0% found this document useful (0 votes)
75 views10 pages

Jurnal Imunisasi

This document summarizes a study on perceptions of early mothers and families about infant immunization in Jember, Indonesia. The study found that: 1. Immunization coverage has reached the target levels set by the government, but perceptions of early mothers and families still need improvement to fully support immunization. 2. Perceptions of early mothers about immunization schedules and types tend to defer to views of health officials and families. Perceptions of families also tend to depend on the wife and health officials. 3. Synergistic cooperation is recommended between health officials, early mothers, and families to further optimize perceptions and support for infant immunization.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
75 views10 pages

Jurnal Imunisasi

This document summarizes a study on perceptions of early mothers and families about infant immunization in Jember, Indonesia. The study found that: 1. Immunization coverage has reached the target levels set by the government, but perceptions of early mothers and families still need improvement to fully support immunization. 2. Perceptions of early mothers about immunization schedules and types tend to defer to views of health officials and families. Perceptions of families also tend to depend on the wife and health officials. 3. Synergistic cooperation is recommended between health officials, early mothers, and families to further optimize perceptions and support for infant immunization.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

ISSN : 2354-5852

e-ISSN : 2579-5783

Persepsi Ibu Muda dan Keluarga tentang Pemberian Imunisasi (Pendekatan


Maternal Sensitivity Models Berbasis Keluarga)

Diyan Indriyani1*, Susi Wahyuning Asih1


1
Faculty of Health Sciences Muhammadiyah University Jember, Indonesia
E-mail : [email protected]*, [email protected]

Abstract
Introduction: The health condition of babies is the responsibility of mothers and the family. One effort to
avoid a situation of pain in infants is by immunization. Early mothers with infant care experience is still
lacking, need to support the family in order to have proper decision-making ability in the care of babies, one
of which is immunization. Therefore, the right perception about immunization in infants is critical owned by
the mother and the family. Objective: This study has the objective to explore the perceptions of early mothers
and families about immunization approach to maternal sensitivity models. Methods: The research design
was participatory research approaches (qualitative) and Participatory Action Reseacrh (PRA). The
techniques of data collection was Focus Group Discussion (FGD) with 50 early mothers as the participants
in Regional Health Center of Sumbersari and Sukorambi Jember who had babies. The sampling was done by
using purposive sampling in March-August 2016. The data werethen analyzed using descriptive and
qualitative methods. Results: The result showed the general condition of pain often experienced by babies
are acute respiratory infections, diarrhea and febrile, although some cases of pneumonia occur. Health
official are already running a baby care related programs such as immunization, immunization coverage has
been good and meet the target. Perceptions of early mothers about immunizations include: to schedule and
type of immunization tend to succumb to the health and family perception about immunization is likely to
depend wife and health official. Conclusion: It is concluded that immunization coverage has been on target,
but the perception of early mothers and families about immunization still needs to be improved.
Recommendations in this research that suggested that synergism cooperation among health official, early
mothers and families in the optimization of the perception about immunization.

Keywords: Early Mothers and Family, Infant Immunization, Maternal sensitivity Models, Perception.

1. Pendahuluan optimal, maka persepsi yang positif tentang


Menjadi seorang ibu merupakan tugas imunisasi pada bayi juga sangat diperlukan.
perkembangan yang akan dilalui perempuan Menurut Samson dan Lewis dikatakan
dalam sebuah rumah tangga. Berbagai bahwa peran merawat bayi tentunya juga
aktifitas akan dijalani, dengan tujuan utama tidak lepas dari pengalaman ibu dalam
yaitu menjaga keberlangsungan keluarga memberikan perawatan pada bayi.
yang salah satunya adalah dalam hal Pengalaman setiap ibu berbeda-beda dalam
kesehatan. Anggota keluarga yang akan merawat bayi (Bobak, Lowdermilk &
selalu berinteraksi dalam sebuah keluarga Jansen, 2005).
tentunya mulai dari suami dan anak yang Imunisasi merupakan salah satu
dilahirkannya. investasi kesehatan yang paling cost-
Ibu yang masih memiliki usia belia effective (rnurah), karena terbukti dapat
(muda) dengan tanggungjawab asuh seorang mencegah dan mengurangi kejadian sakit,
bayi, tentu memerlukan kemampuan yang cacat, dan kematian akibat PD31yang
kompleks agar bayinya tetap dalam kondisi diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap
sehat dan bebas dari sakit. Salah satu upaya tahunnya (Kemenkes RI, 2016). Pada tahun
untuk mencegah kejadian sakit pada bayi 2013, kasus Campak meningkat mencapai
adalah dengan tindakan imunisasi. Imunisasi 2.529 dan pada tahun 2014 kembali turun
pada bayi sangatlah penting dilakukan mencapai 762 kasus (Kemenkes RI, 2014).
sebagai upaya preventif dari masuknya Berdasarkan data yang dilansir oleh
kuman yang berisiko menimbulkan kejadian Kementerian Kesehatan RI, cakupan Imunisasi
sakit. Jenis penyakit yang memiliki peluang Dasar Lengkap (IDL) masih mencapai angka
dapat dicegah oleh imunisasi antara lain 86,8% pada April 2015. Sedangkan pada tahun
adalah penyakit Tuberklosis (TBC), Dipteri, 2019, Kemenkes menargetkan cakupa
Folio, Hepatitis, Tetanus, Pertusis, Campak. imunisasi perlu ditingkatkan hingga mencapai
Agar ibu menjalankan perannya secara target 93%. Fakta di lapangan menunjukkan
bahwa masih ada
Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 1. April 2017 | 1
ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

kelompok masyarakat yang belum terjangkau akan berdampak pola hubungan yang positif
oleh pelayanan kesehatan (Finaziz, 2016). dari seluruh anggota keluarga.
Indikator RPJMN untuk program imunisasi Keluarga yang memiliki persepsi
yaitu persentase kabupaten/kota mencapai positif tentang imunisasi pada bayi,
80% imunisasi dasar lengkap pada bayi. memiliki peluang untuk membangun
Pada tahun 2015 sebanyak 292 perilakuknya sesuai dengan pemahaman
kabupaten/kota keluarga dalam memberikan dukungan.
(56,8%) telah mencapai 80% imunisasi Berbagai dukungan akan diberikan,
dasar lengkap pada bayi, dengan demikian misalnya mengingatkan jadwal, mengantar
target RPJMN pada tahun 2015 sebesar 75% pasangan dalam kegiatan imunisasi bayi dan
belum tercapai. lain-lain. Hal ini selaras dengan penelitian
Indonesia berkomitmen pada lingkup Utami dan Yasin (2014) yang mendapatkan
ASEAN dan SEARO bahwa dalam rangka hasil adanya hubungan dukungan keluarga
mencapai target eliminasi campak tahun dengan motivasi ibu dalam mendapatkan
2020, diperlukan cakupan imunisasi campak imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12
minimal 95% secara merata di seluruh bulan di Desa Nyabakan Barat. Selain itu
kabupaten/kota. Hal itu terkait dengan juga terdapat penelitian serupa yang
realita bahwa campak merupakan penyebab dilakukan oleh Ritonga, Syarifah dan
utama kematian pada balita. Kasus campak Tukiman (2014) diperoleh hasil adanya
di Indonesia merupakan 10 penyakit hubungan dukungan keluarga dengan
terbesar penyebab kematian pada anak usia kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi
29 hari - 4 tahun (Kemenkes, 2016). dasar pada anak.
Target pelayanan bayi paripurna Ibu muda yang tinggal di pedesaan
selama 5 (lima) tahun telah tercapai. memiliki risiko yang berkaitan dengan
Pelayanan bayi ini berkaitan erat dengan kurangnya informasi dan pengguna budaya
cakupan Kunjungan Neonatal (KN) yang sangat lekat khususnya dalam hal
Lengkap. Cakupan (kunjungan) bayi perawatan bayi. Berkaitan dengan
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 pemecahan permasalahan tersebut di atas,
mencapai 95,43 %, dan hanya 3 (tiga) maka peneliti ingin mengekplorasi lebih
kabupaten/kota belum mencapai target yang lanjut tentang persepsi tentang imunisasi
ditentukan (90 %). Kabupaten/kota tersebut pada bayi yang difokuskan pada ibu muda
adalah Kota Blitar, Kabupaten Jember dan dengan melibatkan keluarga sebagai social
Kabupaten Situbondo ((Kemenkes, 2014) support. Penelitian ini pendekatan yang
Mengingat bayi merupakan digunakan yaitu Maternal Sensitivity
kelompok usia yang sangat rentan terhadap Models berbasis keluarga. Adapun masalah
kondisi sakit, karena imunitas yang masih yang diteliti adalah berkaitan dengan
rendah, maka tindakan pemberian imunisasi persepsi ibu muda dan keluarga tentang
sangatlah penting untuk dilakukan. Untuk imunisasi pada bayi.
tercapainya pemberian imunisasi dasar
lengkap pada bayi sangat diperlukan peran 2. Metode
ibu dan pasangan (keluarga) (Indriyani,
Asmuji dan Wahyuni , 2016) Ibu muda Penelitian ini dilakukan dengan
memiliki risiko pengalaman yang masih pendekatan penelitian partisipatif (kualitatif)
minimal dalam pola asuh bayi, termasuk dan Participatory Action Reseacrh (PRA).
dalam mencapai target pemberian imunisasi Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan
dasar lengkap, sangat membutuhkan cara FGD dan indept interview pada ibu
dukungan yang positif dari keluarga. muda dan keluarganya di Wilayah
Menurut Indriyani (2013) keluarga Puskesmas Sumbersari dan Sukorambi
adalah salah satu institusi masyarakat yang sejumlah 50 partisipan. Adapun tehnik
paling penting. Keluarga mengemban pengambilan sampel dilakukan secara
tanggungjawab utama yang memiliki fungsi Purposive Sampling. Kurun waktu
biologis, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, pengambilan data dimulai pada bulan
fungsi psikologi dan fungsi sosiobudaya. Maret- Agustus 2016. Instumen penelitian
Melalui dukungan keluarga yang positif, dilakukan menggunakan lembar pengumpul
data Analisis data yang digunakan yaitu
2 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 1. April 2017
ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

pada data

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 1. April 2017 | 3


umum menggunakan analisis deskriptif dan
pada data khusus diolah secara kualitatif.

3. Hasil dan pembahasan

Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini terdiri dari distribusi frekuensi riwayat sakit, jenis sakit pada bayi di
Puskesmas Sumbersari dan Sukorambi, dan hasil FGD. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka
didapatkan gambaran data sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Riwayat Sakit Pada Bayi Responden di Wilayah Puskesmas Sumbersari
dan Sukorambi Kabupaten Jember Tahun 2016
Riwayat Sakit Pada Bayi di PKM Jumla (%) Riwayat Sakit Pada Bayi di Jumla (%)
Sumbersari h PKM Sukorambi h
Pernah 18 72.0 Pernah 22 88.0
Tidak pernah 7 28.0 Tidak pernah 3 12.0
Total 25 100.0 Total 25 100.0

Berdasarkan tabel 1 didapatkan sedangkan responden di Wilayah Puskesmas


riwayat sakit pada bayi responden di Wilayah Sukorambi mayoritas juga bayinya pernah
Puskesmas Sumbersari sebagian besar pernah sakit yaitu sebanyak 22 responden (88%).
sakit yaitu sebanyak 18 responden (72%),

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi Responden di Wilayah Puskesmas
Sumbersari dan Sukorambi Kabupaten Jember Tahun 2016
Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi di Jumlah (%) Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi di Jumlah (%)
PKM Sumbersari PKM Sukorambi
ISPA 14 56.0 ISPA 15 60.0
Diare 4 16.0 Diare 4 16.0
Febris 0 0 Febris 3 12.0
Tidak sakit 7 28.0 Tidak Sakit 3 12.0
Total 25 100.0 Total 25 100.0

Menurut tabel 2 didapatkan jenis (56%), demikian juga pada responden di


riwayat sakit pada bayi responden di Wilayah Wilayah Puskesmas Sukorambi sebagian
Puskesmas Sumbersari jumlah terbanyak besar bayinya pernah sakit ISPA yaitu
yaitu ISPA yaitu sebanyak 14 responden sebanyak 15 responden (60%).

Hasil FGD dengan Responden di Wilayah saat bayi usia 9 bulan yaitu imunisasi campak,
Sumbersari 3) imunisasi dimulai dengan imunisasi TT,
yaitu sebanyak 2 kali saat ibu hamil bulan
Peneliti membahas tema imunisasi pada bayi dan 7 bulan, 4) imunisasi perlu dilakukan
0-12 bulan. Melalui FGD bersama responden untuk kekebalan bayi, dan 5) tentang jadwal
peneliti mendapatan informasi antara lain imunisasi kurang paham, selama ini buku
adalah: 1) imunisasi dilakukan lengkap KIA disodorkan dan imunisasi terserah
sesuai jadwal, 2) jenis imunisasi: Hb, bidannya
hepatitis, BCG (fungsi tidak tahu namun ada
yang menyebutkan untuk TBC) dan terbaik Hasil FGD dengan Responden di Wilayah
diberikan usia 1minggu, DPT (fungsi tidak Sukorambi
tahu), campak, polio, HbO, yang ingat adalah
Imunisasi merupakan upaya preventif yang
perlu dilakukan dalam perawatan bayi.
Melalui diskusi peneliti mendapatkan dilihat di buku KIA, dan 6) jenis imunisasi
gambaran upaya preventif dan persepsi pertama BCG, dan 7) pemberian imunisasi
responden terkait imunisasi bayi. Ungkapan DPT dengan syarat badan bayi tidak panas.
responden tentang imunisasi bayi yaitu: 1)
bayi diimunisasi sudah sesuai jadwal, 2) Hasil FGD dengan Keluarga Responden di
munisasi perlu dilakukan, 3) tujuan imunisasi Wilayah Sukorambi
adalah untuk kekebalan,kesehatan,
menghindari penyakit, 4) jenis imunisasi: Peneliti juga berdiskusi dengan responden
campak, BCG (untuk mencegah penyakit tentang imunisasi pada bayi. Hasil diskusi
paru-paru, diberikan saat baru lahir), folio, tentang imunisasi didapatkan gambaran data
Hb, 5) informasi tentang imunisasi sudah ada yaitu: 1) jenis imunisasi: folio, hepatitis,
di buku warna merah muda (buku KIA), campak, DPT (belumtahu kegunaan), 2) bila
sudah dibaca tapi lupa, 6) selama ini terkait bayi panas maka imunisasi DPT ditunda, 3)
imunisasi responden hanya datang dengan secara jadwal untuk imunisasi suami tidak
membawa buku KIA, dan 7) terkait jadwal paham, biasanya justru istri yang hafal, 4)
imuniasi responden tidak menandai, selama Suami tidak melarang istri datang ke
ini tergantung bidannya posyandu, 5) ke posyandu ibu biasanya jalan
sendiri karena dekat, 6) setelah kegiatan
Hasil FGD dengan Keluarga Responden di posyandu, suami hampir tidak pernah
Wilayah Sumbersari menanyakan hasil pemeriksaan bayi saat di
posyandu, 7) informasi imunisasi bertanya ke
Imunisasi merupakan upaya preventif yang Puskesmas, dan 8) panduan imunisasi ada di
penting dilakukan untuk mencegah kejadian buku KIA.
sakit pada bayi. Saat peneliti membahas tema
ini, diperoleh data antara lain: 1) Dilakukan Maternal Sensitivity Models Berbasis
imunisai sesuai jadwal, 2) fungsi Keluarga
imunisasisebagai proteksi, kekebalan tubuh,
3) semua bayi telah diimunisasi dengan Maternal sensitivity models berbasis keluarga
jadwal mengikuti program posyandu, 4) dalam optimalisasi competence baby care,
tergantung petugas kesehatan tentang jenis
memiliki bagan yang dapat digambarkan
imunisasi dan waktu pelaksanaannya, suami
tidak begitu jelas, 5) tentang imunisasi dapat sebagai berikut:
X

Bagan 1. Maternal Sensitivity Models Berbasis Keluarga Dalam Optimalisasi


Competence Baby Care Pada Ibu Muda di Pedesaan

Berkaitan dengan draft models d. Kepekaan ibu dalam


tersebut di atas, dapat dijabarkan mengenal perubahan status
antara lain adalah: kesehatan bayi sangat
a. Kondisi bayi sehat dan diperlukan untuk
sakit merupakan suatu rentang mengkondisikan penanganan
yang bersifat continuum. yang tepat saat bayi berada
Konstanta sehat sakit pada dalam lingkungan rumah, pra
bayi sangat tergantung pada hospital, intra hospital dan
situasi kesehatan bayi berada pasca hospital.
pada situasi lingkungan yang e. Ibu harus memiliki
ada. kemampuan optimal dalam
b. Bayi merupakan perawatan bayi.
kelompok usia yang sangat f. Keluarga merupakan
rentan mengalami ancaman kelompok pendukung yang
kesakitan dan kematian. tidak bisa dipisahkan dari
c. Ibu merupakan lingkungan ibu- bayi.
perawat terbaik bagi bayi
dalam Adapun langkah-langkah dalam
mempertahankan status penerapan maternal sensitivity
kesehatan termasuk mencapai Models berbasis keluarga ini
fungsi pertumbuhan dan adalah:
perkembangan yang optimal.
a. Ibu hamil diberikan care secara rutin, sehingga bisa
motivasi melakukan antenatal diketahui
kondisi tingkat kesejahteraan f. Ibu dan keluarga
ibu dan janin. diajarkan tentang kemampuan
b. Ibu mengikuti kelas dalam pengambilan keputusan
prenatal dan kegiatan edukasi saat masa baby sick.
selama masa antenatal g. Ibu dan keluarga
c. Ibu diberikan motivasi melakukan upaya perawatan
melakukan persalinan di pelayan bayi dengan tehnik pendekatan
kesehatan upaya perawatan bayi secara
d. Petugas kesehatan benar menggunakan media
melaukan edukasi postnatal booklet.
dengan pendekatan FCMC h. Ibu dan keluarga
tentang perawatan bayi baru melakukan pemantauan terhadap
lahir, dengan melibatkan kondisi pertumbuhan dan
keluarga sebagai family and perkembangan bayi.
social support. i.Petugas kesehatan dalam
e. Ibu dan keluarga memberikan edukasi tentang
diajarkan tentang review baby perawatan bayi, menggunakan
care, serta pengenalan kondisi media Modul Perawatan Bayi.
baby sick.

antara ibu dan petugas kesehatan memang


Pembahasan harus diutamakan.
Imunisasi pada bayi merupakan
upaya preventif yang sangat penting dalam
mencegah kejadian sakit. Jenis penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi terseb t
antara lain adalah penyakit Tuberkulosis,
Dipteri, Folio, Hepatitis, Tetanus, Pertusis
dan Campak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keseluruhan ibu menyatakan
melakukan imunisasi pada bayi sesuai
dengan jadwal yang tertera di buku KIA
namun sebagian besar ibu belum memahami
untuk apa imunisasi tersebut, berapa kali
diberikan, manfaat yang didapatkan, dan
waktu pemberiannya. Ibu hanya sebatas
mengetahui bahwa imunisasi penting
diberikan pada bayi dan menyerahkan
semuanya pada petugas kesehatan untuk
memberikan imunisasi sesuai jadwal. Hasil
ini didukung oleh penelitian Keller (2008)
mengenai persepsi orang tua di Meksiko-
Amerika mengenai imunisasi pada bayi yang
diberikan oleh perawat yang menunjukkan
hasil bahwa kepercayaan terhadap petugas
kesehatan menjadi tema utama yang muncul
dari penelitian dan membangun hubungan
percaya diri antara ibu dan bayi. Imunisasi
merupakan proses memberikan vaksin ke
dalam tubuh bayi yang biasanya
meninbulkan efek atau reaksi tertentu dari
bayi sehingga hubungan saling percaya
waktunya imunisasi, mereka mendatangi
Namun yang tidak kalah penting posyandu dan melakukan imunisasi.
adalah manfaat imunisasi tersebut dan Mengenai imunisasi apa yang akan diberikan,
jadwal imunisasi yang tepat. Seharusnya ibu bagaimana pemberiannya, manfaatnya dan
dan keluarga memahami dengan benar apa lain sebagainya ibu tidak memahami dengan
saja jenis imunisasi yang diberikan pada benar. Seharusnya keberhasilan pencapaian
bayi, manfaatnya apa saja, kapan dan berapa imunisasi tersebut selaras dengan
kali imunisasi tersebut diberikan karena. Hal pemahaman ibu dan keluarga mengenai
tersebut merupakan tugas dan tanggung informasi lengkap terkait dengan imunisasi
jawab orang tua untuk memastikan bahwa yang diberikan. Pentingnya ibu dan keluarga
bayi aman dari faktor kesalahan pemberian memiliki persepsi yang baik dan tepat
imunisasi. Jadwal imunisasi memang telah tentang imunisasi pada bayi, hal ini selaras
tertera di buku KIA namun pada dengan penelitian Syahputra (2011) bahwa
kenyatannya ibu dan keluarga jarang ada hubungan sikap terhadap pemberian
membaca buku tersebut sehingga tidak imunisasi dasar pada bayi di Wilayah Kerja
paham mengenai imunisasi secara lengkap. Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar. Selain itu
Ibu dan keluarga mengetahui jadwal ada peneliti lain Paridawati, Rachman, dan
imunisasi karena diberitahu oleh kader jika Fajarwati, (2012) yang juga
menguatkan hasil penelitian bahwa dalam hal ini menjadi supporter yang sangat
Pendidikan ibu (P=0,048), pengetahuan ibu penting bagi ibu dalam menguatkan perilaku
(P=0,027), sikap ibu (P=0,042), ketepatan ibu, memberi dukungan juga dorongan dalam
pelayanan (P=0,044), dukungan keluarga setiap pengambilan keputusan terkait
(P=0,042) berhubungan dengan tindakan masalah kesehatan bayi, termasuk perilaku
pemberian imunisasi dasar pada bayi/anak. mencegah penyakit yang dapat dicegah
Persepsi yang positif dari ibu muda dengan imunisasi (PD3I).
dan keluarga tentang pentingnya imunisasi,
dan hal-hal yang terkait dengan imunisasi 4. Kesimpulan
pada bayi merupakan faktor pendukung
untuk keberhasilan pemberian imunisasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka
Selain keluarga tentu petugas kesehatan juga dapat dsimpulkan sebagai berikut: 1) Secara
memiliki peran penting untuk umum kondisi sakit yang sering dialami oleh
mengkondisikan ibu dan keluarga memiliki bayi di wilayah Puskesmas Sumbersari dan
persepsi yang baik tentang imunisasi, datang Sukorambi Jember adalah ISPA, diare, febris.
ke pelayanan Posyandu dan pelayanan Meskipun beberapa kasus terjadi gangguan
kesehatan lain dalam rangka pemberian pernapasan yang lebih serius dalam bentuk
imunisasi. Salah satu pendekatan yang bisa
digunakan oleh petugas kesehatan dalam
mengoptimalkan persepsi ibu dan keluarga
serta cakupan imunisasi adalah menggunakan
Maternal Sensitivity Models (MSM) berbasis
keluarga. Melalui pendekatan model ini,
petugas kesehatan melakukan berbagai
program untuk mangasah persepsi ibu
tentang perawatan bayi, optimalisasi
kesehatan, pengenalan kejadian sakit pada
bayi dan lain- lain. Melalui persepsi ini
diharapkan ibu akan memiliki kepekaan yang
lebih baik dalam menilai kondisi perubahan
kesehatan bayi, pengambilan keputusan dan
tempat mencari bantuan pertolongan. Selain
itu keluarga juga diperkenalkan dengan
upaya-upaya preventif dalam mencegah
kejadian sakit pada bayi. Salah satu upaya
preventif tersebut adalah ibu dan keluarga
sadar akan pentingnya imunisasi. Keluarga
pnemonia, 2) Puskesmas dan petugas sebagai salah satu pendekatan dalam
kesehatan sudah menjalankan program menjalankan program imunisasi.
terkait pelayanan bayi seperti imunisasi,
Cakupan imunisasi sudah baik dan
memenuhi target, 3) Persepsi ibu muda Daftar pustaka
masalah imunisasi untuk jadwal dan jenis
imunisasi cenderung menyerahkan kepada Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen,
petugas kesehatan, dan M.D., (2005). (Alih Bahasa *
4) Persepsi keluarga tentang imunisasi Wijayarini, M.A). Buku Ajar
cederung tergantung istri dan petugas Keperawatn Maternitas. Edisi 4.
kesehatan. Jakarta : EGC
Faber, M & Benade, S.A.J. (2001).
Perceptions of infant cereals and
Saran pada penelitian ini adalah keluarga dietary intakes of children aged 4–24
sebaga supporter utama dalam membangun months in a rural South African
perilaku anggota keluarga dapat mendukung community. International Journal of
melalui dukungan informasional, material, Food Sciences and Nutrition. 52, 359–
dan emosional. Dukungan ini dapat diberikan 365. DOI:
selama periode perinatal, termasuk 10.1080/09637480120057594
ketercapaian imunisasi dasar pada bayi, dan Finazis, R. (2016). Tingkatkan Cakupan
untuk tenaga kesehatan perlu upaya Imunisasi di Indonesia. Unair News.
menyusun strategi membangun persepsi http://news.unair.ac.id. Diakses 10
masyarakat tentang imunisasi dengan model Maret 2017.
mengaktifkan kepekaan ibu tentang Indriyani, D. (2013). Keperawatan
kesehatan bayinya, serta melibatkan keluarga Maternitas Pada Area Perawatan
secara langsung sebagi social support. Antenatal. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Maternal sensitivity models bisa digunakan Graha Ilmu
Indriyani, D & Asmuji. (2014). Model www.depkes.go.id. Diakses 10 Maret
Edukasi Postnatal Melalui Pendekatan 2017.
FCMC sebagai Strategi Optimalisasi Kemenkes RI. (2016). Info Datin. Pusat data
Competence Mothering dalam Dan Informasi Kementerian RI. Situasi
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Imunisasi di Indonesia. Hari Imunisasi
Bayi di Kabupaten Jember. Jurnal 2016. ISSN 2442-7659.
Keperawatan. Vol 2. No. 2 Desember http://www.depkes.go.id. Diakses 10
2014. Malang: FIKes UM Malang. Maret 2017.
Indriyani, D., dan Asmuji. (2014). Upaya Paridawati., Rachman, WA dan Fajarwati, I.
Promotif dan Preventif dalam (2012). Faktor Yang Berhubungan
menurunkan AKI dan AKB. Dengan Tindakan Ibu Dalam
Yogyakarta: Arruz Media. Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi
Indriyani, D, Asmuji dan Wahyuni, S. (2016). Di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng
Edukasi Postnatal Dengan Pendekatan Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Family Centered Maternity Care http://repository.unhas.ac.id. Diakses 10
(FCMC). Cetakan Pertama. maret 2017.
Yogyakarta: Graha Ilmu Ritonga, MRS., Syarifah dan Tukiman.
Keller, T. (2008). Mexican American parent’s (2014). Hubungan Dukungan Keluarga
perceptions of culturally congruent Dengan Kepatuhan Ibu Melaksanakan
interpersonal processes of care during Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa
childhood immunization episodes: A Tigabolon Kecamatan Sidamanik
pilot study. Online Journal of Rural Kabupaten Simalungun 2014.
Nursing and Health Care, vol. 8, no. 2, jurnal.usu.ac.id. Diakses 6 Maret 2017
Fall 2008.
Kemenkes RI. (2012). SDKI. (2012). Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan
Propinsi Jawwa Timur 2014..
Syahputra, J. (2011). Hubungan Antara
Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap
Imunisasi dasar Pada Bayi di
Wilayah Puskesmas Kuta Baro Aceh
Besar. http://etd.unsyiah.ac.id.

Diakses tanggal 6 Maret 2017


Utami, R dan Yasin, Z. (2014). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
Motivasi Ibu Dalam Mendapatkan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi
Usia 0-12 Bulan Di Desa Nyabakan
Barat https://ejournal.wiraraja.ac.id.
Diakses 10 Maret 2017

You might also like