Makalah Kapita Selekta Pendidikan
Makalah Kapita Selekta Pendidikan
Disusun oleh:
Kelompok 1/PAI-6F
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Makalah...........................................................................................2
D. Manfaat Makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Simpulan....................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang kompleks
dan beragam, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.
Sejak zaman penjajahan, pendidikan di Indonesia tidak hanya berfungsi
sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai alat kontrol sosial dan
politik. Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan formal hanya diakses
oleh segelintir orang, terutama kalangan elit. Hal ini menciptakan
kesenjangan yang signifikan dalam akses pendidikan antara berbagai
lapisan masyarakat. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945,
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem
pendidikan yang inklusif dan merata. Berbagai kebijakan pendidikan
mulai diterapkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang dikeluarkan pada tahun
2003 menandai tonggak penting dalam upaya memperbaiki dan
menyempurnakan sistem pendidikan. Kebijakan ini menekankan
pentingnya pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,
demokrasi, dan keadilan sosial.
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, seperti
peningkatan angka partisipasi sekolah dan pengembangan kurikulum yang
lebih relevan, tantangan tetap ada. Kualitas pendidikan di berbagai daerah,
terutama di wilayah terpencil, masih menjadi masalah yang mendesak.
Selain itu, kurikulum pendidikan yang sering berubah serta kurangnya
pelatihan bagi guru juga berkontribusi terhadap rendahnya kualitas
pendidikan. Dalam konteks globalisasi, sistem pendidikan di Indonesia
juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar
kerja. Revolusi industri 4.0 menuntut adanya inovasi dalam metode
pembelajaran, pelatihan keterampilan, dan pengembangan karakter siswa.
Oleh karena itu, pembaruan sistem pendidikan menjadi sangat penting
iv
untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia siap menghadapi
tantangan di masa depan.
Kajian historis mengenai sistem pendidikan dan pembaharuannya
di Indonesia menjadi sangat relevan untuk memahami dinamika yang
terjadi. Dengan menganalisis perjalanan sejarah pendidikan, kita dapat
menemukan pola-pola yang berguna dalam merumuskan kebijakan
pendidikan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat. Kajian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
mendalam bagi pengambil kebijakan, praktisi pendidikan, serta
masyarakat umum dalam upaya bersama membangun sistem pendidikan
yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem Pendidikan di Indonesia?
2. Apa pengertian dan tujuan pembaharuan Pendidikan di Indonesia?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pembaharuan Pendidikan di
Indonesia?
4. Apa saja upaya pembaharuan Pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan Makalah
Dari uraian rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan pembaharuan Pendidikan di
Indonesia
3. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi pembaharuan Pendidikan
di Indonesia
4. Untuk memahami upaya pembaharuan Pendidikan di Indonesia
v
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kapita
Selekta Pendidikan, makalah ini juga diharapkan dapat memberikan
gambaran dan informasi mengenaihistoris system Pendidikan di Indnesia
serta pembaharuan Pendidikan di Indonesia, dan hal – hal yang berkaitan
dengannya. sehingga dapat memberikan manfaat sebagai pendorong untuk
memiliki serta menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih
besar lagi harapan kami dari makalah yang kami buat ini terus
memberikan manfaat bagi orang lain dengan terus disebar luaskan manfaat
yang materi ini kepada khalayak umum.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
Sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan
kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Sebagai contoh,
Kurikulum 2013 (K-13) menekankan pembelajaran yang berbasis
kompetensi, penguatan pendidikan karakter, dan integrasi teknologi.
Dalam perkembangannya, pemerintah juga memperkenalkan Merdeka
Belajar, yang memberikan fleksibilitas lebih kepada guru dan siswa untuk
menentukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
1. Tantangan dalam Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang
kompleks, di antaranya:
a. Kesenjangan Akses Pendidikan
b. Tidak semua anak di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap
pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
c. Kualitas Tenaga Pendidik
Masih terdapat kesenjangan dalam kompetensi guru, terutama di daerah-
daerah yang kekurangan fasilitas pendidikan.
d. Pemerataan Sarana dan Prasarana
Fasilitas pendidikan di beberapa daerah masih kurang memadai, sehingga
memengaruhi kualitas pembelajaran.
e. Adaptasi Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, sistem pendidikan di
Indonesia perlu mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam proses
pembelajaran.
2. Upaya Pemerintah dalam Reformasi Pendidikan
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya:
a. Program Wajib Belajar 12 Tahun
Program ini bertujuan untuk memastikan semua anak Indonesia dapat
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.
viii
b. Program Digitalisasi Sekolah
Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi era
digital, terutama melalui pengadaan perangkat teknologi dan pelatihan
guru.
c. Peningkatan Kesejahteraan Guru
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru melalui
tunjangan profesi dan pelatihan berkala untuk meningkatkan kualitas
mereka.
d. Program Beasiswa
Pemerintah menyediakan berbagai program beasiswa, termasuk KIP
(Kartu Indonesia Pintar) dan LPDP, untuk memberikan kesempatan
pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu serta
meningkatkan kompetensi generasi muda di tingkat yang lebih tinggi.
Pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek kognitif,
tetapi juga pada penguatan karakter siswa. Nilai-nilai seperti religiusitas,
kejujuran, kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab diajarkan melalui
kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Sistem pendidikan di Indonesia juga diarahkan untuk mendukung
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal
menciptakan masyarakat yang terdidik, menghapus kemiskinan, dan
meningkatkan kesetaraan gender dalam akses Pendidikan
(Sutiapermana et al., 2025).
ix
benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan
sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya).
Innovation (inovasi) adalah suatu ide, barang, kejadian, atau
metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang. Inovasi dapat berupa hasil dari
invention atau discovery. (Kristiawan et al., 2018)
Hamijoyo mengemukakan inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan. (Emalia & Farida, 2019)
Ibrahim mendefinisikan inovasi pendidikan adalah inovasi
(pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan
suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil
inversi atau diskoversi yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. (Hakim & Hasan, 2019)
Dari kedua pendapat pakar di atas mengenai inovasi pendidikan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan adalah ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
Inovasi pendidikan menurut Tilaarharus didukung oleh kesadaran
masyarakat untuk berubah (Syafaruddin et al., 2012) . Apabila suatu
masyarakat belum menghendaki suatu sistem pendidikan yang
diinginkannya maka tidak akan mungkin suatu perubahan atau inovasi
pendidikan terjadi. Apabila masyarakat telah merasakan bahwa inovasi
pendidikan merupakan suatu keharusan maka akan melahirkan pemikiran-
pemikiran dan pelaksanaan inovasi pendidikan. Seperti halnya yang
ditemukan di negara-negara maju atau di negara-negara yang melihat
x
pendidikan sebagai kunci dari pengembangan sumber daya manusia yang
diperlukan bagi eksistensi kehidupan bangsa.
2. Tujuan Pembaharuan Pendidikan
Tujuan pembaharuan pendidikan adalah untuk melakukan
pembaharuan dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Selain itu,
pembaharuan pendidikan juga diupayakan agar dapat meningkatkan
kualitas maupun kuantitas Pendidikan menurut ukuran tertentu.
Secara lebih luas tujuan dari pembaharuan pendidikan yaitu
meratanya pelayanan pendidikan, serasinya kegiatan belajar dengan
tujuan, lebih efisiensi dan ekonomisnya pendidikan, lebih efektif dan
efisiennya system penyajian, lebih lancar dan sempurnanya system
informasi kebijakan, lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran
nasional, tumbuhnya masyarakat gemar belajar, tersebarnya paket
pendidikan yang memikat, mudah dicerna, dan mudah diperoleh.
(Lestari, n.d.)
xi
c. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih efisien dan
efektif. Menghargai kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya
sistem informasi kebijakan, mengokohkan identitas dan kesadaran
nasional, menumbuhkan masyarakat gemar belajar, menarik minat
peserta didik, dan banyak menghasilkan lulusan yang benar-benar
di perlukan untuk berbagai bidang pekerjaan yang ada di
kehidupan Masyarakat (Kusnandi, 2017)
C. Faktor yang Mempengaruhi Pembaharuan Pendidikan di Indonesia
Tentunya dalam melakukan sebuah pembaruan tidak serta merta
bias langsung berubah. Tetapi pasti mengalami berubah. Tetapi pasti
mengalami sebuah hambatan dan penolakan sehingga dalam melakukan
perubahan membutuhkan sebuah proses. Berikut adalah faktor yang
mempengaruhi dalam Pendidikan :
1. Perencanaan dan evaluasi Pendidikan
Setiap satuan tingkat dari Pendidikan harus diberikan kewenangan
sesuai dengan kebutuhannya. Dikarenakan jenjang itulah yang lebih
paham dan mengetahui apa yang dibutuhkan pada jenjang tersebut.
Perencanaan tersebut bisa meliputi: penetapan visi dan misi, perencanaan
anggaran, pencarian sumber dana (Ginanjar, 2012)
2. Pengelolaan Kurikulum
Dalam Undang-undang kurikulum pendidikan dasar wajib memuat:
Pendidikan agama, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,
Ilmu pengetahuan alam, Ilmu pengetahuan social, Seni dan budaya,
pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, Muatan local.
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Ind
xii
perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan. Suatu hal yang perlu
diperhatikan ialah beban kurikulum pada satuan pendidikan pendidikan
kita terkenal terkenal sangat sarat dengan berbagai berbagai macam mata
pelajaran pelajaran sehingga sangat mendera peserta didik. Setiap satuan
pendidikan hendaknya diberikan kewenangan untuk mengembangkan
kurikulumnya, tanpa mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara
rasional yang dikembangkan oleh pemerintah pusat.
3. Proses belajar-mengajar
Masyarakat global seperti seperti dewasa ini adalah masyarakat
terbuka, rasional dan kritis. Sudah tentu, cara-cara belajar yang indoktriner
dan menghafal sudah kurang cocok. Hal yang perlu dikuasai oleh peserta
didik adalah informasi yang telah diolah sendiri atau belajar mandiri
(digested information).
Dengan sendirinya cara-cara belajar dengan menghafal diluar
kepala sudah tidak pada tempatnya lagi, termasuk cara belajar “lecturing”.
Belajar mandiri atau independent learning harus dapat harus dapat harus
menggan harus menggantikan cara tikan cara belajar menghafal secara
rote learning . Tentunya proses belajar-mengajar ini harus didukung oleh
fasilitas-fasilitas belajar dan sumber-sumber belajar yang memadai,
seperti; perpustakaa yang memadai, seperti; perpustakaan yang lengkap,
laboratorium.
4. Perkembangan Ilmu pengetahuan
Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini , maka
semakin dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada.
Dikarenakan perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan
pengetahuan sangat cepat. Dengan penggunaan penggunaan teknologi
teknologi informasi akan lebih membantu proses belajar-mengajar dengan
lebih baik. Disamping itu dengan bantuan teknologi kegiatan pendidikan
akan lebih menarik dan menambah minat untuk belajar. Misalnya
penggunaan animasi dalam pembelajaran. pembelajaran. Hal itu bias dan
xiii
dapat kita lihat dari pekembangan pekembangan bimbel yang sedang
tranding di Indonesia saat ini. Seperti ruang guru, dan yang lainya
5. Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan
Pembaruan dalam pendidikan yang dilakukan dituntut agar dunia
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat (dunia kerja) itu bisa relevan
sehingga setiap lulusan dapat setiap lulusan dapat berguna atau
mempunyai bekal keterampilan sehingga tidak terjadi pengangguran.
xiv
menuntut materi pelajaran selalu diperbarui.
Munculnya gagasan baru dari para ahli pendidikan tentang
metode belajar yang lebih efektif.
Perubahan kebiasaan dan gaya hidup masyarakat yang
mempengaruhi cara belajar siswa.
Di Indonesia, salah satu bentuk pembaharuan kurikulum adalah
penerapan Kurikulum 2013 di sekolah dasar dan menengah. Dalam
kurikulum ini, siswa didorong untuk lebih aktif dalam belajar, misalnya
melalui diskusi dan kerja kelompok, sementara guru hanya berperan
sebagai pembimbing. Tujuannya adalah agar siswa lebih kritis dan kreatif
dalam berpikir.
Di perguruan tinggi, pemerintah menerapkan program Merdeka
Belajar. Program ini memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk
mengembangkan diri, misalnya dengan belajar di universitas lain,
mengikuti program magang, atau terlibat dalam proyek di dunia kerja.
Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya mendapat teori, tetapi juga
pengalaman nyata yang bisa membantu mereka setelah lulus.
b. Pengelolaan Pendidikan Inovatif
Pendidikan inovatif adalah cara baru yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas belajar dan mengatasi berbagai masalah
pendidikan. Inovasi ini bisa berupa metode pembelajaran yang lebih
menarik dan efektif, sehingga siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran.
Salah satu cara untuk membuat pendidikan lebih inovatif adalah
dengan memanfaatkan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Dengan
adanya teknologi, siswa bisa mengakses materi pelajaran kapan saja dan
di mana saja. Misalnya, mereka bisa belajar melalui video pembelajaran,
aplikasi pendidikan, atau mengikuti kelas online. Dengan cara ini,
pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas, sehingga lebih fleksibel
dan menarik.
Namun, di Indonesia masih banyak masyarakat yang sulit
xv
mendapatkan pendidikan karena berbagai kendala, seperti ekonomi, jarak
tempat tinggal yang jauh dari sekolah, atau keterbatasan waktu. Untuk
mengatasi hal ini, pemerintah menyediakan program seperti:
SMP Terbuka dan SMA Terbuka → Sekolah bagi siswa yang tidak
bisa hadir setiap hari, tetapi tetap mendapatkan materi pembelajaran
melalui modul atau bimbingan dari guru. Universitas Terbuka (UT)
Perguruan tinggi yang memungkinkan mahasiswa belajar dari rumah
melalui sistem daring (online), sehingga bisa diikuti oleh mereka yang
bekerja atau memiliki keterbatasan lain. Dengan adanya sistem
pendidikan inovatif seperti ini, lebih banyak orang bisa mendapatkan
akses pendidikan yang layak (Sasmita, 2021).
c. Pengembangan Pendidikan di Luar Sekolah
Belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa
didapatkan dari lingkungan sekitar. Ada banyak ilmu dan keterampilan
yang tidak diajarkan di sekolah, tetapi sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan di luar sekolah juga penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Banyak orang di Indonesia yang tidak bisa menyelesaikan
pendidikan formal karena berbagai alasan, terutama faktor ekonomi.
Padahal, di dunia kerja saat ini, ijazah dan keterampilan sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Semakin tinggi
jenjang pendidikan seseorang, semakin besar peluangnya untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Untuk membantu masyarakat
yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal, pemerintah
menyediakan program Kejar Paket A, B, dan C:
Kejar Paket A → Setara dengan pendidikan SD
Kejar Paket B → Setara dengan pendidikan SMP
Kejar Paket C → Setara dengan pendidikan SMA
Belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa didapatkan
dari lingkungan sekitar. Ada banyak ilmu dan keterampilan yang tidak
diajarkan di sekolah, tetapi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
xvi
karena itu, pendidikan di luar sekolah juga penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
d. Homeschooling
Homeschooling adalah sistem pendidikan di mana anak belajar di rumah,
bukan di sekolah formal. Dalam homeschooling, orang tua berperan sebagai
guru atau mendatangkan tutor khusus untuk mengajar anak mereka. Metode
ini memberikan kebebasan bagi anak untuk belajar sesuai dengan minat dan
kebutuhannya. Keunggulan homeschooling adalah:
1. Anak bisa belajar dalam suasana yang lebih nyaman.
2. Orang tua bisa mengawasi perkembangan anak secara langsung.
3. Materi pelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
anak.
4. Anak bisa mengatur waktu belajar sendiri tanpa harus mengikuti jadwal
sekolah yang ketat.
xvii
yang belajar di rumah mungkin memiliki keterbatasan dalam bersosialisasi
dengan teman sebaya.
xviii
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan
dan pembaruan seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan global.
Pendidikan di Indonesia berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945, yang
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk individu
yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Dalam perkembangannya,
sistem pendidikan menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan
akses, kualitas tenaga pendidik, pemerataan sarana dan prasarana, serta
adaptasi terhadap teknologi.
Pembaharuan pendidikan menjadi suatu keharusan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Inovasi dalam pendidikan mencakup
perubahan kurikulum, pengelolaan pendidikan yang lebih inovatif, serta
pengembangan pendidikan di luar sekolah. Pemerintah telah mengupayakan
berbagai program, seperti Wajib Belajar 12 Tahun, digitalisasi sekolah, serta
program beasiswa, untuk memastikan pendidikan yang lebih merata dan
berkualitas.
Dengan adanya pembaharuan dan inovasi dalam sistem pendidikan,
diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih terdidik, memiliki daya
saing global, serta mampu menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena
itu, sinergi antara pemerintah, tenaga pendidik, peserta didik, dan
masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang
lebih baik di Indonesia.
xix
B. Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
penyusun, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dan
luas lagi disarankan kepada pembaca untuk membaca referensi-referensi
lain yang lebih baik. Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan
saran kepada pembaca agar terus mempelajari dan mengkaji ilmu-ilmu
mengenai materi terkait.
xx
DAFTAR PUSTAKA
Emalia, & Farida. (2019, May 3). INOVASI PENDIDIKAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI
DIGITAL DALAM UPAYA MENYONSONG ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG.
Fakiha, I., Khuswaidinsyah Ahmadi, A., & Kristiono Dwi Susilo, R. (2020).
HOMESCHOOLING SEBAGAI PENDIDIKAN ALTERNATIF DI ERA
MODERN (Studi Kasus Makna Homeshooling Mayantara Kota Malang). Jurnal
Ilmiah Politik, Kebijakan, & Sosial (Publicio), 2(2).
Hakim, M. N., & Hasan, M. T. (2019). Inovasi Kurikulum Pendidikan SMA Darul
Ulum 2 di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam Al-Idarah, 2(4), 1–13.
Kristiawan, M., Suryanti, I., Muntazir, M., Ribuwati, Areli, A. J., Agustina, M.,
Kafarisa, R. F., Saputra, A. G., Diana, N., Agustina, E., Oktarina, R., & Hisri, T.
B. (2018). INOVASI PENDIDIKAN (1st ed.). WADE GROUP .
xxi
Sasmita, P. (2021, May 31). Bagaimana Upaya Pembaharuan Pendidikan di
Indonesia?
Https://Www.Kompasiana.Com/Puput46308/60b324948ede481ca842c3e2/Bagai
mana-Upaya-Pembaharuan-Pendidikan-Di-Indonesia.
Sutiapermana, A., Susanti, N. A., Akbar, M. S., Nurpribadi, G., Wiasti, N. K.,
Hasmirati, Kurdi, M. S., Gumati, M. R., Kurdi, M. S., & Lengkong, S. (2025).
Sistem Pendidikan di Indonesia (A. P. Kusuma, Ed.). Yayasan Cendikia Mulia
Mandiri.
xxii