JURNAL POLITIK PEMERINTAHAN, Agustus 2016, Hlm. 57 69 Volume 9 No.
1, Agustus 2016
ANALISIS TERHADAP OPINI BPK
ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Oleh: Lalu Riza Ihwandi
Fakultas Politik Pemerintahan IPDN Jatinangor
E-mail:
[email protected] ABSTRACT
This study aims to analyze and give a description the results of the Audit Board on Local
Government Finance Report 2014 of East Lombok, NTB Province. The Report from the Audit
Board on Local Government Finance Report of East Lombok, NTB Province presents that
the East Lombok District had not yet obtained an unqualified opinion until 2014. Therefore,
The Government of East Lombok District must improve the quality of the Local Government
Finance Report which characterized by giving opinions of the Audit Board. This research
is a descriptive study using quantitative data and qualitative data. Sources of data in this
study are primary data and secondary data which were collected through interviews and
archival research. The data of this study were analyzed by using qualitative tecnique. The
results of this study indicate that the qualified opinion from the Audit Board is given on Local
Government Finance Report of East Lombok District due to the findings of the case of non-
compliance with Government Accounting Standards, Ineffective Internal Control System
and non-compliance with environmental legislation and regulations.
Keywords: analysis; The Audit Board Opinion; the local government finance
report
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan deskripsi mengenai hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun
Anggaran 2014 Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB. Laporan hasil Pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur
Provinsi NTB menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Timur belum memperoleh opini
Wajar Tanpa Pengecualian hingga tahun 2014. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten
Lombok Timur harus meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang
ditandai dengan pemberian opini dari Badan Pemeriksa Keuangan. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber
data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui
wawancara dan riset dokumen kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa opini Wajar dengan Pengecualian dari Badan
Pemeriksa Keuangan diberikan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
58 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
Lombok Timur disebabkan adanya temuan kasus ketidaksesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, Ketidakefektifan Sistem Pengendalian Intern dan Ketidakpatuhan terhadap
perundang-undangan yang berlaku.
Kata kunci: analisis; opini BPK; laporan keuangan pemerintah daerah
PENDAHULUAN keuangan pemerintah daerah sehingga
banyak daerah yang yang mendapatkan
L aporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) setiap tahunnya diperiksa
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
opini Tidak Wajar maupun opini Tidak
Memberikan Pendapat.
Pada Semester I Tahun 2015, BPK
BPK memiliki kebebasan dan kemandirian telah melakukan pemeriksaan terhadap
dalam ketiga tahap pemeriksaan, yaitu 666 objek pemeriksaan, terdiri atas: 117
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan objek pada pemerintah pusat; 518 objek
hasil pemeriksaan. Kebebasan mencakup pemerintah daerah dan BUMD; serta
kebebasan dalam menentukan objek yang 31 objek BUMN dan badan lainnya.
diperiksa kecuali yang objeknya telah Berdasarkan jenis pemeriksaannya,
diatur tersendiri oleh peraturan perundang- terdiri atas: 607 objek pemeriksaan
undangan. keuangan, 5 pemeriksaan kinerja, dan
Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK 54 pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
menghasilkan opini yang mencerminkan (www.bpk.go.id)
kinerja tata kelola keuangan daerah. Ada Selama semester I tahun 2015 BPK
4 jenis opini yang diberikan oleh BPK memeriksa504 laporan keuangan pemda
terhadap Laporan Keuangan Pemerintah atau sebanyak 93,51% LKPD dari 539
yaitu: Opini Wajar Tanpa Pengecualian pemerintah daerah yang wajib menyusun
(WTP), Opini Wajar dengan Pengecualian laporan keuangan. Hal ini mengalami
(WDP), Opini Tidak Wajar (TW), dan perkembangan dari tahun sebelumnya
Tidak Memberi Pendapat (TMP) atau yang dimuat dalam IHPS I Tahun 2014
menolak memberi opini. yaitu sebanyak 456 (87,02%) LHP LKPD
Hasil opini dari BPK adalah hal dari 524 pemerintah daerah yang wajib
yang menarik untuk dikaji lebih lanjut menyusun LKPD Tahun 2013. LKPD
karena banyak pemerintah daerah tahun 2013 yang memperoleh opini
yang mendapatkan Opini WTP tetapi WTP sebanyak 29,96%, dan tahun 2014
juga terdapat banyak korupsi atau meningkat menjadi 49,80%. (www.bpk.
penyelewengan. Ini adalah suatu go.id)
fenomena nyata yang terjadi di banyak Berdasarkan ikhtisar hasil
pemerintahan daerah di Indonesia. pemeriksaan BPK, perkembangan opini
Selain itu memang banyak ditemukan LKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat
penyimpangan-penyimpangan oleh Tahun 2010-2014 dapat dilihat dalam
BPK dalam melakukan audit laporan tabel 1 berikut ini.
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 59
Tabel 1.
Perkembangan opini LKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2014
No Entitas Pemerintah Tahun Tahun Tahun 2012 Tahun Tahun
Daerah 2010 2011 2013 2014
1 Kab. Bima WDP TMP WDP WDP WDP
2 Kab. Dompu TMP TMP WDP WDP WTP
3 Kab. Lombok Barat WDP WDP WDP WDP WTP
4 Kab. Lombok Tengah WDP WDP WTP DPP WTP WTP
5 Kab. Lombok Timur WDP WDP WDP WDP WDP
6 Kab. Lombok Utara WDP WDP WDP WDP WTP
7 Kab. Sumbawa WDP WDP WTP DPP WTP WTP
8 Kab. Sumbawa Barat WDP WDP WDP WDP WTP
9 Kota Bima TMP WDP WDP WDP WTP
10 Kota Mataram WDP WDP WDP WDP WTP
Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2015
Pemberian opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Lombok Timur oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dikarenakan masih adanya kelemahan pada sistem akuntansi keuangan daerah.
Adanya kelemahan pada sistem akuntansi keuangan terkait sistem dan prosedur
penatausahaan kas dan aset yang kurang baik. Hal ini terlihat dari adanya pengecualian
pada akun kas dan aset pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
Lombok Timur Tahun Anggaran 2014.
Tabel 2.
Pengecualian Akun pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2014
Entitas Kas Piutang Perse- Inves- Aset Kewa- Penda- Belanja Lain-
diaan tasi jiban patan lain
Kab. Lombok Timur
Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2015
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan yang dihasilkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur masih
belum memenuhi kriteria dari nilai informasi yang disyaratkan berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan efektivitas sistem pengendalian internal.
Studi ini bertujuan untuk megetahui bagaimana hasil pemeriksaan BPK atas LKPD
Kabupaten Lombok Timur ditinjau dari Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan
pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
60 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
efektivitas sistem pengendalian internal. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk (LKPD) dan Laporan Hasil Pemeriksaan
menganalisis kendala yang dihadapi dan atas Laporan Keuangan Pemerintah
langkah-langkah yang dilakukan oleh Daerah (LKPD)Kabupaten Lombok Timur
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tahun Anggaran 2014. Selain itu, dapat
Timur untuk memperoleh opini WTP. juga diperoleh melalui artikel, internet,
dan surat kabar yang berkaitan dengan
METODE materi penelitian ini.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data Dari kegiatan pengumpulan data
dilakukan melalui sumber data primer dan yang dilakukan tersebut, maka perlu
data sekunder. Sumber data primer adalah dilakukan analisis data agar data yang
sumber data yang langsung memberikandata telah terkumpul dapat bermakna dan dapat
kepada pengumpul data, dan sumber berperan dalam penyelesaian masalah
sekunder merupakan sumber yang tidak penelitian. Menurut Russel Bernard
langsung memberikan data kepada (20:452-453) dalam bukunya Research
pengumpul data, misalnya lewat orang lain Methods in Anthropology, menyatakan:
atau lewat dokumen (Sugiyono, 2014:225). Analysis is the search for patterns in
Data primer dalam penelitian ini data and for ideas that help explain
diperoleh melalui teknik pengumpulan why those patterns are there in the
data observasi dan wawancara. Wawancara first place.
digunakan sebagai teknik pengumpulan Analisis adalah pencarian suatu pola
data apabila peneliti ingin melakukan data dan kegiatan berpikir untuk
studi pendahuluan untuk menemukan menjelaskan keseluruhan pola yang
permasalahan yang harus diteliti, dan juga dikumpulkan sebelumnya.
apabila peneliti ingin mengetahui hal- Dalam penelitian ini, data yang
hal dari responden yang lebih mendalam diperoleh dijelaskan dengan penjelasan
dan jumlah respondennya sedikit/kecil deskriptif dan disajikan dalam bentuk
(Sugiyono, 2014:137). angka-angka. Data tersebut kemudian
Observasi dilakukan melalui diolah dan dianalisis. Selanjutnya, data
pengamatan langsung untuk memperoleh hasil analisis dibandingkan dengan
data yang objektif dan dapat kriteria serta dideskripsikan seberapa jauh
dipertanggungjawabkan. Wawancara kesesuaiannya.
dilakukan dengan narasumber yang Berikut ini langkah-langkah dalam
dipilih. pada penelitian ini narasumber pembahasan hasil penelitian yang akan
yang dipilih untuk diwawancarai adalah dilakukan oleh penulis yaitu:
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan a. Melakukan pengumpulkan data
Keuangan dan Aset (DPPKA) selaku hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
Kepala SKPKD, Sekretaris DPPKA dan Keuangan (BPK) atas Laporan
Sub Bagian Program dan Pelaporan. Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Data sekunder diperoleh melalui Kabupaten Lombok Timur dari hasil
ikhtisar hasil pemeriksaan BPK atas observasi dan wawancara.
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 61
b. Melakukan pengelompokkan temuan HASIL DAN PEMBAHASAN
kasus pada masing-masing kriteria Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan
pemeriksaan yang digunakan oleh
Keuangan Pemerintah Daerah
BPK dalam memeriksa Laporan
Kabupaten Lombok Timur ditinjau
Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu
dari SAP
kesesuaian dengan SAP, kecukupan
pengungkapan, kepatuhan terhadap Berdasarkan Undang-Undang Nomor
peraturan perundang-undangan yang 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
berlaku, dan Efektivitas Sistem Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Pengendalian Internal kedalam sub Keuangan Negara dan Undang-Undang
kasus pada tiap-tiap kriteria. Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
c. Melakukan analisis data yang Pemeriksa Keuangan serta undang-undang
diperoleh melalui pengumpulan data terkait lainnya, BPK telah melakukan
dan membuat tabel-tabel frekuensi. pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
d. Memetakan kendala-kendala yang
Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
dihadapi serta langkah-langkah yang
Anggaran 2014. Dari hasil pemeriksaan
dilakukan oleh Pemerintah Daerah
BPK atas kepatuhan peraturan perundang-
Kabupaten Lombok Timur untuk
undangan dan Sistem Pengendalian Intern
memperoleh opini WTP.
(SPI) dari Laporan Keuangan Pemerintah
e. Menarik simpulan yang digunakan Daerah (LKPD) Kabupaten Lombok
untuk memberikan rekomendasi Timur, ditemukan beberapa kelemahan
kepada entitas pemerintahan dari hasil dan pelanggaran terhadap Pernyataan
analisis data dalam menyusun Laporan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
Keuangan Pemerintah Daerah. dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 3.
Jumlah Pelanggaran Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2014
terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Jumlah Persentase
No Peraturan yang Dilanggar
Pelanggaran (%)
1 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 0 0
Nomor 01 Penyajian Laporan Keuangan
2 PSAP Nomor 02 Laporan Realisasi Anggaran 17 47
3 PSAP Nomor 03 Laporan Arus Kas (LAK) 0 0
4 PSAP Nomor 04 Catatan Atas Laporan Keuangan 0 0
5 PSAP Nomor 05 Akuntansi Persediaan 0 0
6 PSAP Nomor 06 Akuntansi Investasi 2 6
7 PSAP Nomor 07 Akuntansi Aset Tetap 17 47
62 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
8 PSAP Nomor 08 Akuntansi Konstruksi Dalam 0 0
9 PSAP Nomor 09 Akuntansi Kewajiban 0 0
10 PSAP Nomor 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan 0 0
11 PSAP Nomor 11 Laporan Keuangan Konsolidasi 0 0
Total 36 100
Sumber: Data Sekunder (diolah penulis)
Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Pengungkapan yang disajikan dalam
Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Kabupaten Lombok Timur yang
Kabupaten Lombok Timur ditinjau diteliti memperoleh opini Wajar Tanpa
dari Kecukupan Pengungkapan Pengecualian (WDP). Opini tersebut
menyatakan bahwa LKPD Kabupaten
Kewajiban untuk mempertimbangkan Lombok Timur yang diperiksa, menyajikan
kecukupan pengungkapan atas Laporan laporan keuangan dengan wajar dalam
Keuangan Pemerintah Daerah sebagai semua hal yang material dan bebas dari
salah satu kriteria perumusan opini salah saji material, kecuali untuk beberapa
BPK telah dimuat dalam Undang- hal yang berhubungan dengan yang
Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang dikecualikan.Artinya, Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Kabupaten Lombok Timur menyajikan
Jawab Keuangan Negara. laporan keuangan masih secara wajar,
Untuk LKPD Kabupaten Lombok tidak terdapat adanya kesalahan material
Timur, pengungkapan wajib merupakan dan masih sesuai dengan SAP, namun
pengungkapan yang diwajibkan oleh SAP terdapat catatan yang perlu diperhatikan
dan peraturan perundang-undangan yang sehingga terdapat pengecualian untuk
berlaku. Menurut SAP pengungkapan beberapa item dalam LKPD.
wajib merupakan semua informasi yang Berdasarkan ikhtisar hasil
disajikan dalam komponen laporan pemeriksaan BPK semester I Tahun 2015,
keuangan yang terdiri dari Laporan pengecualian akun pada LKPD Kabupaten
Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Lombok Timur dapat dilihat dalam tabel 4
Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan berikut ini.
atas Laporan Keuangan.
Tabel 4.
Pengecualian Akun pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2014
Piu- Perse- Inves- Kewaji- Penda- Lain-
Entitas Kas Aset Belanja
Tang Diaan tasi ban Patan lain
Kab.
Lombok
Timur
Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2015
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 63
Berdasarkan table 4 diatas, diketahui terhadap penyajian laporan keuangan
adanya pengecualian pada akun kas dan pemerintah.Namun, pemeriksaan yang
aset pada LKPD Kabupaten Lombok dilakukan BPK atas Laporan Keuangan
Timur yang mencerminkan bahwa laporan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
keuangan yang disajikan telah diungkap Lombok Timur tidak dirancang secara
secara cukup jelas dan memadai sesuai khusus untuk menyatakan pendapat
SAP, namun masih terdapat pengecualian atas kepatuhan terhadap keseluruhan
pada beberapa item dalam laporan ketentuan peraturan perundang-undangan
keuangan. Pengecualian pada akun kas yang berlaku. Oleh karena itu, BPK tidak
dan aset menyebabkan BPK memberikan menyatakan suatu pendapat seperti itu.
opini WDP atas LKPD Kabupaten Lombok BPK menemukan adanya ketidakpatuhan
Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. dan kecurangan dalam pengujian
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan undangan pada Laporan Keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
Kabupaten Lombok Timur ditinjau Lombok Timur.
dari Kepatuhan terhadap peraturan Berdasarkan hasil pemeriksaan
perundang-undangan yang berlaku Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepatuhan Pemerintah Daerah Kabupaten
melakukan pemeriksaan atas Laporan Lombok Timur Tahun Anggaran 2014
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten terhadap peraturan perundang-undangan
Lombok Timur sesuai dengan Standar yang berlaku, diketahui terdapat beberapa
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). ketidakpatuhan terhadap perundang-
BPK melakukan pengujian kepatuhan undangan yang berlaku atas Laporan
pada Pemerintah Daerah Kabupaten Keuangan Pemerintah Daerah yang
Lombok Timur terhadap ketentuan mengakibatkan adanya kerugian,
peraturan perundang-undangan yang kekurangan, penerimaan, administrasi,
berlaku, pelanggaran serta ketidakpatutan dan ketidakefektifan dengan rincian
yang berpengaruh langsung dan material sebagai berikut:
Tabel 5.
Jumlah Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Lombok Timur
Tahun Anggaran 2014
No Ketidakpatuhan terhadap Ketentuan Jumlah Pelanggaran Persentase
Perundang-Undangan %
1 Kerugian Daerah 1 6
2 Potensi Kerugian Daerah 2 13
3 Kekurangan Penerimaan 1 6
4 Administrasi 4 25
64 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
5 Ketidakhematan 1 6
6 Ketidakefisienan 1 6
7 Ketidakefektifan 6 38
Jumlah 16 100
Sumber: Data Sekunder (diolah penulis)
Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan 6. Pengelolaan aset tetap pada Pemerintah
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur belum
Kabupaten Lombok Timur Ditinjau memadai.
dari Efektivitas Sistem Pengendalian 7. Pemerintah Daerah Kabupaten
Internal Lombok Timur banyak kehilangan
potensi pendapatan per tahunnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK
8. Pemberian Dana Hibah dan Bantuan
ditemukan beberapa kelemahan dalam
Sosial belum tertib.
sistem pengendalian intern atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten 9. Banyak piutang Pemerintah Daerah
Lombok Timur. Hasil pemeriksaan Kabupaten Lombok Timur yang
atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) berpotensi tidak tertagih.
pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Lombok Timur Tahun Anggaran 2014 Kendala yang Dihadapi Pemerintah
mengungkapkan sebanyak 9 (sembilan) Daerah Kabupaten Lombok Timur
temuan pemeriksaan, dengan rincian untuk Memperoleh Opini WTP
sebagai berikut: Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK
1. Pendapatan dana non kapitasi dan terdapat beberapa temuan pelanggaran
pendapatan bunga belum dilaporkan terhadap Pernyataan Standar Akuntansi
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pemerintahan (PSAP), ketidakefektifan
Daerah Kabupaten Lombok Timur Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan
Tahun Anggaran 2014. ketidakpatuhan terhadap perundang-
2. Piutang PBB-P2 belum meng undangan seperti yang telah dijabarkan
gambarkan kondisi yang sebenarnya. di atas, terdapat hal-hal yang menjadi
3. Pengelolaan persediaan Pemerintah penyebab ketidaksesuaian dengan SAP,
Kabupaten Lombok Timur belum ketidakefektifan Sistem Pengendalian
memadai. Intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap
4. Penetapan retribusi menara tele perundang-undangan yang berlaku. Berikut
komunikasi dan pengembalian ini adalah beberapa hal yang menjadi kendala
kelebihan pembayaran retribusi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
menara telekomunikasi tidak sesuai Timur Provinsi NTB untuk memperoleh
dengan ketentuan. opini WTP tahun 2015, antara lain:
5. Pengelolaan PAD Kabupaten Lombok 1. Kualitas Sumber Daya Manusia
Timur kurang memadai. (SDM) yang tidak memadai.
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 65
Hasil analisis dan pengamatan di f. Adanya keterbatasan jumlah PNS
lapangan mengenai temuan-temuan di lingkup Pemerintah Daerah
pelanggaran pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang
Daerah Kabupaten Lombok Timur memiliki spesifikasi khusus di
adalah rendahnya kualitas SDM bidang Pengelolaan Keuangan
pada siklus keuangan mulai dari dan Aset Daerah.
proses perencanaan, penganggaran, g. Terbatasnya pegawai di DPPKA
penatausahaan, akuntansi dan yang mempunyai latar belakang
pertanggungjawaban keuangan pendidikan formal di bidang
daerah. Ada beberapa faktor yang Pengelolaan Keuangan dan Aset
menyebabkan lemahnya kualitas Daerah.
SDM (pegawai) di lingkup Pemerintah h. Terbatasnya staf di DPPKA yang
Daerah Kabupaten Lombok Timur di mengikuti diklat pemagangan
antaranya adalah sebagai berikut: dibidang Pengelolaan Keuangan
a. Masih belum adanya sistem dan Aset Daerah sesuai dengan
pengembangan SDM pendapatan, perubahan regulasi dari pusat.
Pengelolaan Keuangan dan Aset
i. Terbatasnya staf di DPPKA yang
Daerah yang terintegrasi dan
menguasai teknologi informasi
konsisten.
dalam mendukung pelaksanaan
b. BKD sering melakukan mutasi
tupoksi di DPPKA.
pegawai.
c. Penempatan pegawai yang tidak 2. Peraturan dari pemerintah pusat tentang
sesuai dengan kompetensinya, keuangan sering terjadi perubahan.
yaitu pegawai yang menjalankan 3. Masih rendahnya pemahaman dan
siklus keuangan masih sangat kesadaran berbagai pihak yang terkait
minim yang memiliki latar belakang untuk menindaklanjuti rekomendasi
pendidikan akuntansi keuangan. hasil temuan BPK.
Penempatan pegawai yang tidak
4. Rendahnya koordinasi antar SKPD
sesuai dengan kompetensi ini
Kabupaten Lombok Timur.
yang menyebabkan kesalahan-
kesalahan yang berantai dalam 5. Kurang optimalnya Pengelolaan Aset
siklus pengelolaan keuangan. Daerah.
Adapun penyebab kurang optimalnya
d. Terbatasnya pegawai yang
Pengelolaan Aset Daerah adalah
mengikuti pendidikan dan
pelatihan, magang maupun sebagai berikut:
pendidikan formal maupun yang a. Pemanfaatan Aset Daerah di
berlatar belakang pendidikan lingkup Kabupaten Lombok
formal di bidang Pengelolaan Timur tidak tertib.
Keuangan dan Aset Daerah. b. Kurangnya pemahaman dan
e. Minimnya pegawai yang memiliki kesadaran pegawai dalam
latar belakang pendidikan menggunakan Aset pemerintah
akuntansi di SKPD, SKPKD, dan sesuai dengan ketentuan yang
TAPD. berlaku.
66 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
c.
Terbatasnya sarana dan Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
prasarana yang digunakan dalam Keuangan Daerah.
optimalisasi Pengelolaan Aset
Daerah. Langkah-Langkah yang Dilakukan
6. Tidak Tertibnya Entitas Akuntansi dan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Lombok Timur untuk Memperoleh
dalam Melaksanakan Pengelolaan WTP
Keuangan Daerah
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK
Tidak tertibnya PA selaku kepala atas LKPD Kabupaten Lombok Timur
SKPD sebagai entitasakuntansi dan BUD terdapat beberapa temuan pelanggaran
selaku kepala SKPKD sebagaientitas terhadap Pernyataan Standar Akuntansi
pelaporan keuangan daerah ditunjukkan Pemerintahan (PSAP), ketidakefektifan
dalam salah satu contoh pelanggaran pada Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan
Kabupaten Lombok Timur pada temuan ketidakpatuhan terhadap perundang-
kelemahan SPI yaitu penatausahaan undangan seperti yang telah dijabarkan
dokumen investasi dana bergulir pada 6 di atas, Pemerintah Daerah Kabupaten
SKPD yang belum tertib dan penyajian Lombok Timur melakukan langkah-
investasi non permanen dan piutang pada langkah untuk memperoleh opini WTP di
Neraca Belum Berdasarkan Nilai Bersih antaranya sebagai berikut:
yang Dapat Direalisasikan.
1. Peningkatan profesionalisme aparatur
Kasus tersebut mencerminkan sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan
kelemahan pengendalian yaitu kepala SDM atau pegawai yang handal melalui
DPPKA selaku PPKD yang kurang cermat pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis
dalam pengawasan atas penyajian nilai implementasi peraturan perundang-
investasi non permanen dan piutang di undangan, dan lain-lain.
dalam LKPD Kabupaten Lombok Timur.
2. Memerintahkan Kepala SKPD di
Kelemahan tersebut disebabkan oleh: lingkungan Pemerintah Daerah
a. Lemahnya pengawasan pelaksanaan Kabupaten Lombok Timur untuk
penatausahaan dokumen pengelolaan mengusulkan anggaran secara rasional
keuangan daerah oleh PA. dengan mempertimbangkan potensi,
alokasi dan sumber daya yang tersedia.
b. BUD, Bendahara Pengeluaran,
Bendahara Penerimaan dan PPK 3. Melakukan konfirmasi dan klarifikasi
SKPD terkait belum menatausahakan atas data dan catatan atas laporan
dokumen pengelolaan keuangan daerah persediaan dari SKPD kemudian
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. melakukan perbandingan dengan hasil
review dari inspektorat, sehingga data
Pengelolaan dan penggunaan ke riil persediaan sesuai dengan catatan
uangan daerah tidak sesuai dengan pada LKPD.
ketentuan yang berlaku yaitu Permendagri 4. Melakukan koordinasi dengan instansi
No. 13 Tahun 2006 jo to Permendagri No. terkait untuk memperjelas status aset
59 Tahun 2007 dan Permendagri No. 21 yang dipinjampakaikan pihak lain.
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 67
5. Melakukan verifikasi dan validasi data Keuangan Daerah dan Permendagri
aset: penginputan data melalui aplikasi Nomor 13 Tahun 2006 jo to
SIMDA Barang Milik Daerah (BMD), Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
rekonsiliasi aset secara berkala (tiap dan Permendagri Nomor 21 Tahun
6 bulan) antara Bidang Pengelolaan 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah 12. Mengupayakan terbitnya SE Bupati
dengan semua Satuan Kerja Perangkat kepada Kepala SKPD atau PA
Daerah (SKPD), inventarisasi fisik
agar melakukan pengendalian dan
aset di semua Satuan Kerja Perangkat
pengawasan yang lebih intensif
Daerah (SKPD).
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
6. Melakukan inventarisasi terhadap aset dilakukan oleh bawahannya.
yang telah rusak berat, hilang, status
kepemilikan belum jelas, dikuasai 13.
Meningkatkan kehandalan proses
oleh pihak ketiga, tidak diketahui verifikasi, baik pada lingkup SKPD
keberadaannya dan kemudian maupun pada lingkup PPKD.
melakukan penelusuran lebih lanjut 14.
Melaksanakan bimbingan teknis
atas aset yang akan diusulkan untuk pengelolaan keuangan daerah
dihapuskan. terutama kepada Bendahara, PPK dan
7. Melakukan Inventarisasi Aset PA/KPA di SKPD serta Bendahara dan
Daerah ke masing-masing SKPD Verifikator di DPPKA bekerjasama
se-Kabupaten Lombok Timur untuk dengan BPKP.
penyelarasan data.
15.
Menggunakan Sistem Informasi
8. Melakukan penyuluhan, monitoring Manajemen Keuangan Daerah
dan sosialisasi kepada Wajib Pajak (SIMDA) di tahun 2015 dan
dan Wajib Retribusi. bekerjasama dengan BPKP untuk
9. Meningkatkan koordinasi dengan melakukan pendampingan di tahun
SKPD terkait melalui rapat koordinasi 2015.
dan evaluasi penerimaan PAD.
16. Meningkatkan peran aparat pengawas
10.
Melaksanakan koordinasi dengan internal pemerintah (APIP) Inspektorat
pihak-pihak terkait dalam terutama dalam proses audit reguler
mempercepat proses penyelesaian dan reviu atas LKPD sehingga
pembuatan Sertifikat Tanah Aset penyimpangan dapat diketahui sedini
Pemerintah Daerah Kabupaten
mungkin dan cepat ditindaklanjuti.
Lombok Timur.
17. Memberikan sanksi sesuai peraturan
11.
Membuat SE Bupati yang
mengarahkan kepada semua pihak yang berlaku, di antaranya adalah
yang terkait dalam pengelolaan dan sebagai berikut:
penggunaan keuangan daerah untuk a. Memberikan sanksi kepada TAPD
berpedoman pada aturan yang berlaku Tahun Anggaran 2013 yang kurang
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor cermat melakukan evaluasi atas
58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan pengajuan anggaran pendapatan,
68 Lalu Riza Ihwandi DHARMA PRAJA
belanja, dan pembiayaan sesuai yaitu 17 temuan kasus ketidaksesuaian
dengan ketentuan yang berlaku. dengan Pernyataan Standar Akuntansi
b. Memberikan sanksi kepada Pemerintahan (PSAP) Nomor 02
Kepala DPPKA selaku PPKD Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
dan BUD yang kurang optimal dua temuan kasus ketidaksesuaian
dalam melakukan pengawasan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
dan pengendalian atas kinerja Pemerintahan (PSAP) Nomor 06
bawahannya. Akuntansi Investasi dan 17 temuan kasus
ketidaksesuaian Pernyataan Standar
c. Memberikan sanksi berupa Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor
teguran tertulis kepada Sekretaris 07 Akuntansi Aset Tetap.
Daerah, Kepala DPPKA, Kepala
2. Ditemukan 16 pelanggaran yang
SKPD atas kurang optimalnya
mengindikasikan ketidakpatuhan
melakukan pengawasan dan
terhadap perundang-undangan yang
pengendalian kinerja bawahannya.
berlaku atas LKPD Kabupaten
18. Melakukan review berjenjang dalam Lombok Timur Tahun Anggaran 2014
proses penyusunan APBDmulai dari yaitu sebagai berikut:
proses musrenbang, penyusunan
KUA dan PPAS, penyusunan RKA, a. Satu kasus kerugian daerah,
pembahasan Raperda APBD, b. Dua kasus potensi kerugian
evaluasi dan penetapan Rancangan daerah,
Peraturan Daerah (Raperda) APBD c. Satu kasus kekurangan pene
serta Raperkada penjabaran APBD rimaan daerah,
Kabupaten/Kota dengan merujuk d. Empat kasus administrasi,
pada Permendagri Nomor 21 Tahun e. Satu kasus ketidakhematan,
2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. f. Satu kasus ketidakefisienan, dan
g. Enam kasus ketidakefektifan
Simpulan 3. Ketidakefektifan Sistem Pengendalian
Intern (SPI) diketahui dari kelemahan
Dari keseluruhan uraian pada bab-bab yang dimiliki LKPD Kabupaten
sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis Lombok Timur yang mengungkapkan
data melalui wawancara dan dokumentasi sebanyak 9 (sembilan) temuan
menyangkut hasil pemeriksaan BPK pemeriksaan oleh BPK.
atas Laporan Keuangan Pemerintah 4. Kualitas SDM atau pegawai yang
Daerah (LKPD) Kabupaten Lombok rendah dan tidak memadai disebabkan
Timur Provinsi NTB, dapat dikemukakan oleh beberapa faktor, di antaranya
beberapa simpulan dalam poin-poin adalah:
sebagai berikut: a. Belum adanya sistem pengem
1. Ditemukan 36 pelanggaran yang bangan SDM Pendapatan,
mengindikasikan ketidaksesuaian Pengelolaan Keuangan dan Aset
LKPD Kabupaten Lombok Timur Daerah yang terintegrasi dan
Tahun Anggaran 2014 dengan SAP, konsisten.
DHARMA PRAJA Lalu Riza Ihwandi 69
b. Penempatan pegawai yang tidak DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan kompetensinya.
c. BKD sering melakukan mutasi Buku
pegawai. Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2015. Ikhtisar
d. Terbatasnya jumlah pegawai Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun
di lingkup Pemerintah Daerah 2015. Jakarta
Kabupaten Lombok Timur Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2015. Laporan
khususnya di DPPKA yang Hasil Pemeriksaan Atas Laporan
mempunyai latar belakang Keuangan Pemerintah Daerah
pendidikan formal di bidang Kabupaten Lombok Timur Tahun
Pengelolaan Keuangan dan Aset Anggaran 2014. Mataram
Daerah . Bernard, H.R. 2006. Research methods
5. Rendahnya koordinasi antar Satuan in anthropology: qualitative and
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten quantitative approaches. Oxford:
Lombok Timur. AltaMira Press.
6. Kurang optimalnya Pengelolaan Aset Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. 2015.
Daerah. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
7. Porsi PAD terhadap total pendapatan
Tahun Anggaran 2014. Lombok Timur
masih rendah.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
8. Tidak tertibnya Entitas Akuntansi dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Entitas Pelaporan keuangan daerah
dalam melaksanakan pengelolaan Internet
keuangan daerah.
http://bpk.go.id/news/bpk-menyampaikan-
9. Rekomendasi tahun-tahun sebelumnya 10154-temuan-dalam-ihps-i-2015
yang belum ditindaklanjuti menjadi
http://www.mataram.bpk.go.id/?p=4157
kendala dalam pencapaian opini WTP.
70 M. Nawawi DHARMA PRAJA