
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10