0% found this document useful (0 votes)
25 views10 pages

Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dengan Perilaku Anggota Keluarga Diabetes Mellitus Dalam Melakukan Diet Di Puskesmas Tunggangri Tulungagung

1) The document discusses a study analyzing the correlation between family duties and dietary behaviors of diabetes mellitus patients in Tunggangri Subdistrict Health Center, Tulungagung. 2) The study found that most respondents reported sufficient family duties in preparing diabetes diets and sufficient dietary behaviors. 3) Statistical tests showed a significant correlation between family duties and dietary behaviors of diabetes patients, indicating that families adequately performing their duties results in better patient dietary adherence and management of their condition.

Uploaded by

Ana iriani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
25 views10 pages

Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dengan Perilaku Anggota Keluarga Diabetes Mellitus Dalam Melakukan Diet Di Puskesmas Tunggangri Tulungagung

1) The document discusses a study analyzing the correlation between family duties and dietary behaviors of diabetes mellitus patients in Tunggangri Subdistrict Health Center, Tulungagung. 2) The study found that most respondents reported sufficient family duties in preparing diabetes diets and sufficient dietary behaviors. 3) Statistical tests showed a significant correlation between family duties and dietary behaviors of diabetes patients, indicating that families adequately performing their duties results in better patient dietary adherence and management of their condition.

Uploaded by

Ana iriani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KELUARGA DENGAN

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA DIABETES MELLITUS


DALAM MELAKUKAN DIET DI PUSKESMAS
TUNGGANGRI TULUNGAGUNG

Yulianti Dwi Wulandari


Puskesmas Tunggangri Tulungagung
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surya Mitra Husada Kediri

ABSTRACT

In the DM , because of the characteristic the disease that cronic and may
be affect the entire body, so it is need multidisipiliner approach. The less of
motivation and support from family that can not apply, the character and the duty
with well can lead the complication of diabetes mellitus. The purpose of this study
was to analyze the correlation betwen the real of the duty family with the
behaviour part of family diabetes mellitus when do the diet in local goverment
clinic of tunggangri tulungagung.
The design of this study was observational with cross sectional approach ,
with a population of all families with a part of family who experienced DM who
perform outpatient health center Tunggangri Tulungagung number of 33
respondents . The sample number of 25 respondents with purposive sampling
technique sampling . Techniques of data collection using questionnaires about
family duty and dietary behavior . The data collected is processed by the
Spearman - Rho test statistic with significance α =0.05 .
The results showed 25 respondents , the majority of respondents have
sufficient family duties in preparing the diet DM 14 respondents ( 56.0 % ) , and
most also have sufficient dietary behavior DM is 12 respondents ( 48.0 % ) .
Based on the results of statistical tests showed Spearman - Rho p - value
= 0.000 which is less than 0.05 , so reject H0 , which means that there is a the
correlation betwen the real of the duty family with the behaviour part of family
diabetes mellitus when do the diet in local goverment clinic of tunggangri
tulungagung.
The results showed that families were able to do their job properly will
give good results for the dietary behavior of patients , so that the application of
the daily diet will be done well .

Keywords : Family Duties , dietary behavior , Diabetes Mellitus


PENGANTAR terbesar baik di rumah sakit maupun
Puskesmas. Pada tahun 2010
Diabetes mellitus merupakan penyakit diabetes mellitus
keadaan hiperglikemia kronik menempati urutan ke-8 di rumah
menahun dan akan berlangsung sakit yaitu 3,11%, dan menempati
seumur hidup. Penyakit diabetes urutan ke-5 di Puskesmas yaitu
mellitus terjadi karena perubahan 3,61% (Dinkes Jatim, 2010).
gaya hidup, dimana makanan yang Berdasarkan data di Puskesmas
dikonsumsi jumlah kalorinya tinggi Tunggangri Kecamatan Kalidawir
disertai dengan kurangnya aktivitas Kabupaten Tulungagung, pada tahun
fisik. Pada penelitian yang lebih 2012 jumlah penderita diabetes
spesifik pada penderita diabetes mellitus mengalami peningkatan
mellitus didapat bahwa 75% sebanyak 35 dari 375 penderita
penderita diabetes mellitus tidak pada tahun 2011 menjadi 426
mematuhi diet yang dianjurkan. penderita pada tahun 2012.
Kondisi ini diperparah dengan Berdasarkan hasil studi awal
semakin banyaknya ayah maupun yang dilakukan peneliti di
ibu yang mempunyai peran pencari Puskesmas Tunggangri Kecamatan
nafkah bagi keluarga sehingga Kalidawir Kabupaten Tulungagung
kurang perhatian dalam menyiapkan pada tanggal 20 Maret 2013
makanan kepada anggota keluarga didapatkan data bahwa jumlah
yang menderita DM sesuai dengan penderita diabetes mellitus pada
anjuran diet. Bila hal ini terjadi akan bulan Januari 2013 mencapai 34
mempermudah timbulnya komplikasi pasien, 18 pasien diantaranya
diabetes, seperti Penyakit Jantung mengalami hiperglikemia dan 16
Koroner (PJK), ulkus atau gangren, pasien lainnya mengalami
komplikasi pada mata, ginjal dan hipoglikemia. Pada bulan Februari
syaraf (Sugondo, 2004). 2013 jumlah pasien mencapai 38
Jumlah penyakit diabetes pasien, 20 pasien diantaranya
mellitus di seluruh dunia sebanyak mengalami hiperglikemia dan 18
4,0% pada tahun 1995 dan lainnya mengalami hipoglikemia.
diperkirakan menjadi 5,4% pada Selain itu peneliti juga melakukan
tahun 2025. Indonesia menduduki wawancara kepada 7 keluarga
rangking keempat jumlah pasien, dan diketahui bahwa 4
penyandang diabetes terbanyak di keluarga pasien belum sepenuhnya
dunia setelah Amerika Serikat, China menyiapkan makanan sesuai
dan India, dan diperkirakan akan pengaturan dietnya dan hanya
meningkat hingga 2-3 kali lipat pada menyiapkan makanan pada anggota
tahun 2030 dibandingkan tahun keluarga yang menderita DM
2000. WHO menyatakan jumlah seadanya atau sama dengan menu
penderita diabetes di Indonesia pada makan anggota keluarga yang lain,
tahun 2000 sejumlah 8,4 juta dan sedangkan 3 keluarga mengatakan
akan menjadi sekitar 21,3 juta pada telah menyiapkan makanan kepada
tahun 2030 (Antara News, 2011). Di anggota keluarga yang menderita
Jawa Timur, penyakit diabetes DM sesuai dengan anjuran diet yang
mellitus termasuk dalam 10 penyakit telah diberikan oleh petugas
kesehatan. Peneliti juga melakukan penerapan pola diet sehari-hari yang
wawancara langsung kepada pasien dilakukan atas dukungan atau
dan disimpulkan bahwa perilaku motivasi dari keluarga. Kurangnya
pasien dalam melaksanakan diet motivasi dan dukungan keluarga
adalah sesuai dengan menu yang yang belum mampu menerapkan
disediakan oleh keluarga sehingga peran dan tugasnya dengan baik
keluarga yang telah menyiapkan dapat memicu terjadinya komplikasi
menu sesuai diet DM, maka diabetes mellitus (Roesdiyatun,
pasiennya otomatis telah mematuhi 2005).
dietnya demikian pula sebaliknya. Salah satu solusi yang dapat
Salah satu gejala diabetes dilakukan pada penderita DM adalah
mellitus adalah pasien serig merasa dengan melibatkan keluarga dalam
lapar, haus dan frekuensi buang air pengaturan dietnya, termasuk
kecil meningkat disertai peningkatan menyiapkan makanan sesuai diet
gula darah serta berlangsung seumur bagi anggota keluarga yang
hidup. Diabetes Mellitus bila tidak menderita diabetes mellitus karena
dikelola dengan baik akan keluarga merupakan lembaga yang
menimbulkan komplikasi, misalnya mendukung setiap anggota keluarga
Penyakit Jantung Koroner, gangren, yang mengalami masalah kesehatan.
stroke dan lain-lain. Pengelolaan Tugas keluarga dalam menyiapkan
diabetes mellitus meliputi diet bagi diabetes mellitus
pengelolaan diet, latihan atau olah diantaranya yaitu keluarga dapat
raga, pendidikan kesehatan serta mengenal masalah, dapat mengambil
pengobatan. Intervensi diet untuk keputusan, melakukan pengobatan
mengendalikan glukosa darah pada anggota yang sakit,
merupakan salah satu intervensi mempertahankan suasana lingkungan
penting bagi penderita diabetes rumah dan menggunakan fasilitas
mellitus. Prinsip diet diabetes kesehatan agar penyakit pasien tidak
mellitus adalah 3 J yaitu tepat jenis, bertambah parah (Suprajitno, 2004).
jumlah dan jadwalnya yang Keterlibatan keluarga dapat
disesuaikan dengan berat ringan meningkatkan efektifitas perawatan,
diabetes mellitus penderita serta karena secara tidak langsung akan
kriteria penderita, apakah pekerja mempercepat penyembuhan dan
berat, sedang atau ringan, serta menghemat biaya perawatan. Tugas
disesuaikan dengan kondisi berat keluarga dalam menyiapkan diet bagi
badan penderita (Depkes RI, 2005. anggota keluarga yang menderita
Pada DM, karena sifat diabetes mellitus yang sesuai dengan
penyakitnya yang kronik dan bisa prinsip 3 J, yaitu tepat jadwal, jenis
mengenai seluruh tubuh memerlukan dan jumlahnya dapat membantu
pendekatan multidisipiliner, ini anggota yang mengalami diabetes
berarti bahwa pengelolaan DM harus mellitus dalam mengendalikan kadar
melibatkan berbagai pihak baik gula darahnya. Diharapkan dengan
tenaga medis atau paramedis : pasien tugas keluarga dalam menyiapkan
dan keluarganya, serta masyarakat.
diet diabetes mellitus ini mampu
Faktor psikologi dapat membantu
meningatkan perilaku anggota
penyelesaian masalah ini dengan
keluarga yang menderita diabetes
mellitus dalam melaksanakan diet responden, riwayat menderita DM,
secara tepat dan efisien (Sugondo, informasi diet DM, usia keluarga,
2004). jenis kelamin keluarga, pendidikan
Berdasarkan uraian di atas keluarga dan pekerjaan keluarga.
peneliti tertarik untuk melakukan Adapun deskripsi dari
penelitian tentang ”Hubungan karakteristik subjek tersebut seperti
pelaksanaan tugas keluarga dengan pada tabel 1. Tabel 1 menunjukkan
perilaku anggota keluarga diabetes karakteristik subjek penelitian
mellitus dalam melakukan diet di berdasarkan usia responden ada 2
Puskesmas Tunggangri (8%) subjek berumur 21-30 tahun, 6
Tulungagung”. (24%) subjek berumur 31-40 tahun,
17 (68%) subjek berumur > 40
BAHAN DAN CARA tahun. Pada subjek jenis kelamin
PENELITIAN responden yang laki-laki ada 12
(48%) dan perempuan ada 13 (52%).
Pada penelitian ini Pada subjek berdasarkan pendidikan
menggunakan rancangan penelitian responden ada 8 (32%) SD, ada 10
observasional dengan pendekatan (40%) SMP, ada 2 (8%) SMA, ada 5
cross sectional yaitu suatu penelitian (20%) DIII/S1/S2. Pada subjek
yang mempelajari dinamika korelasi berdasarkan pekerjaan ada 10 (40%)
antara faktor-faktor resiko dengan petani, ada 5 (20%) PNS, ada 8
efek, dengan cara pendekatan, (32%) wiraswasta, ada 2 (8%) buruh.
observasi atau pengumpulan data Pada subjek riwayat menderita DM
sekaligus pada suatu saat. Artinya ada 3 (12%) selama < 1 tahun, 5
tiap subjek penelitian hanya (20%) selama 1-5 tahun, 11 (44%)
diobservasi sekali saja dan selama 5-10 tahun, 6 (24%) > 10
pengukuran dilakukan terhadap tahun. Pada subjek nformasi diet DM
status karakter subjek (variable ada 18 (72%) pernah, 7 (7%) belum
independent yaitu pelaksanaan tugas pernah. Pada subjek usia keluarga
keluarga dan variable dependent ada 2 (8%) subjek berumur 17-20
yaitu perilaku anggota keluarga tahun, ada 15 (60%) subjek berumur
diabetes mellitus dalam melakukan 21-30 tahun, 6 (24%) subjek
diet) dilakukan secara bersama-sama berumur 31-40 tahun, 2 (8%) subjek
pada saat pemeriksaan berumur > 40 tahun. Pada subjek
(Notoatmodjo, 2003). jenis kelamin keluarga yang laki-laki
ada 11 (44%) dan perempuan ada 14
HASIL PENELITIAN (56%). Pada subjek berdasarkan
pendidikan keluarga ada 1 (4%) SD,
KARAKTERISTIK SUBJEK ada 3 (12%) SMP, ada 18 (72%)
SMA, ada 2 (12%) DIII/S1/S2. Pada
Karakteristik subjek subjek berdasarkan pekerjaan
penelitian ini meliputi usia keluarga ada 2 (8%) petani, ada 2
responden, jenis kelamin responden, (8%) PNS, ada 19 (76%) wiraswasta,
pendidikan responden, pekerjaan ada 2 (8%) buruh.
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Responden,
Jenis Kelamin Responden, Pendidikan Responden, Pekerjaan Responden,
Riwayat Menderita DM, Informasi Diet DM, Usia Keluarga, Jenis Kelamin
Keluarga, Pendidikan Keluarga Dan Pekerjaan Keluarga.
Karakteristik Frekuensi Prosentase
Usia Responden
21-30 tahun 2 8%
31-40 tahun 6 24%
> 40 tahun 17 68%

Jenis Kelamin Responden


Laki-laki 12 48%
Perempuan 13 52%

Pendidikan Responden
SD 8 32%
SMP 10 40%
SMA 2 8%
DIII/S1 5 20%

Pekerjaan Responden
Petani 10 40%
PNS 5 20%
Wiraswasta 8 32%
Buruh 2 8%

Riwayat Menderita DM
< 1 tahun 3 12%
1-5 tahun 5 20%
5-10 tahun 11 44%
> 10 6 24%

Informasi Diet DM
Pernah 18 72%
Belum Pernah 7 7%

Usia Keluarga
17-20 tahun 2 8%
21-30 tahun 15 60%
31-40 tahun 6 24%
> 40 tahun 2 8%

Jenis Kelamin Keluarga


Laki-laki 11 44%
Perempuan 14 56%
Karakteristik Frekuensi Prosentase
Pendidikan Keluarga
SD 1 4%
SMP 3 12%
SMA 18 72%
DIII/S1 2 12%

Pekerjaan Keluarga
Petani 2 8%
PNS 2 8%
Wiraswasta 19 76%
Buruh 2 8%

Berdasarkan Tabel 1 terlihat keluarga ada 19 (76%) bekerja


bahwa mayoritas subjek usia sebagai wiraswasta.
responden ada 17 (68%) berumur >
40 tahun, jenis kelamin responden KARAKTERISTIK VARIABEL
ada 13 (52%) berjenis kelamin
perempuan, pendidikan responden Karakteristik variabel dalam
ada 10 (40%) berpendidikan SMA, penelitian ini meliputi tugas keluarga
pekerjaan responden ada 10 (40%) dan perilaku diet.
bekerja sebagai petani, riwayat Adapun deskripsi dari
menderita DM ada 11 (44%) selama karakteristik variabel tersebut seperti
5-10 tahun, informasi diet DM ada pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan
18 (72%), usia keluarga ada 15 variabel tugas keluarga subjek baik
(60%) berumur 21-30 tahun, jenis ada 2 (8%), cukup ada 14 (56%) dan
kelamin keluarga ada 14 (56%) kurang ada 9 (36%). Variabel
berjenis kelamin perempuan, perilaku diet subjek baik ada 5
pendidikan keluarga ada 18 (72%) (20%), cukup ada 12 (48%), kurang
berpendidikan SMA, pekerjaan ada 8 (32%).

Tabel 2. Karakteristik Variabel Penelitian Meliputi Tugas Keluarga


dan Perilaku Diet
Karakteristik Frekuensi Prosentase
Tugas Keluarga
Baik 2 8%
Cukup 14 56%
Kurang 9 36%

Perilaku Diet
Baik 5 20%
Cukup 12 48%
Kurang 8 32%
Sumber : Hasil analisis data
HASIL UJI STATISTIK variabel dependen perilaku anggota
keluarga dengan diabetes mellitus
Berdasarkan hasil uji statistik dalam melakukan diet di Puskesmas
spearman rho pada variabel Tunggangri Tulungagung diperoleh
independen tugas keluarga dalam hasil sebagai berikut:
menyiapkan diet DM dengan
Tabel 3. Statistik Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dengan Perilaku
Anggota Keluarga Diabetes Mellitus Dalam Melakukan Diet Di Puskesmas
Tunggangri Tulungagung
Correlations
Tugas_
keluarga Perilaku_diet
Spearman's rho Tugas_keluarga Correlation
1.000 .766**
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000
N 25 25
Perilaku_diet Correlation
.766** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .
N 25 25
**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil analisa data PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa diperoleh nilai
signifikansi (p-value) = 0,000, (0,000 Berdasarkan hasil uji statistik
< 0,05), sehingga tolak H0 yang Spearman Rho pada variabel
berarti ada hubungan pelaksanaan independen tugas keluarga dalam
tugas keluarga dalam menyiapkan menyiapkan diet DM dengan
diet terhadap perilaku anggota variabel dependen perilaku anggota
keluarga dengan diabetes mellitus keluarga dengan diabetes mellitus
dalam melakukan diet di Puskesmas dalam melakukan diet di Puskesmas
Tunggangri Tulungagung. Tunggangri Tulungagung diperoleh
Berdasarkan tabel tersebut dapat hasil diperoleh hasil nilai signifikansi
diketahui pula bahwa nilai koefisien (p-value) = 0,000, (0,000 < 0,05),
corelasi /r adalah 0,766 yang berarti sehingga tolak H0 yang berarti ada
tingkat hubungan antara pelaksanaan hubungan pelaksanaan tugas
tugas keluarga dalam menyiapkan keluarga dalam menyiapkan diet
diet terhadap perilaku anggota terhadap perilaku anggota keluarga
keluarga dengan diabetes mellitus dengan diabetes mellitus dalam
dalam melakukan diet di Puskesmas melakukan diet di Puskesmas
Tunggangri Tulungagung adalah Tunggangri Tulungagung.
cukup. Batas nilai koefisien korelasi Berdasarkan hasil uji statistik
antara 0,600-0,800 berarti tersebut dapat diketahui pula bahwa
korelasinya cukup (Arikunto, 2006). nilai koefisien corelasi /r adalah
0,766 yang berarti tingkat hubungan diet sehari-hari yang dilakukan atas
antara pelaksanaan tugas keluarga dukungan atau motivasi dari
dalam menyiapkan diet terhadap keluarga akan memberikan hasil
perilaku anggota keluarga dengan yang baik bagi perilaku diet
diabetes mellitus dalam melakukan penderita. Keluarga yang mampu
diet di Puskesmas Tunggangri melaksanakan tugas keluarga dengan
Tulungagung adalah cukup. cukup maka juga akan cenderung
Pada DM, karena sifat menghasilkan perilaku diet yang
penyakitnya yang kronik dan bisa cukup pula oleh penderitanya.
mengenai seluruh tubuh memerlukan Kondisi ini tentunya tidak terlepas
pendekatan multidisipiliner, ini dari sifat dan karakteristik responden
berarti bahwa pengelolaan DM harus itu sendiri, baik usia, jenis kelamin,
melibatkan berbagai pihak baik pekerjaan, hubungan dengan pasien
tenaga medis atau paramedis : pasien dan sumber informasi tentang diet
dan keluarganya, serta masyarakat. diabetes mellitus.
Faktor psikologi dapat membantu Keluarga merupakan lembaga
penyelesaian masalah ini dengan yang mendukung setiap anggota
penerapan pola diet sehari-hari yang keluarganya yang mengalami
dilakukan atas dukungan atau masalah kesehatan, oleh karena itu
motivasi dari keluarga. Kurangnya keluarga harus mampu melaksanakan
motivasi dan dukungan keluarga tugas keluarga dalam menyiapkan
yang belum mampu menerapkan diet diabetes mellitus dengan baik,
peran dan tugasnya dengan baik yang meliputi jenis, jumlah dan
dapat memicu terjadinya komplikasi jadwalnya agar penderita mampu
diabetes mellitus (Roesdiyatun, berperilaku yang baik pula dalam
2005). Pada diet DM, peran petugas dietnya. Selain itu dukungan
kesehatan tidak terlalu mendikte motivasi atau dukungan psikologis
penderita diabetes dan keluarganya, dari keluarga juga tidak kalah
tetapi lebih banyak mengarahkan penting yang menunjang
atau memberikan alternatif pilihan keberhasilan diet penderita, karena
untuk memilih makanan sendiri pada diabetes mellitus sifat
sesuai dengan kesukaan masing- penyakitnya merupakan penyakit
masing penderita diabetes dan yang kronik dan bisa mengenai
memberikan nasehat berupa banyak seluruh tubuh, sehingga memerlukan
sedikitnya yang boleh dimakan atau pendekatan yang multi disipliner.
yang sebaiknya dibatasi Pedoman Diharapkan dengan kerjasama semua
Diet Pada Diabetes Melitus, 2004. pihak, baik keluarga, pasien, tenaga
Hasil penelitian di atas medis dan paramedis serta
menunjukkan bahwa ada hubungan masyarakat maka perilaku yang sehat
pelaksanaan tugas keluarga dalam dapat ditingkatkan pula dan derajad
menyiapkan diet terhadap perilaku kesehatan masyarakat dapat
anggota keluarga dengan diabetes ditingkatkan.
mellitus dalam melakukan diet di
Puskesmas Tunggangri PENUTUP
Tulungagung. Kondisi ini telah
membuktikan bahwa penerapan pola KESIMPULAN
Pelaksanaan tugas keluarga terkait, baik pihak gizi, medis
dalam menyiapkan diet DM di maupun non medis dalam hal
Puskesmas Tunggangri Tulungagung penyuluhan kesehatan. Diharapkan
sebagian besar adalah cukup yaitu 14 dengan penyuluhan kesehatan yang
responden (56,0 %) dari 25 melibatkan semua ilmu, dapat
responden. meningkatkan pengetahuan klien
Perilaku anggota keluarga dan keluarga yang pada akhirnya
dalam melakukan diet DM di diharapkan perilaku yang sehat dapat
Puskesmas Tunggangri Tulungagung ditingkatkan pula dan derajad
hampir setengah dari responden kesehatan masyarakat dapat
adalah cukup yaitu 12 responden ditingkatkan.
(48,0 %) dari 25 responden. Bagi Petugas Kesehatan
Ada hubungan pelaksanaan diharapkan bagi petugas kesehatan
tugas keluarga dalam menyiapkan untuk terus memberikan penyuluhan
diet terhadap perilaku anggota kesehatan secara kontinyu kepada
keluarga dengan diabetes mellitus masyarakat dan keluarga, baik
dalam melakukan diet di Puskesmas melalui Puskesmas maupun melalui
Tunggangri Tulungagung, dengan kegiatan posyandu sehingga
nilai p-value = 0.000 dan nilai komunikasi dengan keluarga dan
koefisien corelasi /r adalah 0,766 penderita DM akan terus
yang berarti tingkat keeratan berkesinambungan.
hubungannya adalah cukup. Bagi Peneliti Selanjutnya
diharapkan hasil penelitian ini dapat
SARAN menjadi sumber informasi dan
referensi untuk penelitian selanjutnya
Bagi Responden dan keluarga dengan mengadakan penelitian
diharapkan responden dan keluarga mengenai pengaruh pendidikan
mau meningkatkan motivasi dan kesehatan tentang pelaksanaan tugas
pengetahuan serta kepedulian keluarga terhadap peningkatan
keluarga dalam melaksanakan peran pengetahuan dan perilaku keluarga
keluarga terkait penatalaksaan diet dalam menyiapkan diet DM.
pada penderita DM sehingga
keluarga mampu melaksanakan tugas KEPUSTAKAAN
keluarga dengan baik terhadap
pengaturan diet harian anggota 1. Antara News. 2011. Penderita
keluarga untuk menekan / mencegah Diabetes Mellitus Meningkat 2-3
kejadian diet yang tidak sesuai kali pada tahun 2030. Available
dengan diet anggota keluarga, baik form:
anggota keluarga Non DM maupun www.antaranews.com/berita.
High Risk DM. Diakses pada tanggal 18 Februari
Bagi Puskesmas Tunggangri 2013.
Tulungagung diharapkan Puskesmas 2. Arikunto, Suharsini. 2006.
Tunggangri Tulungagung dapat Prosedur Penelitian Suatu
meningkatkan pelayanan kepada Pendekatan Praktik. Jakarta :
pasien DM dan keluarganya dengan Rineka Cipta.
cara belibatkan berbagai pihak yang
3. Bagian Gizi RS dr. 13. Notoatmodjo. Soekidjo 2003.
Ciptomangunkusumo & Pendidikan dan Perilaku
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Kesehatan. Jakarta : Rineka
2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Cipta.
Jakarta : Gramedia Pustaka 14. Nursalam. 2003. Konsep &
Utama. Penerapan Metodologi
4. Brunner and Suddarth. 2005. Penelitian Ilmu Keperawatan.
Keperawatan Medikal Bedah Jakarta : Salemba Medika.
Jilid II. Jakarta : EGC. 15. Purwandari. 2010. Konsep
5. Depkes RI. 2005. Makalah Keluarga. Available form:
Seminar Pekan Diabetes http://elearning.unej.ac.id.
Mellitus. Dakses pada tanggal 31 Maret
6. . 2004. Pedoman Det 2013.
Diabetes Mellitus. Fakultas 16. Rosdiyatun. 2005. Hubungan
Kedokteran Universitas Pengetahuan Bahan Makanan
Brawijaya. Penukar dengan Kepatuhan Diet
7. Dinkes Jatim.2010. Profil pada Penderita DM Tipe II.
Kesehatan Jawa Timur 2010. Available form: http:// jtptums-
Available form: gdl-UMS-digital Library-GDL
http://dinkes.jatimprov.go.id/user 4_0.htm. Diakses pada 15 Maret
file/dokumen/1321926974_Profil 2013.
_Kesehatan_Propinsi_Jawa_Tmu 17. Smeltzer, Suzane C. 2004. Buku
r_2010.pdf. Diakses tanggal 15 Ajar Keperawatan Medikal
Januari 2013. Bedah Volume 2. Jakarta : EGC.
8. Effendi,M. 2008. Keperawatan 18. Soegondo. 2004. Patofisiologi
Kesehatan Komunitas. Jakarta: DM. Jakarta: Balai Penerbit
Penerbit Salemba Medika. FKUI.
9. Graham, Robin & Tony, Brown. 19. Sugiyono. 2007. Statistika untuk
2003. Lecture Notes Dermatologi Penelitian. Bandung : CV
Edisi 8. Jakarta : Erlangga. Alfabeta.
10. Greenspan, Francis S & Baxter, 20. Suprajitno. 2004. Asuhan
John D. 2006. Endrokinologi Keperawatan Keluarga. Jakarta :
Dasar dan Klinik Edisi 2. Jakarta EGC.
: EGC. 21. Suyono, Joko. 2003. Pencegahan
11. Ika Yuli Astuti. 2008. Pengaruh Diabetes Mellitus. Jakarta :
Pendidikan Kesehatan tentang Hipocrates.
Perencanaan Makan terhadap 22. Webmaster RS Mitra Keluarga.
Peningkatan Kepatuhan Diet 2013. Terap Diet untuk penderita
pada Penderita DM Tipe II di Diabetes Melltus. Available
Wilayah Kerja Puskesmas form:
Sumberpucung. Malang. Skripsi. http://www.mitrakeluarga.com/S
12. Mansjoer, Arif.dkk. 2003. Kapita urabaya. Dakses pada tanggal 20
Selekta Kedokteran Jilid I. Maret 2013.
Jakarta : Media Aesculapius 23. Wiboworini, Budiyanti. 2007.
FKUI. Gizi danKesehatan. Jakarta:
Sunda Kelapa Pustaka.

You might also like