Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Rumah Sakit BARI Palembang
Siti Amallia1, Rahmalia Afriyani2, Siska Putri Utami3
1,2,3
Program Studi Kebidanan, STIK Siti Khadijah Palembang
Email:
[email protected] Abstract: Risk Factor on the Appearance of Anemia on Maternity Women In BARI
Hospital Palembang. The appearance of anemia during the maternity caused the death of
mothers indirectly. Based on the data from BARI Hospital Palembang in 2015, it was found for
about 29 (13 %) of 2218 maternity mothers affected by anemia. The objectives of this study
were to discover the influential factors on the appearance of anemia on maternity women in the
BARI Hospital Palembang in 2015. The cross-sectional approach was applied in this study.
The population of the study was all the maternity women who checked their pregnancy in the
BARI Hospital in 2015. There were 236 respondents taken by using simple random sampling.
Data were analyzed by using frequency analysis, chi-square analysis, and logistic regression
analysis. The result of study showed that 31 (13.1%) respondents got anemia during their
pregnancy, there was the correlation between the age (p-value=0.032) and parity of maternity
women (p-value=0.005) on anemia, and there was no correlation between the education and
occupation of maternity women who affected by anemia. The regression logistic test showed
that age and parity influenced the affection of anemia on maternity women and the most
influential factor was the parity with OR = 4.012. Suggested to health officer will improve the
counseling for maternity women about the importance of family planning after childbirth and
control the number of children, so anemia cases in pregnancy will be decreased.
Keywords: Anemia, Age, Parity, Education, Occupation
Abstrak: Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI
Palembang. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan kematian secara tidak langsung.
Data yang di dapat dari Rumah Sakit BARI Palembang tahun 2015 sebanyak 29 (1,3%) ibu
yang mengalami anemia dari 2218 orang ibu hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit BARI Palembang tahun
2015. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Rumah
Sakit BARI Palembang tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random
sampling, dengan jumlah sampel 236 responden. Data dianalisis dengan mengunakan uji
frequensi, uji chi square dan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa 31
(13,1%) responden mengalami kejadian anemia pada kehamilan. Selanjutnya terdapat
hubungan antara usia dan paritas ibu hamil dengan kejadian anemia dengan nilai usia (ρ-
value=0,032), paritas (ρ-value=0,005) dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
dan pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Uji regresi logistic menunjukan bahwa
faktor usia dan paritas mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil dan faktor paritas
merupakan faktor yang paling dominan dengan OR=4,012. Petugas kesehatan diharapkan
untuk lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
melakukan KB setelah persalinan dan membatasi jumlah anak, sehingga kejadian anemia
dalam kehamilan dapat menurun.
Kata kunci: Anemia, Usia, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi adalah kurangnya zat besi untuk pembentukan
kematian ibu salah satunya disebabkan karena darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin
anemia dalam kehamilan. Anemia merupakan B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia
suatu keadaan adanya penurunan kadar karena kekurangan zat besi (Rukiyah, 2010).
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit Status zat besi tiap individu bermacam-
dibawah nilai normal. Pada penderita anemia, macam mulai dari excess zat besi sampai anemia
lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah defisiensi zat besi. Walaupun kebutuhan zat besi
merah (Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya bervariasi pada tiap grup yang tergantung pada
389
390 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 389-395
faktor-faktor seperti pertumbuhan (bayi, remaja, tahun 2014 terdapat ibu hamil dengan anemia
kehamilan) dan perbedaan kehilangan normal zat 675 (1,4%) orang dari 48.235 ibu hamil (Dinkes
besi (menstruasi dan kelahiran), terjadi proses Provinsi Sumatera Selatan, 2014).
yang diatur tubuh dalam meningkatkan absorpsi Di kota Palembang pada tahun 2012
zat besi sejalan dengan penggunaan zat besi dan terdapat ibu hamil sebanyak 31.502, dengan
menurunkan absorpsi zat besi yang disimpan di angka kejadian anemia sebanyak 1.017 (3,10%)
dalam tubuh sejalan dengan adanya asupan ibu hamil, pada tahun 2013 ibu hamil sebanyak
makanan (Gleason & Scrimshaw dalam 32.302 dengan angka kejadian anemia sebanyak
Arumsari, 2008). 1.001 (3,0%), pada tahun 2014 terdapat 33.309
Zat besi pada masa kehamilan digunakan ibu hamil dengan kejadian anemia sebanyak
untuk perkembangan janin, plasenta, ekspansi sel 1.028 (3,0%) orang (Dinkes kota Palembang,
darah merah, dan untuk kebutuhan basal tubuh. 2014).
Zat besi yang diperlukan dapat diperoleh dari Menurut data dari Rumah Sakit BARI
makanan dan tablet besi. Akan tetapi, seperti Palembang pada tahun 2012 jumlah ibu hamil
halnya konsumsi zat gizi secara umum, konsumsi sebanyak 1.817 orang dan tidak terdapat kejadian
zat besi seringkali belum memenuhi kebutuhan anemia pada ibu hamil, tahun 2013 jumlah ibu
dalam tubuh (Darlina, 2003). Apabila kadar zat hamil sebanyak 1.954 orang dan ibu hamil yang
besi di dalam tubuh ibu hamil kurang, maka akan mengalami kejadian anemia sebanyak 8 orang
terjadi suatu keadaan yang disebut anemia. Hal (0,4%), sedangkan pada tahun 2014 jumlah ibu
itu dikarenakan zat besi merupakan mikroelemen hamil sebanyak 2.218 orang dan ibu hamil yang
ang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama mengalami anemia sebanyak 29 orang (1,3%),
diperlukan dalam hemopoiesis (pembentukan dari data diatas menunjukan bahwa terjadi
darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin. kenaikan angka kejadian anemia pada ibu hamil
Sebagaimana telah diketahui bahwa rendahnya di Rumah Sakit BARI Palembang (RS. BARI
kadar hemoglobin dalam darah mengakibatkan Palembang, 2014).
suatu keadaan yang disebut anemia (Sediaoetama Rasmaliah (dalam Tristiyanti, 2006)
1987, dalam Tristiyanti 2006). menyebutkan bahwa anemia merupakan
Di Indonesia pada tahun 2010 angka penyebab penting yang melatarbelakangi
kejadian anemia masih cukup tinggi yaitu 50-70 kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu
juta jiwa, anemia defisiensi besi (anemia yang kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu
disebabkan kurang zat besi) mencapai 20%-33%. melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi
Sedangkan 40,1% anemia dialami wanita hamil kehamilan. Selain itu ibu hamil yang menderita
dengan batas bawah 11 gr/dl (Lestari, 2010). anemia juga menunjukkan keadaan yang tragis,
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi yaitu terjadinya perdarahan pada saat melahirkan.
ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,0 Di samping pengaruhnya kepada kematian dan
gram/100 milimeter (10gram/desiliter) (Varney, perdarahan, anemia pada saat hamil akan
2006). Sebagian besar wanita hamil mengalami mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi
anemia yang tidak membahayakan. Tetapi lahir rendah dan peningkatan kematian perinatal.
anemia akibat kelainan bawaan pada hemoglobin Mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan
bisa mempersulit kehamilan. Kelainan tersebut penelitian untuk mengetahui faktor yang
meningkatkan risiko penyakit dan kematian pada mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil
bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit pada di Rumah Sakit BARI Palembang tahun 2015.
ibu (Maulana, 2008).
Adapun faktor-faktor dapat
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil METODE
yaitu faktor dasar (sosial ekonomi, pengetahuan,
pendidikan, dan budaya), faktor tidak langsung Jenis penelitian ini menggunakan metode
(Kunjungan Antenatal Care, paritas, umur, dan kuantitatif yang bersifat survey analitik dengan
dukungan suami), faktor tidak langsung (pola pendekatan cross sectional. Populasi dalam
konsumsi tablet Fe, penyakit infeksi, dan penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
perdarahan) (Wiknjosastro, 2007). memeriksakan kehamilanya di Rumah Sakit
Menurut data dari dinas kesehatan di BARI Palembang. Sampel penelitian berjumlah
Provinsi Sumatera Selatan, anemia pada ibu 236 responden diambil menggunakan teknik
hamil tahun 2012 terdapat 692 (1,51%) orang random sampling dan dilakukan dengan cara
dari 45.652 ibu hamil, pada tahun 2013 terdapat undian atau lotere. Penelitian dilakukan pada
ibu hamil dengan anemia sebanyak 646 (1,77%) tanggal 18-30 Januari 2016. Teknik
orang dari 36.487 ibu hamil, sedangkan pada pengumpulan data diambil dari data sekunder
Amallia, Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI Palembang… 391
didapatkan dari rekam medik di Rumah Sakit Tabel 2. Faktor yang Berhubungan dengan
BARI Palembang tahun 2015. Data dianalisis Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
dengan mengunakan uji frequensi untuk analisis Rumah Sakit BARI Palembang
univariat, Chi-Square (X2) untuk analisis bivariat Variabel p value OR Confidence
dan regresi logistic untuk analisis multivariat. penelitian Interval
Usia 0,032* 2,446 1,139-5,256**
Paritas 0,005* 3,892 1,532-9,885**
HASIL Pendidikan 0,092* 2,065 0,962-4,433**
Pekerjaan 0,829* 1,176 0,546-2,532**
A. ANALISIS UNIVARIAT *α=0,005 ** 95% confidance interval
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Hasil uji statistik Chi-Square pada tabel 2
Variabel Jumlah % didapatkan variabel usia menunjukkan p-value
Usia (0,032) < α (0,05) yang berarti ada hubungan
Risiko Tinggi 85 36,0 yang signifikan antara Usia dengan kejadian
Risiko Rendah 151 64,0 anemia pada ibu hamil, variabel paritas
Paritas menunjukkan p-value (0,005) < α (0,05) yang
Risiko Tinggi 131 55,5 berarti ada hubungan yang signifikan antara
Risiko Rendah 105 44,5 paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil,
Pendidikan variabel pendidikan menunjukkan p-value
Tinggi 79 33,5
(0,092) > α (0,05) yang berarti tidak ada
Rendah 157 66,5
Pekerjaan hubungan yang signifikan antara pendidikan
Ya 145 61,4 dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan
Tidak 91 38,6 variabel pekerjaan menunjukkan p-value (0,829)
Anemia > α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang
Ya 31 13,1 signifikan antara pendidikan dengan kejadian
Tidak 205 86,9 anemia pada ibu hamil.
Distribusi frekuensi variabel penelitian C. ANALISIS MULTIVARIAT
terlihat pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari
236 orang responden distribusi frekuensi usia ibu Analisis multivariat dilakukan untuk
tertinggi dalam kategori risiko rendah sebesar mengetahui pengaruh tiap-tiap variabel bebas
151 (64,0%), distribusi frekuensi paritas ibu secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
tertinggi dalam kategori risiko tinggi sebesar 131 Variabel yang dianalisis secara regresi adalah
(55,5%), distribusi frekuensi pendidikan ibu variabel bebas yang secara bivariat mempunyai
tertinggi dalam kategori rendah sebesar 157 hubungan dengan nilai p ≤ 0.25. Hasil pemodelan
(66,5%), distribusi frekuensi pekerjaan ibu regresi yang baik ditujukan untuk
tertinggi dalam kategori bekerja sebesar 145 mendeskripsikan variabel-variabel yang
(61,4%), dan distribusi frekuensi kejadian anemia berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu
pada ibu hamil tertinggi dalam kategori tidak hamil. Uji yang digunakan dalam analisis
anemia sebesar 205 (86,9%). multivariat adalah regresi logistic nominal
dengan metode Backward LR Berikut ini adalah
B. ANALISIS BIVARIAT model akhir hasil analisis regresi logistik.
Analisis bivariat menunjukkan terdapat Tabel 3. Model Akhir Hasil Analisis Regresi
hubungan yang signifikan antara usia dan paritas Logistik
dan tidak ada hubungan yang signifikan antara Variabel B Sig. OR
pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian Usia 0,899 0,026 2,457
anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit BARI Paritas 1,389 0,004 4,012
Palembang diperoleh melalui analisis Chi-square Pendidikan 0,790 0,052 2,203
terlihat pada Tabel.2. Constant 0,458 0,241
Selanjutnya dihitung persamaan regresi
untuk mengetahui besarnya probabilitas
terjadinya variabel dependen. Diketahui pada
tabel 3. diatas nilai α= 0,458 dan dari variabel
usia ibu nilai β= 0,899, Paritas β= 1,389, dan
pendidikan nilai β= 0,790 serta nilai konstanta
392 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 389-395
2,7. Nilai-nilai tersebut dimasukkan kedalam <20 tahun dan >35 tahun dapat menyebabkan
persamaan regresi sebagai berikut: kejadian patologi.
Selanjutnya pada Tabel 2, menjelaskan
π(x) = 1/( 1+ e-y) nilai p-value=0,005 untuk variabel paritas, yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara
y= 0,458+0,889(usia ibu) + paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
1,389(paritas)+0,790 (pendidikan) RSUD Bari Palembang. Diperoleh pula nilai
OR= 3,892 artinya responden yang paritas tinggi
Dengan asumsi bahwa π(x) adalah mempunyai kecenderungan 3,892 kali lebih besar
probabilitas kejadian anemia pada ibu hamil. mengalami anemia dibandingkan responden yang
Setelah nilai-nilai tersebut diatas dimasukkan paritas rendah. Hal ini dikarenakan pada setiap
dalam persamaan model, diperoleh hasil sebesar kehamilan dan persalinan akan terjadi perubahan
0.97 (97%). Hasil ini menunjukkan bahwa serabut otot menjadi jaringan ikat pada uterus hal
apabila ketiga variabel secara bersama-sama ini dapat menurunkan kemampuan uterus. Paritas
dalam kategori usia risiko tinggi, paritas risiko 1 keadaan ibu lemah dan baru pertama
tinggi, dan ibu dengan pendidikan tinggi, maka mengalami kehamilan jadi banyak keadaan yang
probabilitas kejadian anemia pada ibu hamil terjadi seperti lemah, kurang nafsu makan, dan
adalah sebesar 97%. khawatir dengan keadaan bayi sehingga
kemungkinan dapat terjadinya anemia. Begitu
sebaliknya paritas ≥ 3 fungsi dari alat reproduksi
PEMBAHASAN ibu menurun sehingga keadaan ibu lemah,
sehingga kejadian anemia menjadi besar.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hasil penelitian Qudsiah (2013) yang
Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit melakukan penelitian di Puskesmas Bangerayu
BARI Kecamatan Genuk Kota Semarang tentang
hubungan paritas ibu dengan kejadian anemia.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square Dimana usia responden secara keseluruhan
didapatkan p-value (0,032) < α (0,05) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berarti ada hubungan yang signifikan antara Usia memiliki paritas resiko tinggi dengan kejadian
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di anemia sebanyak 57,9% responden sedangkan
Rumah Sakit BARI Palembang. Diperoleh pula paritas resiko rendah dengan kejadian anemia
nilai OR= 2,446 artinya responden yang usia sebanyak 42,1% dari 127 responden
risiko tinggi mempunyai kecenderungan 2,446 mendapatkan hasil p-value ≤ α (0,05) berarti ada
kali lebih besar mengalami anemia dibandingkan hubungan antara paritas dengan kejadian anemia.
responden yang usia risiko rendah. Hal ini Saifuddin (2007) mengungkapkan paritas
disebabkan karena kejadian anemia berkaitan 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari
dengan usia ibu yang tidak dalam masa sudut kematian maternal. Pada paritas tinggi
reproduksi yang sehat dimana wanita yang lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal
melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih tinggi di bandingankan dengan paritas
lebih dari 35 tahun merupakan faktor resiko rendah.
terjadinya anemia pada kehamilan. Hasil uji statistik pada tabel 2, untuk
Hasil penelitian Noversiti (2012), yang tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia
melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas didapatkan p-value=0,092 yang artinya (p>α =
Air Dingin Kota Padang tentang faktor-faktor 0,05) hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
yang hubungan dengan kejadian anemia pada ibu hubungan antara tingkat pendidikan dengan
hamil trimester III. Dimana ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan artinya tidak
usia risiko tinggi mengalami kejadian anemia terdapat kecenderungan ibu dengan tingkat
sebanyak 56,8% responden, sedangkan ibu hamil pendidikan tinggi untuk tidak menderita anemia
yang memiliki usia resiko rendah dengan ataupun sebaliknya. Sebagian besar responden
kejadian anemia sebanyak 53,2% responden. yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dapat
Dari hasil uji statistik Chi-Square, didapatkan menderita anemia pada kehamilan. Hal ini
nilai ρ-value≤α (0,05) yang berarti ada hubungan mungkin disebabkan oleh faktor lain yaitu
antara usia ibu hamil dengan kejadian anemia. perilaku ibu yang kurang memperhatikan
Amiruddin (2007), menyatakan kejadian kesehatan dan kurang mampu mengatasi masalah
anemia dapat berkaitan dengan alat-alat kesehatannya.
reproduksi wanita usia reproduksi sehat dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
aman adalah usia 20-35 tahun. Kehamilan di usia penelitian yang dilakukan oleh Noversiti (2012)
Amallia, Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI Palembang… 393
yang mejelaskan bahwa tidak terdapat hubungan Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia
yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI
kejadian anemia pada kehamilan p-value=0,101. Palembang
Meskipun sebagian besar responden memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi, namun tidak Hasil analisis multivariat dengan uji
semua responden yang memiliki pendidikan regresi logistik didapatkan dua variabel yang
tinggi juga memiliki pengetahuan baik yang secara signifikan mempengaruhi kejadian anemia
dapat mempengaruhi perilaku kesehatannya. pada ibu hamil di Rumah Sakit BARI Palembang
Hasil penelitian ini didukung oleh yaitu varibel usia dan paritas. Variabel paritas
pendapat Herawati dan Astuti (2010) pendidikan merupakan variabel yang paling dominan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.
terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku dan Responden yang paritasnya tinggi lebih
tindakan yang dihasilkan oleh pendidikan di cenderung mengalami anemia dibandingkan
dasarkan pada pengetahuan dan kesadaran yang dengan responden yang paritasnya rendah. Hal
terbentuk melalui proses pembelajaran dan ini dikarenakan pada setiap kehamilan dan
perilaku ini diharapkan akan berlangsung lama persalinan akan terjadi perubahan serabut otot
dan menetap karena didasari oleh kesadaran. menjadi jaringan ikat pada uterus hal ini dapat
Berdasarkan tabel 2, hasil uji statistik menurunkan kemampuan uterus.
untuk variabel pekerjaan didapatkan nilai p- Penelitian ini berbeda dari hasil penelitian
value=0,829 yang artinya (p>α=0,05) Hasil Tristiyanti (2006), dimana usia kehamilan dan
penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat ANC (pemeriksaan kehamilan) yang
hubungan yang signifikan antara pekerjaan berpengaruh nyata terhadap status anemia pada
dengan kejadian anemia, ibu hamil yang berkerja ibu hamil. Kedua variabel tersebut memberikan
dan tidak berkerja memiliki kecenderungan yang pengaruh terhadap status anemia pada ibu hamil
hampir sama untuk menderita anemia pada sebesar 25,2%.
kehamilan. Sebagian besar ibu yang berkerja Namun, penelitian ini sejalan dengan
tidak menderita anemia pada kehamilan. pendapat yang dikemukakan oleh Awalia, dkk
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (2010) bahwa semakin sering seorang wanita
yang dilakukan oleh Fikriana (2013) yang mengalami kehamilan dan melahirkan akan
menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan semakin banyak kehilangan zat besi dan semakin
yang signifikan antara pekerjaan dan kejadian menjadi anemia.
anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0,777.
Hasil penelitian ini didukung pendapat yang
dikemukaan oleh Purbadewi (2013) pekerjaan SIMPULAN
merupakan suatu aktifitas sehingga memperoleh
penghasilan. Jenis pekerjaan menentukan 1. Dari 236 orang responden terdapat sebagian
pengahasilan yang di dapatkan. Ibu hamil yang besar responden tidak mengalami kejadian
berkeja mempunyai penghasilan untuk membatu anemia pada kehamilan (86,9%), usia
suami dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. dengan kategori resiko rendah (64,0%),
Ibu hamil yang memiliki penghasilan paritas dengan kategori tinggi (55,5%),
berhubungan dengan kemampuan ibu hamil pendidikan dengan kategori rendah (66,5%),
untuk mendapatkan pengetahuan tentang anemia dan yang memiliki pekerjaan (61,4%).
karena tercukupi keuangan keluarganya. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia (p-value=0,032), dan paritas (p-
variabel paritas merupakan faktor yang paling value=0,005) dan tidak terdapat hubungan
dominan mempengaruhi kejadian anemia pada yang signifikan antara pendidikan (p-
kehamilan. pada paritas 2-3 merupakan paritas value=0,092), dan pekerjaan ibu (p-
paling aman ditinjau dari sudut kematian value=0,829) dengan kejadian anemia pada
maternal. Pada paritas tinggi lebih dari 3 ibu hamil di Rumah Sakit BARI Palembang
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi tahun 2015.
di bandingankan dengan paritas rendah 3. Usia, Paritas dan Pendidikan mempengaruhi
(Saifuddin, 2007). kejadian anemia pada ibu hamil sebesar
97%, dengan faktor yang dominan yaitu
paritas (OR=4,012).
394 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 389-395
SARAN memperhatikan juga pada ibu yang paritas resiko
tinggi untuk diawasi dalam mengkonsumsi tablet
Disarankan kepada petugas kesehatan Fe sehari-hari dan mengkonsumsi makanan tinggi
untuk memberikan penyuluhan yang mudah zat besi, serta memberi informasi tentang
diterima oleh ibu hamil, seperti di bukanya kelas pentingnya melakukan KB setelah persalinan dan
ibu hamil untuk diberikan informasi pentingnya membatasi jumlah anak, sehingga kejadian
pemberian zat besi dan mengkonsumsi makanan anemia dalam kehamilan dapat menurun.
yang baik untuk ibu hamil, dan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin. 2007. Pengantar Metode Penelitian. Bersalin Utami Kecamatan Batangan
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Kabupaten Pati. Tesis, Fakultas Kesehatan
Arumsari, E. 2008. Faktor Risiko Anemia pada Masyarakat. Universitas Muhammdiyah
Remaja Putri Peserta Program Pencegahan Semarang.
dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=br
(PPAGB) di Kota Bekasi. Skripsi, owse&op=read&id=jtptunimus-gdl-s1-
Program Studi Gizi Masyarakat Dan 2008-srilestari-517 (Diakses 03 Januari
Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian 2016).
Institut Pertanian Bogor. Maulana, M. 2008. Penyakit Kehamilan dan
Awalia, dkk. 2010. Kejadian Anemia pada Ibu Pengobatannya. Jogyakarta.
Hamil. Unit Penelitian dan Pengembangan Noversiti, Elsy. 2012. Faktor-faktor yang
Jurusan Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Palembang. Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Darlina. 2003. Faktor-faktor yang Berhubungan Puskesmas Air Dingin Kota Padang.
dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Skripsi UNAND.
Hamil. Skripsi, Departemen Gizi http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfil
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, e/92052/potongan/D4-2016-321339-
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian BIBLIOGRAPHY.pdf (Diakses 19
Bogor. Desember 2015).
Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. 2014. Buku Purbadewi, Lindungan, Ulfi Yuliana Noor
Profil Kesehatan Sumatera Selatan. Setiawati. 2013. Hubungan Tingkat
Sumatera Selatan. Dinas Kesehatan Pengetahuan tentang Anemia dengan
Provinsi Sumatera Selatan. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal
Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2014. Buku Gizi Universtas Muhamdiyah Semarang.
Profil Kesehatan Kota Palembang. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstre
Sumatera Selatan. Dinas Kesehatan Kota am/123456789/26380/1/maulida%20Nur%
Palembang. 20Soraya-fkik.pdf (Diakses pada 19
Fikriana, Umi. 2013. Faktor-faktor yang Desember 2015).
Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Qudsiah, Siti Chadlirotul, Herry Suswanti Djarot,
Hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul. Siti Nurjanah. 2013. Hubungan Antara
Tesis. STIK Aisyah: Jogjakarta. Paritas dan Umur dengan Anemia pada ibu
http://digilib.unisayogya.ac.id/2724/1/nask Hamil Trimester III. Jurnal Kebidanan
ah%20publikasi_indah%20fitriasari_1610 Universitas Muhamdiyah Semarang,
104376_8a_div%20bidan%20pendidik.pdf Volume 2, Nomor 3, 2013.
(Diakses pada 03 Januari 2016). http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bi
Herawati, Cucu, Sri Astuti. 2010. Faktor -faktor d/article/view/815 (Diakses 23 Desember
yang Berhubungan dengan Anemia Gizi 2015).
pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana RSUD Palembang Bari 2014. Rekam Medik
Kuningan Tahun 2010. Jurnal Kesehatan profil RSUD Palembang Bari. Sumatera
Kartika. Selatan.
http://www.stikesayani.ac.id/publikasi/e- Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan
journal/files/2010/201012/201012-007.pdf Patologi Kebidanan 4. Jakarta Timur: CV.
Lestari, Sri. 2010. Hubungan antara Usia Ibu, Trans Info Media.
Paritas, Pendidikan dan Pengetahuan Saifuddin. 2007. Ilmu Kebidanan dan Penyakit
dengan Kejadian Anemia di Rumah Sakit Kehamilan. Jakarta: EGC.
Amallia, Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit BARI Palembang… 395
Tristiyanti, W. F. 2006. Faktor-faktor yang Varney, H. 2006. Buku ajar Asuhan Kebidanan
Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Edisi 4. Jakarta: EGC.
Hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan.
Bogor, Jawa Barat. Skripsi, Program Studi Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
S1 Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Prawirohardjo.
Keluarga Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.