764 +konsep+dan+24351-24362
764 +konsep+dan+24351-24362
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan TPACK yang dilaksanakan oleh guru – guru di
sekolah dasar. Hal ini dengan cara memberikan pemahaman tentang bagaimana guru
sekolah dasar mampu mengembangkan dan menerapkan berbasis TPACK dalam praktik
pengajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan sebagai
pendekatan penelitian dan dilaksanakan menggunakan literatur (kepustakaan). Dengan
melakukan perbandingan peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan dari penelitian
sebelumnya. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengkombinasi antara pengetahuan konten (CK), pedagogik (PK), dan teknologi (TK) dalam
proses pembelajaran. Guru di era digital dituntut untuk tidak hanya menguasai pengetahuan
dan keterampilan pedagogik, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung
pembelajaran yang efektif. Karakteristik guru modern mencakup kemampuan sebagai
fasilitator, pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi, minat baca dan menulis
yang tinggi, serta kemampuan untuk melakukan transformasi kultural dalam pendidikan.
Secara keseluruhan, TPACK menawarkan solusi kreatif dan adaptif untuk menghadapi
tantangan pendidikan di abad ke-21, memerlukan komitmen guru untuk terus meningkatkan
kompetensi profesional mereka dalam penggunaan teknologi
Abstract
This research focuses on the use of TPACK carried out by teachers in elementary schools.
This is done by providing an understanding of how elementary school teachers are able to
develop and implement TPACK-based teaching practices in the classroom. This research
uses the library study method as a research approach and is carried out using literature
(libraries). By making comparisons, researchers want to know and describe previous
research. The results of this research can be concluded that Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) is a learning approach that combines content knowledge (CK),
pedagogy (PK), and technology (TK) in the learning process. Teachers in the digital era are
required to not only master pedagogical knowledge and skills, but also be able to utilize
technology to support effective learning. The characteristics of modern teachers include
abilities as facilitators, development of technology-based learning methods, high interest in
reading and writing, and the ability to carry out cultural transformation in education. Overall,
TPACK offers creative and adaptive solutions to face educational challenges in the 21st
century, requiring teachers' commitment to continuously improve their professional
competence in the use of technology
PENDAHULUAN
        Pada era digital yang berkembang saat ini, dunia pendidikan dihadapkan dengan
berbagai macam tantangan di dunia pendidikan. Generasi muda sudah diharapkan dapat
bersikap dinamis dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai macam tantangan dan
persaingan secara global. Dalam hal ini guru memiliki peranan sebagai ujung tombal
Pendidikan. Guru perlu membekali semua peserta didik dengan berbagai keterampilan hidup
yang mumpuni khususnya di bidang teknologi. Hal ini lebih membahas tentang bagaimana
peserta didik belajar, bagaimana guru mengajar, dan berinteraksi dengan informasi yang
sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi saat ini. Berkaitan dengan itu, guru memegang
peranan penting. Guru tidak hanya sebagai pendidik namun juga sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran. Berbagai macam pengetahuan dan wawasan haruslah dimiliki oleh
guru agar mampu menyatukan antara pengetahuan yang diberikan kepada peserta didik dan
teknologi ke dalam praktik pembelajaran mereka.
        TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) merupakan salah satu
kerangka konseptual yang terus dikembangkan hingga saat ini. Model ini terdiri dari
pengetahuan konten (Content Knowledge), pengetahuan pedagogi (Pedagogical
Knowledge), dan pengetahuan teknologi (Technological Knowledge). Perpaduan ini sangat
baik untuk diterapkan karena akan menjembatani peserta didik melek digital dan belajar
sesuai kebutuhan zamannya.
        Pengetahuan konten, juga dikenal sebagai Content, mengacu pada pemahaman
mendalam guru tentang disiplin ilmu atau subjek yang mereka ajarkan. Pengetahuan ini
mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang diperlukan
untuk memahami dan menyampaikan konten secara akurat dan bermakna kepada siswa
mereka. Guru yang tidak memiliki penguasaan konten yang kuat akan menghadapi berbagai
kesulitan dalam menyampaikan materi dengan jelas dan menjawab pertanyaan siswa
dengan tepat.
        Pengetahuan pedagogi, atau pengetahuan pedagogi, merujuk pada pemahaman
guru tentang proses pembelajaran, strategi pengajaran, manajemen kelas, penilaian, dan
metode untuk membantu siswa belajar dengan baik. Guru dengan pengetahuan pedagogi
yang baik dapat menggunakan berbagai metode pengajaran dan membuat lingkungan
belajar yang mendorong keterlibatan dan motivasi siswa.
        Namun, kedua bidang pengetahuan tersebut tidak lagi cukup di era komputer dan
internet saat ini. Selain itu, guru harus memiliki pengetahuan teknologi yang cukup untuk
memanfaatkan berbagai alat digital dalam proses pembelajaran. Ini mencakup pengetahuan
tentang perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, dan sumber daya digital yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang diajarkan. Pengetahuan teknologi ini memungkinkan guru untuk
memasukkan teknologi ke dalam desain kelas, meningkatkan keterlibatan siswa, dan
memberi mereka akses yang lebih baik ke sumber belajar yang kaya.
        TPACK menggabungkan ketiga domain pengetahuan ini secara unik, menciptakan
ruang interseksi yang memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi secara efektif dan bermakna. Dengan TPACK yang kuat, guru
dapat merancang aktivitas pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi, konten, dan
pedagogi secara koheren, sehingga mereka dapat meningkatkan pengajaran, meningkatkan
pemahaman konsep, dan meningkatkan keterlibatan siswa.
        Studi menunjukkan bahwa memasukkan TPACK ke dalam praktik pengajaran dapat
menawarkan banyak keuntungan besar. Misalnya, guru dapat menggunakan teknologi digital
yang tepat untuk menyajikan konten yang kompleks dengan cara yang lebih mudah
dipahami dan menarik bagi siswa. Mereka juga dapat memanfaatkan sumber daya digital
yang kaya untuk meningkatkan akses ke informasi dan memberikan pengalaman belajar
yang lebih mendalam. Penggunaan teknologi yang bijak juga dapat membantu pembelajaran
interaktif dan kolaboratif dan meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa.
        Namun, meskipun TPACK telah diakui sebagai kerangka konseptual yang penting
untuk integrasi teknologi dalam pendidikan, masih terdapat tantangan dalam
implementasinya di lapangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pelatihan dan
dukungan yang memadai bagi guru untuk mengembangkan TPACK mereka. Banyak
program pendidikan guru yang masih berfokus pada pengetahuan konten dan pedagogi
tradisional, tanpa memberikan perhatian yang cukup pada aspek teknologi dan integrasi
ketiganya.
        Selain itu, ada juga masalah dengan infrastruktur dan sumber daya teknologi
sekolah. Mungkin sulit bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran berbasis TPACK
karena mereka tidak dapat mengakses perangkat dan aplikasi digital yang relevan. Hal-hal
seperti anggaran terbatas, perangkat yang usang, dan koneksi internet yang tidak memadai
dapat menghalangi upaya guru untuk menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran.
        Sangat penting untuk mempelajari peran TPACK secara lebih mendalam dalam
konteks masalah ini, terutama dalam konteks pendidikan dasar di Indonesia. Dalam
menghadapi era digital yang serba cepat ini, penelitian ini berfokus pada pemanfaatan
TPACK oleh guru sekolah dasar. Dengan memahami bagaimana guru sekolah dasar
mengembangkan dan menerapkan TPACK dalam praktik pengajaran mereka, kami dapat
menemukan praktik terbaik, masalah, dan peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di tingkat dasar.
        Dengan melihat praktik TPACK di sekolah dasar, kita dapat lebih memahami
bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif dalam pengajaran sehingga siswa
memiliki pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan sesuai dengan zaman. Pada
akhirnya, upaya ini akan membantu generasi muda mempersiapkan diri untuk menghadapi
peluang dan kesulitan di masa depan.
METODE
        Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan sebagai pendekatan
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan literatur (kepustakaan) dan data dalam
penelitian ini diambil menggunakan Google Scholar dengan memilih artikel relevan yang
akan dianalisis dengan melakukan perbandingan dengan ketentuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan dari penelitian terdahulu. Tujuan dari studi pustaka adalah untuk
mengumpulkan informasi yang relevan tentang topik atau masalah yang sedang dibahas.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah jurnal hasil
penelitian atau artikel ilmiah, buku, dokumen, atau informasi lain yang berhubungan dengan
judul penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 23 artikel yang dianalisis.
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini
adalah menganalisis dan mensintesis dokumen tersebut untuk dikaji dan menjadi gagasan
baru dalam menunjang hasil penelitian yang difokuskan konsep dan implementasi TPACK
disekolah dasar.
dan materi dalam membentuk suatu alat pembelajaran yang berdasarkan TPACK sebagai
solusi kreatif yang di kembangkan dalam pembelajaran.
        Melihat dari sisi perkembangan teknologi di era modern ini yang berkembang
diharuskan dapat digunakan pengajar untuk meningkatkan pembelajaran. Pada kemahiran
teknologi yang sudah meningkat dapat dimiliki seorang pengajar untuk pembelajaran,
pastinya akan mengembangkan cara dan hasil pembelajaran tersebut. Pemahaman
teknologi yang dikombinasikan dalam cara belajar mengajar pastinya akan mengembangkan
derajat pendidikan. Kemampuan seorang pengajar tidak hanya meningkatkan kemampuan
pedagogical ataupun content saja di dalam belajar mengajar, tapi dipastikan kesadaran
mengenai teknologi agar belajar mengajar serasi dengan kemajuan di abad sekarang ini.
        Dalam kerangka kerja TPACK menginformasikan interaksi antara tiga pengatahuan
dasar yang meliputi teknologi, pedagogik, serta materi pengetahuan. TPACK framework bisa
dipergunakan dalam menelaah serta menginterpretasikan tingkat pemahaman dan
pengetahuan pendidik agar dapat memadukan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
        Komponen-komponen dalam Pendekatan TPACK diantaranya sebagai berikut:
    1. Content Knowledge (CK), mengetahui materi dalam kegiatan pembelajaran yang
        hendak dipelajari. Materi tersebut terdapat di kurikulum. Pada komponen ini setiap
        tingkatannya memiliki perbedaan baik itu pada tingkat sekolah dasar sampai dengan
        tingkat sekolah menengah atas. Seorang pendidik diharapkan dapat memiliki
        keahlian ini dalam aktivitas mengajar. Content knowledge sangat penting karena
        kemampuan tersebut menentukan cara berfikir dari disiplin ilmu di setiap kajiannya.
    2. Pedagogy Knowledge (PK), Menjelaskan tentang tujuan secara umum dalam
        pengetahuan kegiatan mengajar. keahlian mengajar merupakan salah satu
        keterampilan yang wajib ditingkatkan oleh seorang pendidik sehingga dapat
        mengelola serta mengatur keadaan kelas agar tercapai tujuan pembelajaran yang
        efektif. Pedagogy Knowledge ini menjelaskan mengenai teori belajar mengajar yang
        berisikan proses, metode, strategi, penilaian dalam pembelajaran, dan lain-lain dalam
        aktivitas mengajar.
    3. Technology Knowledge (TK), yakni pengetahuan mengenai berbagai teknologi
        dimulai dari bagian terendah sampai dengan bagian teknologi yang terbaru seperti di
        era modern seperti ini yakni tekhnologi digital. Dalam menggunakan tekhnologi yang
        perlu disesuaikan pada perkembangan zaman saat ini dan harus secara continue.
        Technological knowledge terdiri dari memahami dalam penggunaann software dan
        juga hardware komputer maupun tekhnologi pada konteks pendidikan. Misalnya,
        penggunaan software, program animasi, akses pada internet, laboratorium virtual,
        dan lain sebagainya.
    4. Pedagogy Content Knowledge (PCK). yakni sebuah konsep mengenai kegiatan
        pembelajaran yang mengantarkan materi pelajaran yang terdapat di kurikulum.
        Kondisi ini memuat proses belajar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan
        dipelajari serta sistem penilaian peserta didik dalam belajar. Model pembelajarannya
        diharapkan bisa mengantarkan peserta didik belajar secara efektif. Pengetahuan ini
        juga, guna mengetahui pendekatan apa yang sesuai dengan adanya proses
        pembelajaran dan juga bisa mengetahui bagimana elemen konten bisa diatur guna
        menciptakan pembelajaran yang efektif. PCK juga meganggap jika konten yang
        memiliki perbedaan lebih sesuai untuk metode mengajar yang tidak sama. PCK
        mempunyai arti tidak hanya semata-mata keahlian konten atau mengetahui pedoman
        umum pedagogi, akan tetapi bisa pada kepemahaman yang khas, tetapi saling
        berpegaruh antara konten dan pegagoginya.
    5. Technology Content Knowledge (TCK), yakni suatu pemahaman materi pelajaran
        dan teknologi yang bisa membantu dan dan mempengaruhi suatu komponen yang
        lain. TCK menjelaskan bahwa suatu pengetahuan dari interaksi timbal balik antara
        konten dan teknologi. Dampak pada teknologi ini yang kita ketahui terhadap sesuatu
        yang baru sehingga dapat memberikan pengaruh seseorang yang dalam
        memberikan gambaran konten atau materi dengan cara yang berbeda dari
        sebelumnya.
    6. Technology Pedagogy Knowledge (TPK), yakni suatu rangkaian pemahaman tentang
        bagaimana untuk melakukan perubahan pembelajaran itu terjadi dengan adanya
        pemanfaatan suatu teknologi yang sedang digunakan untuk mendukung suatu
        pembelajaran yang aktif, membantu dan dapat mempermudah suatu konsep materi
        pelajaran. TPK ini terjadi dikarenakan terdapat suatu ineraksi timbal balik antara
        pedagogi dan juga teknologi. Pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk dapat
        mengetahui penggunaan teknologi yang tepat sehinga mencapai suatu tujuan
        pendagogik, memungkinkan seseorang pengajar untuk memilih suatu media yang
        tepat berdasarkan kelayakan serta suatu pendekatan pendagogik tertentu.
    7. Technology Pedagogy Content Knowledge (TPACK) merupakan suatu rangkaian
        pemahaman dari pembelajaran dimana kemampuan seseorang melalui penguasaan
        teknologi yang terintegrasi dan tidak dapat dipisahkan dari suatu komponen-
        komponen penyusunnya (C), (P), dan (K). TPACK menyarankan untuk terjadinya
        multi interaksi dan kombinasi antara suatu komponen yaitu materi pelajaran,
        teknologi, dan pendagogik. Karakteristik TPACK mempunyai fungsi yaitu sebagai
        suatu konsep dan teori untuk peneliti dan pengajar untuk menakar persiapan calon
        pengajar di dalam melalukan belajar mengajar yang baik menggunakan teknologi.
        Dampak dari TPACK kepada pengajar mengingat ikatan teknologi dan materi tidak
        dapat dilepaskan dari pedagogik. Akhirnya pendidik akan menemui suatu tantangan
        yang lebih besar di waktu yang akan datang sehingga berbanding terbalik sama
        perkembangan teknologi yang seharusnya para pengajar lebih cakal dalam
        mengembangkan dan mendesain belajar mengajar ataupun kurikulum yang
        berkembang di era modern ini, (Hanik et al., 2022)
        Tujuh komponen TPACK yaitu CK, PK, TK, TPK (Technological Pedagogical
Knowledge), TCK (Technological Content Knowledge), PCK (Pendagogical Content
Knowledge) dan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), dimana (Rasilah
et al., 2021) menyatakan bahwa 7 komponen tersebut mempunyai hubungan positif dan
signifikan.
Selain itu, juga memberi kesempatan pada peserta didik untuk lebih mengeksplore
kesempatan belajar melaui teknologi guna meningkatkan kualitas proses belajar mereka.
        Ketiga, salah satu hal yang paling penting agar guru mampu beradaptasi dalam era
digital adalah meningkatkan minat baca (Zainuddin Notanubun, 2019). Selama ini banyak
hasil penelitian menunjukkan minat baca guru di Indonesia masih rendah. Tanpa minat baca
yang tinggi, guru akan ketinggalan dengan pengetahuan siswanya, sehingga kredibilitas dan
kewibawaan guru akan menurun. Hal akan berdampak pada kualitas pembelajaran dan juga
kemajuan sebuah bangsa (Andi Sadriani et al., 2023).
        Keempat, selain wajib memiliki minat baca yang tinggi, guru juga dituntut untuk
memiliki kemampuan menulis. Guru harus mampu menuangkan gagasangagasan kreatif
dan inovatifnya dama sebuah karya ilmiah ataupun buku. Dengan kata lain, guru di era
digital bukan sekedar mengunduh materi-materi pembelajaran, tetapi juga memberikan
sumbangan pemikiran untuk peningkatan kualitas pembelajaran salah satunya menghasilkan
karya ilmiah atau buku (Nopilda & Kristiawan, 2018).
        Kelima, karakteristik guru di era digital harus mampu melakukan transformasi
kultural. Karena, terjadinya proses perubahan dari pelajaran yang konvensional menjadi
pembelajaran modern dalam hal ini melibatkan banyak perkembangan teknologi (Akbar &
Noviani, 2019). Dengan kata lain seorang guru harus menyesuaikan diri dengan kondisi
tersebut.
(Sintawati & Indriani, 2019) untuk mewujudkan konsep matematika menjadi lebih konkret
dari yang abstrak, maka TPACK menjadi salah satu strategi dalam mata pelajaran
matematika. Desain pembelajaran TPACK dalam menerapkan blended learning di SD
Negeri 1 Gondang menunjukan hasil yang baik dengan perencanaan pembelajar yang
meliputi, alat penilaian, bahan ajar, dan strategi pembelajaran (Shafira & Minsih, 2022).
        Dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuatu yang berperan besar dalah
kemampuan TPACK (Amrina et al., 2022). Media pembelajaran merupakan salah satu
bentuk pemanfaatan teknologi (Octaviana et al., 2019). Dalam memaksimalkan
pembelajaran, media teknologi yang dimanfaatkan oleh guru seperti menampilkan gambar,
video, animasi, materi pembelajaran dalam bentuk power point dan disuguhkan melalui
tampilan proyektor yang dihubungkan ke laptop serta memanfaatkan aplikasi whatsapp
sebagai media teknologi pembelajaran untuk pembelajaran daring di tengah pandemi covid-
19 tahun lalu (Subhan, 2020).
        Namun berbeda hasilnya jika penerapan TPACK dalam pembelajaran jarak jauh. Hal
ini dibuktikan dengan penelitian (Maharani et al., 2021) yang menyatakan bahwa dalam
memahami teknologi terjadi keterlambatan pada guru yang sudah berada di usia 40 tahun
sehingga agar pembelajaran terlaksana sulit dalam memilih metode pemebelajarannya.
Selain itu, berdasarkan fakta lapangan masih rendahnya penerapan TPACK dengan
keterampilan TIK yang guru miliki khususnya guru yang sudah berumur tua dan guru yang
berada di daerah (Ambaryanti et al., 2020).
        Tujuan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan evaluasi pembelajaran yang
menyesuaikan pada penggunaan teknologi dalam berlangsungnya pembelajaran yang
bermaksud pada pengintegrasian teknologi dalam dunia pendidikan (Amelia et al., 2023).
Jadi, guru harus mampu menerapkan metode tertentu jika tidak semua pendekatan
pembelajaran cocok untuk digunakan dengan melihat karakteristik peserta didik yang
berbeda (Hanik et al., 2022).
SIMPULAN
        Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah kerangka kerja yang
mengintegrasikan teknologi dengan pengetahuan pedagogis dan konten, yang sangat
penting dalam pembelajaran abad 21. TPACK membantu guru memanfaatkan teknologi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggabungkan pengetahuan konten,
pedagogi, dan teknologi secara efektif. Di era digital, guru dituntut untuk tidak hanya
memahami konten dan pedagogi tetapi juga menguasai teknologi untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih menarik dan relevan. Implementasi TPACK di sekolah dasar telah
terbukti meningkatkan motivasi, sikap, dan hasil belajar siswa di berbagai mata pelajaran,
meskipun tantangan masih ada, terutama bagi guru yang kurang terampil dalam teknologi
atau yang sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, pelatihan berkelanjutan dan dukungan
dalam penggunaan teknologi sangat penting untuk memaksimalkan potensi TPACK dalam
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., & Noviani, N. (2019). Tantangan dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi
      Pendidikan di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
      Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 2(1), 18–25.
Akrim, M. (2018). Media Learning in Digital Era. 231(Amca), 458–460.
      https://doi.org/10.2991/amca-18.2018.127
Ambaryanti, A., Retnaningdyastuti, R., & Roshayanti, F. (2020). Pengaruh Keterampilan
      Dalam Ict Dan Etos Kerja Terhadap Tpack Guru Sd Di Kecamatan Tengaran
      Kabupaten Semarang. Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP), 9(1), 94–112.
      https://doi.org/10.26877/jmp.v9i1.6838
Amelia, D. P., Oktafianti, M., Genika, P. R., & Luthfia, R. A. (2023). Implementasi
      Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) terhadap Keterampilan
      Mengajar di Sekolah Dasar. Journal on Education, 5(2), 3001–3009.
      https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.952
Amrina, Z., Anwar, V. N., Alvino, J., & Sari, S. G. (2022). Analisis Technological Pedagogical
      Content Knowledge Terhadap Kemampuan Menyusun Perangkat Pembelajaran
      Matematika Daring Calon Guru SD. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika,
      6(1), 1069–1079. https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i1.1313
Andi Sadriani, M. Ridwan Said Ahmad, & Ibrahim Arifin. (2023). Peran Guru Dalam
      Perkembangan Teknologi Pendidikan di Era Digital. Seminar Nasional Dies Natalis 62,
      1, 32–37. https://doi.org/10.59562/semnasdies.v1i1.431
Farikah, F., & Al Firdaus, M. M. (2020). Technological Pedagogical and Content Knowledge
      (TPACK): The Students’ Perspective on Writing Class. Jurnal Studi Guru Dan
      Pembelajaran, 3(2), 190–199. https://doi.org/10.30605/jsgp.3.2.2020.303
Hanik, E. U., Puspitasari, D., Safitri, E., Firdaus, H. R., Pratiwi, M., & Innayah, R. N. (2022).
      “Integrasi Pendekatan TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge) Guru
      Sekolah Dasar SIKL dalam Melaksanakan Pembelajaran Era Digital”. Journal of
      Educational Integration and Development, Volume 2, Nomor 1 (hlm. 15-27). JEID:
      Journal of Educational Integration and Development, 2(1), 15–27
Irawan, A. F. (2022). Efektivitas Pendekatan TPACK Terhadap Hasil Belajar IPA Sekolah
      Dasar. Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian, April, 986–988.
Maharani, D. P., Hermawan, H., Wulandari, D. T., Ismawarti, N. Y., Kancanadana, G., &
      Sayekti, I. C. (2021). Analis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
      Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 di Surakarta.
      Jurnal Basicedu, 5(6), 5195–5203. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1501
Nopilda, L., & Kristiawan, M. (2018). Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pembelajaran
      Multiliterasi Sebuah Paradigma Pendidikan Abad Ke- 21. JMKSP (Jurnal Manajemen,
      Kepemimpinan,              Dan              Supervisi           Pendidikan),          3(2).
      https://doi.org/10.31851/jmksp.v3i2.1862
Octaviana, S., Setiawan Jurusan PGSD, Y., Kristen Satya Wacana Salatiga, U., & Tengah,
      J. (2019). Meningkatkan Minat Belajar Kelas Iv Sekolah Dasar Menggunakan Media
      Powerpoint Berdasarkan Kerangka Kerja Tpack. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3),
      1150–1159. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/335