0% found this document useful (0 votes)
160 views11 pages

ID Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis Ifrs I PDF

This document summarizes a study on the principles of conservatism contained in Indonesian financial accounting standards (PSAK) after convergence with International Financial Reporting Standards (IFRS). The study aims to explain why IFRS does not fully recognize the principle of conservatism and to analyze how accounting standards in Indonesia have incorporated conservatism. The results showed that accounting conservatism still plays a role in IFRS implementation, even if IFRS standards do not explicitly reference it. Uncertainty means conservatism remains relevant in financial statements. The convergence impacts accounting measurements and reduces income smoothing and earnings management.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
160 views11 pages

ID Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis Ifrs I PDF

This document summarizes a study on the principles of conservatism contained in Indonesian financial accounting standards (PSAK) after convergence with International Financial Reporting Standards (IFRS). The study aims to explain why IFRS does not fully recognize the principle of conservatism and to analyze how accounting standards in Indonesia have incorporated conservatism. The results showed that accounting conservatism still plays a role in IFRS implementation, even if IFRS standards do not explicitly reference it. Uncertainty means conservatism remains relevant in financial statements. The convergence impacts accounting measurements and reduces income smoothing and earnings management.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

Versi online / URL:

Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

KANDUNGAN PRINSIP KONSERVATISME DALAM


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS
(INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD)

Ahmad Juanda

Staf Pengajar Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected]

ABSTRACT

This study aims to reveal the content of the principle of conservatism contained in
financial accounting standards (GAAP) results of the convergence of International Financial
Reporting Standards (IFRS). The use of the principle of conservatism still remains
controversial, but several studies actually provide justification of the importance of the
application of these principles, especially in the face of environmental uncertainty.
Justification of the importance of the principle of conservatism that was not in line with
IFRS. Some results of the study stated that IFRS does not recognize the principle of
conservatism. By his deep permasalahn in this research is to explain why the IFRS less
acknowledge the prinspi conservatism?
The expected outcome of this research is a taxonomic arrangement conservatism
principle and the justification of normative theories to standardize the accounting treatment.
The analytical method used is content analysis, which analyzes the content of the information
against a set of regulatory accounting standards. The aspects assessed were associated
with bagimana accounting standards for the accounting of companies in Indonesia, especially
that go public.
The results showed that. Accounting conservatism still play a role in the implementation
of IFRS. IASB Standards (IFRS) do not refer explicitly to the application of the principle of
conservatism, because it is not in accordance with the IFRS conceptual framework. However,
conservatism does not go away just because it does not "stressed" in the standard. With the
uncertainty of the application of conservatism will remain in the financial statements.

Keywords: perinsip Conservatism, IFRS, Financial Accounting Standards

PENDAHULUAN\ terhadap PSAK (Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan). Konvergensi tersebut
Perkembangan kegiatan ekonomi dan meliputi : 1). PSAK yang sama dengan IFRS
globalisasi menuntut adanya suatu standard akan direvisi, atau akan diterbitkan PSAK
akuntansi internasional yang dapat diterima yang baru; 2). PSAK yang tidak diatur dalam
dan dapat dipahami secara internasional. IFRS akan dihapus; 3) PSAK industri khusus
Oleh karena itu muncullah suatu standard akan dihapuskan; dan 4) PSAK turunan dari
internasional yaitu IFRS (International perundang-undangan pemerintah tetap
Financial Reporting Standard) yang kemudian dipertahankan.
dijadikan sebagai pedoman penyajian laporan Peta arah (roadmap) program
keuangan di berbagai negara. konvergensi IFRS yang dilakukan melalui tiga
Di Indonesia, melalui Dewan Standar tahapan. Pertama tahap adosi (2008 - 2011)
Akuntansi Keuangan yang dibentuk Ikatan yang meliputi Adopsi seluruh IFRS ke PSAK,
Akuntan Indonesia menetapkan arah persiapan infrastruktur yang diperlukan,
pengembangan konvergensi IFRS evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap

24 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL:
Volume 7, Nomor 2, Juli 2012 : 24 - 34 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

PSAK yang berlaku. Kedua tahap persiapan meningkatkan transparansi perusahaan


akhir (2011) yaitu penyelesaian infrastruktur dalam penyusunan laporan keuangan.
yang diperlukan. Ketiga yaitu tahap Di sisi lain, program konvergensi IFRS
implementasi (2012) yaitu penerapan pertama tersebut akan berdampak pada perubahan
kali PSAK yang sudah mengadopsi seluruh prinsip dan metode pelaporan keuangan di
IFRS dan evaluasi dampak penerapan PSAK Indonesia. Secara sistematis Rahmany (2009)
secara komprehensif. Sesuai dengan rodmap mengemukakan beberapa dampak program
konvergensi PSAK ke IFRS (International konvergensi IFRS antara lain, 1) Akses ke
Financial Reporting Standart) maka saat ini pendanaan internasional akan lebih terbuka
Indonesia telah memasuki tahap persiapan karena laporan keuangan akan lebih mudah
akhir (2011) setelah sebelumnya melalui tahap dikomunikasikan ke investor global; 2)
adopsi (2008 – 2010), setelah itu resmi per 1 Relevansi laporan keuangan akan meningkat
Januari 2012 Indonesia menerapkan IFRS. karena lebih banyak menggunakan nilai
Dalam rangka menyongsong wajar; 3) Disisi lain, kinerja keuangan
pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila
yang sudah secara penuh menggunakan harga-harg fluktuatif; 4) Smoothing income
standar akuntansi internasional (Konvergensi menjadi semakin sulit dengan penggunakan
IFRS) pada awal tahun 2012, bagi dunia usaha balance sheet approach dan fair value; 5)
perlu untuk mengambil langkah-langkah dini Principle-based standards mungkin
misalnya memahami argumentasi rasional dan menyebabkan keter bandingan laporan
dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan sedikit menurun yakni bila
keuangan dan bisnis . Hal ini sangat penting penggunaan professional judgment
mengingat penerapan konvergensi IFRS ditumpangi dengan kepentingan untuk
sangat berpengaruh pada iklim dunia bisnis di mengatur laba (earning management); 6)
Indonesia. Penggunaan off balance sheet semakin
Dengan dibuatnya satu standar akuntansi terbatas.
yang sama dan digunakan oleh seluruh negara Secara khusus program konvergensi
akan semakin mendorong investor untuk IFRS berdampak pada proses pengukuran
masuk dalam pasar modal seluruh dunia, hal dalam pelaporan keuangan. Misalnya, total
ini dikarenakan mutu dari laporan keuangan aktiva dan nilai buku ekuitas akan
yang dihasilkan memiliki kredibilitas tinggi, menghasilkan nilai yang lebih tinggi jika
pengungkapan yang lebih luas, informasi mengadopsi IFRS dan yang terakhir, dengan
keuangan yang relevan dan akurat serta dapat mengadopsi IFRS, manajemen laba akan
diperbandingkan dan satu lagi yang sangat semakin rendah, dan pengakuan kerugian
penting adalah dapat berterima secara atau laba tidak didasarkan pada asas
internasional dan mudah untuk dipahami. konservatisme tapi lebih mengarah pada fair
Pengaruh Adopsi IFRS pada laporan value untuk meningkatkan nilai relevansi
keuangan per usahaan yaitu dengan (value relevance) agar sesuai dengan
mengadopsi IFRS, laporan keuangan yang keadaan yang sebenarnya.
dihasilkan memiliki tingkat kredibilitas yang Salah satu kajian yang menarik tentang
tinggi. Tujuan konvergensi IFRS adalah agar dampak konvergensi IFRS adalah masalah
laporan keuangan berdasarkan PSAK tidak penerapan prinsip konservatisme. Hellman
memerlukan rekonsiliasi lagi dengan laporan (2007) menyatakan Konservatisme
keuangan berdasarkan IFRS. Dengan merupakan konsep akuntansi yang
demikian diharapkan dapat meningkatkan problematik. Para teoritisi kurang menyukai
kegiatan investasi secara global, memperkecil ide tentang pelaporan aset terlalu rendah,
biaya modal (cost of capital) serta lebih utang terlalu tinggi, penundaan pengakuan
revenu, dan penyegeraan pembiayaan.

Ahmad Juanda. Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS 25
(International Financial Reporting Standard)
Versi online / URL:
Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

Namun demikian, Konservatisme diakui Tujuan penelitian ini adalah melakukan


sebagai salah satu prinsip yang paling kajian tentang pener apan prinsip
berpengaruh dalam akuntansi konvensional. konservatisme pelaporan keuangan yang
Kebutuhan akan Konservatisme seringkali terkandung dalam standar akuntansi berbasis
dikaitkan dengan realibilitas pelaporan IFRS. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk
peristiwa masa lau, yang berimplikasi pada melakukan identifikasi beberapa alasan
penekanan pada backward looking, teoritis yang menyatakan bahwa pengunaan
stewardship, dan perilaku auditor. Bagi prinsip konservatisme pada PSAK berbasis
auditor, paleporan Konservatisme akan IFRS semakin berkurang dibandingkan
menghindarkan dirinya dari potensi tuntutan PSAK sebelumnya. Pernyataan bahwa
hukum. Namun demikiam, atas dasar standar penggunaan prinsip konservatisme pada
akuntansi modern yang berorientasi future- PSAK berbasis IFRS yang semakin
oriented, yang bertujuan membantu investor berkurang itu didsarka pada beberapa kajian
dan stakeholder dalam pengambilan keputusan sebelum, namun belum ada penjelasan teoritis
yang lebih relevan, akan meninggalkan prinsip yang komprehensif.
Konservatisme tersebut.
Sehubungan dengan itu, prinsip METODE PENELITIAN
Konservatisme tidak berlaku dalam IFRS.
Penelitian yang dilakukan ini termasuk
Laporan keuangan menurut IFRS seharus
jenis penelitian studi kasus. Kasus yang
understandable, relevan, r eliable, dan
diangkat terkait dengan dokumen Standar
comparable, serta tanpa diikuti oleh bias
Akuntansi Keuangan hasil konvergensi yang
konservatif. Hal ini juga dicerminkan dalam
telah ditetapkan sebagai standar penyusunan
metode akuntansi yang dirumuskan oleh
laporan keuangan perusahaan di Indonesia.
IASB. Misalnya, loss car ry forwards
Dokumen tersebut akan diteliti tentang
menyebabkan adanya pengakuan piutang
kandungan informasi yang mengatur metode
pajak yang ditangguhkan, development cost
pelaporan keuangan baik yang mendukung
dikapitalisasi, dan kontrak jangka panjang
maupun tidak mendukung penerapan prinsip
diperlakukan berdasarkan metode prosentasi
konservatisme. Unit analisis penelitian ini
penyelesaian.
menggunakan unit analisis berupa perlakuan
Contoh lain adalah perubahan Metode
akuntansi yang diatur dalam standar akuntansi
Penilaian atas Investasi Temporer dari
keuangan. Perlakuan akuntansi meliputi: 1)
Metode Lower Cost Or Market (LCOM) ke
identifikasi; 2) pengukuran dan penilaian; 3)
Metode Harga Wajar (Market). Perubahan
Pengakuan; dan 4) penyajian dan
tersebut bermakna, jika harga pasar naik,
pengungkapan.
perusahaan  sudah harus meningkatkan nilai
Sumber data data yang digunakan
investasinya, dan sudah mengakui
adalah dat sekunder dalam bentuk lembaran
keuntungan. Memang kalau dilihat dari sisi
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
nilai Investasi, penilaian dengan nilai wajar
Keuangan) hasil dari konvergensi dari IFRS.
memang sesuai dengan kondisi saat ini. Tetapi
Data tersebut tersedia secara publik dalam
jika dilihat dari sisi keuntungan yang belum
bentuk buku PSAK tahun 2011. Data
terjadi, karena memang tidak ada suatu
dikumpulkan dengan menggunakan metode
transaksi penjualan, maka asas konservatisme
observasi terhadap dokumen yang tersedia
dalam penilaian investasi sudah tidak berlaku
dengan mendasarkan pada unit analisis yang
lagi. Hal ini lah yang berarti menurunnya asas
telah ditetapkan.
 Konservatisme  dalam Akuntansi.  Itu  salah
Metode analisis yang digunakan adalah
satu contoh dampak perubahan SAK yang
content analysis. Yaitu analisis terhadap
mengarah ke IFRS.
kandungan informasi standar yang terdiri atas

26 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL:
Volume 7, Nomor 2, Juli 2012 : 24 - 34 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

sejumlah paragraf. Adapun tahapan analysis Financial Markets; 4). Reinforcing


yang dilakukan meliputi: International Cooperation; 5). Reforming
1) Melakukan identifikasi sejumlah International Financial Institutions
pernyataan untuk digolongkan kepada
dua komponen utama yakni komponen Perkembangan Standar Akuntansi di
neraca dan komponen laba. Indonesia.
2) Mengidentifikasi sejumlah transaksi
yang diatur dalam masing-masing Pada periode 1973-1984, Ikatan
standar Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk
3) Menilai metode dan teknik pengukuran Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia
yang distandarkan untuk menetapkan standar-standar akuntansi,
4) Menilai metode dan teknik penilaian yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip
yang distandarkan Akuntansi Indonesia (PAI). Pada periode
5) Menilai metode dan teknik pengakuan 1984-1994, komite PAI melakukan revisi
yang ditandarkan secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
6) Menilai metode dan teknik penyajian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia
serta pengungkapan yang distandarkan 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994,
7) Atas dasar tahapan 1 sampai dengan 6, Komite standar akuntansi memulai suatu
melakukan analisis terhadap aspek- revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi
aspek yang dinilai dengan cara Indonesia dengan mengumumkan
mereduksi kepada kecenderungan pernyataan-pernyataan standar akuntansi
perlakuan akuntansi apakah mengarah tambahan dan menerbitkan interpretasi atas
pada dukungan atau penolakan terhadap standar tersebut. Revisi tersebut
penerapan konservatisme akuntansi . menghasilkan 35 pernyataan standar
8) Melakukan proses deduksi terhadap akuntansi keuangan, yang sebagian besar
berbagai temuan yang diperoleh dengan harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh
mendasarkan pada teosi normatid yang IASB.
berlaku di bidang akuntansi. Pada periode 1994-2004, ada perubahan
Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi
kebijakan dari Komite Standar Akuntansi
Perkembangan Konvergensi IFRS di Keuangan untuk menggunakan International
Indonesia Accounting Standards sebagai dasar untuk
membangun standar akuntansi keuangan
Alasan yang mendasarai mengapa Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI
Indonesia harus melakukan konvergensi melakukan revisi besar untuk menerapkan
IFRS adalah masalah kepentingan global agar standar-standar akuntansi baru, yang
dapat meningkatkan daya informasi dari kebanyakan konsisten dengan IAS.
laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Beberapa standar diadopsi dari US GAAP
Indonesia. Di samping itu Konvergensi IFRS dan lainnya dibuat sendiri.
adalah salah satu kesepakatan pemerintah Pada periode 2006-2008, merupakan
Indonesia sebagai anggota G20 forum, Hasil konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995
dari pertemuan pemimpin negara G20 forum sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi
di Washington DC, 15 November 2008 secara Keuangan (SAK) terus direvisi secara
prinsip-prinsip G20 yang dicanangkan sebagai berkesinambungan, baik berupa
berikut: 1). Strengthening Transparency and penyempurnaan maupun penambahan standar
Accountability; 2) . Enhancing Sound baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam
Regulation; 3). Promoting integrity in

Ahmad Juanda. Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS 27
(International Financial Reporting Standard)
Versi online / URL:
Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

telah memasuki tahap persiapan akhir (2011)


kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni setelah sebelumnya melalui tahap adopsi
1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni (2008 – 2010). Hanya setahun saja IAI
2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. (Ikatan Akuntan Indonesia) menargetkan
Pada tahun 2006 dalam kongres IAI ke X di tahap persiapan akhir ini, karena setelah itu
Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh resmi per 1 Januari 2012 Indonesia
IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. menerapkan IFRS.
Target ketika itu adalah taat penuh dengan Di Indonesia juga masih terdapat
semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang
dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. masih mengacu pada PSAK lama.
Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang Kemungkinan besar setelah konvergensi
diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari PSAK ke IFRS akan menyusul perubahan
total 33 standar. pada SAP. Tidak semua standar IFRS
tersebut diatas dicontek habis dan dirubah
Road Map konvergensi IFRS menjadi PSAK, itulah mengapa IAI memilih
konvergensi dari para adaption dan
Sesuai dengan roadmap konvergensi adoption. Sedikit gambaran saja untuk
PSAK ke IFRS (International Financial membedakan ketiga istilah tersebut saya
Reporting Standart) maka saat ini Indonesia jelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Gambaran Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih mengacu pada PSAK lama
Perbedaan Adaption Convergence Full Adoption
Arti harafiah Adaptasi/Penyelarasan Pertemuan pada suatu titik Adopsi/pemakaian
Standart Membuat standar yang Membuat standar baru Mentranslet standar
akuntansi benar benar baru dengan mempertimbangkan lama menjadi
keadaan yang berlaku standar baru
Contoh Negara Indonesia sebelum IFRS Indonesia setelah 2012 Australia,
Hongkong

Mengutip pernyataan Prof Indra Wijaya berkarakteristik Indonesia yang lebih bersifat
(2009) dalam orasi ilmiah pengukuhan Guru taylor-made namun memenuhi kebutuhan
Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis internasional serta dapat melepaskan diri dari
Universitas Gadjah Mada, beliau mengatakan: tekanan dunia internasional”. Pernyataan
“Indonesia mengadopsi secara penuh seperti itulah yang lebih tepat menjelaskan istilah
Australia sangat tidak mungkin, adopsi yang konvergensi bagi Indonesia.
mungkin adalah Mengadopsi IFRS Berikut adalah Roadmap konvergensi
IFRS di Indonesia
Tabel 2. Roadmap konvergensi IFRS di Indonesia
Tahap Adopsi Tahap Persiapan Akhir Tahap Implementasi
(2008 – 2010) (2011) (2012)
Adopsi seluruh IFRS ke PSAK Penyelesaian persiapan Penerapan PSAK berbasis
infrastruktur yang diperlukan IFRS secara bertahap
Persiapan infrastruktur yang Penerapan secara bertahap Evaluasi dampak penerapan
diperlukan beberapa PSAK berbasis IFRS PSAK secara komprehensif
Evaluasi dan kelola dampak
adopsi terhadap PSAK yang
berlaku

28 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL:
Volume 7, Nomor 2, Juli 2012 : 24 - 34 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

Upaya IAI dalam menjalankan road beberapa PSAK mulai tahun 2008 – 2011.
map tersebut mulai tampak pada pengesahan Beberapa PSAK disahkan 23 Desember 2009
antara lain:
Tabel 3. road map pengesahan beberapa PSAK mulai tahun 2008 – 2011

No Jenis Isi Tahun


berlaku
1. PSAK 13 Properti Investasi 2008
2. PSAK 16 Aset Tetap 2008
3. PSAK 30 Sewa 2008
4. PSAK 19 Aset tidak berwujud 2010
5. PSAK 14 Biaya Situs Web 2010
6. PSAK 23 Pendapatan 2010
7. PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi 2010
8. PSAK 22 Kombinasi Bisnis 2010
9. PSAK 10 Transaksi Mata Uang Asing 2010
10. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2011

11. PSAK 2 Laporan Arus Kas 2011


12. PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 2011
13. PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan 2011
Keuangan Tersendiri
14. PSAK 5 Segmen Operasi 2011
15. PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi 2011
16. PSAK 12 Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama 2011
17. PSAK 15 Investasi Pada Entitas Asosiasi 2011
18. PSAK 19 Aset Tak Berwujud 2011
19. PSAK 22 Kombinasi Bisnis 2011
20. PSAK 23 Pendapatan 2011
21. PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi 2011
Akuntansi & Kesalahan
22. PSAK 48 Penurunan Nilai Aset 2011
23. PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi & Aset Kontijensi 2011
24. PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual 2011
& Operasi yang Dihentikan

Secara garis besar ada empat hal pokok ketiga yang dimuat dalam standar adalah
yang diatur dalam standar akuntansi. pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan
Pertama, berkaitan dengan definisi elemen untuk mengakui elemen laporan keuangan
laporan keuangan atau informasi lain yang sehingga elemen tersebut dapat disajikan
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah
akuntansi untuk menentukan apakah transaksi penyajian dan pengungkapan laporan
tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke keuangan. Komponen keempat ini digunakan
dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan untuk menentukan jenis informasi dan
biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan
penilaian. Pedoman ini digunakan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu
menentukan nilai dari suatu elemen laporan informasi dapat disajikan dalam badan laporan
keuangan baik pada saat terjadinya transaksi (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa
keuangan maupun pada saat penyajian penjelasan (notes) yang menyertai laporan
laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal keuangan (Chariri, 2009).

Ahmad Juanda. Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS 29
(International Financial Reporting Standard)
Versi online / URL:
Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

konservatisme akuntansi dalam IFRS menyebabkan adanya pengakuan piutang


pajak yang ditangguhkan, development cost
Beranjak kepada pengadopsian
dikapitalisasi, dan kontrak jangka panjang
International Financial Reporting
diperlakukan berdasarkan metode prosentasi
Standards (IFRS) sebagai pedoman dalam
penyelesaian.
penyusunan laporan keuangan merupakan
Contoh lain adalah perubahan Metode
wujudadanya penolakan dan kritik terhadap
Penilaian atas Investasi Temporer dari
prinsip konservatisme akuntansi. Prinsip yang
Metode Lower Cost Or Market (LCOM) ke
digunakan dalam IFRS adalah fair value, hal
Metode Harga Wajar (Market). Perubahan
inilah yang menyebabkan tidak sejalan dengan
tersebut bermakna, jika harga pasar naik,
konservatisme akuntansi. Prinsip fair value
perusahaan  sudah harus meningkatkan nilai
lebih menekankan pada relevansi, hal ini
investasinya, dan sudah mengakui
bersebrangan dengan prinsip konservatisme
keuntungan. Memang kalau dilihat dari sisi
yang lebih menekankan pada reliabilitas.
nilai Investasi, penilaian dengan nilai wajar
Indonesia mengadopsi secara penuh
memang sesuai dengan kondisi saat ini. Tetapi
IFRS mulai tahun 2012, dimana diwajibkan
jika dilihat dari sisi keuntungan yang belum
untuk menggunakan prinsip fair value dalam
terjadi, karena memang tidak ada suatu
penyajian laporan keuangannya pada setiap
transaksi penjualan, maka asas konservatisme
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
dalam penilaian investasi sudah tidak berlaku
Indonesia. Menurut Safiq (2010) hal ini
lagi. Hal ini lah yang berarti menurunnya asas
dikarenakan konser vatisme akuntansi
 Konservatisme  dalam Akuntansi.  Itu  salah
dianggap kurang relevan dalam pengambilan
satu contoh dampak perubahan SAK yang
keputusan. Perusahaan yang menggunakan
mengarah ke IFRS.
konservatisme akuntansi memiliki kualitas
Berdasarkan analisis literatur, alasan
laba yang rendah (Penman dan Zhang dalam
tidak berlakunya prinsip konservatisme pada
Safiq 2010).
IFRS adalah adanya perbedaaan kerangka
Prinsip Konservatisme tidak berlaku
konseptual antara SAK dengan IFRS pada
dalam IFRS. Laporan keuangan menurut
setiap level: yaitu level 1: tujuan laporan
IFRS seharus understandable, relevan,
keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan
reliable, dan comparable, serta tanpa diikuti
element laporan keuangan, dan level 3:
oleh bias konservatif. Hal ini juga dicerminkan
Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
dalam metode akuntansi yang dirumuskan
Tabel perbedaan ter sebut dapat
oleh IASB. Misalnya, loss carry forwards
digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Level 1: Tujuan Laporan Keuangan
US GAAP IFRS
 Menyediakan informasi yang berguna  Menyediakan informasi yang menyangkut
untuk pengambilan keputusan investasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
dan kredit. posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

 Menyediakan informasi yang berguna  Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi


untuk memprediksi jumlah, waktu, dan pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
ketidakpastian arus kas masa depan lainnya, pelanggan, pemerintah dan
perusahaan masyarakat.

30 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL:
Volume 7, Nomor 2, Juli 2012 : 24 - 34 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

 Menyediakan informasi tentang sumber


daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan terhadap
keduanya.

Tabel 5. Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

US GAAP IFRS
Relevan – terdiri dari: Relevan – terdiri dari:

 Nilai prediksi – membantu pengguna  Nilai prediksi


memprediksi hasil dari kejadian masa  Nilai konfirmasi
lalu, saat ini dan masa depan.  Materialitas
 Nilai umpan balik – membantu pengguna
mengkonfirmasi dan membetulkan nilai
prediksi sebelumnya.
 Tepat waktu – tersedia sebelum
kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan

Dapat dipercaya – terdiri dari: Dapat dipercaya – terdiri dari:

 Disajikan dengan jujur  Disajikan dengan jujur


 Netral  Netral
 Dapat diferivikasi  Substansi mengungguli bentuk
 Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,
kesalahan dalam menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme.
 Kelengkapan

Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan


Konsisten

Tabel 6. Level 2: Element Laporan Keuangan


US GAAP IFRS
Aset Aset
Kewajiban Kewajiban
Ekuitas Ekuitas
Investasi pemilik Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
Distribusi kepada pemilik Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Laba komprehensif Beban (beban dan kerugian)
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
Tabel 7. Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar
US GAAP IFRS
1. Kelangsungan usaha 1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi 2. Basis akrual
3. Unit moneter
4. Periodisitas

Ahmad Juanda. Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS 31
(International Financial Reporting Standard)
Versi online / URL:
Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

Tabel 8. Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip


US GAAP IFRS
1. Biaya historis 1. Biaya historis
2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari
3. Kesesuaian ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
4. Pengungkapan penuh diperoleh dalam penilaian yang sama dengan
nilai wajar)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh

Tabel 9. Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala


US GAAP IFRS
1. Biaya dan manfaat Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Materialitas Tepat waktu
3. Praktik Industri Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
4. Konservatisme

Konservatisme didefinisikan sebagai (kemungkinan) merupakan kriteria


‘kecenderungan akuntan untuk membutuhkan kualitatif yang bersifat subjektif dimana
verifikasi pada tingkat yang lebih tinggi untuk dengan adanya kriteria subjective
keuntungan daripada kerugian. Definisi resmi judgement ini terbuka peluang untuk
Konservatisme dari FASB yakni ‘reaksi menerapkan konservatisme.
kehati-hatian atas ketidakpastian untuk 2. Kapitalisasi biaya pengembangan.
mencoba memastikan bahwa ketidakpastian Salah satu syarat Aset tak berwujud
tersebut dan risiko yang melekat yang timbul seperti biaya pengembangan
dipertimbangkan secara memadai’. (atau dari tahap pengembangan pada
Namun dalam penerapan aturan IFRS proyek internal) diakui apabila memenuhi
tertentu, prinsip akuntansi konservatisme bagaimana aset tak berwujud tersebut
masih dipertahankan pada berbagai area akan menghasilkan kemungkinan besar
meskipun dalam standar pelaporan keuangan manfaat ekonomi masa depan. Dalam
internasional (IFRS) menyiratkan bahwa sebuah perusahaan memperbarui
prinsip konservatisme tidak lagi diterapkan. estimasi mengenai arus kas masa depan
Ada beberapa contoh area yang prinsip dari biaya pengembangan yang
konservatisme akuntansi kemungkinan masih dikapitalisasinya, mungkin ada “efek
dipertahankan, misalnya : sementara” konservatisme yang
1. Kompensasi kerugian mengarah pada penciptaan cadangan
menyebabkan pengakuan piutang tersembunyi yang kemudian dapat
pajak tangguhan. Aset pajak dibalik kembali (Reversed).
tangguhan diakui untuk akumulasi rugi
pajak belum dikompensasi apabila Intinya, Prinsip “konservatisme” tetap
besar kemungkinan laba kena pajak ada dalam penerapan IFRS. Prinsip
masa depan akan memadai untuk konservatisme berdasarkan IFRS diterapkan
dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dalam cara konser vatisme sementara
dikompensasi. Kriteria probabilitas (per ubahan estimasi akuntansi yang

32 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL:
Volume 7, Nomor 2, Juli 2012 : 24 - 34 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

sementara seperti understated aset bersih A Look at Legal Incentives, Corporate


melalui penciptaan cadangan tersembunyi Governance, Enforcement Prior
yang kemudian dapat dibalik) daripada cara Accounting Traditions and Tax Book
konservatisme konsisten (penilaian aset bersih Conformity , ESSEC KPMG Financial
yang terlalu rendah). Hal ini ber arti Reporting Centre
penekanan yang lebih rendah dari
konservatisme yang konsisten pada Ball, R., Robin A., and Wu Y., 2000. Incentives
implementasi IFRS digantikan oleh penekanan Versus Standard: Pr operties of
pada konservatisme sementara yang lebih Accounting Income in Four East Asian
besar. Countries, and Implication for
Hal ini memiliki dampak bagi pengguna Acceptance of IAS. Working Paper,
laporan keuangan karena efek penerapan University of Chicago.
prinsip konservatisme sementara (perkiraan
Ball, R., Kothari SP., and Robin A., 2002. The
akuntansi diubah) memiliki tingkat yang lebih
Effect of International Institution Factors
kompleks pada pengukuran laba dibandingkan
on Properties of Accounting Earnings.
dengan aplikasi konservatisme konsisten.
Journal of Accounting and
Ketika prinsip konservatisme diterapkan
Economics 29:1-51.
dalam cara sementara, perusahaan
memperlakukan beberapa kegiatan secara
Basu, Sudipta, 1997. The Conservatism
konservatif (item-item yang tidak memenuhi
Principle and The Asymetric Timeliness
persyaratan kriter ia pengakuan atau
of Earnings. Journal of Accounting
probabilitas lain), sementara yang lain akan and Economis, 24: 3-37.
diperhitungkan sesuai dengan IFRS. (item-
item yang memenuhi persyaratan probabilitas Beaver WH., and S. Ryan, 2000. Biases and
dan kriteria pengakuan lainnya). Perlakuan Lags In Book Value and Their Effect
prinsip akuntansi campuran ini juga akan on Adibility of The Book-To-Market
memiliki dampak bagi pengguna laporan Rasio to Predict Book Return on Equity.
keuangan. Journal of Accounting Research 38
(1):127-148
KESIMPULAN DAN SARAN
Financial Accounting Standard Board
Konservatisme akuntansi tetap
(FASB), 1978. Statement of Financial
“bermain” atas pengimplementasian IFRS. Accounting Concepts, No. 1, Objective
Standar-standar IASB (IFRS) tidak merujuk of Financial Reporting by Business
secara eksplisit prinsip pener apan Enterprises, Stamford, CT: FASB
konservatisme, karena memang tidak sesuai
dengan ker angka teori IFRS. Namun, FASB, 1980, Statement of Financial
konservatisme tidak hilang hanya karena tidak Accounting Concepts, No. 2,
“ditekankan” dalam standar. Dengan adanya Qualitative Characterisitcs of Financial
ketidakpastian maka akan tetap ada Information, Stamford, CT: FASB
penerapan konservatisme dalam penyajian
laporan keuangan. Hendriksen ES., and Van Breda MF., 1992.
Accounting Theory, 5th Edition, Irwin,
DAFTAR PUSTAKA Homewood, Boston.

ANDRE, Paul , 2011, Accounting Hellman, Niclas 2007 , Accounting


Conservatism in Europe and the conservatism under IFRS, Stockholm
Impact of Mandatory IFR Adoption:

Ahmad Juanda. Kandungan Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS 33
(International Financial Reporting Standard)
Versi online / URL:
Ahmad Juanda http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc

School of Economics, Department of Sterling RR., 1967. Conservatism: The


Accounting and Managerial Finance, Fundamental Principle of Valuation in
May 2007 Traditional Accounting. Abacus,
June:109-132.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009.
Standar Akuntansi Keuangan, Watts RL., 2003. Conservatism In
Salemba Empat, Jakarta. Accounting Part I : Explanation and
Implication. Accounting Horizons,
J.C. Hille, 2011, Accounting Conservatism: September 17 No 3, 207-221.
The association between bondholder-
shareholder conflicts over dividend Watts RL., 2003. Conservatism In
policy and accounting conservatism, Accounting Part II: Evidence and
the effect on the cost of debt and the Research Opportunities. Accounting
influence of the implementation of Horizons, Desember Vol. 17 No. 4, 287-
IFRS in 2005, ERASMUS 302.
UNIVERSITY ROTTERDAM s
Thesis

Juanda, Ahmad, 2006, Pengaruh Risiko


Litigasi dan Tipe Strategi terhadap
Hubungan antara Konflik
Kepentingan Ivestor Vs Kreditor dan
konservatisma pelaporan keuangan.
Disertasi FE-UGM

Kam, Vernon, 1990. Accounting Theory.


New York: John Wiley & Sons.

Penman,S., and X. Zhang, 2002. Accounting


Conservatism, Quality of Earnings,
and Stock Returns. The Accounting
Review, 77 (2): 237 –264.

Rahmany, Fuad (2009), makalah Seminar


Nasional Akuntansi “Tiga pilar
Standar Akuntansi Indonesia” yang
dilaksanakan oleh Universitas
Brawijaya dan Ikatan Akuntan Indonesia
di kota Malang pada tanggal 17-18 Juli
2009

Sari, Dahlia, 2004. Hubungan Antara


Konservatisma Akuntansi Dengan
Konflik Bondholder-Shareholder
Seputar Kebijakan Dividen dan
Peringkat Obligasi Perusahaan. SNA IV
, Denpasar

34 JURNAL HUMANITY, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 24 - 34

You might also like