0% found this document useful (0 votes)
46 views7 pages

8781 17363 1 SM

This document summarizes a study that investigated the correlation between family roles and medical treatment compliance among hypertension patients in Batu, North Minahasa, Indonesia. The study used a cross-sectional analytic survey design with 64 respondents selected through purposive sampling. Questionnaires were used to collect data on family roles and treatment compliance. The results found a significant correlation between family roles and treatment compliance among hypertension patients, with a p-value of 0.000. The study concluded that family roles influence treatment compliance.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
46 views7 pages

8781 17363 1 SM

This document summarizes a study that investigated the correlation between family roles and medical treatment compliance among hypertension patients in Batu, North Minahasa, Indonesia. The study used a cross-sectional analytic survey design with 64 respondents selected through purposive sampling. Questionnaires were used to collect data on family roles and treatment compliance. The results found a significant correlation between family roles and treatment compliance among hypertension patients, with a p-value of 0.000. The study concluded that family roles influence treatment compliance.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


BEROBAT PASIEN HIPERTENSI DI DESA BATU
KECAMATAN LIKUPANG SELATAN
KABUPATEN MINAHASA UTARA

Agnes Stella Koyongian


Rina Kundre
Jill Lolong

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : [email protected]

Abstract : Chronic disease defined as a medical condition or health issue related with the
symptoms or defections which are need a long term management. Hypertension become one
of the stern diseases and categorize as an illness that might kill someone quietly because
commonly the patient do not realize that himself or herself is suffering the hypertension
before he or she check the blood pleasure. The purpose of this study was to investigate the
correlation between family roles and medical treatment compliance of hypertension patients
in Batu South Likupang North Minahasa. The research method used cross sectional analytic
survey and chi square test for the statistical test. The population in this study was
hypertension patients who attended a medical treatment at the health centre clinic of Batu.
This study did in Batu on March 18 to April 18 2015. The sample taken in this research was
64 respondents and used purposive sampling technique. The Questionnaires used as the
instruments of this study. The result was p-value = 0.000. In conclusion there is any
significant correlation between family roles and the medical treatment compliance of the
hypertension patient. Suggestion the result of this study could give more information and
knowledge for those who want to do the research related to this study and developed by
correlating it with other variables such as self motivation and medical treatment of
hypertension patient.
Key Words : Family roles, compliance of medical treatment, hypertension patient.

Abstrak : Penyakit kronik di definisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka
panjang. Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang sangat serius dan dikategorikan sebagai
penyakit yang dapat membunuh seseorang secara diam-diam karena pada umumnya penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya.Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Peran Keluarga Dengan
Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi Di desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten
Minahasa Utara. Metode penelitian survey analitik dengan desain cross sectional dan uji
statistik yang digunakan uji chi square. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi
yang datang berobat di Puskesmas Batu. Penelitian ini dilakukan di Desa Batu pada tanggal
18 maret-18 april 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah 64 responden dengan
menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Hasil diperoleh p-value =0,000. Kesimpulan ada
hubungan peran keluarga dengan kepatuhan berobat pasien hipertensi. Saran Hasil penelitian
ini dapat memberikan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dan
dapat melakukan penelitian serta dapat mengembangkan dengan meneliti variabel lainnya
seperti motivasi diri dengan kepatuhan berobat pasien hipertensi.
Kata Kunci : Peran Keluarga, Kepatuhan Berobat, Pasien Hipertensi

1
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

PENDAHULUAN Hipertensi di perkirakan akan


Penyakit kronik didefinisikan meningkat dari tahun ke tahun, hal ini
sebagai kondisi medis atau masalah disebabkan karena adanya perubahan
kesehatan yang berkaitan dengan gejala- gaya hidup, mengkonsumsi makanan
gejala atau kecacatan yang tinggi lemak, kolesterol, merokok dan
membutuhkan penatalaksanaan jangka stres yang tinggi (Smeltzer dan Bare,
panjang (Smeltzer & Bare, 2002). 2002) dan pada tahun 2025 yang akan
Berdasarkan data World Health datang, jumlah penderita hipertensi
Organization (WHO) tahun 2005, diprediksi akan meningkat menjadi
prevalensi penyakit kronik didunia 29%, atau sekitar 1,6 miliar orang di
mencapai 60% dari kasus yang seluruh dunia (Tedjakusuma, 2012).
menyebabkan kematian. Jenis penyakit Ketidakpatuhan pada pasien hipertensi
kronik yang menyebabkan kematian dengan tidak minum obat secara teratur
adalah penyakit kardiovaskuler, kanker, dapat menyebabkan komplikasi pada
penyakit paru obstruksi kronik, penyakit hipertensi, sehingga dapat
diabetes melitus, dan hipertensi. menyebabkan kerusakan organ meliputi
Penyakit hipertensi menjadi salah satu otak, karena hipertensi yang tidak
penyakit yang sangat serius dan terkontrol dapat meningkatkan resiko
dikategorikan sebagai penyakit yang stroke kemudian kerusakan pada
dapat membunuh seseorang secara jantung. Hipertensi meningkatkan beban
diam-diam karena pada umumnya kerja jantung yang akan menyebabkan
penderita tidak mengetahui dirinya pembesaran jantung, sehingga
mengidap hipertensi sebelum meningkatkan resiko gagal jantung dan
memeriksakan tekanan darahnya (Jaya, serangan jantung. Selain itu peran dari
2009). keluarga sangat di butuhkan dalam
memberikan dukungan kepada pasien
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) hipertensi untuk rajin memeriksakan
tahun 2013 penyakit tidak menular, diri ketempat pelayanan kesehatan
terutama hipertensi terjadi penurunan untuk melakukan kontrol darah secara
dari 31,7 % tahun 2007 menjadi 25,8 % rutin (Jaya, 2009).
tahun 2013. Asumsi terjadi penurunan
bisa bermacam - macam mulai dari alat Keluarga dapat menjadi penentu
pengukur tensi yang berbeda sampai berhasil tidaknya pengobatan yang
pada kemungkinan masyarakat sudah dilakukan oleh seseorang dalam
mulai datang berobat ke fasilitas menjalani suatu pengobatan karena
kesehatan. Terjadi peningkatan keluarga dapat menjadi yang sangat
prevalensi hipertensi berdasarkan berpengaruh dalam menentukan
wawancara (apakah pernah terdiagnosis keyakinan dan nilai kesehatan individu
dan minum obat anti hipertensi) dari serta dapat juga menentukan tentang
7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% tahun program kesehatan yang dapat mereka
2013. Menurut WHO di dalam terima (Bailon dan Maglaya, 1989).
Guidelines terakhir tahun 1999, batas Peran keluarga dianggap sebagai salah
tekanan darah yang masih di anggap satu variabel penting yang
normal adalah kurang dari 135/85 mempengaruhi hasil perawatan pasien
mmHg. Tekanan darah lebih dari (Susan, 2002).
140/90 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Adapun nilai diantaranya Data yang telah di peroleh di
termasuk normal-tinggi di peruntukkan puskesmas menunjukkan terjadinya
bagi individu dewasa berusia di atas 18 peningkatan jumlah pasien hipertensi
tahun (Puspitorini, 2008). dari tahun ke tahun, dimana pada tahun

2
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

2013 jumlah pasien hipertensi tercatat ini menggunakan teknik purposive


ada 130 orang, dan pada tahun 2014 sampling.
dari bulan Januari sampai Oktober
meningkat menjadi 185. Berdasarkan Sampel yang di ambil dalam
pengamatan dan wawancara yang penelitian ini yaitu, 64 responden.
peneliti lakukan dengan 4 orang pasien Penelitian ini menggunakan insrument
hipertensi yang menyebabkan pasien skala guttman berupa lembar kuesioner
hipertensi tidak patuh dalam menjalani yang terdiri dari 3 bagian untuk
pengobatan serta tidak melaksanakan memperoleh data yaitu identitas
kontrol darah 3 di antaranya responden untuk mengetahui inisial
mengatakan tidak merasakan adanya responden, jenis kelamin (laki-laki atau
keluhan, kurangnya pengetahuan pasien perempuan), umur dan pendidikan.
hipertensi tentang gejala dan komplikasi
dari hipertensi, sehingga sebagian dari Pengukuran Peran Keluarga,
mereka terlambat mendeteksi dini instrumen yang digunakan yaitu
serangan hipertensi, peranan keluarga kuesioner atau daftar pertanyaan dengan
yang kurang dalam memberikan menggunakan skala guttman yang telah
dukungan pada pasien hipertensi dalam digunakan oleh peneliti sebelumnya atas
melakukan pengobatan dan 1 di nama Novian (2013) dan di modifikasi
antaranya mengatakan banyaknya oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari
aktivitas atau kesibukan yang di 10 item pertanyaan dengan
lakukan (Profil Puskesmas Likupang menggunakan penilaian jika responden
Selatan, 2014). menjawab ya, maka akan di beri skor
1, dan jika responden menjawab
Dengan latar belakang jumlah tidak, maka akan di beri skor 0.
hipertensi yang diperkirakan akan terus Selanjutnya dari seluruh jawaban
meningkat dari tahun ke tahun serta responden dianalisis untuk menentukan
komplikasi yang ditimbulkan dari kategori peran keluarga baik dan kurang
hipertensi dan kurangnya peranan dari baik. dengan Rumus :
keluarga , maka peneliti tertarik untuk Skor tertinggi x jumlah pertanyaan.
meneliti hubungan peran keluarga Skor terendah x jumlah pertanyaan.
dengan kepatuhan berobat pasien Hasil dari skor tertinggi dan
hipertensi. terendah di jumlahkan, kemudian di
bagi 2.
METODE PENELITIAN Apabila total jawaban responden
Penelitian ini menggunakan metode berada diatas nilai median (5) maka
penelitian survei analitik dengan desain dikategorikan Peran Keluarga Baik
cross sectional. Penelitian ini di dan apabila berada dibawah nilai
laksanakan di Desa Batu Kecamatan median (5) maka dikategorikan Peran
Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Keluarga Kurang Baik
Utara pada tanggal 18 Maret hingga
April 2015. Pengukuran Kepatuhan Berobat,
instrumen yang digunakan yaitu
Populasi dalam penelitian ini kuesioner dengan menggunakan skala
adalah seluruh penderita hipertensi yang guttman yang digunakan oleh peneliti
berjumlah 185 orang di Desa Batu sebelumnya atas nama Lengkong
Kecamatan Likupang Selatan Imelda M (2014) yang terdiri dari 6
Kabupaten Minahasa Utara. item pertanyaan dengan menggunakan
Pengambilan sampel dalam penelitian penilaian jika responden menjawab
ya, maka akan di beri skor 1, dan jika

3
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

responden menjawab tidak, maka Dalam melakukan penelitian, peneliti


akan di beri skor 0. Selanjutnya dari memperhatikan masalah-masalah etika
seluruh jawaban responden dianalisis penelitian yang meliputi : Informed
untuk menentukan kategori patuh dan consent lembar persetujuan diberikan
tidak patuh dengan Rumus : kepada responden yang akan diteliti yang
Skor tertinggi x jumlah pertanyaan. memenuhi kriteria inklusi dan disertai
Skor terendah x jumlah pertanyaan. judul penelitian dan manfaat penelitian.
Hasil dari skor tertinggi dan terendah Bila subjek menolak, maka peneliti tidak
di jumlahkan, kemudian di bagi 2. akan memaksakan kehendak dan tetap
Apabila total jawaban responden menghargai hak-hak subjek. Anonimity
berada diatas nilai median (3) maka (tanpa nama) untuk menjaga kerahasiaan,
dikategorikan Patuh dan apabila peneliti tidak akan mencantumkan nama
berada dibawah nilai median (3) maka responden, tetapi lembar yang diberi
dikategorikan Tidak Patuh kode. Confidentiality (kerahasiaan)
kerahasiaan informasi responden dijamin
Setelah melewati tahap akhir ini oleh peneliti dan hanya kelompok data
maka penelitian dapat dinyatakan selesai. tertentu yang akan dilaporkan sebagai
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil hasil penelitian.
penelitian ini diolah secara manual
dengan mengelompokkan hasil dari HASIL DAN PEMBAHASAN
lembar kuesioner yang dibagikan dan A. Hasil
selanjutnya dilakukan analisis 1. Analisis Univariat
menggunakan program pengolah uji a. Jenis Kelamin
statistik. Setelah itu diolah menggunakan Tabel 1. Distribusi Frekuensi
sistem komputerisasi, tahapan-tahapan Berdasarkan Jenis Kelamin
tersebut yaitu editing, coding, tabulating. Responden

Analisa data dalam penelitian ini Jenis Kelamin n %


adalah analisa univariat yang dilakukan Laki- laki 22 34,4
untuk menjelaskan setiap variabel
penelitian. Variabel independen dalam Perempuan 42 65,6
penelitian ini adalah peran keluarga dan Total 64 100
kepatuhan berobat sebagai variabel
dependen. Sumber : Data Primer 2015

b. Umur Responden
Analisa bivariat adalah analisa yang
Tabel 2. Distribusi Frekuensi
bertujuan untuk melihat hubungan antara
Berdasarkan Umur Responden
dua variabel yaitu variabel independen
dan variabel dependen, yaitu hubugan Umur n %
peran keluarga dengan kepatuhan berobat
pasien hipertensi adalah uji chi square. 28-41 21 32,8
Dengan menggunakan program komputer 42-55 27 42,2
dengan tingkat kemaknaan 95% (=0,05)
untuk melihat hasil kemaknaan 56-68 16 25,0
penghitungan statistik digunakan batas Total 64 100
kemaknaan nilai p 0,05. Penerimaan
terhadap hipotesis apabila nilai p < 0,05 Sumber : Data Primer 2015
(ada hubungan) sedangkan penolakan
terhadap hipotesis apabila nilai p > 0,05
(tidak ada hubungan yang bermakna).

4
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

c. Pendidikan Responden Kecamatan Likupang Selatan


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kabupaten Minahasa Utara.
Berdasarkan Pendidikan
Responden

Pendidikan n %
SD 13 20,4
SMP 15 23,4
SMA 26 40,6
B. Pembahasan
PT 10 15,6
Berdasarkan hasil penelitian yang
Total 64 100 dilakukan pada pasien hipertensi di desa
Batu Kecamatan Likupang Selatan
Sumber : Data Primer 2015 Kabupaten Minahasa Utara didapatkan,
bahwa sebagian besar peran keluarga
d. Peran Keluarga
Tabel 4. Distribusi Frekuensi kurang baik dan di kategorikan tidak
Berdasarkan Peran Keluarga patuh berobat ada 19 responden
Responden (29,7%), yang peran keluarga kurang
baik dan patuh berobat ada 4 responden
Peran Keluarga n % (6,2%), sedangkan yang peran keluarga
baik dan tidak patuh berobat ada 6
Baik 41 64,1 responden (9,4%), dan yang peran
Kurang Baik 23 35,9 keluarga baik dan patuh berobat ada 35
responden (54,7%).
Total 64 100
Sumber : Data Primer 2015 Hasil analisis statistik yang
menggunakan uji chi-square diperoleh
e. Kepatuhan Berobat nilai p= 0,000 yang berarti nilai p lebih
Tabel 5. Distribusi Frekuensi kecil dari (0,05), sehingga Ho ditolak
Berdasarkan Kepatuhan Berobat maka dapat disimpulkan terdapat
Responden Hubungan Peran Keluarga Dengan
Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi di
Kepatuhan n % Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan
Berobat Kabupaten Minahasa Utara.

Patuh 39 60,9 SIMPULAN


Tidak Patuh 25 39,1 1. Sebagian besar responden pasien
Total 64 100 hipertensi yang berada di desa Batu
Kecamatan Likupang Selatan
Sumber : Data Primer 2015 Kabupaten Minahasa Utara peran
keluarga baik.
2. Analisis Bivariat 2. Sebagian besar pasien hipertensi
Hubungan Antara Variabel yang berada di desa Batu
Independen dan Variabel Kecamatan Likupang Selatan
Dependen Kabupaten Minahasa Utara patuh
Tabel 6. Distribusi Hubungan berobat.
Peran Keluarga Dengan 3. Terdapat hubungan peran keluarga
Kepatuhan Berobat Pasien dengan kepatuhan berobat pasien
Hipertensi Di Desa Batu
5
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

hipertensi di desa Batu Kecamatan kepatuhan pasien dalam minum


Likupang Selatan Kabupaten obat.
Minahasa Utara, dengan hasil uji (http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_di
Chi Square nilai p = 0,000 < = gital/Nandang%20Tisna.pdf).
0,05. Diakses tanggal 24 oktober 2014;
pukul 11.20

DAFTAR PUSTAKA Lengkong, Imelda M (2014). Hubungan


Peran Pengawas Menelan Obat
Annisa, F., Wahiduddin, & Ansari, J. Dengan Keteraturan Berobat
(2013). Faktor yang berhubungan Penderita Tuberkolosis Paru di
dengan kepatuhan berobat hipertensi Puskesmas Girian Weru Kota
pada lansia. Bitung. Manado : Universitas Sam
(http://repository.unhas.ac.id/bitstrea Ratulngi.
m/handle/123456789/9370/A.%20Fit
ria%20Nur%20Annisa_K11110020. Laurence M. Dkk. (2002). Diagnosis dan
pdf?sequence=1). Diakses tanggal 24 Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit
oktober 2014; pukul 10.30 wita Dalam jilid1 (terjemahan Abdul
Gofur). Jakarta: Salemba Medika.
Bailon & Maglaya. (1989). Tinjauan Teori
Asuhan Keperawatan. Mubarak, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan
Komunitas I Pengantar dan Teori.
Caplan NM. (1997). clinical hypertension, 8 Jakarta : Salemba Medika
Ed. Lippincott: williamas dan
Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan.
Wilkins.
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Effendy, N. (1998). Dasar-Dasar
Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan
Keperawatan Kesehatan
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Masyarakat, EGC, Jakarta
Cipta
Ekarini. D (2011). Faktorfaktor yang
Notoatmdjo, S. (2005). Teori dan aplikasi
berhubungan dengan tingkat
promosi kesehatan. Jakarta, PT
kepatuhan klien hipertensi dalam
Rineka Cipta.
menjalani pengobatan.
Notoatmodjo (2010). Metodologi Penelitian
(http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
id/index.php/JK/index).Diakses
tanggal 23 oktober 2014; pukul Novian, A. (2013). Faktor Yang
11.08 Wita Berhubungan Dengan Kepatuhan
Diet Pasien Hipertensi.
Friedman, M. (2010). Buku Ajar
http://lib.unnes.ac.id/18269/1/64504
Keperawatan Keluarga : Riset, Teori
06579.pdf. Diakses tanggal 23
Dan Praktek Edisi 5. Jakata : EGC
oktober 2014; pukul 15.00
Gama, Sarmadi, I & Harini, I. (2012).
Puspitorini, M (2008). Hipertensi Cara
Kepatuhan kontrol penderita
Mudah Mengatasi Tekanan Darah
hipertensi dengan kejadian stroke.
Tinggi. Jogjakarta: Image Press.
[online]
http://jurnalkeperawatanbali.com. Puskesmas liksel, (2014). Profil Puskesmas
Likupang Selatan. Sistem Informasi
Jaya, N (2009). Faktor faktor yang
Kesehatan
berhubungan dengan tingkat

6
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus 2015

Purwanto, H. (2006). Pengantar Perilaku Trianni L. (2012). Hubungan Antara


Manusia untuk Perawat. Jakarta : Tingkat Pendidikan Dan Dukungan
EGC Keluarga Terhadap Kepatuhan
Berobat Pada Penderita Hipertensi.
Riskesdas, (2013). Laporan Hasil Riset http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/ejou
Kesehatan Dasar Riskesdas rnal/index.php/ilmukeperawatan/artic
Nasional. Jakarta: Depkes RI le/view/128/153. Diakses tanggal 20
http://www.depkes.go.id/resources/d mei 2015 ; pukul 19.10
ownload/general/Hasil%20Riskesdas
%20203.pdf. Diakses tanggal 24 Wolfr, H. P (2006). Hipertensi: Cara
oktober 2014; pukul 10.30 Mendeteksi Dan Mencegah Tekanan
Darah Tinggi Sejak Dini. Jakarta :
Sarampang Y.T, Tjitrosantoso H.M, dan Buana Ilmu Populer
Citraningtyas G.(2013). Hubungan
Pengetahuan Pasien Hipertensi WHO, (1999) Klasifikasi Hipertensi.
Tentang Obat Golongan ACE Guidelines Subcommittee.World
Inhibitor Dengan Kepatuhan Pasien Health Organization International
Dalam Pelaksanaan Terapi Society of hypertension guidelines
Hipertensi for the management of
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php hypertension.J Hypertens.
/pharmacon/article/viewFile/5421/49
28 Diakses tanggal 24 mei 2015 ;
pukul 20.37
Setiadi, (2008). Keperawatan Keluarga,
EGC, Jakarta,
Smeltzer S dan Bare B. (2002) Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth edisi 8 Volume
1,2. Jakarta: penerbit Buku
Kedokteran Indonesia EGC.
Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan.
Jakarta : Gramedia Widia Sarana.
Sustarini L. (2004). Hipertensi. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Susan B. (2002). Peran Perawat Sebagai
Pendidik. Buku Kedokteran EGC.
Tedjakusuma, P. (2012). Tatalaksana
Hipertensi, Cermin Dunia
Kedokteran.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi
PSIK UNSRAT. (2013). Panduan
penulisan : Tugas Akhir Proposal
dan Skripsi. Manado : PSIK
UNSRAT

You might also like