0% found this document useful (0 votes)
99 views7 pages

Pengaruh Teknik Distraksi Dan Teknik Relaksasi Terhadap Nyeri Selama Perawatan Luka Operasi

This study examined the effect of distraction techniques and relaxation techniques on pain during surgical treatment at Makassar City Hospital. 30 patients participating in the study received distraction techniques or relaxation techniques. Data collection involved direct observation of patients. Statistical analysis using the Wilcoxon signed ranks test found that distraction techniques significantly reduced pain (α = 0.000) and relaxation techniques also significantly reduced pain intensity (α = 0.000). The conclusion is that distraction techniques and relaxation techniques influence pain scale.

Uploaded by

Hima Indah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
99 views7 pages

Pengaruh Teknik Distraksi Dan Teknik Relaksasi Terhadap Nyeri Selama Perawatan Luka Operasi

This study examined the effect of distraction techniques and relaxation techniques on pain during surgical treatment at Makassar City Hospital. 30 patients participating in the study received distraction techniques or relaxation techniques. Data collection involved direct observation of patients. Statistical analysis using the Wilcoxon signed ranks test found that distraction techniques significantly reduced pain (α = 0.000) and relaxation techniques also significantly reduced pain intensity (α = 0.000). The conclusion is that distraction techniques and relaxation techniques influence pain scale.

Uploaded by

Hima Indah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan

Volume 1 Nomor 2 2021

PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI DAN TEKNIK


RELAKSASI TERHADAP NYERI SELAMA
PERAWATAN LUKA OPERASI

Andi Agus Saputra¹, Maryam Jamaluddin², H. Ismail³


1*
STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII No.24 Kota Makassar, Indonesia,90245
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII No.24 Kota Makassar, Indonesia,90245
3
Politeknik Kesehatan Makassar, Jl. Bendungan Bili-bili No.1, Kota Makassar, Indonesia, 90221

*
e-mail: penulis-korespondensi: [email protected]/082393310459

Abstract
According to the International Association for the Study of Pain (IASP), pain is an unpleasant subjective sensory
and emotional experience that is associated with actual or potential tissue damage, or describes a condition
where the damage has occurred. Based on the theory Pain is defined as a condition that affects a person and its
extension is known if a person has experienced it. So pain is an important sign of a physiological or tissue
disorder. The purpose of this study was to determine the effect of distraction techniques and relaxation
techniques on pain during the surgical treatment room at the Makassar City Hospital. This research is a type of
quasi-experimental research in this study the sampling technique used by the researcher is using accidental
sampling. Where all the population will be sampled as many as 30 respondents. Data collection is done by direct
observation to the client. Data analysis includes univariate to find the frequency distribution, and bivariate
analysis with Wilcoxon signed ranks test alternative Asymp. Sig. (2-tailed) with a significance level (α < 0.05) to
determine the relationship between variables. The results of bivariate analysis showed the effect of distraction
techniques on pain (α = 0.000) and the effect of relaxation techniques on pain intensity (α = 0.000). The
conclusion in this study is that there is an influence between distraction techniques and relaxation techniques on
the pain scale.

Keywords: Pain; Distraction Techniques; Relaxation Techniques

Abstrak
Menurut International Association for study of pain (IASP), nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang
tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisinya terjadi kerusakan. Berdasarkan teori Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Jadi nyeri merupakan
tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis atau jaringan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
pengaruh teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap nyeri selama di ruang perawatan bedah RSUD Kota
Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan oleh peneliti adalah menggunakan accidental sampling. Dimana semua jumlah populasi akan
dijadikan sampel sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung kepada klien.
Analisis data mencakup univariat untuk mencari distribusi frekuensi, dan analisis bivariat dengan uji wilcoxon
signed ranks test alternatif Asymp. Sig. (2-tailed) dengan tingkat kemaknaan (α < 0,05) untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Hasil analisis bivariat didapatkan pengaruh antara teknik distraksi terhadap nyeri (α =
0,000) dan didapatkan pengaruh antara teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri (α = 0,000). Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap skala nyeri.

Kata kunci : Nyeri; Teknik Distraksi; Teknik Relaksasi

[ 203
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

Pendahuluan
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan
yang aktual dan potensial. Nyeri adalah alasan terutama seseresponden untuk mencari bantuan perawatan
kesehatan (Smeltzer & Bare). Menurut Smeltzer & Bare International Association For The Study Of Pain
(IASP) mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-
kejadian dimana terjadi kerusakan (Judha, Sudarti, & Fauziah, 2012).
Teknik Distraksi suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-
hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami. Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke
hal yang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri
(Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015).
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri
kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah
menghebatnya stimulus nyeri (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015).
Jumlah pembedahan diseluruh dunia pertahun diperkirakan adalah 234 juta, yaitu satu operasi untuk
setiap 25 responden (Weiser & Regenbogen, 2008). Pertumbuhan jumlah kecelakaan, kasus kanker dan penyakit
kardiovaskular akan meningkatkan prosedur bedah lebih lanjut. Prosedur pembedahan yang dilakukanuntuk
meningkatkan kualitas hidup, tetapi operasi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan (Cahya N, Lukman,
& Miftahudin, 2013).
Menurut World Population Data Sheet di negara industri telah dilaporkan terdapat 3-22% dari semua
kasus operasi. International Classification of Disease di Amerika (2009) menyebutkan pembedahan diantaranya
adalah operasi sistem saraf : 408 responden, operasi sistem endokrin: 41 responden, operasi pada mata: 22
responden, operasi pada telinga: 6 responden, operasi hidung, mulut dan paring: 105 responden, operasi pada
sistem pernafasan: 330 responden, operasi pada sistem cardiovaskuler: 1805 responden, operasi sistem limpatik:
118 responden, operasi pada sistem pencernaan: 1381 responden, operasi pada sistem urinaria: 266 responden,
opersi pada sistem reproduksi laki-laki: 152 responden, operasi pada sistem reproduksi perempuan: 441
responden, operasi persalinan: 1770 responden, operasi pada sistem muskuloskeletal: 1298 responden, dan
operasi pada sistem integumen : 331 responden.
Berdasarkan data dari rekam medik pada tahun 2015 jumlah klien di ruang rawat inap perawatan bedah
RSUD Kota Makassar adalah 1324 dan di tahun 2016 berjumlah sebanyak 1155 pasien dengan penyakit yang
berbeda. Sementara tahun 2017 dari bulan januari sampai september, jumlah klien rawat inap di perawatan
bedah mencapai 198 klien dengan penyakit yang berbeda (Rekam Medik RSUD Kota Makassar, 2017).

Metode
Desain, Lokasi, Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode desain Quasi Eksperiment dengan tujuan untuk mencari pengaruh
dengan pengaruh teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap nyeri selama di ruang perawatan bedah RSUD
Kota Makassar. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan
accidental sampling. Dimana semua jumlah populasi akan dijadikan sampel sebanyak 30 responden.
1. Kriteria Inklusi :
a) Pasien yang merasakan nyeri
b) Pasien yang masih dalam perawatan di ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar.
c) Pasien yang bersedia menjadi responden
2. Kriteria Ekslusi :
a) Pasien yang tidak merasakan nyeri.
b) Pasien yang mengalami penyakit kronis.
c) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.

Pengumupulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karateristik
subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2016)
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuisoner yang
telah tersedia.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari bagian rekam medis Rumah Sakit, buku pelaporan dari RSUD Makassar.

[ 204
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

Analisis Data
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah coding, skoring dan entering kedalam
program SPSS untuk melihat apakah ada pengaruh teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri
diruang perawatan bedah RSUD daya Kota makassar. Dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon signed ranks
test alternatif Asymp. Sig. (2-tailed) dengan tingkat kemaknaan α=0,05 artinya bila hasil uji statistik
menunjukan α<0,05 maka Ha diterima berarti ada pengaruh antara teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap
intensitas nyeri, dan bila hasil uji statistik menunjukkan α>0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada pengaruh
antara teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri, dengan menggunakan jasa komputer
program SPSS versi 16,0.

Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Karateristik Responden Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kota Makassar
dengan jumlah sampel (n=30)
Distraksi Relaksasi
Karateristik
n (%) n (%)
Usia
Remaja 17-21 1 6.7 0 0
Dewasa Muda 21-40 11 73.3 8 53.3
Dewasa Tua 40-60 3 20.0 5 33.3
Lansia 60 tahun ke atas 0 0 2 13.4
Jenis Kelamin
Laki-laki 19 63.3
Perempuan 11 36.7
Jenis Operasi n % n %
Laparatomi 3 20.0 3 20.0
Soft Tissue Tumor Debridement 6 40.0 3 20.0
Orif 1 6.7 1 6.7
Fistel perianal 4 26.7 3 20.0
Tetanus - - 1 6.7
Osteosarcoma femur - - 1 6.7
Tumor mammae - - 1 6.7
Skin tumor pedis - - 1 6.7
Vulnus Ictum - - 1 6.7
1 6.7 - -

Berdasarkan tabel 1. diatas, diperoleh jumlah responden distraksi sebanyak 15 responden dan
relaksasi sebanyak 15 responden,dengan hal ini responden yang berada pada kisaran usia remaja 17-21
tahun dengan pemberian distraksi dan relaksasi sebanyak 1responden (6.7%), usia dewasa muda 21-40
tahun dengan pemberian distraksi sebanyak 11responden (73.3%) dan relaksasi sebanyak 8 responden
(53.3%), usia dewasa tua dengan pemberian distraksi sebanyak 3 responden (20.0%) dan relaksasi sebanyak
5 responden (33.3%) sedangkan usia lansia diatas 60 tahun ke atas dengan pemberianrelaksasi sebanyak
2responden (13.4%). Jumlah responden sebanyak 30responden yang menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 responden (63.3%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan 11
responden(36.7%) dan diperoleh jumlah responden distraksi sebanyak 15 responden dan relaksasi sebanyak
15 responden, dengan jenis operasi yang berbeda.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi skala nyeri sebelum pemberian terapi distraksi dan relaksasi
Kelompok
Kelompok Distraksi
Skala Nyeri Relaksasi
n (%) n (%)
Sedang 13 86.7 10 66.7
Berat 2 13.3 5 33.3
Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 2. diatas menunjukkan bahwa sebelum pemberianterapi distraksi dan terapi
relaksasi, responden merasakan nyeriberat sebanyak 7 responden (46.6%), dan selebihnya merasakan nyeri
sedang dengan skor 6 dan 7.

[ 205
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

Tabel 3. Distribusi Frekuensi skala nyeri setelah pemberian terapi distraksi dan relaksasi
Distraksi Relaksasi
Skala Nyeri
n (%) n (%)
Ringan 10 66.7 5 33.3
Sedang 5 33.3 10 66.7
Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 3. diatas menunjukkan bahwa ada penurunan yang sangat signifikan, yaitu tidak
ada responden yang merasakan nyeri berat.

Tabel 4. Hasil perhitungan berdasarkan uji statistik pengaruh teknik distraksi terhadap skala nyeri
di ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar
Uji Statistik Wilcoxon
Jumlah
Hasil Perhitungan Pre-Post Test Distraksi
Responden
Mean 8.00
Sum 120.00
Z -3.535 15
P 0.000
A 0.5

Berdasarkan tabel 1.9 menunjukkan Terdapat pengaruh pemberian terapi distraksidengan hasil nilai
ρ=0,000 terhadap pasien pre dan post-operasi dengan penyakit yang berbeda.

Tabel 5. Hasil perhitungan berdasarkan uji statistik pengaruh teknik relaksasi terhadap skala nyeri
di ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar
Uji Statistik Wilcoxon
Jumlah
Hasil Perhitungan Pre-Post Test Distraksi
Responden
Mean 8.00
Sum 120.00
Z -3.493 15
p 0.000
a 0.5

Berdasarkan tabel 5. menunjukkan Terdapat pengaruh pemberian terapi distraksi dengan hasil nilai
ρ=0,000 terhadap pasien pre dan post-operasi dengan penyakit yang berbeda.Perbedaan Teknik Distraksi
dan Teknik Relaksasi.

Tabel 6. bedaan teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap skala nyeri di ruang perawatan
bedah RSUD Kota Makassar
Uji Mann - Withney
Hasil perhitungan Distraksi Relaksasi
Pre Post Pre Post
Mean 13.93 13.60 17.07 17.40
Sum 209.00 204.00 256.00 261.00
Z Jumlah nilai pre-test –1.051 Jumlah nilai post-test -1.276
p Jumlah nilai pre-test 0.293 Jumlah nilai post-test 0.202
a 0.05

Berdasarkan tabel 6. menunjukkan skor nyeri sebelum perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan
skor nyeri setelah perlakuan. Jelas terlihat bahwa ada pengaruh setelah pemberian terapi distraksi dan terapi
relaksasi dengan tingkat kemaknaan (p=0,000). Kemudian, Berdasarkan tabel 9 dengan uji statistic Mann -
Withney di dapatkan perbedaan terhadap skala nyeri distraksi dan relaksasi dengan nilai kemaknaan pre-test
(p=0,293) dan post-test (p=0,202) ini menandakan bahwa tidak diketahui terapi yang mana lebih efektif
terhadap distraksi dan relaksasi.

[ 206
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

Pembahasan
1. Pengaruh teknik distraksi terhadap skala nyeri di ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar
Berdasarkan data yang diperoleh dari master tabel dan di olah menggunakan uji statistik terdapat 3
responden yang mengalami skala nyeri tetap, yang disebabkan oleh jenis operasi dimana jenis operasinya
terdiri dari laparatomi dan orif dengan hasil pernyataan oleh responden mengatakan ini operasi yang pertama
kali, dan faktor usia juga berpengaruh, karena seiring bertambahnya usia responden rasa nyeri yang
dirasakan sering tidak mampu untuk dikomunikasikan, serta keterbatasan waktu dalam penelitian sehingga
kurang efektif dalam pemberian terapi distraksi yang disebabkan dengan perbedaan jenis operasi.
Setelah dilakukan analisa data dan menguji hasil penelitian secara kuantitatif didapatkan hasil test
normalitas berdistribusi tidak normal dengan nilai p kurang dari 0.05 dengan hal ini uji statistik yang
digunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan aternatif Asymp. Sig. (2-Tailed) diperoleh hasil teknik distraksi
ρ=0,000 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti ada pengaruh tindakan distraksi terhadap skala nyeri.
Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh faridah (2015), Instrumen yang
digunakan melalui observasi tentang pemeriksaan skala nyeri dan pemberian tehnik bernafas ritmik,
dianalisis uji wilcoxonsigned rank test dengan +=0,05. Pasien (100%) nyeri sedang dan setelah pemberian
tehnik distraksi nafas ritmik menunjukan bahwa sebagian besar mengalami penurunan tingkat nyeri post op
apendisitis menjadi ringan sebanyak 19 pasien (63,3%) dan hampir setengah tingkat nyeri post op
apendisitisnya tetap atau sedang sebanyak 11 pasien (36,7%). Hasil pengujian dengan wilcoxonsign rank test
dengan +=0,05 didapatkan p-sign=0,000 dimana p-sign <+ sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
pengaruh tehnik distraksi nafas ritmik terhadap penurunan tingkat nyeri post op pada penderita apendisitis.
Melihat hasil penelitian ini maka dianjurkan kepada penderita apendisitis untuk melakukan tehnik distraksi
nafas ritmik sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tingkat nyeri post op apendisitis selain terapi
farmakologis (Faridah, 2015).
Hasil ini juga diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Machebya, Manajemen
nyeri non farmakologi salah satunya adalah teknik distraksi dengan terapi musik dengan hasil uji statistik
Wilcoxon signed rank test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh nilai p value 0,000 <
0,05 (Padang, Katuuk, & Kallo, 2017).
Dengan hal ini, Peneliti berasumsi bahwa responden yang mendapatkan terapi distraksi tidak
sepenuhnya melakukan dengan baik disebabkan keterbatasan waktu,
2. Pengaruh teknik relaksasi terhadap skala nyeri di ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar
Berdasarkan data yang diperoleh dari master tabel dan di olah menggunakan uji statistik terdapat 5
responden yang mengalami skala nyeri tetap, yang disebabkan oleh jenis operasi dimana jenis operasinya
terdiri dari laparatomi dan orif dengan hasil pernyataan oleh responden mengatakan ini operasi yang pertama
kali dan responden juga mengatakan rasa sakit yang dialami setelah operasi belum terbiasa, dan faktor usia
juga berpengaruh, karena seiring bertambahnya usia responden rasa nyeri yang dirasakan sering tidak
mampu untuk dikomunikasikan. Serta keterbatasan waktu dalam penelitian sehingga kurang efektif dalam
pemberian terapi relaksasi yang disebabkan dengan perbedaan jenis operasi.
Setelah dilakukan analisa data dan menguji hasil penelitian secara kuantitatif didapatkan hasil test
normalitas berdistribusi tidak normal dengan nilai p kurang dari 0.05 dengan hal ini uji statistik yang
digunakanWilcoxon Sign Rank Test dengan aternatif Asymp. Sig. (2-Tailed) diperoleh hasil teknik distraksi ρ
= 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti ada pengaruh tindakan distraksi terhadap skala nyeri.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agung, Ada pengaruh
signifikan pada pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi
dengan uji statistik wilcoxon diperoleh nilai z hitung sebesar 4,830 dengan angka signifikan (p) 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui z hitung (4,830) > z tabel (1,96) dan angka signifikan (p) < 0,05
sehingga ada pengaruh signifikan pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien
post operasi dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Satriyo, Annisa, & Sari, 2013).
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh rasubala,
yaitu terdapat pengaruh teknik relaksasi benson terhadap skala nyeri pada pasien post operasi apendiksitis di
RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou dan RS Tk. III R.W. Mongisidi Teling Manado dengan uji statistik wilcoxon
dengan hasil tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05 (Mulyadi, Rasubala, &
Kumaat, 2017).
Dengan hal ini, Peneliti berasumsi bahwa responden yang mendapatkan terapi relaksasi tidak
sepenuhnya melakukan dengan baik, di dapatkan adanya 5 responden yang mengalami skala nyeri tetap yang
disebabkan oleh keterbatasan waktu, jenis operasi dan faktor usia.

[ 207
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

3. Perbedaan teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap skala nyeri di ruang perawatan bedah RSUD Kota
Makassar
Setelah dilakukan analisa data dan menguji hasil penelitian secara kuantitatif dengan menggunakan
uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test dengan aternatif Asymp. Sig. (2-Tailed)dan uji Mann – Withney Test
diperoleh hasil teknik distraksi dan relaksasi dengan nilai ρ=0,000 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti ada
pengaruh tindakan distraksi terhadap skala nyeri. Berdasarkan tabel 1.11 pre dan post kelompok terapi
distraksi dan relaksasi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara ke dua terapi tersebut, karna
terapi distraksi dan relaksasi sama-sama berguna untuk menurunkan rangsangan nyeri. Namun dengan terapi
distraksi dan relaksasi ini tidak di ketahui yang mana lebih efektif dalam penurunanskala nyeri.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mendapatkan jenis operasi yang telah
dijalani pasien, kebanyakan pasien menjalani operasi soft tissue tumor, laparatomi dan orif.
Dalam penelitian ini selain diberikan terapi tindakan distraksi dan terapi relaksasi juga diberikan
terapi farmakologis dengan menggunakan analgesik. Jenis analgesik yang digunakan adalah ketorolac 30
mg/8/jam. Untuk menghindari kerancauan data hasil distraksi dan relaksasi dengan efek farmakologis
dengan pemberian analgesik, maka peneliti melakukan tindakan tersebut dilakukan pada 4-6 jam setelah
pemberian obat atau 30 menit sebelum pemberian obat.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh teknik distraksi dan teknik relaksasi
terhadap skala nyeri di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kota Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: Ada pengaruh antara teknik distraksi dan teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri di ruang perawatan
bedah RSUD Kota Makassar dan Terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah tindakan distraksi dan
relaksasi, tidak ada perbedaan dengan nilai signya dan hasil masih tetap sama antara terapi distraksi dan terapi
relaksasi sehingga tidak diketahui yang mana lebih efektif antara pemberian terapi distraksi atau relaksasi di
ruang perawatan bedah RSUD Kota Makassar.
Diharapkan Bagi pihak RSUD Kota Makassar dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk dapat
mengoptimalkan dan menerapkan tindakan distraksi dan relaksasi terhadap penatalaksanaan untuk menurunkan
nyeri di Ruangan Bedah, Bagi peneliti diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
oleh karna itu diharapkan peneliti-peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan referensi data apabila diperlukan,
Keilmuan untuk peneliti yang akan datang agar meneliti variabel yang ada dalam penelitian ini, agar lebih
mendalami dengan hasil dan tindakan intervensi yang dilakukan terkaitdengan mengatasi nyeri terhadap
responden klien. Sehingga hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dapat terungkap secara
keseluruhan.

Saran
1. RSUD Kota Makassar
Bagi pihak RSUD Kota Makassar dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk dapat
mengoptimalkan dan menerapkan tindakan distraksi dan relaksasi terhadap penatalaksanaan untuk
menurunkannyeri di Ruangan Bedah.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya oleh karna itu diharapkan peneliti-
peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan referensi data apabila diperlukan.
3. Keilmuan
Untuk peneliti yang akan datang agar meneliti variabel yang ada dalam penelitian ini, agar lebih mendalami
dengan hasil dan tindakan intervensi yang dilakukan terkaitdengan mengatasi nyeri terhadap responden
klien. Sehingga hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dapat terungkap secara keseluruhan

Ucapan Terima Kasih

Mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung: RSUD Kota Makassar dan Stikes
Nani Hasanuddin Makassar yang secara berkesinambungan memberikan dukungan untuk melakukan Tridarma
perguruan tinggi, Semua Responden yang bersedia meluangkan waktu dan berpartisipasi

[ 208
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Volume 1 Nomor 2 2021

REFERENSI

Cahya N, A. W., Lukman, R., & Miftahudin. (2013). Pengaruh Pemberian Informasi Prabedah Terhadap
Kecemasan Pasien Prabedah Terencana Di Irna Bedah Rs Muhammadiyah Palembang. Volume 1, Edisi 2
Http://Journalstikesmp.Ac.Id/Filebae/4.%20jurnal%20Indy.Pdf , 27-28.

Faridah, N. V. (2015). Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Op Apendisitis. Vol. 07, No. 02 , 68.
http://Stikesmuhla.Ac.Id /Wp-Content/Uploads/68-74-Virgiant-Nur -Faridah.Pdf di akses pada tanggal 29
Januari 2018

Judha, M., Sudarti, & Fauziah, A. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan Disertai Contoh Askep.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar, Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika.

Mulyadi, Rasubala, F. G., & Kumaat, T. L. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Skala Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Di Rsup. Prof. Dr. R.D.Kandou Dan Rs Tk.Iii R.W. Mongisidi Teling Manado.
E-Journal Keperawatan (E-Kp) Volume 5 Nomor 1
.http//Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Jkp/Article/Download/14886/14450. Diakses Pada Tanggal 18
Jamuari 2018

Padang, N. M., Katuuk, E. M., & Kallo, D. V. (2017). Pengaruh Terapi Musik Instrumental terhadap. E –
Journal Keperawatan ( E-Kp) Volume 5 Nomor 1
.http//Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Jkp/Article/Viewfile/14887/14451.Diakses Pada Tanggal 18
Jamuari 2018

Rachmawan, S. H., & Syaiful, Y. (2014). Efektifitas Relaksasi Nafas Dalam Dan Distraksi Baca Menurunkan
Nyeri Pasca Operasi Pasien Fraktur Femur
Http://Journal.Unigres.Ac.Id/Index.Php/JNC/Article/Viewfile/90/88. Journals Of Ners Community Vol 5
No 2November 2014 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Gresik , 102 Dan 103.

[ 209
ISSN : 2797-0019 | E-ISSN : 2797-0361 ]

You might also like