0% found this document useful (0 votes)
212 views8 pages

Analisis Unsur Intrinsik Dan Nilai Moral Dalam Cerpen "Wanita Berwajah Penyok" Karya Ratih Kumala

This document provides a summary and analysis of the short story "Woman with a Dent Face" by Ratih Kumala. It discusses: 1) The intrinsic elements of the story, including its theme of loneliness and isolation of a girl who is chained by her family, its setting in a small hut near a graveyard, its plot following the girl's solitary life, and its characterization of the ostracized woman. 2) The moral values contained in the story, such as not doing things prohibited by religion, not mocking or discriminating against others, patience, sincerity, and loyalty. 3) The research method used was qualitative descriptive analysis to intensively read the story, analyze

Uploaded by

Arya Fitrah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
212 views8 pages

Analisis Unsur Intrinsik Dan Nilai Moral Dalam Cerpen "Wanita Berwajah Penyok" Karya Ratih Kumala

This document provides a summary and analysis of the short story "Woman with a Dent Face" by Ratih Kumala. It discusses: 1) The intrinsic elements of the story, including its theme of loneliness and isolation of a girl who is chained by her family, its setting in a small hut near a graveyard, its plot following the girl's solitary life, and its characterization of the ostracized woman. 2) The moral values contained in the story, such as not doing things prohibited by religion, not mocking or discriminating against others, patience, sincerity, and loyalty. 3) The research method used was qualitative descriptive analysis to intensively read the story, analyze

Uploaded by

Arya Fitrah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Volume 3 Nomor 1, Januari 2020

P – ISSN 2614-624X
E – ISSN 2614-6231

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN


“WANITA BERWAJAH PENYOK” KARYA RATIH KUMALA

Erlin Puspitasari Prasetyo

IKIP Siliwangi

[email protected]

Abstract
Ratih Kumala is a short story writer and novel who studies at Sebelas Maret University in the Faculty
of English Literature, although his name is foreign, Ratih Kumala represented Indonesia at the 2019
Beijing International Book Fair (BIBF) which is the largest book exhibition in Asia. Researchers
chose a short story titled "Woman with a dent face" by Ratih Kumala, which was very interesting to
discuss, because the contents of the short story often happened to people. Various aspects of life that
many children become victims of the sins of both parents, about a woman who is ostracized by the
community and unwanted by both parents, lives alone in a small hut with a hand and foot in pasung,
living the days with loneliness. This study aims to analyze the intrinsic elements and moral values in
the short story "Woman with a Dent Face" by Ratih Kumala, while the interinsic elements are, theme,
setting, plot, characterization, point of view, and mandate. The moral values contained in these short
stories include, do not do things that are prohibited by religion, do not make fun of and discriminate
between humans, patience, sincerity, and loyalty. The analysis of this research uses descriptive
qualitative research methods. Steps to collect data in the short story "Woman with a Dent" by Ratih
Kumala by (1) reading short stories intensively, then (2) analyzing intrinsic elements and their
descriptions and (3) presenting data.
Keywords: Intrinsic Element, Short Story, Wanita Berwajah penyok

Abstrak
Ratih kumala merupakan seorang penulis cerpen dan novel yang mengeyam pendidikan di
Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra Inggris, meskipun namanya asing didengar tetapi Ratih
Kumala pernah mewakili Indonesia pada acara Beijing Internasional Book Fair (BIBF) 2019 yang
merupakan pameran buku terbesar di Asia. Peneliti memilih cerpen berjudul “Wanita Berwajah
penyok” hasil karya Ratih Kumala yang sangat menarik untuk di bahas, karena isi dari cerpen tersebut
sering terjadi pada halayak masyarakat. Berbagai aspek kehidupan yang banyak menjadikan anak
sebagai korban dari perbuatan dosa kedua orang tuanya, tentang seorang wanita yang dikucilkan oleh
masyarakat dan tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya, hidup sebatang kara disebuah gubuk kecil
dengan keadaan tangan dan kaki yang di pasung, menjalani hari-hari dengan rasa kesepian. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dan nilai moral pada cerpen “Wanita Berwajah
Penyok” karya Ratih Kumala, adapun unsur intrinsik tersebut yaitu, tema, latar, alur, penokohan,
sudut pandang, dan amanat. Nilai moral yang terkandung pada cerpen tersebut diantaranya, jangan
melakukan hal yang dilarang oleh agama, jangan mengolok-olok dan membeda-bedakan manusia,
sabar, ikhlas, dan kesetiaan. Analisis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Langkah mengumpulkan data dalam Cerpen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih
Kumala dengan cara (1) membaca cerpen secara intensif, lalu (2) menganalisis unsur intrinsik beserta
deskripsinya dan (3) menyajikan data.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Cerpen, Wanita Berwajah Penyok.

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA | 91
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020

PENDAHULUAN
Sastra merupakan salah satu jenis karangan yang bersifat imajinatif, dengan pemikiran
penulis yang kreatif sesuai dengan kondisi hati atau pengalaman penulis. Dalam artian sastra
yaitu curahan hati seorang penulis kedalam sebuah tulisan yang indah dan dapat menarik
minat pembaca. Cerpen termasuk kedalam karya sastra prosa. Menurut (Nugraha et al., 2019)
Karya sastra merupakan gambaran realita kehidupan yang digunakan sebagai alat untuk
mengekspresikan imajinasi dan pemikiran yang ada di sekelilingnya. Cara mengekspresikan
atau menuangkan ide pemikiran atau gagasan tersebut dengan cara menulis. Menulis sesuai
dengan apa yang diinginkan, dengan imajinasi penulis yang dapat membuat penulis
bersemangat dan terampil dalam menulis. Menulis tanpa paksaan juga dapat membuat
menulis mengembangkan ide gagasannya kedalam tulisan tanpa takut salah, yang terpenting
dapat menarik minat orang lain untuk membacanya. Menulis dengan sepenuh hari
berdasarkan curahan isi hati akan membuat tulisan lebih bermakna.

Menurut Sensialiana (2019) Menulis merupakan kreativitas dan kepercayaan diri. Sesuai
dengan pendapat (Dalman, 2015) Menulis adalah suatau proses kreatif menuangkan gagasan
dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan atau menghibur.
Cerpen atau lebih sering disebut dengan cerita pendek merupakan salah satu bentuk prosa
naratif. Penulis menuangkan ide gagasan kedalam sebuah cerpen sebagai hobi ataupun
hiburan untuk pebaca. Cerpen relatif singkat dan cenderung langsung pada satu peristiwa
tanpa berbelit-belit pada hal yang lain. Banyak sekali orang-orang yang menulis cerpen
dengan gaya bahasanya sendiri, ada yang membuat karangan secara fiktif, ada juga yang
sesuai dengan kehidupan atau pengalaman pribadi si penulis.

Menurut Dewi & Sobari (2018) Menulis adalah suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi), suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu
cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana dengan
menggunakan bahasa tullis sebagai alat atau medianya. Adapun manfaat dari menulis yaitu
dengan menulis seseorang bisa mengenali dengan baik potensi dirinya sendiri, dan bisa
mengembangkan berbagai kosakata seta gagasan. Dengan menulis seseorang dapat menyerap
dan menguasai informasi yang berhubungan dengan masalah yang akan ditulis. Suhendi
(2019)

92 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
Menurut Abigail (2010) Cerita pendek adalah sebuah karya sastra di dalam ceritanya yang
tidak berbelit-belit dan terdapat satu konflik dan langsung terselesaikan saat itu juga. Latar
belakang masalah penulis memilih cerpen “Wanita Berwajah Penyok” karya Ratih Kumala
karena cerpen tersebut belum banyak orang yang menganalisis, isi dalam cerpen tersebut
sangat sederhana tetapi bermakna sangat mendalam. Tidak adanya percakapan dalam cerita
tersebut membuat kesan pembaca saat membaca cerpen menjadi lebih hidup, seakan-akan
pembaca berada dalam cerpen tersebut. Kisah seorang wanita remaja yang mengalami
gangguan jiwa karena menjadi korban atas dosa orang tuanya. Sampai wanita tersebut di
pasung dan diasingkan di sebuah gubug tua di dekat pekuburan selama bertahun-tahun dan
hanya rembulan yang menjadi temannya selama ia berada di dalam gubug tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi peristiwa yang terkandung
dalam cerpen serta menganalisis unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “Wanita Berwajah
Penyok” karya Ratih Kumala, diantaranya yaitu tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang,
dan amanat, dan menganalisis nilai moral yang terkandung pada cerpen tersebut. Sesuai
dengan pendapat Sukirno (2016) Tujuan menulis yaitu untuk memberikan informasi kepada
orang lain atau pembaca, menceritakan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, mengisahkan
kejadian. Melukiskan tindak-tanduk manusia pada sebuah peristiwa yang menimbulkan daya
khayal/ imajinasi pembacanya. Menulis juga dapat menarik suatu makna baru dari luar apa
yang diuangkapkan secara tersurat.

METODE
Dalam penelitian pada cerpen Wanita Berwajah Penyok karya Ratih Kumala, penulis
menggunakan penelitian deskriftif kualitatif. Menurut Moleong (2018) Penelitian kualitatif
adalam penelitian yang menghasilkan prosedur analissi yang tidak menggunakan prosedur
analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya
membangun pandangan mereka yang di teliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata,
gambaran holistik dan rumit.

Menurut Moleong (2016), Deskriftif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa
yang sudah di teliti.

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA | 93
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN


Cerpen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih Kumala
Unsur Intrinsik Cerpen
1. Tema atau dasar cerita pada Cerpen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih Kumala
yaitu rasa kesepian dan kesendirian seorang gadis yang di pasung oleh keluarganya.
Buktinya pada kutipan berikut:

Seperti apakah hidup dalam sepi? tanyakan pertanyaan ini kepadanya. Maka, yakinlah
jika dia berkata-kata, dia akan melancarkan jawabannya

2. Latar atau sering disebut dengan tempat terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita, baik
itu latar waktu, tempat dan suasana.

Latar tempat yang terdapat pada cepen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih
Kumala adalah di gubuk kecil dan lingkungan pekuburan. Seperti pada kutipan berikut:

Dengan terpaksa keluarga wanita berwajah penyok akhirnya memutuskan untuk


memasung dirinya pada sebuah ruangan kecil yang tak bisa disebut manusiawi dekat
tanah pekuburan. Sejak itu, wanita berwajah penyok tinggal didalamnya. Bulan berganti
tahun, tanpa tahu itu malam atau siang

Latar waktu yang terdapat pada cepen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih Kumala
adalah pada pagi dan malam hari. Seperti pada kutipan berikut:

Paginya ia terbangun oleh segaris sinar yang masuk dari celah atap. Sinar kecil itu
jatuh ke kubangan air yang menggenang.

Pada malam yang biasanya kelam nan pekat, kini wanita berwajah penyok bisa
mendapat segaris cahaya dari celah lubang tadi. Kepalanya didongkakan ke atas, dia
bisa menihat rembulan

94 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
3. Alur terdiri dari tiga macam yaitu alur maju, mundur dan alur maju mundur. Alur dalam
cerpen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih Kumala adalah alur maju, seperti dalam
kutipan berikut:

Namun semakin hari bentuk wajah rembulan semakin sempit dan cekung. Menecil dan
terus mengecil hingga hanya menjadi sabit

Semakin hari sabit rembulan jadi kembali membulat walaupun wajahnya masih pasi

4. Penokohan merujuk pada karakter seseorang yang ada dalam sebuah cerita, tokoh
mempunyai peran penting dalam setiap cerita. Tokoh juga bisa mengembangkan sebuah
tema dalam cerita tersebut.

Wanita berwajah penyok dikucilkan karena menjadi korban anak gagal gugur
kandungan dari hasil hubungan tanpa status perkawinan orang tuanya, dan akhirnya
mengalami depresi, tetapi wanita berwajah penyok memiliki watak yang penyayang.
Seberti dalam kutipan berikut:

Tetapi suatu hari rembulan kembali menyabit dan seperti yang sudah-sudah, wanita
berwajah penyok tak pernah bosan menghiburnya dengan bahasanya sendiri sehingga
rembulan bulat penuh. Terus seperti itu.

Wanita berwajah penyok berpikir bahwa rembulan bahwa rembulan sedang menangis.
Maka dia ikut menangis pula, kesedihan mendalam sahabatnya, dan sekali lagi, dengan
bahasa yang hanya bisa dia mengerti, didinya berusaha nenbujuk bulan dan
menghiburnya

5. Sudut pandang pada Cerpen “Wanita Berwajah Penyok” Karya Ratih Kumala yaitu
orang ketiga, atau pengarang tidak terlibat langsung dalam cerpen tersebut.

6. Amanat atau pesan yang ingin disampaikan penulis pada Cerpen “Wanita Berwajah
Penyok” Karya Ratih Kumala dalam seluruh bagian cerita adalah:

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA | 95
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
Cerpen “Wanita Berwajah Penyok” karya Ratih Kumala mengajarkan tentang
pentingnya menjaga diri dan penjaga perasaan orang lain. Menjaga diri dari hawa nafsu
yang akan mencelakaan diri sendiri di kemudian hari. Menjaga perasaan orang lain,
meskipun ada orang yang dilahirkan diluar pernikahan, kita harus tetap menghargainya
dan menyayanginya karena anak hasil dari hubungan diluar pernikahan tidak tahu
apapun tentang itu, ia hanya menjadi korban atas kelalaian orang tuanya.

Analisis Nilai Moral


Permasalahann yang diangkat dalam cerpen Wanita berwajah Penyok karya Ratih kumala,
bagaimana cara menyikapi suatu kondisi masyarakat di sekeliling kita bagaimanapun kondisi
seseorang tersebut. nilai moral yang terkandung dalam cerpen “Wanita Berwajah Penyok”
Karya Ratih Kumala, diantaranya, jangan melakukan hal yang dilarang oleh agama,
jangan mengolok-olok dan membeda-bedakan manusia, sabar, ikhlas, dan kesetiaan.
Seperti yang diceritakan dalam cerpen, bahwa Wanita Berwajah Penyok adalah seorang anak
yang lahir pada hubungan gelap yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, hubungan yang
dilarang oleh agama dan akhirnya anak menjadi korban karena tidak diinginkan
keberadaannya. Akhirnya ketika anak itu tumbuh besar ia menjadi bahan olok-olokan anak-
anak yang lain dikampungnya dan pkirannya semakin tidak stabil. Kita sebagai manusia dan
masyarakat harus bisa menyikapi permasalahan tersebut menjadi lebih baik bukannya hanya
menambahnya menjadi semakin buruk.
Akhirnya Wanita Berwajah penyok dikurung di sebuah gubuk dekat pekuburan hanya sendiri
dan kesepian, tetapi ia menjlaninya dengan sabar dan ikhlas dengan rasa kesepiannya sampai
akhirnya ia menemukan sahabat yang setia menemaninya setiap malam tiba. Ia selalu
menunggu sabahatnya itu datang sampai akhirnya sab=habatnya itu tidak kembali datang,
dan pada akhirnya Wanita Berwajah Penyok kembali kepada sang pencipta.

SIMPULAN
Bernasarkan hasil analisis cerpen “Wanita Berwajah Penyok” kara Ratih Kumala, cerita
tersebut memiliki unsur intrinsik yang sangat sederhana. Dengan tema wanita yang begitu
kesepian sampai ia kehilangan akalnya. Latar tempat yang tidak banyak, selebihnya hanya di
dalam gubuk dekat pekuburan dan sering diceritakannya pada malam hari. Dengan alur maju
yang terus setiap harinya menceritakan kesedihan wanita berwajah penyok. Tokoh yang
sedikit dan sebagian besar menceritakan tentang tokoh utamanya yaitu wanita berwajah
penyok dengan watak yang sangat sabar dan begitu sangat menyayangi sahabatnya yaitu

96 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
bulanyang selalu menemaninya pada malam hari. Sudut pandang orang ketiga menjadikan
setiap embaca merasa berada dalam tokoh utama. Dan amanat yang sangat dalam untuk
saling menghargai dan melindungi sesama.

DAFTAR PUSTAKA
Abigail, M. (2010). Menulis. Jakarta: Renika Cipta.
Dalman, H. (2015). Keterampilan menulis. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Dewi, S. M., & Sobari, T. (2018). Pembelajaran menulis teks cerpen dengan menggunakan
metode pembelajaran berbasis masalah pada Siswa Kelas XI SMK Citra Pembaharuan.
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(6), 989–998.
Moleong, L. J. (2016). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Moleong, L. J. (2018). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nugraha, S., S, J. S., & Fauziya, D. S. (2019). Analisis unsur intrinsik dan nilai moral dalam
cerpen “mengapa orang gila membunuh ustaz?” Karya Faris Alfaisal Pada Surat Kabar
Republika Edisi 1 April 2018. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia), 2(1), 115–122.
Sensialiana, L., Andriani, S., & Sahmini, M. (2019). Pembelajaran menulis teks drama
menggunakan model jigsaw. 2(September), 783–792.
Suhendi, U., Gunawan, R., & Sobari, T. (2019). Upaya peningkatkan menulis teks eksposisi
menggunakan metode discovery pada kelas VIII SMP. Parole (Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2(2), 203–208.
Sukirno. (2016). Belajar cepat menulis kreatif berbasis kuantum. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA | 97
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 1, Januari 2020

98 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN “WANITA BERWAJAH PENYOK”
KARYA RATIH KUMALA

You might also like