Ventilator 87
Ventilator 87
Abstract.Background: Blood pressure is an important indicator in assessing the cardiovascular system and the
performance of a person's body so it is necessary to know that someone has hypertension. There are 1.28 billion
adults with hypertension in the world in 2021 who suffer from hypertension. While the number of patients in the
ICU who suffered from hypertension in the last 1 year was 140 patients. Based on these conditions, management
is needed to reduce blood pressure by providing Foot Massage intervention. Objective: To find out the results of
the implementation of giving Foot Massage on Lowering Blood Pressure in Hypertensive Patients in the ICU
Room at PKU Muhammadiyah Karanganyar Hospital. Method : This type of research is a case study of foot
massage in hypertensive patients. Results: The results of the implementation of Foot Massage found a decrease
in blood pressure in both rospenden Mr. M from 145/90mmHg to 125/80mmHg, and Mrs. W 159/100mmHg to
130/90mmHg Conclusion: There are differences in blood pressure in hypertensive patients after Foot Massage
therapy at PKU Muhammadiyah Karanganyar Hospital.
Abstrak Latar Belakang : Tekanan darah merupakan salah satu indikator penting dalam menilai sistem
kardiovaskuler dan kinerja tubuh seseorang sehingga perlu diketahui bahwa seseorang yang mengidap hipertensi.
Penderita hipertensi didunia pada tahun 2021 terdapat 1,28 miliar orang dewasa yang menderita hipertensi.
Sedangkan jumlah pasien di ICU yang menderita hipertensi dalam 1 tahun terakhir 140 pasien. Berdasarkan
kondisi tersebut perlu penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah dengan memberikan intervensi Foot
Massage. Tujuan : Mengetahui hasil implementasi pemberian Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertendi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Metode : Jenis penelitian studi
kasus Foot Massage pada pasien hipertensi. Hasil : Hasil dari pelaksanaan Foot Massage didapatkan penurunan
tekanan darah pada kedua rospenden Tn. M dari 145/90mmHg menjadi 125/80mmHg, dan Ny. W 159/100mmHg
menjadi 130/90mmHg Kesimpulan : Terdapat perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan
terapi Foot Massage di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data WHO tahun 2021, diperkirakan terdapat 1,28 miliar orang dewasa di
seluruh dunia menderita hipertensi. Sebagian besar kasus berasal dari negara-negara dengan
ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan di Asia Tenggara, angka kejadian hipertensi pada
tahun 2020 adalah 39,9% (Jeemon et al., 2021). Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar tahun
2018 prevalensi hipertensi di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta adalah
34,1%. Provinsi Banten pada tahun 2019, persentase yang mengalami hipertensi sebesar
29,47%. Pada Kabupaten Tangerang pada tahun 2018 jumlah penduduk yang mengalami
hipertensi tercatat sebanyak 274.792 penduduk (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2019).
Received Juni 30, 2023; Revised Juli 2, 2023; Accepted Agustus 7, 2023
* Inggit Zulkharisma, [email protected]
Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
American Heart Association sekitar 40,5% dari populasi menderita penyakit kardiovaskuler
dan 34% meninggal karena penyakit tersebut setiap tahun (As’adia, 2021). Dengan
bertambahnya usia seseorang, maka tekanan darah juga akan meningkat, ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti perubahan alami pada jantung serta pembuluh darah, perubahan ini
terjadi sebagai akibat proses penuaan (Niswah et al., 2022).
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada dinding
pembuluh darah yang mengalami peningkatan tekanan darah sehingga mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi tidak bisa sampai ke jaringan yang membutuhkannya. Hal tersebut
mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Apabila
kondisi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dan menetap akan menimbulkan penyakit
hipertensi (Sutaryono, 2022). Penyakit hipertensi yang tidak dikontrol akan meningkatkan
resiko penyakit lain yaitu penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan lainnya. Dampak
jika hipertensi tidak terkontrol akan menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, gagal
jantung, gagal ginjal, retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi (Kemenkes,
2020).
Penanganan untuk menurunkan tekanan darah dengan cara pengobatan farmakologis
dan non farmakologis. Terapi farmakologis dapat dilakukan dengan pemberian obat anti
hipertensi. Terapi farmakologi yang digunakan dan efektif dalam mengatasi masalah yaitu
obat-obatan sedasi dan analgesik yang digunakan untuk memberikan rasa nyaman dan
ketenangan pada pasien. Tetapi penggunaan obat-obatan farmakologi secara terus menerus
dapat menyebabkan ketergantungan. Terapi non farmakalogi yang sudah dilakukan di Rumah
Sakit untuk menurunkan tekanan darah belum ada, terapi yang diberikan dengan cara
farmakologi dengan pemberian obat amlodipin, candesartan, ramipril, simvastatin, captropil
dsb. Terapi non farmakologis dilakukan dengan mengurangi asupan garam, diet, olahraga,
berhenti merokok dan massage therapy yang salah satunya adalah pijat kaki atau foot massage
(Ardiansyah & Huriah, 2019).
Foot massage merupakan salah satu terapi komplementer yang aman dan mudah
diberikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi mengurangi rasa sakit, merelaksasikan
otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien (Ainun et al., 2021).
Foot massage adalah manipulasi jaringan lunak pada kaki secara umum dan tidak
terpusat pada titik-titik tertentu pada telapak kaki yang berhubungan dengan bagian lain pada
tubuh (Abduliansyah, 2018). Foot massage bertujuan untuk menurunkan tekanan darah,
mengurangi kegiatan jantung dalam memompa, dan mengurangi mengerutnya dinding-dinding
Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
pembuluh nadi halus sehingga tekanan pada dinding-dinding pembuluh darah berkurang dan
aliran darah menjadi lancar sehingga tekanan darah akan menurun (Patria & Haryani, 2019).
Ada beberapa penelitian terapi foot massage terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi diantaranya penelitian (Erda et al., 2020) menunjukkan perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah pemberian foot massage refleksologi dengan perbedaan rata-
rata pra 5,08 dan post 2,45, dengan signifikansi nilai p, 000 (<0,05).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang saya lakukan pada bulan Juni 2023 yang
difokuskan di ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Data dari rekam medis
menunjukkan sejumlah 20 orang mengalami penyakit hipertensi. Wawancara dari 2 responden
mengatakan memiliki penyakit hipertensi karena faktor keturunan dan tidak mengonsumsi obat
secara rutin sehingga tekanan darah tidak terkontrol. Terapi yang dilakukan perawat di ICU
dengan cara farmakologi dengan pemberian obat penurun tekanan darah, untuk terapi non
farmakologi tidak diberikan.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti akan melakukan penerapan Foot Massage untuk
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Peneliti berinovasi menggunakan terapi foot
massage sebagai alat bantu untuk menurunkan tekanan darah pasien. Penulis juga ingin
memberikan wawasan dan terapi non farmakologis untuk diterapkan di Rumah Sakit.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penerapan
tentang”Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Karanganyar”
KAJIAN TEORITIS
Tekanan darah di dalam arteri bisa berubah-ubah berirama sejalan dengan denyut
jantung yang sudah mencapai maksimum saat ventrikel kiri mengeluarkan darah ke dalam aorta
atau disebut dengan sistole dan kembali turun selama diastole yang mencapai minimal sebelum
denyut jantung berikutnya (Sutaryono, 2022). Hipertensi ataupun tekanan darah tinggi
merupakan suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah dapat lanjut oleh hambatan
sistem organ, semacam stroke otak, penyakit jantung coroner, kendala pembuluh darah jantung
serta kendala otot jantung (Istichomah, 2020).
Menurut (Purwono et al., 2020) faktor penyebab hipertensi secara umum terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu: Faktor penyebab yang tidak dapat dikendalikan antara lain : usia,
jenis kelamin, genetik. Faktor yang bisa diubah : pola hidup seperti merokok, kurang
melakukan aktivitas fisik, kelebihan berat badan, konsumsi garam yang berlebih.
Foot massage adalah manipulasi jaringan lunak pada kaki secara umum dan tidak
terpusat pada titik-titik tertentu pada telapak kaki yang berhubungan dengan bagian lain pada
tubuh (Ainun et al., 2021). Foot massage merupakan salah satu terapi komplementer yang
aman dan mudah diberikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi mengurangi rasa
sakit, merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien (Ainun & Leini, 2021).
Tujuan foot massage menurut (Umamah & Paraswati, 2019 ), sebagai berikut :
memperlancar aliran darah, menurunkan kadar norefineprin, menurunkan ketegangan otot,
menurunkan stress, menurunkan tekanan darah.
Manfaat foot menurut Djamaludin dan Yulendasari, 2021 sebagai berikut : tubuh
menjadi relax, rasa cemas berkurang, gisik lebih nyaman, dan mencegah hipertensi
Indikasi foot massage menurut Abduliansyah, 2018 sebagai berikut : Pasien dengan
hipertensi tekanan darah 140/90 -160/100 mmHg, pasien yang tidak mempunyai komplikasi
penyakit lain : stroke, gagal ginjal, dan infark miocard.
Kontrakindikasi menurut Abduliansyah, 2018 sebagai berikut : Adanya patah tulang
terbuka, adanya peradangan dengan ditandai adanya benjolan, panas, lecet, kemerahan, dan
nyeri hebat.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian dekriptif dalam bentuk studi kasus foot massage menurunkan
tekananan darah yang dilaksanakan pada bulan Juni tanggal 6 Juni – 11 Juni 2023. Dengan
melakukan penerapan kepada 2 responden yang dirawat inap di ICU RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar.
100
0
Tekanan Darah Tn. M Tekanan Darah Ny. W
Sebelum Sesudah
Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilampirkan tersebut akan dilakukan
pembahasan lebih lanjut untuk menginterprestasikan data hasil penelitian, yang kemudian
dibandingkan dengan konsep dan teori terkait.
a. Mendiskripsikan tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dilakukan penerapan terapi
foot massage di ruang ICU di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
Hasil penelitian tekanan darah pada 2 responden diketahui sebelum dilakukan
terapi foot massage pada Tn. M 145/90mmHg dan Ny. W 159/100mmHg. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Patria & Haryani, 2019) diketahui bahwa dari 30
responden, dengan kasus hipertensi derajat 1.
Hasil penelitian menunjukkan pada kedua responden dengan hipertensi derajat 1
Tn. M 145/90mmHg dan Ny. W 159/100mmHg. Hasil wawancara terhadap kedua
responden mengatakan menderita penyakit hipertensi derajat 1 karena faktor keturunan.
Hipertensi pada dewasa muda berhubungan dengan genetik. Tekanan darah anak dengan
orang tua hipertensi lebih tinggi dibandingkan anak dengan orang tua yang mempunyai
tekanan darah normal, walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan Stefania
(Ina et al., 2020).
Bertambahnya umur pada seseorang, kemungkinan besar seseorang menderita
hipertensi juga hal ini bisa saja disebabkan oleh perubahan perubahan struktur pada
pembuluh darah besar dan juga disebakan kan oleh penurunan daya tahan tubuh. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Maulidina, 2019) yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian hipertensi
dikarenakan umur >60 Tahun meningkatkan terjadinya hipertensi dikarenakan adanya
perubahan alamiah dalam tubuh yang mempengaruhi elastisitas pembuluh darah
berkurang dan penurunan daya tahan tubuh , semakin bertambahnya usia karena proses
penuaan yang menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit.
Ada Hubungan Jenis Kelamin dengan kejadian Hipertensi. Wanita memasuki
masa menopause maka resiko hipertensi meningkat sehingga prevalensinya lebih tinggi
dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon estrogen menurun
pada saat menopause sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah
(Artiyaningrum, 2018). Berdasarkan hasil penelitian tidak ada kesenjangan antara teori
dan hasil penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan bahwa kejadian hipertensi
ini banyak dialami oleh perempuan yang sudah memasuki masa menopause yang dimana
perempuan dimasa menopause sangat beresiko terjadinya hipertensi karena gangguan
hormonal.
Hipertensi ataupun tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana terjadi
kenaikan tekanan darah dapat lanjut oleh hambatan sistem organ, semacam stroke otak,
penyakit jantung coroner, kendala pembuluh darah jantung serta kendala otot jantung
(Istichomah, 2020). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan
denyut jantung, peningkatan resistensi dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume
aliran darah darah (Hani, 2020).
b. Mendiskripsikan hasil penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah
dilakukan penerapan terapi foot massage di ruang ICU di RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar.
Hasil penelitian tekanan darah pasa pasien hipertensi di ruang ICU (Intesnsive Care
Unit) RS PKU Muhammadiyah Karanganyar sesudah dilakukan penerapan foot massage
pada responden menunjukkan bahwa tekanan darah pada Tn. M dan Ny. W dengan hasil
tekanan darah normal.
Penuruan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan penerapan terapi
foot massage menunjukkan bahwa foot massage mampu menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi, hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Abduliansyah, 2018
foot massage adalah manipulasi jaringan lunak pada kaki secara umum dan tidak terpusat
pada titik-titik tertentu pada telapak kaki yang berhubungan dengan bagian lain pada
tubuh. Foot massage merupakan salah satu terapi komplementer yang aman dan mudah
diberikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi mengurangi rasa sakit,
merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien (Ainun & Leini, 2021).
Terapi foot massage dapat mempelancar aliran darah, menurunkan kadar
norefineprin, menurunkan kadar hormone cortisol, menurunkan ketegangan otot, sehingga
dapat menurunkan stress yang secara tidak lansung menurunkan tekanan darah (Umamah
& Paraswati, 2019). Foot massage bertujuan menurunkan tekanan darah, mengurangi
kegiatan jantung dalam memompa, mengurangi mengerutnya dindingdinding pembuluh
Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
nadi sehingga tekanan pada dinding-dinding pembuluh darah berkurang dan aliran darah
menjadi lancar sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Patria & Haryani, 2019)
Mekanisme foot massage yang dilakukan pada kaki bagian bawah selama 15 menit
dimulai dari pemijatan pada kaki yang diakhiri pada telapak kaki diawali dengan
memberikan gosokan pada permukaan punggung kaki, dimana gosokan yang berulang
menimbulkan peningkatan suhu diarea gosokan yang mengaktifkan sensor syaraf kaki
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan getah bening yang mempengaruhi aliran
darah meningkat, sirkulasi darah menjadi lancar. Hal ini menunjukkan bahwa massage
memiliki peranan penting dalam pengobatan sebagai terapi komplementer dengan metode
yang efektif untuk menurunkan tekanan darah (Kurniasanti & Ismerini, 2022)
c. Mendiskripsikan perkembangan foot massage sebelum dan sesudah pemberian foot
massage di ruang ICU di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar pada 2 responden
Hasil penelitian penerapan terapi foot massage yang dilakukan selama 3 hari
terhadap ke 2 responden dengan perkembangan terhadap tekanan darah Tn. M hari pertama
dari 145/90 mmHg menjadi 145/80 mmHg, hari kedua dari 145/70 mmHg menjadi
135/80mmHg, hari ke tiga dari 135/90mmHg menjadi 125/80mmHg. Sedangkan pada Ny.
W perkembangan tekanan darah hari pertama 159/100mmHg menjadi 159/90mmHg, harui
kedua dari 155/100mmHg menjadi 140/90 mmHg, dan hari ke tiga dari 145/90mmHg
menjadi 130/90mmHg.
Penjelasan di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahmasari et al.,
2021) menjelaskan perkembangan tekanan darah 2 responden sesudah dilakukan
penerapan foot massage pada Ny. S hari pertama dari 150/90mmHg menjadi
140/90mmHg, hari kedua dari 140/80mmHg menjadi 140/80mmHg, dan hari ketiga dari
140/80mmHg menjadi 130/80mmHg. Sedangkan pada Ny. K hari pertama dari
140/90mmHg menjadi 140/90mmHg, hari kedua dari 140/90mmHg menjadi
140/80mmHg dan hari ke tiga dari 140/80mmHg menjadi 130/70mmHg.
d. Mendiskripsikan perbandingan hasil akhir antara 2 responden
Hasil penelitian yang dilakukan kepada kedua responden selama 3 hari dengan
jangka waktu 15 menit mengalami penurunan tekanan darah dari sebelum dilakukan
terapi foot massage dan sesudah dilakukan terapi foot massage.
Tekanan darah pada Tn. M sebelum dilakukan terapi foot massage 145/90mmHg,
dan sesudah dilakukan terapi foot massage menjadi 125/80mmHg. Pada Ny. W sebelum
dilakukan terapi foot massage 159/100mmHg, dan sesudah dilakukan terapi foot massage
menjadi menjadi 130/90mmHg.
Saran
Bagi Perawat, hasil penelitian ini berdasarkan SOP yang dilampirkan bisa membantu
perawat untuk melakukan perawatan kepada pasien dengan cara non farmakologi. Bagi
Institusi Kesehatan, dapat menerapkan dan menjadikan terapi foot massage untuk menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi. Bagi Peneliti Selanjutnya, bisa melakukan penelitian
lebih lanjut sebagai gagasan dan jenis model terapi foot massage untuk menurunkan tekanan
darah pada pasien hipertensi sehingga dapat dijadikan acuan yang baik.
Penerapan Terapi Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang ICU Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
DAFTAR REFERENSI
Abduliansyah, M. R. (2018). Analisa Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Hipertensi
Primer dengan Intervensi Inovasi Terapi Kombinasi Foot Massage dan Terapi Murrotal
Surah Ar- Rahman terhadap Penurunan Tekanan Darah di Ruang Instalasi Gawat
Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Sama. In Karya Ilmiah Akhir Ners.
Ainun, K., Kristina, K., & Leini, S. (2021). Terapi Foot Massage Untuk Menurunkan Dan
Menstabilkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Abdimas Galuh, 3(2), 328.
https://doi.org/10.25157/ag.v3i2.5902
Ardiansyah, & Huriah, T. (2019). Metode Massage Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi: a Literatur Review. Jurnal Penelitian Keperawatan, 5(1).
https://doi.org/10.32660/jurnal.v5i1.334
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar
2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019.
In Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Vol. 87).
Istichomah, I. (2020). Penyuluhan Kesehatan Tentang Hipertensi Pada Lansia di Dukuh Turi,
Bambanglipuro, Bantul. Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI), 2(1), 24.
https://doi.org/10.30644/jphi.v2i1.369
Jeemon, P., Séverin, T., Amodeo, C., Balabanova, D., Campbell, N. R. C., Gaita, D., Kario,
K., Khan, T., Melifonwu, R., Moran, A., Ogola, E., Ordunez, P., Perel, P., Piñeiro, D.,
Pinto, F. J., Schutte, A. E., Wyss, F. S., Yan, L. L., Poulter, N. R., & Prabhakaran, D.
(2021). World heart federation roadmap for hypertension – A 2021 update. Global
Heart, 16(1). https://doi.org/10.5334/GH.1066
Kemenkes. (2018). Data Kesehatan 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniasanti, N. A., & Ismerini, H. (2022). Foot Massage Sebagai Intervensi Keperawatan
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Stroke Di Ruang Intensive Care Unit (ICU):
Case Report. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2022(1), 24–29.
Niswah, A., Armiyati, Y., & Samiasih, A. (2022). Penurunan Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Dengan Terapi Foot Massage : Studi Kasus Prevalensi hipertensi di dunia
Menurut laporan World Health Organization. 1318–1328.
Patria, A., & Haryani, R. P. (2019). Pengaruh Massage Kaki Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Provinsi. Kesehatan Panca Bhakti Lampung, VII(1), 48–56.
Sutaryono, S. R. B. (2022). Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia. Jurnal
Inovasi Dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI), 1(3), 10–13.
Umamah, F., & Paraswati, S. (2019). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Dengan Metode
Manual Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Karangrejo
Timur Wonokromo Surabaya. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 295.