0% au considerat acest document util (0 voturi)
17 vizualizări23 pagini

Qiraatul Kutub - 27 Mei 2025

Documentul explică conceptele de 'mubtada' și 'khobar' în limba arabă, evidențiind importanța acestora în formarea propozițiilor complete. Se oferă exemple ilustrative și un dialog între personaje pentru a clarifica aceste concepte. De asemenea, se discută despre caracteristicile 'mubtada' și se subliniază necesitatea repetiției în învățarea limbii.

Încărcat de

bairbalango3
Drepturi de autor
© © All Rights Reserved
Respectăm cu strictețe drepturile privind conținutul. Dacă suspectați că acesta este conținutul dumneavoastră, reclamați-l aici.
Formate disponibile
Descărcați ca PDF sau citiți online pe Scribd
0% au considerat acest document util (0 voturi)
17 vizualizări23 pagini

Qiraatul Kutub - 27 Mei 2025

Documentul explică conceptele de 'mubtada' și 'khobar' în limba arabă, evidențiind importanța acestora în formarea propozițiilor complete. Se oferă exemple ilustrative și un dialog între personaje pentru a clarifica aceste concepte. De asemenea, se discută despre caracteristicile 'mubtada' și se subliniază necesitatea repetiției în învățarea limbii.

Încărcat de

bairbalango3
Drepturi de autor
© © All Rights Reserved
Respectăm cu strictețe drepturile privind conținutul. Dacă suspectați că acesta este conținutul dumneavoastră, reclamați-l aici.
Formate disponibile
Descărcați ca PDF sau citiți online pe Scribd
Sunteți pe pagina 1/ 23
52 NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 3 05 (9) bs Gus 5 BEF] g GIS Us (11) yt [12-7 Kelima, (al Mubtada’ dan Al Khobar) "3+ 3 {ish (Apel itu manis) $8 425) -1 sta 2 (Joging itu bermanfaat) 4:24 ¢6;41 -3 (Gambar itu bagus) (Kereta api itu cepat) > jiluh -4 (Bersih itu wajib) p15 451831 -5 SEB De ey cael ope AS Less te IG «fe YS aL aL Lengo] Lindy Why “ae” pees HUY ged aL a Chaat sll gs abe Bypall Atl Le Ul ay Us ye onde dle ISS GW YI le OLE Ley SS yqrall Obs Ley GL of Lb Lath JLsy cae Lip edt GAN Ales Syed gle Ae Lisl Le UI 5y Lape} Lady 13] Ly At GH yoy ale JS GW el go Galef Gly ub 5G Cael Lie BU pe gay Wy AN Baby Gypuall SLeny caoLadl SE Lyf 2m ays “Semua contoh di atas adalah kalimat yang terdiri dari dua kata. Kata yang pertama di setiap jumlah yang kita 2 Al Jarim dan Amin, ibid, jilid 2, him. 45, @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 53 jadikan sebagai permulaan, itulah yang disebut dengan mubtada’. Bila kita menutup kata kedua dengan jari kita, maka akan terbaca; apel itu, gambar itu, joging itu... kita akan bingung dan bertanya-tanya, ‘Ada apa dengan apel itu? Ada apa dengan gambar itu? Ada apa dengan lari?” Nah, setelah kita angkat jari kita tadi, jelaslah kalimatnya; apel itu manis, gambar itu bagus, lari itu bermanfaat. Kita mendapat kalimat dan pemahaman yang utuh. Kata kedua dalam setiap kalimat di atas itulah yang membuat kita mendapatkan informasi bahwa apel itu manis, gambar itu bagus, dan joging itu bermanfaat, kata kedua tersebut dikenal dengan istilah ‘khobar”’. Para pecinta Nahwu yang berbahagia, berikut kami hadirkan penjelasan tentang al Mubtada’ dan al Khobar dalam ilustrasi percakapan fiktif antara Ujang dan Salim; Mubtada’ dan Khobar (dialog ilustrarif episode 1) (di sebuah warung kopi) Ujang : “Akhi, bisa jelaskan apa itu mubtada’ dan khobar?” Salim Bags el be 4 OA! Otros! LA pohly faekt @ Dipindai dengan CamScanner 54 NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU Mubtada’ dan khobar adalah dua unsur yang membuat kalimat menjadi sempurna (jelas). Ue poh ae yt ool ase Cotes cI pail! go Matt ode J Lekly CF hy Sores 6 paral ged PI UT at} A coy QB pelt: Je Lene coemay faht Mubtada’ adalah kata yang dibicarakan atau yang diberitakan. Dalam istilah lain disebut dengan A] Musnad Maihi. Adapun khobar adalah kata yang menjadi berita atau informasi. Dalam istilah lain disebut dengan A/ Musnad. Misalnya: Masjid itu besar”. Ujang :“Belum faham Lim, simpelnya gimana a. Salim : “Gini Jang, rumah itu....” Ujang :“Kenapa?” Salim : “Rumah itu.... emmm..., nggak jadi” Ujang : “Ya nggak jelas Lim” Salim : “Nah itulah Jang, mubtada’ dan khobar”. Ujang :“Maksudnya?” @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 55, Salim : “Tadi kubilang rumah itu... nih sebagai mubtada’, dan khobar-nya belum kusampaikan. Maka dalam hal ini kalimatku belum sempurna, alias belum jelas. Sehingga membuat orang lain bertanya-tanya karena tidak ada khobar, Kalau kubilag, ‘rumah itu bagus’. Kalimat ini sudah titik, dan jelas” begtiu Jang. Ujang :“Oh, begitu, Alhamdulillah fahimtu*! Syukron.*” Salim : “Afvan*®”, Ujang : “Boleh kutanya lagi?” Salim :Ya”, Ujang : “Apa aja ciri-ciri mubtada’ dan ciri-ciri khobar?” Salim : “Oh, kita sambung di episod berikutnya aja Jang, insya Allah...” Ujang dan Salim: (menyeruput sisa kopi mereka yang hampir dingin). Kosa kata: - Fahimtu : aku sudah faham - Syukron : terimakasih - ‘Afivan :maaf = Akhi : saudaraku ee @ Dipindai dengan CamScanner 56 —NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU Para pecinta Nahwu, itulah tadi dialog singkat untuk menguatkan pemahaman tentang al Mubtada’ dan al Khobar. Semoga Allah ta’ala memberikan pemahaman untuk kita semua dan menerbitkan seberkas cinta dalam hati kita kepada ilmu Nahwu. Sekarang, mari kita kerjakan latihan berikut: A. Tentukan al Mubtada’ setiap kalimat berikut dengan meletakkan satu garis di bawahnya dan al Khobar dua garis: (Apel itu mani (Gambar itu bagus) the dpah . (oging itu bermanfaat) Az 41. (Kereta api itu cepat) f uaa . (Bersih itu wajib) il, Bas. (Pena itu kecil) $0 lah. (Sapi betina itu besar) 5255201 . (Kitab itu di atas kursi) oe ELE. (Masjid itu bagus) *h4 dato) Cf OO mMmN AH RW Ne any (Mobil itu mahal) Mudah bukan? Bila Anda sudah faham, ucapkan ‘alhamdulillah’ agar nikmat faham itu ditambah olehNya. Terkadang kita kurang menyadari akan hal ini. @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 57 Seketika saja lisan kita mengucapkan “ooo...., emmm..., oalah...”, saat memahami sesuatu. Maka, alangkah baiknya kita ganti ungkapan-ungkapan itu dengan lafal hamdalah. Berikutnya, mari kita beranjak ke ciri-ciri al- Mubtada’, Ciri-citi_ al-Mubtada’ adalah ma’rifah (defenitif). Apa itu al-Ma ‘rifah? Berikut penjelasannya; i sigh dle Jd gut Spa “Kata yang menunjukkan hal tertentu” Ciri-ciri ma’rifah sebagai berikut: 1. Berawalan (A!) Al. Contohnya: Penah itu pi Kitab itu ve Kucing itu ia Kebaikan itu shh Pintu itu ou Rumah itu es IImu itu Iman itu bay) 2. Isim ‘alam (nama orang, merk, tempat, negara, dst). Contoh: Muhammad det @ Dipindai dengan CamScanner 58 NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU_ Abu Bakr Umar Utsman “Ali Mekah Mesir Indonesia lebih)", Contoh: 3. Idhofah (kepemilikan/gabungan dua kata atau Kunei rumah Kunci syurga Hamba Allah Utusan Allah Kitab Allah Rumahnya Abbas Malam kemuliaan Pertolongan Allah Meja pak guru Pena ustadz 28 Scbagaimana yang telah dijelaskan di pembahasan sebelumnya. @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 59 4. Diawali dengan harfu. nida’ (panggil) & (wahai/hei). Contoh: Wahai Allah we Wahai Yang Maha Hidup dan Yang Maha Berdiri sendiri Hai Pak Be Hai Ahmad daty Hai Nak 5G Hai Abbas Wahai sekalian orang- orang beriman Wahai sekalian orang- jest El 6 orang kafir 5. _Isim isyarah (kata tunjuk). Contoh: Ini (laki-laki) tha Ttu (laki-laki) as Ini (perempuan) ods Itu (perempuan) ab Tni Gamak laki- % laki/perempuan) a Ttu Gamak laki- asl laki/perempuan) aa @ Dipindai dengan CamScanner 60 —NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 6. Dhomir (kata ganti), Contoh: Dia (1 laki-laki) gp Mereka (2 laki-laki) a Mereka laki-laki Fa Dia (1 perempuan) e Mereka (2 perempuan) eS Mereka perempuan eB Kamu (1 laki-laki) eit Kalian (2 laki-laki) wt Kalian (laki-laki) Kamu (1 perempuan) i Kalian (2 laki-laki) i Kalian perempuan Saya (laki/perempuan) ef Kita (laki/petempuan) 7. Isim maushul (kata yang (laki-laki) yang (perempuan) Orang-orang yang (laki- 3h laki) @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 61 Orang-orang yang (perempuan) Dua yang (laki-laki) Dua yang (perempuan) Berikut ini akan dipaparkan ciri mubtada’ dalam bentuk dialog ilustratif; Mengenal Ciri Mubtada’ (dialog ilustratif episode 2) Ujang : “Ayo Lim, lanjutkan pembahasan kita kemarin!”, tagih Ujang kepada Salim atas pertanyaannya tempo hari. Salim : “Thoyib! Soal ciri mubtada’ kan?” Ujang : “Betul”. Salim : “Di dalam kitab al Mulakhkhos yang ditulis oleh Fuad Ni’mah dijelaskan, bahwa pada asalnya mubtada’ itu harus berupa ma’rifah. Orang Arab memiliki kaidah dalam bahasa mereka, bahwa mubtada’ itu tidak boleh nakiroh”. Ujang : “Ma’rifah itu yang pake al itu kan? Dan nakiroh itu yang nggak pake a/ itu kan?” Salim : “Ya. Benar sekali. Itu salah satunya. Nah sekarang kita akan mengenal apa itu ma’rifah, bismillah..” menyeruput kopinya yang masih hangat. @ Dipindai dengan CamScanner 62 NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU- “Dulu kita diajari kitab ini nih, kitab Jami'uddurus Al ‘Arabiyah”, terang Salim sambil menunjukkan kitabnya yang telah usang. Ujang : “Masya Allah tebal juga, sudah khatam kah?” Salim : “Belum, sampai sekarang pun aku masih pelajari kitab ini”. Ujang : “Nah, coba Antum jelaskan ma’rifah itu Lim!”. Salim : “Ma’rifah adalah isim (kata benda) yang sudah jelas maksud dan arahnya. Cirinya ada tujuh. Yang pertama, berawalan Al, seperti 12 ol wu, Yang kedua, karena idhofah. Seperti, «3! 26 ie os ah. Yang ketiga, di awali dengan harfu nida’ yaa (wahai/hei). Seperti, S=-1 y ey Yang keempat, isim ‘alam (nama orang). Seperti, «+ the wal de, Yang kelima, isim isyarah. Seperti, sts U3 wir ase. Yang keenam, dhomir (kata ganti). Seperti, (> 2.» Pe Dan yang ketujuh, isim maushuul (kata penghubung). Seperti i! «3! asl.“ Ujang : “Jelaskan apa itu ‘jelas maksud dan arahnya’ itu?” Salim : “Begini Jang. Ketika kita katakan 2, ini masih umum artinya, alias belum menjurus ke salah satu rumah. @ Dipindai dengan CamScanner NAHWU UNTUK YANG TIDAK SUKA NAHWU 63 Namun ketika kita katakan ¢..', maka maknanya sudah harus mengarah ke salah satu rumah, tergantung arah yang dimaksud si pembicara. Misalnya dengan menggunakan al, aku bilang, ‘5 =!" (rumah itu besar). Telunjukku sambil mengarah ke rumah hijau itu, Adapun ma’rifah dengan idhofah, misalnya 2~ itu tadi kan masih umum maknanya. Tetapi kalau kita katakan + 2, maka sudah jelas rumahnya siapa yang dimaksud, yaitu rumahnya Abbas. Sampai di sini Antum faham kan bahwa ma’rifah itu membuat kata tersebut jelas, khusus, dan mengarah ke sesuatu yang dimaksud si pembicara? (Ujang mengangguk). “Kita lanjutkan. Adapun ma’rifah dengan harfu nida’, umpama di kelas ada banyak anak, lalu kita panggil, ‘is v (hei, Nak). Maka jelaslah siapa yang dipanggil dari sekian banyak anak. Isim ‘alam juga begitu, sudah jelas namanya seperti, Muhammad, Abbas, Ali, Umar, Abu Bakr, dan lain-lain. Isim isyarah, saat kita menunjuk ke kitab tertentu, maka jelaslah kitab yang dimaksud. Misalnya, ‘+ Sts \is (ini kitab bagus). Selanjutnya, Dhomir . Misalnya jt

S-ar putea să vă placă și