Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Anemia Dan Non Anemia Di Wilayah Puskesmas Antapani
Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Anemia Dan Non Anemia Di Wilayah Puskesmas Antapani
22589
ABSTRACT: Iron is a micronutrient that is important for the body especially in young women. Iron
deficiency can cause anemia. This research is a government program to tackle anemia in adolescents. The
purpose of the study was to look at the impact of the blood-tablet supplementing program on aneemua and
non-anemia adolescent girls in the Antapani Community Health Center and evaluate the factors that influence
the blood- tablet supplementation. This research uses observational analytic methods and statistical analysis
paired t-test. The study was conducted in March-May 2020, involving 118 respondents from MTs Negeri 2
and 134 respondents from SMA Negeri 23. Based on the result of the analysis of the hemoglobin levels of the
two schools resulted in an increase in respondent anemia and non anemia so that they have normal
hemoglobin levels. While the statistical analysis on the factors that influence the occurrence of anemia both
school have very good with a percentage of ≥75%, with a normal menstrual cycle which generally occurs 2-7
days. Factors of disease history in general do not have a history that cause anemia and anemia prevention
factors in general from respondents who adhere to the rules of taking blood-booster tablets from the Antapani
Community Health Center once a week. Concluded in this study had success in the program of giving blood
added tablets seen from the hemoglobin level of the respondents into the normal range ie 12-14 grams/dl.
Keywords: blood-booster tablet, adolescent girls anemia and non-anemia
ABSTRAK: Zat besi merupakan zat gizi mikro yang penting untuk tubuh terutama pada remaja putri.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Penelitian ini merupakan program Pemerintah untuk
menanggulangi anemia pada remaja. Tujuan penelitian untuk melihat dampak program pemberian tablet
tambah darah pada remaja putri anemia dan non anemia di Wilayah Puskesmas Antapani dan mengevaluasi
faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian tablet tambah darah. Penelitian ini menggunakan metode
analitik observasional dan analisis statistik uji t- berpasangan. Dilaksanakan pada bulan maret-mei 2020,
melibatkan 118 responden dari MTs Negeri 2 dan 134 responden dari SMA Negeri 23. Berdasarkan hasil
analisis pada kadar hemoglobin kedua sekolah tersebut menghasilkan peningkatan pada responden anemia
dan non anemia sehingga memiliki kadar hemoglobin normal. Sedangkan pada analisis statistik pada faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia kedua sekolah tersebut memiliki tingkat pengetahuan sangat
baik dengan persentase ≥75%, faktor riwayat menstruasi secara umum mengalami siklus menstruasi normal
yaitu 2-7 hari, faktor riwayat penyakit secara umum tidak memiliki riwayat yang menyebabkan anemia dan
faktor pencegahan anemia secara umum sudah mematuhi aturan minum tablet tambah darah yaitu seminggu
sekali. Disimpulkan pada penelitian ini memiliki keberhasilan dalam program pemberian tablet tambah darah
dilihat dari kadar hemoglobin responden masuk kedalam rentan normal yaitu 12-14 gram/dl.
Kata Kunci : Tablet tambah darah, remaja putri anemia dan non anemia.
1 PENDAHULUAN
30% atau 2,20 miliar orang. Prevalensi anemia di
Anemia merupakan masalah kesehatan yang Indonesia masih cukup tinggi terutama pada
sering dijumpai di seluruh dunia terutama di remaja putri menurut riset kesehatan dasar yang
Negara berkembang seperti Indonesia, penduduk dilakukan pada tahun 2013 didapatkan bahwa
dunia yang mengalaami anemia berjumlah sekitar prevalensi remaja putri sekitar 22,7% dengan usia
135
136 | Nurul Hasanah, et al.
15 tahun atau lebih (Kemenkes RI, 2013). remaja juga akan menyebabkan terjadinya
Secara umum jenis anemia yang sering terjadi gangguan pertumbuhan dan menurunnya tingkat
pada remaja putri yaitu anemia defisiensi besi atau kecerdassan karena akan mengalami gangguan
anemia kekurangan zat besi. Zat besi merupakan pada saat pertumbuhan dan perkembangan
suatu zat gizi mikro yang penting untuk tubuh dan (Masrizal, 2007).
sangat dibutuhkan tu buh salah satunya dalam Pemecahan masalah anemia pada remaja putri
pembentukan hemoglobin (Hb) atau sel darah pemerintah mempunyai rencana strategis yaitu
merah. Untuk kadar hemoglobin normal yaitu dengan mengadakan program pemberian tablet
masuk kedalam rentang 12 gr/dl-14 gr/dl tambah darah yang dilakukan melalui Puskesmas
(Prawirohardjo, 2011). setempat. Program ini diberikan secara bertahap
Adapun faktor yang menyebabkan anemia setiap tahunnya. Adapun sektor yang terkait yaitu
defisiensi pada remaja putri yaitu secara biologis dtingkat pusat dan daerah dengan pemberian
setiap bulan mengalami mentruasi yang biasanya secara mandiri agar lebih efektif dengan target
siklus haid pada remaja belum teratur sehingga dicapai hingga 90%. Program ini diberikan kepada
terjadinya kehilangan zat besi yang tidak normal, remaja putri usia 12-18 tahun disekolah masing-
kemudian dengan adanya faktor pengetahuan yang masing (Kemenkes, 2016).
menyebabkan pemilihan asupan zat besi yang
rendah sehingga menyebabkan penyerapan zat besi
METODE PENELITIAN
oleh tubuh menjadi buruk, serta adanya faktor
penyakit akut dan infeksi kronis seperti malaria, Penelitian ini menggunakan data primer yaitu
cacingan, tuberculosis dan HIV yang dapat data langsung dari responden melalui kuisioner
meningkatkan resiko anemia (Milman, 2011). dan data kadar hemoglobin (Hb) yang didapat
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk melihat langsung dari pihak Puskesmas Antapani dengan
dampak program pemberian tablet tambah darah pengambilan data kadar hemoglobin secara
pada remaja putri anemia dan non anemia di retrospektif. Pada penelitian ini yang menjadi
wilayah Puskesmas Antapani dan untuk responden yaitu 118 remaja putri dari MTs Negeri
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi 2 dan 134 remaja putri dari SMA Negeri 23 di
pemberian tablet tambah darah. wilayah Puskesmas Antapani dengan
menggunakan rumus slovin untuk menentukan
2 LANDASAN TEORI jumlah sampel yang akan dijadikan responden.
Sumber-sumber zat besi di dalam makanan Kemudian untuk perhitungan hasil perubahan
dibedakan menjadi dua sumber yaitu sumber kadar hemoglobin (Hb) digunakan metode statistik
hewani (hem) seperti daging, ikan, jeroan dan uji-t berpasangan dan untuk kuisioner disajikan
unggas kemudian dari sumber nabati (non hem) dalam bentuk deskriptif berupa data persentase.
seperti kacang-kacangan, sayuran daun hijau dan pada penelitian hasil pemeriksaan kadar
rumput laut.. zat bessi yang berasal dari nabati hemoglobin (Hb) responden remaja putri dibagi
(non hem) memiliki bioavabilitas yang lebih menjadi dua variabel yaitu variabel anemia dan
rendah dibandingkan dari sumber hewani (heme) non anemia berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
(Bakta dkk, 2015). hemoglobin.
Daftar pertanyaan kuisioner meliputi identitas
responden, sumber informasi mengenai
suplementasi zat besi danAnfaekmtoiar-
juga akan menyebabkan terjadinya gangguan pfakdtaoremyaajnagputri d
pertumbuhan dan menurunnya tingkat kecerdassan mempengaruhi pemberian tablet tambah darah
karena akan mengalami gangguan pada saat (TTD) yaitu faktor pengetahuan remaja putri
pertumbuhan dan perkembangan (Masrizal, 2007). mengenai anemia defisiensi besi yang terdiri dari
Anemia pada remaja putri dapat dilihat dari tanda- beberapa pertanyaan meliputi anemia gizi besi,
tanda seperti lesu, lemah, letih, lunglai, sering tanda dan gejala, dampak serta penanggulangan
mengeluh pusing dan mata berkunang- kunang anemia, faktor riwayat menstruasi, faktor riwayat
serta susah berkonsentrasi dan rasa lelah yang penyakit dan faktor penanggulangan anemia.
berlebihan. Anemia defisienssi besi pada 3 HASIL PENELITIAN DAN
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja... | 137
PEMBAHASAN secara dominan pada Dari data apabila nilai yang
yang didapat didapat 56%-74%,
Pretest Kuisioner
pada Tabel 1 tingkat pengetahuan
Pretest mengenai kurang baik apabila
dilakukan pada 30 pengetahuan mendapat nilai <
responden dari anemia dan zat 55% (Arikunto,
masing-masing besi yang 2010).
sekolah dan diberikan oleh Berdasarkan
mendapatkan hasil peneliti yaitu Tabel 1 dapat
pretest yaitu 100% untuk melihat disimpulkan yaitu
responden dapat tingkat pengetahuan
memahami dan pengetahuan responden remaja
menjawab semua remaja putri dari putri dari kedua
pertanyaan yang MTs Negeri 2 sekolah tersebut
dibuat peneliti dan SMA Negeri memiliki tingkat
sehingga tidak ada 23. Pada pengetahuan sangat
perubahan yang penilaian baik karena semua
berarti pada pengetahuan pertanyaan
pertanyaan. menggunakan menghasilkan
Karakteristik tingkatan persentase ≥75%.
Responden berdasarkan nilai Menurut Fitriana
yang didapatkan Anna dkk, (2019)
Dari data yang yaitu tingkat pengetahuan yang
didapat pada pengetahuan baik akan
analisis sangat baik membantu
karakteristik apabila nilai menurunkan angka
responden yaitu yang didapat anemia pada remaja
usia dominan pada ≥75 %, tingkat putri.
remaja putri di MTs pengetahuan Riwayat Menstruasi
negeri 2 yaitu pada cukup baik
umur 14 tahun Tabel 2. Waktu Menstruasi
usia 13 tahun (42,4%). Sehingga rata-rata remaja
(45,8%) dengan
putri di SMA Negeri MTs Negeri
usia pertama kali No 2 SMA
menstruasi secara 23 telah mengalami Negeri 23
masa menstruasi Menstrua
dominan dimulai si % %
pada umur 12 tahun selama kurang kebih
1 < 3 hari 1.7 8.2
(48,3%) sehingga 4 tahun.
2 3-7 hari 98.3 82.8
rata-rata remaja Sumber3 Informasi > 7 hari 0 9
putri di MTs Negeri Dari analisis 100 100
2 telah mengalami mengenai sumber T
informasi secara o
masa menstruasi t
selama kurang lebih dominan dari kedua a
dua tahun. sekolah tersebut l
3
3
Keterangan :
Sig =
Signifikansi
atau p
merupakantingkat keyakinan tehadap suatu
hipotesis Variabel Non Anemia
Rata-rata Std.Deviasi
apakah Value
diteirma atau
ditolak.
Didapat hasil Non Anemia
0,000
Sebelum
pada Tabel 6 yaitu 0.253
rata-rata yang Non Anemia
diperoleh pada data Setelah
0.544
non anemia remaja
putri MTs Negeri 2 Keterangan :
sebelum pemberian
tablet tambah
darah (TTD) terdapat dan setelah diberikan
perbedaan yang tablet tambah darah
signifikan antara nilai (TTD) pada siswa
rata-rata kadar MTs kelompok non
hemoglobin sebelum anemia. Dari data
diberikan tablet tersebut dapat
tambah darah (TTD) disimpulkan pada
140 | Nurul Hasanah, et al.
responden remaja b. Anemia Kadar Sig = Signifikansi MTs Negeri 2 dan
putri non anemia (Hb)_MTs SMA Negeri 23
atau p Value
mengalami Setelah > memiliki dampak
perubahan kadar Anemia Kadar merupakantingkat
yang cukup
Hemoglobin (Hb) (Hb)_MTs keyakinan tehadap
signifikan karena
ini berarti program Sebelum suatu hipotesis adanya perubahan
pemberian tablet c. Anemia Kadar apakah diteirma atau kadar hemoglobin
tambah darah (Hb)_MTs ditolak. (Hb) yang meningkat
(TTD) membantu Setelah = Didapat hasil pada remaja putri
mencegah terjadi Anemia Kadar Tabel 8 yaitu nilai non anemia dan
anemia pada (Hb)_MTs rata-rata yang anemia sehingga
remaja putri. Sebelum diperoleh pada data seluruh responden
Data Kadar non anemia remaja remaja putri memiliki
Hemoglobin pada Dari data yang putri SMA Negeri kadar hemoglobin
SMA Negeri 23 didapat pada Tabel 23 sebelum (Hb) normal yaitu
a. Uji Bertanda 7 bahwa pemberian tablet 12- 14 gram/dl.
Wilcoxon Variabel banyaknya tambah darah (TTD) Adanya faktor-
Anemia responden yang terdapat perbedaan faktor yang
mempunyai kadar yang signifikan mempengaruhi
Tabel 7.
hemoglobin setelah antara nilai rata-rata terjadinya anemia
Jumlah
dilakukan kadar hemoglobin yaitu faktor
Perbedaan
perlakuan dengan sebelum diberikan pengetahuan,
Hasil
pemberian tablet tablet tambah darah
Sebelum dan Farmasi
tambah darah (TTD) dan setelah
Sesudah
(TTD) yang lebih diberikan tablet
Pemberian
TTD tambah darah (TTD)
Variabel Anemia SMA Negeri 23
pada siswa SMA
Negeri 23 kelompok
Keterangan N
non anemia. Dari
Mea n Rank Sum of Ranks data tersebut dapat
Kadar (Hb) Setelah Pemberian TTD
disimpulkan pada
responden remaja
Negative Ranks 0a
0
putri non anemia
0 mengalami
Kadar (Hb) Sebelum Pemberian TTD
Positive Ranks perubahan kadar
17,00
hemoglobin (Hb) ini
T
ie berarti program
s
pemberian tablet
0
c
tambah darah (TTD)
T membantu
o
t
mencegah terjadi
a
l
anemia pada remaja
putri.
3
3
Keterangan : 4 KESIMPULAN
a. Anemia Berdasarkan dari
Kadar hasil penelitian yang
(Hb)_MTs dilakukan, dapat
Setelah < disimpulkan bahwa
Anemia adanya program
Kadar pemberian tablet
(Hb)_MTs tambah darah (TTD)
Sebelum pada remaja putri di
140 | Nurul Hasanah, et al.
menstruasi, riwayat penyakit, dan kepatuhan. Pada Kesehatan Masyarakat, II (1): 140-145.
responden remaja putri dari MTs Negeri 2 dan Fakultas Ilmu Kesehatan Unand.
SMA Negeri 23 memiliki tingkat pengetahuan Milman, N. (2011). Anemia-Still a Major
sangat baik yaitu dari semua pertanyaan memiliki HealthProblem in Many Parts of the World.
persentase ≥75%, kemudian secara umum Review Article. Ann Hematol.
mengalami siklus menstruasi normal yaitu 2-7 Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan, Jakarta,
hari, pada faktor riwayat penyakit dari kedua PT Bina Pustaka
sekolah tersebut secara umum tidak memiliki
riwayat penyakit yang bisa menyebabkan
terjadinya anemia dan untuk faktor pencegahan
anemia responden remaja putri secara umum
mematuhi aturan minum tablet tambah darah
(TTD) dari pihak Puskesmas Antapani yaitu
seminggu sekali.
SARAN
Adapun saran untuk pihak Puskesmas
Antapani yaitu agar menjalankan program
pemberian tablet tambah darah (TTD) dalam
jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan
pengecekan kadar hemoglobin (Hb) secara
berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bakta IM, Suega K, Dharmayuda TG. (2015).
Anemia Defiseinsi Besi. Dalam: Sudoyo
AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, penyunting. Buku ajar ilmu
penyakit dalam UI. Jakarta: Internal
Publishing.
Dahlan, M., Sopiyudin. (2013), Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan; Deskriptif
Bivariat dan Multivariat Dilengkapi
Aplikasi dengan menggunakan SPSS,
Salemba Medika, Jakarta.
Djoko Pekik Irianto, (2007), Panduan Gizi
Lengkap Keluarga dan Olahragawan,
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Kementrian Kesehatan RI.(2013). Riset Kesehatan
Dasar. Balitbang Kemenkes RI, Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Peraturan
Menteri Kesehatan No.88 Tahun tentang
Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita
Usia Subur dan Ibu Hamil. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2016).
Pencegahan,danPenanggulangan Anemia
Pada Remaja Putri dan WUS.Jakarta:
Kementerian Kesehatan.
Masrizal. (2007). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472