0% found this document useful (0 votes)
64 views6 pages

Potential of Rambutan (Nephelium Lappaceum) Peel As Herbal Beverage

This document summarizes a study on the potential of rambutan (Nephelium lappaceum) peel as a raw material for herbal beverage. The study found that rambutan peel makes up 46.94% of total rambutan fruit weight on average. Rambutan peel was processed into a dried powder and made into herbal tea bags. A sensory test was conducted which found 60% of respondents preferred the variant containing rambutan peel powder and stevia leaf powder as a natural sweetener. The estimated profit from selling one box of 3 herbal tea bags was about 30.4% of the selling price.

Uploaded by

Septilia Delia
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
64 views6 pages

Potential of Rambutan (Nephelium Lappaceum) Peel As Herbal Beverage

This document summarizes a study on the potential of rambutan (Nephelium lappaceum) peel as a raw material for herbal beverage. The study found that rambutan peel makes up 46.94% of total rambutan fruit weight on average. Rambutan peel was processed into a dried powder and made into herbal tea bags. A sensory test was conducted which found 60% of respondents preferred the variant containing rambutan peel powder and stevia leaf powder as a natural sweetener. The estimated profit from selling one box of 3 herbal tea bags was about 30.4% of the selling price.

Uploaded by

Septilia Delia
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …

Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

POTENSI LIMBAH KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum) SEBAGAI


MINUMAN SEDUHAN HERBAL
Potential of Rambutan (Nephelium lappaceum) Peel as Herbal Beverage

Denny Anggara1), Meassy Shawitry Harianja1), Alvika Musfitasari1), Martha Marselinha1),


Fransiskus Xaverius Arif Wahyudianto1), Andrian Fernandes2)*
1)
Politeknik Negeri Samarinda, Jurusan Kemaritiman
Jl. DR Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kaltim, 75131
2)
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa
Jl. A.W. Syahranie No. 68, Sempaja, Samarinda, Kaltim, 75119
*Korespondensi Penulis: [email protected]

ABSTRACT

Rambutan production in Indonesia in 2017 is 523,699 tons. Consuming rambutan fruit will
affect rambutan peel as a waste. Although rambutan peel has potential to be made into herbal brew
drinks products. The research aims were to determine the productivity of rambutan peel as a raw
material for herbal beverage and estimate the benefits to be obtained. The study used local rambutan
fruit raw material. The research was carried out in the Forest Product Laboratory of Dipterocarps
Research Center. The research aimed to determine the processing technology of rambutan peel as
raw material for herbal beverage and estimated benefits to be gained. The research was conducted in
three stages of activity, i.e. calculation of the potential of rambutan peel as raw material for herbal
beverage, making of rambutan herbal beverage and estimated its profit. Rambutan peel can be
processed into herbal brew drinks using simple technology, by making the rambutan peel into a dry
powder and put it into a brewed beverage bag. The brewed beverage packaged in 1 box about 3 bags
and each of bag containing @ 1.5 g herbal beverage. Estimated profit of 1 box of herbal beverage
was about 30.4% of the selling price.

Keywords: herbal brew drinks, home industry, marine tea, rambutan peel

PENDAHULUAN biji dan kulit buah. Widiarti et al. (2013)


Buah rambutan (Nephelium menyebutkan bahwa limbah biji rambutan
lappaceum) merupakan buah segar kedua dapat digunakan sebagai makanan berupa
setelah pisang yang banyak dikonsumsi emping, sedangkan kulit buah rambutan
oleh masyarakat di Indonesia, yaitu 0,084 belum dimanfaatkan menjadi produk
kg per-orang per-minggu menurut BPS olahan.
pada 2016. Berdasarkan data statistik Kulit buah rambutan sebenarnya
pertanian yang dikeluarkan oleh masih memiliki potensi untuk
Kementerian Pertanian (2018), produksi dimanfaatkan di bidang kesehatan.
rambutan secara nasional pada 2017 Nurfadillah et al. (2016) kulit buah
sebesar 523.699 ton atau 2,67% dari total rambutan secara tradisional digunakan
buah segar yang ada di Indonesia dan sebagai obat disentri dan demam. Shrestha
konsumsi buah rambutan perkapita tahun dan Handral (2017) ekstrak etanol kulit
2017 sebesar 0,782 kg/kapita/tahun. Di buah rambutan berfungsi sebagai bahan
Kalimantan Timur, pohon rambutan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
varietas lokal banyak ditanam di kebun Muhtadi et al. (2016) ekstak kulit buah
masyarakat setempat. rambutan dapat digunakan sebagai bahan
Realita bahwa saat memakan buah antidiabetes dan antihiperkolesterol.
rambutan ada bagian yang dibuang, yaitu

131
Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

Salah satu cara pemanfaatan kulit Perhitungan Potensi Kulit Buah Rambutan
buah rambutan yang sederhana adalah Sebagai Bahan Baku Minuman Seduhan
dengan membuat menjadi bentuk Herbal
minuman seduhan herbal. Mun’im et al. Perhitungan potensi kulit buah
(2008) minuman seduhan herbal berupa rambutan diawali dengan membeli buah
teh herbal dapat dikonsumsi sebagai rambutan jenis lokal. Rambutan dibeli dari
minuman sehat yang praktis tanpa pedagang lokal pada 3 (tiga) tempat yang
mengganggu rutinitas sehari-hari. berbeda. Selanjutnya buah rambutan, kulit
Penelitian bertujuan untuk buah, biji dan daging buah ditimbang
mengetahui teknologi pengolahan kulit menggunakan timbangan analitik. Hasil
buah rambutan sebagai bahan baku penimbangan digunakan untuk
minuman seduhan herbal beserta estimasi menentukan persen kulit buah rambutan.
keuntungan yang akan diperoleh.
Minuman seduhan herbal dari kulit buah Pembuatan Minuman Seduhan Herbal
rambutan yang dihasilkan oleh Politeknik Kulit Rambutan
Negeri Samarinda, Jurusan Kemaritiman Kulit buah rambutan yang diperoleh
diberi nama “Marine Tea”. digunakan sebagai bahan baku minuman
seduhan herbal. Kulit buah rambutan
METODE PENELITIAN dicacah kecil-kecil dan dikeringkan
dengan oven pada suhu 60oC selama 3
Alat dan Bahan hari. Kulit buah kering dihaluskan dengan
Alat-alat yang digunakan antara lain blender dan diayak 40 mesh. Bagian yang
baskom, pisau, oven, timbangan, alat pres, tertahan ayakan digunakan sebagai
sendok, saringan dan blender. Bahan yang minuman seduhan herbal.
digunakan antara lain buah rambutan yang Minuman seduhan herbal dibuat 2
telah masak, daun stevia, kantong (dua) varian, varian 1 yaitu original berisi
minuman seduhan herbal, benang, kotak ± 1,5 g serbuk kulit rambutan. Varian
minuman seduhan herbal dan plastik klip. kedua berisi ± 1,25 g serbuk kulit
Buah rambutan yang masak ditandai rambutan dan ± 0,25 g serbuk daun stevia.
dengan warna kulit dan rambut berwarna Serbuk daun stevia digunakan sebagai
merah, saat dikupas daging terasa manis pemanis alami pada minuman seduhan
dan berair. herbal. Kedua varian yang telah dibuat
selanjutnya dilakukan uji kesukaan kepada
Tahapan Penelitian 20 responden, meliputi uji rasa dan uji
Penelitian menggunakan bahan baku aroma minuman seduhan herbal.
buah rambutan lokal. Penelitian dilakukan
di lab Teknologi Hasil Hutan Babes Perhitungan/Estimasi Biaya Pembuatan
Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa. Minuman Seduhan Herbal
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap Afif dan Rahmawati (2017)
kegiatan, yaitu perhitungan potensi kulit menyebutkan bahwa biaya produksi yang
buah rambutan sebagai bahan baku diperhitungkan meliputi biaya bahan baku,
minuman seduhan herbal, pembuatan biaya tenaga kerja dan biaya overhead
minuman seduhan herbal kulit rambutan pabrik. Biaya bahan baku pembuatan
dan perhitungan/estimasi biayanya. “Marine Tea” terdiri atas estimasi biaya
kulit rambutan, daun stevia, bahan
pewarna dan perasa alami minuman
seduhan herbal, kantung minuman seduhan
herbal dan benang, kotak minuman,
perekat serta biaya lain-lain. Biaya

132
Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

overhead pabrik meliputi biaya listrik dan


penyusutan alat.
40%

HASIL DAN PEMBAHASAN 60%

Berdasarkan hasil penelitian,


persentase bagian kulit, buah dan biji
rambutan (Nephelium lappaceum)
ditunjukkan pada Gambar 1. Persentase Gambar 2. Persetase nilai kesukaan rasa minuman
seduhan herbal kulit rambutan varian 1
kulit buah rambutan sebesar 46,94%, biji ( ) dan varian 2 ( )
sebesar 4,11% dan daging buah sebesar
48,95%. Mahmood et al. (2018) Berdasarkan Gambar 2, minuman
menyatakan bahwa jumlah kumulatif dari seduhan herbal varian 2 (± 1,25 g serbuk
kulit dan biji rambutan adalah sekitar 50% kulit rambutan dan ± 0,25 g serbuk daun
dari total buah rambutan. Bila produksi stevia) disukai oleh 60% responden,
rambutan secara nasional pada 2017 sedangkan 40% responden memilih
sebesar 523.699 ton, maka estimasi potensi minuman seduhan herbal varian 1 (± 1,5 g
kulit buah rambutan sebesar 46.94% × serbuk kulit rambutan). Minuman seduhan
523.699 ton yaitu sekitar 245.824, 31 ton. herbal varian 2 (± 1,25 g serbuk kulit
4,11%
rambutan dan ± 0,25 g serbuk daun stevia)
memiliki rasa yang lebih manis. Ranjan et
al. (2011) menyatakan bahwa stevia
merupakan pemanis alami dan bebas
46,94% kolesterol. Goyal et al. (2010) juga
48,95% menyebutkan stevia sebagai pemanis
alami, dapat ditambahkan ke makanan atau
minuman, bahkan dapat membantu
menurunkan kadar gula dalam darah. Oleh
Gambar 1. Persentase bagian kulit buah ( ), karena itu, penambahan serbuk stevia
daging buah ( ) dan biji ( ) dalam minuman seduhan herbal kulit
rambutan rambutan akan meningkatkan fungsi dan
kegunaan minuman seduhan herbal kulit
Konsep obat tradisional dapat diubah rambutan.
melalui inovasi diversifikasi produk, Hasil uji kesukaan aroma minuman
diantaranya berupa minuman seduhan seduhan herbal kulit rambutan berdasarkan
herbal sehingga dapat diterima di berbagai penilaian responden, menunjukkan bahwa
lapisan masyarakat (Fernandes dan dua jenis varian minuman tersebut sama-
Maharani, 2018). Berdasarkan uji sama disukai oleh responden (Gambar 3).
kesukaan, dari segi rasa yang disukai oleh Masing-masing varian memiliki nilai
responden terhadap dua varian minuman persentase 50% dari panelis. Wuryanto
seduhan herbal kulit rambutan, dan Susanto (2014) menyatakan bahwa
ditunjukkan pada Gambar 2. adanya penambahan stevia pada dosis
tertentu tidak mengubah aroma minuman
yang dibuat.

133
Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

3.040,00 atau sekitar 30,4% dari harga


jual. Jika dalam 1 hari sebanyak 50 kotak,
maka keuntungan yang diperoleh 50 kotak
× Rp 3.040,00 = Rp 152.000,00.
50% 50%
Tabel 1. Estimasi biaya pembuatan “Marine Tea”
Estimasi kebutuhan bahan Estimasi biaya
(Rp)
 Kulit rambutan 150,00
Gambar 3. Persentase nilai kesukaan aroma  Daun stevia 300,00
minuman seduhan herbal kulit  Bahan pewarna dan 100,00
rambutan varian 1 ( ) dan 2 ( ) perasa alami minuman
seduhan
Berdasarkan hasil uji kesukaan rasa,  Kantung minuman 360,00
seduhan herbal dan
maka minuman seduhan herbal kulit benang
rambutan yang dibuat selanjutnya adalah  Kotak minuman 2000,00
varian 2 karena dipilih oleh panelis seduhan herbal (kertas
berdasarkan segi rasa yang disukai. glossy + cetak)
Minuman seduhan tersebut dibuat dengan  Perekat kotak (double 50,00
komposisi ± 1,25 g serbuk kulit rambutan tip)
 Lain-lain (biaya tenaga 4000,00
dan ± 0,25 g serbuk daun stevia yang kerja, penyusutan alat,
dimasukkan dalam kantong tea bag. listrik)
Selanjutnya minuman seduhan herbal Total 6.960,00
diberi nama “Marine Tea”. “Marine Tea”
dikemas dalam bentuk 1 kotak yang berisi Bila harga jual 1 kotak sebesar Rp
3 kantung tea bag minuman seduhan 10.000,00 maka dalam 1 hari 100 kotak ×
herbal @ 1,5 g. Kemasan ini diasumsikan Rp.10.000,00 = Rp 1.000.000,00.
sebagai kemasan praktis untuk 1 keluarga. Keuntungan 1 kotak sebesar Rp 10.000,00
Herlambang et al. (2011) berpendapat – Rp 6.960,00 = Rp 3.040,00. Dari segi
bahwa kebiasaan minum teh oleh tenaga kerja yang telah terlatih, 4 orang
konsumen telah menjadi budaya anggota tenaga kerja dalam 1 hari (7 jam kerja)
keluarga dengan frekuensi minum teh dapat membuat 100 kotak. Maka
herbal 2-3 gelas sehari. keuntungan yang diperoleh 100 kotak ×
Yanti dan Novarista (2017) Rp 3.040,00 = Rp 304.000, 00. Artinya,
penetapan biaya produksi meliputi biaya kulit buah rambutan yang semula
bahan baku, biaya pegawai, biaya bahan merupakan limbah, dengan adanya
bakar dan listrik, dan lain-lain. Estimasi pembuatan “Marine Tea” dapat
biaya pembuatan Marine Tea untuk 1 memberikan nilai keuntungan atau nilai
kotak dengan isi 3 kantung minuman tambah sebesar Rp 304.000,00. Adanya
seduhan herbal @ 1,5 g ditunjukkan pada inovasi pada suatu produk maka akan
Tabel 1. memberikan nilai tambah bagi produk,
Perhitungan menggunakan asumsi 4 perusahaan dan pekerja yang terkait
orang tenaga kerja. Bagi tenaga kerja yang pengolahan produk yang diproduksi
baru belajar, dalam 1 hari (7 jam kerja) (Syaputra et al., 2015).
dapat dibuat 50 kotak. Bila harga jual 1
kotak sebesar Rp 10.000,00 maka dalam 1 KESIMPULAN
hari 50 kotak × Rp 10.000,00 = Rp Kulit buah rambutan dapat diolah
500.000,00. Keuntungan 1 kotak sebesar menjadi minuman seduhan herbal
Rp 10.000,00 – Rp 6.960,00 = Rp menggunakan teknologi sederhana, dengan

134
Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

cara menjadikan kulit buah rambutan Fernandes, A., dan Maharani, R. 2018. Kala
menjadi serbuk kering yang dimasukkan Irai Ceria: Wajah Baru Aplikasi Herbal
ke dalam kantung minuman seduhan Karamunting-Bangkirai-Kersen. Forda
herbal. Komposisi minuman seduhan Press, Bogor.
herbal yang dibuat berisi ± 1,25 g serbuk Mahmood, K., Fazilah, A, Yang, T.A.,
kulit rambutan dan ± 0,25 g serbuk daun Sulaiman, S., dan Kamilah, H. 2018.
stevia. Minuman seduhan herbal kulit buah Valorization of rambutan (Nephelium
rambutan dikemas dalam bentuk 1 kotak lappaceum) by-products: Food and non-
yang berisi 3 kantung minuman seduhan food perspectives. International Food
herbal @ 1,5 g. Estimasi keuntungan 1 Research Journal, 25 (3): 890-902.
kotak minuman seduhan herbal kulit Muhtadi, M, Haryoto, H., Sujono, T.A., dan
rambutan “Marine Tea” sekitar 30,4% dari Suhendi, A. 2016. Antidiabetic and
harga jual. antihypercholesterolemia activities of
rambutan (Nephelium lappeceum L.)
UCAPAN TERIMA KASIH and durian (Durio zibenthinus Murr.)
fruit peel extracts. Journal of Applied
Ucapan terima kasih disampaikan
Pharmaceutical Science, 6 (04): 190-
kepada Bapak Listo di Laboratorium 194.
Teknologi Hasil Hutan Babes Litbang
Ekosistem Hutan Dipterokarpa dan seluruh Mun’in, A., Hanani, E., dan Mandasari, A.
pihak yang telah membantu penelitian ini. 2008. Pembuatan teh herbal campuran
kelopak bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa) dan herba seledri (Apium
DAFTAR PUSTAKA graveolens). Majalah Ilmu
BPS. 2017. Konsumsi Buah dan Sayur Kefarmasian, V (1): 47-54.
Susenas Maret 2016.
Nurfadillah, St Chadijah dan Rustiah, W.
Afif, M.N., dan Rahmawati, D.R. 2017. 2016. Analisis antioksidan ekstrak etil
Analisis perhitungan harga produk asetat dari kulit buah rambutan
produksi teh sedap wangi menggunakan (Nephelium lappaceum) dengan
metode harga pokok pada Sariwangi menggunakan metode DPPH (1,1
A.E.A. Jurnal Akunida, 3 (1): 1-19. difenil-2-pikrilhidrakzil). Al Kimia, 4
Goyal, S.K., Samsher, dan Goyal, R.K. 2010. (1): 78-86.
Stevia (Stevia rebaudiana) a bio- Shrestha, P., dan Handral, M. 2017.
sweetener: a Review. International Evaluation of immunomodulatory
Journal of Food Science and Nutrition, activity of extract from rind of
61 (1) : 1-10. Nephelium lappaceum fruit.
Herlambang, E.S., Hubeis, M., dan Palupi, International Journal of Pharmacy and
N.S. 2011. Kajian perilaku konsumen Pharmaceutical Sciences, 9 (1): 38-43.
terhadap strategi pemasaran teh herbal Syaputra, E., Lubis, S.N., dan Iskandarini.
di Kota Bogor. Jurnal Manajemen IKM, 2015. Analisis nilai tambah produk
6 (2): 143-151. olahan bolu dan brownies rambutan.
Kementerian Pertanian. 2018. Agribisnis Hulu. Journal of Social Economic
Statistik Pertanian 2018. ofAgriculture and Agribusiness, 4 (10):
1-12.
Ranjan, R., Jaiswal, J., dan Jena, J. 2011.
Stevia as a natural sweetener. Widiarti, N., Wahyuni, S., dan Mahatmanti,
International Journal of Research in F.W. 2013. Pengolahan buah dan biji
Pharmacy and Chemistry, 1 (4): 1199- rambutan sebagai makanan tradisional
1202. koktail, manisan, emping biji rambutan
dan obat herbal yang berkhasiat.
Rekayasa, 11 (2): 75-78.

135
Potensi Limbah Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum) …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 02 (2019)

Wuryanto, H., dan Susanto, W.H. 2014.


Penyusunan standard operating
procedures industri rumah tangga
pangan pemanis alami instant sari stevia
(Stevia rebaudiana). Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 2 (3): 76-87.
Yanti, R.R., dan Novarista, N. 2017. Analisis
bauran pemasaran teh herbal asam
gelugur (Garcie Tea) pada komunitas
lokal biodiversity di Kabupaten
Sijunjung. Jurnal Agrifo, 2 (2): 62-72.

136

You might also like