LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PLN ICONPLUS SBU REGIONAL JAKARTA & BANTEN

Jl. Mayjend Sutoyo No. 1, Cililitan, RW.9, Cililitan,. Kec. Kramat jati, Kota
Jakarta Timur,. Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13640.
LAPORAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT
KENAIKAN KELAS

Disusun Oleh :
Nama : Andhika Bagas Donska
NISN : 0072712142

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN

TELEKOMUNIKASI

SMK NEGERI 2 DEPOK

Jl Abdul Wahab Pintu 2 Telaga Golf
Sawangan-Kota Depok 16511
2024
 LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Laporan Praktik Kerja Industri (PKL) ini telah diperiksa dan disetujui pada :

Tanggal …………………… Bulan ……………………… Tahun 20 …..

Oleh

Pembimbing Materi Penguji Sidang

............................................. ............................................
Nip. Nip.

Wakil Kepala Sekolah Ketua Kompetensi

Bidang Hubungan Industri Keahlian TJKT

Lely Mandalika, M. Pd Arfan S.Pd

Nip. 197512062010012007 Nip. 197512062010012007

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Depok

Yudi Hernawan, M. M. Pd.

NIP. 197107182006041006
 LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah diperiksa dan disetujui pada :

Tanggal .............................. Bulan .............................. Tahun ..............................

Oleh

Pimpinan Perusahaan /
Pembimbing Industri
HRD

............................................
.............................................
 KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul “Penerapan Metode Good Receipt dan Good
Issue Menggunakan SAP dalam Sistem Inventarisasi Gudang di PT PLN
Icon Plus” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan program PKL yang merupakan bagian dari
kurikulum pendidikan yang harus ditempuh.

Praktik Kerja Lapangan ini berlangsung selama enam bulan, dari 18 Juni
2024 hingga 18 Desember 2024, di PT PLN Icon Plus. Selama pelaksanaan PKL,
penulis berkesempatan untuk memahami secara mendalam penerapan metode
Good Receipt dan Good Issue dalam pengelolaan inventaris gudang yang
menggunakan sistem SAP. Pengalaman ini sangat berharga dalam memberikan
wawasan nyata terkait proses pengelolaan persediaan barang di lingkungan kerja
profesional.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mendokumentasikan hasil

observasi dan analisis selama PKL serta memberikan gambaran yang jelas
mengenai penerapan metode Good Receipt dan Good Issue dengan SAP dalam
mendukung efisiensi sistem inventarisasi di PT PLN Icon Plus.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Arif Sofan selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

arahan dan masukan selama proses penulisan laporan ini.
2. Bapak Ngudi Raharjo, selaku pembimbing lapangan di PT PLN Icon Plus,
yang senantiasa memberikan bimbingan dan dukungan selama kegiatan
PKL berlangsung.
3. Seluruh staf dan rekan kerja di PT PLN Icon Plus yang telah memberikan
kesempatan, bimbingan, serta bantuan selama kegiatan PKL, sehingga
penulis dapat menjalankan tugas dengan baik.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Penulis juga berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menjadi referensi bagi
murid-murid lain yang akan melaksanakan kegiatan PKL atau mempelajari topik
serupa di masa yang akan datang.

Depok, 26 Oktober 2024

PENULIS
 DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH..............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisan.........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
C. Metode Pengumpulan..............................................................................................3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.........................................................................................4
A. Sejarah Perusahaan..................................................................................................4
1.1 Visi PT Indonesia Comnets Plus (ICON+).........................................................5
1.2 Misi PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)........................................................6
B. Organisasi Perusahaan.............................................................................................7
1.3 Struktur Organisasi.........................................................................................7
1.4 Bidang Pembangunan dan Aktivasi................................................................7
1.5 Bidang Pemeliharaan & Aset..........................................................................7
1.6 Bidang Pemeliharaan & Penjualan.................................................................8
1.7 Kegiatan Umum Perusahaan..........................................................................8
C. Tata Tertib................................................................................................................9
D. Fasilitas..................................................................................................................11
BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN.................................................................................12
A. Waktu Pelaksanaan PKL........................................................................................12
B. Tempat Pelaksanaan...............................................................................................12
C. Hasil yang didapatkan............................................................................................13
D. Hambatan dan Pemecahan Masalah.......................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................16
LAMPIRAN LAMPIRAN......................................................................................................17
A. Foto Kegiatan.........................................................................................................17
B. Brosur-brosur.........................................................................................................17
C. Formulir-formulir...................................................................................................17
D. Daftar hadir............................................................................................................17
E. Weekly Report.......................................................................................................17
F. Buku jurnal Asli Print out PPT sidang laporan PKL.............................................17
G. Fotokopi sertifikat PKL.........................................................................................17
H. Daftar nilai.............................................................................................................17
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan.

Dalam era digital saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang energi dan
telekomunikasi semakin mengandalkan sistem informasi untuk mengelola
aktivitas operasionalnya, termasuk dalam manajemen inventaris gudang. Sistem
yang efektif dan efisien dalam pengelolaan barang menjadi penting untuk menjaga
kelancaran proses bisnis serta meningkatkan produktivitas. PT PLN Icon Plus,
sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), berperan dalam menyediakan layanan
telekomunikasi dan teknologi informasi untuk mendukung proses operasional PT
PLN dan anak perusahaannya.

Penerapan metode Good Receipt (penerimaan barang) dan Good Issue

(pengeluaran barang) menggunakan SAP merupakan salah satu inovasi dalam
sistem inventarisasi gudang yang dapat memastikan ketersediaan dan alur
distribusi barang yang teratur. Melalui metode ini, setiap barang yang masuk dan
keluar dari gudang dapat terdata dengan baik, sehingga mengurangi risiko
kesalahan pencatatan dan memungkinkan pemantauan stok secara real-time.
Implementasi sistem ini memberikan manfaat signifikan dalam menjaga akurasi
data inventaris dan efisiensi proses pergudangan.

Laporan ini disusun sebagai hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang bertujuan untuk mengamati, mempelajari, dan memahami penerapan
metode Good Receipt dan Good Issue dalam SAP di lingkungan kerja PT PLN
Icon Plus. Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman
lebih mendalam tentang pentingnya sistem manajemen inventaris yang
terintegrasi dan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan dalam bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

Laporan ini juga bertujuan untuk memperluas pemahaman penulis mengenai

peran teknologi informasi, khususnya SAP, dalam meningkatkan efisiensi
pengelolaan inventarisasi di industri. Dengan pengalaman langsung dalam
penerapan metode Good Receipt dan Good Issue, penulis berharap dapat
menguasai keterampilan teknis sekaligus memahami pentingnya sistem informasi
dalam mendukung operasi bisnis yang efektif. Diharapkan, pengalaman ini akan
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi penulis di masa depan.
B. Tujuan Penulisan.
Tujuan utama dari penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah untuk mendokumentasikan proses penerapan metode Good Receipt dan
Good Issue menggunakan sistem SAP dalam sistem inventarisasi gudang di PT
PLN Icon Plus. Dokumentasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas dan terperinci mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses
penerimaan dan pengeluaran barang, mulai dari pencatatan hingga pengelolaan
stok dalam sistem. Dengan adanya catatan yang mendalam mengenai proses
tersebut, laporan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi perusahaan dan
institusi pendidikan dalam memahami penerapan teknologi informasi, khususnya
SAP, dalam mendukung pengelolaan inventaris yang lebih efisien dan akurat.
Melalui laporan ini, penulis berharap mampu menyajikan gambaran mengenai
keterkaitan antara teori yang dipelajari di sekolah dengan praktik yang diterapkan
di lapangan.

Selain itu, tujuan lain dari penulisan laporan ini adalah untuk menganalisis
efektivitas penerapan metode Good Receipt dan Good Issue dalam menjaga
akurasi data inventarisasi dan efisiensi operasional pergudangan di PT PLN Icon
Plus. Analisis yang disajikan dalam laporan ini diharapkan dapat memberikan
wawasan mengenai manfaat, kelebihan, serta tantangan yang dihadapi dalam
penerapan metode ini di lingkungan kerja nyata. Dengan demikian, laporan ini
dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi perusahaan dalam
meningkatkan sistem pengelolaan gudang dan bagi murid lain yang tertarik
mendalami topik serupa. Diharapkan, laporan ini juga dapat menjadi sumber
informasi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan PKL atau proyek dengan
tema manajemen inventarisasi berbasis teknologi SAP di masa mendatang.
C. Metode Pengumpulan
Data untuk laporan ini diperoleh melalui metode observasi langsung yang
dilakukan selama enam bulan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT PLN
Icon Plus. Observasi ini mencakup pemantauan pada operasional gudang, di mana
penulis turut berpartisipasi dalam proses pengelolaan inventaris barang dengan
menggunakan metode Good Receipt dan Good Issue dalam sistem SAP. Melalui
pengamatan langsung, penulis dapat mendokumentasikan prosedur penerimaan
dan pengeluaran barang, pencatatan persediaan, serta pemantauan stok secara real-
time yang diterapkan di gudang PT PLN Icon Plus. Observasi ini memungkinkan
penulis untuk mengidentifikasi praktik terbaik dan hambatan yang dihadapi dalam
menjaga akurasi serta efisiensi data inventaris perusahaan.

Selain observasi, data juga dikumpulkan melalui wawancara informal

dengan pembimbing industri dan beberapa staf gudang di PT PLN Icon Plus.
Wawancara ini memberikan wawasan tambahan terkait aspek teknis dan prosedur
pengelolaan inventaris, serta strategi yang diterapkan dalam menghadapi
tantangan pengelolaan stok. Melalui wawancara ini, penulis memperoleh
pandangan mendalam mengenai penerapan sistem SAP dalam mendukung akurasi
dan efisiensi operasional gudang, serta bagaimana peran gudang dalam
mendukung kegiatan operasional PT PLN Icon Plus sebagai subholding dalam
bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi.
 BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan.
Pada tahun 2000, PLN Icon Plus memulai kegiatan komersialnya dengan
Network Operation Centre yang berlokasi di Gandul, Cinere. Sebagai Entitas
Anak PT PLN (Persero), pendirian PLN Icon Plus difokuskan untuk melayani
kebutuhan PT PLN (Persero) terhadap jaringan telekomunikasi.

Namun, seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi

dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, PLN Icon Plus
mengembangkan usaha dengan menyalurkan kelebihan kapasitas jaringan
telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PT PLN (Persero) di Jawa dan
Bali bagi kebutuhan publik. PLN Icon Plus menjalin kerja sama dengan berbagai
perusahaan dan lembaga, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan
jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal.

Sejak tahun 2008, PLN Icon Plus secara konsisten dan bertahap melakukan
ekspansi konektivitas jaringan telekomunikasi ke berbagai wilayah terpencil di
Indonesia dengan memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan
milik PT PLN (Persero), yaitu “Right of Ways” (RoW), yang memiliki cakupan
wilayah di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan visi “Menjadi
Penyedia Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terkemuka di
Indonesia Berbasis Jaringan Melalui Pemanfaatan Aset Strategis”. PLN Icon Plus
juga secara konsisten melakukan Inovasi produk dan layanan dengan
mengedepankan kualitas jaringan dan teknologi terkini.

Peresmian holding subholding PLN oleh Menteri BUMN pada 21

September 2022 lalu pun menjadi awal dari babak baru ICON+ sebagai PLN Icon
Plus. Menyandang status subholding PLN, PLN Icon Plus tak lagi hanya berperan
sebagai IT Enabler PLN. Melainkan, akan menjadi ujung tombak PLN dalam
membangun lini bisnis di luar kelistrikan atau Beyond kWh.

Pembentukan subholding Beyond kWh mengubah arah bisnis PLN Icon

Plus. Dari semula fokus pada bisnis connectivity, kini mengonsolidasikan semua
inisiatif Beyond kWh di PLN Group. PLN Icon Plus pun bertanggung jawab
untuk mengelola 3 cluster bisnis, yaitu kelistrikan, layanan konektivitas, dan
layanan IT PLN.
1.1 Visi PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), yang kini dikenal sebagai PLN Icon
Plus, memiliki visi yang jelas untuk menjadi "Penyedia Solusi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Terkemuka di Indonesia Berbasis Jaringan
Melalui Pemanfaatan Aset Strategis." Visi ini menekankan peran strategis
perusahaan dalam memanfaatkan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi yang
dimiliki untuk mendukung keberlanjutan dan inovasi di sektor teknologi
informasi. Sebagai entitas anak dari PT PLN (Persero), PLN Icon Plus
berkomitmen untuk mengembangkan layanan telekomunikasi yang dapat
memenuhi kebutuhan internal PT PLN, sekaligus menawarkan solusi TIK bagi
sektor industri lainnya di Indonesia.

Dalam implementasi visinya, PLN Icon Plus terus memaksimalkan

penggunaan aset strategis seperti jaringan serat optik PT PLN yang tersebar di
seluruh Indonesia. Pengelolaan jaringan tersebut bertujuan untuk menyediakan
layanan dengan tingkat ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) yang
tinggi, sesuai dengan tuntutan perkembangan industri telekomunikasi. Perusahaan
ini juga secara konsisten berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan yang
berkualitas, termasuk di bidang connectivity, data center, dan solusi berbasis
cloud yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi perusahaan-
perusahaan besar dan lembaga pemerintahan.

Dengan visi ini, PLN Icon Plus bercita-cita untuk tidak hanya mendukung
operasional PLN sebagai perusahaan listrik nasional, tetapi juga menjadi pemain
utama dalam transformasi digital di Indonesia. Dengan mengedepankan
keunggulan teknologi dan kualitas layanan, PLN Icon Plus berupaya menjadi
mitra strategis bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan solusi teknologi
yang handal, efisien, dan terintegrasi. Visi ini menjadi fondasi dalam setiap
langkah pengembangan dan inovasi yang dilakukan perusahaan dalam
menghadapi tantangan dan peluang di era digitalisasi yang semakin pesat.
1.2 Misi PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

Misi PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), atau yang kini dikenal sebagai
PLN Icon Plus, bertujuan untuk mendukung dan mewujudkan visinya sebagai
penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia. Misi
perusahaan ini dapat dirangkum sebagai upaya memberikan layanan dan solusi
teknologi terbaik dengan memanfaatkan infrastruktur strategis serta inovasi
berkelanjutan. Dalam hal ini, PLN Icon Plus tidak hanya berfokus pada
pengembangan jaringan telekomunikasi yang handal, tetapi juga memperluas
cakupan layanan berbasis teknologi yang mendukung berbagai sektor industri,
baik di lingkungan PT PLN maupun di luar perusahaan induk.

Secara spesifik, misi PLN Icon Plus mencakup beberapa poin utama:
pertama, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyediaan layanan
telekomunikasi melalui pengelolaan infrastruktur jaringan yang optimal; kedua,
menciptakan inovasi teknologi untuk menghadirkan produk dan layanan TIK yang
kompetitif; dan ketiga, memperluas akses layanan telekomunikasi, terutama ke
wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan berkualitas tinggi. Dengan fokus
pada inovasi, PLN Icon Plus juga terus mengembangkan layanan seperti cloud
computing, data center, dan solusi berbasis Internet of Things (IoT) untuk
mendorong transformasi digital di berbagai industri.

Selain itu, misi PLN Icon Plus menekankan pentingnya kepuasan pelanggan
melalui penyediaan layanan yang andal, aman, dan sesuai dengan kebutuhan
spesifik pelanggan. Perusahaan berkomitmen untuk menjalin hubungan jangka
panjang dengan kliennya, baik di sektor publik maupun swasta, melalui
peningkatan kualitas layanan yang berkelanjutan. PLN Icon Plus juga berupaya
berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia dengan menyediakan
infrastruktur digital yang mendukung pertumbuhan bisnis dan peningkatan daya
saing nasional di era digital.

Melalui misi-misi ini, PLN Icon Plus berupaya menjadi perusahaan yang
tidak hanya unggul dalam bidang telekomunikasi, tetapi juga berperan penting
dalam mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia, sejalan dengan
kebutuhan industri dan masyarakat akan teknologi yang lebih efisien dan terkini.
B. Organisasi Perusahaan

1.3 Struktur Organisasi

SBU REGIONAL JAKARTA DAN BANTEN

BIDANG
BIDANG PEMASARAN & BIDANG OPERASI &
PEMBANGUNAN &
PENJUALAN PEMELIHARAAN ASET
AKTIVASI

Fungsional Non – Sub Bidang Sub Bidang Sub Bidang Fasilitas

Sub Bidang Aktivasi
Teknik Marketik Pembangunan Pemeliharaan dan Supporting

Fungsional Teknik
Fungsional Non – Teknik Fungsional Teknik Aktivasi Fungsional Teknik Fungsional Non –
Marketik Account Pembangunan Pemeliharaan & Aset Teknik Inventori
Manager / Account
Executive

Fungsional Non –
Fungsional Non –
Fungsional Teknik : Teknik Administrasi &
Teknik Adm. Aktivasi
Fasilitas
- Costumer Solution
–Admin Penjualan
– Sales Project
Fungsional Teknik
– Tender
Layanan Solusi, Fungsional Non –
- Collection Jaringan, TI & Multi Teknik Perijinan
Media

Tugas dan Fungsi Kantor Perwakilan SBU Regional terdiri dari 3 bidang yaitu
melaksanakan kegiatan kerja meliputi Pembangunan & Aktivasi, Pemeliharaan &
Aset dan Pemasaran & Penjualan.

1.4 Bidang Pembangunan dan Aktivasi

Menurut keputusan direksi PT. Indonesia Comnets Plus Nomor :
18/SK/005/PST/2018 tentang Perubahan Struktur Organisasi, Penbaran
Tugas Pokok dan Fungsi PT. Indonesia Comnets Plus, bidang
Pembangunan dan Aktivasi memiliki tugas membangun jaringan dan
aktivasi di area Kantor Perwakilan SBU.

1.5 Bidang Pemeliharaan & Aset

Pada bidang ini Kantor Perwakilan bertugas untuk melaksanakan fungsi
pemeliharaan dan aset di area Kantor Perwakilan SBU. Melakukan
preventif maintenance, penanganan gangguan FOT & FOC, menyiapkan
kebutuhan material untuk gangguan, improvement, mengurusi perijinan
untuk mendukung aktivitas pemeliharaan, serta membuat usulan untuk
meningkatkan kehandalan jaringan FO, VSAT dan multimedia
 1.6 Bidang Pemeliharaan & Penjualan
Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : 18/SK/005/PST/2018 Pasal 20 tentang
Tugas Pokok Bidang Pemasaran & Penjualan meliputi:

1. Bertanggung jawab di dalam menagkap kebutuhan pasar industri

pengguna solusi TIK dan membangun jalur komunikasi pemasaran secara
proaktif;
2. Bertanggung jawab terhadap realisasi pendistribusian target penualan di
areanya;
3. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses aktivasi hingga
penandatanganan Berita Acara;
4. Bertanggung jawab terhadap dokumentasi Administrasi penjualan;
5. Bertanggung jawab terhadap penentuan dan implementasi Strategi
Pemasaran;
6. Mengindentifikan dan mengelola resiko-resiko yang menghambat
pencapaiansasaran kerja Bidang

1.7 Kegiatan Umum Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan kegiatan usaha ICON+ adalah
sebagai berikut:

1. Penyediaan jaringan telekomunikasi.

2. Penyediaan peralatan dan/atau jasa telekomunikasi.
3. Penyediaan konten telekomunikasi.
4. Penyediaan piranti lunak dan/atau piranti keras dan/atau jasa teknologi
informasi.
5. Penyediaan manajemen dan pengoperaian system komputer dan/atau
fasilitas pengolahan data serta kegiatan professional layanan dan kegiatan
terkait teknologi informasi yang berhubungan dengan bidang sumber daya
manusia, bidang keuangan dan akuntansi dan bidang pelayanan pelanggan.
6. Penyediaan layanan lainnya yang berkaitan dengan telekomunikasi dan
teknologi informasi untuk menunjang kegiatan usaha bidang
ketenagalistrikan.
C. Tata Tertib

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, PLN Icon Plus

menerapkan tata tertib dan peraturan yang ketat untuk memastikan kelancaran
operasional, keamanan karyawan, serta perlindungan terhadap aset perusahaan.
Tata tertib ini dirancang untuk menjaga kepatuhan karyawan terhadap standar
operasional dan meminimalkan risiko yang terkait dengan pengelolaan jaringan
telekomunikasi. Berikut ini adalah aturan tata tertib utama yang berlaku di PLN
Icon Plus:

1. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas
operasional, terutama yang melibatkan jaringan listrik dan telekomunikasi.
Semua karyawan diwajibkan untuk mematuhi prosedur keselamatan
standar, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bekerja di
lapangan atau lokasi jaringan.
2. Kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP)
Setiap aktivitas operasional perusahaan harus dilaksanakan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. SOP ini
mencakup panduan teknis, prosedur penanganan gangguan jaringan,
hingga penanganan keluhan pelanggan. Dengan mematuhi SOP, karyawan
diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara efisien dan konsisten, serta
mengurangi risiko terjadinya kesalahan operasional yang dapat
memengaruhi layanan.
3. Penjagaan Keamanan Aset dan Informasi Perusahaan
PLN Icon Plus menerapkan aturan ketat untuk melindungi aset dan
informasi penting perusahaan, termasuk jaringan serat optik dan data
pelanggan. Setiap karyawan wajib menjaga kerahasiaan informasi
perusahaan dan dilarang keras membocorkan informasi tersebut kepada
pihak yang tidak berwenang. Selain itu, inspeksi berkala dilakukan untuk
memastikan keamanan fisik dan akses terhadap aset telekomunikasi,
seperti kabel dan peralatan jaringan.
4. Pengaturan Kedisiplinan dan Etika Kerja
Kedisiplinan waktu dan etika kerja yang baik diatur dengan jelas untuk
memastikan produktivitas dan keharmonisan dalam lingkungan kerja.
Karyawan diwajibkan untuk datang tepat waktu, mengikuti jam kerja yang
telah ditentukan, dan bekerja dengan profesionalisme. Setiap bentuk
ketidakhadiran atau pelanggaran disiplin harus dilaporkan dan dikelola
sesuai kebijakan yang berlaku.
 5. Pemeliharaan Lingkungan Kerja yang Bersih dan Aman
PLN Icon Plus juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan
keamanan lingkungan kerja. Setiap karyawan bertanggung jawab menjaga
kebersihan ruang kerja masing-masing, terutama dalam area yang
melibatkan peralatan jaringan atau listrik. Peraturan ini bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi seluruh
karyawan, serta mencegah kerusakan pada perangkat jaringan akibat debu
atau gangguan lainnya.
6. Pengawasan dan Pemeliharaan Perangkat di Gudang
PLN Icon Plus secara rutin melakukan pengawasan dan pemeliharaan
terhadap perangkat yang tersimpan di gudang, termasuk Optical Network
Terminal (ONT), Fiber Access Terminal (FAT), kabel fiber optic (FO),
dan berbagai perangkat telekomunikasi lainnya. Pengecekan berkala ini
dilakukan untuk memastikan setiap perangkat dalam kondisi siap pakai
dan memenuhi standar kualitas operasional sebelum didistribusikan ke
lapangan. Selain itu, proses ini juga mencakup verifikasi jumlah dan
kondisi perangkat yang tercatat dalam sistem inventaris SAP guna
menjaga keakuratan data stok dan meminimalisir kerusakan atau
kehilangan barang.

Dengan adanya tata tertib ini, PLN Icon Plus berupaya menciptakan
lingkungan kerja yang produktif, aman, dan patuh terhadap regulasi, sehingga
dapat memberikan layanan telekomunikasi yang andal dan efisien bagi seluruh
pelanggan.
D. Fasilitas.

PT PLN Icon Plus menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan

operasional serta kenyamanan karyawan dan tamu yang berkunjung. Fasilitas-
fasilitas ini mencakup infrastruktur teknologi, ruang kerja, dan sarana pendukung
yang dirancang untuk menunjang produktivitas serta memastikan kenyamanan
dalam menjalankan tugas. Berikut adalah beberapa fasilitas utama yang tersedia di
PLN Icon Plus:

1. Pusat Operasi Jaringan (Network Operation Center - NOC)

PLN Icon Plus memiliki Network Operation Center (NOC) yang berfungsi
sebagai pusat kendali dan pemantauan jaringan telekomunikasi. NOC ini
dilengkapi dengan perangkat lunak dan perangkat keras canggih untuk
mengawasi, menganalisis, dan menangani permasalahan jaringan secara
real-time. Melalui NOC, teknisi dan staf IT dapat memantau performa
jaringan, melakukan troubleshooting, dan merespons gangguan secara
cepat untuk memastikan stabilitas dan kualitas layanan telekomunikasi.

2. Data Center
PLN Icon Plus juga memiliki fasilitas Data Center yang dirancang dengan
standar keamanan dan keandalan tinggi untuk menyimpan data dan
mendukung infrastruktur telekomunikasi perusahaan. Data Center ini
dilengkapi dengan sistem pendingin, sumber daya listrik cadangan (UPS
dan generator), serta keamanan fisik dan digital yang ketat untuk
melindungi data dan menjaga ketersediaan layanan bagi pelanggan.
3. Ruang Kerja dan Kantor yang Nyaman
Untuk meningkatkan produktivitas, PLN Icon Plus menyediakan ruang
kerja yang nyaman dan dirancang secara ergonomis bagi seluruh
karyawan. Ruang kerja ini dilengkapi dengan peralatan komputer modern,
akses internet berkecepatan tinggi, serta ruang meeting yang dilengkapi
teknologi konferensi untuk mendukung kolaborasi tim. Beberapa ruang
kerja juga memiliki area diskusi atau ruang santai yang memungkinkan
karyawan beristirahat atau melakukan brainstorming secara informal.
4. Fasilitas Gudang
PLN Icon Plus juga memiliki fasilitas gudang yang memadai untuk
mendukung manajemen inventaris dan penyimpanan barang yang efektif.
Gudang ini dilengkapi dengan sistem manajemen inventaris berbasis SAP
yang memungkinkan pencatatan dan pelacakan barang secara real-time,
baik untuk barang masuk maupun keluar (Good Receipt dan Good Issue).
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan rak penyimpanan yang tersusun rapi,
area bongkar muat, dan perlengkapan keselamatan yang sesuai standar
guna memastikan keamanan dan efisiensi operasional gudang.

5. Area Parkir dan Fasilitas Penunjang

PLN Icon Plus menyediakan area parkir yang luas dan aman bagi
karyawan dan tamu. Selain itu, terdapat fasilitas penunjang lainnya, seperti
kantin atau kafetaria yang menyediakan berbagai makanan dan minuman
bagi karyawan. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan
tambahan, sehingga karyawan dapat menikmati waktu istirahat dengan
lebih baik.
6. Fasilitas Pendukung Teknologi
Untuk mendukung operasional dan inovasi, PLN Icon Plus menyediakan
akses ke berbagai perangkat dan perangkat lunak terbaru di bidang
telekomunikasi. Teknisi dan tim IT memiliki akses ke alat ukur jaringan,
perangkat uji coba, dan perangkat keras khusus yang digunakan untuk
mengoptimalkan layanan jaringan dan melakukan pemeliharaan rutin.
Fasilitas teknologi ini membantu memastikan agar seluruh operasi berjalan
efisien dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
 BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Waktu Pelaksanaan PKL

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PLN Icon Plus
berlangsung dari tanggal 18 Juni 2024 hingga 18 Desember 2024. Selama periode
enam bulan tersebut, penulis melaksanakan jam kerja dari pukul 08.00 hingga
17.00, setiap hari Senin sampai Jumat. Pengalaman ini memberikan kesempatan
bagi penulis untuk mempelajari dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan
pengelolaan gudang, termasuk penerimaan barang, pencatatan persediaan, serta
distribusi barang menggunakan sistem manajemen inventaris SAP. Kegiatan
tersebut membantu penulis memahami pentingnya pengelolaan stok yang akurat
dan efisien dalam mendukung operasional perusahaan.

B. Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis dilaksanakan di PLN Icon Plus,
SBU Regional Jakarta Banten, yang berlokasi di Kawasan PLN Cawang, Jl.
Mayjen Sutoyo No.1, Cililitan, Kec. Kramat Jati, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta
13640. Di sini, penulis terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan inventaris gudang, seperti pengecekan perangkat telekomunikasi,
penataan barang, dan pelaksanaan prosedur Good Receipt dan Good Issue
menggunakan sistem SAP. Kegiatan-kegiatan ini memberikan pengalaman praktis
bagi penulis dalam mengelola inventaris secara efektif dan sesuai prosedur
perusahaan.

C. Hasil yang didapatkan

Selama kegiatan PKL di PLN Icon Plus, penulis memperoleh pemahaman

praktis terkait pengelolaan inventaris gudang berbasis teknologi SAP. Melalui
penerapan metode Good Receipt dan Good Issue, penulis mempelajari proses
pencatatan barang yang efisien dan akurat, baik untuk barang yang masuk maupun
keluar gudang. Penulis juga terlibat dalam pemantauan stok secara real-time, yang
terbukti efektif dalam menjaga ketersediaan barang dan mencegah kelebihan
maupun kekurangan stok.

Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman dalam melakukan pengecekan

perangkat telekomunikasi, seperti ONT, FAT, dan kabel FO, yang harus
dipastikan dalam kondisi baik sebelum distribusi. Melalui proses ini, penulis
menyadari pentingnya standar operasional untuk memastikan kualitas perangkat
yang akan digunakan di lapangan. Keterampilan dalam penataan barang dan
penyiapan area bongkar muat juga diperoleh, termasuk pengetahuan mengenai
pemanfaatan rak penyimpanan yang efisien.

PKL ini memberikan wawasan mengenai alur kerja dan tanggung jawab
yang dibutuhkan dalam mengelola gudang untuk mendukung operasional
perusahaan yang lebih luas. Penulis dapat memahami bagaimana sistem
inventarisasi yang baik berperan besar dalam mendukung kelancaran distribusi
perangkat ke berbagai wilayah operasional PLN Icon Plus
 Selain kegiatan utama pengelolaan gudang, PKL ini juga memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mengamati proses kerja lintas divisi yang
berhubungan dengan manajemen inventaris. Melalui interaksi dengan staf dari
divisi terkait, seperti bagian pengiriman dan tim teknis, penulis memperoleh
pemahaman tentang pentingnya koordinasi antardivisi dalam memastikan
ketersediaan dan distribusi perangkat secara tepat waktu ke berbagai lokasi
operasional PLN Icon Plus. Interaksi ini membantu penulis menyadari bahwa
kelancaran operasional perusahaan sangat bergantung pada komunikasi yang baik
antara divisi gudang dan unit operasional lain yang terlibat.

Dengan memahami alur distribusi dan peran setiap divisi, penulis juga
mendapatkan gambaran tentang bagaimana rantai pasokan yang efektif dapat
mendukung layanan pelanggan dan operasional perusahaan yang lebih luas.
Pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan penulis tentang pentingnya
keteraturan dalam manajemen stok tetapi juga menekankan keterampilan
komunikasi dan kerja sama tim yang penting dalam mendukung keberhasilan
proses distribusi barang.

D. Hambatan dan Pemecahan Masalah

Selama PKL, beberapa hambatan dihadapi, terutama dalam hal pengelolaan
stok dan keterbatasan ruang penyimpanan. Pada awalnya, penulis kesulitan dalam
memantau ketersediaan perangkat tertentu karena penempatan barang yang
kurang efisien. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan penataan ulang gudang
dan penerapan sistem label yang lebih jelas pada setiap rak penyimpanan,
sehingga pencarian perangkat menjadi lebih cepat dan teratur.

Hambatan lain adalah penyesuaian dengan sistem SAP, khususnya dalam

mengelola data barang masuk dan keluar secara real-time. Penulis membutuhkan
waktu untuk beradaptasi dengan antarmuka dan fitur SAP dalam mencatat dan
memverifikasi data. Dengan bimbingan dari pembimbing industri, penulis berhasil
memahami cara penggunaan SAP secara efektif, sehingga kesalahan pencatatan
dapat diminimalisir.

Selain itu, tantangan dalam pengecekan perangkat telekomunikasi, seperti

kabel FO dan ONT, juga muncul akibat kurangnya pengalaman penulis dalam
pemeriksaan teknis. Dengan bimbingan teknisi senior, penulis mampu
meningkatkan keterampilan dalam mengecek kondisi perangkat sesuai prosedur
standar. Hambatan-hambatan ini memberikan pelajaran berharga dalam
meningkatkan kemampuan teknis serta manajerial dalam pengelolaan gudang.
 Penulis juga menghadapi tantangan dalam menerapkan langkah-langkah
preventif guna mengurangi risiko kerusakan perangkat selama penyimpanan.
Melalui pemantauan berkala dan pengecekan kondisi perangkat, penulis dapat
memahami pentingnya prosedur perawatan perangkat di gudang, seperti menjaga
kelembaban ruang penyimpanan dan pengaturan posisi perangkat yang aman.
Langkah ini membantu mengurangi risiko kerusakan dan memastikan bahwa
perangkat siap digunakan kapan pun dibutuhkan untuk operasional di lapangan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT PLN Icon Plus,
penulis memperoleh wawasan mendalam terkait pengelolaan inventarisasi gudang
berbasis teknologi SAP, terutama melalui penerapan metode Good Receipt dan
Good Issue. Proses ini memungkinkan pencatatan barang masuk dan keluar secara
akurat dan efisien, yang penting dalam mendukung kelancaran operasional
perusahaan. Pengalaman yang didapatkan selama PKL mencakup pemahaman
tentang pentingnya pengelolaan stok secara real-time, pemeliharaan perangkat
telekomunikasi sebelum distribusi, serta pentingnya sistem yang terintegrasi untuk
mendukung operasional gudang.

Selain aspek teknis, penulis juga mengamati bagaimana koordinasi

antardivisi memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran distribusi
barang ke berbagai wilayah operasional. Interaksi dengan staf dari berbagai divisi
memperkaya pemahaman mengenai pentingnya komunikasi dan kerja sama tim
dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa penerapan metode Good

Receipt dan Good Issue dalam sistem SAP telah terbukti efektif dalam
meningkatkan efisiensi dan akurasi data inventarisasi di PT PLN Icon Plus.
Pengalaman ini memberikan pengetahuan praktis yang relevan bagi
pengembangan kompetensi penulis dalam bidang manajemen jaringan komputer
dan telekomunikasi, khususnya dalam pengelolaan inventaris di industri.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama PKL, penulis memberikan beberapa saran

yang diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional di masa
mendatang:

1. Optimalisasi Ruang Penyimpanan: Salah satu tantangan yang dihadapi

adalah keterbatasan ruang penyimpanan yang berdampak pada kesulitan
dalam mengatur dan menemukan perangkat yang diperlukan. Oleh karena
itu, disarankan untuk melakukan penataan ulang ruang penyimpanan
secara berkala dan mempertimbangkan penggunaan teknologi
penyimpanan otomatis yang dapat memaksimalkan ruang yang tersedia.
2. Peningkatan Pelatihan Penggunaan SAP: Untuk mengurangi kesalahan
dalam pencatatan stok, perusahaan sebaiknya meningkatkan program
pelatihan untuk karyawan, terutama dalam hal penggunaan fitur-fitur SAP
secara efektif. Pelatihan ini akan mempercepat adaptasi bagi karyawan
baru dan meningkatkan efisiensi kerja.
3. Pengawasan Kondisi Perangkat: Selama proses penyimpanan,
diperlukan pemantauan lebih intensif terhadap kondisi perangkat
telekomunikasi, terutama yang memiliki masa pakai terbatas. Dengan
melakukan inspeksi rutin dan menerapkan prosedur perawatan yang tepat,
risiko kerusakan perangkat dapat diminimalisir.
4. Peningkatan Kolaborasi Antardivisi: Koordinasi yang lebih baik antara
divisi gudang dan unit operasional lainnya akan membantu memastikan
ketersediaan barang tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Hal ini bisa dicapai
melalui komunikasi yang lebih terstruktur dan integrasi sistem manajemen
antardivisi yang lebih baik.
 Dengan saran-saran ini, diharapkan PT PLN Icon Plus dapat terus
meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan inventaris, serta
memperkuat koordinasi lintas divisi dalam mendukung operasional perusahaan
yang lebih luas. Pengalaman yang diperoleh selama PKL ini juga diharapkan
dapat menjadi bahan referensi bagi para siswa lain yang tertarik mendalami topik
serupa di masa mendatang.

LAMPIRAN LAMPIRAN

A. Foto Kegiatan

B. Brosur-brosur

C. Formulir-formulir

D. Daftar hadir

E. Weekly Report

F. Buku jurnal Asli Print out PPT sidang laporan PKL

G. Fotokopi sertifikat PKL

H. Daftar nilai