0% found this document useful (0 votes)
194 views11 pages

Analisis Kelayakan Finansial Pemanfaatan PDF

This document summarizes a study analyzing the financial feasibility of developing a biogas production system using cow manure at a livestock farm in Indonesia. The study found that the project had a positive net present value and internal rate of return above the discount rate, and would pay back initial investments within 4 years and 7 months. A sensitivity analysis found the project remained feasible even if costs increased 10%. The results indicate developing biogas at this farm is financially viable and should be implemented.

Uploaded by

Ririn Sabrina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
194 views11 pages

Analisis Kelayakan Finansial Pemanfaatan PDF

This document summarizes a study analyzing the financial feasibility of developing a biogas production system using cow manure at a livestock farm in Indonesia. The study found that the project had a positive net present value and internal rate of return above the discount rate, and would pay back initial investments within 4 years and 7 months. A sensitivity analysis found the project remained feasible even if costs increased 10%. The results indicate developing biogas at this farm is financially viable and should be implemented.

Uploaded by

Ririn Sabrina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMANFAATAN LIMBAH DARI

KOTORAN SAPI UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS


(Studi Kasus: Peternakan Sapi Pondok Pesantren Khairul Ummah, Air
Molek, Indragiri Hulu)

ANALYZE FEASIBILITY FINANCIAL PROPER BY USING DUMP OF


COW WASTE TO PRODUCE BIOGAS
(Study Case : Livestock Pondok Pesantren Khairul Ummah , Air Molek,
Indragiri Hulu)

Miranti Mandasari1, Yusmini2, Ermi Tety2


Department of Agribussiness, Faculty of Agriculture, University of Riau
Kampus Bina widya, Jalan H.R. Soebrantas Km 12,5 Panam, Pekanbaru
[email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research was to analyze feasibility proper by using


dump of cow waste to produce biogas. This research was to take a place at
livestock Pondok Pesantren Khairul Ummah, conduct from Maret-April 2014.
The used of data is primary data and secondary data, that have a simillar in quality
and quantity.
The value of investment criteria was used in this research is : Net Present
Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period (PP), and Analysis of Sensitivity if cost for cow waste has
changed 10%. The value of Social Opportunity of Capital (SOCC) as discount
factor is 12%. The value of Net Present Value (NPV) during age of business
activity of equal to Rp. 306.352.725,46. The value of Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C) is 5,14, that was meaning output Rp.1,00 will give back Rp. 5,14. The value
of IRR is 51,53%, it was meaning the ability to return the capital is more than
discount factor, and Payback Period of equal to 28,61 months or about 4 year and
7 months, and it’s meaning return of investation the biodygester operate obtained
after 4 years and 7 months. Analysis sensitivity of the changed of cost input
around 10%, NPV of equal to Rp. 232.770.721,58. The result of this search shows
the development biogas at livestock Pondok Pesantren Khairul Ummah is feasible
to be implement and develope.

Keyword : biogas, investment criteria, financial analysis

PENDAHULUAN juga dari makhluk hidup, namun


tidak dapat diperbaharui karena
Biogas merupakan salah satu pembentukan kedua bahan bakar
jenis bahan bakar yang berasal dari tersebut membutuhkan waktu jutaan
makhluk hidup dan sifatnya tahun.
terbaharukan. Berbeda dari bahan Biogas adalah salah satu
bakar minyak bumi dan batu bara, energi yang dapat dikembangkan
walaupun proses awal pembuatannya dengan memberikan cukup bahan

1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016 1
baku yang tersedia dan renewable. salah satu Lembaga Mandiri yang
Masalah atau krisis tersedianya Mengakar di Masyarakat (LM3).
energi yang semakin berkurang dapat LM3 ini diarahkan pemerintah
diaatasi dengan menggunakan Republik Indonesia dalam hal ini
sumber energi terbarukan yang relatif Departemen Pertanian untuk dapat
mudah didapat, dan biaya dikembangkan menjadi agen
operasional rendah, serta tidak pembangun agribisnis khususnya
mengakibatkan masalah limbah yaitu agroindustri pedesaan. Dalam hal ini
dengan memanfaatkan kotoran sapi Pondok Pesantren mengambil peran
sebagai biogas. dalam pengembangan peternakan
Biogas secara alami banyak sapi di Desa Batu Gajah, Air Molek.
terdapat di rawa dan sawah, Kondisi peternakan dapat
dihasilkan oleh bakteri metanogenik dikatakan dalam keadaan baik. Sapi-
anaerobik (bakteri penghasil gas sapi dirawat oleh karyawan dengan
metan yang hanya dapat hidup dalam baik. Kebutuhan akan pakan ternak
kondisi bebas oksigen) dari proses seperti rumput gajah juga tersedia
perombakan bahan – bahan organik. banyak dan ditanam sendiri oleh
Pada umumnya semua jenis bahan pihak peternakan pondok pesantren.
organik dapat dijadikan sumber Kebutuhan air juga tersedia cukup
biogas, tetapi bahan organik dengan adanya air dari sumur dan
homogen, misal: limbah kotoran letaknya dekat dengan kandang.
sapi, babi, dan manusia, dan bahan Namun peternakan sapi Pondok
organik yang memiliki rasio C/N Pesantren Khairul Ummah ini
sebesar 8-20 adalah sumber yang memiliki kendala seperti limbah
paling cocok untuk dijadikan sumber kotoran sapi yang tidak diolah
biogas. Biogas tersusun atas berbagai sehingga dapat menimbulkan
macam gas yang didominasi oleh gas pencemaran lingkungan, sehingga
metan (55-75 %) dan karbondioksida pengolahan limbah dapat dilakukan
(25-45%). Biogas memiliki nilai dengan memanfaatkan ketersediaan
kalor yang cukup tinggi, sebesar bahan baku yang ada untuk diolah
6000 watt jam (setara dengan menjadi biogas.
setengah liter minyak diesel), Peternakan sapi pondok
sehingga dapat dipakai sebagai pesantren Khairul Ummah juga
sumber energi alternatif bagi memiliki permasalahan yang kerap
masyarakat (Kulonprogokab.go.id). timbul dari sebuah peternakan sapi,
Pengembangan peternakan yaitu banyaknya limbah yang
sapi memiliki potensi yang besar dihasilkan dari hewan ternak dan
untuk pengembangan energi belum diolah menjadi produk yang
terbarukan seperti biogas. Hal ini lebih bermanfaat dan memberi
didukung bahwa limbah dari usaha produk yang lebih baik serta bernilai
peternakan sapi memiliki komposisi ekonomis. Salah satu cara untuk
yang lebih besar dibandingkan mengatasi permasalahan dan
limbah peternakan lainnya. memanfaatkan potensi kotoran dari
Pondok Pesantren Khairul limbah sapi yang akan
Ummah dari mulai berdirinya di dikembangkan menjadi suatu bisnis,
tahun 1995, sudah mulai terlibat maka diperlukan kajian lebih
dalam kegiatan agribisnis dan mendalam terkait dengan aspek
peternakan dengan ikut serta sebagai finansial, sehingga diperoleh

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


2
gambaran apakah pengembangan biomassa yang diubah menjadi
usaha pengolahan limbah ternak sumber energi baru terbarukan, yaitu
menjadi biogas dapat biogas.
menguntungkan atau tidak untuk Penelitian ini telah dimulai
dijalankan. sejak Bulan Maret 2014 berupa
Rumusan Masalah yang akan pengenalan tempat dan perizinan
diteliti adalah bagaimana kelayakan untuk melakukan penelitian di
finansial dari usaha pengolahan Pondok Pesantren Khairul Ummah.
limbah dari kotoran sapi menjadi Penelitian ini menggunakan
biogas di peternakan sapi Pondok metode studi kasus, dimana
Pesantren Khairul Ummah, dilihat pengamatan dilakukan secara
dari nilai kriteria investasi (NPV, langsung ke tempat tujuan penelitian.
IRR, Net B/C), menghitung berapa Sanjaya (2013) dalam Fitri (2015)
lama waktu yang dibutuhkan untuk studi kasus merupakan penelitian
pengembalian modal (Payback yang melibatkan populasi sebagai
Period) dari usaha ini, serta analisis sumber data yang terbatas yaitu
sensitivitas terhadap peningkatan sesuai dengan jenis kasus yang
biaya produksi. diteliti, namun masalah yang
Tujuan Penelitian ini adalah: diselidiki sangat mendalam.
1. Menganalisis tingkat kelayakan Narasumber dari penelitian ini
secara finansial pengusahaan adalah pihak peternakan (pekerja)
pemanfaatan limbah kotoran sapi dan pihak pondok pesantren Khairul
untuk menghasilkan biogas. Ummah. Data primer diperoleh
2. Menghitung lamanya waktu melalui wawancara langsung dengan
untuk mengembalikan modal pihak peternakan, mengenai usaha
(Payback Period). peternakan hingga tahap pengolahan
3. Menghitung Analisis Sensitifitas yang telah dilakukan data tentang
terhadap penurunan total peternakan sapi (jumlah ternak,
produksi sebesar 10%, dan profil peternakan, profil pondok
menghitung Analisis Finansial pesantren Khairul Ummah). Data
terhadap peningkatan biaya sekunder diperoleh dari berbagai
sarana produksi sebesar 5%. literatur, instansi terkait serta
penelitian-penelitian sebelumnya
METODE PENELITIAN yang dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan yang berhubungan dengan
Penelitian dilaksanakan di biogas, baik data biaya investasi, dan
Peternakan Sapi Pondok Pesantren data operasional.
Khairul Ummah Batu Gajah, Air Kriteria yang bisa digunakan
Molek¸ Indragiri Hulu. Pemilihan sebagai dasar persetujuan atau
tempat didasarkan atas pertimbangan penolakan suatu proyek yang
jumlah sapi yang ada sebanyak 10 dilaksanakan adalah kriteria
ekor dan tambahan dari lingkungan investasi. Dasar penilaian investasi
sekitar pondok pesantren Khairul adalah perbandingan antara jumlah
Ummah sebanyak 10 ekor, maka 60 nilai yang diterima sebagai manfaat
kg/hari/ekor (diasumsikan 18.000 kg dari investasi tersebut dengan
per bulan; diasumsikan 219.000 kg manfaat-manfaat dalam situasi tanpa
per tahun) memiliki potensi untuk proyek. Nilai perbedaannya adalah
dikembangkannya pemanfaatan berupa tambahan manfaat bersih

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


3
yang akan muncul dari investasi diperlukan kriteria investasi yang
dengan adanya proyek (Gittinger, digunakan untuk melihat kelayakan
1986). suatu usaha. Sebagai kriteria
Pondok Pesantren Khairul investasi digunakan beberapa
Ummah menggunakan kayu bakar indikator kelayakan investasi Net
sebagai bahan bakar yang digunakan Present Value (NPV), Internal Rate
untuk memasak. Dalam tiga hari, of Return (IRR), Net Benefit Cost
dibutuhkan 1 mobil dengan kapasitas Ratio (Net B/C),Payback Period
1 ton untuk mengantar kayu bakar (PBP) dan Analisis Sensitivitas.
ke PonPes Khairul Ummah, dengan
setiap pembelian dikeluarkan biaya 1. Net Present Value (NPV)
sebesar Rp.700.000,00. Artinya, Nilai bersih sekarang atau Net
dalam 1 hari dibutuhkan sekitar 340 Present Value (NPV) dari suatu
kg kayu bakar, dan biaya yang proyek merupakan nilai sekarang
dikeluarkan per kilo kayu bakar (Present Value) dari selisih antara
tersebut adalah : Rp.700.000,00 per benefit (manfaat) dengan cost (biaya)
1.000 kilogram atau Rp.700,00 per pada discount tertentu. Net Present
kilogram, maka biaya yang harus Value (NPV), yaitu menunjukkan
dikeluarkan untuk pembelian kayu kelebihan benefit (manfaat)
bakar per hari adalah : 340 kilogram dibandingkan dengan cost (biaya).
x Rp.700,00 = Rp.238.000,00. Apabila evaluasi suatu
Bahan baku utama sebagai proyek tertentu telah dinyatakan
input adalah limbah ternak sapi, “Go” maka nilai NPV ≥ 0. Bila NPV
dimana 1 ekor sapi akan = 0, berarti proyek tersebut
menghasilkan limbah lebih sekitar 30 mengembalikan persis sebesar Social
kg/hari, sehingga 1 kg kotoran sapi Opportunity Cost of Capital, dan bila
menghasilkan 0,08 m3 biogas. NPV < 0, maka proyek tersebut “No
(Dirjen PPHP - Departemen Go” atau ditolak artinya, ada
Pertanian, 2006) 1 m 3 biogas setara penggunaan lain yang lebih
dengan 0,46 kilogram LPG, sehingga menguntungkan untuk sumber -
biogas yang dihasilkan dapat sumber yang diperlukan proyek
menghemat sebanyak 3,5 kilogram (Pasaribu, 2012).
kayu bakar. Dengan adanya Contoh Perhitungan NPV adalah
perbandingan tersebut, maka dapat sebagai berikut :
dihitung berapa kebutuhan biogas per
hari, yaitu: 340 kilogram : 3,50 ∑
( )
kilogram x 1 m3 = 97,14 m3 biogas.
Untuk menghasilkan 97,14 m3 ∑( )( )
biogas, diperlukan 1.214,25 kilogram
kotoran sapi yang dihasilkan dari 40
ekor sapi. ∑( )( )
Penerapan kelayakan Dimana: Bt = Benefit pada tahun ket,
investasi dilakukan dengan Ct = Cost pada tahun ke t,
membandingkan antara besarnya N = Waktu Umur Proyek.
biaya yang dikeluarkan dengan t = tahun
manfaat yang diterima dalam suatu Dalam metode NPV terdapat tiga
proyek investasi untuk jangka waktu kriteria kelayakan investasi, yaitu:
tertentu. Dalam analisis finansial

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


4
1. Jika NPV > 0, maka usulan proyek biaya opporunities of a capital
diterima. (Gittinger,1986). Tetapi jika nilai Net
2. Jika NPV < 0, maka usulan proyek B/C < 1, maka proyek tersebut tidak
ditolak. layak untuk dilaksanakan. Rumus
3. Jika NPV = 0, nilai perusahaan yang digunakan adalah sebagai
tetap walaupun proyek diterma berikut:
ataupun ditolak.

( )
2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah nilai discount rate
yang membuat NPV dari suatu ∑
( )
proyek sama dengan nol. Intenal
Rate Return adalah tingkat rata-rata Dimana :
keuntungan intern tahunan Bt = Penerimaan yang diperoleh pada
dinyatakan dalam satuan persen. Jika tahun ke t
diperoleh dari IRR lebih besar dari Ct = Biaya yang dikeluarkan pada
tingkat diskonto yang berlaku, maka tahun ke-t
proyek layak untuk dilaksanakan. n = Umur ekonomis proyek
i = Tingkat suku bunga (persen)
Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil
t = Tingkat Investasi (t= 0,1,2,…n)
dari tingkat suku bunga yang berlaku
maka proyek tersebut tidak layak 4. Payback Period
untuk dilaksanakan. Rumus yang Jangka waktu pengemballian
digunakan dalam menghitung IRR modal investasi yang akan dibayarkan
adalah sebagai berikut : melalui keuntungan yang akan
( ) diperoleh proyek tersebut disebut
Payback Periods. Semakin cepat
Dimana : waktu pengembalian semakin baik
= Tingkat diskonto yang untuk diusahakan. Akan tetapi
menghasilkan NPV positif Payback Periods tersebut akan
= Tingkat diskonto yang mengabaikan nilai uang pada saat
menghasilkan NPV negatif sekarang (Present Value). Untuk
= NPV positif mengukur Payback Periods dapat
= NPV negatif dikemukakan sebagai berikut:
a. Menggunakan Net Benefit
3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Kumulatif,
Net B/T merupakan angka b. Menggunakan Net Benefit rata-
perbandingan antara nilai kini arus rat setiap tahun.
manfaat dibagi dengan nilai sekarang Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
arus biaya. Angka tersebut
menunjukan tingkat besarnya
tambahan manfaat pada setiap
Dimana :
tambahan biaya sebesar satu satuan PP = jangka waktu yang diperlukan
uang. Kriteria yang digunakan untuk untuk pengembalian modal
pemilihan ukuran Net B/C ratio dari I = Biaya Investasi
manfaat proyek adalah memilih Ab = Net Benefit rata-rata tiap tahun.
semua proyek yang nilai B/C
rationya sebesar satu atau lebih jika 5. Analisis Sensitivitas
manfaat didiskontonkan pada tingkat

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


5
Suatu proyek pada dasarnya pembangunan usaha secara
menghadapi ketidak pastian karena keseluruhan. Pada umumnya,
dipengaruhi perubahan perubahan, barang-barang investasi memiliki
baik dari sisi penerimaan atau umur ekonomis atau batas pemakaian
pengeluaran yang akhirnya akan barang. Biaya investasi yang
mempengaruhi tingkat kelayakan dikeluarkan dalam usaha pengolahan
proyek. Analisis sensivitas bertujuan limbah dari kotoran sapi menjadi
untuk melihat apa yang akan terjadi biogas yaitu biaya lahan atau asumsi
dengan hasilanalisa proyek jika ada pembelian tanah, instalasi biogas,
suatu kesalahan atau perubahan- dan pembelian peralatan (kompor
perubahan dalam dasar- dasar biogas, cangkul, ember, sekop
perhitungan biaya dan manfaat angkong/gerobak, serta parang).
(Kadariah et al, 1999). Biaya investasi ini bersifat tetap dan
dikeluarkan di tahun ke-0 sebelum
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan usaha. Biaya pergantian
peralatan yang telah habis masa
Biaya Investasi pemakaiannya selanjutnya akan
Biaya investasi adalah biaya dihitung menjadi biaya operasional
awal yang diperlukan dalam yang dihitung sesuai masa pakainya.

Tabel 1. Biaya Investasi Usaha Pengolahan Limbah menjadi Biogas.


Uraian (satuan) Harga Jumlah (Rp)
Pembelian Tanah (50 x 50 m) 40.000,- 100.000.000,-
Instalasi Biogas (kapasitas 11 m3) 25.960.000,- 25.960.000,-
Peralatan 1.040.000,-
Kompor Biogas (1 set) 300.000,-
Cangkul (2 unit) 50.000,-
Ember (4 unit) 50.000,-
Sekop (2 unit) 30.000,-
Angkong/Gerobak (1 unit) 300.000,-
Parang (2 unit) 40.000,-
Total 127.000.000,-

Asumsi biaya pembelian Ummah yaitu Rp.127.000.000,-.


lahan untuk usaha biodigester ini Selama umur usaha pengolahan
selama 20 tahun sebesar limbah dari kotoran sapi menjadi
Rp.100.000.000,00 dengan biogas, terdapat beberapa peralatan
pertimbangan lahan atau tanah yang harus dilakukan pergantian
merupakan tanah hibah. Untuk biaya karena telah melewati umur
pembangunan reaktor biogas ekonomisnya, maka diperlukan biaya
dibutuhkan biaya sebesar 11 m3 x yang dikeluarkan untuk pergantian
Rp.2.360.000,00 (Wahyuni, 2015), peralatan dari tahun ke-1 sampai
serta biaya pembelian peralatan yang tahun ke-20
digunakan dalam usaha sebesar
Rp.1.040.000,00. Total biaya Benefit
investasi yang dikeluarkan oleh Inflow merupakan arus kas
pihak pondok pesantren Khairul masuk dalam pengolahan limbah sapi

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


6
menjadi biogas yang berasal dari diperlukan untuk sampai menjadi
hasil konversi nilai biogas ke harga biogas yang dapat digunakan selama
kayu bakar. Produksi biogas setiap 3 bulan. Total inflow yang akan
pada tahun 2014, yaitu dari bulan didapatkan selama umur usaha dapat
Oktober sampai Desember belum dilihat pada Tabel 2.
dapat dihitung, karena waktu yang
Tabel 2 . Total penerimaan Usaha Biogas Pada Pesantren Khairul Ummah
Tahun Produksi (kg) Harga (Rp/Kg) Jumlah (Rp)
1 2015 8,059.20 11.220 86.233.440
2 2016 8,059.20 11.980 92.269.781
3 2017 8,059.20 12.740 98.728.665
4 2018 8,059.20 13.500 105.639.672
5 2019 8,059.20 14.260 113.034.449
6 2020 8,059.20 15.020 120.946.861
7 2021 8,059.20 15.780 129.413.141
8 2022 8,059.20 16.540 138.472.061
9 2023 8,059.20 17.300 148.165.105
10 2024 8,059.20 18.060 158.536.662
11 2025 8,059.20 18.820 169.634.229
12 2026 8,059.20 19.580 181.508.625
13 2027 8,059.20 20.340 194.214.228
14 2028 8,059.20 21.100 207.809.224
15 2029 8,059.20 21.860 222.355.870
16 2030 8,059.20 22.620 237.920.781
17 2031 8,059.20 23.380 254.575.235
18 2032 8,059.20 24.140 272.395.502
19 2033 8,059.20 24.900 291.463.187
20 2034 8,059.20 25.660 311.865.610
Total Penerimaan 3,615,774,327

Berdasarkan Tabel 2, harga peternakan pondok pesantren Khairul


limbah kotoran sapi dan penerimaan Ummah dan 10 ekor sapi berasal dari
dari tahun ke tahunnya mengalami sapi milik masyarakat di lingkungan
peningkatan. Harga limbah dari sekitar), dan selanjutnya dihitung
kotoran sapi diasumsikan dibeli, dan untuk produksi dalam satu tahun.
kemudian disesuaikan dengan Harga merupakan biaya atau harga
proyeksi harga yang ada pada tahun yang dibandingkan dengan harga
tersebut. Produksi limbah diperoleh LPG 12 kg. Dikarenakan nilai biogas
dengan menghitung biogas yang dikonversi dengan harga LPG 12 kg,
dihasilkan perhari dari limbah 20 nilai biogas diperoleh dari proyeksi
ekor sapi (10 ekor sapi milik harga LPG periode 2010-2013 per

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


7
kilogram yang terus meningkat, dan manfaat (benefit). Hasil perhitungan
dihitung menurut Analisis Tren kriteria investasi merupakan
Linier. Total penerimaan yang indikator dari modal yang
diperoleh selama umur usaha diinvestasikan, yaitu perbandingan
dilaksanakan/dilakukan yaitu antara total benefit yang diterima
Rp.3.056.532.192. Benefit adalah dengan total biaya yang dikeluarkan
hasil perkalian antara total produksi dalam bentuk present value selama
biogas dengan harga jual LPG 12 kg, umur usaha. Apabila hasil
sebagai perbandingan di Desa Batu perhitungan menunjukkan layak
Gajah yang belum dikurangkan maka akan jarang mengalami
dengan pengeluaran-pengeluaran kegagalan (Ibrahim, 2009).
yang lain. Dalam Lubis (2013) Penilaian kriteria investasi
besarnya penerimaan dipengaruhi yang digunakan dalam analisis ini
oleh jumlah produksi dan harga jual adalah: Net Present Value (NPV),
yang berlaku. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) dan
Penilaian Kriteria Investasi Internal Rate of Return (IRR). Nilai
Penilaian kriteria investasi Social Opportunity of Capital
bertujuan untuk mengetahui sejauh (SOCC) sebagai discount factor
mana gagasan usaha (proyek) yang adalah sebesar 12%.
direncanakan dapat memberikan

Tabel 3. Nilai dan kriteria investasi Pengolahan limbah dari kotoran sapi
menjadi biogas periode 2014-2034
Kriteria Investasi Nilai
Net Present Value (NPV) Rp.142.433.989,93
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 3,79
Internal Rate of Return (IRR) 45,77
Payback Period (bulan) 56,03
Berdasarkan Tabel 3 Ummah. Pada akhir pelaksanaan
menunjukkan bahwa nilai kriteria usaha, total nilai lahan yang
investasi usaha pengolahan limbah diperoleh mencapai
sapi menjadi biogas di peternakan Rp.4.486.517.678. Jika lahan,
sapi pondok pesantren Khairul kotoran sapi, dan biodigester
Ummah, layak untuk dilaksanakan ditingkatkan maka tentu akan
karena nilai NPV positif, Net B/C memberikan manfaat yang lebih
lebih besar dari tingkat suku bunga besar, baik secara ekonomis maupun
yaitu 12%. Nilai NPV yang diperoleh dampak positif bagi lingkungan.
yaitu Rp. 142.433.989,93, dan nilai Hasil keseluruhan dari analisis
perbulan yaitu Rp. 593.474,96, finansial menunjukkan bahwa
artinya bahwa nilai sekarang dari kegiatan usaha pemanfaatan limbah
pendapatan yang diterima bernilai dari kotoran sapi menjadi biogas di
positif selama 20 tahun pada tingkat Pondok Pesantren Khairul Ummah,
suku bunga 12%. Lahan yang Batu Gajah telah layak untuk
diasumsikan dibeli akan memiliki dijalankan dan mampu memberikan
pertambahan nilai dari tahun ke manfaat dalam menghemat
tahunnya, sehingga dapat penggunaan energi dalam hal ini
memberikan tambahan nilai manfaat penggunaan kayu bakar. Nilai Net
bagi pondok pesantren Khairul B/C yaitu 3,79, artinya bahwa setiap
Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016
8
pengeluaran Rp.1,00 akan tambahan pendapatan rata-rata
menghasilkan penghasilan kotor pertahun sebesar Rp.145.549.152 dan
sebesar Rp.3,79. Nilai IRR sebesar Rp.12.735.550 tiap bulannya,
45,77 %, artinya kemampuan proyek sehingga limbah setara dengan
untuk mengembalikan modal yang (konversi gas) 8.059,20 kg gas per
digunakan lebih besar dari discount tahun atau 33,58 kg per bulan.
factor yang digunakan atau lebih
besar dari 12%, serta Payback Period Analisis Sensitivitas Terhadap
yaitu 56,03 bulan atau sekitar 4 tahun Penurunan Total Produksi
7 bulan, yang artinya pengembalian Produksi sangat
modal yang dikeluarkan dapat mempengaruhi tingkat penerimaan
kembali setelah pengoperasian suatu usaha, semakin tinggi produksi
biodigester selama 4 tahun 7 bulan. maka total penerimaan akan semakin
Asumsi biaya pembelian besar atau pihak pengelola akan
lahan akan menjadi tambahan memperoleh benefit yang semakin
pendapatan bagi pondok pesantren besar. Analisis sensitivitas pada
Khairul Ummah diakhir pelaksanaan produksi di Batu Gajah dapat dilihat
usaha, sehingga pihak pondok pada lampiran, bahwa jika biaya
pesantren akan mendapatkan pembelian kotoran sapi mengalami
tambahan pendapatan dari kenaikan sebesar 10%, maka nilai
peningkatan harga tanah tiap NPV menjadi Rp.145.847.838,48
tahunnya. Jika kotoran sapi untuk 10 dan nilai NPV awal adalah
ekor tidak dibeli, maka akan menjadi Rp.142.433.989,93.

Tabel 4. Persentase Perubahan nilai NPV, Net B/C dan IRR terhadap
Penurunan Total Produksi
Perubahan Biaya Kotoran Sapi NPV NET B/C IRR
10%+ 145.847.838,48 3,40 30,50
Normal 142.433.989,93 3,79 45,77

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat 1.Hasil penelitian menunjukkan


jika terjadi kenaikan biaya pembelian bahwa usaha pengolahan limbah
kotoran sapi sebesar 10% sesuai dari kotoran sapi menjadi biogas
dengan kondisi yang pernah terjadi, diukur secara kelayakan finansial
maka usaha pengolahan limbah dari layak untuk dilaksanakan karena
kotoran sapi menjadi biogas masih mampu memperoleh tingkat
layak untuk dijalankan, karena NPV pengembalian yang memenuhi
masih bernilai positif, nilai Net B/C standar kelayakan. Nilai NPV yang
juga lebih dari satu, dan nilai IRR diperoleh lebih besar dari 1 yaitu
masih lebih besar dari tingkat suku sebesar Rp. 142.433.989,93 dan
bunga sebesar 12%. nilai Net B/C yang didapat lebih
besar dari 1 yaitu 3,79, nilai IRR
yang diperoleh sebesar 45,77%,
KESIMPULAN serta Payback Period yaitu 56,07
bulan, dan nilai ini lebih besar
Dari hasil analisis yang telah dibandingkan Discount factor (DF)
diperoleh, maka dapat disimpulkan yang digunakan yaitu 12 %. Hasil
beberapa hal yaitu: analisa kriteria investasi ini

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


9
menunjukkan bahwa pemanfaatan Khairul Ummah. Pada akhir
limbah dari kotoran sapi untuk pelaksanaan usaha, total nilai lahan
menghasilkan biogas ini cukup yang diperoleh mencapai
menguntungkan untuk dijalankan. Rp.4.486.517.678. Jika lahan,
Ini menunjukkan bahwa untuk kotoran sapi, dan biodigester
skala produksi biodigester dengan ditingkatkan maka tentu akan
kapasitas 11 m3 pengolahan limbah memberikan manfaat yang lebih
dari kotoran sapi untuk Pondok besar, baik secara ekonomis maupun
Pesantren Khairul Ummah sudah dampak positif bagi lingkungan.
layak untuk dilaksanakan. Jika Hasil keseluruhan dari analisis
terjadi penambahan dalam finansial menunjukkan bahwa
kebutuhan, maka penambahan kegiatan usaha pemanfaatan limbah
instalasi biogas dapat dilakukan dari kotoran sapi menjadi biogas di
dengan membangun kembali Pondok Pesantren Khairul Ummah,
instalasi biogas yang baru. Rata – Batu Gajah telah layak untuk
rata penerimaan yang diperoleh dijalankan dan mampu memberikan
tiap tahunnya yaitu manfaat dalam menghemat
Rp.145.549.152 dan penggunaan energi dalam hal ini
Rp.12.735.550,80 tiap bulannya, penggunaan kayu bakar.
serta limbah setara dengan
(konversi gas) 8.059,20 kg gas per SARAN
tahun atau 33,58 kg per bulan.
Setelah dapat disimpulkan
2.Payback Periode atau waktu
beberapa hal sebelumnya, maka
pengembalian modal yang
berikut beberapa saran yang dapat
dibutuhkan yaitu 56,07 bulan atau
diberikan penulis, yaitu:
sekitar 4 tahun 7 bulan.
1. Pondok Pesantren Khairul
3.Hasil dari analisis sensitivitas
Ummah diharapkan dapat
penelitian ini dilihat dari 1 aspek,
mengembangkan potensi yang
yaitu perubahan biaya pembelian
ada, dalam hal ini pengolahan
kotoran sapi. Pada perubahan biaya
limbah dari kotoran sapi menjadi
pembelian kotoran sapi sebesar 10
biogas.
%, maka nilai NPV Rp.
2. Pondok Pesantren Khairul
145.847.838,48 dan nilai NPV
Ummah diharapkan dapat
awal adalah Rp. 142.433.989,48.
mengembangkan usaha
Data tersebut membuktikan bahwa
pengolahan limbah dari kotoran
usaha pemanfaatan limbah dari
sapi menjadi biogas dengan skala
kotoran sapi di Pondok Pesantren
yang lebih besar lagi atau lebih
Khairul Ummah masih layak di
dari 20 ekor sapi.
usahakan apabila terjadi perubahan
3. Dengan adanya penelitian analisis
terhadap satu aspek tersebut,
kelayakan finansial pemanfaatan
karena nilai NPV masih bernilai
limbah dari kotoran sapi untuk
positif, dan nilai IRR > 0 serta nilai
menghasilkan biogas ini, dapat
Net B/C lebih besar dari discount
menjadi bahan rujukan dalam
factor 12%.
membuat rancangan usaha
Lahan yang memiliki
pengolahan limbah dari kotoran
pertambahan nilai dari tahun ke
sapi menjadi biogas di Peternakan
tahunnya, akan menambah nilai
Pondok Pesantren Khairul
manfaat bagi pondok pesantren
Ummah dan pihak-pihak lainnya.

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


10
Penelitian ini tentu saja masih Anonim. 2013. Perkembangan
terdapat kesalahan dan kekurangan, Pemanfaatan Digester Biogas.
sehingga perlu dilakukan perbaikan- http://www.kulonprogokab.g
perbaikan lebih lanjut. Diharapkan o.id/v2/files/PERKEMBANG
kepada pihak-pihak lain untuk dapat AN-PEMANFAATAN-
mengembangkan penelitian sejenis, DIGESTER-
agar lebih banyak informasi dan ilmu BIOGAS.pdf.Diakses pada
yang dapat diberikan pada pihak- tanggal 20 Agustus 2014.
pihak yang memerlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Gittinger.1986. Analisa Ekonomi


Proyek-Proyek
Pertanian.UI-Press. Jakarta.

Ibrahim, Yakob. 2009. Studi


Kelayakan Bisnis. Rineka
Cipta. Jakarta.

Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek


Analisis Ekonomi. Fakultas
Ekonomi Universitas
Indonesia: Jakarta.

Nastaliah. Risa Dwi. 2014. Analisis


Kelayakan Finansial Usaha
Perkebunan Karet Rakyat
Swadaya Di Desa Sungai
Kampar Utara Kabupaten
Kampar. Fakultas Pertanian
Universitas Riau,Riau

Siregar, Yosi Kumala Sari. 2009.


Analisis Kelayakan
Pengusahaan Sapi Perah
dan Pemanfaatan Limbah
Untuk Menghasilkan
Biogas Dan Pupuk Kompos
(Studi Kasus: UPP Darul
Fallah Dan Fakultas
Peternakan, IPB). Sripsi.
Program Studi Agribisnis.
Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institute
Pertanian Bogor. Bogor.

Jom Faperta Vol 3 No.2 Oktober 2016


11

You might also like