KEBIJAKAN
PRAKTIK KERJA IMDUSTRI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DISAJIKAN DALAM RANGKA TUGAS KULIAH EVALUASI DAN ANALISIS
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
OLEH
CATUR SURASTO
RASIONAL PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Pembelajaran berbasis aktivitas yang Profil Lulusan SMK
interaktif, inspiratif, menyenangkan, 1. Beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti
menantang, dan memotivasi peserta didik luhur;
sesuai tuntutan keterampilan abad 21 2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk
kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, mengembangkan diri secara berkelanjutan;
kolaborasi, dan komunikasi ) 3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai
dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha,
dan
Proses Pembelajaran 5. Berkontribusi dalam pembangunan industri
di dunia kerja (DUDI) disebut dengan Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar
Praktik kerja industri(PRAKERIN) untuk global
penerapan, pemantapan, dan peningkatan
kompetensi. Pelaksanaan melibatkan
praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya melalui pembimbingan praktik.
PEDOMAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DASAR HUKUM
( hanya beberapa dari berbagai PP )
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI);
6. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia.
TUJUAN
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DUDI),
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI).
MANFAAT PRAKERIN
Manfaat bagi peserta didik:
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang
tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari
ditempat PKL
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri
BAGI SEKOLAH
1. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan duni kerja (perusahaan)
2. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
selama PKL.
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.
4. Meningkatkan kualitas lulusan.
Manfaat Bagi DUDI:
1. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga
dapat membantu promosi produk.
2. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
3. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
4. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
5. Meningkatkan citra positif DUDI sebagai bentuk implementasi dari
Inpres No 9 tahun 2016.
FUNGSI PRAKERIN
1. Pemantapan Kompetensi
Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar indusri, dilihat dari
ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi
dan situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.
2. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan DUDI. SMK yang melakukan
memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI dalam pelaksanaan
pembelajaran: SMK Pembaharuan Purworejo dengan kelas industri PT
CHEMCO.
RUANG LINGKUP PRAKERIN
1. Tahap I: Pengamatan.
Mengamati kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating).
Peserta didik melakukan tindakan seperti yang dilakukan oleh pekerja DUDI/
pembimbing industri.
3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan.
Peserta didik mulai bekerja dengan bantuan dan pengawasan pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning).
Pada saat melakukan pekerjaannya, peserta didik hanya minta bantuan jika
diperlukan.
5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi.
Peserta didik menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya di sekolah, dengan aktif memberikan tanggapan terhadap
pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula dan hal lain yang
digunakan di dunia kerja/DUDI.
KETIDAK SELARASAN ANTARA SEKOLAH DENGSN INDUSTRI
1. Sebagian pengajar di sekolah dalam hard skill dan soft skill belum sesuai standar industri.
2. Pembelajaran beberapa kompetensi masih bersifat simulasi dan bersifat tradisonal yang
belum menggunakan standar dunia kerja.
3. Kurangnya sarana dan prasarana, terutama fasilitas peralatan praktik dari jenis dan jumlah.
4. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah dengan standar dunia
kerja.
5. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK dan di
DUDI.
6. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja sesungguhnya.
7. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan karir
8. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausahaan bagi peserta didik.
9. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik.