Susi Dwi Harijanti

Webinar ‘17 Tahun Mahkamah

Konstitusi: Reorientasi Paradigma
dan Rekonstruksi Kelembagaan’
KoDE Inisiatif, 18 Agustus 2020
 • Kemunduran pembentukan legislasi
TRIGGER • Orientasi Pemerintah menitikberatkan ekonomi
(ToR) • Pandemi Covid-19
• Revisi UU MK
NILAI KONSTITUSI:
MAKNA DAN FUNGSI
• Francois Venter
• As an abstract concept, it indicates a standard or a
measure of good.
• A constitutional value may therefore be deemed to set
requirements for the appropriate or desired
interpretation, application and operationalization of
the constitution and everything dependent
thereupon.
NILAI…
• If something were not to conform to the standards of a particular
value, it would mean that the standards of a lower, different,
conflicting or extra-constitutional measure is being applied, which
would therefore lead to unconstitutional results.
• Constitutional values may therefore be said to be distinguishable but
related to principles in the sense that the principles of the
constitution would be founded in and give expression to the values.
E.g. the principle that the law must be applied fairly and equitably, is
founded in and gives expression to the values of justice and equality.
NILAI…
• Gary Jeffrey Jacobsohn
• Nilai dan prinsip sering digunakan
secara bergantian dan tidak dapat
dipisahkan secara tegas
• Cara melihat perbedaan: prinsip
(principle) biasanya dilekatkan
pada karakter yang tidak terlalu
lekat dengan faktor budaya
dibandingkan dengan istilah nilai
(values).
 • The preamble of the
Constitution of the United
States of 1789 reads as
follows:
• “We the People of the United
States, in Order to form a
more perfect Union, establish
Justice, insure domestic
Tranquillity, provide for the
common defence, promote
the general Welfare, and
secure the Blessings of Liberty
to ourselves and our Posterity,
do ordain and establish this
Constitution for the United
States of America.”
• Popular sovereignty, justice,
peace, public welfare and
liberty may be considered to
be some of the founding
NILAI… constitutional values of the
United States expressed in the
Preamble.
NILAI…
• The South African case is probably one of the most
comprehensive contemporary examples. Section 1
of the South African Constitution provides as
follows:
• The Republic of South Africa is one, sovereign,
democratic state founded on the following values:
• (a) Human dignity, the achievement of equality and
the advancement of human rights and freedoms.
• (b) Non-racialism and non-sexism.
• (c) Supremacy of the constitution and the rule of
law.
• (d) Universal adult suffrage, a national common
voters roll, regular elections and a multi-party
system of democratic government, to ensure
accountability, responsiveness and openness.
NILAI...
• The role of constitutional values in Canadian law is also
quite prominent, despite the absence of any
constitutional mention of values. With reference to the
limitation of rights in terms of section 1 of the Charter,
this role was described very clearly in the Oakes
judgment:
• The Court must be guided by the values and principles
essential to a free and democratic society which I
believe embody, to name but a few, respect for the
inherent dignity of the human person, commitment to
social justice and equality, accommodation of a wide
variety of beliefs, respect for cultural and group
identity, and faith in social and political institutions
which enhance the participation of individuals and
groups in society. The underlying values and principles
of a free and democratic society are the genesis of the
rights and freedoms guaranteed by the Charter and the
ultimate standard against which a limit on a right or
freedom must be shown, despite its effect, to be
reasonable and demonstrably justified
BAGAIMANA
INDONESIA?
 • Prinsip negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa (tetapi bukan negara agama
BAGIR MANAN • Prinsip kerakyatan atau kedaulatan rakyat,
(SEJARAH meliputi paham politik dan sosial
PEMBENTUKAN • Prinsip negara berdasarkan hukum (formal
UUD 1945, dan materil)
PEMBUKAAN • Prinsip negara berdasarkan konstitusi
DAN STRUKTUR (konstitusionalisme)
UUD 1945) • Prinsip pembagian kekuasaan
penyelenggaraan negara (horizontal dan
vertikal)
BAGIR MANAN…

• Prinsip bentuk negara kesatuan dengan sistem otonomi yang

luas
• Prinsip pemerintahan republik
• Prinsip negara bertanggung jawab menjamin keadilan sosial,
mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa
KARAKTER MAHKAMAH
KONSTITUSI DUNIA

• Conrado Hubner Mendes

1. The veto-force
2. The guardian
3. The public-reasoner
4. The institutional interlocutor
5. The deliberator
 MAHKAMAH
KONSTITUSI
• “The veto-force” menunjukkannya sebagai lembaga yang
mampu melakukan “kekuatan tandingan” melalui “veto”
yang berbentuk putusan.
• Logika formal dari ajaran pemisahan kekuasaan dan
dinamika internal di dalamnya yang mewujud pada
kekuasaan saling mengimbangi (checks and balances).
• Dalam konstitusi modern, MK dan badan-badan
peradilan lainnya memiliki fungsi “menimbang”
(counterweighing) terhadap putusan-putusan yang
dibuat oleh cabang-cabang kekuasaan legislatif dan
eksekutif.
• Fungsi ini merupakan salah satu cara yang
memungkinkan konstitusionalisme berupaya
memoderasi berbagai sumber kekuasaan dan
melembagakan kekuasaan yang terbatas, yang pada
gilirannya akan mampu mencegah terjadinya tirani dan
kesewenang-wenangan
MAHKAMAH KONSTITUSI…
• “The guardian”: pengadil yang terbebas dari politik (apolitical
adjudicator) yang memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa
konstitusionalitas sebuah undang-undang.
• Tidak seperti karakter pertama yang lebih memperlihatkan
keseimbangan antara “kekuatan dan kekuatan balasan” (forces and
counter-forces), karakter kedua ini lebih menampakkan aspek konten
(content-driven) dalam rangka mewujudkan kedudukan UUD sebagai
hukum atau peraturan tertinggi di suatu negara (the supreme law of
the land)
 • “The public-reasoner”: “forum of principles”.
• Lembaga yang relatif terisolasi dengan
tugas membuat argumen-argumen,
memungkinkan Mahkamah membuat
putusan berdasarkan penalaran-penalaran
tertentu
• “The institutional-interlocutor”: Mahkamah
sebagai lembaga lawan bicara
• Pengujian merupakan proses panjang yang
MAHKAMAH melibatkan pembicaraan dengan cabang
kekuasaan legislatif dan Presiden, serta
publik.
KONSTITUSI • Mahkamah bekerja sebagai rekan dialog (a
dialogical partner) yang “menantang”
cabang-cabang kekuasaan lain untuk
memberikan respons terhadap penalaran-
penalaran berkualitas yang diberikannya.
• Dalam hal ini, Mahkamah masih dapat
bertindak sebagai “the public-reasoner”,
namun ia tidak dapat hanya berbicara
sendiri, melainkan harus responsif
terhadap argumen-argumen yang
didengarnya
 • “The deliberator”, yaitu sebagai lembaga yang
melakukan musyawarah.
• Bila karakter-karakter sebelumnya melihat dari
aspek eksternal, maka karakter terakhir ini melihat
sisi internal, yang acapkali diabaikan oleh banyak
orang.
MAHKAMAH

• Mahkamah terdiri atas kelompok kecil hakim yang

KONSTITUSI

terlibat dalam argumentasi-argumentasi untuk

menghasilkan sebuah putusan.
• Pertimbangan-pertimbangan atau musyawarah-
musyawarah kolegial ini memberikan keuntungan
bagi Mahkamah mampu memberikan jawaban
terbaik atas pertanyaan mengenai penafsiran UUD
 TANTANGAN
• MK pada dasarnya adalah institusi Barat yang
ditransplantasikan (institutional transplant)
• Alan Watson: transplantasi yang berhasil adalah bila
lembaga yang ditransplantasikan bekerja, sama efektifnya
dengan di tempat asalnya
• 17 tahun adalah waktu yang tepat untuk melakukan
evaluasi terhadap beberapa hal yang dapat mempengaruhi
MK saat melakukan kewenangannya
1. Komposisi dan mekanisme pemilihan hakim
2. Kelembagaan/organisasi
3. Fungsi dan kewenangan
TANTANGAN 4. Kinerja (judicial activism, judicial
restraint): sejauhmana putusannya
membawa perubahan secara politik,
sosial, dan lain-lain
5. Khusus: penggunaan sumber hukum
(Pembukaan ataupun bab fundamental
dalam konstitusi)