0% found this document useful (0 votes)
171 views14 pages

Journal of Control and Network Systems

This article describes the design and development of a General Diagnostic Scanner system to access car ECUs with OBD-2 serial communication at an affordable cost. The system allows technicians at non-official car manufacturer workshops to easily diagnose and repair engine damage from various car brands through real-time monitoring and data logging of sensor parameter values. Testing showed the system was able to successfully retrieve 100% of compatible parameters from ECUs in a Chevrolet and Ford using OBD-2 protocols, with average errors of 5.01% and 5.86% respectively in real-time monitoring. The system could also perform engine damage diagnostics and identify issues. However, data logging to an SD card during real-time monitoring

Uploaded by

FarinDianNugraha
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
171 views14 pages

Journal of Control and Network Systems

This article describes the design and development of a General Diagnostic Scanner system to access car ECUs with OBD-2 serial communication at an affordable cost. The system allows technicians at non-official car manufacturer workshops to easily diagnose and repair engine damage from various car brands through real-time monitoring and data logging of sensor parameter values. Testing showed the system was able to successfully retrieve 100% of compatible parameters from ECUs in a Chevrolet and Ford using OBD-2 protocols, with average errors of 5.01% and 5.86% respectively in real-time monitoring. The system could also perform engine damage diagnostics and identify issues. However, data logging to an SD card during real-time monitoring

Uploaded by

FarinDianNugraha
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

JCONES Vol. 4, No.

1 (2015) 69-82

Journal of Control and Network Systems


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone

RANCANG BANGUN SISTEM GENERAL DIAGNOSTIC


SCANNER UNTUK MENGAKSES ECU MOBIL DENGAN
KOMUNIKASI SERIAL OBD-2
Yanuar Prasojo Kusumo 1)Harianto2) Madha Christian Wibowo3)
Program Studi/Jurusan Sistem Komputer
STMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

Abstract:Embedded electronic control system applied by car manufacturers on car engines manufactured
today are ECU (Electronic Control Unit). Every car brand has a different ECU. To be able to diagnose car
engine damage from a variety brands of car need a cheap diagnostic scanner and compatible with many
brands of car.In order for technician from not official car manufacturers workshop can make a diagnostic
and repair the damage of car engines from variety brands with ease, perform realtime monitoring and can
do datalogging parameter values of sensor data in the SD card when realtime monitoring process, then
made a General Diagnostic Scanner system for access car ECU with OBD-2 serial communication at
affordable cost.Based on the test results showed that OBD-2 serial communication along with the
compatible data retrival of ECU parameters between GDS system with Chevrolet estate 2009 and Ford
fiesta 2012 cars ECU that consist of OBD-2 ISO 9141-2 and ISO 15765 (CAN) communication protocol
can do 100% success with 7 compatible ECU parameters in Chevrolet estate and 100% success with 9
compatible ECU parameters (all parameters) in Ford fiesta. In ECU realtime monitoring testing, GDS
system can do realtime monitoring with an average error 5,01% in Chevrolet estate for 7 ECU parameters
and 5,86 % in Ford fiesta for 9 ECU parameters. And from damage diagnostic testing result, GDS system
can do car engine damage diagnostic with success when in idle condition and when the car in running
position for speed parameter in Chevolet estate and Ford fiesta cars that give warning “melebihi batas
normal” when excedded threshold limit of normal engine cars limit whichhas beenadaptedforthe
consideration oftesting. In datalogging testing, GDS system cannot do datalogging process and not
success for save realtime monitoring data process into SDHC card.

Keywords:ECU, Diagnostic, Realtime Monitoring, Datalogging, General Diagnostic Scanner.

Seiring dengan berkembangnya mobil.Untuk dapat mendiagnosis kerusakan


teknologi di berbagai bidang, kini banyak mesin mobil dari berbagai merek mobil
pabrikan mobil yang menerapkan sistem kontrol diperlukan diagnostic scanner yang murah dan
elektronik embedded pada mesin mobil yang kompatibel dengan berbagai merek mobil.
diproduksinya. Sistem yang diterapkan tersebut Supaya teknisi dari bengkel non
menggunakan ECU (Engine Control Unit).ECU ATPM dapat melakukan diagnosis dan
merupakan otak dari sistem mesin.ECU perbaikan kerusakan mesin mobil dari berbagai
berfungsi untuk mengontrol kerja seluruh sistem merek dengan mudah, melakukan realtime
mesin, realtime monitoring dan diagnosis monitoring serta dapat melakukan datalogging
kerusakan mesin. hasil rekaman nilai parameter data sensor pada
Setiap merek mobil memiliki ECU ECU di SD (Secure Digital)card saat proses
yang berbeda-beda.Dengan banyaknya jumlah realtime monitoring, maka dibuatlah sistem
kendaraan berteknologi ECU dari berbagai General Diagnostic Scanner untuk mengakses
pabrikan, menyebabkan kesulitan bagi bengkel ECU mobil dengan komunikasi serial OBD-2
non ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) (Onboard Diagnostic) dengan biaya yang
untuk mendiagnosis kerusakan mesin terjangkau.
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 69
ECU Komunikasi dan Mode Operasi OBD-2
Engine Control Unit (ECU) adalah pada Pengaksesan ECU
jantung dari sistem manajemen sebuah PID (Parameter ID) merupakan sebuah
kendaraan. ECU merupakan sebuah komputer kode atau perintah yang disyaratkan OBD-
yang mengendalikan segala hal dalam mesin, 2.Komunikasi terhadap ECU melalui OBD-2
mulai dari penguncian kendaraan ketika mesin dilakukan dengan mengirimkan PID sesuai
mati sampai dengan kontrol waktu yang tepat dengan jenis informasi yang diinginkan.
untuk api pertama saat mesin dinyalakan Kemudian, ECU akan memberikan respon
(O'Connor, 2009). dalam bentuk serangkaian byte. Rangkaian byte
ECU modern mengandung komponen perangkat yang diberikan oleh ECU berupa format
keras (microprocessor, memori, ROM) dan heksadesimal.
komponen perangkat lunak (firmware) yang Standar OBD-2 membagi PID ke
menjadikan ECU dapat diprogram untuk dalam beberapa bagian, yang diberi nama mode.
melakukan apa saja dan dapat diakses oleh Dokumen spesifikasi J1979 yang diterbitkan
sistem diluar ECU melalui bagian komunikasi oleh SAE (Society of Automotive Engineers)
pada ECU. Kemampuan kontrol ECU secara mencatat 9 mode PID sebagai berikut:
bebas ini menjadikan fungsi ECU berkembang
dari kontrol emisi menjadi kontrol keseluruhan
mobil.Sehingga saat ini ECU dapat berfungsi 1. Mode 1: Menampilkan data
untuk mengontrol kerja seluruh sistem mesin, realtime dari status kendaraan
realtime monitoring dan diagnosis kerusakan yang sedang berjalan. Misalnya
mesin.Adapun hal-hal yang ditangani oleh ECU hasil dari pembacaan sensor RPM
termasuk, tetapi tidak terbatas pada: kontrol (Rotation Per Minute) mesin.
rasio udara dan bahan bakar, kontrol tempo 2. Mode 2: Memberikan data
pengapian, kontrol transmisi, sistem anti snapshot dari seluruh sensor pada
pencuri (kunci pintu), pengaturan kursi, dan mode 1 ketika terjadi kerusakan
lain-lain (Autologic Software, 2012). mesin mobil. Data snapshot ini
dikenal dengan namafreeze frame.
3. Mode 3: ECU memberikan daftar
OBD
Seluruh mobil yang dipasarkan di DTC (Diagnostic Trouble Code)
yang disimpan.
negara yang menerapkan regulasi OBD-2
4. Mode 4: Mengirimkan perintah
(Onboard Diagnostic) pada saat ini harus
kepada ECU untuk menghapus
mengimplementasikan teknologi OBD-2 yang
seluruh DTC yang ada dalam
sesuai dengan aturan yang berlaku.Sebagai
aturan, OBD-2 mengatur 3 kategori standar: memori serta mematikan
Malfunction Indicator Lamp
(MIL) pada dashboard jika lampu
1. Standar komunikasi dengan ECU.
hidup.
2. Standar perintah (permintaan
5. Mode 5: Memberikan hasil
informasi) – PID (Parameter ID).
pengujian sensor oksigen.
3. Standar kode kesalahan.
6. Mode 6: Memberikan hasil
pengujian sensor lain-lain.
Protokol Komunikasi OBD-2 7. Mode 7: Memberikan data DTC
Untuk berkomunikasi dengan
yang tertunda (belum
perangkat diagnosis, OBD-2 memanfaatkan
ditampilkan).
beberapa protokol komunikasi. Terdapat 5
8. Mode 8: Mengendalikan
protokol utama yang digunakan oleh
operasional dari sistem onboard.
manufaktur mobil pada saat ini, yaitu:
9. Mode 9: Memberikan data
Vehicles Identification Number
1. J 1850 PWM.
(VIN).
2. J 1850 VPW.
3. ISO 9141-2.
4. ISO 14230-4 (KWP2000).
5. ISO 15765 (CAN).

Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo


JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 70
METODE

Perancangan Sistem
Untuk mempermudah dalam
memahami sistem yang akan dibuat dapat
dijelaskan melalui blok diagram pada Gambar
3.

Gambar 1. Koneksi OBD-2Port.


(O’Connor, 2009)

Pengiriman perintah kepada ECU


melalui OBD-2 harus menyertakan mode dan
PID.Misalnya, jika ingin mengirimkan
permintaan kecepatan putaran mesin (dalam
RPM), maka perintah yang harus dikirimkan
adalah 01 0C, di mana 01 merupakan mode
(mode 1) dan 0C merupakan perintah
(permintaan data kecepatan putaran mesin).

ELM 327 Chipset


Untuk dapat melakukan proses deteksi
otomatis semua protokol OBD-2, maka ELM
327chipset bekerja dengan komunikasi yang
berkecepatan tinggi danjuga memiliki mode
sleep yang rendah daya. Berikut ini fitur,
gambar dan blok diagram ELM 327chipset:

1. Kontrol daya dengan mode


standby.
2. Baud rates RS-232 sampai 500
kbps.
3. Pencarian secara otomatis untuk
protokol yang digunakan.
4. Dapat dikonfigurasi penuh dengan Gambar 3. Blok Diagram Keseluruhan Sistem.
ATcommand.
5. Desain CMOS yang rendah daya. Sistem dihubungkan dengan ECU
mobil. Kemudian, sistem akan mengirim
perintah meminta data sensor sensor yang ada
pada mesin mobil kepada ECU melalui
komunikasi serial OBD-2 dengan OBD-2 TTL
adapter dengan ELM 327chipset.
ECU merespon permintaan dan
mengirimkan data sensor yang diminta
sistem.Sebagai kontrol dari sistem, terdapat
ATMega 2560 microcontroller yang
mempunyai fungsi sebagai pengolah data.
Kemudian data tersebut diolah oleh ATMega
2560microcontroller dan ditampilkan ke TFT
Gambar 2. PinELM 327 Chipset. LCD secara realtime. Data realtime tersebut,
(O’Connor, 2009) selanjutnya digunakan sebagai data
realtimemonitoring, diagnosis kerusakan mesin
mobil dan datalogging yang disimpan dalam
formatcsv.
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 71
PF5 TFT_RS (TFT LCD)
Perakitan Perangkat Keras Aref Sebagai tegangan referensi
Perakitan Minimum System analog untuk ADC (TFT
Rangkaian minimum system LCD)
kitdigunakan untuk mendukung kerja dari PE0, PE1, PE4,
ATMega 2560chip, dimana chip tersebut tidak PE5, PG5, PE3, Data Bus TFT LCD
bisa berdiri sendiri tetapi harus ada rangkaian PH3, PH 4
dan komponen pendukung seperti rangkaian PB4
catu daya, kristal, UART, downloader, reset, SD_CS
dan sebagainya yang disebut minimum system.
Minimum system yang digunakan PB5
SD_MOSI (Secure Digital
dalam Tugas Akhir ini adalah Arduino Mega Master Output Slave Input)
2560 yang menggunakan ATMega
2560microcontroller.ATMega PB6
SD_MISO (Secure Digital
2560microcontroller digunakan karena Master Input Slave Output)
mendukung komunikasi serial OBD-2, selain itu
juga memiliki banyak I/Oport dan UART. PB7 SD_SCK (Secure Digital
Arduino Mega 2560minimum Clock Signal from Master to
systemterdiri dari ATMega Slave)
2560microcontroller, rangkaian oscillator,
rangkaian reset, rangkaian catu daya, konektor Perakitan TFT LCD dan SD Card Shield
I/O, chip downloader ATMega 16, serta pin-pin TFT LCD dan SD card shield
konektor untuk I2C dan komunikasi UART. merupakan suatu modul yang terdiri dari
Gambar 4 merupakan gambar dari Arduino rangkaian untuk TFT LCD dan SD card yang
Mega 2560minimum system dan Tabel 1 siap pakai khusus untuk Arduino. Telah
merupakan daftar tabel dari pin yang digunakan dilengkapi dengan SD socket jenis FAT16 dan
dalam Tugas Akhir ini. FAT32 serta mampu menyimpan data sampai
dengan 32 gigabytes pada SD card melalui SPI
(Serial Peripherial Interface).Beroperasi pada
tegangan 3,3 V dan 5 V yang support dengan
berbagai macam Arduino minimum system.
TFT LCD digunakan untuk
menampilkan hasil keluaran data yang berupa
huruf, angka, gambar, maupun karakter tertentu.
TFT LCD yang digunakan dalam Tugas Akhir
ini memiliki spesifikasi dengan resolusi 320 x
240 pixel dan ukuran layar 2.8 inch, memiliki
Gambar 4. Arduino Mega 2560Minimum kedalaman 262.000 warna dengan lampu latar
System. LED, menggunakan controller ILI9325DS 8 bit
dan touch ic TSC2046.
Tabel1.Pin Arduino Mega 2560 Minimum Skematik TFT LCD dan SD cardshield
Systemyang Digunakan. terdiri dari konektor-konektor, rangkaian power,
Deskripsi Pin Fungsi 3 IC 74XX541, IC ADS7843, IC LM1117,
Vcc Power 5v / 3.3 v rangkaian switch, rangkaian SDsocket, serta
rangkaian pararel TFT LCD. Gambar 5
Gnd Ground
merupakan gambar dari TFT LCD dan SD card
TXD1 Tx OBD-2 Adapter shield dan Tabel 2 merupakan tabel konfigurasi
RXDI Rx OBD-2 Adapter pin yang digunakan dalam Tugas Akhir ini.
Reset Untuk reset minimum
system dan program
Vin Sebagai catu daya arduino
tanpa melalui usb atau
PF3 adaptor
TFT_CS (TFT LCD)
PF4 TFT_WR (TFT LCD)
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 72
Voltage
Perakitan OBD-2 TTL Adapter
Rangkaian OBD-2 TTL adapter
digunakan untuk mendukung kerja dari ELM
327chipset, dimana chip tersebut tidak bisa
langsung dihubungkan melainkan harus ada
adapter berupa OBD-2port ke ECU dan serial
port ke General Diagnostic Scanner. Adapter
tersebut adalah OBD-2 TTL adapter.
ELM 327chipset berfungsi sebagai
chipset yang menjembatani komunikasi antara
General Diagnostic Scanner dengan ECU pada
mobilmelalui komunikasi UART dan OBD-2
Gambar 5. TFT LCD dan SD Card Shield.
port.Selain itu ELM 327chipset juga sebagai
otak yang mengatur komunikasi antara General
Tabel 2. Konfigurasi Pin TFT LCD dan SD
Diagnostic Scanner dengan ECU pada mobil
Card Shield yang Digunakan.
yang terdiri dari beberapa protokol.ELM 327
Deskripsi Nama Pin chipsetini dapat bekerja pada 5 protokol ECU
Pin pada
pada TFT LCD dan mobil dengan komunikasi berkecepatan tinggi
Arduino
SD Card Shield serta serta rendah daya.
Mega 2560
Fungsinya
D0 DB8 (Data Bus)
D1 DB9 (Data Bus)
D2 DB10 (Data Bus)
D3 DB11 (Data Bus)
D4 DB12 (Data Bus)
D5 DB13 (Data Bus)
D6 DB14 (Data Bus)
D7 DB15 (Data Bus)
Gambar 6. OBD-2 Adapter Port Schematic.
D10 SD_CS
SD_MOSI (Secure
D11 Digital Master Output Skematik OBD-2 TTL adapter port
Slave Input) pada Gambar 6 terdiri dari 16 pin port antara
lain specific port(pin 1, 3, 8, 9, 11, 12, 13), SAE
SD_MISO (Secure
J1850-PWM or VPW (+) port(pin 2), SAE
Digital Master Input
J1850-PWM or VPW (-) port(pin 10), chassis
D12 Slave Output)
ground port(pin 4), signal ground port(pin 5),
SD_SCK (Secure ISO15765-4 CAN High port(pin 6), ISO15765-
D13 Digital Clock Signal 4 CAN Low port (pin 14), ISO9141-2 or
from Master to Slave) ISO14230-4 KWP 2000 K-Line port(pin 7),
A3 TFT_CS ISO9141-2 or ISO14230-4 KWP 2000 L-Line
TFT_WR (Write or port(pin 15), serta +12v power port(pin 16).
Read Mode) Gambar 7 merupakan gambar dari OBD-2 TTL
A4
0 = Write Mode, adapterdan Tabel 3 merupakan tabel port .
1=Read Mode
TFT_RS (Register
Select)
A5 0 = Instruction
Register, 1= Data
Register
GND Ground Voltage
RST Reset
VCC +5V, +3.3V
Aref ADC Reference
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 73
Perancangan Perangkat Lunak
Dalam penulisannya atau dalam
pembuatan program, akan meliputi bagian-
bagian penting dalam setiap langkah-langkah
per bagian sesuai dengan alur sistem dari awal
sampai output. Berikut adalah flowchart
program secara global :

Gambar 7. OBD-2 TTL Adapter.

Tabel 3.Pin OBD-2 Adapter Port dan UART


Wiring yang Digunakan.
Pin pada OBD-2 Adap Fungsi Pin pada OBD-
ter 2 Adapter
+12v power (16) PinPower untuk
OBD-2 Adapter
Chasis ground (04) Pin Chasis ground
untuk OBD-2 Adapter
Signal ground (05) Pin Signal ground
untuk OBD-2 Adapter
Make / Model Specific Pin khusus dari setiap
(01, 03, 08, 09, 11, 12, pabrikan mobil untuk
13) OBD-2 Adapter
ISO15765-4 CAN Pin protokol ISO
BUS High (06) CAN high pada OBD-
2 Adapter
ISO15765-4 CAN Pin protokol ISO
BUS Low (14) CAN low pada OBD-2
Gambar 8. Flowchart Program Keseluruhan.
Adapter
ISO9141-2 or Pin protokol ISO Dalam melakukan perancangan
ISO14230-4 KWP KWP 2000 K-Line perangkat lunak sistem dengan Codeblocks
2000 K-Line (07) pada OBD-2 Adapter Arduino IDE, yang harus dilakukan pertama
ISO9141-2 or Pin protokol ISO kali adalah inisialisasi library dan variabel yang
ISO14230-4 KWP KWP 2000 L-Line digunakan.Dilanjutkan dengan pengaturan dan
2000 L-Line (15) pada OBD-2 Adapter inisialisasi tampilan awal.Kemudian
SAE J1850-PWM or Pin protokol SAE mengkomunikasikan sistem GDS dengan ECU
VPW POS+ (02) PWM atau VPW arus melalui komunikasi serial OBD-2. Melakukan
positif pada OBD-2 realtime monitoring parameter data ECU
SAE J1850-PWM or Adapter
Pin protokol SAE dengan mengkonversikan raw data ke dalam
VPW - (02) PWM atau VPW arus nilai desimal. Selanjutnya, cek ada kerusakan
negative pada OBD-2 mesin atau tidak.Apabila tidak ada kerusakan
Adapter lakukan cek SD card. Kemudian lakukan
UART Red VCC +5v (terhubung datalogging dengan menyimpan data dalam
ke VCC Arduino) bentuk csvfile. Apabila ada kerusakan mesin,
UART Black Ground (terhubung ke maka lakukan diagnosis kerusakan berdasarkan
ground Arduino) pengaturan threshold pada standar SAE J1979.
UART Blue Rx (transmisi serial ke
Arduino Serial Tx)
UART Yellow Tx (transmisi serial ke
Arduino Serial Rx)
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 74
Komunikasi Sistem GDS dengan ECU Realtime Monitoring
Sistem GDS mengirim perintah Setelah sistem GDS dapat
komunikasi untuk mengakses ECU mobil yang berkomunikasi dengan ECU mobil, proses
terdiri dari berbagai protokol komunikasi OBD- selanjutnya yaitu realtime monitoring. Berikut
2 serta berbagai manufaktur secara otomatis dan adalah flowchart proses realtime monitoring.
ECU memberikan jawaban serta respon untuk
melakukan komunikasi kepada sistem GDS.
Berikut adalah flowchart proses komunikasi
sistem GDS dengan ECU secara asynchronous.

Gambar 9. Flowchart Proses Komunikasi


Sistem GDS dengan ECU.

Proses komunikasi sistem GDS dengan


ECU dimulai dengan mengatur baudrate
menjadi 38400, buffer size 64, dan buffer length
32. Kemudian mendeteksi lokasi UART port Gambar 10. Flowchart Proses Realtime
pada Arduino board yang digunakan yaitu pada Monitoring
UART port 1 di Arduino Mega 2560
board.Selanjutnya sistem GDS mengirim Proses realtime monitoringparameter
perintah transmission dan request untuk data ECU diawali dengan mendefinisikan 9
mengakses ECU. Setelah itu ECU memberi parameter data ECU yang general dan sesuai
jawaban serta respon komunikasi dari perintah dengan data standar SAE J1979. Kemudian,
sistem GDS yang telah dibaca ECU kepada melakukan inisialisasi parameter data ECU
sistem GDS dimana sistem GDS menjalankan yang kompatibel. Inisialisasi dilakukan setelah
perintah receive dari ECU. sistem GDS telah terkomunikasi dengan
ECU.Selanjutnya sistem melakukan request
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 75
parameter datadan nilai ECU.Kemudian, 7x161 = 7x16 = 112.
melakukan pengecekan apakah ada data atau 4x160 = 4x1 = 4.
tidak.Jika tidak ada data maka langkah Jadi nilai desimal dari bilangan 37 16 adalah
selanjutnya tidak dapat dilaksanakan dan 48+7 = 55 dan bilangan 74 16 adalah 112+4 =
kembali ke request parameter data dan nilai 116.
ECU.Apabila terdapat data, sistem menerima Rumus perhitungan engine RPM dalam desimal
data dan nilai parameter ECU dalam bentuk raw ( ( 5510 * 256 ) + 11610 ) / 4 = 3549.
data. Setelah mendapatkan 9 data serta nilai
parameter ECU dalam bentuk raw data, maka Diagnosis Kerusakan
langkah selanjutnya mengkonversikan 9 raw Setelah proses realtime monitoring
data serta nilai parameter ECU yang diterima maka cek status kerusakan mesin mobil melalui
dalam format teks yang menginterpretasikan data realtime monitoring parameter nilai ECU
nilai dalam HEX ke dalam nilai desimal dan yang tidak sesuai dengan thresholddata standar
memasukkan nilai desimal hasil konversi ke SAE J1979. Apabila ada kerusakan maka
dalam perhitungan rumus Parameter ID OBD-2 lakukan diagnosis kerusakan.Berikut adalah
sesuai data standar SAE J1979.Setelah flowchart diagnosis kerusakan.
memperoleh data dan nilai parameter ECU
dalam desimal, selanjutnya tampilkan parameter
data dan nilai ECU. Rumus Parameter ID OBD-
2 sesuai data standar SAE J1979 dan contoh
konversi perhitungan raw data Parameter ID
dari nilai yang menginterpretasikan nilai HEX
ke dalam nilai desimal saat proses realtime
monitoring yang dilakukan pada mobil adalah :

Tabel 4.Rumus 9 PID OBD-2 yang General


sesuai Data Standar SAE J1979.

Gambar 11.Flowchart Proses Diagnosis


Kerusakan

Proses diagnosis kerusakan ECU mobil


dilakukan dengan mengatur batas threshold dan
inisialisasi parameter data ECU. Dalam hal ini
pengaturan mengacu pada batas threshold yang
sesuai dengan data standar SAE J1979 untuk
Ford fiesta.Kalau diaplikasikan pada Chevrolet
(Engine RPM). estate, maka batas threshold diatur kembali
Kirim request data engine RPMdari sesuai dengan data standar SAE J1979 untuk
sistemGDSkeECU : 010D (HEX). Chevrolet estate.Tabel batas threshold
Terima2 packet data returned dariECUke parameter data ECU normal sesuai data standar
sistem GDS dalam intrepretasinilai HEX : SAE J1979 pada mobilFord fiesta ditunjukkan
37 16 (A) 74 16 (B) pada Tabel5 :
Konversi perhitungan raw dataengine RPM dari
intrepretasi nilai HEX ke nilai desimal : Tabel 5. Batas threshold parameter data ECU
37 16 (terdiri dari 2 digit, maka perpangkatan sesuai data standar SAE J1979 pada mobil
dimulai dari 1-0). Fordfiesta tahun 2012 dengan ISO 15765 CAN.
3x161 = 3x16 = 48. (Ballot, 2006)
7x160 = 7x1 = 7.
74 16 (terdiri dari 2 digit, maka perpangkatan
dimulai dari 1-0).
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 76
Setelah proses inisialisasi dan
pengaturan batas threshold parameter data
ECU, proses selanjutnya yaitu melakukan
diagnosis kerusakan berdasarkandata yang tidak
sesuai dengan batas threshold parameter data
dan nilai ECU dalam kondisi mesin mobil yang
normal yang sesuai dengan data standar SAE Gambar 12. Flowchart Proses Datalogging
J1979 untuk Ford fiesta.Kemudian, setelah
proses diagnosis kerusakan telah dilakukan. Proses datalogging parameter data dan
Proses selanjutnya yaitu cek apakah sesuai nilai ECU diawali dengan inisialisasi dan
dengan batas nilai threshold atau tidak saat pengaturan awal. Kemudian, sistem melakukan
proses diagnosis kerusakan. Apabila tidak inisialisasi dan koneksi baca SD
sesuai dengan batas nilai threshold maka card.Selanjutnya sistem melakukan pengecekan
tampilkan warning text “tidak normal” atau apakah ada SD card atau tidak. Jika tidak ada
“melebihi batas normal”. Sebaliknya apabila SD card maka langkah selanjutnya tidak dapat
sesuai dengan batas nilai threshold maka dilaksanakan dan tampil “No SD card” serta ke
tampilkan warning text “normal”. Apabila proses akhiri. Apabila terdapat SD card, sistem
sudah tidak ada kerusakan, maka kembali ke akan mengecek ada volume pada SD card atau
tampilan realtime monitoring. tidak. Jika tidak ada volume pada SD card maka
langkah selanjutnya tidak dapat dilaksanakan
Datalogging dan tampil “No FAT” serta ke proses akhiri.
Setelah proses realtime Apabila terdapat volume dalam SD card, sistem
monitoringproses selanjutnya yaitu datalogging akan mengecek SD card siap beroperasi atau
parameter dan nilai ECU saat realtime tidak. Jika SD card tidak siap beroperasi maka
monitoring.Berikut flowchart datalogging. langkah selanjutnya tidak dapat dilaksanakan
dan tampil “Bad SD” serta ke proses akhiri.
Apabila SD card siap beroperasi sistem akan
mengecek ada logging file atau tidak. Jika tidak
ada logging file maka sistem akan melakukan
create filecsv yang bernama “FRMATICS”.
Apabila terdapat logging file maka sistem akan
melakukan open file csv yang bernama
“FRMATICS”. Kemudian, setelah SD card siap
beroperasi dan telah create file FRMATICS.csv
atau open file FRMATICS.csv. Sistem akan
mengecek apakah ada data realtime monitoring
yang akan direkam atau tidak. Jika tidak ada
data realtime monitoring yang akan direkam
maka proses selanjutnya tidak bisa dilaksanakan
dan ke proses akhiri. Apabila ada data realtime
monitoring yang akan direkam maka sistem
akan melakukan inisialisasi logging data.
Setelah ada data realtime monitoring yang akan
direkam serta proses inisialisasi logging data,
selanjutnya sistem melakukan loggingdata
parameter dan nilai ECU. Kemudian, setelah
proses loggingdata parameter dan nilai ECU.
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 77
Selanjutnya sistem melakukan koneksi dengan Dengan melihat pada Tabel 6, maka
SD card.Setelah terkoneksi dengan SD card, dapat diketahui bahwa tingkat keberhasilan dari
selanjutnya sistem melakukan penulisan hasil pengujian komunikasi serial OBD-2 beserta
datalogging ke SD card dengan logtype yang dengan pengambilan parameter data ECU yang
telah diatur. Kemudian, setelah proses penulisan kompatibel antara sistem GDS dengan ECU
hasil datalogging ke SD card dengan logtype mobil Chevrolet estate 2009 yang memiliki
yang telah diatur. Selanjutnya sistem melakukan standar protokol ISO 9141-2 adalah 100%
flush data setiap 1 KB. berhasil dengan 7 parameter data ECU yang
kompatibel. Dengan melihat keberhasilan
HASIL DAN PEMBAHASAN komunikasi serial OBD-2 dan banyaknya
jumlah parameter data ECU yang kompatibel
Pengujian Komunikasi Serial OBD-2 serta tanda centang hijau di bagian OBD dan
parameter data ECU yang kompatibel pada
dan Realtime Monitoring
mobil Chevrolet estate 2009 yang memiliki
Pengujian selanjutnya yaitu dengan
standar protokol ISO 9141-2 seperti Gambar 13,
melakukan sejumlah pengujian komunikasi
maka komunikasi serial OBD-2 beserta dengan
serial OBD-2 beserta dengan pengambilan
pengambilan parameter data ECU yang
parameter data ECU dari mobil Chevrolet estate
kompatibel dapat dilakukan dengan parameter
2009 dengan standar protokol ECU ISO 9141-
data ECU yang tidak kompatibel sebanyak 2
2untuk mengetahui apakah komunikasi serial
yaitu parameter data barometric pressure dan
OBD-2 antara sistem GDS dengan ECU mobil
ambient air temperature.
dapat dilakukan atau tidak serta dapat
Pengujian realtime monitoring yaitu
mengetahui jumlah parameter data ECU yang
menguji apakah realtime monitoring ECU dapat
kompatibel dari protokol ECU mobil.
dilakukan pada sistem GDS secara akurat
dengan mengamati parameter data ECU yang
Tabel 6.Hasil Pengujian Komunikasi Serial
kompatibel saat kondisi normal idle dan saat
OBD-2 beserta dengan Parameter Data ECU
kondisi mobil berjalan untuk parameter speed
yang Kompatibel pada Chevrolet estate 2009.
pada sistem GDS apakah sama dengan
dashboard mobil Chevrolet estate keluaran
tahun 2009dan Hanatech Ultrascan+ ECU
diagnostic scanner selama sejumlah
pengujian,yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat akurasi nilai parameter data ECU yang
kompatibel pada sistem GDS apakah telah
akurat jika dibandingkan dengan dashboard
mobil dan Hanatech Ultrascan+ ECU diagnostic
scanner saat kondisi normal idle dan saat
kondisi mobil berjalan untuk parameter speed.

Tabel 7.Hasil Pengujian Realtime Monitoring


ECU antara Sistem GDS dengan Dashboard
Mobil pada Chevrolet estate 2009.

Gambar 13.Pengujian Komunikasi Serial OBD-


2 beserta dengan Parameter Data ECU yang
Kompatibel pada Chevrolet estate 2009.

Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo


JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 78
errorsebesar 6.83% terhadap Hanatech
Ultrascan+ ECU diagnostic scanner dengan
delay pengujian kedua device yaitu 15 detik.
Jadi pengujian realtime monitoring
parameter data ECU yang kompatibel dapat
dilakukan oleh sistem GDS secara akurat di
mobil Chevrolet estate keluaran tahun 2009
dengan jumlah rata-rata error sebesar 5,01%.

Dengan melihat Tabel 7 maka dapat


diketahui bahwa realtime monitoring parameter
data ECU yang kompatibel pada sistem GDS
saat kondisi normal idle dan saat kondisi mobil
berjalan untuk parameter speed di Chevrolet
estate keluaran tahun 2009 memiliki rata-rata
error sebesar 3.19% terhadap dashboard mobil.

Tabel 8.Hasil Pengujian Realtime Monitoring


ECU antara Sistem GDS dengan Hanatech Gambar 14.Contoh Realtime Monitoring ECU
Ultrascan+ ECU Diagnostic Scanner pada oleh Sistem GDS pada Chevrolet estate 2009.
Chevrolet estate 2009.
Dari Gambar 14,dapat dilihat contoh
realtime monitoring parameter data ECU yang
terdiri atas parameter engine RPM dan engine
coolant temperature pada sistem GDS saat
kondisi normal idledi Chevrolet estate keluaran
tahun 2009 memiliki hasil yang sama dengan
dashboard mobil. Selain itu parameter engine
load, throttle, MAP dan intake air temperature
pada sistem GDS saat kondisi normal idledi
Chevrolet estate keluaran tahun 2009 juga
memiliki hasil yang sama dengan Hanatech
Ultrascan+ ECU diagnostic scanner.

Gambar 15.Contoh SpeedRealtime Monitoring


oleh Sistem GDS pada Chevrolet estate 2009.

Dari Gambar 15,dapat dilihat contoh


realtime monitoring parameter data ECU yang
Dengan melihat Tabel 8 maka dapat
terdiri atas speed parameter pada sistem GDS
diketahui bahwa realtime monitoring parameter
saat kondisi mobil berjalan di Chevrolet estate
data ECU yang kompatibel pada sistem GDS
keluaran tahun 2009 memiliki hasil yang sama
saat kondisi normal idledi Chevrolet estate
dengan dashboard mobil.
keluaran tahun 2009 memiliki rata-rata
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 79
Pengujian Diagnosis Kerusakan
Pengujian diagnosis kerusakan yaitu
menguji apakah diagnosis kerusakan mesin
mobil yang terjadi dapat dilakukan oleh sistem
GDS dimana dilakukan dengan mengamati
tampilan realtime monitoring yang akan
berubah ke tampilan diagnosis kerusakan saat
mendeteksi nilai data yang melebihi limit
threshold batas normal mesin mobil yang
mengacu pada data standar SAE J1979 yang
telah disesuaikan untuk kepentingan pengujian
pada mobil Chevrolet estate tahun 2009 dengan
standar protokol ISO 9141-2selama sejumlah
pengujian, yang bertujuan untuk menguji
kemampuan sistem GDS bisa atau tidak dalam
mendiagnosis kerusakan mesin mobil yang
terjadi dan memberikan peringatan sesuai
dengan kerusakan mesin mobil pada TFT LCD
saat nilai parameter data ECU yang didapatkan
melalui proses realtime monitoring melebihi
limitthreshold batas normal mesin mobil yang
mengacu pada data standar SAE J1979 yang
telah disesuaikan untuk kepentingan pengujian.
Apabila tidak ada kerusakan sama sekali pada
mesin mobil, maka tampilan akan tetap berada
pada posisi realtime monitoring.

Tabel 9.Threshold Batas Normal Mesin Mobil


yang Telah Disesuaikan untuk Kepentingan
Pengujian.

Dengan melihat Tabel 10, maka dapat


diketahui bahwa sistem GDS berhasil
melakukan diagnosis kerusakan pada mobil
Chevrolet estate tahun 2009 saat nilai parameter
Tabel 10.Hasil Pengujian Diagnosis Kerusakan data ECU yang didapatkan melalui proses
oleh Sistem GDS pada Chevrolet estate Tahun realtime monitoring melebihi limitthreshold
2009. batas normal mesin mobil yang mengacu pada
data standar SAE J1979 yang telah disesuaikan
untuk kepentingan pengujian (pada Tabel 9),
dimana tampilan realtime monitoring dapat
berubah ke tampilan diagnosis kerusakan dan
memberikan peringatan “normal atau melebihi
batas normal” sesuai dengan kerusakan mesin
mobil pada TFT LCD.

Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo


JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 80
Pengujian Datalogging
Pengujian datalogging hasil realtime
monitoring parameter ECU pada Chevrolet
estate tahun 2009 dengan standar protokol ISO
9141-2 tampak pada Gambar 18.

Gambar 16.Contoh Diagnosis Kerusakan Mesin


Mobil oleh sistem GDS pada Chevrolet estate
Tahun 2009 saat Kondisi Idle.

Dari Gambar 16 dapat dilihat contoh


diagnosis kerusakan mesin mobil yang
mendeteksi nilai parameter data ECU yang
melebihi limit threshold batas normal mesin
mobil yang mengacu pada data standar SAE Gambar 18.Inisialisasi SD Card saat
J1979 yang telah disesuaikan untuk kepentingan Datalogging di Chevrolet estate Tahun 2009
pengujian (Tabel 9)pada Chevrolet estate tahun dengan Standar Protokol ISO 9141-2.
2009 dengan memberikan peringatan “normal
atau melebihi batas normal” pada TFT LCD Pada Gambar 18 dapat dilihat bahwa
sesuai dengan kerusakan mesin mobil yaitu 6 SD card telah dimasukkan ke sistem GDS yang
parameter ECU yang bermasalah saat kondisi aktif dan sistem GDS melakukan inisialisasi
idle. awal (tampil GENERAL DIAGNOSTIC
SCANNER SYSTEM pada TFT LCD dan lama
waktu sistem digunakan). Tampak juga pada
bagian tampilan yang menampilkan “No SD
Card” yang menandakan bahwa SDHC card
tidak dapat dideteksi oleh sistem GDS saat
inisialisasi awal dikarenakan problem pada
bagian library yang berisi perintah inisialisasi
SD card pada hardware SD socket sehingga
hardware SD socket tidak dapat membaca
alamat SD card yang akan diakses. Telah diuji
coba dengan mengganti SD card lainnya hingga
Gambar 17.Contoh Diagnosis Kerusakan Mesin 8 kali dan update library serta mengganti TFT
Mobil oleh sistem GDS pada Chevrolet estate LCD and SD card shield hardware tetapi tidak
Tahun 2009 untuk Speed Parameter saat membuahkan hasil. Maka dengan adanya
Kondisi Mobil Berjalan. masalah tersebut pengujian datalogging
dinyatakan gagal sejak inisialisasi awal dan
Dari Gambar 17 dapat dilihat contoh proses pengujian selanjutnya tidak dapat
diagnosis kerusakan mesin mobil yang dilaksanakan.
mendeteksi nilai parameter data ECU yang
melebihi limit threshold batas normal mesin SIMPULAN
mobil yang mengacu pada data standar SAE 1. General Diagnostic Scanner ECU mobil
J1979 yang telah disesuaikan untuk kepentingan yang terdiri atas realtime monitoring,
pengujian (Tabel 9)pada Chevrolet estate tahun diagnosis kerusakan, dan datalogging
2009 dengan memberikan peringatan “normal dapat dirancang dengan adanya OBD-2
atau melebihi batas normal” pada TFT LCD TTL adapter dengan ELM 327chipsetyang
sesuai dengan kerusakan mesin mobil untuk menjembatani berbagai protokol
yaitu speed parametersaat kondisi mobil komunikasi OBD-2 antara sistem GDS
berjalan.
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 81
(General Diagnostic Scanner) dengan O'Connor, D. 2009. An Embedded Automotive
berbagai ECU mobil. Monitoring Device Automon. Cork:
2. Komunikasi serial OBD-2 beserta dengan Cork Institute of Technology.
pengambilan parameter data ECU yang Ritcher, M. 2006. Understanding the ECU,
kompatibel antara sistem GDS dengan What it does and How it Works.
ECU pada mobil Chevrolet estate tahun MC2 Magazine.
2009 dan Ford fiesta tahun 2012 yang Sommerville, I. 2007. Software Engineering
terdiri dari protokol komunikasi OBD-2 (8th Edition). Addison-Wesley.
ISO 9141-2 dan ISO 15765 (CAN) dapat Susilo, Dedi. 2010. 48 Jam Kupas Tuntas
dilakukan 100% berhasil dengan 7 Microcontroller MCS51 dan AVR.
parameter ECU yang kompatibel pada ANDI: Yogyakarta.
Chevrolet estate tahun 2009 dan 100%
berhasil dengan 9 parameter ECU yang
kompatibel (seluruh parameter) pada Ford
fiesta tahun 2012.
3. Sistem GDS dapat melakukan realtime
monitoring ECU dengan rata-rata error
sebesar 5,01% pada mobil Chevrolet estate
tahun 2009 pada 7 parameter ECU dan
5,86% pada mobil Ford fiesta tahun 2012
pada 9 parameter ECU.
4. Sistem GDS tidak berhasil melakukan
proses datalogging dan menyimpan hasil
realtime monitoring data ke SDHC card
dengan formatcsv dikarenakan adanya
masalah pada bagian library yang berisi
inisialisasi SD card pada hardware SD
socket sehingga hardware SD socket tidak
dapat membaca alamat SD card yang akan
diakses sejak inisialisasi awal dan proses
pengujian selanjutnya tidak dapat
dilaksanakan.selanjutnya tidak dapat
dilaksanakan.
5. Sistem GDS berhasil melakukan diagnosis
kerusakan mesin mobil saat kondisi idle
dan saat kondisi berjalan untuk speed
parameter pada mobil Chevrolet estate
tahun 2009 dan Ford fiesta tahun 2012
dengan memberikan peringatan “melebihi
batas normal” saat melebihilimit threshold
batas normal mesin mobil yang telah
disesuaikan untuk kepentingan pengujian.

DAFTAR PUSTAKA
Ballot. 2006. “SAE J1979”. (Online)
(http://read.pudn.com/downloads122/
doc/comm/52049/标准/saeJ1979_2006
-08-25Ballot.pdf). Diakses Tanggal
03 Juni 2013
Ibrahim,D.2000.Microcontroller Projects in C
for the 8051.Newnes: Oxford.
Muthusubramanian,R.2000.Basic Electrical,
Electronics, and Computer
Engineering. Tata McGraw-Hill:
New Delhi.
Yanuar Prasojo Kusumo, Harianto, Madha Christian Wibowo
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 82

You might also like