0% found this document useful (0 votes)
78 views8 pages

Analisis Strategi Dan Manajeman Ekspor Produk Hortikultura Di Pt. Bumi Sari Lestari Temanggung

This document analyzes the marketing strategy and management of PT. Bumi Sari Lestari, a horticultural export company in Central Java. It uses a SWOT analysis to identify the company's internal strengths and weaknesses, as well as external opportunities and threats. Data was collected through interviews and questionnaires with company staff. The results of the SWOT analysis show that the company's main strengths are its product quality, variety of products, reliable suppliers, and competitive pricing. However, its weaknesses include limited product availability due to land and weather constraints, inadequate compensation for staff, and lack of experienced workers and product innovation. Opportunities for the company include expanding into international markets and partnerships, while threats include increased competition and

Uploaded by

Pandi Indra
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
78 views8 pages

Analisis Strategi Dan Manajeman Ekspor Produk Hortikultura Di Pt. Bumi Sari Lestari Temanggung

This document analyzes the marketing strategy and management of PT. Bumi Sari Lestari, a horticultural export company in Central Java. It uses a SWOT analysis to identify the company's internal strengths and weaknesses, as well as external opportunities and threats. Data was collected through interviews and questionnaires with company staff. The results of the SWOT analysis show that the company's main strengths are its product quality, variety of products, reliable suppliers, and competitive pricing. However, its weaknesses include limited product availability due to land and weather constraints, inadequate compensation for staff, and lack of experienced workers and product innovation. Opportunities for the company include expanding into international markets and partnerships, while threats include increased competition and

Uploaded by

Pandi Indra
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

ANALISIS STRATEGI DAN MANAJEMAN EKSPOR PRODUK

HORTIKULTURA DI PT. BUMI SARI LESTARI TEMANGGUNG

Mega Ratri Ayu Aksania, Muh Yusufb, Nurhidajahc


Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang
Korespondensi, email : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the marketing strategy and management of PT. Bumi Sari
Lestari is precise and competitive by first identifying, assessing internal factors of company
and external environment that influence the company. This is done by using the method of
SWOT Analysis (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat) triggered by Freddy and
Rangkuti. SWOT analysis is an analysis used to evaluate opportunities and threats within the
business environment as well as the strengths and weaknesses of the company's internal. This
research is conducted by survey method (interview and questioner) at General Manager with
company company marketing staff, company agronomist staff and production staff. The result
is then tested using isntrumen test (validity and reliability), hypothesis test (simple linear
regression and t test (partial)) and analyzed by SWOT Analysis method. Internal factors,
external, position and type of business and corporate strategy is an independent variable,
which means each variable is not done comparison, but explain each other and affect other
variables. The results show that the company's marketing strategy is a strategy of mutual
trust, where the position of the company is in a less secure position because there will be
many competitors in this business and this business is an ideal business. Companies can use
the company's previous strategy by improving some of the company's weaknesses and
avoiding or defending against corporate threats by creating more competitive strategies.
Keywords: Corporate Strategy, Enterprise Management, SWOT

PENDAHULUAN
Ekspor adalah suatu proses dimana barang atau komoditas dari suatu negara
dikirimkan ke negara lain. Perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai dengan
menengah biasanya menggunakan proses tersebut sebagai strategi utama untuk bersaing
di tingkat internasional. Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara
mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah
negara ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada
suatu tahun tertentu (Triyoso, 2004).
Salah satu perusahaan di Jawa Tengah yang bergerak di bidang ekspor
hortikultura adalah PT. Bumi Sari Lestari. PT. Bumi Sari Lestari melakukan
penanganan pasca panen buah dan sayur dari supplier. Pada tahun 2014 PT. Bumi Sari
Lestari mampu mengekspor buh dan sayur sebanyak 1.362.851 ton ke negara Singapura.
Perusahaan ini masih menggunakan lahan petani untuk memproduksi produknya yang
akan di ekspor ke buyer dan akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membayar
petani. Komoditas yang diekspor, antara lain buncis super, baby buncis, cabai merah,
cabai hijau, kentang, melon, beetroot, pumpkin, chayote, dan terong ungu. Produk-
produk hortikultura ini berasal dari Temanggung, Wonosobo, Magelang dan sekitarnya.
Sebelum diekspor produk hortikultura harus melalui proses sortasi, pengemasan,
penyimpanan dengan suhu rendah, agar buah dan sayur yang sudah di kemas dapat
bertahan lebih lama. PT. Bumi Sari Lestari memiliki 3 buyer di Singapura yaitu QnQ,
Alamanda, dan Aries Fresh. Pada tahun 2014 total ekspor untuk QnQ mencapai
590.519,1 kg, Alamanda mencapai 704.932,4 kg, dan Aries Fresh mencapai 67.400 kg.

1
Proses pengiriman barang melalui dua jalur yaitu melalui jalur udara dan jalur laut.
Pengiriman barang untuk buyer Alamanda dan QnQ menggunakan kapal selama 7 hari,
sedangkan untuk buyer Aries Fresh menggunakan pesawat udara. Pengiriman barang
untuk buyer Alamanda dilakukan seminggu sekali yaitu setiap hari selasa, namun
pengiriman untuk buyer QnQ dilakukan jika hanya ada permintaan dari buyer, sedangkan
untuk buyer Aries fresh pengiriman dilakukan tiga kali dalam seminggu lewat jalur
udara.
Ekspor yang dilakukan PT Bumi Sari Lestari hanya memenuhi permintaan dari
buyer yang ada di Singapura. Komoditas yang diminta dari Singapura tersedia semua
namun tidak semua permintaan dapat di kirim dikarenakan kontinuitas dan kuantitas
adalah masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan dalam pengiriman, sehingga
komoditas-komoditas tertentu tidak dapat dipenuhi. Namun ekspor yang dilakukan tidak
melalui perjanjian secara tertulis melainkan secara lisan, sehingga komoditas dengan
spesifikasi yang disetujui oleh buyer saja yang akan di kirim. Sehingga PT. Bumi Sari
Lestari bisa mengalami kerugian jika barang sudah terkirim namun buyer tidak puas dan
tidak membayar atas barang/ produk yang sudah dikirim tersebut.

METODOLOGI
Jenis Penelitian : Penelitian ini, merupakan penelitian non eksperimental, yang dilakukan di
PT. Bumi Sari Lestari, Soropadan, Temanggung. Dengan melakukan wawancara, observasi
dan kuesioner yang diambil pada waktu yang berbeda.
Sampel : Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel proposional random sampling, dimana sampel merupakan staf di beberapa bidang
yang ada di PT. Bumi Sari Lestari dengan jumlah sampel adalah 60 orang. Dengan kriteria
inklusi bersedia menjadi responden.
Instrumen : Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang
oleh peneliti dengan menggunakan analisis SWOT terdiri dari strengths, weaknesses,
opportunity dan threats.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, peneliti melakukan uji instrumen untuk
mengetahui validitas dan relitabilitas kuesioner. Uji instrumen dilakukan kepada responden
yang tidak terlibat dalam penelitian tetapi memiliki kriteria yang sama dengan responden
yang terlibat dalam penelitian (Darma, 2011). Uji validitas dan relitabilitas ini diujikan
kepada minimal 30 responden yang bereda dengan responden penelitian (Cohen, et.al, 2007).

Prosedur : Tahapan pertama yaitu berawal dari PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT. Bumi
Sari Lestari, selanjutnya melakukan observasi, wawancara, dan pengambian data dengan
mendatangi responden yang sesuai dengan inklusi yang telah ditetapkan peneliti dan
melakukan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden


Responden dalam penelitian berjumlah 60 responden dengan 20 orang responden (33,33%)
adalah laki-laki dan mayoritas responden adalah perempuan dengan 40 orang responden
(66,67%). Responden terbanyak memiliki umur diatas 35 tahun dengan frekuensi 15 orang
responden (25 %), umur 31 s.d 35 tahun sebanyak 10 responden (16.67%), umur 26 s.d 30
tahun sebanyak 12 responden (20%), umur 21 s.d 25 tahun sebanyak 13 responden (21,67%),

2
dan umur 15 s.d 20 tahun sebanyak 10 responden (16.67%). Dengan tingkat pendidikan
terbanyak yaitu SMA sebanyak 22 responden (36,67%).

Uji Hipotesis
1. Regresi
Dari persamaan regresi tersebut diketahui bahwa parameter koefisien regresi pada
variabel Strenghts/Kekuatan bernilai positif terhadap Opportunity/Peluang yang
memiliki makna setiap terjadi peningkatan pada variabel Strenghts/Kekuatan maka
Opportunity/Peluang akan mengalami kenaikan.
Hal ini dikarenakan nilai Strenghts/Kekuatan pada penelitian yang memiliki kriteria
cukup serta Opportunity/Peluang adanya nilai yang postif dalam persamaan regresi.
2. Uji T
Berdasarkan hasil yang sudah di uji diketahui bahwa t tabel pada penelitian derajat
kebebasan df=60-2 dengan signifikan 5% adalah 0,1559. Sedangkan nilai t hitung pada
Tabel 7 adalah 4,394 sehingga nilai t hitung lebih kecil dibandingkan dengan t tabel. Jika
(α = 0,05) diperoleh hasil sebagai berikut Strenghts/Kekuatan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.001 < 0,05, maka Ho di terima berarti Strenghts/Kekuatan
tidak berpengaruh secara parsial terhadap Opportunity/Peluang. Dengan kata lain H0
diterima dan Ha ditolak.
Analisis SWOT
Dari hasil analisa SWOT meliiputi kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman
pada PT. Bumi Sari Lestari seperti yang sudah terlampir pada kuesioner yaitu:
Kekuatan PT.Bumi Sari Lestari adalah:
a. Memilki kualitas produk yang baik.
b. Memiliki berbagai macam produk.
c. Mempunyai Supplier yang dapat memenuhi permintaan.
d. Mempunyai teknologi yang canggih.
e. Harga produk kompetitif.
Kelemahan PT.Bumi Sari Lestari adalah:
a. Ketersediaan produk yang terbatas dikarenakan lahan yang terbatas cuaca
yang tidak menentu. .
b. Jumlah kompensasi yang diterima tidak sesuai.
c. Kurangnya SDM yang berpengalaman.
d. Kurangnya inovasi produk.
e. Terbatasnya pasar Eropa.
Peluang PT.Bumi Sari Lestari adalah:
a. Dapat menguasai pasar internasional.
b. Dapat memberikan peluang yang besar bagi para petani.
c. Menambah produk perusahaan.
d. Mendapatkan kesempatan dan peluang kerjasama.
e. Menambah output perusahan.
Ancaman PT.Bumi Sari Lestari adalah:
a. Persaingan yang semakin ketat antar perusahaan ekspor.
b. Banyaknya kualitas produk yang lebih baik dari pesaing.
c. Cuaca yang tidak menentu mempengaruhi kualitas produk.
d. Adanya kekuatan tawar menawar pembeli.
e. Persaingan harga yang kompetitif.

3
Setelah mengetahui kekuatan, kelemaha, peluang dan ancaman pada PT.Bumi Sari
Lestari berikutnya akan dianalisis terhadap faktor-faktor diatas dapat dilihat pada
gambar matrik SWOT dibawah ini:

Lingkungan Kekuatan Kelemahan


Internal Perusahaan Perusahaan
Lingkungan (S) (W)
Eksternal

Peluang Strategi S-O Strategi W-O


Bisnis Maksi-Maksi Mini - Maksi

Gambar (O) 1
Ancaman Strategi S-T Strategi W –T
Matrik
Bisnis Maksi - Mini Mini - Mini SWOT
(T)

Sumber: Data Diolah

Setelah faktor-faktor strategi internal dan eksternal suatu perusahaan diidentifikasi,


suatu matriks lingkungan internal dan lingkungan eksternal disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness PT Bumi
Sari Lestari. Selanjutnya untuk menyusun formulasi alternatif-alternatif strategi PT Bumi
Sari Lestari menggunakan matrik SWOT. Alternatif- alternatif strategi disusun
berdasarkan interaksi atas faktor internal dan eksternal perusahaan untuk memperoleh
strategi kompetitif. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matrik SWOT dari
beberapa faktor internal, berupa kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal berupa
peluang dan ancaman untuk menentukan strategi kompetitif bagi PT Bumi Sari Lestari
adalah dengan melakukan strategi diversifikasi (produk, pasar), yaitu :
Strategi ST:
a) Meningkatkan kualitas produk dari yang baik menjadi lebih baik lagi agar tidak
tergeser oleh produk pesaing.
b) Meningkatkan kerjasama yang baik dengan supplier agar supplier bisa lebih
baik lagi dalam memberikan permintaan yang di inginkan walaupun pada saat
cuaca yang kurang mendukung.
c) Perusahaan harus menentukan harga yang lebih kompetitif agar dapat
menembus pasar internasional.

4
d) Meningkatkan teknologi yang sudah ada menjadi lebih baik lagi agar
mendapatkan kualitas yang lebih baik.
Strategi SO:

a) Dengan memiliki kualitas produk yang baik dan memiliki berbagai macam
produk yang dibutuhkan oleh buyer sehingga peluang untuk menguasai pasar
internasional akan semakin besar.
b) Mempunyai supplier yang dapat memenuhi permintaan perusahaan sehigga dapat
menambah produk perusahaan , maka dengan itu pula bisa memberikan peluang
yang besar bagi para petani.

c) Dengan adanya teknologi canggih yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat
meningkatkan kualitas yang dimiliki perusahaan.
d) Dengan harga produk yang kompetitif dan cara memasarkan yang baik maka bisa
mendapatkan kesempatan dan peluang kerjasama dengan buyer (pembeli).

Strategi WO:
a) Karena terbatasnya pasar Eropa untuk perusahaan maka harus memperbaiki cara
pemasaran menjadi lebih baik lagi agar mendapatkan kesempatan dan peluang
kerjasama dengan pasar Eropa.

b) Meningkatkan SDM yang lebih berpengalaman agar dapat menambah produk


perusahaan yang lebih baik lagi.
c) Meningkatkan inovasi produk yang ada agar dapat menambah output perusahaan
dan dapat memberikan kesempatan dan peluang bagi para petani.

Strategi WT:
a) Menambah persediaan produk yang diinginkan pasar sehingga tidak kalah saing
dengan perusahaan ekspor lainnya.

b) Menambah SDM yang lebih berpengalaman agar dapat berinovasi dengan produk-
produk yang ada sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang ada, misalnya
cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi kualitas produk.
c) Meingkatan kegiatan tawar menawar dengan pembeli agar lebih mudah
menguasai pasar Eropa.
Berdasarkan hasil matriks diatas dapat diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki oleh PT.
Bumi Sari Lestari sangat banyak dan memiliki peluang yang baik untuk tetap melakukan
kegiatan bisnis asuransi. Namun terdapat ancaman dan kelemahan yang perlu mendapat
perhatian khusus dari pihak PT. Bumi Sari Lestari juga untuk tetap eksis di dunia bisnis
tersebut. Jadi strategi yang dapat diterapkan PT. Bumi Sari Lestari adalah sebagai berikut:
1) Strategi SO
Dapat dilihat bahwa PT. Bumi Sari Lestari memiliki banyak kekuatan begitu pun
dengan peluang yang ada. PT.Bumi Lestari perlu meningkatkan kekuatan yang
diperoleh dan dimiliki untuk menanggapi setiap peluang yang tercipta. Dengan
penelitian dan pengembangan PT. Bumi Sari Lestari dapat cepat menilai peluang
yang tercipta dengan memahami kondisi dan situasi lingkungan dalam menawarkan
produknya agar dapat diterima di pasar sasaran, selain itu PT. Bumi Sari Lestari

5
dapat mengembangkan produknya dalam segmen tertentu untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang dituju. Untuk kesuksesan kegiatan tersebut PT. Bumi
Sari Lestari tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas SDM yang
dimiliki agar lebih bermanfaat bagi PT. Bumi Sari Lestari.
2) Strategi WO
Selain memiliki banyak kekuatan namun terdapat kelemahan yang perlu
diperhatikan oleh PT. Bumi Sari Lestari, dengan cara meminimalisir kelemahan
tersebut atau lebih meningkatkan kekuatan yang telah dimiliki. Selain itu untuk
meningkatkan kwalitas produk dibenak pasar sasaran, PT. Bumi Sari Lestari perlu
melakukan kegiatan promosi melalui iklan atau mensponsori acara tertentu,
walaupun dalam hal ini PT. Bumi Sari Lestari sudah merasa cukup dengan
melakukan kegiatan pemasaran yang ada. Kelemahan PT. Bumi Sari Lestari yang
lain salah satunya kurangnya kwalitas SDM yang berpengalaman dalam bidangnya,
sehingga dalam hal ini dapat di perbaiki dengan melakukan pelatihan atau
mengganti dengan SDM yang lebih berpengalaman dalam bidang-bidang tertentu
misalnya bidang agronomis bagaimana meningkatkan inovasi pada produk dalam
cuaca yang tidak menentu agar kualitas tetap terjaga dengan baik.
3) Strategi ST
Untuk mempertahankan posisi terhadap ancaman yang ada, PT. Bumi Sari Lestari
perlu meningkatkan kekuatan untuk meminimalisir terhadap ancaman-ancaman
tersebut. Untuk tetap eksis, PT. Bumi Sari Lestari dapat melakukan inovasi produk,
dengan meningkatkan daya saing melalui efektifitas dan kualitas produk, menjalin
hubungan relationship yang baik dengan pemegang polis, memperluas daerah
pemasaran, dan meningkatkan profesionalitas dalam mengelola keuangan yang
dimiliki PT. Bumi Sari Lestari. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya
saing, mengurangi daya tawar pembeli, dan untuk posisi yang nyaman dibidang
keuangan terhadap ketidakstabilan tingkat inflasi.
4) Strategi WT
Untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang ada, PT. Bumi Sari Lestari dapat
melakukannya dengan meningkatkan kualitas produk, meminimalkan biaya
tambahan, meningkatkan komunikasi antar koordinator agronomis dangan para
petani/ supplier, mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai dan terus
meningkatkan pangsa pasar, dan selektif dalam menentukan buyer.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Bumi Sari Lestari Soropadan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi SO
PT. Bumi Sari Lestari lebih mengutamakan kualitas produk bagi kepuasan konsumen
sesuai permintaan buyer dan sasaran yang di tuju untuk kesenjangan jangka panjang.
2. Strategi WO
Kualitas SDM sangat berpengaruh besar bagi kelancaran proses dan sistem kerja
dalam pengelolaan proses perencanaan agar dapat berjalan dengan baik dan terkendali
sesuai target dan planning
3. Strategi ST
PT. Bumi Sari Lestari dengan demikian harus meningkatan lagi sistem pemasaran dan
menunjukan produk-produk dengan kualitas yang lebih baik lagi agar bisa menguasai
pasar internasional, selain itu PT. Bumi Sari lestari juga harus menjalin hubungan
yang baik dengan buyer dan menjaga komunikasi dengan supplier dengan baik agar
lebih mudah untuk menambah produk, menambah keuntungan dan kepuasan buyer.

6
4. Strategi WT

Dengan demikian kelemahan PT. Bumi Sari Lestari menjadi suatu kekuatan baru
untuk tetap berkembang dan suatu ancaman hanya merupakan resiko yang tidak lepas
dari bisnis, yang mungkin dari ancaman tersebut dapat diperoleh ide-ide baru untuk
bisnis ini.
DAFTAR PUSTAKA

Darma, K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta:Trans informasi.


Alfred, D. Chandler, Jr .1962. Strategy and Structure: Chapters in The History of The
industrial Enterprise. Cambridge Mass: MIT Press
Anonymousb, 2012. Manfaat dan kandungan peterseli.
"http://suakailmu.blogspot.com/2012/12/peterseli-salah-satu-tanaman-obat.html". Diakses
pada 10 Desember 2016.
Anonymousc,2012. Kandungan Peterseli."http://www.artikelkesehatan99.com/6-manfaat-
peterseli-bagi-kesehatan-tubuh/". Diakses pada tanggal 10 Desember 2016.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.
Baldwin, 2005. Pengantar Ekonomi Industri: Pendekatan Struktur, Prilaku dan Kinerja
Pasar, BPFE, Anggota IKAPI, Yogyakarta
Berry, W.L., Bozarth, C., Hill, T.J., Klompmaker,J.E., 1991, “Factory Focus:
SegmentingMarkets From an Operations Perspective“,Journal of Operations Management
Vol.10No.3, pp. 363–387.
Carr, A.S., Pearson, J.N., 2002, “The Impact of Purchasing and Supplier Involvement on
Strategic Purchasing and its Impact on Firm’s Performance”, pp.1032–1053.
Chen, I.J., Paulraj, A., 2004, “Towards of Theory of Supply Chain Management: the
Construct and Measurement”, Journal of Operations Management Vol.22, pp. 119-
150.
David, R. Freid, 2009. Manajemen Strategi Konsep. Salemba empat, Jakarta.
Ellram, L.M., Carr, A.S., 1994, “Strategic Purchasing: a History and Review of the
Literature”,International Journal of Physical Distribution and Materials
Management Vol. 30 No.2, pp.10–18.
Gardjito, Murdijati, Agnes Murdiati dan Nur Aini. 2006. Mikroenkapsulasi β-Karoten
Buah Labu Kuning dengan Enkapsulan Whey dan Karbohidrat. Jurnal Teknologi
Pertanian 2 (I): 13-18. Universitas Jendral Sudirman Press. Purwokerto.
Guillen, G., Badell, M., Puigjaner, L., 2007, “A Holistic Framework for Short-Term Supply
Chain Management Integrating Production and Corporate Financial Planning”, Interna-tional
Journal Production Economics
Gunasoraya. 2011. Penentuan Umur Simpan Produk Terkemas.
http:// gunasoraya.blogspot.com/2011/01/alpukat-persea-americana.html.
Herbst, S.T. 2001. The New Food Lover's Companion: Comprehensive Definitions of Nearly
6,000 Food, Drink, and Culinary Terms. In : Herbst, S. T. Barron's Cooking Guide. New
York: Barron's Educational Series.
Holland, D., and Kumar, S., 1995, “Getting past of Obstacles for Successful
Reengineering”,Business Horizon, May/June, pp.79-85.
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Strategic Manajemen, Edition 5. 1996.
Addision-Wesley Publishing Company Inc.
Ito, T., Salleh, M.R., 2000, “A Blackboard Based Negotiation for Collaborative Supply Chain
System”, Journal of Material Processing Technology Vol.107 pp.398-403.

7
8

You might also like