39 73 2 PB PDF
39 73 2 PB PDF
ABSTRACT
Karangantu archipelago fishing port is a base of capture fisheries activity in
Banten Province with high productivity and gillnet as dominant fishing gear. The
catch composition is one of the interesting research topics. The objectives of this
research are to determine specification of fishing unit of gillnet, to determine fishing
method and fishing ground of gillnet, and to calculate catch composition of gillnet.
The analysis method that was used are descriptive, including the catch distribution
of length and weight.The results showed that fishing vessel of gillnet has length 9.00
m, breadth 2.30 m, and depth 0.92 m; engine power is Dongfeng 20 HP. Gillnet has
length 51 m, width 5 m, mesh size 2 inches, large buoys, small buoys, head rope
with length 20,88 m and marking buoys. Gillnet was operated by 5 people consist of
1 people captain and 4 people crew. The fishing method of gillnet consists of 3
steps, setting, drifting and hauling with fishing ground at Tunda Island, Ampel Island
and Sunda Strait. The catch compositions consist of 18 species, dominated by
indian mackerel (Rastrelliger sp. 53%) as the target catch. By-catch about 47% such
as eastern little tuna (Auxis sp. 20,43%), red snapper (Lutjanus sp. 17,15%), scads
(Decapterus sp.14,96%), dorab wolf-herring (Chirocentrus sp. 9,48%), trevallies
(Selaroides sp. 8,39%), bigeyescad (Selar sp. 7,66%), torpedo scad (Megalaspis sp.
6,20%), pony fish (Leiognathus sp. 4,37) barracuda (Sphyraena sp. 3,64%) about
2,18 % and other.
Keywords: catch composition, gillnet, Karangantu archipelagic fishing port
ABSTRAK
Gillnet merupakan salah satu alat tangkap dominan di Pelabuhan Perikanan
Nuantara (PPN) Karangantu yang menjadi pusat peikanan tangkap di Provinsi
Banten. Beragamnya komposisi hasil tangkapan gillnet merupakan salah satu topik
penelitian yang menarik, karena dapat digunakan untuk menilai tingkat selektivitas
dan keramahan lingkungan suatu alat tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan unit penangkapan dan metode pengoperasian serta menganalisis
komposisi hasil tangkapan gillnet yang berbasis di PPN Karangantu. Analisis
dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi hasil
tangkapan yang diperoleh. Kapal yang digunakan untuk pengoperasian gillnet
meggunakan mesin Dongfeng berkekuatan 20 HP dengan LOA 9,00 m; B 2,30 m;
152 APRIANI ET AL. JIPP
dan D 0,92 m. Dalam satu piece, panjang badan gillnet adalah 51 m dengan lebar 5
m yang terbuat dari bahan PA mulfilament bermesh size 2 inci. Pengoperasian
gillnet dilakukan oleh 5 orang dengan tahapan setting, drifting, dan hauling. Daerah
penangkapannya berada di perairan Teluk Banten, Pulau Tunda, Pulau Ampel dan
Selat Sunda. Komposisi hasil tangkapan gillnet didominasi oleh ikan kembung
(Rastrelliger sp. 53%) sebagai hasil tangkapan utama dan 17 spesies lain sebagai
hasil tangkapan sampingan. Hasil tangkapan sampingan yang dominan antara lain
tongkol (Auxis sp. 20,43%), bambangan (Lutjanus sp. 17,15%) dan layang
(Decapterus sp.14,96%).
Kata kunci: gillnet, hasil tangkapan, komposisi, PPN Karangantu
1.020 m
5m PA 2 inci 5m
1.020 m
25,5 m d
h 2m
c
g
b
a 5m
e 25,5 m
f
51 m
Keterangan:
a. Badan jaring e. Tali pemberat (16 cm)
b. Tali ris atas f. Pemberat
c. Tali pelampung besar (8,50 m) g. Tali pelampung kecil
d. Pelampung besar h. Pelampung besar
Ukuran panjang total ikan kembung Ukuran panjang total bambangan dan
dan tongkol layang
Mosse dan Hutubessy (1996) Damayanti (2005) menyatakan ikan
menyatakan ikan kembung yang kakap merah (Lutjanus malabicus) yang
tertangkap di perairan Pulau Ambon tertangkap di perairan Kabupaten
pada ukuran < 20 cm belum terlihat Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
adanya perkembangan gonad dan jika memijah pada ukuran panjang total
ada itu pun masih sangat kecil. Ikan 40,0-43,9 cm dengan berat 1.197-1.414
kembung pertama kali matang gonad g. Berdasarkan ukuran tersebut, maka
pada ukuran 24 cm dan ukuran pertama ikan bambangan yang tertangkap
kali memijah berkisar >24 cm. Hasil selama penelitian seluruhnya belum
penelitian menunjukkan bahwa hasil layak tangkap karena ukuran ikannya
tangkapan ikan kembung yang layak masih kecil (< 23 cm).
tangkap sebanyak 31%. Ikan layang yang tertangkap
Irnawati (2004) menyatakan pan- selama penelitian sudah layak tangkap
jang total ikan tongkol di perairan Ulak (Gambar 3). Tanjaya (2011), ikan
Karang Sumatera Barat saat memijah layang hasil tangkapan di perairan
berukuran 40 cm. Tertangkapnya ikan Kabupaten Maluku Tenggara matang
tongkol sebagai hasil tangkapan gonad pada ukuran panjang total 18-
sampingan pada jaring silir diduga 25,8 cm. Ikan layang dikategorikan
karena ikan tongkol sedang melakukan sebagai ikan muda (juvenile) jika
migrasi untuk mencari makan, mencari panjang totalnya 8,2-11,1 cm. Ukuran
tempat memijah dan mencari kondisi ikan dewasa memiliki panjang total
lingkungan yang sesuai. Hasil penelitian 12,9-15,2 cm. Ukuran pertama kali
menunjukkan ikan tongkol yang matang gonad ikan jantan di Perairan
tertangkap dan sudah memiliki ukuran Teluk Tolitoli yaitu 15,8 cm dan ikan
layak tangkap hanya 11%. Distribusi betina yaitu 15,3 cm (Silooy 2009).
panjang total ikan kembung dan tongkol Sudirman (2003), ikan layang yang
selama penelitian disajikan pada tertangkap di perairan Baru-Selat
Gambar 2. Makasar matang gonad pada ukuran
130 mm dan pertama kali memijah
berukuran >150 mm.
120 14
Jumlah (ekor)
100 12 7
80 10
8 5
60 40 6 5
4
40 4
20 2 8 0 0 0 0 2 1
0 0
Ukuran panjang total ikan golok- selar hasil tangkapan di perairan Teluk
golok dan selar Bone ukuran pertama kali matang
Martalena et al. (2012) menyatakan gonad adalah 159,0 mm dan ukuran
ikan golok-golok jantan yang tertangkap betina matang gonad 155 mm.
di perairan Laut Bengkalis mengalami Sudirman (2003) menyatakan ukuran
matang gonad pada ukuran panjang ikan selar di perairan Baru-Selat
total berkisar 321-590 mm dan berat Makasar pertama kali matang gonad
tubuh 195,8-745 g dan ikan golok-golok berukuran 155 mm dan mulai
betina matang gonad pada ukuran melakukan pemijahan sebagian pada
panjang 565-691 mm dan berat tubuh ukuran 165 mm. Berdasarkan
650-1.610 g. Berdasarkan hal tersebut pernyataan Sudirman (2003) dapat
maka ikan golok-golok hasil tangkapan disimpulkan, ikan selar yang tertangkap
jaring silir 100% belum layak tangkap, di perairan Teluk Banten sebagian
karena ukuran yang paling besar adalah besar sudah memasuki matang gonad
60 cm. dan sudah pernah memijah (layak
tangkap) sebanyak 15 ekor (65%).
Sudradjat (2006) menyatakan
Distribusi ukuran panjang total ikan
panjang maksimum ikan selar di
golok-golok dan selar yang tertangkap
perairan pantai Timur Pulau Bintan
disajikan pada Gambar 4.
secara teoritis berukuran 18 cm.
Sudirman et al. (2010) menyatakan ikan
15 20
15 13
10
7 10
5 5
2 0 0 1 0 0 0
0 0
16-1718-1920-2122-2324-2526-27 17-1819-2021-2223-2325-2627-28
Panjang total (cm) Panjang total (cm)
Jumlah (ekor)
12 7
10 6
8 5 4
6 4
6 3 2
4 3 1
2
2 1 1 1 0
0
0 0
29-3435-4041-4647-5253-5859-64 12-1516-1920-2324-2728-3132-35
Panjang total (cm) Panjang total (cm)