0% found this document useful (0 votes)
57 views11 pages

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Pt. Randugarut Plastic Indonesia)

This study aims to examine the influence of motivation on employee performance at PT. Randugarut Plastic Indonesia, with organizational culture as a moderating variable. The sample for this study consisted of all 80 production employees at the company. The results of the multiple linear regression analysis showed that motivation influences employee performance at PT. Randugarut Plastic Indonesia. The interaction between motivation and employee performance was also moderated by organizational culture, such that motivation had a greater influence on performance when organizational culture was taken into account. The study recommends that the company improve employee motivation and pay attention to employee welfare in the workplace to enhance performance.

Uploaded by

seratambunan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
57 views11 pages

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Pt. Randugarut Plastic Indonesia)

This study aims to examine the influence of motivation on employee performance at PT. Randugarut Plastic Indonesia, with organizational culture as a moderating variable. The sample for this study consisted of all 80 production employees at the company. The results of the multiple linear regression analysis showed that motivation influences employee performance at PT. Randugarut Plastic Indonesia. The interaction between motivation and employee performance was also moderated by organizational culture, such that motivation had a greater influence on performance when organizational culture was taken into account. The study recommends that the company improve employee motivation and pay attention to employee welfare in the workplace to enhance performance.

Uploaded by

seratambunan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153 – 164

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN


BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(STUDI PADA PT. RANDUGARUT PLASTIC INDONESIA)

Pitra Yusuf Aditya*, Rini Nugraheni1

[email protected]
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239

Received 1 October 2014


Received in revised form 1 November 2014
Accepted 1 December 2014

ABSTRACT
This experience aims to detect motivation influence towards employee performance with
organization culture as variable moderating (case study pt. randugarut plastic indonesia.
sample that chosen to use census method or population watchfulness, where entire
population members that be all production part employees at pt. randugarut plastic
indonesia is taken as watchfulness sample or respondent. this sample election threatens
in opinion suharsini arikunto (2002) that when does population total less than 100 better
taken all as watchfulness sample so that got sample 80 respondents.
This experience method uses multiple linear regression test with a few data analysis
method which is validity test, reliability test, normality test, multikoleniarity test,
heterokedastisitas test. multiple linear regression test, simultaneous test, determination
coefficient test, and test t (hypothesis test).
Testing result by using multiple linear regression shows the influential of motivation
towards employee performance in PT. Randugarut Plastic Indonesia.The interaction
between motivation towards employee performance with organization culture as variable
moderating shows that motivation influenced employee performance. By those finding the
recommendation for company are increasing employee motivation, paying attention for
employee safe taste in work, or company can give team cooperation in work, give free
employee innovates in work in PT. Randugarut Plastic Indonesia.

Keyword: motivation, organization culture, and employee performance

antara beberapa unit bagian


PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap (komponen). Oleh karena itu, baik
perusahaan memiliki suatu sistem yang buruknya profil perusahaan tergantung
terdiri dari komponen-komponen. kepada kinerja mekanistiknya. Salah
Komponen tersebut selalu berkaitan satu permasalahan yang sangat krusial
antara yang satu dengan yang lainnya dalam mekanisme perusahaan adalah
walaupun komponen tersebut memiliki masalah karyawan dan kinerjanya.
kedudukan dan fungsi tersendiri. Konsep Banyak kajian yang menyoroti kinerja
ini memberikan pengertian bahwa karyawan menunjukkan bahwa masalah-
mekanisme kerja suatu perusahaan maslah yang terkait dengan kinerja perlu
berjalan dengan kesatuan hubungan mendapatkan perhatian serius.
Pentingnya pengorganisasian kinerja
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

karyawan didasari oleh teori, karyawan mempengaruhinya untuk bekerja sesuai


(pimpinan atau bawahan) mempunyai dengan yang diinginkan organisasi.
kekuatan-kekuatan yang senantiasa (Handoko, 2008).
melahirkan konsekuensi-konsekuensi Budaya Organisasi sendiri
behavioral (tingkah laku). Teori ini memiliki dua komponen, yang pertama
dengan jelas memposisikan karyawan adalah keyakinan yang menjadi nilai
sebagai jantung perusahaan, dimana filosofis organisasi (Guiding beliefs) dan
seluruh kegiatan karyawan dipandang keyakinan operasional yang dijalankan
sebagai faktor penentu bagi tercapainya (Daily beliefs). Guiding beliefs adalah
tujuan perusahaan. (Choirul Basor, seperangkat nilai yang diharapkan dapat
2007). menjadi panduan bagi suatu organisasi
Perkembangan usaha dan didalam meraih adaptasi eksternal dan
organisasi perusahaan akan sangat memperoleh integrasi internal,
tergantung pada produktivitas karyawan sedangkan Daily beliefs adalah
yang ada dalam perusahaan. Dengan seperangkat nilai yang dipraktekkan di
pengaturan sumber daya manusia yang dalam kehidupan keseharian organisasi
profesional, diharapkan karyawan dan yang akan menjadi karakter dari
bekerja secara produktif. Pengelolaan suatu organisasi. (Himawan dan
karyawan secara profesional ini harus Achmad Sobirin, 2005).
dimulai sejak perekrutan, penyeleksian, Penelitian mengenai kinerja
pengklasifikasian, penempatan karyawan telah banyak dikaji, salah
karyawan sesuai dengan keahliannya satunya adalah Armanu Thoyib (2005)
sampai dengan pengembangan dengan judul “Hubungan
kariernya. Tidaklah wajar jika banyak Kepemimpinan, Budaya, Strategi, Dan
karyawan yang secara potensial Kinerja” memperoleh hasil bahwa
seharusnya berprestasi tidak dapat kepemimpinan, budaya oraganisasi, dan
menunjukkan produktivitasnya yang strategi berpengaruh terhadap kinerja
tinggi hanya karena kesalahan karyawan. Rifai Muhammad (2009)
pengelolaan yang menjadikan dalam penelitiannya menyatakan bahwa
karyawantidak mendapatkan suatu terdapat hubungan antara gaya
kesempatan dalam menunjukkan kinerja kepemimpinan, budaya organisasi,
mereka. Perusahaan akan mengalami motivasi berprestasi, dan komitmen pada
kerugian jika banyak karyawan organisasi dengan kinerja.
perusahaan yang berpotensi tidak Salah satu perusahaan yang
mampu bekerja secara produktif. Oleh sedang manghadapi permasalahan
karena itu, pemberian motivasi dan terhadap kinerja karyawan adalah PT.
pengelolaan karyawan secara Randugarut Plastic Indonesia yang
profesional merupakan modal utama berlokasi di Jl. Raya Randugarut KM.
yang perlu mendapat perhatian secara 12,9 Semarang. PT. Randugarut Plastic
terus-menerus dari pimpinan Indonesia merupakan perusahaan yang
perusahaan. (Choirul Basor,2007). memproduksi plastic, mengolah bahan
Motivasi merupakan mentah plastic seperti HPDE, HDPP,
kegiatan yang mengakibatkan, pilet dan pewarna menjadi plastic
menyalurkan, dan memelihara perilaku garbage dan kantong plastic. PT.
manusia. Motivasi ini merupakan Randugarut Plastic Indonesia
subyek yang penting bagi manajer, memperkerjakan karyawan produksi
karena menurut definisi manajer harus Making Film sebanyak 80 orang dengan
bekerja dengan dan melalui orang lain. jam kerja 24 jam yang dibagi menjadi 3
Manajer perlu memahami orang-orang shift. setiap shift bekerja 25 karyawan.
berperilaku tertentu agar dapat Berikut laporan pembelian bahan baku
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

PT. Randugarut Plastic Indonesia 2011:


selama periode Juli 2011 –September

Tabel. 1
Laporan pembelian bahan baku periode Juli 2011 – September 2011
(dalam unit)
Jumlah yang bahan baku
Bulan Keterangan
yang dibeli
Juli 23.075 Ok/baik
Agustus 22.060 Ok/baik
September 22.500 Ok/baik
Sumber: PT. Randugarut Plastic Indonesia, 2011

Sedangkan dari hasil pengolahan bahan mentah berupa HPDE, HDPP, pilet dan
pewarna menghasilkan beberapa SPEK. Berikut adalah laporan bahan SPEK.

Tabel. 2
Laporan hasil produksi Film Making periode Juli 2011 – Oktober 2011
(dalam unit)
Bulan
Nama SPEK
Juli Agustus September Oktober
BAG ON ROLL 1.750 1.733 1.507 1.377
BAG PUTIH AXE II 1.928 1.767 1.753 1.601
HDPE PUTIH 1.256 1.222 1.201 1.115
HDPE RED JUMBO 2.548 2.425 2.221 2.005
LLDPE BAG 16X28 5.345 5.654 5.163 5.122
TRIMTAS BAG 4.564 4.542 4.212 4.201
PLASTIC TEMPE 3.456 3.254 3.211 3.111
SP FIRM I 8.564 8.265 8.124 8.112
LLDPE BAG 15X50 5.456 5.321 5.124 5.101
HDPE PUTIH JUMBO 2.123 2.123 2.021 1.954
Sumber: PT. Randugarut Plastic Indonesia, 2011

Dari laporan produksi diatas akan terus dilakukan untuk persediaan


dapat diketahui bahwa hasil produksi dalam rangka memenuhi permintaan
selama periode Juli 2011 sampai dengan pasar, terlebih jika ada pesanan khusus.
Oktober 2011 mengalami penurunan. Dari proyeksi beberapa bulan hasil
Jika dilihat dari laporan pembelian produksi kian turun, sedangkan PT.
bahan baku, dapat diketahui bahwa Randugarut Plastic Indonesia akan terus
pembelian bahan baku yang dilakukan berproduksi. Hal ini mengindikasikan
oleh PT. Randugarut Plastic Indonesia terjadinya penurunan kinerja karyawan
selama periode Juli 2011 sampai dengan bagian produksi pada PT. Randugarut
September 2011 stabil. Hal ini Plastic Indonesia.
menunjukkan bahwa tidak terjadi Tujuan dari penelitian ini
permasalahan dalam medapatkan bahan adalah sebagai berikut, untuk
baku. Tetapi jika dibandingkan dengan menganalisis pengaruh Motivasi
hasil produksi yang dihasilkan justru terhadap Kinerja Karyawan, untuk
semakin turun. PT. Randugarut Plastic menganalisis pengaruh Motivasi
Indonesia melakukan produksi untuk terhadap Kinerja Karyawan dengan
memenuhi permintaan barang melalui Budaya Organisasi sebagai variabel
pesanan regular dan pesanan khusus. moderating.
Baik ada pesanan atau tidak, produksi
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

KERANGKA PEMIKIRAN yang sama-sama mempengaruhi tugas


TEORITIS DAN PERUMUSAN seseorang. Kombinasi insentive intrinsik
HIPOTESIS dan ekstrinsik merupakan kesepakatan
Kinerja Karyawan merupakan yang ditetapkan dan berhubungan
kesediaan seseorang untuk melakukan dengan psikologi seseorang (Koesmono,
suatu kegiatan dengan sempurna sesuai 2005).
tanggung jawabnya dengan hasil seperti Dari penjabaran diatas, dapat
apa yang sudah ditentukan sebelumnya, disimpulkan terdapat hubungan antara
Setyasih dkk (2009) menyatakan motivasi dengan kinerja karyawan.
seseorang akan mampu melaksanakan dengan demikian, maka hipotesis
tugas-tugasnya dengan baik atau pertama dalam penelitian ini adalah
kinerjanya menjadi tinggi apabila orang H1 = Motivasi berpengaruh
tersebut mempunyai peluang, terhadap kinerja karyawan.
kemampuan, dan motivasi kerja yang Budaya Organisasi & Kinerja
tinggi. Dengan demikian, motivasi Karyawan
mempunyai peranan terhadap kinerja. Budaya organisasi itu
Motivasi dan kinerja tidak akan terlepas merupakan suatu sistem nilai yang
dari kepuasan kerja. Kepuasan Kerja dipegang dan dilakukan oleh anggota
dapat diperoleh apabila dalam bekerja organisasi, sehingga hal yang
seorang pegawai dapat terpenuhi sedemikian tersebut bisa membedakan
keinginan dan harapan-harapannya organisasi tersebut dengan organisasi
untuk memenuhi kebutuhannya. lainnya.
(Setyaningsih dkk, 2009). Thoyib (2005) menyatakan
Motivasi & Kinerja Karyawan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh
Motivasi adalah proses sebagai terhadap Kinerja Karyawan. Dari
langkah awal seseorang melakukan penjabaran tersebut menunjukkan bahwa
tindakan akibat kekurangan secara fisik ada hubungan antara Budaya Organisasi
dan psikis atau dengan kata lain adalah terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian
suatu dorongan yang ditunjukan untuk yang dilakukan oleh Usman (2008)
memenuhi tujuan tertentu. (Luthans, menyatakan bahwa Budaya Organisasi
2006). berpengaruh terhadap Motivasi.
Dalam penelitiannya Herpen et al. Berdasarkan uraian diatas, dapat
(2002) memperoleh hasil bahwa disimpulkan bahwa ada keterkaitan
motivasi seseorang berupa intrinsik dan antara Motivasi, Budaya organisasi dan
ekstrinsik Sedangkan Gacther and falk Kinerja Karyawan. Dengan demikian,
(2000), Kinman and Russel (2001); maka hipotesis kedua dalam penelitian
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu ini adalah:

Kerangka Pemikiran

Motivasi
(X1) Kinerja
Karyawan (Y)

Budaya Organisasi
(X2)

Sumber: Koesmono (2005), Thoyib (2005), Usman (2008) yang dikembangkan untuk penelitian ini
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153 – 164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

METODE PENELITIAN baik diambil semua sebagai sampel


Jenis dan Sumber Data penelitian.
Jenis Data Alat dan Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer Data dikumpulkan dengan
Data primer merupakan sumber metode survei menggunakan angket atau
data penelitian yang diperoleh kuesioner. Kuesioner adalah daftar
secara langsung dari sumber pertanyaan tertulis yang digunakan
aslinya. untuk memperoleh informasi dari
b. Data Sekunder responden. Dengan kuesioner ini
Data sekunder merupakan sumber diharapkan responden mudah
data penelitian yang diperoleh memberikan jawaban dan membutuhkan
secara tidak langsung dari sumber waktu yang singkat untuk menjawabnya.
aslinya (melalui media perantara). Pengumpulan data dilakukan dengan
Sumber Data datang secara langsung PT. Randugarut
Sumber data yang digunakan Plastic Indonesia dan melakukan
dalam penelitian ini adalah data primer penyebaran kuesioner pada para
yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan bagian produksi untuk
sumber dimana penelitian dilakukan memperoleh data yang diperlukan dalam
secara langsung. Dalam penelitian ini penelitian ini. Kuesioner berupa
data primer diperoleh melalui jawaban pernyataaan yang akan diisi oleh
kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu karyawan bagian
responden. produksi PT. Randugarut Plastic
Teknik Pengambilan Sampel Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini Teknik Analisis Data
adalah karyawan bagian produksi di PT. Data dianalisis dengan
Randugarut Plastic Indonesia yang menggunakan program SPSS Versi 16
berjumlah 80 orang. Penentuan sampel
dalam penelitian ini menggunakan HASIL PENELITIAN DAN
penelitian sensus atau penelitian PEMBAHASAN
populasi, dimana seluruh anggota Analisis Regresi Linier Pengaruh
populasi yang merupakan semua Motivasi Terhadap Kinerja
karyawan bagian produksi di PT. Karyawan
Randugarut Plastic Indonesia diambil Model regresi pertama dalam
sebagai sampel penelitian atau penelitian ini bertujuan untuk
responden. menganalisis seberapa pengaruh variabel
Suharsini Arikunto (2002) apabila Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.
jumlah populasi kurang dari 100 lebih Berikut adalah hasil analisis linier
sederahan dengan menggunakan SPSS
16:

Tabel. 3
Hasil Uji Linier Barganda
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 13.216 1.270 10.407 .000
Motivasi .341 .071 .481 4.841 .000
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 13.216 1.270 10.407 .000
Motivasi .341 .071 .481 4.841 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari hasil analisis dengan program SPSS versi 16 tersebut, maka dapat diketahui
persamaan regresi dari model pertama dalam penelitian ini. Adapaun persamaan regresi
linier yang terbentuk adalah:

Y = 0,481Motivasi

Persamaan regresi linier tersebut kerja karyawan lebih ditingkatkan,


di atas menunjukkan bahwa nilai seperti, sedangkan variabel yang lain
koefisien variabel Motivasi sebesar adalah tetap (konstan), maka kinerja
0,481 mempunyai arti jika motivasi karyawan juga akan meningkat.
Analisis Regresi Linier Pengaruh menganalisis seberapa pengaruh variabel
Motivasi Terhadap Kinerja Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.
Karyawan Dengan Budaya Organisasi Berikut adalah hasil analisis linier
Sebagai Moderating sederahan dengan menggunakan SPSS
Model regresi kedua dalam 16:
penelitian ini bertujuan untuk

Tabel. 4
Hasil Uji Linier Barganda
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Budaya Organisasi
Sebagai Moderating
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.269 1.371 4.573 .000
Motivasi .166 .060 .234 2.784 .007
Motivasi_Budaya
.553 .076 .612 7.278 .000
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013
Dari hasil analisis dengan program SPSS versi 16 tersebut, maka dapat diketahui
persamaan regresi dari penelitian ini. Adapaun persamaan regresi linier yang terbentuk
adalah:

Y = 0,234Motivasi + 0,612Motivasi_Budaya Organisasi

Dari persamaan regresi linier berganda motivasi kerja karyawan lebih


tersebut di atas menunjukkan bahwa : ditingkatkan, sedangkan variabel
a. Nilai koefisien variabel Motivasi yang lain adalah tetap (konstan),
sebesar 0,234 mempunyai arti jika maka kinerja karyawan juga akan
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

meningkat. Koefisien Determinasi


b. Nilai koefisien variabel moderasi Pengaruh Motivasi Terhadap
Motivasi dan Budaya Organisasi Kinerja Karyawan
sebesar 0,612 mempunyai arti Koefisien determinasi
adanya interaksi antara Motivasi dan model regresi pertama digunakan
Budaya Organisasi sedangkan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel yang lain adalah tetap atau seberapa besar variabel
(konstan), maka kinerja karyawan Motivasi mampu menjelaskan
juga akan meningkat. terhadap variable Kinerja Karyawan,
Koefisien Determinasi dimana ditunjukkan dengan nilai
Koefisien Determinasi pada Adjusted R Square. Untuk
intinya adalah mengukur seberapa mengetahui seberapa besar Kinerja
jauh kemampuan model pada Karyawan mampu dijelaskan oleh
Variabel Bebas (X) dalam variabel Motivasi, maka berikut
menerangkan Variabel Terikat (Y), hasil pengujian yang dibantu dengan
(Ghozali, 2006) program SPSS 16 adalah :

Tabel. 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .481 .231 .221 3.36764
a. Predictors: (Constant), Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari tabel 5 diatas, angka Koefisien determinasi model regresi


koefisien determinasi (Adjusted R kedua digunakan untuk mengetahui
Square) sebesar 0,221. Hal ini berarti seberapa jauh atau seberapa besar
bahwa variabel Motivasi mempunyai variabel Motivasi, Budaya Organisasi
peranan 22,1% secara bersama-sama serta interaski antara Motivasi dan
untuk dapat menjelaskan atau Budaya Organisasi mampu menjelaskan
menerangkan variabel Kinerja terhadap variable Kinerja Karyawan,
Karyawan. Sedangkan sisanya sebesar dimana ditunjukkan dengan nilai
77,9% (100% - 55,6%) dijelaskan oleh Adjusted R Square. Untuk mengetahui
variabel lain yang mempengaruhi seberapa besar Kinerja Karyawan
Kinerja Karyawan. mampu dijelaskan oleh ketiga variabel
yaitu Motivasi, Budaya Organisasi, serta
Koefisien Determinasi Pengaruh interaski antara Motivasi dan Budaya
Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi maka berikut hasil pengujian
Karyawan Dengan Budaya Organisasi yang dibantu dengan program SPSS 16
Sebagai Moderating adalah :
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Tabel. 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Budaya Organisasi
Sebagai Moderating

b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .738 .544 .533 2.60887
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Budaya Organisasi, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013
kebebasan (df) adalah n-k-1 = 76 adalah
Dari tabel 6 diatas, angka koefisien 1,6652, Sehingga t-hitung > t-tabel, dan
determinasi (Adjusted R Square) sebesar nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.
0,533. Hal ini berarti bahwa variabel Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan
Motivasi, Budaya Organisasi serta bahwa pengujian tersebut menunjukkan
interaski antara Motivasi dan Budaya pengaruh yang signifikan antara
Organisasi mempunyai peranan 53,3% Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.
secara bersama-sama untuk dapat Penjelasan tersebut dapat diartikan
menjelaskan atau menerangkan variabel bahwa meningkatnya Motivasi dapat
Kinerja Karyawan. Sedangkan sisanya meningkatkan Kinerja Karyawan.
sebesar 46,7% (100% - 53,3%) Pengujian Hipotesis Pengaruh
dijelaskan oleh variabel lain yang Motivasi Terhadap Kinerja
mempengaruhi Kinerja Karyawan. Karyawan dengan Budaya Organisasi
Pengujian Hipotesis Sebagai Moderating
Uji hipotesis 1 sampai dengan 3 diuji Dari tabel 7, hasil perhitungan yang
dengan uji parameter individual (uji telah dilakukan, maka diperoleh t hitung
statistik t) yang bertujuan untuk untuk variable interaksi Motivasi
mengetahui besarnya pengaruh masing- Dengan Budaya Organisasi adalah
masing variabel independen secara sebesar 5,650 dengan hasil
parsial (individu) terhadap variabel signifikansinya 0,000 sedangkan melalui
dependen. Nilai dari uji t dilihat p-value level of significance (taraf signifikansi)
(pada kolom sig) pada masing-masing sebesar 0,05. Responden dalam
variabel independen. Jika nilai p-value penelitian ini sebanyak 80 orang, maka
lebih kecil dari level of signifikan 0,05. derajat kebebasan (df) adalah n-k-1 =
Hasil dari analisis adalah sebagai 76 adalah 1,6652, Sehingga t-hitung > t-
berikut: tabel, dan nilai probabilitas lebih kecil
Pengujian Hipotesis Pengaruh dari 0,05. Dengan demikian terdapat
Motivasi Terhadap Kinerja pengaruh yang signifikan antara
Karyawan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Dari tabel 6, Hasil perhitungan yang dengan Budaya Organisasi sebagai
telah dilakukan diperoleh nilai t hitung moderating. Dengan hasil tersebut dapat
untuk motivasi kerja adalah 4,841 disimpulkan bahwa pengujian tersebut
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan pengaruh yang signifikan
sedangkan melalui level of significance antara Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan dengan Budaya Organisasi
(taraf signifikansi) sebesar 0,05. sebagai moderating. Penjelasan tersebut
Responden dalam penelitian ini dapat diartikan bahwa meningkatnya
sebanyak 80 orang, maka derajat Motivasi dapat meningkatkan Kinerja
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Karyawan dengan Budaya organisasi Hernowo Narmodo dan M. Farid Wajdi


sebagai variable penguatnya. (2005) dengan Judul “Pengaruh
Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja
KESIMPULAN Pegawai Badan Kepegawaian Daerah
Hasil pengujian dengan menggunakan Kabupaten Wonogiri” memperoleh hasil
regresi linier berganda menunjukkan bahwa Motivasi dan Disiplin Kerja
bahwa Motivasi berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
kinerja Kinerja Karyawan pada pada Kepegawaian Daerah Kabupaten
PT.Randugarut Plastic Indonesia. Wonogiri.
Interaksi antara Motivasi terhadap Koesmono (2005) dengan judul
Kinerja Karyawan dengan Budaya “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Organisasi sebagai variabel moderating Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta
menunjukkan bahwa Motivasi Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor
berpengaruh terhadap kinerja Kinerja Industri Pengolahan Kayu Skala
Karyawan pada PT.Randugarut Plastic Menengah Di Jawa Timur” memperoleh
Indonesia dengan Budaya Organisasi hasil bahwa Budaya Organisasi
sebagai moderating. Penelitian ini berpengaruh terhadap Motivasi secara
memberikan rekomendasi bagi positif, Budaya organisasi berpengaruh
perusahaan untuk lebih meningkatkan terhadap Kepuasan kerja secara positif,
Motivasi Karyawan, manajeman perlu Motivasi berpengaruh terhadap
memperhatikan rasa aman karyawan Kepuasan kerja secara positif, Budaya
dalam bekerja. Seperti: Jaminan organisasi berpengaruh terhadap Kinerja
kesejahteraan keluarga, jaminan bantuan secara positif, Motivasi berpengaruh
kredit perumahan. Perusahaan dapat terhadap Kinerja secara postif, Kepuasan
memberikan kerja sama tim dalam kerja berpengaruh terhadap Kinerja
bekerja, memberikan karyawan bebas secara positif pada Karyawan Industri
berinovasi dalam berkarya pada Pengolahan Kayu Skala Menengah di
PT.Randugarut Plastic Indonesia. Jawa Timur.
Umedi Usman (2008) dengan judul Nayak, et al. (2011) dalam penelitian
“Pengaruh Budaya Organisasi Dan dengan judul “Organizational Culture
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan As Related To Motivation: A Study On
Kinerja Karyawan Pada Industri Rokok Steel Manufacturing Industries In India”
Di Jawa Timur” memperoleh hasil memperoleh hasil bahwa terdapat
bahwa Motivasi dan Budaya organisasi hubungan yang signifikan antara Budaya
mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Organisasi dengan Motivasi kerja
Karyawan dan Kepuasan Kerja karyawan pada perusahaan Baja di
Karyawan Pada Industri Rokok Di Jawa India.
Timur. Penurunan kinerja karyawan PT.
Setyaningsih dkk (2009) dengan judul Randugarut Plastic Indonesia pada
“Pengaruh Budaya Organisasi, bagian produksi, terbukti dari jumlah
Kepuasan Kerja, Dan Motivasi Terhadap pembelian bahan baku yang meningkat,
Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga tetapi hasil produksinya turun, sehingga
Kerja Kependudukan Dan Catatan Sipil banyak persediaan bahan baku yang
Kota Jambi” memperoleh hasil bahwa menumpuk di gudang persediaan bahan
Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, baku hal ini mengindikasikan kinerja
dan Motivasi mempunyai pengaruh karyawan yang menurun. Berdasarkan
terhadap Kinerja pegawai pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Motivasi berpengaruh signifikan
Jambi. terhadap Kinerja Karyawan, dan
Motivasi berpengaruh signifikan
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

terhadap Kinerja Karyawan dengan motivasi mereka dalam bekerja adalah


Budaya Organisasi sebagai moderating, untuk memnuhi kebutuhan pokok
dari pertanyaan terbuka yang diperoleh mereka. Mengawasi dan
dari responden , maka saran yang bisa mengkondisikan agar hubungan
disampaikan dalam penelitian ini : kekerabatan antar karyawan, maupun
Untuk lebih meningkatkan Motivasi pihak manajemen perusahaan dengan
Karyawan, maka manajeman perlu karyawan dalam bekerja selalu dalam
memperhatikan kesejahteraan karyawan kondisi baik , karena dari hasil
terutama mengenai kontribusi , karena pertanyaan terbuka sebagian besar
berdasarkan hasil jawaban responden responden menjawab hubungan antar
pada pertanyaan terbuka sebagian besar karyawan sangat baik
responden menyatakan yang menjadi

REFERENSI
Armanu Thoyib. 2005. Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi,dan Kinerja:
Pendekatan Konsep. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, vol. 7, no. 1, maret
2005: 60- 73
Choirul Bashor. 2007. Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan PT. Semen
Gresik, Tuban dengan Variabel moderator etos kerja Spiritual. Jurnal
Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, Volume 5. Nomor 3.
Gachter, Simon and Falk, Armin, 2000, Work Motivation, Institutions and Performance,
The Participants of the first Asian Conference on Eperimental Business Research
at the Hongkong University of Science and Tehnology, Working Paper pp 1-18

Herpen, Marco; Praag, Mirjan and Cools, Kees, 2002, The Effects of Performance
Measurement and Compensation on Motivation and Emperical Study, Conference
of The Performance Measurement Association in Boston pp. 1-34
H. Teman Koesmono. 2005, “Pengaruh Budaya Organisasi, Terhadap Motivasi dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan
Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Vol. 7 No. 2
Himawan dan Achmad Sobirin. 2005. Budaya Organisasi Serta Implikasinya Terhadap
Strategi dan Kinerja: Studi Kualitatif Pada AMIK KARTIKA YANI Yogyakarta.
Kajian Bisnis dan Manajemen ISSN: 1410 – 9018
Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
ketiga. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Kinman, Gail and Kinman, Russell, 2001, The role of Motivation to Learn in
Management Education. Journal of Workplace Learning, Vol 3 No. 4 pp.132-
149.
Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior, Ninth Edition. Singapore:McGraw-Hill
International Editions
Muhammad Rifa’i. 2009. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi,
Motivasi Berprestasi, dan Komitmen pada Organisasi, dengan Kinerja Dosen
Pada Universitas dalam Pesantren di Jawa Timur. Disertasi Program Psca Sarjana
UM (tidak Dipublikasikan)
Nayak Bandana, Madhusmita Padhi, Anil K Barik, Anuja Mohanty, Sunil Pradhan. 2011.
Organizational Culture As Related To Motivation: A Study On Steel
Manufacturing Industries In India. Ouropean Journal Of Social Sciences Vol 26
No. 3 (2011), pp 323-334
Aditya&Nugraheni/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Desember 153-164
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Narmondo, Hernowo. 2006. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri.

Setyaningsih, dkk. 2009. Pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan motivasi
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan
Sipil kota Jambi. Jurnal Manajemen Bisnis & Publik. Vol.1, No.1. April 2007,
hlm 17-30.
Suharsini Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi kedua.
Yogyakarta: BPFE
Usman, Umedi. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja Karyawan Industri Rokok di Jawa Timur. Jurnal Aplikasi
Manajemen Volume. 7 No. 3 Agustus 2009

You might also like