See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.
net/publication/317088111
ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI PETERNAKAN
KARISA KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA
PEKANBARU
Article · September 2011
CITATIONS
READS
3
3,033
3 authors, including:
Elfi Rahmadani
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
9 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Elfi Rahmadani on 24 May 2017.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Jurnal Peternakan Vol 8 No 2 September 2011 (77 - 87) ISSN 1829 – 8729
ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER
DI PETERNAKAN KARISA KELURAHAN SIMPANG BARU
KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU
AMRIZAL1, E. RAHMADANI2, ELFAWATI3
1Fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau 2Laboratorium Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA
Riau 3Laboratorium Ruminansia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau
Kampus II Raja Alihaji Jl. HR. Soebrantas Km 15 Pekanbaru
ABSTRACT
The objective of the study was to analyze the financial feasibility of the Karisa Broiler Farm based on Net Present
Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) and Internal Rate of Return (IRR). The research was conducted on May to June
2010 at Karisa Broiler Farm located in Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru, Riau. The data consisted of primary data and
secondary data. The primary data consisted of the respondent identity, the general condition of broiler farm, the reveniew, the
need of employee, the sallary of employee, the structure of reveniew, the production factors, the fixed cost and the variable
cost. The secondary data was the data from the village office and the sector office. The method was case study. The location of
study was choosed directly where the Karisa Broiler Farm was a potentially broiler farm in Pekanbaru. The data was collected
as indept interview using questioner. The respondents were the owner and the employee of Karisa. The data was analyzed
using quantitative descriptive analysis and then showed using financial analysis model throught out project analysis
approach. The result showed that if the Karisa farm use the own capital, where the interest rates was 6,25%, then the NPV
was Rp 274.192.038,8,- and the BCR was 1,12 and if the Karisa farm use the loan capital, where the interest rate was
14,5%, then the NPV was Rp 100.583.235,4 and the BCR was 1,06. The IRR of Karisa farm was 22,25%. Based on the
eligibility criteria, where the NPV was possitive, the BCR more than one, and the IRR higher than the prevailing interest
rate, then the Karisa farm financially feasible to be runed and to be continued.
Keywords : broiler, financial feasibility
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan setiap usaha
Pembangunan peternakan merupa- adalah meraih keuntungan semaksimal
kan bagian dari pembangunan nasional mungkin dan mempertahankan keber-
yang bertujuan untuk menyediakan lanjutan usaha. Keberlanjutan usaha
pangan hewani berupa daging, susu dan peternakan ditentukan oleh pengetahuan
telur yang bernilai gizi tinggi, peternak tentang aspek-aspek kelayakan
meningkatkan pendapatan peternak, usaha. Suatu usaha dikatakan layak jika
menambah devisa, dan memperluas memenuhi syarat-syarat seperti layak
kesempatan kerja. Pada masa yang akan pasar dan pemasaran, layak teknis dan
datang pembangunan peternakan layak finansial. Kelayakan finansial
diharapkan dapat memberi kontribusi merupakan aspek utama yang harus
yang nyata dalam pembangunan diperhatikan. Usaha peternakan dikatakan
perekonomian bangsa. layak secara finansial jika keuntungan
yang diperoleh lebih besar daripada biaya
Ayam broiler merupakan ternak yang dikeluarkan sehingga usaha tersebut
penghasil daging yang masa produksinya dapat bertahan. Peternak perlu melakukan
relatif lebih cepat dibandingkan dengan analisis finansial terhadap usaha yang
ternak potong lainnya dimana pada umur dijalankannya untuk meningkatkan
lebih kurang 28 hari ternak ayam broiler keuntungan, memperbesar usaha, dan
sudah dapat dipasarkan dengan bobot mengembangkan modal awal lebih besar
badan lebih kurang 1,2 kg. Potensi ini daripada bunga bank.
menjadi salah satu alasan bagi peternak
untuk mengembangkan usaha peternakan Peternakan Karisa merupakan salah
ayam broiler. satu usaha peternakan yang potensial di
Kota Pekanbaru. Produksi ayam broiler
77
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
peternakan Karisa hampir setiap tahun Berdasarkan penjelasan di atas maka
meningkat (Tabel 1). Sejak berdiri tahun telah dilakukan kajian untuk mengetahui
2004, produksi ayam broiler peternakan kelayakan finansial usaha peternakan
Karisa telah memberikan kontribusi bagi ayam broiler di Peternakan Karisa yang
pemenuhan kebutuhan daging ayam berlokasi di Kelurahan Simpang Baru
broiler Kota Pekanbaru. Peternakan Karisa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
belum pernah dianalisis kelayakan
finansialnya sehingga belum diketahui Tujuan penelitian ini adalah untuk
apakah usaha peternakan Karisa layak menganalisis kelayakan finansial usaha
atau tidak untuk dilanjutkan atau peternakan Karisa melalui perhitungan
dikembangkan ditinjau dari aspek Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
finansial. (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR).
Tabel 1. Populasi ternak ayam broiler Peternakan Karisa tahun 2005-2009
Tahun Jumlah (ekor)
2005 10.800
2006 22.500
2007 22.500
2008 54.000
2009 90.000
METODOLOGI 3. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Metode penelitian adalah studi
kasus. Penentuan lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan dilakukan secara langsung dengan dasar
Mei sampai Juni 2010 di peternakan ayam peternakan Karisa merupakan peternakan
broiler Karisa yang berlokasi di Kelurahan yang potensial di Pekanbaru.
Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru 4. Teknik Pengumpulan Data
2. Jenis Data Penelitian Pengumpulan data dilakukan
dengan indept interview menggunakan
Jenis data yang digunakan dalam daftar pertanyaan kunci (key question).
penelitian ini adalah data primer dan data Sebagai responden adalah pemilik
sekunder. Data primer merupakan data peternakan ayam broiler Karisa beserta
utama yang mencakup identitas tenaga kerja yang terlibat didalamnya.
responden, keadaan umum usaha
peternakan, pendapatan usaha, kebutuhan 5. Analisa Data
tenaga kerja, upah tenaga kerja, struktur
penerimaan, faktor-faktor produksi, biaya Data penelitian dianalisis secara
tetap (fixed cost) dan biaya variabel deskriptif kuantitatif dan selanjutnya
(variabel cost) yang dikeluarkan dalam disajikan menggunakan model analisis
usaha peternakan tersebut. Data sekunder finansial melalui pendekatan analisis
merupakan data pendukung meliputi data proyek.
dari instansi-instansi terkait seperti kantor Rumus kelayakan yang digunakan
lurah dan kantor camat. dalam perhitungan finansial adalah
sebagai berikut :
AMRIZAL, dkk Jurnal Peternakan
a. Analisis Net Present Value (NPV) c. Analisis Internal Rate of Return (IRR)
Bt Ct
n IRR dihitung dengan rumus menurut
NPV (1 i)
t
t Kadariah (1999) sebagai berikut:
1
NPV 1
IRR = DF1 + (DF2 – DF1)
Keterangan :
NPV 1 NPV
Bt : Jumlah penerimaan kotor dari usaha
2)
Keterangan :
pada tahun t
NPV1 = NPV pada tingkat discount rate
Ct : Jumlah pengeluaran kotor dari usaha
pada tahun t lebih tinggi
N : Umur ekonomis NPV2 = NPV pada tingkat discount rate
i : Bunga deposito (cost of capital) lebih rendah
DF1 = Discount rate NPV1
Kriteria yang dipakai dalam menilai suatu DF2 = Discount rate NPV2
usaha adalah :
Kriteria yang dipakai dalam menilai
NPV > 0 : Usaha tersebut boleh kelayakan suatu usaha ditentukan oleh
dilaksanakan IRR dan Cost of capital dimana jika :
NPV < 0 : Usaha tersebut ditolak karena
1. IRR > Cost of capital maka usaha
tidak menguntungkan
dianggap layak.
NPV = 0 : Usaha bisa terus dilakukan
2. IRR < Cost of capital maka usaha
atau tidak dilakukan, tapi
dianggap tidak layak.
umumnya tetap dilakukan
karena dapat menyerap
HASIL DAN PEMBAHASAN
tenaga kerja.
1. Lokasi dan Sejarah Perusahaan
b. Analisis Benefit Cost Ratio (BCR)
Peternakan Karisa merupakan usaha
BCR dihitung dengan rumus menurut
yang bergerak di bidang peternakan ayam
Freddy (2006) sebagai berikut:
broiler. Lokasi peternakan terletak di
Kelurahan Simpang Baru Kecamatan
PV Benefit
Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
BCR = Batas wilayah Kelurahan Simpang Baru
PV Cost
sebelah utara Kelurahan Labuh Baru,
Keterangan : sebelah selatan Kelurahan Tuah Karya,
PV Benefit = Present Value dari benefit sebelah barat Kabupaten Kampar dan
PV Cost = Present Value dari cost sebelah timur Kelurahan Delima. Pada
awalnya lokasi peternakan merupakan
Penilaian kelayakan finansial lahan kosong. Pada bulan April 2004
berdasarkan BCR yaitu : pemilik usaha peternakan mulai
BCR > 1 : Artinya proyek layak atau memanfaatkan lahan tersebut untuk
dapat dilaksanakan membangun lokasi peternakan. Luas lahan
BCR = 1 : Artinya antara biaya dan untuk lokasi peternakan adalah 0,5 ha.
manfaat proyek impas Jarak usaha peternakan dari jalan raya
sehingga diserahkan kepada lebih kurang 1 km dan jarak lokasi
pengambil keputusan untuk peternakan dari rumah penduduk sekitar
dilaksanakan atau tidak. 20 meter.
BCR < 1 : Artinya proyek tidak layak
atau tidak dapat dilaksanakan.
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
Pada bulan September 2004, usaha lokasi peternakan. Selanjutnya kandang
ini mulai berjalan dengan modal awal Rp disikat, kemudian difumigasi dengan
40.000.000,-. Populasi awal usaha larutan formalin. Setelah kering, kandang
peternakan broiler Karisa adalah 1.200 ditutup dengan tirai untuk menjaga agar
ekor, jumlah kandang satu unit dengan kandang tetap hangat dan tidak lembab
ukuran kandang 40 x 8 m. Peternakan sampai DOC masuk. Sebelum DOC
Karisa terus melakukan pengembangan masuk, kandang di alas dengan terpal dan
usahanya. Saat ini jumlah ayam broiler serbuk gergaji setebal lebih kurang 5 cm
yang dipelihara di peternakan Karisa sebagai litter. Pemasangan tempat pakan
sudah mencapai 10.000 ekor dengan dan tempat minum dilakukan sesaat
jumlah kandang sebanyak 4 unit. sebelum DOC masuk.
2. Struktur Organisasi Pemanas digunakan sampai minggu
ke-2 pemeliharaan. Setiap hari areal
Pimpinan usaha Peternakan Karisa
pemeliharaan ayam diperluas dengan
merupakan pemilik sekaligus manajer
menggeser pembatas lebih kurang 20 cm
yang berperan sebagai pembuat kebijakan
mengikuti panjang kandang. Perluasan
dan pemegang kendali perusahaan.
areal pemeliharaan ini diikuti dengan
Manajer bertanggung jawab dalam
penambahan jumlah tempat pakan dan
mengawasi jalannya kegiatan produksi,
tempat minum.
administrasi, keuangan dan pemasaran.
Manajer dibantu oleh 4 orang karyawan Pengawasan terhadap penyakit
kandang. Tugas karyawan kandang yaitu dilakukan oleh karyawan kandang. Ayam
menyiapkan pakan dan peralatan yang sakit dipisahkan dari ayam yang
kandang, memberi makan dan minum sehat untuk menghindari penyebaran
ternak, mencatat pakan yang diberikan penyakit. Ayam yang mati karena
dan ayam yang mati, memelihara penyakit segera dikubur.
kesehatan ayam, menjaga kebersihan
kandang dan peralatan kandang, menjaga 4. Biaya
keamanan di sekitar peternakan meliputi Biaya yang digunakan oleh usaha
keamanan asset dan keamanan ayam yang Peternakan Karisa terdiri dari biaya
dipelihara serta menanggulangi gangguan investasi, biaya tetap dan biaya variabel.
keamanan dari luar.
4.1 Biaya Investasi
3. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam
Broiler Biaya investasi merupakan biaya
awal yang digunakan untuk membeli
Pemeliharaan ayam broiler diawali barang-barang modal atau barang yang
dengan persiapan kandang. Persiapan penggunaannya lebih dari satu tahun.
kandang dilakukan melalui dua tahap Biaya ini meliputi investasi lahan,
yaitu proses pencucian dan sterilisasi serta investasi bangunan dan investasi
proses pemasangan peralatan kandang. peralatan.
Proses pencucian dan sterilisasi
kandang dilakukan dengan mengeluarkan a. Investasi Lahan
semua peralatan kandang kemudian Lahan peternakan Karisa adalah
mencucinya dengan air yang sudah milik sendiri. Luas lahan adalah 0,5
dicampur formalin. Peralatan yang sudah Ha dengan harga Rp 50.000,-/m2.
bersih dan steril disimpan pada tempat Lahan tersebut digunakan untuk
yang bersih. Setelah itu, kotoran ayam perkandangan.
yang ada di bawah kandang dimasukkan
ke dalam karung dan dikeluarkan dari
AMRIZAL, dkk Jurnal Peternakan
b. Investasi Bangunan c.2 Tempat Pakan
Biaya investasi bangunan meliputi Tempat pakan yang
biaya pembangunan kandang. digunakan pada peternakan Karisa
Usaha Peternakan Karisa memiliki terdiri dari dua bentuk yaitu baki
empat unit kandang panggung dan tabung masing-masing
berukuran 40 x 8 m. Dinding berjumlah 200 dan 400 buah. Baki
kandang terbuat dari kawat, atap pakan digunakan untuk ayam umur
dari asbes dan lantai dari kayu yang 1-11 hari, setelah itu baki pakan
lebarnya 2,5 cm. Lantai kandang di diganti dengan tempat pakan
alas dengan litter serbuk gergaji berbentuk tabung. Tempat pakan
untuk memudahkan pengambilan bentuk tabung mempunyai daya
kotoran ayam. Tinggi lantai kandang tampung 5 kg. Setiap kandang
dari permukaan tanah 6 m. Setiap dilengkapi dengan 50 buah baki
kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan 100 buah tempat pakan
pakan dan minum. Biaya pembuatan berbentuk tabung. Total biaya
kandang Rp 100.000/m2 dengan pembelian tempat pakan
umur ekonomis sekitar 5 tahun. Rp 8.600.000,- dengan biaya
Total biaya untuk pembuatan penyusutan Rp 1.720.000,-/tahun.
kandang Rp 128.000.000,- dengan
biaya penyusutan Rp 25.600.000,- c.3 Tempat Minum
/tahun. Tempat minum yang
digunakan di Peternakan Karisa
c. Investasi Peralatan adalah galon manual dan galon
otomatis. Kebutuhan galon manual
Peralatan kandang yang digunakan
adalah 60 buah untuk tiga unit
adalah pemanas, tempat pakan,
kandang dan kebutuhan galon
tempat minum, tirai, tali tambang,
otomatis 65 buah untuk satu
drum, bola lampu, lampu kapal,
kandang. Total biaya pembelian
mesin pompa air, mesin cuci
tempat minum Rp 5.570.000,-Biaya
kandang, ember, sprayer, timbangan,
penyusutan tempat minum
sekop, sapu lidi dan sikat. Total
Rp 1.114.000,-/tahun.
biaya peralatan kandang
Rp 29.566.000,- dan total biaya
c.4 Alat Penerangan
penyusutannya Rp 6.091.000,-/
Alat penerangan yang
tahun.
digunakan yaitu lampu pijar dan
lampu minyak tanah. Setiap
c.1 Pemanas
kandang dilengkapi dengan 8 buah
Pemanas yang digunakan di
lampu. Total biaya pembelian alat
Peternakan Karisa adalah kompor
penerangan Rp 1.280.000,-. Biaya
dengan bahan bakar minyak tanah.
penyusutan lampu pijar Rp 320.000,-
Pemanas diletakkan pada ketinggian
/tahun dan lampu minyak tanah
50 cm di atas litter. Setiap kandang
Rp 192.000,-/tahun.
dilengkapi dengan tiga pemanas.
Satu pemanas digunakan untuk 900-
c.5 Drum
1.000 ekor ayam. Harga satu buah
Drum digunakan sebagai
pemanas Rp 200.000,- dengan umur
tempat menampung air untuk
ekonomis 5 tahun. Biaya untuk
mencuci tempat pakan dan tempat
pembelian pemanas Rp 2.200.000,-
minum, dan sebagai tempat minyak
dan biaya penyusutan Rp 440.000,-
tanah. Setiap kandang memiliki dua
/tahun.
buah drum. Total biaya yang
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
diperlukan untuk pembelian drum c.11 Peralatan Lainnya
Rp 960.000,- dan biaya penyusutan Peralatan lain diantaranya
drum Rp 192.000,-/tahun. sprayer, ember, gayung, sekop,
cangkul, sapu lidi dan sikat. Jumlah
c.6 Terpal biaya untuk peralatan lainnya secara
Terpal digunakan sebagai keseluruhan Rp 1.356.000,-
layar penutup dinding kandang dan
sebagai alas litter. Setiap kandang 4.2 Biaya Tetap
membutuhkan terpal sebanyak
150 m2. Total biaya yang diperlukan Biaya tetap yang dikeluarkan oleh
untuk pembelian terpal usaha Peternakan Karisa adalah biaya
Rp 3.600.000,-. Biaya penyusutan Pajak Bumi dan Bangunan. Biaya pajak
terpal Rp 720.000,-/tahun. bumi dan bangunan yang dikeluarkan
Rp. 70.000,- per tahun.
c.7 Tambang
Tambang digunakan untuk 4.3 Biaya Variabel
menggantung tempat pakan, tempat Biaya variabel yang digunakan oleh
minum dan tirai penutup kandang. usaha Peternakan Karisa terdiri dari biaya
Setiap kandang membutuhkan DOC, pakan, obat-obatan, vitamin, vaksin,
tambang sepanjang 375 m. Total serbuk gergaji, listrik, minyak tanah,
biaya pembelian tambang bensin, formalin, kertas koran, tenaga
Rp 1.500.000,-. Biaya penyusutan kerja dan transportasi. Total biaya variabel
tambang Rp 300.000,-/tahun. yang dikeluarkan usaha Peternakan Karisa
pada tahun 2005-2009 adalah
c.8 Timbangan Rp 2.189.314.000,-.
Timbangan digunakan untuk
menimbang berat badan ayam saat a. Day Old Chick (DOC)
dipanen. Biaya untuk pembelian
timbangan Rp 1.500.000,-. Biaya DOC broiler yang digunakan oleh
penyusutan timbangan Rp 150.000,- usaha Peternakan Karisa adalah
/tahun. strain MB202P. Harga rata-rata DOC
Rp 3.160,- per ekor. Total biaya yang
c.9 Pompa Air dikeluarkan untuk pembelian DOC
Usaha Peternakan Karisa tahun 2005 sampai 2009 berturut-
memiliki tiga unit mesin pompa air turut Rp 36.720.000,-, Rp 54.000.000,-
yang terletak lebih kurang 10 m dari Rp 76.500.000,-, Rp 183.600.000,- dan
kandang. Total biaya pembelian Rp 306.000.000,-.
mesin pompa air Rp 1.500.000,- dan
biaya penyusutannya Rp 300.000,- b. Pakan
/tahun. Pakan yang diberikan berbentuk
butiran yaitu pakan starter dan
c.10 Mesin Cuci Kandang finisher. Pakan starter diberikan pada
Usaha Peternakan Karisa umur 1-21 hari, sedangkan pakan
memiliki satu unit mesin cuci finisher diberikan pada umur 22 hari
kandang, dengan harga sampai panen. Jumlah pakan yang
Rp 1.500.000,- per unit. Total biaya dihabiskan tahun 2005-2009 adalah
pembelian mesin cuci kandang 321.750 kg dengan total biaya
Rp 1.500.000,-. Biaya penyusutan berturut-turut Rp 56.700.000,-,
mesin cuci kandang Rp 150.000,- Rp 129.600.000,-, Rp 145.800.000,-,
/tahun. Rp 251.550.000,- dan Rp 729.000.000,-
.
AMRIZAL, dkk Jurnal Peternakan
c. Obat-obat dan Vaksin (OV) kandang. Harga per liter bensin
Obat-obatan yang digunakan usaha berkisar antara Rp 4.000,- sampai
peternakan Karisa diantaranya Rp 4.5000,-. Total biaya untuk
adalah Doxysol C, E Sb3 30%, Neo pembelian bensin tahun 2005-2007
Meditril, Zagro dan Anasol. Selain sebesar Rp 81.000,-, tahun 2008
obat, ayam juga diberi vitamin Rp 162.000,- dan tahun 2009
Vitachick dan Neobro, dan vaksin Rp 324.000,-.
ND dan Gumboro. Abidin (2002)
menyatakan untuk meningkatkan e. Litter
daya tahan tubuh ayam terhadap Litter yang digunakan oleh
bibit penyakit terutama virus perlu peternakan Karisa berasal dari
dilakukan vaksinasi. Rata-rata biaya serbuk gergaji. Kebutuhan serbuk
yang dikeluarkan untuk obat- gergaji pada setiap periode
obatan, vitamin dan vaksin untuk pemeliharaan adalah 20 karung per
satu ekor ayam sampai panen Rp kandang. Harga rata-rata serbuk
200,-. Total biaya yang dikeluarkan gergaji Rp 1.000,- per karung. Total
untuk pembelian obat-obatan, biaya untuk pembelian serbuk
vitamin dan vaksin pada tahun 2005- gergaji tahun 2005 sebesar
2009 berturut-turut Rp 2.160.000,-, Rp 135.000,-, tahun 2006 dan 2007
Rp 4.500.000,-, Rp 4.500.000,-, masing-masing sebesar Rp 180.000,-,
Rp 10.800.000,- dan Rp 19.800.000,-. tahun 2008 sebesar Rp 360.000,- dan
tahun 2009 sebesar Rp 720.000,-.
d. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan usaha f. Tenaga Kerja.
Peternakan Karisa adalah minyak Tenaga kerja di Peternakan Karisa
tanah dan bensin. Kebutuhan berjumlah 4 orang yang merupakan
minyak tanah untuk satu pemanas tenaga kerja kandang. Tenaga kerja
sebanyak 5 liter per hari. Harga rata- kandang adalah pekerja yang
rata minyak tanah per liter berkisar bertugas menjalankan operasional
antara Rp 4.000,- sampai Rp 5.000,-. kandang. Jumlah gaji tenaga kerja
Total biaya untuk pembelian minyak kandang senantiasa meningkat. Gaji
tanah tahun 2005- 2009 sebesar Rp tenaga kerja kandang tahun 2005-
37.800.000,-. Kebutuhan bensin 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.
untuk mesin cuci kandang adalah
sekitar 2 liter per
Tabel 2. Jumlah gaji tenaga kerja kandang Peternakan Karisa tahun 2005-2009
Tenaga Kerja Gaji Periode Produksi Jumlah
Tahun (orang) (Rp/orang/periode produksi) (tahun) (Rp)
2005 1 500.000 9 4.500.000
2006 2 500.000 9 9.000.000
2007 2 1.000.000 9 18.000.000
2008 2 1.250.000 9 22.500.000
2009 4 1.500.000 9 54.000.000
Total 108.000.000
Sumber : Usaha Peternakan Karisa (2010)
Tabel 2 menunjukkan pada tahun periode produksi, tahun 2007
2005-2006 gaji tenaga sebesar Rp 1.000.000,-/orang/
kerja kandang Rp 500.000,-/orang/ periode produksi, tahun 2008
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
sebesar Rp 1.250.000,- pengecer yang terdapat di berbagai pasar
/orang/periode produksi dan tahun di Pekanbaru seperti Pasar Pagi Panam,
2009 sebesar Rp 1.500.000,-/orang/ Pasar Pagi Arengka, Pasar Cik Puan serta
periode produksi. Total gaji tenaga rumah makan dan restoran di Kecamatan
kerja tahun 2005-2009 sebesar Tampan.
Rp 108.000.000,-.
Tabel 3 menunjukkan jumlah dan
g. Biaya Variabel Lainnya bobot ayam yang dipanen tahun 2005-
2009. Jumlah yang terbanyak terdapat
Biaya variabel lainnya seperti listrik, pada tahun 2009 yaitu 88.200 ekor. Pada
formalin, koran, transportasi dan Peternakan Karisa, setiap tahun terdapat
komunikasi tahun 2005-2009 sebesar sembilan periode produksi dengan
Rp 29.980.000,-. jumlah ayam broiler paling banyak pada
tahun 2009 yaitu 90.000 ekor. Dengan
5. Pemasaran demikian jumlah ayam broiler yang
Pemasaran merupakan salah satu dipelihara dalam satu periode produksi di
kegiatan pokok yang dilakukan oleh para Peternakan Karisa paling banyak adalah
pengusaha dalam mempertahankan 10.000 ekor. Menurut Suharno (2000),
kelangsungan usahanya dan perusahaan peternakan ayam merupakan
mendapatkan laba. Produk yang dijual usaha skala menengah dan besar di bidang
Peternakan Karisa berupa ayam hidup budidaya ayam dengan jumlah populasi
dengan rata-rata bobot badan 1,2 kg. lebih dari 65.000 ekor per periode
Peternakan Karisa memasarkan produksi. Dengan demikian Peternakan
produknya dengan cara menawarkannya Karisa belum termasuk usaha peternakan
kepada agen. Setelah harga disepakati, skala menengah atau besar, tapi masih
pembeli (agen) datang langsung ke merupakan peternakan skala kecil atau
kandang untuk mengambil ayam dan skala rumah tangga.
menjualnya kembali kepada pedagang
Tabel 3. Jumlah ayam yang dipanen di Peternakan Karisa tahun 2005-2009
Jumlah Mortalitas Bobot Hidup Jumlah Panen Bobot Panen
Tahun
Dipelihara (ekor) (%) (kg/ekor) (ekor) (kg)
2005 10.800 2 1,2 10.584 12.700,8
2006 22.500 2 1,2 22.050 26.460,0
2007 22.500 2 1,2 22.050 26.460,0
2008 54.000 2 1,2 52.920 63.504,0
2009 90.000 2 1,2 88.200 105.840,0
Total 199.800 195.804 234.964,8
Sumber : Usaha Peternakan Karisa (2010)
6. Harga Jual dan laba atau keuntungan yang
diharapkan (Gitosudanno, 1994). Harga
Setiap perusahaan selalu mengejar
jual ayam broiler di Peternakan Karisa
keuntungan guna kesinambungan
setiap periode produksi tahun 2005-2009
produksi. Keuntungan yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 4.
ditentukan oleh penetapan harga yang
ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa
ditentukan dari besarnya pengorbanan
yang dilakukan untuk menghasilkan jasa
AMRIZAL, dkk Jurnal Peternakan
Tabel 4. Harga jual ayam broiler di Peternakan Karisa setiap periode produksi tahun 2005-2009
Periode Tahun
2005 (Rp/Kg) 2006 (Rp/Kg) 2007 (Rp/Kg) 2008 (Rp/Kg) 2009 (Rp/Kg)
1 9.500 11.000 14.500 13.000 15.000
2 10.500 11.000 14.000 12.500 14.000
3 11.000 12.500 13.500 12.500 13.500
4 9.500 14.500 15.000 12.000 13.500
5 11.000 13.500 14.000 13.000 13.000
6 12.000 14.000 12.500 13.500 13.000
7 11.500 13.000 11.500 13.000 12.500
8 12.000 13.000 13.000 15.000 14.000
9 12.000 14.500 13.500 17.000 17.500
Rata-rata 11.000 13.000 13.500 13.500 14.000
Sumber : Usaha Peternakan Karisa, 2010
Tabel 4 menunjukkan harga jual periode produksi dihasilkan 50 karung
ayam di Peternakan Karisa tahun 2005- feses ayam per kandang. Jumlah dan nilai
2009 fluktuatif. Harga jual ayam yang penjualan feses ayam tahun 2005-2009
paling tinggi terjadi pada tahun 2009. Hal dapat dilihat pada Tabel 6. Jumlah
tersebut disebabkan karena kurangnya terbanyak dihasilkan pada tahun 2009
pasokan ayam dari luar kota. Rata-rata yaitu 1.800 karung. Feses ayam dijual
harga jual ayam pada usaha Peternakan pada petani sawit atau karet dimana
Karisa Rp 13.000/kg. Nilai penjualan pembeli langsung mengambil feses ke
ayam di Peternakan Karisa tahun 2005- kandang. Harga jual feses ayam
2009 dapat dilihat pada Tabel 5. Rp10.000,-/karung.
Produk samping dari Peternakan
Karisa adalah feses ayam. Pada setiap
Tabel 5. Nilai penjualan ayam di Peternakan Karisa tahun 2005-2009
Bobot Panen Harga Jual Nilai Penjualan
Tahun (kg) (Rp/kg) (Rp)
2005 12.700,8 11.000 139.708.800
2006 26.460,0 13.000 343.980.000
2007 26.460,0 13.500 357.210.000
2008 63.504,0 13.500 857.304.000
2009 105.840,0 14.000 1.481.760.000
Rata-rata 13.000
Sumber : Usaha Peternakan Karisa, 2010
Tabel 6. Jumlah feses ayam yang dihasilkan di Peternakan Karisa tahun 2005-2009
Tahun Jumlah (karung) Harga Jual (Rp/karung) Nilai Penjualan (Rp)
2005 315 10.000 3.150.000
2006 450 10.000 4.500.000
2007 450 10.000 4.500.000
2008 900 10.000 9.000.000
2009 1.800 10.000 18.000.000
Total 39.150.000
Sumber : Usaha Peternakan Karisa, 2010
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
7. Penerimaan Total pendapatan usaha Peternakan Karisa
Penerimaan merupakan arus kas tahun 2005-2009 sebesar Rp 869.993.800,-.
yang masuk dari usaha peternakan ayam
broiler pada Peternakan Karisa. 8. Analisis Kelayakan Finansial
Penerimaan pada usaha Peternakan Karisa Analisis finansial sangat diperlukan
berasal dari penjualan ayam dan kotoran untuk menentukan kelayakan usaha
ayam. Harga jual ayam tahun 2005-2009 peternakan, yaitu dengan menghitung
berkisar antara Rp 11.000,- sampai arus biaya dan arus penerimaan. Analisis
Rp 14.000,- per kg. Harga jual kotoran finansial dalam usaha Peternakan Karisa
ayam adalah Rp 10.000,- per karung. menggunakan kriteria penilaian investasi
Jumlah kotoran ayam yang dihasilkan yaitu Net Present Value (NPV), Benefit Cost
pada setiap kandang per periode produksi Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return
rata-rata 50 karung. Total penerimaan (IRR).
tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009
secara berturut Rp 142.858.800,-, Tingkat suku bunga yang digunakan
Rp 388.480.000,-, Rp 361.170.000,- dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
Rp 866.304.000,- dan Rp 1.499.760.000,-. yaitu tingkat suka bunga deposito dan
Total penerimaan usaha Peternakan tingkat suku bunga pinjaman BNI. Tingkat
Karisa tahun 2005-2009 adalah suku bunga deposito BNI digunakan
Rp 3.219.112.800,- dengan asumsi bahwa Peternakan Karisa
menggunakan modal sendiri, sehingga
Alokasi biaya yang dibutuhkan opportunity cost yang dipakai adalah suku
tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 bunga deposito sebesar 6,25% per tahun.
secara berturut Rp 139.277.000,-, Tingkat suku bunga pinjaman bank BNI
Rp 238.142.000,-, Rp 285.842.000,-, digunakan dengan asumsi bahwa
Rp 518.173.000,- dan Rp 1.167.685.000,-. Peternakan Karisa menggunakan modal
Total biaya usaha peternakan Karisa tahun pinjaman dari bank BNI dengan tingkat
2005-2009 sebesar Rp 2.349.119.000,-. Total suku bunga sebesar 14,5% per tahun.
pendapatan tahun 2005, 2006, 2007, 2008
dan 2009 adalah Rp 3.581.800,-, Analisis kelayakan finansial
Rp 110.338.000,-, Rp 75.868.000,-, Peternakan Karisa dengan modal sendiri
Rp 348.131.000,- dan Rp 332.075.000,-. dan modal pinjaman dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Analisis kelayakan finansial Peternakan Karisa dengan modal sendiri dan modal pinjaman
Rincian NPV (Rp) BCR IRR (%)
Modal Sendiri (i = 6,25%) 274.192.038,8 1,12 22,25%
Modal Pinjaman (i = 14,5%) 100.583.235,4 1.06
Sumber : Hasil perhitungan
8.1 Net Present Value (NPV)
Artinya, usaha Peternakan Karisa
Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil menguntungkan dan layak untuk
analisis nilai NPV tahun 2005-2009 dengan dikembangkan. Berdasarkan kriteria
menggunakan modal sendiri (i = 6,25%) investasi, suatu usaha layak untuk
yaitu Rp 274.192.038,8,- dan dengan dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai
menggunakan modal pinjaman (i = 14,5%) NPV > 0 (Kadariah, 1999).
yaitu Rp 100.583.235,4,-. Dengan demikian,
nilai perhitungan NPV baik menggunakan 8.2 Benefit Cost Ratio (BCR)
modal sendiri maupun modal pinjaman
lebih besar dari nol. Berdasarkan hasil analisa pada
Tabel 7 diperoleh nilai BCR selama
AMRIZAL, dkk Jurnal Peternakan
5 tahun (tahun 2005-2009) dengan maka diperoleh NPV sebesar Rp
menggunakan modal sendiri (i = 6,25%) 274.192.038,8,- dan BCR 1,12. Jika
yaitu 1,12. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 menggunakan modal pinjaman (tingkat
pengeluaran pada saat itu akan suku bunga 14,5%) maka diperoleh NPV
menghasilkan manfaat Rp 1,12. Dengan sebesar Rp 100.583.235,4,- dan BCR 1,06.
menggunakan modal pinjaman (i = 14,5%) IRR yang diperoleh sebesar 22,25%.
diperoleh nilai BCR sebesar 1,06, artinya Berdasarkan kriteria kelayakan, dimana
setiap Rp 1,00 pengeluaran pada saat itu NPV bernilai positif, BCR lebih dari satu
akan dihasilkan manfaat Rp 1,06. dan IRR lebih besar dari tingkat suku
Dengan melihat kriteria investasi bunga yang berlaku, maka secara finansial
baik menggunakan modal sendiri maupun usaha Peternakan Karisa layak untuk
modal pinjaman, maka usaha Peternakan dijalankan dan dilanjutkan.
Karisa mempunyai BCR > 1, artinya layak
untuk dikembangkan (Gittinger, 1986). DAFTAR PUSTAKA
8.3 Internal Rate of Return (IRR) Abidin, Z. 2002. Meningkatkan
Produktivitas Ayam Ras Pedaging.
Internal Rate of Return (IRR)
Agromedia Pustaka. Jakarta.
merupakan suatu tingkat bunga yang
menunjukkan nilai NPV sama dengan
Freddy, R. 2006. Bussines Plan, Teknik
jumlah seluruh biaya selama usaha
Membuat Perencanaan Bisnis dan
peternakan dikelola yang dinyatakan
Analisis Kasus, PT. Gramedia
dalam bentuk persen (%). IRR digunakan
Pustaka Utama. Jakarta.
untuk mengetahui persentase keuntungan
dari usaha peternakan Karisa dan
Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi
merupakan alat ukur untuk mengetahui
Proyek-Proyek Pertanian Edisi
kemampuan usaha peternakan dalam
Kedua. UI Press. Jakarta.
mengembalikan modal.
Data pada Tabel 7 menunjukkan Gitosudanno, I. 1994. Manajemen
nilai IRR yang diperoleh pada usaha Pemasaran. BPFE. Yogyakarta.
Peternakan Karisa tahun 2005-2009 yaitu
22,25%. Nilai IRR tersebut menunjukkan Kadariah, 1999. Pengantar Evaluasi
bahwa Peternakan Karisa mampu Proyek. Gadjah Mada University
mengembalikan modal pinjaman sampai Press. Yogyakarta.
tingkat bunga maksimum sebesar 22,25%.
Nilai IRR ini lebih besar dari tingkat suku Suharno, B. 2000. Kiat Sukses Berbisnis
bunga bank. Kriteria kelayakan finansial Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.
tersebut menunjukkan bahwa usaha
Peternakan Karisa layak untuk dilanjutkan
dan dikembangkan. Hal tersebut sesuai
pernyataan Kadariah (1999) bahwa suatu
usaha dikatakan layak untuk dilanjutkan
jika nilai IRR > Cost of capital.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis finansial
usaha Peternakan Karisa tahun 2005-2009
dapat disimpulkan dengan menggunakan
modal sendiri (tingkat suku bunga 6,25%)
Vol 8 No 2 ANALISIS FINANSIAL
88
View publication stats