Bank CIMB: Compensation & Motivation Impact
Bank CIMB: Compensation & Motivation Impact
Daniel A. Retraubun
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to identify and analyze how Compensation (X1) and Work
Motivation (X2) simultaneously and partially influencing Employee working Satisfaction (Y).
This research was exercised on employees of Bank CIMB Headquarter office at the Digital
Banking, Branchless and Partnership Subdirectory area Sudirman, South Jakarta. The type of
method used in this research is associative research to convey the impact of independent
variables to dependant variables.
The population and sample of this research are 70 employees of Bank CIMB Headquarter
office at the Digital Banking, Branchless and Partnership Subdirectory area Sudirman, South
Jakarta using questionnaires as research instrument with validity and reliability test as data
analysis instruments to test the data quality; And multiple linear regression to test the
hypothesis.
Partial results of this study indicate that the variable compensation had amounted to 2,344 while the
influence of work motivation has the effect of 6.185 on employee job satisfaction. simultaneous
compensation and motivation has a positive and significant impact on employee job satisfaction,
whereby the contribution made by these two independent variables by 52.7%, while 47.3% are
influenced by other factors.
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini kepuasan kerja merupakan variabel utama, dimana kepuasan kerja
merupakan salah satu elemen yang penting dalam suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi
perilaku kerja karyawan. Perusahaan juga perlu memberikan perhatian penuh pada faktor-
faktor yang menjadi harapan-harapan dari karyawan seperti memberikan gaji yang layar,
sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan kerja yang sehat, dan lain-lain. Menurut
Luthans (2006: 243) kepuasan kerja merupakan hasil sebuah persepsi karyawan mengenai
1
seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Sedangkan menurut
Setiawan dan Ghozali (2006:159) kepuasan kerja adalah kondisi menyenangkan atau secara
emosional positif yang berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman
kerjanya. Hal ini diperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gijon (2013) yang
menyatakan bahwa motivasi, kompetensi dan budaya kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
Kompensasi sebagai sesuatu yang diterima sebagai pengganti jasa mereka pada
perusahaan dan pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen
sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan
individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian adalah baik, dengan
artian lainnya bahwa adanya gaji yang diterima karyawan, dirasa telah sesuai dengan pekerjaan
dan beban kerja karyawan, adanya kesesuaian gaji yang diterima karyawan dan diberikan tepat
pada waktunya setiap bulan, adanya perusahaan yang telah memberikan insentif kepada setiap
karyawan yang berprestasi pada pekerjaannya, adanya perusahaan yang memberikan insentif
kepada setiap karyawan sesuai dengan prestasi kerja yang dicapai karyawan dalam
pekerjaannya, adanya perusahaan yang memberikan bonus kepada setiap karyawan yang
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, adanya perusahaan yang memberikan
tunjangan kepada setiap karyawan sesuai dengan jabatan karyawan diperusahaan, adanya
fasilitas dikantor yang disediakan oleh perusahaan yang dirasa telah dapat menunjang aktivitas
kerja karyawan dengan baik, dan adanya karyawan yang mendapatkan pujian dan pengakuan
dari pimpinan apabila karyawan telah mencapai hasil kerja dengan baik, telah menjadikan
karyawan merasa nyaman dan sesuai dengan beban dan tugas yang telah diberikan oleh
organisasi dibidang kerjanya sehingga karyawan akan lebih senang dan mencintai
pekerjaannya. Penjelasan ini diperkuat dan didukung hasil penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Yusron et., al (2015) yang meyatakan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh
2
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal yang sama juga dihasilkan oleh penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Sania (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
Disamping kompensasi, motivasi juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan
oleh perusahaan. Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak manajemen
mengenai masalah motivasi dalam bekerja adalah melakukan usaha pemotivasian pada
karyawan melalui serangkaian usaha tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, sehingga
motivasi dan kepuasan kerja karyawan dalam bekerja akan tetap terjaga. Hal ini di perkuat dari
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prabu (2005:24) yang mengatakan bahwa
Dalam penelitian ini penulis memilih Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat
digital banking, branchless and partnership area Sudirman Jakarta Selatan. Pada pra-
penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan lima orang karyawan khususnya mengenai
kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja, penulis memberikan sejumlah pertanyaan mengenai
memacu dalam bekerja, selain ini masalah yang dihadapi dalam pekerjaan serta apakah secara
keselurahan karyawan merasa puas bekerja pada perusahaan ini, hasil wawancara yang penulis
lakukan dengan kelima karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital
banking, branchless and partnership area Sudirman Jakarta Selatan ditemukan terdapat tiga
karyawan yang merasa puas bekerja pada perusahaan ini tetapi ada beberapa hal yang harus
ditingkatkan, satu karyawan merasa tidak puas, dan satu karyawan lagi merasa bahwa bekerja
pada perusahaan ini hanya biasa saja tidak merasa puas maupun tidak puas. Dari sisi
sistem remunerasi yang kompetitif, adil, seimbang, dan selalu memastikan karyawan yang
menerima imbalan dibawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, memberikan
3
pelatihan-pelatihan, promosi jabatan, program pensiunan, selain itu perusahaan bekerja sama
dan juga memberikan kesempatan dan tanggung jawab untuk mengerjakan pekerjaan. Tetapi
terdapat masalah dalam pemberian kompensasi untuk karyawan masih dibawah standar
dibandingkan dengan bank swasta lain contoh seperti limit rawat jalan masih dibawah standar
jika dibandingkan dengan standar bank luar negeri seperti Standart Chartered atau HSBC,
padahal CIMB Niaga juga merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang
dimiliki oleh pihak luar negeri, selain itu rumitnya alur birokrasi pada saat ingin menjalankan
program-program untuk nasabah maupun untuk pembayaran pihak ke-tiga, terkadang pihak
finance (keuangan) terkesan lamban dalam bekerja karena banyaknya aturan-aturan dan
ketentuan yang cukup rumit, sehingga dapat menurunkan motivasi dan kepuasan kerja
karyawan.
Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai kerja keras dan semakin
Sumber Daya yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Semua pendapatan yang berbentuk
uang, jasa yang diberikan itu dinamakan kompensasi (Hasibuan. 2009 : 118). Menurut Rivai
dan Sagala (2009) kompensasi terdiri atas kompensasi langsung seperti gaji, upah maupun
perusahaan.
4
Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya dorongan atau menggerakkan.
Motivasi dalam manajemen merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya (Robbins dan Judge 2009: 222).
Menurut Koontz (1990) dalam (Hasibuan, 2009: 219) motivasi mengacu pada dorongan dan
usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan
tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah prilaku kerja (kerja utuk mencapai tujuan), dan
motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian
dari hubungan internal dan eksternal perusahaan. Sedangkan menurut Rivai dan Sagala
(2009:455) Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu
Kepuasan Kerja
Gomes (2009:182) mengungkapkan adanya dua teori yang berhubungan dengan kepuasan
kerja yaitu teori keadilan dan diskrepensi, teori ini menghubungkan kepuasan dengan rewards
yang diterima. Penjelasan mengenai teori keadilan akan membantu seseorang untuk
mengetahui perlakuan yang telah diterima sudah secara adil atau tidak, sedangkan teori
diskrepensi membantu menentukan apa yang seharusnya diterima dengan kenyataan yang dia
terima. Menurut Robbins (2003) dalam (Wibowo 2012 :78) kepuasan kerja merupakan sikap
terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang
diterima dan jumlah yang seharusnya diterima. Definisi lain kepuasan kerja adalah penilaian
atas suatu pekerjaan apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dikerjakan
(Bangun, 2012:327). Melalui penjelasan diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan
dan menilai segala aspek yang ada didalam pekerjaannya, sehingga timbul dalam dirinya
5
perasaaan senang terhadap situasi kerja dan rekan sekerjanya. Apa yang dirasakan oleh
individu tersebut bisa positif atau negatif, tergantung dari persepsi terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja merupakan keadaan penting yang harus dimiliki setiap karyawan yang bekerja
dimana manusia tersebut mampu berinteraksi dengan lingkungan kerjanya dan mereka akan
Penelitian Terdahulu
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja secara signifikan dan positif. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dua faktor yang menyatakan kepuasan ataupun ketidakpuasan
dapat dipengaruhi kondisi tempat bekerja, kualitas, keamanan, pengawasan kerja serta
hubungan berlangsung dengan orang lain (Wibowo 2012 : 502). Kompensasi terhadap
karyawan mempengaruhi kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan, apabila seorang karyawan
mendapatkan kompensasi yang pantas atas apa yang sudah dikerjakan pada perusahaan, maka
tentunya karyawan tersebut akan mendapatkan kepuasan kerja yang baik, hal ini juga dikuatkan
oleh teori milik Hasibuan (2003) dalam Kadarisman (2012:86) bahwa tujuan pemberian
kompensasi (balas jasa) adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,
motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
Motivasi kerja akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Apabila
seorang karyawan yang setiap hari bekerja di sebuah perusahaan dan memiliki motivasi kerja
yang baik tentunya akan memberikan dampak positif pada loyalitas dan produktivitas
karyawan dan tentunya karyawan tersebut akan memiliki kepuasan kerja yang baik pula karena
motivasi kerja memiliki dampak positif terhadap kepuasan kerja, Handoko (2008 : 194)
6
mengatakan bahwa hubungan motivasi terhadap kepuasan kerja adalah motivasi yang ada pada
diri seseorang merupakan pendorong yang mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan
kepuasan dirinya. Motivasi ditunjukkan dalam faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, yang mana
motivasi intrinsik lebih berorientasi kepada perilaku yang memperlihatkan kepuasan pada
pemenuhan psikologis seperti keinginan untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari
atasan, keinginan untuk dapat hidup dan keinginan untuk berkuasa, sedangkan motivasi
ekstrinsik lebih kepada pemenuhan tidak langsung seperti materi, kondisi lingkungan kerja,
kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan
tanggung jawab serta peraturan yang fleksibel (Sutrisno 2011 : 110). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi faktor-faktor motivasi yang diberikan maka akan semakin tinggi pula
Karyawan yang mendapatkan kompensasi yang pantas dari perusahaan baik kompensasi
materi maupun kompensasi non materi dan memiliki motivasi kerja yang tinggi tentunya akan
mendapatkan kepuasan kerja yang baik pula. Hal ini tentunya akan berdampak pada hasil
pekerjaan para karyawan dan mempengaruhi produktifitas karyawan dan perusahaan. Sehingga
kompensasi dan motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan
itu sendiri dan berdampak pada perusahaan. Hal ini juga diperkuat oleh teori milik Werther and
Davis (1996) dalam Kadarisman (2012:1) kompensasi adalah apa yang karyawan terima
sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Hasibuan (2003) dalam Kadarisman
(2012:86) menyatakan bahwa tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) adalah sebagai ikatan
kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin serta
pengaruh serikat buruh dan pemerintahan. Sehingga kompensasi yang di terima oleh karyawan
sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan memberikan dampak positif terhadap
perusahaan.
7
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan pembahasan dalam tinjauan teori, dapatlah disusun hipotesis sebagai berikut:
Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and
Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and partnership
kepuasan kerja karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital
karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless
Model Penelitian
Berikut ini adalah gambaran hubungan antar variabel yang dikonsepkan dalam bentuk
model yang mendeskripsikan proses pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja.
Kompensasi H1
H4
(X1) Kepuasan Kerja
H2 (Y)
Motivasi
(X2)
H3
8
METODE RISET
Populasi pada penelitian ini menggunakan karyawan pada kantor pusat Bank CIMB
Niaga subdirektorat digital banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta
Selatan. Sampel yang digunakan yaitu karyawan yang berada pada jabatan/level officer (junior
probability sampling dengan kriteria karyawan : posisi karyawan dibawah manager, karyawan
Analisis Data
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner yang
akan digunakan. Kuesioner dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan apa yang
Menurut Hasyim dan Anindita (2009:92) Validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap
kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur sah tidaknya suatu pertanyaan dalam
penelitian. Tujuan dari uji validitas adalah mengetahui ketetapan serta kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungi ukurnya supaya data dapat diperoleh secara
relevan atau jelas dan sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut. Berikut rumus
untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen dengan membandingkan indeks korelasi
N( XY) ( X Y)
r = [n X 2 ( X)2 ] [n Y 2 ( Y)2 ]
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
9
X = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Dengan jumlah N: 30, dan tingkat kesalahan 5% maka nilai validitas sebesar 0,361.
Uji Reliabilitas
Menurut Hasyim dan Anindita (2009:92) berpendapat bahwa uji reliabilitas adalah suatu
bentuk pengujian terhadap kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur konsistensi
angkanya berbeda dalam rentang 0-1 semakin mendekati angkat 1 dan 0.6 maka
reliabilitasnya semakin tinggi. Sebaliknya bila semakin 0 (nol) maka reliabilitasnya semakin
rendah, uji reliabilitas data digunakan rumus Cronbach Alpha, dengan rumus :
(K) (1 b2 )
r11 =
K1 t 2
Keterangan :
t2 : Varian total
10
Hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus-rumus yang digunakan
selanjutnya dipadukan dengan nilai range atau ketentuan yang telah ditetapkan secara
Analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2009) adalah analisis yang digunakan
peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Untuk melihat pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja dalam penelitian ini, digunakan metode analisis regresi linear berganda,
sebagai berikut :
= a++ + e
Y = Kepuasan kerja
a = Konstanta
b1 & b2 = Koefisien regresi yang akan dihitung
X1 = Kompensasi
X2 = Motivasi Kerja
e = Standar error
Model analisis ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap Kepuasan Kerja, baik secara bersama-sama, maupun secara parsial. Pengujian
hipotesis atas regresi dan korelasi digunakan dengan alat analisis berikut :
11
Model analisis ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap Kepuasan Kerja, baik secara bersama-sama, maupun secara parsial. Pengujian
hipotesis atas regresi dan korelasi digunakan dengan alat analisis berikut :
Menurut Hasyim dan Anindita (2009: 198) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh
mempengaruhi variabel dependen atau tidak. Bila nilai thitung > dari ttabel atau tingkat
signifikan < dari 5% ( = 5%), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Ini berarti variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Bila nilai thitung < ttabel atau tingkat signifikan > dari 5% ( = 5%), maka hipotesis nol
diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Ini berarti variabel independen tidak berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian uji-t dihitung dengan menggunakan
rumus :
Dimana :
r = Nilai Korelasi
n = Jumlah pengamatan
1) Menentukan hipotesis
3) Kriteria pengujian
12
1. Jika signifikansi > 0.05 maka Ho diterima
4) Perhitungan nilai : t = r 2
keterangan:
r = koefisien korelasi
5) Kesimpulan
atau tidak secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Bila nilai
Fhitung > Ftabel atau tingkat signifikan < 5% ( = 5%), maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Ini berarti ada pengaruh antara variabel independen secara simultan
Bila nilai Fhitung < Ftabel atau tingkat signifikansi > 5% ( = 5%), maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen
13
Dimana:
n = Jumlah pengamatan
Dimana:
n = Jumlah pengamatan
= Tingkat signifikansi
variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sugiyono (2009) menjelaskan
14
Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
paling baik dalam analisa regresi yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien
determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R2) nol, berarti
Dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
15
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Kompensasi
Terdapat dua jenis kompensasi, yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak
langsung. Kompensasi langsung adalah kompensasi manajemen seperti upah, insentif (Dessler,
2009), sedangkan kompensasi tidak langsung adalah program penghargaan kepada karyawan
sebagai bagian keuntungan perusahaan (Nawawi, 2011). Dalam penelitian ini dimensi yang
digunakan adalah dimensi menurut Rivai dan Sagala (2009), kompensasi terbagi atas
kompensasi langsung (gaji, upah) dan tidak langsung (jaminan sosial, fasilitas umum).
Motivasi
Dalam penelitian ini variabel motivasi menggunakan indikator dari teori motivasi
Herzberg (1966), menggunakan salah satu dari dua teori Herzberg, yaitu teori motivator factor
tanggung jawab (responsibility), pekerjaan itu sendiri (work it self), dan mengalami
peningkanan (advancement).
Kepuasan Kerja
terhadap pekerjaan dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian ini
variabel kepuasan kerja menggunakan dimensi kepuasan kerja dari Robbins & Judge (2009)
yang terdiri atas sifat pekerjaan, pengawasan, bayaran saat ini, peluang promosi, dan hubungan
Statistik Deskriptif
Berdasarkan data yang terkumpul dari 70 responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini diperoleh informasi mengenai karakteristik responden yang menjawab kuesioner
16
tentang pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Bank
CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta
Berikut ini merupakan data hasil analisa jenis kelamin karyawan Bank CIMB Niaga
Pria 27 38,6
Wanita 43 61,4
Total 70 100
Dari hasil perhitungan pada tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa karyawan berdasarkan
jenis kelamin pria berjumlah 27 orang (38,6%), dan jenis kelamin wanita berjumlah 43 orang
(61,4%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan berjenis kelamin wanita lebih mendominasi
Berikut ini merupakan hasil analisa umur karyawan Bank CIMB Niaga subdirektorat
<25 14 20
25-30 31 44,4
31-35 15 21,4
36-40 5 7,1
40> 5 7,1
Total 70 100
Sumber : data primer yang diolah (2017)
Dari hasil perhitungan pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang
mempunyai usia <25 tahun berjumlah 14 orang (20%), usia 25 30 tahun berjumlah 31 orang
17
(44,3%), usia 31 35 tahun berjumlah 15 orang (21,5%), usia 36 40 tahun berjumlah 5 orang
(7,1%), dan usia >40 tahun berjumlah 5 orang (7,1%) . Hal ini menunjukan bahwa karyawan
Berikut ini merupakan hasil analisa lama kerja karyawan Bank CIMB Niaga subdirektorat
Dari hasil perhitungan pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa lama kerja karyawan
yang mencapai 6 bulan 2 tahun berjumlah 33 orang (47,2%), 3 5 tahun berjumlah 22 orang
(31,4%), 6 8 tahun berjumlah 7 orang (10%) dan yang bekerja >8 tahun berjumlah 8 orang
(11,4%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan yang lama kerja 6 bulan 2 tahun lebih
Berikut ini merupakan hasil analisa karyawan Bank CIMB Niaga subdirektorat digital
banking, branchless and partnership area Sudirman, berdasarkan latar belakang pendidikan :
SMA 6 8,6
Diploma / Sederajat 7 10
S1 / Sederajat 52 74,3
S2 / Sederajat 5 7,1
Total 70 100
Sumber : data primer yang diolah (2017)
18
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang berlatar
belakang pendidikan SMA berjumlah 6 orang (8.6%), Diploma berjumlah 7 orang (10%), S1
berjumlah 52 orang (74,3), dan S2 berjumlah 5 orang (7,1%). Hal ini menunjukan bahwa
Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan yang ada pada
kuisioner yang digunakan (valid) untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian,
dikatakan valid apabila pada tabel corelation nilai pearson cerrelation dari 30 responden
didapatkan hasil dengan nilai > 0,361. dikatakan tidak valid jika < 0,361. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini digunakan untuk menunjukan konsistensi butir pertanyaan yang digunakan atau
sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.. Dapat dilihat dalam tabel nilai kritis
untuk korelasi r product moment. Hasil Uji Reliabilitas dinyatakan reliabel jika hasil
TABEL 7
Hasil Pengujian Reliabilitas dan Validitas Variabel
Variabel Reliabilitas Validitas
Kompensasi (6 pernyataan) 0,610 > 0,6 0,444 0,681 > 0,361
Motivasi (14 pernyataan) 0,890 > 0,6 0,402 0,786 > 0,361
Kepuasan Kerja (12 pernyataan) 0,878 > 0,6 0,426 0,823 > 0,361
Pengujian Hipotesis
Anlisis ini digunakan untuk mengukur serta menguji pengaruh Kompensasi dan
Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja khususnya, untuk variabel Kompensasi (X1), dan
Motivasi Kerja (X2), maka dilakukan pengolahan data dengan persamaan regresi linear
berganda dengan menggunakan bantuan alat instrumen statistik. Hasil data olahan tersebut
19
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficient
Model
B t Sig.
1 (Constant) ,055 ,169 ,867
X1 ,238 2,344 ,022
X2 ,666 6,185 ,000
a.Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil output statistik pada tabel 8. diatas, maka diperoleh persamaan
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
X1 = Kompensasi
X2 = Motivasi Kerja
e = error
1) Konstanta (0) = 0,055 menunjukkan besarnya variabel kepuasan kerja yang tidak
dipengaruhi oleh variabel kompensasi (X1), dan motivasi kerja (X2) atau variabel bebas
2) Nilai koefisien (1) sebesar 0,238 menunjukkan bahwa jika variabel kompensasi
3) Nilai koefisien (2) sebesar 0,666 menunjukkan bahwa jika variabel motivasi kerja
20
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel independent terhadap
variabel Y).
variabel Y).
nilai signifikan 0,022 < 0,05 atau thitung = 2,344 > ttabel = 1,66757. Maka Ha diterima
variabel Y)
21
Ha : 1 0 (artinya variabel X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Y).
Berdasarkan hasil output statistik tabel 9. diatas, diperoleh = dengan nilai sig
0,000 < 0,05 atau thitung = 6,185 > ttabel = 1,66757. Maka Ha diterima dan H0 ditolak
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam analisa regresi
sudah tepat atau belum, dan melihat apakah secara simultan variabel independen
Terima H0, Jika Fhitung < Ftabel atau nilai sig F > 0.05
Terima Ha, Jika Fhitung > Ftabel atau nilai sig F < 0.05
Berdasarkan hasil output statistik tabel 10. diatas, hasil angka Fhitung = 39,435 > Ftabel
= 3,13 atau signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi kepuasan kerja Y atau dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
kedua variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat kepuasan
kerja Y.
22
Hasil Analisa Koefisien Determinasi
Analisa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dilakukan dengan sampel
variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang
Berdasarkan hasil output statistik tabel 11. diatas, maka besarnya pengaruh langsung
variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y adalah sebesar 0,527 atau 52,7 %. Adapun sisa
pengaruh sebesar 47,3 % (100% - 52,7 %) ditentukan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Pengujian Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, peneliti melakukan analisis regresi linear berganda
yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 8. menunjukan bahwa variabel kompensasi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap varibel kepuasan kerja (Y). Hasil ini dibuktikan
dengan nilai Sig. Kompensasi (X1) sebesar = dengan nilai signifikan 0,022 < 0,05 atau thitung
= 2,344 > ttabel = 1,66757. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 dalam penelitian
ini diterima.
Kompensasi sebagai sesuatu yang diterima sebagai pengganti jasa karyawan pada
perusahaan dan pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen
sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan
diberikan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and
partnership area Sudirman, Jakarta Selatan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan,
melalui indikator yang ada yaitu kompensasi yang terdiri atas kompensasi langsung khususnya
23
berupa gaji dengan artian bahwa adanya kesesuaian gaji yang diterima dan diberikan tepat pada
waktunya setiap bulan, hal yang sama juga berlaku terhadap kompensasi tidak langsung
biasanya berupa jaminan sosial, fasilitas perlindungan diri, maupun fasilitas umum yang
memadai dengan demikian karyawan akan merasa puas dalam bekerja sebaliknya jika hal ini
tidak terpenuhi maka kepuasan kerja karyawan akan menurun. Hal ini dibuktikan melalui
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusron, dkk yang menyatakan bahwa kompensasi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, hal yang sama juga
ditunjukan oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Astuti & Sudharma (2013) dimana
variabel kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Hotel BakungS Beach Cottages Kuta-Bali, semakin baik sistem kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat dengan demikian apa yang
Pengujian Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pada tabel 8. menunjukan bahwa variabel motivasi
kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap varibel kepuasan kerja (Y). Hasil ini
dibuktikan dengan nilai Sig. Motivasi (X2) sebesar = dengan nilai signifikan 0,000< 0,05
atau thitung = 6,185 > ttabel = 1,66757. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 dalam
Ini berarti bahwa semakin tinggi pemberian motivasi maka semakin tinggi pula kepuasan
kerja karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and
partnership area Sudirman, Jakarta Selatan, sebaliknya jika motivasi tidak dilakukan maka
akan menimbulkan ketidakpuasan kerja karyawan. Hal ini relevan dengan pendapat Hasibuan
(2009), mengartikan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Terdapat beberapa indikator motivasi yang perlu
24
diperhatikan seperti teori dua faktor yang diungkapkan oleh Frederick Herzberg (1966) salah
satu diantaranya adalah teori faktor motivasi (motivation factor) yang memiliki beberapa
(responsibility), pekerjaan itu sendiri (work it self), dan peningkatan (advancement). Hasil dari
penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sania (2012)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan kepuasan
kerja karyawan bagian office (non medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center, hal yang sama
juga ditemukan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kartika & Kaihatu (2010) yang
menemukan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
Pengujian Hipotesis 3
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2)
secara simultan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
dengan statistik uji regresi pada tabel 10. dimana variabel kompensasi (X1) dan motivasi kerja
(X2) mempunyai nilai Fhitung = 39,435 > Ftabel = 3,13 atau signifikan sebesar 0,000 < 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (Y), sehingga H3 dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusron, dkk (2015)
yang menyatakan bahwa variabel kompensasi dan motivasi berpengaruh secara simultan
terhadap kepuasan kerja karyawa PT. Nusapro Telemedia Persada Cabang Banyuwangi, hal
yang sama juga dibuktikan melalui penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliana, dkk
(2015) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi
dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasi Kota Metro.
Dengan arti bahwa jika kompensasi dan motivasi kerja tinggi maka kepuasan kerja juga akan
25
tinggi, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu perusahaan tidak hanya memberikan
kompensasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan saja akan tetapi motivasi kerja
Pengujian Hipotesis 4
Pada tabel 8, variabel kompensasi (X1) memiliki nilai koefisien yang lebih kecil
dibandingkan variabel motivasi kerja (X2), hal ini dibuktikan melalui hasil uji regresi dimana
nilai koefisien (X1) = 0,238 < nilai koefisien (X2) = 0,666. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap
kepuasan kerja karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking,
branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan dibandingkan dengan variabel
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Situmorang &
Sarjono (2013) dimana variabel motivasi lebih berpengaruh dominan. Hasil penelitian
menemukan bahwa secara simultan variabel motivasi (X1) dan kompensasi (X2) berpengaruh
terhadap variabel kepuasan kerja (Y) dimana kontribusi variabel motivasi sebesar 0,579,
Di lain pihak hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Yusron,dkk (2015) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien
variabel kompensasi (X1) sebesar 0,511 > 0,472 yang merupakan nilai koefisien motivasi kerja
(X2), hal yang sama juga diperlihatkan penelitian terdahulu oleh Sania (2012) dengan judul
Pengaruh Motivasi dan Reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Office (Non
Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center, dimana nilai koefisien variabel Motivasi (X1) =
26
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking,
branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan. berdasarkan hasil pengukuran
terhadap 6 indikator kompensasi, 14 indikator motivasi kerja dan 12 indikator kepuasan kerja,
Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital banking,
branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan. Dengan demikian semakin
tinggi kompensasi yang diberikan maka kepuasan kerja karyawan semakin bertambah,
begitu juga sebaliknya ketika kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan yang
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat digital
banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan. Dengan kata lain
semakin baik motivasi yang diberikan maka kepuasan kerja karyawan akan semakin naik,
sebaliknya jika tidak dilakukan motivasi maka kepuasan kerja karyawan menurun
pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Pusat Bank
CIMB Niaga subdirektorat digital banking, branchless and partnership area Sudirman,
Jakarta Selatan. Jika kompensai dan motivasi kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan
baik, maka kepuasan kerja karyawan akan bertambah, sebaliknya jika tidak maka hal
4. Hasil penelitian menyatakan bahwa kedua variabel kompensasi dan motivasi kerja
memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga
27
subdirektorat digital banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan
tetapi variabel motivasi kerja lebih berpengaruh dominan jika dibandingkan dengan
variabel kompensasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis, dimana
nilai kontribusi yang diberikan oleh variabel motivasi kerja lebih besar jika dibandingkan
Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 (dua) variabel independent yaitu
kompensasi dan motivasi kerja, sementara itu masih terdapat variabel variabel lain yang bisa
digunakan dalam penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, stres kerja, budaya organisasi dan
lain lain. Selain itu keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya
meneliti satu subdirektorat yang ada pada Kantor Pusat Bank CIMB Niaga.
Implikasi
Melalui penelitian yang dilakukan pada Kantor Pusat Bank CIMB Niaga subdirektorat
digital banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta Selatan maka kesimpulan
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian mengenai pengaruh variabel kompensasi dan motivasi kerja (independent)
yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel kepuasan kerja (dependent), ternyata
menunjukan hubungan yang positif dan signifikan, variabel kompensasi dan motivasi kerja
memberikan kontribusi terhadap variabel kepuasan kerja sebesar 0.527 atau 52,7 %.
Sementara 47,3 % dipengaruh oleh faktor / variabel lainnya yang tidak diteliti. Hasil dari
penelitian in sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusron, dkk
(2015) yang menyatakan bahwa variabel kompensasi dan motivasi berpengaruh secara
28
simultan terhadap kepuasan kerja karyawa PT. Nusapro Telemedia Persada Cabang
Banyuwangi.
Sementara itu secara parsial pengaruh kompensasi lebih kecil dibandingan dengan
motivasi, hal ini dibuktikan melalui hasil penelitian, dimana nilai thitung variabel
kompensasi sebesar 2,344 sedangkan nilai thitung variabel motivasi sebesar 6,185. Dengan
demikian diharapkan agar perusahaan khususnya pihak atasan dapat bekerja sama dengan
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan bagi Kantor Pusat Bank CIMB
Niaga subdirektorat digital banking, branchless and partnership area Sudirman, Jakarta
karyawannya agar lebih sesuai dengan apa yang sudah di kerjakan, sehingga karyawan
akan merasa puas, selain itu perusahaan harus memberikan motivasi kepada karyawannya
dalam bekerja dengan melihat setiap indikator indikator motivasi yang ada sehingga
karyawan merasa puas dalam bekerja, dengan demikian hasil dari pemberian kompensasi
dan motivasi kerja yang layak maka karyawan akan merasa puas dalam bekerja, sehingga
DAFTAR REFERENSI
Gijon, Rienly. (2013). Motivasi, Kompentensi dan Budaya Kerja Pengaruhnya terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Outsourching pada Hotel Sintesa Peninsula Manado. Vol. 1,
No. 4.
Gomes, Faustino Cardoso. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi kedua.
Yogyakarta:Andi.
Handoko, T., Hani. (2008).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
Penerbit BPFE.
29
Hasibuan, H. Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Hasyim dan Rina Anindita. 2009. Prinsp prinsip Dasar Metode Riset Bidang Pemasaran,
Jakarta : UIEU-University Press
Kartika, Wijaya Endo dan Kaihatu, S. Thomas. 2010. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja
terhadap Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Karyawan Restoran di Pakuwon Food Festival
Surabaya) dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 12, Nomor 1.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nawawi, H. Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prabu, A., Desember 2005 Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Jurnal
Manajemen & Bisnis. Vol. 3, no 6, hal 1-25
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Robbins, Stephen & Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi Organizational Behavior.
Jakarta: Salemba Empat.
Sania, Ratu, 2012. Pengaruh Motivasi dan Reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center.Karya Ilmiah. Depok: Program
Pascasarjana Universitas Indonesia.
Setiawan, Ivan Aris dan imam Ghozali. 2006. Akuntansi Keperilakuan. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Spector, P. E (2006). Industrial and Organizational psychology: Research and practice. John
Wiley&Sons: New York.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif & RDN. Bandung : Alfabeta
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan ke3. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Yusron Rizzaid, Toni Herlambang, dan Anggun Meyrista Devi, 2015. Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
30