0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
485 tayangan14 halaman

Makalah Pendidikan Islam Kontemporer Maimun

Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan nonformal meliputi kecakapan hidup dan keterampilan, sedangkan pendidikan informal terjadi secara alami dari lingkungan sehari-hari.

Diunggah oleh

maimunnasution08
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
485 tayangan14 halaman

Makalah Pendidikan Islam Kontemporer Maimun

Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan nonformal meliputi kecakapan hidup dan keterampilan, sedangkan pendidikan informal terjadi secara alami dari lingkungan sehari-hari.

Diunggah oleh

maimunnasution08
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

MAKALAH

PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER

“Tantangan sistem pendidikan di Indonesia”

Disusun oleh:

Nama : Rahmi Maimunah


NIM : 2201-202-0310
Prodi : PAI

Dosen Pengampu : Nurhayari, M. Ag

YAYASAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN


PENDIDIKAN SOLOK NAN INDAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SOLOK NAN INDAH
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas berkat rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini tidak sedikit saya mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat
bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta kerja keras, alhamdulillah
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Atas bantuan, bimbingan dan dukungannya, saya ucapkan terima kasih kepada dosen.
Saya sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik isi maupun tulisan. Untuk
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang positif dan bersifat membangun demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Solok, Mei 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Pengertian sistem pendidikan di Indonesia.....................................................................
B. Tantangan sistem pendidikan di Indonesia....................................................................
C. Dampak dari tantangan sistem pendidikan di Indonesia................................................
D. Peran pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia........................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat penting dalam pembangunan
suatu negara. Namun, tantangan dalam dunia pendidikan terus berkembang seiring
dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi. Tantangan sekaligus tuntutan
yang merupakan amanah dan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas,
pendidikan adalah salah satu pilar utama untuk mengantisipasi masa depan, karena
pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa
yang akan datang .
Siklus perkembangan perubahan pendidikan yang senantiasa didesain relevan
dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pada suatu era, baik pada aspek
konsep, materi dan kurikulum, proses, fungsi serta tujuan dari lembaga pendidikan.
Pendidikan memiliki peran ganda yang harus dimainkan secara proporsional dan
kontekstual, yaitu: Pertama, pendidikan memiliki peran sebagai agen perubahan (agen
of change); dan kedua, pendidikan memiliki peran sebagai cagar budaya (agen of
concervative)
Menurut Tilaar apabila tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan
strategi lama, maka segala usaha yang dijalankan akan menemui kegagalan. Hal ini
menuntut para pemikir dan praktisi pendidikan Islam agar dapat menemukan strategi
pendidikan Islam yang tepat untuk menghadapi kehidupan global. Memasuki
pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi, kewenangan pemerintah pusat dalam
mengurus dan mengatur tugas pemerintahan telah mengalami perubahan. Pemerintah
pusat tidak lagi bersifat sentralistis, dan tidak sedikit urusan yang didelegasikan
kepada pemerintah daerah.
Urusan pemeritahan yang didelegasikan kepada pemerintah kabupaten atau
kota termasuk bidang pendidikan. Berlakunya otonomi daerah, mengakibatkan aspek-
aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan
mengalami perubahan. Perubahan itu antara lain, berkurangnya peran pemerintah
pusat. dan perubahan penyelenggaraan pendidikan dari sentralistis ke arah
desentralistis.Konsep desentralisasi pendidikan itu sendiri adalah konsep yang relatif
baru untuk diterapkan di Indonesia.
Salah satu tantangan yang paling penting adalah tersusunnya kebijakan untuk
mendelegasikan wewenang operasional pemerintah pusat ke daerah, khususnya
bidang pendidikan. Titik berat pelaksanaan desentralisasi pendidikan adalah lebih
mengutamakan pada peningkatan peran dan partisipasi daerah termasuk masyarakat
dalam rangka terselenggaranya pendidikan seperti apa yang diinginkan untuk
dilaksanakan di daerah, sehingga desentralisasi pendidikan menghasilkan otonomi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pendidikan di Indonesia ?
2. Apa saja tantangan sistem pendidikan di Indonesia ?
3. Apa saja dampak dari tantangan sistem pendidikan di Indonesia?
4. Bagaimana peran pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di
Indonesia?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian sistem pendidikan di Indonesia
2. Mengetahui macam-macam tantangan sistem pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui apa saja dampak dari tantangan sistem pendidikan di Indonesia
4. Mengetahui peran pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di
Indonesia

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar atau pondasi dalam


memperoleh kehidupan yang baik bagi individu, masyarakat maupun negara.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia telah mengamanatkan bahwa pendidikan harus
diselenggarakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1
Dalam UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 penyelenggaraan pendidikan wajib
memegang beberapa prinsip, yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.2
Jalur Pendidikan terdiri atas Pendidikan formal, nonformal, dan informal yang
dapat saling melengkapi dan meperkaya. Jenjang Pendidikan formal terdiri atas
Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan tinggi. Jenis Pendidikan
mencakup Pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan
dan khusus.
1. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
2. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan
pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah
1
Bambang Kusworo, S. N. R. I. (2003) ‘UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional’.
2
Habe, H. and Ahiruddin, A. (2017) ‘Sistem Pendidikan Nasional’, Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi,
Keuangan dan Bisnis, 2(1), pp. 39–45. doi: 10.24967/ekombis.v2i1.48.

3
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, atau universitas.
4. Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
5. Pendidikan Informal Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil
pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah
peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
6. Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Bustanul Athfal
(BA)/Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang
sederajat.
7. Pendidikan Kedinasan Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan
profesi yang diselenggarakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian.
8. Pendidikan Keagamaan Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh
pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat
diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,
pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
4
9. Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada
semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh
berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat
yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular.
10. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan khusus
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil,
dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari
segi ekonomi.
B. Tantangan sistem pendidikan di Indonesia

Tantangan sistem pendidikan di Indonesia meliputi:


1. Aksesibilitas: Kesenjangan dalam akses pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia
2. Kualitas Guru: Kurangnya kualitas guru dalam hal pengetahuan dan
keterampilan mengajar
3. Kurikulum: Kurikulum yang belum sepenuhnya sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja
4. Kesenjangan Sosial: Kesenjangan sosial dalam akses pendidikan antara
kelompok sosial ekonomi yang berbeda
5. Infrastruktur: Kekurangan fasilitas pendidikan, seperti gedung sekolah,
perpustakaan, dan laboratorium
Dengan demikian, sistem pendidikan di Indonesia menghadapi beberapa
tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
mempersiapkan generasi mendatang.3

3
https://www.kompasiana.com/hanipsaputra/645bdcc55479c36ab0331912/tantangan-dan-peluang-
pendidikan-di-indonesia-dalam-membangun-masa-depan-yang-berkualitas

5
C. Dampak tantangan sistem pendidikan di Indonesia
Tantangan sistem pendidikan di Indonesia memiliki beberapa dampak yang
signifikan, seperti:

1. Kesesuaian Kurikulum: Kurikulum yang belum sepenuhnya sesuai dengan


perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja dapat mengakibatkan siswa
tidak siap untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.
2. Kualitas Guru: Kurangnya kualitas guru dalam hal pengetahuan dan
keterampilan mengajar dapat mengakibatkan siswa tidak mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
3. Aksesibilitas: Kesenjangan dalam akses pendidikan antara daerah perkotaan
dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia dapat mengakibatkan
beberapa siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
4. Kesenjangan Sosial: Kesenjangan sosial dalam akses pendidikan antara
kelompok sosial ekonomi yang berbeda dapat mengakibatkan beberapa siswa
tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.
5. Infrastruktur: Kekurangan fasilitas pendidikan, seperti gedung sekolah,
perpustakaan, dan laboratorium, dapat mengakibatkan siswa tidak memiliki
lingkungan yang baik untuk belajar.
6. Standar Evaluasi Pembelajaran: Lemahnya standar evaluasi pembelajaran
dapat mengakibatkan siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
menunjukkan kemampuan mereka dan tidak memiliki motivasi yang baik
untuk belajar.
7. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Inferioritas sumber daya pendidikan
dapat mengakibatkan siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak memiliki kemampuan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.
8. Efektifitas dan Efisiensi Pembelajaran: Lemahnya efektifitas dan efisiensi
pembelajaran dapat mengakibatkan siswa tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak memiliki
motivasi yang baik untuk belajar.

6
9. Dukungan Pemerintah dan Masyarakat: Rendahnya dukungan pemerintah dan
masyarakat dapat mengakibatkan siswa tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak memiliki
lingkungan yang baik untuk belajar.
10. Reformulasi Sistem Pendidikan: Kesenjangan dalam sistem pendidikan di
Indonesia membutuhkan reformulasi yang secara sistemik memperhatikan
berbagai faktor seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang adil bagi
semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.4

D. Peran pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia


Peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
sangat penting dan luas. Berikut adalah beberapa peran yang dapat dilihat:

1. Mengembangkan Kurikulum yang Relevan: Pemerintah harus


mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan
perkembangan zaman, serta memastikan bahwa kurikulum tersebut dapat
membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas.
2. Meningkatkan Kualitas Guru: Pemerintah harus meningkatkan kualitas guru
dengan memberikan pelatihan yang berkualitas, serta memastikan bahwa guru
memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mengajar siswa dengan efektif.
3. Meningkatkan Investasi dalam Pendidikan: Pemerintah harus meningkatkan
investasi dalam pendidikan untuk memperbaiki infrastruktur, fasilitas, dan
sumber daya pendidikan, serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan
dapat membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas.
4. Meningkatkan Aksesibilitas: Pemerintah harus meningkatkan aksesibilitas
pendidikan dengan memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, serta memastikan
bahwa pendidikan yang diberikan dapat membantu siswa memperoleh
pendidikan yang berkualitas.

4
https://www.kompasiana.com/hanipsaputra/645bdcc55479c36ab0331912/tantangan-dan-peluang-
pendidikan-di-indonesia-dalam-membangun-masa-depan-yang-berkualitas

7
5. Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Pendidikan: Pemerintah harus
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan dengan memastikan
bahwa semua pihak terkait memahami pentingnya pendidikan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
6. Mengembangkan Sistem Pendidikan yang Sistemik: Pemerintah harus
mengembangkan sistem pendidikan yang sistemik dengan memastikan bahwa
pendidikan yang diberikan dapat membantu siswa memperoleh pendidikan
yang berkualitas, serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan dapat
membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas.5
7. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusi: Pemerintah harus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memastikan bahwa
pendidikan yang diberikan dapat membantu siswa memperoleh pendidikan
yang berkualitas, serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan dapat
membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas.
8. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Menggunakan Teknologi:
Pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan
teknologi yang dapat membantu siswa memperoleh pendidikan yang
berkualitas, serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan dapat
membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas.
9. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Mengembangkan Program
Pendidikan: Pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan dengan
mengembangkan program pendidikan yang dapat membantu siswa
memperoleh pendidikan yang berkualitas, serta memastikan bahwa pendidikan
yang diberikan dapat membantu siswa memperoleh pendidikan yang
berkualitas.
10. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Mengembangkan Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Pemerintah harus meningkatkan kualitas
pendidikan dengan mengembangkan manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah yang dapat membantu siswa memperoleh pendidikan yang berkualitas,
serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan dapat membantu siswa
memperoleh pendidikan yang berkualitas.6
5
Amrullah Aziz. (2015). Peningkatan Mutu Pendidikan. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah, 10(2), 157.
6
https://manajemen.uma.ac.id/2021/11/program-pemerintah-dalam-memperbaiki-kualitas-pendidikan/

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar atau pondasi dalam


memperoleh kehidupan yang baik bagi individu, masyarakat maupun negara.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia telah mengamanatkan bahwa pendidikan harus
diselenggarakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Tantangan sistem pendidikan di Indonesia meliputi:
1. Aksesibilitas: Kesenjangan dalam akses pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia
2. Kualitas Guru: Kurangnya kualitas guru dalam hal pengetahuan dan
keterampilan mengajar
3. Kurikulum: Kurikulum yang belum sepenuhnya sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja
4. Kesenjangan Sosial: Kesenjangan sosial dalam akses pendidikan antara
kelompok sosial ekonomi yang berbeda
5. Infrastruktur: Kekurangan fasilitas pendidikan, seperti gedung sekolah,
perpustakaan, dan laboratorium
Tantangan sistem pendidikan di Indonesia memiliki beberapa dampak yang
signifikan, seperti:

 Kesesuaian Kurikulum: Kurikulum yang belum sepenuhnya sesuai


dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja dapat

9
mengakibatkan siswa tidak siap untuk memenuhi kebutuhan industri dan
masyarakat.
 Kualitas Guru: Kurangnya kualitas guru dalam hal pengetahuan dan
keterampilan mengajar dapat mengakibatkan siswa tidak mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
 Aksesibilitas: Kesenjangan dalam akses pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia dapat
mengakibatkan beberapa siswa tidak memiliki kesempatan yang sama
untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

B. Saran

Kami mengharapkan dengan makalah ini kita semua mendapatkan ilmu


pengetahuan dan wawasan yang luas. Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari
bahwa ada banyak kekurangannya. Maka, saya mengharapkan kritik dari semua pihak
sekalian agar supaya dalam kedepannya saya dapat lebih baik lagi dalam membuat
makalah.

Daftar Pustaka

Amrullah Aziz. (2015). Peningkatan Mutu Pendidikan. Manajemen Dan


Kepemimpinan Kepala Sekolah, 10(2), 157.
Bambang Kusworo, S. N. R. I. (2003) ‘UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional’.

10
Habe, H. and Ahiruddin, A. (2017) ‘Sistem Pendidikan Nasional’, Ekombis Sains:
Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis, 2(1), pp. 39–45.
https://www.kompasiana.com/hanipsaputra/645bdcc55479c36ab0331912/tantangan-
dan-peluang-pendidikan-di-indonesia-dalam-membangun-masa-depan-yang-
berkualitas.
https://www.kompasiana.com/hanipsaputra/645bdcc55479c36ab0331912/tantangan-
dan-peluang-pendidikan-di-indonesia-dalam-membangun-masa-depan-yang-
berkualitas
https://manajemen.uma.ac.id/2021/11/program-pemerintah-dalam-memperbaiki-
kualitas-pendidikan/

11

Anda mungkin juga menyukai