0% found this document useful (0 votes)
58 views11 pages

Siska Andes Madya Artikel Tesis

This document discusses a study on the impact of project-based learning (PBL) and student motivation on eighth grade students' explanatory text writing skills during the COVID-19 pandemic. Specifically, it examines 1) the impact of PBL vs direct teaching, 2) the impact of PBL for students with high vs low motivation, and 3) the interaction between PBL and motivation. The study found that PBL led to better writing outcomes than direct teaching for all students. Students with high motivation and those taught with PBL performed best. There was also an interaction effect where PBL had a greater impact for students with both high and low motivation.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
58 views11 pages

Siska Andes Madya Artikel Tesis

This document discusses a study on the impact of project-based learning (PBL) and student motivation on eighth grade students' explanatory text writing skills during the COVID-19 pandemic. Specifically, it examines 1) the impact of PBL vs direct teaching, 2) the impact of PBL for students with high vs low motivation, and 3) the interaction between PBL and motivation. The study found that PBL led to better writing outcomes than direct teaching for all students. Students with high motivation and those taught with PBL performed best. There was also an interaction effect where PBL had a greater impact for students with both high and low motivation.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING MODEL PROJECT BASED

LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN


MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII
UPTD SMP NEGERI 1 KECAMATAN HARAU

ARTIKEL

Siska Andes Madya


NIM 19174028

Pembimbing

Dr. Abdurahman, M.Pd.


NIP 196504231990031001

Diketahui,
Wakil Dekan I

Dr. Havid Ardi, S. Pd., M. Hum.


NIP 197901032003121002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


PROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2021
PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
SISWA KELAS VIII UPTD SMP NEGERI 1 KECAMATAN HARAU

Siska Andes Madya1, Abdurahman2


Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Padang
[email protected]

Abstract: The implementation of learning during the Covid-19 pandemic was


carried out by online learning in the orange and red zones. In the implementation
of online learning the Project Based Learning model becomes an alternative in
improving explanatory text writing skills. The purpose of this research is to
describe the effect of the Project Based Learning model and the direct teaching
model, to describe the effect of the Project Based Learning model which has high
and low learning motivation, and to describe the interaction between the Project
Based Learning model and learning motivation in influencing students'
explanatory text writing skills. This type of research is a quantitative study using
a quasi-experimental method with a factorial design (2x2) and the data collection
instruments are a learning motivation questionnaire and an explanatory text
writing skill test. Data analysis was carried out descriptively. The research
sample was taken by using purposive screening technique. The research results
are as follows. First, writing explanatory text which is taught using the Project
Based Learning model is better than the direct teaching model. Second, the text
writing skills of students who have high learning motivation who are taught
using the Project Based Learning model are better than the text writing skills of
students who have high learning motivation who are taught using the direct
teaching model. Third, the text writing skills of students who have low learning
motivation who are taught using the Project Based Learning model are better
than those who have low learning motivation who are taught using the direct
teaching model. Fourth, there is an interaction between the Project Based
Learning model and learning motivation in influencing students' text writing
skills.
Keyword: writing, explanation, project based learning, learning motivation

Abstrak: Pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 dilakukan


dengan pembelajaran secara online di daerah zona orange dan merah. Dalam
pelaksanaan pembelajaran secara online model Project Based Learning menjadi
alternatif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh model Project Based Learning
dan model pengajaran langsung, mendeskripsikan pengaruh model Project Based
Learning yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah, dan mendeskripsikan
interaksi antara model Project Based Learning dan motivasi belajar dalam
memengaruhi keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu dengan
desain faktorial (2x2) dan instrumen pengumpulan data adalah kuesioner
motivasi belajar dan tes keterampilan menulis teks eksplanasi. Analisis data
dilakukan secara deskriptif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
teknik purposive sampiling. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, menulis
teks eksplanasi yang diajar dengan model Project Based Learning lebih baik
daripada model pengajaran langsung. Kedua, keterampilan menulis teks siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajar dengan model Project Based
Learning lebih baik daripada keterampilan menulis teks siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi yang diajar dengan model pengajaran langsung. Ketiga,
keterampilan menulis teks siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang
diajar dengan model Project Based Learning lebih baik daripada keterampilan
menulis teks siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan
model pengajaran langsung. Keempat, terdapat interaksi antara model Project
Based Learning dengan motivasi belajar dalam memengaruhi keterampilan
menulis teks siswa.
Kata Kunci: menulis, eksplanasi, project based learning, motivasi belajar

A. Pendahuluan
Dunia pendidikan Indonesia mengalami berbagai permasalahan pada masa
pandemi covid-19. Dampak social distancing memberi pengaruh besar dalam
pelaksanaan pembelajaran. Kondisi ini disebut sebagai kondisi khusus sehingga
pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan dengan cara yang berbeda dari biasanya,
yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). PJJ ini dilakukan berdasarkan surat edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus.
PJJ menjadi tantangan terbesar bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan dua cara, yaitu dalam jaringan (daring)
dan luar jaringan (luring). Pembelajaran dalam jaringan merupakan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan atau online sedangkan pembelajaran luar jaringan tanpa
menggunakan jaringan. Pembelajaran daring dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penguasaan teknologi merupakan salah satu kerangka
konsep berpikir abad 21 di Indonesia. Konsep berpikir abad 21 yang akan diterapkan
dalam pendidikan dasar antara lain (1) kecakapan 4 Cs yang tediri atas berpikir kreatif
dan inovatif (creativity thinking and innovation), berpikir kritis dan pemecahan masalah
(critical thinking and problem solving), komunikasi dan kerjasama (communication and
collaboration); (2) informasi, media, dan keterampilan teknologi (information, media,
and technology skills); (3) pembangunan karakter (character building); dan (4) nilai-
nilai spiritual (spiritual values) (Ariyana et al., 2019, p 18).
Selain masalah model pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran juga
dipengaruhi oleh pembagian zonasi daerah yang terdampak covid-19 berdasarkan hasil
pemetaan yang dilakukan oleh satuan tugas nasional penanganan covid-19.
Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 8 Agustus 2020,
pelaksanaan pembelajaran tatap muka boleh dilakukan pada daerah zona hijau dan
kuning. Sementara itu, pada daerah zona orange dan merah dilarang melaksanakan
pembelajaran tatap muka dan tetap melanjutkan Belajar Dari Rumah (BDR).
Pada kondisi khusus ini, penilaian atau assesmen terhadap pembelajaran tetap
dilakukan. Hal ini mengharuskan guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat
melalui pembelajaran online. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
dapat memaksimalkan pembelajaran online karena memberikan peluang kepada siswa
untuk mempelajari konsep secara mendalam pada masa pandemi Covid-19 ini (Abidin,
et al., 2020; Ardhyantama, et al., 2020; Astawa, dan Agus, 2020; Nuryati et al., 2020).
Selain itu, dalam model Project Based Learning, guru lebih memotivasi, membentuk
kepribadian, dan nilai pada siswa (Habok dan Nagy, 2016).
Model Project Based Learning dapat memotivasi siswa untuk belajar secara
mandiri dan kelompok untuk menemukan informasi dengan memanfaatkan berbagai
sumber seperti tim ahli, lingkungan sekitar, media, dan internet (Bell, 2010 (dalam
Habok dan Nagy), 2016; Insyasiska, Zubaidah dan Susilo, 2015). Hasil dari pencapaian
yang dilakukan siswa membuat mereka berharga, terampil, dan perpengetahuan luas
karena menghasilkan sesuatu (Sadeghi et al., 2016). Selain itu, model Project Based
Learning juga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat kritis (Diarini, 2020;
Fitri dan Suharjo, 2018; Praba et al., 2018).
Salah satu keterampilan yang selalu dilakukan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah menulis. Keterampilan menulis merupakan bentuk komunikasi
dengan menghubungkan bentuk bahasa dengan tujuan dan konteks (Hyland, 2009 p.
12). Memiliki keterampilan menulis yang baik akan menyadarkan kita bahwa terdapat
perbedaan dalam menyampaikan sesuatu sesuai dengan tujuan komunikasi sehingga
terdapat kepercayaan diri (Ahn, 2012). Abidin (2013, p. 190-191) mengungkapkan
bahwa rendahnya kemampuan menulis siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Peran
guru dalam membina keterampilan siswa dalam menulis masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dalam pemilihan strategi dan pendekatan yang digunakan kurang tepat karena
menulis dianggap pekerjaan yang mudah. Pembelajaran menulis masih menggunakan
pola pikir, tulis, dan kontrol yang membuat siswa terlalu banyak berpikir tetapi tidak
sempat menulis. Selain itu, Yi (2009) menyatakan bahwa pedoman sistem penilaian
yang dimiliki guru tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak valid.
Permasalahan-permasalahan terkait dengan pembelajaran menulis yang
dikemukakan tersebut, juga ditemui pada pembelajaran menulis di UPTD SMP Negeri 1
Kecamatan Harau, khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.
Berdasarkan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang
mengajar di kelas VIII, Nurlisda Yesi, S.Pd. ditemukan fakta bahwa siswa mengalami
kesulitan dalam menulis teks eksplanasi yang tepat. Ada lima penyebab yang
dikemukakan, yaitu: (a) siswa kesulitan menuangkan pikiran dan gagasan dalam bentuk
tulisan; (b) siswa belum memahami dengan baik tujuan, fungsi, dan konteks sosial yang
melandasi sebuah teks; (c) siswa tidak memiliki wawasan, pengetahuan, dan referensi
yang cukup dalam mengembangkan topik; (d) penulisan teks eksplanasi membutuhkan
aktivitas berpikir secara kritis dalam menginterpretasikan peristiwa atau fenomena
yang terjadi; dan (e) penulisan teks eksplanasi cenderung lebih rumit dibandingkan
dengan penulisan teks yang lain.
Berdasarkan penetapan kondisi khusus pada masa pandemi Covid-19 dan
dampaknya pada proses pembelajaran, peneliti akan melihat pengaruh pembelajaran e-
learning model Project Based Learning dan motivasi belajar siswa terhadap
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII di UPTD SMP Negeri 1
Kecamatan Harau. Peneliti memilih lokasi penelitian di UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan
Harau karena telah melaksanakan pembelajaran secara daring (online) dengan
memanfaatkan aplikasi whatsapp dan classroom. Oleh sebab itu, penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran E-Learning Model Project Based Learning dan
Motivasi Belajar Siswa terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII
UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan Harau” penting untuk dilakukan.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sugiyono (2016, p.14) menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
dengan teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Selain
itu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial. Siswa dikelompokkan menjadi
dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen diajar
dengan model Project Based Learning sedangkan siswa kelas kontrol diajar dengan
model pengajaran langsung.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII UPTD SMP Negeri 1
Kecamatan Harau yang terdaftar pada tahun ajaran 2020/2021. Siswa kelasa VIII
berjumlah 316 orang yang tersebar pada sepuluh kelas. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016, p. 118).
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dalam menetapkan kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan indikator teori yang digunakan dan
disesuaikan dengan indikator yang akan dinilai dalam penelitian ini. Instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner motivasi belajar dan tes unjuk
kerja. Dalam penelitian ini, kuesioner motivasi belajar divalidasi oleh ahlinya, yaitu Dr.
Netrawati, M.Pd. salah satu dosen Bimbingan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. Setelah itu, kuesioner diperbaiki sesuai dengan catatan yang
diberikan validator. Lalu, kuesioner diujicobakan kepada responden dengan
mengirimkan kuesioner kepada responden melalui googleform. Jumlah butir
pernyataan yang diujicobakan sebanyak 30 butir. Setelah dilakukan ujicoba, butir
pernyataan yang valid berjumlah 20 butir. Butir pernyataan yang valid ini dijadikan alat
pengumpul data motivasi belajar siswa dan diberikan kepada sampel penelitian melalui
googleform.
Tes unjuk kerja sebelum diberikan kepada sampel penelitian juga dilakukan
validasi oleh validator yang ahli dalam bidang pengajaran. Validator untuk tes unjuk
kerja adalah Prof. Dr. Yasnur Asri, M.Pd. dan Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd.. Hasil validasi
dan konsultasi terhadap tes unjuk kerja yang akan digunakan adalah dapat digunakan
tanpa revisi. Selanjutnya, tes ujuk kerja diberikan kepada sampel penelitian sebagai
alat pengumpul data keterampilan menulis teks eksplanasi.
Dari data yang diperoleh dilanjutkan dengan penganalisisan data. Data
kuesioner motivasi belajar siswa dianalisis secara statistik deskriptif untuk membuat
kesimpulan yang berlaku secara umum mengenai tingkat motivasi belajar siswa. Pilihan
jawaban angket terdiri dari Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, dan
Sangat Tidak Setuju. Skoring pilihan jawaban skala likert tergantung pada sifat
pernyataan. Untuk pernyataan yang bersifat positif jawaban Sangat Setuju memperoleh
skor 5, jawaban setuju memperoleh skor 4, jawaban kurang setuju memperoleh skor 3,
jawaban tidak setuju memperoleh skor 2, jawaban sangat tidak setuju memperoleh skor
1. Untuk penyataan yang bersifat negatif, berlaku kebalikannya (Widoyoko, 2018, p.
109).
Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis kuesioner sebagai berikut.
Pertama, menjumlahkan keseluruhan skor pernyataan dan menghitung nilai yang
diperoleh. Kedua, mengurutkan skor angket mulai dari skor tertinggi sampai skor
terendah. Ketiga, mengelompokkan motivasi belajar siswa menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kelompok yang memiliki motivasi
belajar rendah (Arikunto, 2008, p. 261). Responden yang berada pada 27% tingkat atas
tergolong sebagai siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan 27% tingkat paling
bawah tergolong sebagai siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
Penganalisisan data tes unjuk kerja dilakukan sebagai berikut. Pertama,
membaca hasil menulis teks eksplanasi yang ditulis siswa secara keseluruhan. Kedua,
mengidentifikasi indikator yang menjadi data penelitian. Ketiga, memberi skor pada
setiap indikator penilaian sesuai dnegan rubrik penilaian. Pedoman dalam pemberian
skor mengacu pada rubrik penilaian keterampilan menulis teks eksplanasi. Keempat,
mengolah skor berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Untuk mengubah skor
menjadi nilai, digunakan patokan berdasarkan perhitungan persentase. Rumus
perhitungan persentase digunakan untuk menentukan tingkat penguasaan
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Kelima, mentransformasikan tingkat
penguasaan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa ke skala yang digunakan, yaitu
skala sepuluh. Keenam, menyajikan data dengam tabel frekuensi dengan mengurutkan
dari data terkecil ke data terbesar. Ketujuh, mendeskripsikan distribusi frekuensi tes
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Kedelapan, menampilkan data dalam
bentuk histogram. Selanjutnya, dilakukan uji prasyarat terhadap data yang diperoleh
dengan menggunakan metode statistik, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis.

C. Temuan dan Pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan model Project
Based Learning lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model pengajaran
langsung. Hasil keterampilan menulis teks eksplanasi siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1
Data Hasil Menulis Teks Eksplanasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai Nilai
No Kelas X N S
Tertinggi Terendah
Kelas
1 95 68 84 32 7,73
Eksperimen
2 Kelas Kontrol 92 64 79 31 9.24

Berdasarkan data pada tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah siswa pada kelas
eksperimen sebanyak 32 orang dan kelas kontrol 31 orang. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 95 dan nilai terendah 68. Nilai tertinggi
yang diperoleh siswa pada kelas kontrol adalah 92 dan nilai terendah adalah 64. Rata-
rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 84 lebih tinggi dibanding kelas
kontrol dengan nilai rata-rata 79. Simpangan baku pada kelas eksperimen adalah 7,73
dan kelas kontrol 9,24.
Siswa pada kelas eksperimen menunjukkan keaktifan selama pembelajaran
daring. Beberapa orang siswa bertanya mengenai pembelajaran dengan guru mata
pelajaran. Siswa kelas eksperimen menunjukkan kedisiplinan dalam mengerjakan
tugas. Selain itu, siswa kelas eksperimen memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam
mengerjakan tugas sehingga teks yang ditulis lebih beragam.
Berdasarkan analisis keterampilan menulis teks eksplanasi per indikator, nilai
rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Siswa kelas
eksperimen memiliki keterampilan lebih baik daripada siswa kelas kontrol dalam
menyusun struktur teks, pengorganisasian isi teks, penggunaan konjungsi, penggunaan
kata benda, penggunaan kata teknis, dan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Sementara itu, untuk indikator penggunaan kalimat yang efektif siswa kelas kontrol
lebih baik daripada siswa kelas eksperimen. Penguasaan indikator tertinggi adalah
penggunaan kata benda dan penguasaan indikator terendah adalah penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI). Berikut gambaran rata-rata nilai keterampilan menulis teks
eksplanasi per indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 1
Rata-Rata Nilai Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Per Indikator
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil dari uji prasyarat yang dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol ada tiga, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji normalitas
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kelompok siswa yang
memiliki motivasi belajar rendah berdistribusi normal. Uji homogenitas menyatakan
bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.
Berdasarkan uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama,
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa yang diajar dengan menggunakan model
Project Based Learning lebih baik daripada keterampilan menulis teks eksplanasi siswa
yang diajar dengan menggunakan model pengajaran langsung. Kedua, keterampilan
menulis teks eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajar dengan
menggunakan model Project Based Learning lebih baik daripada keterampilan menulis
teks eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajar dengan
menggunakan model pengajaran langsung. Ketiga, keterampilan menulis teks
eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan
menggunakan model Project Based Learning lebih baik daripada keterampilan menulis
teks eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan
menggunakan model pengajaran langsung. Keempat, terdapat interaksi antara motivasi
belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar menulis teks eksplanasi siswa.
Model Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
disarankan untuk diterapkan dalam masa pandemi Covid-19 sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020. Berdasarkan hasil
keterampilan menulis siswa memberikan gambaran bahwa kualifikasi keterampilan
menulis teks siswa dengan langkah-langkah model pembelajaran Project Based
Learning melalui whatsapp group adalah baik. Model Project Based Learning cocok
digunakan dalam pembelajaran daring karena memanfaatkan berbagai sumber seperti
tim ahli dan internet (Bell, 2010 (dalam Habok dan Nagy) dan menuntun siswa untuk
berpikir kritis (Diarini, 2020; Fitri dan Suharjo, 2018; Praba et al., 2018). Selain itu,
penerapan model Project Based Learning dalam e-learning memberikan keuntungan
kepada siswa, yakni siswa lebih fleksibel dalam belajar karena dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang (Wena 2011, p. 213-214).
Model Project Based Learning menekankan bahwa dalam pembelajaran berbasis
proyek guru memberikan tugas proyek. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek
antara lain pembelajaran yang berpusat kepada siswa, pemberian tugas-tugas pada
kehidupan nyata, tugas proyek menekankan pada penelitian berdasarkan tema atau
topik yang ditentukan, dan penyelidikan atau eksperimen yang dilakukan secara otentik
dan menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan dikomunikasikan agar mendapat
tanggapan dan diperbaiki (Priyatni: 2014, p. 122-123).
Keterampilan menulis teks eksplanasi merupakan keterampilan berbahasa
dalam menjelaskan atau menganalisis proses munculnya suatu peristiwa atau
fenomena (Mahsun, 2014:33). Kegiatan menjelaskan dan menganalisis sebuah
fenomena termasuk pemecahan masalah yang komplek. Pembelajaran berbasis proyek
cocok digunakan karena menuntut siswa untuk lebih aktif dalam memecahkan masalah
yang kompleks (Mursund, 1997 (dalam Wena, 2011, p.147).
Motivasi memiliki peranan dalam belajar. Motivasi belajar dapat berbentuk
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung
(Uno, 2011, p. 23). Faktor yang memengaruhi siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi dan diajar dengan model Project Based Learning berdasarkan analisis terhadap
kuesioner yang diisi siswa yaitu faktor internal. Siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi dan diajar dengan model Project Based Learning memiliki hasrat dan keinginan
untuk berhasil, dorongan dan cita-cita masa depan, serta harapan dan cita-cita masa
depan dalam belajar.
Sementara itu, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan diajar dengan
model pengajaran langsung dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yang memengaruhi motivasi belajar siswa tersebut yaitu dorongan dan cita-
cita masa depan serta harapan dan cita-cita masa depan. Faktor eksternal yang
memengaruhi motivasi belajar siswa yaitu lingkungan belajar yang kondusif. Dalam
pembelajaran daring, salah satu faktor yang dominan mendukung motivasi belajar
siswa adalah lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang kondusif
dipengaruhi oleh kuota internet yang dimiliki siswa untuk mengakses pembelajaran.
Artinya, siswa memiliki kemampuan dalam pengadaan kuota internet sehingga
memiliki kuota yang cukup untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Pangondian,
et al. (2019) bahwa biaya pembelajaran daring terjangkau oleh pesera didik.
Faktor-faktor yang memengaruhi siswa memiliki motivasi belajar rendah yang
diajar dengan model Project Based Learning dan model pengajaran langsung yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang memengaruhi siswa memiliki
motivasi belajar rendah yang diajar dengan model Project Based Learning dan model
pengajaran langsung yaitu hasrat dan keinginan untuk berhasil. Faktor internal yang
memengaruhi siswa memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan model
pengajaran langsung yaitu harapan dan cita-cita masa depan serta hasrat dan keinginan
berhasil. Faktor eksternal yang memengaruhi siswa memiliki motivasi belajar rendah
yang diajar dengan model Project Based Learning dan model pengajaran langsung yaitu
keinginan yang menarik dalam belajar dan penghargaan dalam belajar.
Motivasi belajar yang rendah secara internal datang dari dalam diri siswa. Uno
(2006, p. 30) menjelaskan bahwa motivasi ini dipengaruhi oleh motif berprestasi, yaitu
motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Motif ini dapat
dipelajari dan dikembangkan seiring proses belajar. Lebih lanjut, Uno (2006, p. 36) juga
menyampaikan bahwa salah satu bentuk motivasi yang dapat dialkukan guru adalah
dengan memberitahukan hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini merupakan bentuk
penghargaan terhadap belajar siswa.
Interaksi antara motivasi belajar dengan model Project Based Learning dapat
memengaruhi hasil keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII. Perlakuan
dengan model Project Based Learning dan motivasi belajar juga pernah dilakukan oleh
Khairani (2020). Dalam penelitian yang dilakukan juga terdapat interaksi antara model
yang diterapkan dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan menulis teks
laporan hasil observasi.
Keberhasilan Project Based Learning dan motivasi belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. Pertama, siswa merasa tertantang untuk
menyelesaikan proyek yang diberikan guru. Kedua, topik yang dipilih siswa lebih
banyak berhubungan dengan fenomena yang terjadi saat ini, yaitu gempa dan banjir.
Ketiga, pembelajaran daring berhubungan dengan pemanfaatan internet sehingga siswa
lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Keempat, pembelajaran yang
terencana mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.
Siswa dapat menyelesaikan tugas pada batas waktu yang ditetapkan. Pada tahap
penyelesaian tugas 90 % siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik.

D. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan empat
hasil penelitian. Pertama, keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas eksperimen
yang diajar dengan model Project Based Learning lebih tinggi daripada kelompok
kontrol yang diajar dengan model pengajaran langsung. Kedua, keterampilan menulis
teks eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan diajar dengan model
Project Based Learning lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dan diajar dengan model pengajaran langsung. Ketiga, keterampilan menulis teks
eksplanasi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan diajar dengan model
Project Based Learning lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
dan diajar dengan model pengajaran langsung. Keempat, terdapat interaksi antara
model Project Based Learning dan motivasi belajar dalam memengaruhi keterampilan
menulis teks eksplanasi.
E. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Abdurahman, M. Pd., yang telah
memberikan bimbingan dan pemikiran untuk mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua
pembahas, Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd., dan Dr. Afnita, M. Pd., yang telah memberikan
saran dan masukan untuk kesempurnaan tulisan penulis.

A. Referensi

Ariyana, Y., et al. (2019). Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Abidin, Y. (2013). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung:
PT Refika Aditama.

Abidin, Z., Rumansyah, dan Arizona, K. (2020). Pembelajran Online Berbasis Proyek
Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Ilmiah Profesi Guru, 5(1), 64-70.

Ahn, H. (2012). Teaching Writing Skills Based on a Genre Approach to L2 Primary


School Students: An Action Research. English Language Teaching, 5(2), 2-16

Ardhyantama, et al. (2020). Project-Based Learning as the Alternative for Distance


Learning in Covid-19 Outbreak. Indonesian Journal of Primary Education, 4(2),
18-28.

Astawa, N. L. P. N. S. P. & Agus P. T. G.(2020). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek


terhadap Keterikatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Daring. JIIP-Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 3(3), 658-661.

Fitri, H., Dasna, I. D. & Suharjo. (2018). Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL)
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Briliant, 3(2). 201-211.

Khairani, D. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan
Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Panyabungan. Tesis. Padang: Universitas Negeri
Padang.

Nuryati, D. W., Siti M., & Fajar A. (2020). Pengaruh Project Based Learning. Terhadap
Kreativitas Peserta Didik di Masa Pandemi. Educate, 5(2), 98-106.Habok, A., &
Nagy, J (2016). In-Service Teachers Perceptions of Project Based Learning.
SpringerPlus, 5(8), 2-14.

Pangondian, R.A. et al. (2019). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan


Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional Teknologi
Komputer & Sains (SAINTEKS), p. 56 - 60
Praba, L. T. Luh P. A., & Dewa P. R. (2018). Project-based learning and writing skill in
EFL: are they related? SHS Web of Conferences 42, 00059.

Priyatni, E. T. (2014). Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013.


Jakarta: Bumi Aksara.

Sadeghi, H., Biniaz M., & Soleimani, H. (2016). The Impact Of Project-Based Language
Learning On Iranian Efl Learners’ Comparison/Contrast Paragraph Writing Skills.
International Journal of Asian Social Science, 6(9),510-524.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Guruan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suat Tinjaun Konseptual


Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Widoyoko, E. P. (2018). Teknik Penyusunan Instrumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yi, J. Y. (2009). Defining writing ability for classroom writing assessment in high
schools. Journal of Pan-Pacific Association of Applied Linguistics, 13(1), 53-69.

You might also like