PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)
Iman Rachmandika
Mochammad Al Musadieq
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail
[email protected] ABSTRACT
The kind of this research is explanatory research and by using simple random sampling. Data collection by
distributing questionnaire to respondents or employee 98 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Data analysis
in this research used descriptive statistical analysis and using multiple linear regression analysis by SPSS
Program v 23.0.0. Based on analysis data, it can be described that each result of respondents about financial
compensation score average in 4,03. In variable of non-financial compensation shows average 4,02. Then,
for variable of job satisfaction of employees have average 4,04. Result of multiple linier regression that
simultaneously and partially variable of financial compensation and non financial compensation have
significant influence on satisfaction of employee. It is supported by result of simultaneous test indicates that
F-significance 0,000 < 0,05. The regression coefficient obtained in this study of 0,591 which means that the
variable of financial compensation and non financial compensation have influence of 59,1% towards job
satisfaction of employee, while the remaining 40,9% are effected by other variable unobserved in this
research. Financial compensation has significant influence on job satisfaction of employee which has t
significance for 0,003 < α = 0,005. Non financial compensation has significant influence on job satisfaction
of employee (Y) which has t significance for 0,000 < α = 0,005.
Keywords: Financial Compensation, Non-Financial Compensation, Job Satisfaction of Employees
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode explanatory research , dengan teknik simple random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan kepada 98 karyawan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis linear berganda dibantu
dengan komputer program SPSS 23.0.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat digambarkan
bahwa masing-masing total jawaban responden tentang kompensasi finansial, mempunyai rata-rata nilai
sebesar 4,03. Pada variabel kompensasi non finansial menunjukkan nilai rata-rata sebesar 4,02. Pada variabel
kepuasan kerja karyawan mempunyai total nilai rata-rata sebesar 4,04. Hasil analisis berganda menunjukkan
bahwa secara simultan dan parsial variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji simultan
diperoleh signifikansi F sebesar 0,000 < 0,005 dan mampu memberikan kontribusi terhadap variabel kepuasan
kerja karyawan sebesar 59,1%, sisanya 40,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan ditunjukkan
dengan nilai signifikansi t sebesar 0,003 < α = 0,05. Kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan ditunjukkan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,00 < α = 0,05.
Kata Kunci: Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, Kepuasan Kerja Karyaw
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 9
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN dari pekerjaan itu sendiri dan lingkungan kerja
Dalam era persaingan global, keberadaan dimana seseorang tersebut bekerja. Kompensasi
sumber daya manusia yang handal memiliki peran non finansial merupakan bentuk kompensasi yang
yang strategis dalam mendukung pencapaian diberikan kepada karyawan selain dalam bentuk
tujuan organisasi atau perusahaan. Perusahaan uang. Kompensasi yang diberikan sesuai dan
sebagai sebuah organisasi bisnis dengan tujuan memadai dengan aturan yang berlaku, maka akan
utama untuk mencari laba semaksimal mungkin meningkatkan kepuasan kerja karyawan terhadap
harus siap untuk berkompetisi dalam segala hal, perusahaan.
yang salah satunya menghadapi persaingan usaha Kepuasan kerja karyawan memiliki tingkat
global yang ditandai dengan terbukanya persaingan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas pekerjaan
ketat di segala bidang. Untuk itu perusahaan harus dan kondisi diri karyawan. Kepuasan kerja
memiliki manajemen yang efektif, dan tentu saja menurut Martoyo (2007:156) “Keadaan emosional
sumber daya manusia sebagai aset utama karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik
perusahaan adalah faktor yang mendukung hal temu antara nilai balas jasa karyawan dari
tersebut. perusahaan/organisasi dengan tingkat nilai balas
Salah satu program yang mampu jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang
meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah bersangkutan”. Hal serupa juga di kemukakan oleh
dengan memberikan kompensasi terhadap Handoko (2008:193) “Kepuasan kerja adalah
karyawan. Kompensasi juga dapat dikatakan hal keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
utama yang menimbulkan kepuasan kerja menyenangkan dengan mana para karyawan
karyawan. Kompensasi yang diberikan merupakan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
salah satu fungsi dari manajemen sumber daya mencerminkan perasaan seseorang terhadap
manusia untuk menarik dan memelihara serta dapat pekerjaannya”. Kepuasan kerja merupakan
digunakan untuk mempertahankan karyawan. evaluasi yang menggambarkan seseorang atas
Menurut Dessler (1998:85) “Kompensasi perasaan senang atau tidak senang, puas dan tidak
karyawan merujuk pada semua bentuk upah atau puas dalam bekerja.
imbalan yang berlaku dan muncul dari atas Penelitian ini dilakukan pada PT Semen
perkerjaan mereka”. Menurut Bangun (2012:255) Indonesia (Persero) Tbk untuk mengkaji sejauh
“Kompensasi adalah sesuatu yang diterima mana pengaruh pemberian kompensasi yang telah
karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada diberikan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
pekerjaannya”. Karyawan menyumbangkan apa terhadap kepuasan kerja para karyawannya.
yang menurut mereka berharga baik tenaga Pemberian kompensasi finansial dan kompensasi
maupun pengetahuan yang di miliki dan non finansial merupakan faktor yang sangat
perusahaan memberikan kompensasi atas apa yang dibutuhkan oleh PT Semen Indonesia (Persero)
telah diberikan karyawan terhadap perusahaan. untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Pemberian kompensasi yang tepat sasaran dan Pemberian kompensasi yang tidak sesuai akan
sesuai harapan, akan mampu mendorong karyawan berdampak pada tidak tercapainya kepuasan kerja
untuk bekerja lebih giat dan produktif sehingga karyawan yang dapat menjadikan beban bagi
akan tercapai kepuasan kerja karyawan. perusahaan.
Menurut Rivai (2011:741) kompensasi Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, karena
dan kompensasi finansial tidak langsung. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah
Kompensasi finansial langsung terdiri dari upah, perusahaan BUMN yang mengandalkan pemberian
gaji, dan insentif yang sesuai dengan beban aspek kompensasi untuk meningkatkan kepuasan
pekerjaan, prestasi yang dilakukan karyawan dan kerja para karyawannya. Berdasarkan uraian, maka
dilakukan secara periodik berdasarkan ketepatan peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian
waktu. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial
dari semua pembayaran yang tidak mencakup dan Kompensasi Non Finansial Terhadap
dalam kompensasi finansial langsung meliputi Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada
liburan, berbagai macam asuransi, dan pemberian Karyawan PT Semen Indonesia (Persero)
tunjangan hari raya. Perusahaan juga harus Tbk)”.
memberikan kompensasi non finansial kepada
karyawannya agar dapat meningkatkan kepuasan
kerja karyawan. Kompensasi non finansial terdiri
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 10
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KAJIA PUSTAKA keuntungan bagi pegawai akibat
Kompensasi peningkatan produktivitas.
Kompensasi memberikan dampak yang b. Kompensasi Tidak Langsung
penting bagi karyawan dan perusahaan sebab Kompensasi tidak langsung disebut juga
kompensasi saling menyatukan dua kepentingan dengan tunjangan yaitu imbalan tidak
antara karyawan dan perusahaan dalam lingkungan langsung yang diberikan kepada
kerja. Menurut Handoko (2008:155) “Kompensasi karyawan sebagai bagian dari
adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan keanggotaan organisasi seperti asuransi,
sebagai balas jasa untuk kerja mereka”. Menurut jaminan kesehatan, pembayaran waktu
Martoyo (2007:120) “Kompensasi non finansial tidak bekerja, dan pensiun. Contoh
terdiri dari pekerjaan itu sendiri dan lingkungan tunjangan adalah asuransi kesehatan dan
kerja dimana seseorang tersebut bekerja. jiwa, liburan yang di tanggung
Kompensasi non finansial merupakan bentuk perusahaan, program pensiun dan
kompensasi yang diberikan kepada karyawan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan
selain dalam bentuk uang”. hubungan kepegawaian.
Kompensasi Finansial Kompensasi Non Finansial
Menurut Rivai (2011:741) jenis-jenis a. Kompensasi yang berkaitan dengan
kompensasi terdiri dari dua macam yaitu pekerjaan itu sendiri
kompensasi finansial dan non finansial. Menurut Handoko (2008:442) menjelaskan
Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi bahwa “Kompensasi non finansial yang berkaitan
langsung dan kompensasi tidak langsung. dengan pekerjaan itu sendiri dapat berbentuk
Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran pekerjaan yang menarik, mendapatkan pelatihan
karyawan dalam bentuk upah atau gaji dan insentif sehingga memiliki kesempatan untuk berkembang,
yang sesuai dengan beban pekerjaan, prestasi yang wewenang dan tanggung jawab, serta adanya
dilakukan karyawan dan dilakukan secara periodik penghargaan atas kinerja yang baik”. Dalam hal ini
berdasarkan ketepatan waktu. Kompensasi tidak menjelaskan kompensasi yang berkaitan dengan
langsung atau tunjangan terdiri dari semua pekerjaan itu sendiri yaitu pekerjaan yang dapat
pembayaran yang tidak tercakup dalam mendorong karyawan untuk mengerjakan dengan
kompensasi finansial langsung, guna untuk baik, karena pekerjaan yang diberikan menarik dan
meningkatkan kesejahteraan karyawan meliputi mempunyai tantangan dalam pengerjaannya.
liburan, berbagai macam asuransi, dan pemberian Karyawan mempunyai kesempatan untuk
tunjangan hari raya. Kompensasi non finansial berkembang karena diberikannya pelatihan,
dapat berupa pujian, menghargai diri sendiri dan wewenang, dan tanggung jawab.
pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi dan b. Kompensasi yang berkaitan dengan
kepuasan karyawan. lingkungan kerja
Jenis-jenis kompensasi finansial menurut Menurut Nitisemito (2005:27)
Hariandja (2009:224): “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
a. Kompensasi Langsung di sekitar para pekerja dan yang dapat
Kompensasi langsung adalah kompensasi mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
yang dikaitkan secara langsung dengan tugas yang dibebankan”. Menurut Sitohang
pekerjaan seperti gaji atau upah, bonus, dan (2007:227) “Suatu kompensasi dapat bersifat
komisi. finansial atau keuangan dan non finansial berupa
1) Gaji atau Upah fasilitas kendaraan, perumahan, peralatan rumah
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk tangga dan fasilitas kesehatan seperti jasa dokter
uang yang diterima karyawan sebagai dan perawatan kesehatan”. Kompensasi tersebut
konsekuensi dalam kedudukannya sangat berguna untuk meningkatkan kepuasan
sebagai seorang pegawai yang kerja karyawan serta juga memotivasi karyawan
memberikan sumbangan pikiran dalam untuk berkontribusi lebih untuk perusahaan.
mencapai tujuan organisasi.
2) Insentif Kepuasan Kerja Karyawan
Insentif adalah bentuk pembayaran yang Menurut Handoko (2008:193) “Kepuasan
dikaitkan langsung dengan gain sharing kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional
atau diartikan sebagai pembagian yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 11
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan mana para karyawan memandang e. Kelompok kerja
pekerjaan mereka”. Kepuasan kerja karyawan Kelompok kerja yang kooperatif
mencerminkan perasaan seseorang terhadap merupakan sumber kepuasan kerja yang
pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif paling sederhana pada karyawan secara
karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu individu terutama kelompok kerja yang
yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Kepuasan bertindak sebagai sumber dukungan,
kerja dalam pekerjaan itu sendiri merupakan kenyamanan dan nasihat.
kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan f. Kondisi kerja
dalam memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, Kondisi lingkungan kerja yang bersih dan
perlakuan dan suasana lingkungan kerja yang baik. serta keselamatan kerja yang diperhatikan
Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan oleh perusahaan merupakan salah satu
kerja dalam pekerjaannya akan lebih faktor penentu kepuasan kerja karyawan.
mengutamakan pekerjaannya dari pada Karyawan yang memiliki lingkungan kerja
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan, yang aman dan bersih akan lebih mudah
meskipun kompensasi tersebut itu penting bagi bagi karyawan dalam menyelesaikan tugas
dirinya. mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan menurut Luthans (2006:109): METODE PENELITIAN
a. Pekerjaan itu sendiri Berdasarkan objek dan tujuan yang telah
Pekerjaan yang menarik, tanggung jawab ditetapkan, maka penelitian ini menggunakan
terhadap pekerjaan dan karakteristik metode penelitian penjelasan (explanatory
pekerjaan serta kompleksitas pekerjaan research), karena menjelaskan suatu pengaruh
menghubungkan antara kepribadian dengan yang terjadi antara variabel-variabel penelitian dan
kepuasan kerja. kemudian menguji hipotesis yang telah
b. Gaji dirumuskan untuk mengetahui adanya hubungan
Uang tidak hanya untuk membantu adanya pengaruh antara variabel-variabel yang
karyawan dalam kebutuhan dasar, tetapi hendak diteliti. Penelitian ini dilakukan di PT.
juga sebagai alat untuk memberikan Semen Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di
kepuasan pada tingkat yang lebih tinggi. Jalan Veteran Gresik 61122 Jawa Timur,
Pemberian gaji yang sesuai dengan Indonesia. Data tahun 2015 menunjukkan jumlah
kontribusi karyawan, ketepatan waktu karyawan PT. Semen Indonesia (Tbk) Persero
pembayaran gaji dan sistem pemberian gaji berjumlah 6.336 orang. Mengingat jumlah tersebut
di dalam perusahaan merupakan salah satu terlalu banyak untuk langsung digunakan sebagai
faktor penentu kepuasan kerja karyawan. sampel, maka peneliti menggunakan rumus Slovin
c. Promosi dengan tingkat kepercayaan 90% untuk
Kesempatan promosi yang sama antar mendapatkan jumlah sampel yang diinginkan.
karyawan merupakan salah satu faktor Perhitungan menggunakan rumus Slovin didapat
penentu kepuasan, tetapi individu yang hasil sebesar 98,45 dengan pembulatan maka
dipromosikan atas dasar senioritas sering jumlah sampel menjadi sebanyak 98 orang.
juga dapat mengalami kepuasan kerja tetapi Teknik analisis data yang digunakan:
tidak sebanyak orang yang dipromosikan 1. Analisis Data Deskriptif
atas dasar kinerja yang telah dilakukan. Menurut Sugiyono (2010:207), “Statistik
d. Pengawasan deskriptif adalah statistik yang digunakan
Pengawasan (supervisi) yang pertama untuk menganalisis data dengan cara
adalah berpusat pada karyawan, di ukur mendeskripsikan atau menggambarkan
menurut tingkat dimana penyelia data yang telah terkumpul”.
menggunakan ketertarikan personal antara 2. Analisis Regresi Linier Berganda
atasan dan bawahan dan peduli pada Analisis regresi linier berganda ini untuk
karyawan. Dimensi yang lain adalah menyatakan seberapa besar pengaruh naik
partisipasi karyawan dalam pengambilan turunnya nilai variabel terikat terhadap dua
keputusan yang mempengaruhi pekerjaan atau lebih variabel bebas.
mereka.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 12
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Pengujian Hipotesis non finansial (X2) dalam perusahaan, maka
a. Uji t besarnya kepuasan kerja karyawan (Y)
Uji t digunakan untuk menguji masing- adalah sebesar 13,113.
masing variabel bebas secara individual 2) Nilai koefisien kompensasi finansial (X1)
terhadap variabel terikat dan juga dapat sebesar + 0,769 sehingga dapat
digunakan untuk menguji variabel diinterpretasikan bahwa kenaikan variabel
bebas mana yang paling mempengaruhi kompensasi finansial (X1) sebesar satu-
variabel terikat. satuan, maka akan diikuti dengan
b. Uji F peningkatan kepuasan kerja karyawan (Y)
Uji simultan ini digunakan untuk + 0,769. Koefisien variabel kompensasi
menguji pengaruh variabel secara finansial (X1) bernilai positif artinya, bahwa
bersama-sama terhadap variabel terikat semakin tinggi pemberian kompensasi
dengan taraf signifikan dan derajat finansial (X1) akan mengakibatkan
kebebasan yang telah ditentukan. kepuasan kerja karyawan (Y) semakin
meningkat.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3) Nilai koefisien kompensasi non finansial
Analisis Regresi Linier Berganda (X2) sebesar + 1,022 sehingga dapat
Analisis regresi ini digunakan untuk diinterpretasikan bahwa kenaikan variabel
menghitung besarnya pengaruh antara variabel kompensasi non finansial (X2) sebesar satu-
bebas, yaitu kompensasi finansial (X1) dan satuan, maka akan diikuti dengan
kompensasi non finansial (X2) terhadap variabel peningkatan kepuasan kerja karyawan (Y)
terikat yaitu kepuasan kerja karyawan (Y). Dengan + 1,022. Koefisien variabel kompensasi
menggunakan bantuan SPSS for Windows ver non finansial (X2) bernilai positif artinya,
23.0.0 didapat model regresi seperti pada tabel bahwa semakin tinggi pemberian
berikut: kompensasi non finansial (X1) akan
mengakibatkan kepuasan kerja karyawan
Tabel 1 Persamaan Regresi (Y) semakin meningkat
Uns tandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Koefisien Korelasi dan Determinasi (R2)
1 (Cons tant) 13.113 4.791 2.737 .007 Tabel 2 Koefisien Korelasi dan Determinasi
X1 .769 .254 .269 3.028 .003
X2 1.022 .163 .559 6.286 .000 Adjus ted
Model R R Square R Square
Sumber Data Diolah, 2016 1 .769 .591 .583
Berdasarkan pada tabel di atas didapatkan Sumber : Data Diolah, 2016
persamaan regresi sebagai berikut : 1) Koefisien korelasi digunakan untuk
menghitung besarnya hubungan antara
Y = a + b1X1 + b2X2 + e variabel bebas yaitu kompensasi finansial
Y = 13,113 + 0,769 X1 + 1,022 X2 (X1) dan kompensasi non finansial (X2)
dengan variabel kepuasan kerja karyawan
Y = Yaitu variabel terikat yang nilainya (Y). Nilai R sebesar 0,769. Hasil
akan diprediksi oleh variabel bebas. Pada perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hubungan yang kuat dan positif sebesar
kepuasan kerja karyawan (Y) yang nilainya akan 0,769 atau 76,9% antara variabel
diprediksi oleh variabel kompensasi finansial (X1), kompensasi finansial (X1) dan kompensasi
kompensasi non finansial (X2). non finansial (X2) dengan variabel
Dari persamaan di atas dapat kepuasan kerja karyawan (Y). Nilai
diinterpretasikan sebagai berikut: korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan
1) Nilai konstanta 13,113 ini menunjukkan antara variabel bebas yaitu kompensasi
jika variabel kompensasi finansial (X1) dan finansial (X1) dan kompensasi non finansial
kompensasi non finansial (X2) diabaikan (X2) dengan kepuasan kerja karyawan (Y)
atau diasumsikan 0, maka kepuasan kerja termasuk dalam kategori kuat karena
karyawan (Y) adalah 13,113 artinya berada pada selang 0,600- 0,799. Hubungan
sebelum atau tanpa adanya variabel antara variabel bebas yaitu kompensasi
kompensasi finansial (X1) dan kompensasi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 13
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
finansial (X1) dan kompensasi non finansial (α = 0.05 ; db residual = 98) adalah sebesar
(X2) dengan kepuasan kerja karyawan 1,984 karena thitung > ttabel yaitu 3,028 >
bersifat positif, artinya jika variabel bebas 1,984 atau nilai signifikan t 0,003 < α =
semakin ditingkatkan, maka kepuasan kerja 0.05, maka hal ini berarti H0 ditolak dan H1
karyawan (Y) juga akan mengalami diterima. Pengaruh kompensasi finansial
peningkatan. (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y)
2) Koefisien determinasi digunakan untuk adalah signifikan.
menghitung besarnya pengaruh atau 2) Uji t antara kompensasi non finansial (X2)
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terhadap kepuasan kerja karyawan (Y)
terikat. Nilai R Square adalah sebesar 0,591 menunjukkan thitung = 6,286 sedangkan ttabel
atau 59,1%. Hal ini menunjukkan bahwa (α = 0.05 ; db residual = 98) adalah sebesar
kontribusi variabel kompensasi finansial 1,984 karena thitung > ttabel yaitu 6,286 >
(X1) dan kompensasi non finansial (X2) 1,984 atau nilai signifikan t 0,000 < α =
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) 0.05, maka hal ini berarti H0 ditolak dan H1
sebesar 59,1%. Jadi, dapat diketahui bahwa diterima. Pengaruh kompensasi non
variabel kompensasi finansial (X1) dan finansial X2 terhadap kepuasan kerja
kompensasi non finansial (X2) yang karyawan (Y) adalah signifikan.
digunakan dalam persamaan regresi linier b. Uji F
ini mampu memberikan kontribusi terhadap Pengujian secara simultan dilakukan untuk
kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
59,1% sedangkan sisanya sebesar 40,9% terdiri dari variabel kompensasi finansial (X1) dan
dipengaruhi oleh variabel lain di luar dalam kompensasi non finansial (X2) memiliki pengaruh
penelitian ini. yang signifikan secara simultan terhadap variabel
terikat kepuasan kerja karyawan (Y). Dapat
Pengujian Hipotesis dikatakan jika hasilnya signifikan, maka H0 ditolak
a. Uji t dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya tidak
Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
menguji hubungan antara variabel kompensasi ini dapat juga dikatakan sebagai berikut :
finansial (X1) dan kompensasi non finansial (X2)
apakah memiliki pengaruh yang signifikan secara 1) H0 ditolak jika Fhitung < Ftabel dan Nilai Sig
parsial terhadap variabel terikat kepuasan kerja >0,05
karyawan (Y). Dapat juga dikatakan jika 2) H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan Nilai Sig
signifikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima, < 0,05
sedangkan jika hasilnya tidak signifikan, maka H0 Tabel 4 Hasil Uji F
diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga ANOVAb
dikatakan sebagai berikut : Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 3994.846 2 1997.423 70.907 .000 a
1) H0 ditolak jika Fhitung < Ftabel dan Nilai Sig Res idual 2760.639 98 28.170
> 0,05 Total 6755.485 100
a. Predictors : (Cons tant), X2, X1
2) H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan Nilai Sig b. Dependent Variable: Y
< 0,05
Sumber Data Diolah, 2016
Tabel 3 Hasil Uji t / Parsial
Uns tandardized Standardized
Berdasarkan tabel 21 nilai Fhitung sebesar
Coefficients Coefficients 70,907, sedangkan Ftabel (α = 0.05 ; df regresi = 2 :
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 13.113 4.791 2.737 .007 df residual = 98) adalah sebesar 3,089, karena
X1
X2
.769
1.022
.254
.163
.269
.559
3.028
6.286
.003
.000
Fhitung > Ftabel yaitu 70,907 > 3,089 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil
Sumber: Data primer diolah dari alpha α 0.05, maka model analisis regresi
adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1
Berdasarkan Tabel 22 diperoleh hasil
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagai berikut :
terdapat pengaruh secara simultan antara variabel
1) Uji t antara kompensasi finansial (X1)
kompensasi finansial (X1) dan kompensasi non
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y)
finansial (X2) terhadap variabel kepuasan kerja
menunjukkan thitung = 3,028 sedangkan ttabel
karyawan (Y).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 14
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PEMBAHASAN c. Kepuasan Kerja Karyawan
1. Analisis Deskriptif Berdasarkan analisis deskriptif dari variabel
a. Kompensasi Finansial (X1) kepuasan kerja karyawan (Y), mayoritas responden
Berdasarkan analisis deskriptif dari variabel cenderung setuju bahwa kepuasan kerja yang ada
kompensasi finansial (X1), mayoritas responden pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah
cenderung sangat setuju bahwa kompensasi tercipta dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan
finansial yang ada pada PT Semen Indonesia nilai mean sebesar 4,04. Nilai rata-rata tertinggi
(Persero) Tbk telah terlaksana dengan baik. Hal ini terletak pada item pernyataan Y6 dan Y17 saya
ditunjukkan dengan total nilai rata-rata sebesar puas dengan ketepatan waktu pembayaran gaji
4,03 yang artinya berada pada kategori baik. Nilai yang diberikan oleh perusahaan dan mengenai
mean tertinggi terletak pada item pernyataan X1.3 keselamatan kerja karyawan sangat diperhatikan
yaitu perusahaan membayar gaji tepat waktu oleh perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan total
dengan rata-rata hitung sebesar 4,52. Untuk item nilai rata-rata sebesar 4,32 yang berada dikategori
ketiga yaitu perusahaan membayar gaji dengan sangat baik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
tepat waktu dapat diketahui bahwa responden yang sendiri memiliki Sistem Manajemen Keselamatan
menyatakan sangat setuju sebanyak 58 responden dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan OHSAS
atau 57,43%, yang menyatakan setuju sebanyak 39 (Occupational Heakth & Safety Assesment Series)
responden atau 38,61%, yang menyatakan ragu – 18001:2007 yang keduanya merupakan standar
ragu sebanyak 3 responden atau 2,97%, yang internasional untuk penerapan Sistem Manajemen
menyatakan tidak setuju sebanyak 1 responden Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau biasa
atau 0,99%, dan yang menyatakan sangat tidak disebut SMK3. Tujuannya adalah perlindungan
setuju sebanyak 0 responden atau 0%. Pada item ini terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak
dapat diketahui bahwa mean sebesar 4,55 yang diinginkan yang timbul dari lingkungan kerja dari
berarti item ini terletak pada interval 4,2 – 5,0 pekerjaannya yang berdampak terhadap kesehatan
dengan dikategorikan sangat baik. dan keselamatan para pekerja dan tidak
menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan
b. Kompensasi Non Finansial (X2) pekerja itu sendiri.
Berdasarkan analisis deskriptif dari variabel
kompensasi non finansial (X2), mayoritas 1. Simultan dan Parsial
responden cenderung setuju bahwa kompensasi Berdasarkan hasil analisis statistik dengan
non finansial yang ada pada PT Semen Indonesia menggunakan analisis linier berganda pada uji F
(Persero) Tbk telah terlaksana dengan baik. dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05). Dapat
Pernyataan ini mengacu pada rata-rata hitung diketahui bahwa terdapat pengaruh simultan yang
variabel tersebut yang berada pada angka 4,02 dan signifikan dari variabel kompensasi finansial (X1)
masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata tertinggi dan kompensasi non finansial (X2) terhadap
terletak pada item pernyataan X2.8 yaitu mengenai kepuasan kerja karyawan (Y). Hal ini ditunjukkan
hubungan anda dengan rekan kerja baik (termasuk dengan hasil perhitungan nilai Fhitung > Ftabel yaitu
atasan, bawahan dan karyawan lain). Untuk item 70,907 > 3,089 dan nilai signifikansi F (0,000) < α
kedelapan yaitu hubungan anda dengan rekan kerja = 0.05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima
baik (termasuk atasan, bawahan dan karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat
lain) dapat diketahui bahwa responden yang kepuasan kerja karyawan (Y) dapat dipengaruhi
menyatakan sangat setuju sebanyak 29 responden secara signifikan oleh variabel bebas kompensasi
atau 28,71%, yang menyatakan setuju sebanyak 63 finansial (X1), kompensasi non finansial (X2).
responden atau 62,38%, yang menyatakan ragu – Berdasarkan hasil uji t dengan tingkat
ragu sebanyak 9 responden atau 8,91%, yang signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.
menyatakan tidak setuju sebanyak 0 responden Hal ini dibuktikan dengan thitung > ttabel yaitu 3,028
atau 0%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju > 1,984 dan nilai sig t (0,003) < α = 0,05, maka
sebanyak 0 responden atau 0%. Pada item ini dapat pengaruh kompensasi finansial X1 terhadap
diketahui bahwa mean sebesar 4,20 yang berarti kepuasan kerja karyawan adalah signifikan, berarti
item ini terletak pada interval 3,4 – 4,2 dengan H0 ditolak dan H1 diterima. Mengandung arti
dikategorikan baik. bahwa semakin tinggi peningkatan pemberian
kompensasi finansial (X1) yang diberikan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk akan mampu
meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Y).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 15
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan hasil uji t dengan tingkat (Persero) Tbk. Variabel kompensasi non
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%. finansial mempunyai pengaruh yang paling
Hal ini dibuktikan dengan thitung > ttabel 6,286 > kuat dibandingkan dengan variabel
1,984 dan nilai sig t adalah sebesar (0,000) < α = kompensasi finansial, maka variabel
0.05, maka pengaruh kompensasi non finansial X2 kompensasi non finansial mempunyai
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah pengaruh yang paling dominan terhadap
signifikan pada alpha 5%, berarti H0 ditolak dan H1 kepuasan kerja karyawan. Dalam hal ini PT
diterima. Disimpulkan bahwa kepuasan kerja Semen Indonesia (Persero) Tbk sudah
karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh mampu menerapkan lingkungan kerja dan
kompensasi non finansial atau dengan pekerjaan yang ada pada karyawan sudah
meningkatkan kompensasi non finansial, maka sesuai dengan tingkat kepuasan kerja yang
kepuasan kerja karyawan akan mengalami ada pada karyawan PT Semen Indonesia
peningkatan. (Persero) Tbk.
KESIMPULAN DAN SARAN Saran
Kesimpulan 1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
1. Aktivitas pemberian kompensasi finansial mempertahankan serta meningkatkan
(X1) dan kompensasi non finansial (X2) pelayanan terhadap kompensasi non
yang dilakukan PT Semen Indonesia finansial, karena variabel kompensasi non
(Persero) Tbk merupakan salah satu cara finansial mempunyai pengaruh yang
yang tepat dalam meningkatkan kepuasan dominan dalam mempengaruhi kepuasan
kerja para karyawannya. Hal ini di dukung kerja karyawan, diantaranya dengan
dalam hasil hitung secara simultan saat PT mempererat hubungan antar karyawan,
Semen Indoenesia (Persero) Tbk menciptakan kondisi lingkungan pekerjaan
memberikan kompensasi finansial dan yang menyenangkan dan memberikan
kompensasi non finansial secara bersama- tanggung jawab yang lebih terhadap para
sama hal ini akan diikuti dengan karyawan sehingga kepuasan kerja
meningkatnya pula kepuasan kerja karyawan akan meningkat.
karyawan (Y) yang ada dalam perusahaan, 2. Dilihat dari item mean X1.6 pada variabel
karena nilai dari hasil hitung menunjukkan kompensasi finansial (X1) memiliki nilai
nilai yang positif. Hal ini menunjukkan terendah yaitu mengenai karyawan
bahwa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memperoleh liburan. Dalam hal ini PT
sudah mampu memberikan kompensasi, Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat
baik itu secara finansial maupun non memberikan pelatihan-pelatihan yang
finansial secara tepat guna. sifatnya outbond. Saat pemberian pelatihan
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial yang bersifat outbond karyawan dapat
variabel bebas kompensasi finansial (X1) memperoleh dua hal yang bersifat positif
dan kompensasi non finansial (X2) terhadap yaitu karyawan memperoleh liburan yang
kepuasan kerja karyawan dilakukan dengan juga sekaligus mempunyai manfaat yaitu
pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji membentuk leadership dan team building
didapatkan bahwa kompensasi finansial karyawan.
dan kompensasi non finansial yang telah 3. Dilihat dari item mean X2.1 pada variabel
diberikan PT Semen Indonesia (Persero) kompensasi non finansial (X2) memiliki
Tbk telah mampu memberikan kepuasan nilai terendah yaitu mengenai tugas yang
kerja kepada para karyawannya. Dalam hal menarik. Dalam hal ini PT Semen
ini perusahaan telah mampu untuk selalu Indonesia (Persero) Tbk dapat membuat
menjaga kepuasan kerja karyawannya, karyawan tidak jenuh dengan tugas yang
karena saat kepuasan kerja menurun hal itu tidak menarik dengan cara merotasi jabatan
dapat menyebabkan menurunnya tingkat setiap beberapa periode. Hal ini dirasa
kinerja karyawan. efektif agar karyawan tidak jenuh dengan
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan pekerjaan yang sama/monoton hingga
bahwa variabel kompensasi non finansial bertahun-tahun selama ia bekerja.
mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta 4. Dilihat dari item mean pada variabel
yang paling besar pada PT Semen Indonesia kepuasan kerja karyawan (Y) memiliki nilai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 16
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terendah item saya puas dengan promosi
jabatan atas dasar senioritas karyawan
dalam perusahaan. Sebaiknya perusahaan
harus mampu melaksanakan promosi
jabatan dengan lebih objektif tanpa harus
memandang atas dasar senioritas pada
perusahaan.
5. Mengingat variabel bebas dalam penelitian
ini merupakan hal yang sangat penting
dalam mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan diharapkan hasil penelitian ini
dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dengan mempertimbangkan
variabel-variabel lain yang merupakan
variabel lain diluar variabel yang sudah
masuk dalam penelitian ini seperti stress
kerja, gaya kepemimpinan dan motivasi
dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Erlangga
Dessler, Gary. 1998. Manajemen Sumber Daya
Manusia diterjemahkan oleh Benyamin
Molan. Indonesia : PT. Indojaya Multitama
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia
dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi
10. Diterjemahkan oleh Vivin Andhika
Yuwono, Shekar Purwanti, Th Arie P, dan
Winong Rosari. Yogyakarta: ANDI
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta
Nitisemito, Alex S. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia
Rivai, Veithzal. 2004. MSDM untuk perusahaan:
Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sitohang, A. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Pradnya Paramota
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV Alfabeta
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016| 17
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id