Chapter 2 Basic Cost Management Concepts
Chapter 2 Basic Cost Management Concepts
Chapter 2.
Basic Cost Management Concepts
A. A Systems Framework
Operational Model for an Accounting Information System
Accou
nting Information System can be divided into 2 major subsystem :
1. Financial Accounting Information System
Inputs: well-specified economic events (payment of wages, purchase material)
Processes: rules and conventions established by the SEC and FASB
Outputs: financial statements for external users
2. Cost Management Information System
Concerned with producing output for internal users using input and processes needed
to satisfy management objectives
The cost management information system has three broad objectives that provide
information for:
1) Costing services, products, and other objects of interest to management
2) Planning and control
3) Decision making
2
Cost Management Information System also have two major subsystem :
1. Cost Accounting Information System
Cost mgmt subsystem designed to assign costs to individual product and services and
other objects of interest to managers
2. Operational Control Information System
Cost mgmt subsystem designed to provide accurate and timely feedback concerning
the performance of managers and other to their planning and control activities
The Financial accounting and cost management systems show us that different systems
exists to satisfy different purpose.
Definisi expense :
Expenses are expired costs which are deducted from revenues on the income
statement.
expense adalah penggunaan dari barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam suatu periode akuntansi. Dengan perkataan lain,
expense adalah biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan prestasi, dan karena
jenis biaya ini tidak lagi memberikan manfaat di waktu yang akan datang (expired)
maka expense akan dicantumkan dalam Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
sebagai pengurang dari Current Revenue
Cost Objects are anything for which costs are measured and assigned. Some cost objects
are tangible, such as the product we make; others are not such as activities we for which we
wish to accumulate cost information. Ex : cost to produce a bicycle, cost object is the bicycle.
Assigning cost accurately to cost object is crucial
Traceability means that costs can be assigned easily and accurately, using a causal
relationship. Methods of tracing:
a. Direct tracing (the most precise) : relies on physical observance of causal relationships
to assign costs to cost objects.
b. Driver tracing : relies on drivers as causal factors to assign costs to cost objects.
c. Allocation (the simplest, least expensive) : Costs that cannot be traced are considered
indirect costs and are allocated products in some predetermined way.
C.2. Product Cost definition can differ according to the objective being
served
Oleh karena akuntansi biaya bertujuan menyajikan informasi biaya yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen agar dapat mengelola perusahaannya dengan lebih efektif
dan efisien, maka dalam mencatat dan menggolongkan biaya harus selalu
diperhatikan untuk tujuan apa manajemen memerlukan informasi biaya tersebut. Hal
ini sejalan dengan prinsip different costs for different purposes, yaitu konsep
biaya berbeda-beda untuk tujuan yang berbeda pula. Tidak ada suatu konsep biaya
yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam tujuan. Oleh karena itu, konsep
biaya ini harus dipahami sesuai dengan maksud dan tujuan yang menyebabkan
timbulnya biaya yang bersangkutan.
4
a. Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung adalah biaya-biaya yang dapat ditelusuri (diidentifikasi) secara
langsung pada pemikul biaya, karena biaya ini mempunyai hubungan secara
langsung (sebab akibat) dengan pemikul biaya. Contohnya biaya bahan
langsung, biaya upah langsung, komisi penjualan.
5
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses
pengolahan bahan baku (raw material) sampai menjadi produk jadi (finished
goods). Biaya produksi dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Biaya bahan langsung (direct material cost), adalah biaya dari bahan baku yang
menjadi bagian yang integral dalam produk jadi.
b. Biaya upah langsung (direct labor cost), adalah biaya upah yang terkait secara
langsung dengan proses pembuatan barang jadi.
c. Biaya-biaya
produksi
tidak
langsung
(manufacturing
overhead,
factory
penetapan
kebijakan,
perencanaan,
pengarahan
eksekutif,
dan
pendapatan
penjualan.
Karena
biaya
produk
ditentukan
dalam
6
(expense) dalam laporan laba/rugi dalam periode dimana biaya tersebut terjadi.
Contohnya biaya komisi penjualan, biaya sewa, dan lain-lain.
Product costs (inventoriable costs)
Direct
materials
Direct labor
Prime cost
Manufacturing
overhead (MO)
Conversion cost
Direct cost
Indirect cost
Direct
cost
or
General &
administrative
expenses
indirect
7
Gambar Total progressive variable cost
Tingkat kegiatan
Proporsional,
terjadi
jika
pertambahan
biaya
sebanding
dengan
TVC
Rp
VC per unit
Tingkat kegiatan
Tingkat kegiatan
Gambar Total proportionately variable cost dan Average variable
cost
Degresif, terjadi jika pertambahan biaya lebih kecil dibandingkan dengan
pertambahan tingkat kegiatan perusahaan atau volume produksi. Ini berarti
perubahan biaya variabel per satuan tingkat kegiatan semakin kecil bila
tingkat kegiatan bertambah. Contoh: tingkat kegiatan bertambah 10%,
jumlah biaya variabel bertambah 8%, misalnya pengangkutan barang dalam
jumlah yang besar akan mendapat potongan.
Rp
Tingkat kegiatan
Gambar Total degressive variable cost
Ciri-ciri dari biaya variabel adalah:
(1) jumlah biaya ini berubah searah dengan perubahan tingkat kegiatan
perusahaan;
(2) biaya ini relatif tetap (konstan) untuk tiap satuan, jika perubahannya adalah
proporsional;
(3) dapat dibebankan kepada departemen dengan mudah dan tepat; dan
(4) biaya-biaya ini mudah dikendalikan oleh kepala departemen tingkat
operasional yang bersangkutan.
b. Biaya tetap (Fixed cost)
Adalah biaya yang secara totalitas dan dalam batas-batas tertentu (relevant
range) tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat kegiatan.
Rp
Rp
8
TFC
Relevant range
Tingkat kegiatan
FC per unit
Tingkat kegiatan
9
n Metode titik sebar (scattergraph method) - Page 85
n Metode regresi sederhana (method of least squares/regression analysis)
page 89
Variable cost
Fixed cost
Gambar Mixed Cost behavior
5. Menurut jangka waktu manfaatnya (periode akuntansi)
Perhitungan
laba/rugi
suatu
perusahaan
dilakukan
dengan
mempertemukan
(matching) antara pendapatan dalam suatu periode dengan biaya pada periode
yang sama. Untuk maksud ini, maka biaya harus digolongkan dalam hubungannya
dengan jangka waktu manfaatnya, yaitu pengeluaran modal (capital expenditure)
dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure).
a. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah biaya-biaya yang memiliki
masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya, biayabiaya
ini
dikapitalisasi
bersangkutan,
kemudian
dan
dicatat
akan
sebagai
dibebankan
cost
kepada
daripada
aktiva
yang
periode-periode
yang
10
periode akuntansi, sedangkan jika jumlah biaya tersebut relatif besar maka
dimasukkan sebagai pengeluaran modal.
Pertimbangan manajemen.
Apabila ditinjau dari manfaat dan jumlahnya terdapat kesulitan dalam
menggolongkan biaya tersebut, maka biasanya pertimbangan manajemen
menjadi
faktor
penentu
apakah
suatu
biaya
digolongkan
sebagai
jenjang
organisasi
yang
menjadi
tanggung
jawabnya.
Sedangkan
11
D.1. Income Statement : Manufacturing Firm
Laporan L/R yang disiapkan untuk pihak eksternal dikenal dengan absorption costing
income / full costing income. Disebut demikian karena seluruh manufacturing cost
dibebankan ke produk.
Manufacturing Cost:
Direct Material Cost
(DM)
Direct Labor Cost
(DL)
Manufacturing
Overhead
xxx
xxx
xxx
(xxx
)
xxx
(xxx
)
xxx
xxx
Manufacturing overhead:
Indirect material cost
Indirect labor cost
Depreciation
Etc
xx
x
xx
x
xx
x
xx
x xxx
xxx
xxx
(xxx
)
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx
)
xxx
12
12