JOSSAE (Journal of Sport Science and Education)
OPEN ACCESS
E-ISSN Online:2548-4699
http://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/index
http://dx.doi.org/10.26740/jossae.v5n1.p57-63
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Aktivitas
Fisik
Junian Cahyanto Wibawaa, Muhammad Zainul Arifinb, Lilik Herawatia,c*
aMaster Program of Sport Health Science, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
bInstitute of Health Science, Insan Cendekia Medika, Jombang, Indonesia
cDepartment of Physiology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Correspondence: [email protected]
Received: 2 Mei 2020 Accepted: 21 Mei 2020 Published: 27 Mei 2020
Abstract
The writing of this article aims to find out how the mechanism of vitamin C in reducing oxidative stress after
physical activity. The method used is a systematic literature review. The result showed that vitamin C can
inhibit oxidative stress after physical activity. Vitamin C is a water-soluble substance and it acts as chain-
breaking antioxidant. It scavenges free radicals and reactive oxygen species (ROS), which are produced during
metabolic process. Exercise can produce an imbalance between ROS and antioxidants, which leads to tissue
damage related to oxidative stress. Vitamin C also acts as a supporting factor in several enzymatic reactions in
the body and can increase components of the immune system. Because of the pivotal role of vitamin C in
reducing free radical levels, this review article presents a characteristics and functions of vitamin C as an
antioxidant to lessen the levels of free radicals which focused in exercise condition . It can be concluded that
supplementation of vitamin c after physical activity can inhibit oxidative stress.
Keywords: vitamin c; antioxidants; oxidative stress; exercise
Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme vitamin C dalam menurunkan stres
oksidatif setelah aktivitas fisik. Metode yang digunakan adalah sistematik literatur review. Hasil penelitian
menunjukan bahwa vitamin C dapat menghambat stres oksidatif setelah aktivitas fisik. Vitamin C adalah
antioksidan pemecah rantai radikal bebas yang larut dalam air. Vitamin C memulung radikal bebas dan spesies
oksigen reaktif (ROS), yang diproduksi selama metabolisme. Olahraga melibatkan metabolime penyediaan
energi, dapat menghasilkan ketidakseimbangan antara ROS dan antioksidan, yang menyebabkan kerusakan
jaringan terkait stres oksidatif. Vitamin C juga bertindak sebagai faktor pendamping dalam beberapa reaksi
enzimatik di dalam tubuh dan dapat meningkatkan komponen sistem imun. Mengingat peran penting vitamin
C dalam menurunkan kadar radikal bebas, artikel ini membahas karakteristik dan fungsi vitamin C sebagai
antioksidan untuk menurunkan kadar radikal bebas yang difokuskan pada kondisi latihan fisik. Dapat
disimpulkan bahwa suplementasi vitamin C setelah aktivitas fisik dapat menghambat terjadinya stress
oksidatif.
Kata kunci: vitamin c; antioksidan; stres oksidatif; latihan fisik
1. Pendahuluan
Aktivitas fisik berat diketahui memicu ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan
antioksidan yang ada didalam tubuh (Rusiani et al., 2020). Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 57
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
atau disebut juga latihan fisik dapat meningkatkan derajat kesehatan pada tubuh manusia. Selain para
atlet, setiap orang tidak dapat menghindari aktivitas fisik berat. Tentara, petani, dan kuli bangunan
merupakan contoh profesi yang sering melakukan aktivitas fisik berat. Nyeri otot dan kelelahan
merupakan efek nyata yang dirasakan apabila melakukan aktivitas fisik berat, bahkan dapat terjadi
kerusakan pada otot, sehingga dapat menurunkan prestasi pada atlet.
Radikal bebas dapat berasal dari luar tubuh, dapat juga terbentuk di dalam tubuh sebagai bagian dari
proses fisiologis seperti saat pembentukan energi di dalam mitokondria melalui fosforilasi oksidatif.
Sumber utama Reactive Oxygen Species (ROS) dari dalam tubuh adalah fosforilasi oksidatif akibat
melakukan aktivitas fisik maksimal (Arsana, 2016). Stres oksidatif memiliki peran dalam terjadinya
berbagai penyakit khususnya penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes melitus, aterosklerosis
yang merupakan penyebab penyakit jantung koroner ataupun gagal jantung (Berawi & Agverianti,
2017). Tubuh mempunyai sistem pertahanan tubuh salah satunya adalah antioksidan. Antioksidan
adalah molekul yang memiliki kemampuan untuk mengatasi efek radikal bebas. Peran antioksidan
adalah untuk menurunkan atau menghentikan reaksi berantai dengan menghilangkan radikal bebas
atau menghambat reaksi oksidasi lainnya (Elsayed & Azab, 2019). Antioksidan dapat berupa
antioksidan endogen, yang terdapat di dalam tubuh, dan antioksidan eksogen, yang berasal dari luar
tubuh, seperti dari makanan dan suplemen. Tubuh manusia juga dilengkapi oleh antioksidan
endogen enzimatik diantaranya adalah superoxide dismutase (SOD), glutathione peroxidase (GPX),
dan katalase (Parwata, 2016).
Vitamin C adalah vitamin yang paling umum digunakan sebagai antioksidan. Vitamin C mempunyai
nama lain yaitu asam askorbat adalah vitamin yang larut dalam air dan tersedia di beberapa sumber
makanan. Vitamin C dengan dosis yang tepat berfungsi sebagai antioksidan yang efektif dalam
menghambat radikal bebas. Vitamin C secara kimia mampu bereaksi dengan sebagian besar radikal
bebas dan oksidan yang ada didalam tubuh. Asupan harian yang direkomendasikan untuk wanita
dewasa adalah 75 mg dan untuk pria dewasa adalah 90 mg. Suplemen vitamin C disarankan diberikan
pasca melakukan aktivitas fisik berat sebagai perlindungan dan antioksidan terhadap stres oksidatif
(Yimcharoen et al., 2019).
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan merupakan systematic literature review dengan menggunakan data sekunder.
Data base artikel yang di gunakan yaitu sinta, sciencediretct.com, elsevier journal dan beberapa jurnal
nasional dan internasional dengan rentan tahun yang digunakan 5 tahun yang diterbitkan paling lama
tahun 2015.
3. Hasil Penelitian
Adapun hasil dari peneltian yang digunakan dalam system literature review ini menggunakan data
sekunder sebagai berikut:
Tabel 1. Review Hasil Penelitian
Author Sampel Protokol Test Hasil
(Ammar et al., 2020) 10 remaja laki-laki sehat Ergocycle Kadar MDA tertinggi
tidak terlatih yang dibagi terjadi pada kelompok
3 kelompok random, aerobik
kelompok perlakuan 1
(anaerobic test), kelompok
perlakuan 2 (aerobic test),
kelompok perlakuan 3
(kombinasi aerobic and
anaerobic test)
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 58
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
Author Sampel Protokol Test Hasil
(Algul et al., 2018) 10 Remaja laki-laki Ergocycle 30 menit Kadar MDA lebih tinggi
terlatih, dan 10 remaja pada remaja yang tidak
laki-laki tidak terlatih terlatih
(Ilyas et al., 2017) 5 Tikus jenis wistar laki- Animal Treadmill 20 Kadar MDA meningkat
laki pada kelompok menit, 5x seminggu pada kelompok
kontrol, dan 5 jenis tikus selama 8 minggu perlakuan dengan training
wistar laki-laki pada group
training group (kelompok
perlakuan)
(Yimcharoen et al., 9 wanita sehat kelompok Ergocycle 30 menit Kadar SOD meningkat
2019) perlakuan yang diberi pada kelompok
1000 mg vitamin C pemberian vitamin c
sebelum aktivitas fisik 1000 mg
dan dengan kelompok
kontrol 10 wanita sehat
yang diberikan plasebo
Rusiani et al. (2020) 30 hewan coba jenis tikus Animal Treadmill selama Kelompok suplementasi
jantan wistar dibagi 5 14 hari vitamin C dan E
kelompok yaitu kontrol, mengalami penurunan
perlakuan I adalah kadar MDA secara
aktivitas fisik maksimal, signifikan
perlakuan II adalah
aktivitas fisik maksimal
dan 1,8 mg vitamin C,
perlakuan III adalah
aktivitas fisik maksimal
dan 1,44 mg vitamin E,
dan perlakuan IV adalah
aktivitas fisik maksimal
dan 1,8 mg vitamin C +
1,44 mg vitamin E.
(Baltaci et al., 2017) 5 pria sehat pada Treadmill Kadar MDA menurun
kelompok perlakuan pada kelompok
yang diberikan intervensi pemberian vitamin C
vitamin C 300 mg satu
kali seminggu selama 4
minggu dan 5 pria
kelompok kontrol
4. Pembahasan
Aktivitas Fisik Meningkatkan Kadar Radikal Bebas
Stres oksidatif yang dipicu oleh olahraga terbukti dapat meningkatan Reaktif Oksigen Spesies (ROS).
Dalam hal ini, antioksidan endogen (antioksidan yang ada didalam tubuh) juga dapat diatur melalui
olahraga, yang merangsang secara akut terjadinya peradangan (He et al., 2016). Secara khusus tubuh
manusia tanpa beraktivitas atau pada saat istirahat, 1-3% dari respiratory electron transport pada
mitokondria menghasilkan ROS (Margaritelis et al., 2020). ROS dihasilkan selama fungsi seluler
normal dan merupakan bagian dari proses fisiologis alami semua makhluk hidup (Jiao et al., 2017).
Ketika kita sedang melakukan aktivitas fisik kebutuhan oksigen meningkat 20 kali lebih besar dari
pada saat istirahat. Hal ini membuat peningkatan proses metabolisme didalam tubuh, termasuk
peningkatan respiratory electron transport pada mitokondria. ROS dapat dihasilkan di mitokondria
melalui metabolisme oksidasi aerobik ketika tubuh sedang melakukan aktivitas fisik (Aritanoga et al.,
2019). Enzim nikotinamid adeninin denukleotida fosfat (NADPH) oksidase merupakan sumber
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 59
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
utama produksi ROS selama aktivitas kontraktil pada otot rangka seperti saat latihan fisik (Simioni et
al., 2018).
Stres oksidatif merupakan faktor pemicu pada banyak penyakit kronis dan inflamasi.
Ketidakseimbangan antara produksi ROS dan sistem antioksidan akan menyebabkan stres oksidatif.
ROS adalah molekul kecil turunan oksigen yang diproduksi sebagai zat antara dalam proses reaksi
oksidasi, seperti anion superoksida (O2−), radikal hidroksil (OH−), dan hidrogen peroksida (H2O2).
ROS memainkan peran penting dalam proses timbulnya sebuah penyakit yang diakibatkan oleh
akumulasi radikal bebas didalam tubuh. Ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi radikal
bebas dan antioksidan, atau radikal bebas lebih banyak, kompensasi sistem pertahanan yang ada di
dalam tubuh berusaha menghambat proses produksi radikal bebas dan mencegah terjadinya stres
oksidatif (Ziaadini et al., 2017).
Radikal bebas sebagai hasil dari konsumsi oksigen pada tingkat seluler, merupakan mediator utama
peroksidasi lipid. Radikal bebas memiliki satu atau bahkan lebih dari satu elektron bebas tidak
berpasangan. Radikal bebas ini sangat reaktif yang dapat merusak organisme molekul dan
menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel tubuh. Komponen sel tubuh, salah satunya
adalah lemak atau lipid. Lipid menyusun membran sel sehingga berstruktur lipid bilayer. Lipid rentan
terhadap oksidasi. Ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas, dimana radikal bebas
lebih banyak, dapat merusak struktur membran lipid bilayer, sehingga akan menyebabkan terjadinya
peroksidasi lipid (Rastegar Moghaddam Mansouri et al., 2018).
Sifat radikal bebas sebagai oksidan terletak pada kecenderungannya untuk menarik elektron. Itulah
sebabnya dalam kepustakaan kedokteran, radikal bebas digolongkan dalam oksidan. Radikal bebas
adalah oksidan tetapi tidak setiap oksidan adalah radikal bebas. Malondialdehyde, yang dikenal sebagai
MDA, adalah molekul yang terbentuk sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh radikal bebas.
MDA merupakan penanda paling sering pada peroksidasi lipid dan penanda stres oksidatif paling
populer (Yi et al., 2020). Penelitian yang dilakukan oleh El Abed et al., 2019 mengungkapkan bahwa
kadar MDA mengalami peningkatan setelah aktivitas fisik. Penelitian serupa yang dilakukan oleh
Ammar et al., 2020 membuktikan bahwa kadar MDA juga mengalami peningkatan ketika aktivitas
fisik yang bersifat aerobik.
Mekanisme Vitamin C Terhadap Radikal Bebas Saat Exercise
Antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan
mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan
melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi
berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Stres oksidatif
(oxidative stress) adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas (prooksidan) dan antioksidan yang
dipicu oleh dua kondisi umum yaitu kurangnya antioksidan dan kelebihan produksi radikal bebas.
Tubuh manusia secara alami akan memproduksi antioksidan endogen yang berasal dari dalam tubuh
yang berfungsi sebagai donor elektron bagi ROS, sehingga dapat menghambat dampak negatif yang
akan dihasilkan oleh ROS. Dikarenakan banyaknya akumulasi radikal bebas yang ada didalam tubuh
ketika aktivitas fisik berat, maka untuk membantu antioksidan endogen dan mencegah terjadinya
stres oksidatif, dapat dilakukan suplementasi antioksidan eksogen yang berasal dari luar tubuh
(Sylviana et al., 2017).
Suplemen antioksidan yang popular digunakan adalah asam askorbat atau vitamin C. Vitamin C
telah menjadi subjek penting dalam bidang biokimia dan makanan. Vitamin C berperan penting
dalam menjaga kesehatan manusia (Rusiani et al., 2020). Vitamin C merupakan antioksidan yang
mampu menetralkan stres oksidatif melalui proses donasi/ transfer elektron (Caritá et al., 2020).
Vitamin C dengan dosis yang tepat mampu mengurangi ROS. Selain itu, penelitian dengan plasma
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 60
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
manusia telah menunjukkan bahwa vitamin C efektif dalam mencegah peroksidasi lipid yang
disebabkan oleh akumulasi ROS (Sunil Kumar et al., 2017). Vitamin C bertindak dengan cara
menyumbang elektron untuk mencegah senyawa lain yang sedang teroksidasi dan memulung anion
superoksida, radikal hidroksil, dan lipid hidroperoksida (Popovic et al., 2015). Suplementasi vitamin
C sebagai antioksidan eksogen dapat mereduksi radikal bebas sehingga dapat menghambat
terjadinya peroksidasi lipid dan mencegah terjadinya kerusakan sel (Yimcharoen et al., 2019).
Suplementasi vitamin C secara signifikan dapat menurunkan kadar MDA serum dan menekan
terjadinya peroksidasi lipid, sehingga hal ini menegaskan bahwa vitamin C mempunyai kapasitas
antioksidan dalam mencegah terjadinya stres oksidatif yang diinduksi oleh aktivitas fisik (Popovic et
al., 2015). Salah satu pertahanan antioksidan yang penting pada tubuh manusia adalah SOD, yang
merupakan keluarga enzim dengan aktivitas melawan radikal superoksida. SOD ini berperan dalam
mengkatalisis pemutusan anion superoksida O2− menjadi O2 dan H2O2. SOD merupakan enzim
untuk menghambat peningkatan reaktif oksigen spesies (ROS). SOD lebih efektif dalam menetralkan
ion pada anion superoksida, yang selanjutnya diubah menjadi H2O oleh glutathione (Shete, 2015).
Gambar 1. Mekanisme Vitamin C Menghambat Rective Oxygen Species (ROS)
5. Simpulan dan Rekomendasi
Suplementasi vitamin C sebagai antioksidan terbukti dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid
dengan cara donasi elektron pada ROS, sehingga meminimalkan terjadinya kerusakan sel setelah
aktivitas fisik. Namun demikian, perlu penelitian lanjutan untuk mengungkap mekanisme dan peran
vitamin C pada latihan fisik dengan menganalisis parameter yang lain seperti peran dari antioksidan
endogen dan parameter peroksidasi lipid lainnya seperti isoprotan.
Daftar Pustaka
Algul, S., Ugras, S., & Kara, M. (2018). Comparative evaluation of MDA levels during aerobic exercise in young
trained and sedentary male subjects. 23(2), 98–101. https://doi.org/10.5505/ejm.2018.40469
Ammar, A., Trabelsi, K., Boukhris, O., Glenn, J. M., Bott, N., Masmoudi, L., Hakim, A., Chtourou,
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 61
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
H., Driss, T., Hoekelmann, A., & Abed, K. El. (2020). Effects of aerobic-, anaerobic- and
combined-based exercises on plasma oxidative stress biomarkers in healthy untrained young
adults. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(7).
https://doi.org/10.3390/ijerph17072601
Aritanoga, M., Effendi, C., & Herawati, L. (2019). Kopi Arabika-Gayo Menurunkan MDA dan
Meningkatkan SOD setelah Latihan Fisik Akut Submaksimal pada Pria Sedenter Gayo-Arabica Coffee
Decreases MDA and Increases SOD after Single Bout Submaximal Physical Exercise in Sedentary Men.
5(2), 58–63.
Arsana, I. N. (2016). Ekstrak Kulit Buah Manggis ( Garcinia mangostana L .) Memperbaiki Fungsi
Hati Selama Aktifitas Fisik. Biologi FMIPA Universitas Hindu Indonesia,11, 103–111.
Berawi, K. N., & Agverianti, T. (2017). Efek Aktivitas Fisik pada Proses Pembentukan Radikal
Bebas sebagai Faktor Risiko Aterosklerosis. Jurnal Majority, 6(2), 86–91.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1019
Caritá, A. C., Fonseca-Santos, B., Shultz, J. D., Michniak-Kohn, B., Chorilli, M., & Leonardi, G. R.
(2020). Vitamin C: One compound, several uses. Advances for delivery, efficiency and stability.
Nanomedicine: Nanotechnology, Biology, and Medicine, 24(xxxx), 102117.
https://doi.org/10.1016/j.nano.2019.102117
El Abed, K., Ammar, A., Boukhris, O., Trabelsi, K., Masmoudi, L., Bailey, S. J., Hakim, A., &
Bragazzi, N. L. (2019). Independent and Combined Effects of All-Out Sprint and Low-
Intensity Continuous Exercise on Plasma Oxidative Stress Biomarkers in Trained Judokas.
Frontiers in Physiology, 10(July), 1–10. https://doi.org/10.3389/fphys.2019.00842
Elsayed, A., & Azab, A. E. (2019). Oxidative stress and antioxidant mechanisms in human body
Toxicological effects of Propoxur View project Anti-dyslipidemic and Antiatherogenic Effects
of Some Natural Products View project. Article in Journal of Biotechnology, 6(I–2019), 43–47.
https://doi.org/10.15406/jabb.2019.06.00173
He, F., Li, J., Liu, Z., Chuang, C. C., Yang, W., & Zuo, L. (2016). Redox mechanism of reactive
oxygen species in exercise. Frontiers in Physiology, 7(NOV), 1–10.
https://doi.org/10.3389/fphys.2016.00486
Ilyas, E. I. I., Utami, T. P., Siagian, M., Santoso, D. I. S., Prijanti, A. R., Indonesia, U., Indonesia, U.,
& Indonesia, U. (2017). Effects Of Moderate-Intensity Exercise Training On Stress Oxidative
Marker : Malondialdehyde And Superoxide Dismutase Activity In Abdominal Aorta.
International Journal of Research - GRANTHAALAYAH, 99–105.
https://doi.org/10.5281/zenodo.1133607
Jiao, Y., Wang, Y., Guo, S., & Wang, G. (2017). Glutathione peroxidases as oncotargets. Oncotarget,
8(45), 80093–80102. https://doi.org/10.18632/oncotarget.20278
Margaritelis, N. V., Paschalis, V., Theodorou, A. A., Kyparos, A., & Nikolaidis, M. G. (2020). Redox
basis of exercise physiology. Redox Biology, January, 101499.
https://doi.org/10.1016/j.redox.2020.101499
Parwata, M. O. A. (2016). Bahan Ajar Antioksidan. Kimia Terapan, Pascasarjana, Universitas Udayana,
Bali, April, 1–54.
Popovic, L. M., Mitic, N. R., Miric, D., Bisevac, B., Miric, M., & Popovic, B. (2015). Influence of
vitamin c supplementation on oxidative stress and neutrophil inflammatory response in acute
and regular exercise. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2015.
https://doi.org/10.1155/2015/295497
Rastegar Moghaddam Mansouri, M., Abbasian, S., & Khazaie, M. (2018). Melatonin and Exercise:
Their Effects on Malondialdehyde and Lipid Peroxidation. Melatonin - Molecular Biology, Clinical
and Pharmaceutical Approaches. https://doi.org/10.5772/intechopen.79561
Rusiani, E., Junaidi, S., Subiyono, H. S., & Sumartiningsih, S. (2020). Suplementasi Vitamin C dan E
untuk Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Melakukan Aktivitas Fisik Maksimal. Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 9(2). https://doi.org/10.15294/miki.v9i2.23582
Shete, A. N. (2015). The Effect of Vitamin C on Serum Superoxide Dismutase and Blood Sugar
Levels in the Patients of Type 2 Diabetes Mellitus International Journal of Health Sciences and
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 62
Junian Cahyanto Wibawa, Muhammad Zainul Arifin, Lilik Herawati
Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif setelah Aktivitas Fisik
Research . May.
Simioni, C., Zauli, G., Martelli, A. M., Vitale, M., Sacchetti, G., Gonelli, A., & Neri, L. M. (2018).
Oxidative stress: Role of physical exercise and antioxidant nutraceuticals in adulthood and
aging. Oncotarget, 9(24), 17181–17198. https://doi.org/10.18632/oncotarget.24729
Sunil Kumar, B. V., Singh, S., & Verma, R. (2017). Anticancer potential of dietary vitamin D and
ascorbic acid: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 57(12), 2623–2635.
https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1064086
Sylviana, N., Gunawan, H., Lesmana, R., Purba, A., & Akbar, I. B. (2017). The Effect of
Astaxanthin and Regular Training on Dynamic Pattern of Oxidative Stress on Male under
Strenuous Exercise. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 6(1), 46–54.
https://doi.org/10.15416/ijcp.2017.6.1.46
Yi, X., Tang, D., Cao, S., Li, T., Gao, H., Ma, T., Yao, T., Li, J., & Chang, B. (2020). Effect of
Different Exercise Loads on Testicular Oxidative Stress and Reproductive Function in Obese
Male Mice. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2020.
https://doi.org/10.1155/2020/3071658
Yimcharoen, M., Kittikunnathum, S., Suknikorn, C., Nak-On, W., Yeethong, P., Anthony, T. G., &
Bunpo, P. (2019). Effects of ascorbic acid supplementation on oxidative stress markers in
healthy women following a single bout of exercise. Journal of the International Society of Sports
Nutrition, 16(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12970-019-0269-8
Ziaadini, F., Aminae, M., Mahsa Rastegar, M. M., Abbasian, S., & Memari, A. H. (2017). Melatonin
Supplementation Decreases Aerobic Exercise Training Induced-Lipid Peroxidation and
Malondialdehyde in Sedentary Young Women. Polish Journal of Food and Nutrition Sciences, 67(3),
225–232. https://doi.org/10.1515/pjfns-2017-0001
JOSSAE (Journal of Sport Science and Education) | Volume 5 | Nomor 1 | 2020 | 57-63 63