0% found this document useful (0 votes)
78 views10 pages

Peer Tutoring Boosts Math Understanding

The document discusses a study on implementing peer tutoring to improve students' conceptual understanding of systems of linear equations with three variables. The study was conducted with 10th grade science students at SLH Tomohon school in North Sulawesi, Indonesia. Peer tutoring was applied in two class sessions, which resulted in increased student understanding across three indicators: from 91.56% to 96.41% for the first indicator, 24.55% to 90.89% for the second, and 41.58% to 83.65% for the third. The peer tutoring method was thus concluded to be effective at enhancing students' mastery of the key concepts.

Uploaded by

api-559840861
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
78 views10 pages

Peer Tutoring Boosts Math Understanding

The document discusses a study on implementing peer tutoring to improve students' conceptual understanding of systems of linear equations with three variables. The study was conducted with 10th grade science students at SLH Tomohon school in North Sulawesi, Indonesia. Peer tutoring was applied in two class sessions, which resulted in increased student understanding across three indicators: from 91.56% to 96.41% for the first indicator, 24.55% to 90.89% for the second, and 41.58% to 83.65% for the third. The peer tutoring method was thus concluded to be effective at enhancing students' mastery of the key concepts.

Uploaded by

api-559840861
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education DOI: hhtps://dx.doi.org/xx.xxxxxx/johme.v1i1.

xxx
Vol 01, No 01 Dec 2017 pages: … - … E-ISSN: 2598-6759

PENERAPAN METODE PEER TUTORING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS
X IPA TENTANG SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DI SLH TOMOHON [ THE
IMPLEMENTATION OF PEER TUTORING TO INCREASE GRADE X SCIENCE STUDENTS’ CONCEPTUAL
UNDERSTANDING ON THE SYSTEM OF LINEAR EQUATIONS THREE VARIABEL AT SLH TOMOHON]

Aldi Permana Sembiring1), Yanuard P Dwikristanto2), Meiva Lestari3)


1)
Sekolah Lentera Harapan Tomohon, Tomohon, Sulawesi Utara, 2,3) Universitas Pelita Harapan,
Tangerang, Banten

Correspondence email: [email protected]

ABSTRACT

The importance of conceptual understanding is very important because it willbring students to


the next concept that is more difficult than before. Students’ learning in math must be coherent and
sustainable. Since, every concept is interrelated with another concept. In fact, the researcher found that
the student grade X IPA SLH Tomohon had difficulty in understanding the topic of mathematical
concepts of systems of linear equations two variabel. That, problem can be seen from the mini tes
score that under 73% of students had not passed the KKM. Therefore, reasearcher applied peer
tutoring as a method can increase students’ conceptual understanding. The purpose of the study was
to (1) find out whether the application of the peer tutoring method can increase grade X Science
students understanding of the system of linear equations three variabels, and (2) explain the process
of the application of the peer tutoring method to increase grade X Sciencestudents understanding of
the system of linear equations three variabels.
This study was conducted by class action research method (CAR) with the Pelton model. The
study began on September 25th, 2018 and ended on October 17th,2018. The subject that was involved
in this study was grade X Science SLH Tomohon, namely 10 male students and 19 female students. The
researcher used instruments such as lesson plans, mentor evaluation/comments, mentor feedback,
journal reflection, mentor observation sheet, checklist, and tes result. Based on the 2 times the
application of peer tutoring in this research, it showed that the student conceptual understanding
increade from action I to action II. This can be seen fromindicator 1 increased from 91,56% to 96,41%;
indicator 2 increased from 24,55% to 90,89%; and indicator 3 increased from 41,58% to 83,65%. Thus,
it wasconcluded that peer tutoring was able to increase the conceptual understanding of grade X
Science students in SLH Tomohon.

Keywords: Peer Tutoring Method, and Conceptual Understanding


References: 35 (2005-2018).

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 1


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

ABSTRAK

Pemahaman konsep mampu membuat cara berpikir siswa untuk melihat keterkaitan atara
satu konsep dengan konsep lainnya Oleh karena itu untuk mempelajari konsep demi konsep
diharapkan secara terurut dan berkesinambungan. Faktanya, peneliti menemukan bahwa siswa kelas
X IPA SLH Tomohon kesulitan dalam memahami konsep Matematika topik sistem persamaan linear
dua variabel. Hal ini terlihat dari nilai tes siswa yang rendah, yaitu 72% siswa tidak melampaui Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 70. Oleh karena itu, peneliti menerapkan
peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Tujuan penelitian dilaksanakan untuk
mengetahui penerapan metode peer tutoring yang dapat meningkatkan pemahaman konsep sistem
persamaan linear tiga variabel siswa kelas X IPA SLH Tomohon dan menjelaskan proses penerapan
metode peer tutoring yang dapat meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variabel siswa kelas X IPA SLH Tomohon.
Penelitian dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Pelton.
Penelitian dilaksanakan 25 September 2018 hingga 17 Oktober 2018 di kelas X IPA SLH Tomohon.
Jumlah siswa yang terlibat pada penelitian ini sebanyak 29 siswa, yaitu 11 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Instrumen yang digunakan oleh peneliti, yakni lembar evaluasi/komentar mentor,
lembar umpan balik mentor, jurnal refleksi, lembar observasi (mentor dan peneliti), dan lembar kuis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode peer tutoring dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa yang terlihat melalui peningkatan di setiap indikator pemahaman konsep dari penerapan
1 ke penerapan 2. Indikator 1 meningkat dari 91,58% menjadi 96,41%; indikator 2 meningkat dari
24,55% menjadi 90,89%; dan indikator 3 meningkat dari 41,58% menjadi 83,65%. Peningkatan
pemahaman konsep siswa tersebut dapat terjadi melalui penerapan langkah-langkah peer tutoring,
yaitu memilih tutor, membentuk kelompok peer tutoring, memberikan bimbingan tambahan persiapan
tutor di luar jam pembelajaran), penjelasan materi dan tes dilaksanakan 2 pertemuan, yaitu pertemuan
1 untuk penjelasan materi dan pertemuan 2 untuk tes, kegiatan tutoring, diskusi, dan latihan soal,
pemantauan aktivitas peer tutoring, dan kesimpulan kegiatan peer tutoring.

Kata Kunci: Metode peer tutoring, pemahaman konsep


Referensi: 33 (2005-2018).

PENDAHULUAN [INTRODUCTION]
Manusia adalah ciptaan Allah yang memiliki hal spesial dari ciptaan lainnya. Saat Allah
menciptakan manusia, Ia menciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Oleh karena itu, manusia dikatakan
sebagai gambar dan rupa-Nya Allah. Selain itu, manusia juga diberikan kapasitas bukan saja menjadi
mahkota dari seluruh ciptaan Allah, melainkan juga menjadi objek khusus pemeliharaan Allah karena
diberikan kapasitas mampu berpikir (Berkhof, 2016). Dengan adanya kapasitas mampu berpikir yang
dimiliki oleh setiap manusia, seharusnya mereka dapat menggunakannya dengan bijak dan maksimal.
Salah satu contoh dalam dunia pendidikan, yakni siswa seharusnya sadar bahwa Allah telah
mengaruniakan kepada mereka kapasitas berpikir tersebut, sehingga mereka dapat belajar dan
memahami setiap pengetahuan yang diajarkan dalam pendidikan. Hal tersebut senada dengan Van
Brummelen (2008) yang mengatakan bahwa siswa adalah pribadi yang bertanggung jawab dan
dipanggil untuk melakukan proses pembelajaran dengan maksimal.
Saat siswa mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal, yakni memahami setiap konsep
dasar dari setiap materi, maka siswa tidak akan kesulitan dalam mengikuti materi-materi pembelajaran

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 2


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

berikutnya yang lebih sulit. Maka dari itu, pentingnya siswa untuk memahami konsep di setiap materi
yang diajarkan. Menurut, Hadi & Kasum (2015) pemahaman konsep adalah sebuah landasan penting
dalam berpikir. Oleh karena itu, memahami konsep seharusnya menjadi titik acuan siswa dalam prose
pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep, yaitu Matematika.
Dalam mempelajari Matematika siswa akan dilatih untuk memahami konsep dalam setiap materi,
karena setiap materi dalam Matematika saling memiliki keterkaitan. Oleh karena itu, “Matematika juga
melatih siswa untuk menemukan hubungan antara konsep dan bentuk dalam setiap topik” (Surtiani &
Syahputra, 2016, hal. 93).
Salah satu topik pada Matematika di kelas X IPA yang dipelajari, yakni sistem persamaan linear
dua dan tiga variabel. Kedua sistem persamaan linear tersebut memiliki hubungan pada metode
penyelesaian soal, yaitu substitusi, eliminasi, campuran dan determinan. Adanya hubungan pada
metode penyelesaian tersebut mengharuskan siswa untuk mampu menguasai substitusi terlebih
dahulu sebelum lanjut ke metode selanjutnya, yaitu eliminasi, campuran, dan determinan. Maka dari
itu, “siswa diminta untuk memahami konsep sehingga akan mempermudah, meringkas, menyusun
informasi, dan mendukung proses mengingat dengan lebih efisien” (Tung, 2015, hal. 219). Akan tetapi,
faktanya siswa kurang memahami setiap hubungan metode penyelesaian pada sistem persamaan linear
dua dan tiga variabel, sehingga mengakibatkan siswa menjadi kesulitan ketika menyelesaikan setiap
masalah yang diberikan. Dengan adanya indikasi tersebut peneliti menyebut permasalahan di kelas X
IPA SLH Tomohon, yaitu pemahaman konsep Matematika pada topik sistem persamaan linear tiga
variabel. Pada sistem persamaan linear dua varibel menggunakan konsep metode penyelesaian, yaitu
substitusi, eliminasi, dan campuran dalam menyelesaikan masalah. Saat proses pembelajaran
berlangsung, peneliti menemukan bahwa, siswa sulit untuk memahami materi jika hanya dijelaskan 1
kali oleh peneliti. Selain itu, siswa juga kesulitan saat diberikan soal-soal latihan yang berbeda dengan
contoh soal dan sulit untuk menjawab pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. Setelah itu, hasil tes
yang dilakukan peneliti hanya menunjukkan 28% siswa yang mampu melampaui KKM yaitu 71. Tes
dilaksanakan selama 45 menit dengan model soal esai sebanyak 4 soal. Dengan adanya fakta-fakta di
atas yang telah mengindikasikan bahwa pemahaman konsep siswa kelas X IPA dikategorikan rendah.
Setiap fakta-fakta yang ditemukan tentang rendahnya pemahaman konsep siswa kelas X IPA tidak
terlepas dari karakteristik kelas X IPA. Adapun karakteristik kelas X IPA yang peneliti temukan, yakni
siswa aktif bertanya dan berdiskusi kepada teman, siswa sulit untuk mengerti bahasa guru, siswa sulit
memahami materi jika 1x penjelasan dari peneliti, siswa cenderung diam dan tidak berani langsung
bertanya kepada peneliti. Dengan karakteristik kelas tersebut peneliti memilih untuk menggunakan
metode peer tutoring. Hal tersebut didukung dengan pendapat Djamarah & Zain (2006, hal, 21-27) yang
mengatakan bahwa susahnya untuk menguasai konsep dari penjelasan guru dapat ditolong melalui
penerapan peer tutoring yang mengorientasikan Siswa dalam menjelaskan materi, karena penjelasan
dari teman sebangku akan lebih mudah diterima oleh teman lainnya. Pendapat tersebut juga diperkuat
dengan adanya penelitian tentang pemahaman konsep dengan menggunakan peer tutoring yang telah
dilakukan oleh Tetiwar & Appulembang (2018, hal. 306) yang menyatakan bahwa, pemahaman konsep
siswa pada penelitian tersebut mengalami peningkatan setelah diberikan penerapan dengan peer
tutoring. Dengan adanya setiap indikasi dari pendapat di atas, peneliti memilih untuk menerapkan
metode peer tutoring untuk membantu meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas X IPA tentang
sistem persamaan linear tiga variabel.

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 3


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

TINJAUAN LITERATUR [LITERATURE REVIEW]


A. Peer Tutoring (Tutor Sebaya)
Menurut, Arjanggi (2010: 91-97) dalam (Rosanti, 2018, hal. 3-4) peer tutoring merupakan metode
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa yang memiliki kapasitas intelektual yang tinggi
dibandingkan dengan siswa lainnya dan dilakukan dalam bentuk kelompok diskusi, yakni kelompok
diskusi yang terdiri dari tutor sebagai siswa yang diberikan tugas untuk menyampaikan materi
pembelajaran dan memberikan latihan soal kepada tutee. Sedangkan, bagi Sani (2013, hal. 198-199)
dalam (Tetiwar & Appulembang, 2018, hal. 303) peer tutoring merupakan metode mengajar yang
digunakan oleh guru dengan menitikberatkan pada siswa aktif untuk diskusi, mengerjakan soal latihan
bersama teman kelompok yang memiliki kompetensi yang baik.
Sani (2013, hal. 201) dalam (Tetiwar & Appulembang, 2018, hal. 303-304) memberikan pendapat
tentang tahapan pelaksanaan peer tutoring, yakni (1) siswa dibentuk ke dalam kolompok belajar yang
beranggotakan 3 atau 4 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda, seperti adanya siswa yang
mampu menolong siswa dalam memberikan penjelasan materi, yaitu tutor. (2) siswa diberikan
penjelasan tentang tahapan dalam penyelesaian soal latihan dengan belajar kelompok, (3) siswa
diberikan penjelasan materi oleh guru, kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya apabila
terdapat materi yang belum dipahami secara jelas, (4) siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas
dapat berdiskusi degan teman yang telah dipilih menjadi tutor, (5) guru mengamati aktivitas belajar dan
memberi penilaian kompetensi, dan (6) guru, tutor, dan siswa memberikan evaluasi proses
pembelajaran untuk dijadikan sebagai nilai mengembangkan pembelajaran berikutnya.

B. Pemahaman Konsep
Pengertian pemahaman konsep merupakan kemampuan dalam mengungkapkan defenisi secara
tepat, baik melalui bahasa verbal ataupun tulisan, mengidentifikasi dan menjelaskan seluruh komponen
yang terkandung dalam suatu konsep yang dijadikan sebagai latar belakang, serta memperkokoh semua
komponen yang telah disusun, membuat keterkaitan komponen antar suatu konsep, dan kembali
melakukan pengokohan konsep baik secara internal maupun eksternal (Juliana & Jafar, 2017, hal. 383).
Selain itu, Sanjaya (2009) dalam (Fitrah, 2017) mengatakan bahwa pemahaman konsep adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa mengenai penguasaan sejumlah materi pelajaran yang tidak hanya
sebatas menghafal beberapa konsep melainkan mampu menjelasakn kembali dengan pola sendiri dan
mampu juga menerapkannya pada konsep yang sesuai struktur kognitif dari siswa tersebut.
Menurut Sari (2001: 13-14) dalam Pramitha (2017, hal. 44) ada 7 indikator yang digunakan dalam
mengukur sebuah kemampuan konsep seseorang, yaitu (1) menyatakan ulang sebuah konsep, (2)
mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, (3) memberikan contoh dan bukan contoh
dari konsep, (4) menyajikan suatu konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, (5) syarat
perlu atau syarat cukup suatu konsep menggunakan, (6) memanfaatkan dan memilih prosedur atau
operasi tertentu, dan (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Selain itu,
Kemendikbud (Kesumawati, 2008) dalam Ningsih (2016, hal. 3) memberikan indikator yang serupa,
antara lain: (1) kemampuan menyatakan ulang konsep, (2) kemampuan memberi contoh dan bukan
contoh, (3) kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi Matematika, (4)
kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur, dan (5) kemampuan
mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. Kemudian, menurut Putranto & Marsigit (2018, hal.
4) ada tiga indikator yang harus dikuasai siswa dalam memahami konsep Matematika, yaitu: (1)

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 4


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

kemampuan untuk mengklasifikasi objek sesuai konsep yang telah di pelajari, (2) kemampuan untuk
menyajikan sebuah konsep dalam berbagai jenis representasi dari Matematika, dan (3) kemampuan
untuk mengaplikasikan konsep algoritma.

METODE PENELITIAN [RESEARCH METHODOLOGY]


Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Pelton.
Penelitian tindakan kelas (PTK) model Pelton menekankan pada proses pelaksanaan sehingga
menemukan adanya peningkatan (2010, hal. 3).

Pelton (2010, hal. 8) membagi tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas menjadi 5 tahap,
yaitu (1) identifikasi masalah adalah tahap peneliti melakukan observasi terhadap masalah yang muncul
saat proses pembelajaran berlangsung, (2) pengumpulan data adalah tahap peneliti akan menggunakan
setiap instrumen untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan dan menyusun data, (3) perencanaan
tindakan adalah tahap peneliti untuk mencari informasi ataupun teori mengenai metode yang akan
mendukung pada tahap pelaksanaan, (4) pelaksanaan tindakan adalah tahap peneliti untuk
menerapkan metode yang telah direncanakan dan disiapkan untuk menyelesaikan masalah yang
teridentifikasi dari tahap sebelumnya, dan (5) hasil penelitian adalah tahap peneliti untuk mengolah
dan menganalisis setiap data yang diperoleh dari tahap identifikasi hingga pelaksanaan tindakan dengan
tujuan menemukan dampak dari perolehan siswa dalam pembelajaran. Kemudian, peneliti harus
melakukan refleksi terkait jenis kejadian yang terjadi dan dampak terhadap peneliti ketika proses
pembelajaran.
Peneliti mengambil subyek Matematika wajib di kelas X IPA SMA SLH Tomohon. Adapun jumlah
siswa yang ikut menjadi subyek dalam penelitian ini adalah 29 orang, yang terdiri dari 11 orang siswa
dan 18 Orang siswi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Lentera Harapan Tomohon,
Manado. Penelitian ini dimulai pada minggu pertama di bulan Agustus 2018 hingga minggu keempat di
bulan November 2018.

Indikator keberhasilan penelitian yang digunakan bedasarkan hasil persentase di setiap


indikator pada soal yang telah diberikan, persentase keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 75%
(Zain & Djamarah, 2010, hal.108).

PEMBAHASAN [DISCUSSION] OR ANALISIS [ANALYSIS]

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 5


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

A. Peer Tutoring
Peningkatan yang terjadi pada pemahaman konsep siswa kelas X IPA yang telah dipaparkan di
atas terjadi karena peneliti menerapkan metode mengajar peer tutoring yang berorientasi pada siswa.
Hal tersebut senada dengan teori yang dipaparkan pada bab II, menurut Sani (2013, hal. 198-199) dalam
(Tetiwar & Appulembang, 2018, hal. 303) bahwa proses pembelajaran difokuskan kepada siswa,
sehingga siswa aktif dalam kelompok diskusi dan berlatih dengan latihan soal bersama teman kelompok
yang memiliki kompetensi yang baik. Selama pelaksanaan peer tutoring, peneliti secara konsisten
menerapkan langkah-langkah peer tutoring, yaitu (1) pendahuluan peer tutoring yang meliputi
pemilihan tutor dan tutee, pemilihan kelompok, memberikan bimbingan kepada tutor di luar jam
pembelajaran, menjelaskan peraturan dalam pelaksanaan tutoring, menjelaskan tugas dan tanggung
jawab sebagai tutor dan tutee, kemudian (2) Pelaksanaan peer tutoring yang meliputi mempersilakan
untuk memulai proses tutoring, memberikan tugas atau latihan soal, (3) Pemantauan kegiatan peer
tutoring, (4) Kesimpulan kegiatan peer tutoring. Dalam pelaksanaan peer tutoring, peneliti juga
menggunakan instrument sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
pelaksanaan peer tutoring (Sanjaya, 2010). Dengan adanya alat ukur tersebut akan membantu
mengukur keberhasilan peer tutoring dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Adapun istrumen yang digunankan peneliti untuk peer tutoring, yaitu umpan balik mentor,
lembar evaluasi/komentar mentor, jurnal refleksi, dan lembar observasi mentor, maka peneliti
menemukan bahwa peer tutoring terlaksana dengan baik sehingga mampu meningkatkan pemahaman
konsep siswa dari tindakan I ke tindakan II. Hal ini dapat dilihat dari grafik diagram peningkatan hasil
lembar observasi mentor, sebagai berikut:

Persentase Peningkatan Lembar Ceklis Mentor


100%
Persentase Indikator

80%
60%
40%
20%
0% Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
1 (tutee) 2 (tutee) 3 (tutee) 1 (tutor) 2 (tutor) 3 (tutor)
Penerapan I 100% 82.35% 94.11% 100% 91.66% 83.33%
Penerapan II 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan I Penerapan II

Berdasarkan grafik di atas, peneliti menemukan adanya peningkatan terhadap indikator atau
tugas dan tanggung jawab sebagai tutee dan tutor dalam pelaksanaan diskusi kelompok peer
tutoring. Lembar observasi di atas menunjukkan bahwa kegiatan tutoring dalam kelompok berjalan
dengan sangat baik terlihat dari adanya peningkatan yang signifikan di setiap indikator sebagai tutee
maupun tutor. Umpan balik mentor, jurnal refleksi, dan lembar evaluasi dan komentar mentor juga

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 6


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

menjelaskan bahwa setiap langkah-langkah peer tutoring terlaksana dengan baik dan konsisten
selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan terjadinya peningkatan antara hubungan tutor dan tutee juga memberikan
peningkatan terhadap pemahaman konsep siswa. Hal ini senada dengan Sanjaya (2009, hal. 198)
yang mengatakan bahwa guru perlu mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan
berinteraksi. Selain itu, melalui penerapan peer tutoring, peneliti juga melihat meningkatnya
hubungan antara satu siswa dengan siswa yang lain. Kemudian, siswa juga menjadi termotivasi untuk
tidak lagi menjadi malu-malu dalam berinteraksi dan terampil dalam mengerjakan latihan soal
(Bombardelli, 2016, hal. 345). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode peer tutoring telah
mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas X IPA pada topik sistem persamaan linear tiga
variabel.

B. Pemahaman Konsep

Peningkatan Hasil Tes


Persentase Indikator

100%
80%
60%
40%
20%
0%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Penerapan 1 91.58% 24.55% 41.58%
Penerapan 2 96.41% 90.89% 83.65%

Penerapan 1 Penerapan 2

Berdasarkan grafik di atas, yaitu hasil tes. Peneliti menemukan pemahaman konsep siswa
meningkat dari setiap indikator pemahaman konsep, yaitu (1) kemampuan siswa dalam mengingat
kembali konsep yang telah dipelajari meningkat dari 91, 58% menjadi 96, 41%. Kemudian (2)
kemampuan siswa dalam menginterpretasikan dari konsep materi dalam berbagai bentuk
representasi, yaitu mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematis juga mengalami peningkatan
dari 24, 55% menjadi 90, 89%. (3) Kemampuan siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan konsep materi juga mengalami peningkatan dari 41, 58% menjadi 83, 65%.
Dengan adanya peningkatan yang terjadi, yakni di atas 75% memberikan arti bahwa pembelajaran
terlaksana dengan maksimal atau berhasil dan dapat membahas pokok bahasan yang baru
(Djamarah & Zain, 2006, hal. 107-108).

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 7


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

Peningkatan Hasil Observasi Peneliti


Persentase Indikator 100%
80%
60%
40%
20%
0%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Penerapan 1 86.21% 39.65% 64.13%
Penerapan 2 96.55% 91.95% 97.24%
Penerapan 1 Penerapan 2

Berdasarkan grafik di atas, yaitu observasi peneliti pada lembar jawaban siswa. Observasi
peneliti tersebut dilakukan dengan menilai berdasarkan tahapan pengerjaan soal yang telah
dipelajari. Setelah peneliti menilai berdasarkan langkah-langkah pengerjaan, maka peneliti
mendapatkan hasil yang meningkat dari penerapan I ke penerapan II. Peningkatan tersebut terlihat
dari pada indikator 1 meningkat dari 86,21% menjadi 96,55%, indikator 2 meningkat dari 39,65% ke
91,95%, dan indikator 3 meningkat dari 64,13% ke 97,24%.

Peningkatan yang terjadi ini juga didukung dengan lembar evaluasi/komentar mentor dan
jurnal refleksi yang menyatakan bahwa dari tindakan I ke tindakan II diberikan perbaikan, yaitu dari
durasi pengerjaan yang hanya 25 menit pada tindakan I menjadi 50 menit pada tindakan II, kemudian
posisi duduk tutor yang pada tindakan I tidak disesuaikan menjadi disesuaikan seperti harus duduk
di tengah-tengah tutee pada tindakan II. Perbaikan tersebut juga mendukung terjadinya peningkatan
di setiap indikator pemahaman konsep. Oleh karena itu, pentingnya pemahaman konsep dalam
belajar telah terbukti. Hal ini senada dengan pendapat dari Kurniawati & Paidi (2018, hal. 1) yang
mengatakan bahwa, setelah menguasai konsep maka siswa akan ditolong untuk mendapatkan nilai
yang lebih baik, menolong untuk mengerti konsep materi selanjutnya, mampu mengidentifikasi dan
mengerjakan jenis pertanyaan yang lebih rumit.

KESIMPULAN [CONCLUSION]
Berdasarkan assesmen luaran yang telah di analisis oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka
peneliti mengambil kesimpulan bahwa:

a) Penerapan metode peer tutoring yang telah diterapkan di kelas X IPA SLH Tomohon dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas X IPA tentang sistem persamaan linear tiga
variabel dapat dilihat melalui ketercapaian di setiap indikator pemahaman konsep. Setiap
indikator meningkat dari penerapan I ke penerapan II. Indikator 1 meningkat dari 91,58%
menjadi 96,41%; indikator 2 meningkat dari 24,55% menjadi 90,89%; dan indikator 3
meningkat dari 41,58% menjadi 83,65%.
b) Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas X IPA dapat terjadi melalui terlaksananya
langkah-langkah metode peer tutoring secara konsisten, yaitu: (1) pendahuluan peer tutoring,
peneliti melakukan pemilihan tutor dan tutee, pembentukan kelompok, memberikan
bimbingan tambahan persiapan tutor di luar jam pelajaran, (2) pelaksanaan peer tutoring,

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 8


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

yaitu pemberian materi pembelajaran dan tes dilaksanakan di pertemuan yang berbeda, yakni
materi pembelajaran pada pertemuan 1 dan tes pada pertemuan 2, proses diskusi dalam
kelompok, mengerjakan tugas atau latihan yang telah diberikan, suasana diskusi aktif, (3)
pemantauan terhadap kegiatan peer tutoring ke setiap kelompok, dan (4) memberikan
kesimpulan berupa review.
Keberhasilan dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa juga disebabkan karena
setiap langkah-langkah dari peer tutoring di atas dilakukan secara konsisten dalam proses
pembelajaran. Meningkatnya setiap indikator pada pemahaman konsep membuktikan bahwa
penelitian ini berhasil. Keberhasilan yang diperoleh dalam penelitian ini, bukanlah membuktikan
bahwa peneliti telah mampu menjadi seorang guru yang sangat hebat dalam mengajar. Melainkan,
melalui penelitian ini peneliti sadar bahwa Tuhan pakai guru dalam dunia pendidikan untuk
membawa kembali siswa kearah yang tepat untuk memahami kembali bahwa pemahaman yang
dimiliki harus menunjukkan pemeliharaan dan perbuatan besar Sang Guru Agung dan membuat
setiap siswa menjadi lebih bertanggung jawab, melayani, dan memberi respon (Brummelen, 2006,
hal.120).

DAFTAR PUSTAKA [REFERENCES]

Berkhof, L. (2016). Teologi sistematika. Surabaya: Momentum.


Bombardelli, O. (2016). Effective teaching practice: peer tutoring in education for active citizenship.
Selection & peer-review under responsibility of the conference organization committee , 344-
355.
Djamarah, S. B. & Zain, A. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka cipta.
Fitrah, M. (2017). Pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematika materi segiempat. Jurnal pendidikan matematika, 2 No. 1, 51-70.
Hadi, S., & Kasum, M. U. (2015). Pemahaman konsep matematika siswa smp melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe memeriksa berpasangan (Pair Checks). Edu-mat jurnal pendidikan
matematika, 3 No.1, 59-66.
Kurniawati, A. F., & Paidi. (2018). The influences of peer tutoring method to improve conceptual
understanding. Journal of physics: conference series, 1-6.
Ningsih, Y. L. (2016). Kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa melalui penerapan
lembar aktivitas mahasiswa (LAM) berbasis teori apos pada materi turunan. Edumatica, 6 No.
1, 1-8.
Pelton, R. P. (2010). Action research for teacher candidates. Unites states of america: Rowman &
littlefield education.
Putranto, S., & Marsigit. (2018). Does peer tutoring with realistic mathematics education approach
effective to develop conceptual understanding of slow learners? Journal of physics: conference
series, 1-6.

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 9


Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linear tiga
variable siswa kelas X IPA SLH Tomohon (The implementation of peer tutoring to increase grade X Science
students’ conceptual understanding on the system of linear equation three variable at SLH Tomohon)
Aldi Permana Sembiring

Rosanti, D. (2018). Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa di sma negeri 9 pontianak. Jurnal pendidikan matematika dan ipa , 9 No. 2,
1-11.
Sanjaya, W. (2010). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana.
Sari, P. (2017). Pemahaman konsep matematika siswa pada materi besar sudut melalui pendekatan
pmri. Jurnal gantang, 2 No. 1, 41-50.
Surtiani, & Syahputra, E. (2016). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams
achievement divisions (STAD) untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada
materi persamaan kuadrat di kelas viii smp negeri 3 perbaungan. Inspiratif Vol.2, No.1, 92-101.
Tetiwar, J., & Appulembang, O. D. (2018). Penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan
pemahaman konsep materi perkalian bersusun pada siswa kelas iii sd. Scholaria: Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 8 No.3, 302-308.
Van Brummelen, H. (2008). Batu loncatan kurikulum: Berdasarkan Alkitab. Jakarta, Indonesia:
Universitas Pelita Harapan.
Widyastuti, R. S. (2011, January 14). Masih sebatas macan kertas. Kompas, 34.

JOHME Vol 1, No 1 Dec 2017 Page 10

You might also like