100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan28 halaman

Jenis-Jenis Kamera Dan Alat Bantu Fotografi

Dokumen tersebut membahas jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis. Terdapat 10 jenis kamera yang dijelaskan meliputi kamera digital basic, compact, rugged, action, 360-derajat, bridge, mirrorless, DSLR, rangefinder, dan DSLT. Sedangkan alat bantu fotografi yang diuraikan adalah filter, tudung lensa, tripod, dan monopod.

Diunggah oleh

burhan_klobot
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan28 halaman

Jenis-Jenis Kamera Dan Alat Bantu Fotografi

Dokumen tersebut membahas jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis. Terdapat 10 jenis kamera yang dijelaskan meliputi kamera digital basic, compact, rugged, action, 360-derajat, bridge, mirrorless, DSLR, rangefinder, dan DSLT. Sedangkan alat bantu fotografi yang diuraikan adalah filter, tudung lensa, tripod, dan monopod.

Diunggah oleh

burhan_klobot
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 28

JENIS-JENIS KAMERA DAN

ALAT BANTU FOTOGRAFI

NAMA : PIPIT SISKA S.


KELAS/NO : XI MM/24.
JENIS-JENIS KAMERA
1. Basic Digital Camera

Basic digital camera umumnya berukuran sangat kecil atau


terpasang pada perangkat yang multifungsi seperti telepon
pintar atau camcorder. Kamera telepon dirancang untuk
mengirim gambar-gambar thumbnail ke telepon lain atau
alamat surat elektronik.

Oleh karena itu, berbagai fitur yang terdapat pada kamera


telepon sangat terbatas. Misalnya, basic digital
camera memiliki resolusi yang rendah dengan jumlah
piksel yang terbatas dan dirancang khususnya untuk
memproduksi snapshots pada layar.

Basic digital camera juga memiliki lensa sudut lebar.


Beberapa teknik pengambilan gambar seperti zoom dapat
dicapai dengan melakukan beberapa modifikasi gambar
secara elektronik. Beberapa kamera digital yang
beranggaran rendah juga dirancang sebagai webcam untuk
gambar tidak bergerak dan gambar film untuk penggunaan
internet dimana resolusi yang rendah serta kecilnya ukuran
berkas sangat penting.
2. Compact Camera
Pada compact digital camera biasanya terdapat kontrol
kreatif yang lebih besar dibandingkan dengan kontrol kreatif
yang ditemukan pada kamera film serupa.

Sebagian besar compact digital camera memiliki lensa


zoom yang telah terpasang pada kamera dan memiliki
rentang bervariasi tergantung pada masing-masing model.

Selain itu, compact digital camera juga memiliki jumlah


piksel serta resolusi maksimum yang bervariasi. Pada
kamera digital seringkali terdapat beberapa kontrol
terhadap kecepatan rana, aperture, keseimbangan warna,
dan focus.

Namun, berbagai fitur tersebut terlihat kurang bila


dibandingkan dengan model SLR atau hibrid. Kamera
digital juga memiliki monitor LCD lebih akurat dan lebar.
Jendela bidik atau viewfinder pada kamera digital
menyuguhkan pandangan yang sedikit berbeda dari apa
yang dilihat oleh lensa.
3. Rugged Camera
Kamera saku digital yang satu ini merupakan kamera
saku yang tangguh dalam memberikan perlindungan
terhadap perendaman, kondisi panas dan dingin,
guncangan, dan tekanan. Istilah rugged digunakan
untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang
dimiliki oleh kamera ini seperti tahan air, tahan dingin,
tahan panas, tahan guncangan, dan benturan. Hampir
sebagian besar produsen kamera memiliki produk
kamera jenis ini.

Kekurangan kamera jenis ini terletak pada fitur yang


dimiliki oleh kamera jenis ini yang tidak seperti fitur
yang dimiliki oleh kamera saku biasa. Kelebihannya
adalah kamera jenis ini memiliki fitur video yang
mampu merekam suara.

Selain itu, fitur lainnya adalah stabilisator gambar,


lampu flash yang telah terpasang, LCD layar sentuh,
serta GPS yang tidak bekerja di bawah air.
4. Action Camera
Berbagai merek kamera seperti GoPro dan lain-
lain menawarkan action digital kamera yang
tangguh, kecil, dan mudah dipasang pada helm,
lengan, sepeda, dan lain-lain. Sebagian besar
kamera jenis ini memiliki sudut lebar, fokus tetap,
dan dapat mengambil gambar diam serta video
dengan suara.

Kamera jenis ini kini makin banyak diminati oleh


masyarakat seiring dengan kebutuhan mereka
untuk berbagi foto dan video di berbagai media
sosial. Para produsen menawarkan kamera jenis
ini dengan harga bersaing dan tersedia dalam
berbagai pilihan. Umumnya, kamera jenis ini
dilengkapi dengan pelindung tahan air, berbagai
aksesori, serta pemasangan yang sesuai.
5. 360-degree Digital Camera

Kamera digital 360 derajat dapat mengambil


gambar atau video 360 derajat dengan
menggunakan dua lensa back-to-back dan
mengambil gambar pada saat yang bersamaan.
Kamera digital 360 derajat dilengkapi dengan
mode virtual reality, built-in stitching, Wifi, dan
Bluetooth.

Kamera jenis ini juga dapat digunakan untuk


kepentingan live streaming. Beberapa kamera
jenis ini juga dapat berperan sebagai action
camera.
6. Bridge Camera atau Super Zoom
Camera
Bridge camera atau dikenal juga dengan Advanced Compact
Camera adalah basic compact camera tingkat lanjut. Kamera
jenis ini secara fisik mirip dengan kamera digital DSLR dan
karena itulah kamera ini terkadang disebut juga dengan
DSLR-shape atau DSLR-like.

Bridge digital camera menyuguhkan beberapa fitur serupa


dengan kamera digital lainnya namun seperti kamera saku,
kamera jenis ini menggunakan sebuah lensa tetap yang tidak
dapat dilepasatau diganti dengan lensa lainnya serta sensor
gambar dan lensa yang lebih kecil.

Fitur lainnya yang dimiliki oleh bridge digital camera adalah


menggunakan pratinjau langsung untuk membingkai gambar,
umumnya memiliki fokus otomatis namun ada juga beberapa
kamera jenis ini yang memiliki fokus manual dan cincin fokus
yang terpisah untuk kontrol lebih besar. Selain itu, kamera
jenis ini juga memiliki ukuran yang besar secara fisik dengan
sensor kecil yang memungkinkan superzoom dan aperture
yang lebar. Bridge digital camera pada umumnya memiliki
sistem stabilisator gambar untuk dapat mengatur exposure
lebih lama.
7. Compact System Camera atau
Mirrorless Interchangeable Lens
Camera
Kamera jenis ini memiliki kesamaan dengan kamera DSLR
yang memungkinkan bagi fotografer untuk menggunakan
kamera ini dalam mode manual penuh, otomatis, atau semi-
otomatis sebagaimana kamera DSLR.

Beberapa produsen kamera menggunakan nama Compact


System Camera dan beberapa produsen lainnya
menggunakan nama Mirrorless Interchangeable Lens
Camera. Namun keduanya merujuk jenis kamera yang
sama.

Berbagai fitur yang dimiliki oleh kamera jenis ini adalah


lensa kamera yang dapat diganti dan berukuran lebih kecil
dari kamera DSLR. Kecilnya ukuran kamera disebabkan
tidak adanya jendela bidik optic sebagaimana halnya yang
dimiliki kamera DSLR. Kamera jenis ini juga tidak memiliki
sistem mirror. Kamera jenis ini dilengkapi dengan layar LCD
dan/atau jendela bidik elektronik untuk melihat pratinjau
adegan yang akan difoto.
8. DSLR Camera atau Digital
Single Lens Reflex Camera
Kamera DSLR adalah kamera yang banyak terdapat di
pasaran. Kamera DSLR memiliki ukuran yang lebih lebar
dibandingkan dengan kamera saku. Kamera jenis ini
menggunakan cermin reflex yang dapat merefeksikan cahaya
dan terdapat berbagai macam mode pengambilan gambar
seperti manual penuh, otomatis, aperture priority, program,
dan shutter priority.

Kamera DSLR memungkinkan kita untuk melakukan kontrol


lebih dalam pengambilan gambar serta pengaturan exposure.
Fitur lain yang dimiliki kamera DSLR adalah sensor gambar
yang lebih lebar sehingga dapat menghasilkan gambar
dengan kualitas terbaik. Kamera jenis ini juga memiliki lensa
yang dapat dirubah yang disesuaikan dengan beragam
situasi.

Lensa pada kamera jenis ini juga dapat dilepasn atau diganti
dengan lensa lain yang memiliki panjang titik fokus mencapai
200mm. Kamera DSLR memungkinkan kita untuk
menggunakan beragam lensa zoom dengan rentang zoom
yang berbeda.
9. Digital Rangefinder Camera

Digital rangefinder camera adalah kamera pengintai


yang dilengkapi dengan alat pengintai jarak jauh.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jarak subyek
dengan cara menyesuaikan fokus lensa obyektif
kamera berdasarkan open-loop controller.

Mekanisme pengaturan jarak dan lensa dapat


dilakukan secara bersama-sama ataupun tidak.
Sebagian besar kamera mencapai focus melalui
analisis gambar yang diambil oleh lensa obyektif
dan estimasi jarak.
10. DSLT Camera atau Digital Single
Lens Translucent Camera

Kamera DSLT memiliki perbedaaan dengan


kamera DSLR dalam hal cermin yang digunakan.
Dalam kamera DSLT, yang digunakan adalah
cermin translucent tetap atau cermin transmisif
atau cermin semi transparan.

Bagian kecil cahaya direfleksikan ke sensor


autofocus sementara bagian sinar cahaya yang
lain melewati cermin translucent. Kamera jenis ini
mampu merekam 7 hingga 10 bingkai gambar
per detik.
ALAT BANTU FOTOGRAFI
1. Filter

Filter merupakan sebuah perangkat bantu pemotretan yang


berfungsi untuk menyaring cahaya yang datang ke lensa agar
menimbulkan efek sesuai dengan jenis Filter yang digunakan. Filter
digunakan pada lensa sebagai tambahan pemotretan yang di
letakan di depan lensa.
2. Tudung Lensa
Tudung Lensa berguna sebagai penghalang/menghilangkan
cahaya yang tidak diinginkan datang ke lensa kamera yang dapat
mengakibatkan flare pada hasil pemotretan. Flare ini dapat
merusakan hasil foto yang diingkan. Tudung Lensa ini sangat
berguna terutama pada saat pemotretan yang berhadapat langsung
dengan datangnya arah cahaya.
3. Tripod
Tripod merupakan alat bantu pemotretan sebagai fungsi penyangga
kamera agar tidak ada terjadinya goncangan (shaking) saat
pemotretan. Tripod sangat cocok untuk pengambilan gambar yang
menggunakan speed rendah dan sebagai menompang lensa yang
panjang.
4. Monopod
Tidak jauh berbeda dengan Tripod, Monopod merupakan alat
bantu pemotretan yang memiliki fungsi yang hamper sama
dengan tripod hanya saja monopod hanya memiliki 1 kaki
penyangga sehingga sangat praktis untuk digunakan.
5. Background
Background atau kain yang sering digunakan untuk berbagai
situasi pemotretan seperti pernikahan, pembuatan iklan,
pemotretan studio dan sebagainya. Kain ini sebagai latar
belakang dari objek yang di foto, biasanya background ini
menggunakan berbagai macam gambar, pola serta warna seperti
green screen.
6. Stand Background

Alat ini sebagai pembantu berdirinya background yang


digunakan. Stand Background setidaknya memiliki 2 stand untuk
penyangga yang dapat di naik turunkan sesuai kebutuhan.
7. Payung Reflektor

Payung ini berguna agar sifat cahaya yang dihasilkan pada


gambar lebih luas, sehingga bayangan dan cayaha keseluruhan
nampak menjadi lebih halus.
8. Light Stand

Light Stand merupakan alat yang dapat digunakan sebagai


menyangga lampu studio.
9. Honeycomb
Honeycomp merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk
bulat seperti sarang tawon, jika filter di pasang didepan lensa
honeycomp dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk
menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek gambar.
10. Flash Meter
Seperti namanya, Flash Meter ini berfungsi untuk mengukur
kekuatan sumber cahaya yang datang dalam pemotretan
indoor maupun outdoor. Alat ini jauh lebih akuran di
bandingkan dengan light meter yang ada pada kamera.
11. Soft Box
Softbox merupakan alat bantu fotographi yang berfungsi sebagai
pencahayaan yang lembut. Soft Box ini terbuat oleh kain yang
jika semakin besar softbox maka semakin lembut cahaya yang di
hasilkan. Cahaya softbox di hasilkan oleh alat bantu cahaya
seperti strobo ataupun Barndoors.
12. Barndoors
Barndoors merupkan alat yang digunakan sebagai pengarah
datangnya cahaya dari arah sumber cahaya. Bentuk dari
Barndoors ini berbentuk persegi dan berwarna gelap.
13. Strobo
Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun
ukurannya yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang dapat
menangkap cahaya utama yang dapat menjadikan strobo ini
menyalah dengan otomatis ketika ada cahaya utama (main light)
yang dinyalahkan. Selain itu kekuatan cahaya yang di hasilkan oleh
strobo bisa diatur sesuai keinginan kita.
14. Trigger
Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan
camera, sehingga flash dapat di gunakan dengan bantuan
gelombang elektro tanpa harus di pasang di body kamera. Alat
ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari arah yang kita
inginkan.
15. Shutter Release
Shutter Release juga bisa di sebut kabel release karena fungsi
dari shutter release ini sebagai pengganti sutter pada kamera
namun dengan tambahan kabel sehingga dapat meminimalisir
goncangan saat menekan tombo shutter.

Anda mungkin juga menyukai