3.
Hot Plate
Hot plate is a tool in the chemical laboratory that is used to heat the liquid directly.
Generally, the characteristics of a liquid varies between one with others. There is a
homogeneous liquid without heating, there is also a homogeneous liquid that requires
heating, because of the increase in temperature facilitate solubility. Liquid or reagent requires
control of temperature, speed, and time in the heating and stirring process, therefore to
control the temperature, speed, and the time in the heating and stirring process is needed
component to control all of that.
a). Display Screen
To display temperature and stirring speed.
b). Top Plate / Base
Place to heat up.
c). House
Circuit and electronic components protector.
d). Stirrer Regulator
To adjust the stirring speed. Stirring using a magnetic stirrer. To facilitate
stirring, this stirrer can be maximized so the workers in the laboratory do not need to do the
stirring manually.
e). Magnetic Stirrer
Usually the hotplate consists of a heater and a magnetic stirrer / stirrer to stir
the liquid. This is because sometimes in the laboratory it requires a constant stirrer. Lab /
analyst workers certainly cannot constantly stir constantly. Therefore, usually on the hot plate
there is a stirer that serves to stir, and of course it has its own control knob.
f). Temperature Regulator
Its function is to adjust the temperature of the hotplate to match what you
want. The more right or clockwise, the temperature produced by the hot plate will be higher.
Similarly, on the contrary, the more counter-clockwise, the temperature produced by the hot
plate will be lower.
Work Principle
The work principle of hotplate is based on the process of changing electrical energy
into heat energy that occurs in the hotplate base which is a conductor. So, electrical energy
derived from electricity that flows into the hotplate, is converted into heat energy on the
base / hotplate plate. This causes the hotplate heat up. Then most of the hotplates are
equipped with a magnetic stirrer. Its function is to stir by using a magnetic stirrer dipped in
the sample. By using hot plate, mixing chemical solutions can be done by saving time,
energy, and producing a more homogeneous solution.
How to use a laboratory hotplate
1. Prepare a sample to be heated.
2. Pour the sample into an erlenmeyer or beaker glass.
3. Then place the beaker glass containing the sample onto the hotplate base.
4. Turn on the hotplate, rotate the temperature regulator slowly.
5. Adjust the desired temperature.
6. Wait until the heating process is complete.
7. Transfer the sample and beaker glass from the hotplate base, then turn off the hotplate.
Indonesia
Hot plate adalah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk memanaskan
larutan secara langsung.
Umumnya karakteristik suatu larutan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
Ada larutan yang homogen tanpa membutuhkan pemanasan, ada pula larutan yang homogen
dengan bantuan pemanasan, karena kenaikan suhu yang terjadi dapat memudahkan proses
kelarutan suatu zat. Larutan atau reagen membutuhkan kontrol suhu, kecepatan, dan waktu
dalam proses pemanasan dan pengadukan, oleh karena itu untuk mengontrol suhu, kecepatan,
dan waktu pada proses pemanasan dan pengadukan diperlukan komponen untuk mengontrol
semuanya.
Bagian-bagian hot plate :
a). Display Screen
Untuk menampilkan suhu dan kecepatan pengadukan.
b). Top Plate / Alas
Tempat untuk memanaskan.
c). House
Tempat pelindung sirkuit dan komponen elestronik.
d). Pengatur stirrer
Fungsinya untuk mengatur kecepatan pengadukan. Pengadukan
menggunakan magnetic stirer. Untuk mempermudah dalam pengadukan, stirer ini dapat
dimaksimalkan sehingga pekerja di laboratorium tidak perlu melakukan pengadukan secara
manual.
e). Magnetic stirrer
Biasanya hotplate terdiri dari pemanas dan magnetic stirer/pengaduk untuk mengaduk
larutan. Hal ini dikarenakan kadang kala di laboratorium kita membutuhkan pengaduk yang
konstan. Para pekerja lab/analis tentu tidak bisa melakukan pengadukan terus menerus secara
konstan. Oleh karena itu, biasanya pada hotplate terdapat stirer yang berfungsi untuk
mengaduk, dan tentunya memiliki tombol pengatur tersendiri.
f). Pengatur suhu
Fungsi nya pasti untuk mengatur suhu dari hotplate agar sesuai dengan yang
diinginkan. Semakin kekanan atau searah jarum jam, maka suhu yang dihasilkan hotplate
semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin berlawanan arah jarum jam, suhu
semakin rendah. Untuk mengukur/mengetahui suhu dari sampel digunakan termometer.
Prinsip kerja
Prinsip kerja hotplate didasarkan pada proses perubahan energi listrik menjadi energi
panas yang terjadi pada alas hotplate yang merupakan sebuah konduktor. Jadi, energi listrik
yang berasal dari listrik yang mengalir ke hotplate, diubah menjadi energi panas pada
alas/lempeng hotplate. Ini yang menyebabkan hotplate menjadi panas. Kemudia sebagian
besar hotplate dilengkapi dengan magnetic stirrer. Fungsinya adalah untuk melakukan
pengadukan dengan menggunakan stirrer magnet yang dicelup pada sampel. Dengan
menggunakan Hot Plate, pencampuran larutan kimia dapat dilakukan dengan menghemat
waktu, tenaga, dan dihasilkan larutan yang lebih homogen.
Cara menggunakan hotplate laboratorium
1. Siapkan sampel yang akan dipanaskan.
2. Tuangkan sampel ke dalam erlenmeyer atau gelas beker.
3. Kemudian letakkan gelas beker berisi sampel ke alas hotplate.
4. Hidupkan hotplate, putar pengatur suhu secara perlahan.
5. Sesuaikan suhu yang diinginkan.
6. Tunggu hingga proses pemanasan selesai.
7. Pindahkan sampel dan gelas beker dari alas hotplate, kemudian matikan hotplate tersebut.
