0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan8 halaman

5.+kusuma,+240422 - Revisi+Turnitin Lampung

Penelitian ini menganalisis penyimpanan karbon di vegetasi mangrove di Desa Sumbernadi, Lampung, menunjukkan bahwa karbon yang tersimpan di sedimen lebih tinggi dibandingkan dengan tegakan, nekromassa, dan litter. Hasil menunjukkan serapan karbon tegakan berkisar antara 380,9-963,3 Ton C/Ha, dengan spesies dominan Avicennia marina. Penelitian ini memberikan gambaran potensi serapan karbon mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

Diunggah oleh

anon_612425549
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan8 halaman

5.+kusuma,+240422 - Revisi+Turnitin Lampung

Penelitian ini menganalisis penyimpanan karbon di vegetasi mangrove di Desa Sumbernadi, Lampung, menunjukkan bahwa karbon yang tersimpan di sedimen lebih tinggi dibandingkan dengan tegakan, nekromassa, dan litter. Hasil menunjukkan serapan karbon tegakan berkisar antara 380,9-963,3 Ton C/Ha, dengan spesies dominan Avicennia marina. Penelitian ini memberikan gambaran potensi serapan karbon mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

Diunggah oleh

anon_612425549
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

Jurnal Biologi Tropis

Original Research Paper

Study of Carbon Storage in Mangrove Vegetation at Sumbernadi Village,


Ketapang Distric, South Lampung Regency, Province of Lampung

Anma Hari Kusuma1*


1
Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan Kelautan, Universitas Lampung, Bandar Lampung,
Indonesia;

Article History Abstract: Mangroves are typical plants that live in coastal areas that are
Received : February 02th, 2024 affected by tides and are able to adapt to salinity. Mangroves are able to
Revised : February 20th, 2024 absorb and store carbon. The aims of this study to analyze carbon absorption
Accepted : March 18th, 2024 in the mangrove vegetation of Sumbernadi Village. The research was
conducted from June-July 2023 in Sumbernadi Village, Ketapang District,
*Corresponding Author: South Lampung, Province of Lampung. Mangrove carbon measurements in
Anma Hari Kusuma mangrove stands, necromass and litter were carried out using non-destructive
Program Studi Ilmu Kelautan methods. The carbon stored in sediment is greater than carbon stored in
Jurusan Perikanan Kelautan stands, necromass and litter. The highest carbon stored in sediment is in
Universitas Lampung
sediment that has coarse clay because coarse clay can store high levels of
Bandar Lampung
Indonesia nutrients.
Email: [email protected]
Key words: Mangrove, Stands, Necromass, Litter, Sediment

Pendahuluan pesisir seperti lamun dan mangrove untuk


mitigasi perubahan iklim (Sondak 2015). Peran
Mangrove merupakan organisme mangrove dalam Blue Carbon sebagai penyerap
autotrof yang hidup di wilayah pesisir yang karbon dioksida (CO2) terjadi melalui proses
dipengaruhi oleh pasang surut air laut (Mahasani fotosintesis yang diubah menjadi karbon organik
et al., 2015). Mangrove memberikan berbagai dalam bentuk biomassa seperti pada akar, batang,
macam jasa ekosistem yaitu jasa pengaturan, jasa daun, maupun bagaian lainnya (Prakoso et al.,
penyedia, jasa budaya, dan jasa pendukung. 2017). Selain itu mangrove juga menyimpan
Mangrove sebagai jasa penyedia mampu karbon ke dalam sedimen (Irawati et al., 2023).
menyediakan bahan pangan, bahan bakar, kayu Karbon yang tersimpan dalam sedimen sebagai
arang, kertas, dan obat dengan memanfaatkan media tumbuh menjadikan ciri khas tersendiri
bagian pohon mangrove. Jasa pendukung bagi mangrove jika dibandingkan dengan
mangrove yaitu mangrove mampu menahan tumbuhan yang hidup di daratan. Mangrove
sedimen dan nutrien, mampu menyaring sedimen mampu menyerap dan menyimpan karbon lebih
dan pencemar, sebagai tempat nursery ground, banyak dibandingkan tumbuhan darat (Amanda
feeding ground, dan spawning ground berbagai et al., 2021). Penyimpanan karbon oleh
biota laut (Martuti et al., 2018). Marbun et al., mangrove lebih tinggi dua sampai tiga kali lipat
(2015) mengatakan mangrove sebagai jasa dibandingkan hutan terrestrial (Diana 2021).
pengaturan mampu meredam gelombang, Keberadaan mangrove sangat penting dalam
pelindung dari abrasi pantai, mampu menekan peningkatan konsentrasi karbon
menstasbilisasi tanah, sebagai pengaturan iklim, dioksida (CO2) di atmosfer sehingga dapat
dan mampu menyerap serta menyimpan karbon. menjadi salah satu bentuk mitigasi mengurangi
Kemampuan mangrove dalam menyimpan emisi karbon terhadapap perubahan iklim.
karbon telah dijadikan salah satu parameter Indonesia memiliki mangrove dengan luas 3,11
dalam pengkajian karbon biru (blue carbon) juta Hektar (Ha) atau sekitar 22,6% dari luas total
(Verisandria et al., 2018). mangrove di dunia dengan stok karbon tersimpan
Blue carbon dapat didefinisikan karbon di vegetasi mangrove sebesar dengan 3.319 Pg C
yang mampu diserap ekosistem di wilayah (Murdiyarso et al., 2015). Fungsi vegetasi

This article is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 © 2024 The Author(s). This article is open access.
International License. 161
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

mangrove dalam laju penyerapan karbon telah


diketahui cukup tinggi, tetapi data mengenai 1
𝑉𝑝𝑚 = 𝜋(𝐷𝐵𝐻) 2 𝑋 𝑡 𝑋 𝑓 … (1)
4
simpanan karbon vegetasi mangrove di Desa
Sumbernadi masih belum ada. Tujuan penelitian
Keterangan:
ini adalah untuk menganalisis serapan karbon di
Vpm = Volume pohon mati (cm3)
vegetasi mangrove Desa Sumbernadi, Kabupaten
π = 3,14
Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Manfaat
DBH = Diameter pohon pada 1,3 m (cm)
dari penelitian ini memberikan gambaran potensi
t = Tinggi total pohon mati (cm)
serapan karbon di ekosistem mangrove Desa
f = Faktor bentuk (0,6)
Sumbernadi sebagai upaya mitigasi perubahan
iklim.
Ranting mangrove yang mati dipotong
dengan panjang 10 cm lalu dikeringkan
Metode dan Bahan menggunakan oven selama 48 jam pada suhu
80°C. Berat jenis dihitung dengan persamaan:
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan 𝐵𝐾
Juni-Juli 2023 di Desa Sumbernadi, Lampung 𝐵𝐽𝑝𝑚 = … (2)
𝑉𝑆
Selatan, Provinsi Lampung (Gambar 1).
Keterangan:
Alat dan bahan BJpm = Berat jenis sampel (g/cm3)
Peralatan dan bahan yang digunakan BK = Berat sampel (g)
berupa GPS (Global Positioning System), VS = Volume sampel 10 cm (cm3)
meteran jahit, timbangan digital, oven, core
sampler, shacker dan ayakan bertingkat plastic Kandungan bahan organik dihitung
strap, tali rapia, nekromasa, serasah dan sedimen menggunakan persamaan:
mangrove.
𝐵𝑝𝑚 = 𝑉𝑝𝑚 𝑋 𝐵𝐽𝑝𝑚 … (3)
Posedur Kerja
Penelitian ini dilakukan pada karekteristik Keterangan:
keterwakilan antar stasiun. Pengambilan data Bpm = Bahan organik (g)
dilakukan pada transek ukuran 10x10 m 2 dengan Vpm = Volume (cm3)
3 kali ulangan untuk setiap titik stasiun. Serasah BJpm = Berat jenis (g/cm3)
dan sedimen mangrove diambil di transek ukuran
1x1 m2 di dalam titik stasiun. Pengukuran karbon
tegakan mangrove dilakukan dengan metode
non-destructive yang dimasukkan ke dalam
model persamaan allometrik 0,1466 X (DBH)
2,3136 dengan R2=0,936 (Kusuma et al., 2023)
kemudian dikalikan faktor konversi karbon
sebesar 0,47 (BSN 2011). Pengukuran karbon
nekromassa mangrove dilakukan dengan
menggunakan prinsip geometrik dimana
mengukur tinggi dan volume pohon yang telah
mati sebesar 1,3 m dengan diameter 30 cm dan
ranting sepanjang 10 cm pada plot transek.
Volume nekromassa dihitung menggunakan
persamaan:

162
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

Parameter karbon serasah diukur dengan cara tetes. Sampel kemudian dititrasi menggunakan
serasah diambil dari plot ukuran 1x1 m 2 FeSO4 0,5 N. Kandungan C-Organik sedimen
kemudian ditimbang untuk didapatkan berat dihitung menggunakan persamaan:
basah. Sampel diambil sebanyak 100 g kemudian
dikeringkan pada oven pada suhu 80 °C selama 𝑚𝑙 𝐾2𝐶𝑟207 𝑋 0,003
𝐶 𝑂𝑟𝑔 (%) = 𝑋 100% ... (5)
48 jam. Sampel didinginkan dan ditimbang untuk 𝐵𝐾𝑀

didapatkan nilai berat kering. Biomassa serasah


Keterangan:
dihitung menggunakan persamaan:
C Organik (%) = Presentase karbon organik (%)
𝐵𝐾 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 F = Ketetapan (1,33)
𝐵𝑂 = 𝑋 𝐵𝐵 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 … (4) BKM = Berat kering (g)
𝐵𝐵 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Keterangan: Total karbon tersimpan di sedimen dihitung


BO = Biomassa (g) menggunakan persamaan:
BK = Berat kering (g)
BB = Berat Basah (g) 𝐶𝑡 = 𝐶 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘 % 𝑥 𝜌 𝑥 𝑘𝑑 … (6)

Karbon organik sedimen dilakukan Keterangan:


menggunakan metode Walkey and Black.
Sedimen sebanyak 0,50 g dimasukkan ke dalam Ct = Karbon tersimpan (g C/cm2)
erlenmeyer berukuran 500 ml, kemudian Kd = Kedalaman sampel (cm)
ditambahkan larutan K2Cr2O7 1N sebanyak 10 ml Ρ = Berat jenis sampel (cm3)
dan dihomogenisasi, selanjutnya ditambahkan
𝐶𝑥 10000
larutan H2SO4 pekat sebanyak 20 ml dan 𝐶𝑛 = 𝑋 … (7)
1000 𝐿 𝑝𝑙𝑜𝑡
dihomogenisasi. Sampel didiamkan selama 30
Keterangan:
menit dan ditambahkan aquades sebanyak 200
Cn = Kandungan karbon (kg C/m2)
ml dan indikator ferroin 0,025 M sebanyak 3-4

163
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

Cx = Kandungan karbon (g C) bertingkat dan sieve shacker untuk mendapatkan


1000 = Konversi kg menjadi (g) ukuran butir sedimen. Presentase ukuran butir
10000 = Konversi m2 menjadi cm2 sedimen dihitung menggunakan persamaan:
L plot = Luas plot (m2)
B1
BA = 𝑋 100% … (8)
Pengukuran tekstur sedimen dilakukan dengan B0

cara sedimen diambil dengan core sampler


Keterangan:
dengan tinggi 30 cm dan diameter 7,5 cm.
BA = Presentase sedimen di ayakan (%)
Sampel sedimen kemudian dikeringkan
B1 = Berat sedimen tertinggal (g)
menggunakan oven pada suhu 80 °C selama 24
B0 = Berat sedimen awal (g)
jam dan dihaluskan. Sampel ditimbang sebanyak
5 g kemudian diayak menggunakan ayakan
Tegakan untuk mangrove di lokasi penelitian
Hasil dan Pembahasan diseluruh stasiun didominasi oleh sepsies
Avicenia marina. Serapan karbon tegakan
Karbon Tegakan Mangrove mangrove disajikan pada Tabel 1.
Hasil penelitian menujukkan serapan
karbon tegakan mangrove bekisar 380,9-963,3 Karbon Nekromassa Mangrove
Ton C/Ha. Azzahra et al., (2020) mengatakan Serapan karbon nekromassa mangrove
karbon tegakan mangrove di Demak, Jawa bekisar 0,009-0,036 Ton C/Ha. Serapan karbon
tengah berkisar 104,25-217,78 Ton C/Ha. sedimen mangrove di Provinsi Lampung untuk
Panjaitan et al., (2023) menambahkan serapan Kabupaten Lampung Timur berkisar antara
karbon tegakan mangrove di Bunaken, Sulawesi 0,002-0,065 Ton C/Ha (Kusuma et al., 2022),
Utara berkisar 148,50-376,01 Ton C/Ha. Kabupaten Tulang Bawang berkisar antara
Indrayani et al., (2020) menyatakan karbon 0,005–0,011 Ton C/Ha (Kusuma et al., 2023a)
tegakan mangrove di Jayapura, Papua berkisar dan Kabupaten Pesawaran berkisar antara 0,001–
146,49-714,20 Ton C/Ha. Serapan karbon 0,003 Ton C/Ha (Kusuma et al., 2023b). Serapan
tegakan mangrove tertinggi pada stasiun 4 sebesar karbon nekromassa mangrove tertinggi di stasiun
963,3 Ton C/Ha sedangkan terendah pada stasiun 1 sebesar 0,036 Ton C/Ha sedangkan terendah di
3 sebesar 380,9 Ton C/Ha. Biomassa tersusun stasiun 4 sebesar 0,009 Ton C/Ha. Nekromassa
dari molekul organik yang memiliki proporsi adalah massa dari bagian pohon yang telah mati
karbon yang berfungsi sebagai penyusun dinding baik yang masih tegak atau telah tergeletak di
sel dan pertumbuhan. Komposisi karbon permukaan sedimen serta ranting dan dedaunan
tertinggi pada biomassa terdapat pada bagian yang belum mengalami pelapukan (Hairiah &
batang pohon. Semakin besar diameter batang Rahayu, 2007). Nekromassa dapat berupa batang
maka akan semakin tinggi nilai karbonnya. yang memiliki selulosa dan serasah. Karbon
Proses fotosintesis menyerap CO2 dan nekromassa dipengaruhi oleh volume pohon
mengubahnya menjadi karbon organik dan yang mati. Pohon yang sudah mati tidak dapat
menyimpannya dalam biomassa sehingga menyerap karbon dan menaajdikanya biomassa ,
semakin tua umur suatu tegakan, akan semakin karena pohon tersebut tidak dapat berfotosintesis
banyak cadangan karbon yang disimpannya kembali. Karbon yang tersimpan dalam
(Kepel et al,. 2017). Biomassa mangrove juga nekromassa merupakan karbon yang masih
dipengaruhi oleh besarnya diameter pohon tersimpan setelah pohon tersebut mati, sehingga
dimana semakin besar diameter suatu pohon jumlah karbon tersimpan dalam nekromassa
makasmeakin besar nilai biomassanya (Mandari tidak sebanyak karbon yang tersimpan di dalam
et al., 2016). Serapan karbon tegakan mangrove tegakan mangrove yang masih hidup. Serapan
tertinggi pada stasiun 4 karena jumlah tegakan karbon nekromassa mangrove disajikan pada
pohon yang berdiameter yang besar sedangkan Tabel 2.
terendah pada stasiun 3 di dominasi oleh
mangrove yang memiliki diameter pohon kecil.

164
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

Tabel 1. Karbon tegakan mangrove


Jenis Karbon Jumlah Karbon Tegakan
DBH Biomassa (kg)
St mangrove Tegakan Tegakan (Ton C/Ha)
(cm) (kg C/m2) Pohon

1 A. marina 9,96 ± 0,169 1221,86 57,43 86 574,3


2 A.marina 9,86 ± 0,357 1256,14 59,04 89 590.4
3 A.marina 8,22 ± 0,279 810,48 38,09 89 380,9
4 A.marina 16, 37 ± 0,929 2049,57 96,33 49 963,3
5 A.marina 31,08 ± 30,038 1107,42 52,05 44 520,5

Tabel 2. Karbon nekromassa mangrove


Jenis Karbon Volume Jumlah Karbon
DBH
St mangrove Nekromassa Pohon Batang Nekromassa
(cm)
2
(kg C/m ) Mati (Ton C/Ha)
(cm3)
1 A.marina 3,64 5,18 ± 0,773 7183,4 ± 3160,6 9 0,036
2 A.marina 2,21 3,37 ± 1,777 4776,0 ± 1537,3 10 0,022
3 A.marina 1,10 3,50 ± 0,472 2355,2 ± 1271,4 10 0,011
4 A.marina 0,97 3,24 ± 0,472 2382,7± 2049,3 9 0,009
5 A.marina 2,09 4,08 ± 0,526 3966,0 ± 2415,6 9 0,020

Tabel 3. Karbon serasah mangrove


St Jenis Berat Berat Karbon Karbon
mangrove Basah Kering Serasah Serasah
Serasah Srasah (kg C/m2) (Ton C/Ha)
(g) (g)
1 A. marina 18,93 15,88 0,040 0,40
2 A. marina 18,82 15,50 0,032 0,32
3 A. marina 18,44 14,96 0,021 0,21
4 A. marina 19,48 16,72 0,045 0,45
5 A. marina 19,15 16,23 0,043 0,43

Tabel 4. Karbon sedimen mangrove

St %C Karbon sedimen Karbon sedimen


(kg C/m2) (Ton C/Ha)
1 1,99 546,28 5462,8
2 1,67 379,20 3792,0
3 1,79 452,21 4522,1
4 4,41 1.250,55 12.505,5
5 1,64 430,21 4302,1

165
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

Gambar 2. Ukuran butir sedimen mangrove

Karbon Serasah Mangrove berupa pasir berlempung dan kedalaman 20-30


Serapan karbon serasah mangrove cm berupa substrat pasir dan pada edalaman 71-
berkisar 0,21-0,45 ton C/Ha. Yaqin et al., (2022) 100 cm seidmen pasir mendominasi, baik pasir
mengatakan serapan karbon serasah mangrove di kasar maupun pasir halus. Semakin dalam
Tugurejo, Semarang berkisar 1,78-2,46 Ton kondisi sedimen maka pasir akan semakin
C/Ha. Azzahra et al., (2020) mengatakan serapan mendominasi. Tekstur sedimen pada lokasi
karbon serasah mangrove di Demak, Jawa tengah penelitian didominasi oleh pasir kasar.
berkisar 0,00039-0,00043 Ton C/Ha. Serapan Komposisi sedimen mangrove sebagian besar di
karbon serasah mangrove tertinggi di stasiun 4 dominasi oleh pasir kasar (Kusuma et al., 2022;
sebesar 0,45 Ton C/Ha sedangkan terendah pada Kusuma et al., 2023a dan Kusuma et al., 2023b).
stasiun 3 sebesar 0,21 Ton C/Ha. Serasah adalah Pola pasir kasar cenderung berkurang seiring
sumber bahan organik di perairan yang proses bertambah kedalaman. Secara keseluruhan,
melalui dekomposisi akan dirombak oleh ukuran butir pasir kasar cenderung berkurang
mikroba menjadi energi dan berbagai senyawa seiring bertambah kedalaman, sedangkan ukuran
sederhana (Kusuma, 2023). Serasah itu sendiri butir halus cenderung bertambah seiring
merupakan bagian tanaman yang telah gugur bertambahnya kedalaman. Ukuran butir sedimen
berupa daun dan ranting yang terletak di mangrove disajikan pada Gambar 2.
permukaan sedimen. Serapan karbon dan
biomassa untuk serasah mangrove disajikan pada Karbon Sedimen Mangrove
Tabel 3. Karbon sedimen bekisar 3792,0-
12.505,5 Ton C/Ha. Azzahra et al., (2020)
Ukuran Butir Sedimen mengatakan serapan karbon sedimen mangrove
Data hasil penelitian dari ukuran butir di Demak, Jawa tengah berkisar 102.653-
sedimen terlihat dimana tekstur pasir 141.654 Ton C/Ha. Isnaini et al., (2020)
mendominasi setiap lapisan. Pada lapisan 1-10 menambahkan serapan karbon tegakan
cm memiliki kombinasi tekstur yang lebih mangrove di Bengkalis, Riau berkisar 230,28-
bervariasi dibandingkan dengan kedalaman 10- 252,69 Ton C/Ha. Serapan karbon serasah
20 cm dan 20-30 cm. Tipe substrat setiap mangrove tertinggi pada stasiun 4 sebesar
kedalaman memiliki dominan tekstur yang 12.505,5 Ton C/Ha sedangkan terendah pada
berbeda-beda. Pada kedalaman 1-10 cm sedimen stasiun 2 sebesar 3792,0 Ton C/Ha. Karbon
berupa lempung berpasir, kedalaman 10-20 cm sedimen disajikan pada Tabel 4.

166
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

Kesimpulan https://doi.org/10.21776/TRP.eClg.2020.0
04.02.15
Karbon di sedimen e lebih besar Diana, R. (2021). Cadangan Karbon Pesisir.
dibandingkan dengan karbon tegakan, Yogyakarta: Deepublis
nekromassa, dan serasah, hal ini diduga karena Hairiah, K. & Rahayu, S. (2007). Pengukuran
karbon sedimen berasal dari tumbuhan yang Karbon Tersimpan di Berbagai Macam
menyerap karbon dan dialirkan ke dalam tanah Penggunaan Lahan. Bogor: World
melalui akar, selain itu juga berasal dari makhluk Agroforestry Centre
hidup seperti hewan maupun tumbuhan yang Indrayani, E., Kalor, J.D., Hisyam, M. & Waum,
sudah mati dan terdegradasi ke dalam sedimen. I. (2023). Estimation of Rhizophora
Sedimen dengan tekstur lumpur lebih besar mucronata carbon stock in Youtefa bay,
mengikat karbon dibandingkan dengan tekstur Jayapura, Papua. Depik Jurnal Ilmu-Ilmu
pasir. Mangrove di Desa Sumbernadi memiliki Perairan, Pesisir dan Perikanan, 12 (3),
peranan yang penting dalam memitigasi 340-345
perubahan iklim. DOI:https://doi.org/10.13170/depik.12.3.
31900
Ucapan Terima Kasih Irawati, R.C, Merit, N.I., & Sudarma, I.M.
(2023). Estimasi potensi karbon sedimen
Penulis menyampaikan ucapan terima mangrove pada hutan alam dan hutan
kasih kepada rekan dosen dan mahasiswa rehabilitasi. di Taman Hutan Raya Ngurah
Universitas Lampung yang telah membantu Rai, Bali. Ecotrophic, 15 (2), 154-165
selama kegiatan penelitian dan penulisan karya DOI:https://10.24843/EJES.2021.v15.i02.
tulis ilmiah ini. p01
Isnaini, S., Amin, B. & Efriyledi. (2020).
Referensi Comparison of carbon reserves in
mangrove Sonneratia alba and Nypa
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2011). fruticans in Pangkalan Jambi Village,
Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Bengkalis District Riau Province. Coastal
Karbon Pengukuran Lapangan untuk and Ocean Sciences, 1 (1), 41-50 DOI:
Penaksiran Cadangan Karbon Hutan https://10.31258/jocos.1.1.41-50
(Ground Based Forest Carbon Kepel, T.L., Suryono, D.D. & Ati, R.N. (2017).
Accounting). Jakarta: Badan Standarisasi Nilai penting dan estimasi nilai ekonomi
Nasional simpanan karbon vegetasi mangrove di
Amanda, Y., Mulyadi, A., & Siregar, Y.I. (2013). Kema, Sulawesi Utara. Kelautan
Estimasi stok karbon tersimpan pada hutan Naisonal, 12 (1), 19-26 DOI:
mangrove di Muara Sungai Batang Apar http://10.15578/jkn.v12i1.6170
Kecamatan Pariaman Utara Kota Kusuma, A.H. (2023). Produksi serasah
Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Jurnal mangrove Avicenia alba di Desa Sungai
Ilmu Perairan, 9 (1), 38-48 DOI: Nibung, Kecamatan Dente Teladas,
http://doi.org/10.31258/jipas.9.1.p.38-48 Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi
Azzahra, F.S., Suryantia, S. & Febriantoa, S. Lampung. Akuatiklestari, 6 (2), 179-18
(2020). Estimasi serapan karbon pada DOI:http://10.31629/akuatiklestari.v6i2.5
hutan mangrove Desa Bedono, Demak, 195
Jawa Tengah. Fisheries and Marine Kusuma, A.H., Effendi, E., Hidayatullah, M.S &
Research, 4(2), 308-315 DOI: Susanti, O. 2022. Estimasi serapan karbon
https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004 pada vegetasi Mangrove Register 15,
.02.15 Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten
Bargali, S.S., Shukla, K., Singh, L., Ghosh, L., & Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Lakhera, M. L. (2015). Leaf litter Marine Research. 11 (4): 768-778 DOI:
decomposition and nutrient dynamics in https://10.14710/jmr.v11i4.35605
four tree species of dry deciduous forest. Kusuma, A.H., Hutahean, A.A., Siregar, A.M.,
Tropical Ecology, 56(2), 191–200. DOI: Faisal, A.R., Yanvika, H. & Marpaung,

167
Kusuma (2024). Jurnal Biologi Tropis, 24 (2): 161 – 168
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v24i2.6719

E.M. (2023b). Serapan dan stok karbon di 308. DOI:


vegetasi mangrove Pantai Ketapang, Desa https://10.35799/jbl.v13i3.53417
Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Prakoso, T.B., Afiati, N. & Suprapto, D. (2017).
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Biomassa kandungan karbon dan serapan
Perikanan, 13 (3), 935-946 DOI: CO2 pada tegakan magrove di Kawasan
https://10.29303/jp.v13i3.616 Konservasi Mangrove Bedono, Demak.
Kusuma, A.H., Muhaemin, M., Yudha, I.G., Maquares. 6 (2), 156–163. DOI:
Hudaidah, S & Adiputra, Y.T. (2023a). https://10.14710/marj.v6i2.19824
Simpanan karbon di vegetasi mangrove Rerung, E., Sondak, C. F. A., Bara, R. A.,
Desa Sungai Nibung, Kecamatan Dente Darwisito, S., Paruntu, C. P., &
Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Tombokan, J. L. (2022). Estimasi
Provinsi Lampung. Teknologi Perikanan kandungan karbon serasah daun mangrove
dan Kelautan, 14 (1), 1-11 DOI: Rhizophora sp. di hutan mangrove Desa
https://10.24319/jtpk.14.1-11 Wori, Kecamatan Wori, Kabupaten
Mahasani, I.G.A.I, Widagti, N. & Karang, Minahasa Utara. Pesisir dan Laut Tropis,
I.W.G.A. (2015). Estimasi persentase 10 (2), 49–57. DOI:
karbon organik di hutan mangrove bekas https://10.35800/jplt.10.2.2022.54986
tambak, Perancak, Jembrana, Bali. Marine Sondak, C.F.A. (2015). Estimasi potensi
and Aquatic Science, 1 (1), 14 DOI: penyerapan karbon biru (blue carbon) oleh
https://10.24843/jmas.2015.v1.i01.14-18 hutan mangrove Sulawesi Utara. Asean
Mandari, D. Z., Gunawan, H., & Isda, M. N. Study Maritime Issues, 1 (1), 24–29 DOI:
2016. Penaksiran biomassa dan karbon https://10.35567/asmi.10.2.2022.54986
tersimpan pada ekosistem hutan mangrove Verisandria, R., Schaduw, J., Sondak, C., Ompi,
di Kawasan Bandar Bakau Dumai. Riau M., Rumengan. A., & Rangan, J. (2018).
Biologia, 1 (1), 17-23 DOI: Estimasi potensi karbon pada sedimen
https://10.29303/j.r.b13i3.616 ekosistem mangrove di pesisir Taman
Marbun, A., Rumengan, A.P., Schaduw, J.N.W., Nasional Bunaken bagian utara. Pesisir
Paruntu, C.P., Angmalisang, P.A. & dan Laut Tropis, 1 (1), 81–97 DOI:
Manopo, V.E. (2020). Analisis stok https://10.35800/jplt.6.1.2018.20567
karbon pada sedimen mangrove di Desa Wulandari, S., Fauziah, Y., & Irfan, I. (2022).
Baturapa Kecamatan Lolak Kabupaten Analisis potensi cadangan carbon
Bolaang Mongondow. Pesisir dan Laut nekromasa di hutan larangan adat
Tropis, 8 (1), 20–30 DOI: Kenagarian Rumbio Kecamatan Kampar
https://10.35800/jplt.8.1.2020.27395 Provinsi Riau. Dinamika Lingkungan
Martuti, T.K.N., Setyowati, D.L.& Nugraha SB. Indonesia, 9 (2), 118-123. DOI:
(2018). Ekosistem Mangrove http://10.31258/dli.9.2.p.118-123
(Keanekaragaman, Fitoremidiasi, Stok Yaqin. N., Rizkiyah, M., Putra, E.A., Suryanti, S.
Karbon, Peran dan Pengelolaan). & Febrianto, S. (2022). Estimasi serapan
Semarang: UNS Press. karbon pada kawasan mangrove tapak di
Murdiyarso, D., Purbopuspito, J., Kauffman, Desa Tugurejo Semarang. Buletin
J.B., Warren, M.W., Sasmito, S.D., Oseanografi Marina, 11 (1), 19–29 DOI:
Donato, D.C., Manuri, S., Krisnawati, H., https://10.14710/buloma.v11i1.38256
Taberima, S. & Kurnianto S. (2015). The
potential of Indonesian mangrove forests
for global climate change mitigation.
Nature Climate Change, 5 (12), 1089–
1092 DOI: https://10.1038/nclimate2734
Panjaitan, F.S., Koneri, R. & Maabuat, P.V.
(2023). Estimasi serapan karbon pada
vegetasi mangrove di pesisir Pantai
Kecamatan Bunaken, Kota Manado,
Sulawesi Utara. Bios Logos, 13 (1), 301-

168

Anda mungkin juga menyukai