0% found this document useful (0 votes)
97 views6 pages

Screening Criteria Terhadap Enhanced Oil Recovery Pada Lapangan Duri, Blok Rokan

Mengevaluasi pemilihan metode Enhanced Oil Recovery pada fluida hidrokarbon berjenis Minyak Berat (Heavy Oil).
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
97 views6 pages

Screening Criteria Terhadap Enhanced Oil Recovery Pada Lapangan Duri, Blok Rokan

Mengevaluasi pemilihan metode Enhanced Oil Recovery pada fluida hidrokarbon berjenis Minyak Berat (Heavy Oil).
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

SCREENING CRITERIA TERHADAP ENHANCED OIL RECOVERY

PADA LAPANGAN DURI, BLOK ROKAN

Yosep Friendson Simbolon


Prodi Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
E-mail: [email protected]

Abstrak
Lapangan Duri, Blok Rokan ditemukan pada tahun 1941, dan baru mulai dioperasikan
pada tahun 1954. Lapangan ini merupakan lapangan penghasil minyak bumi paling besar
di Indonesia, yang saat ini dikelola oleh PT.Chevron Pasific Indonesia. Lapangan ini
terletak di Provinsi Riau, Cekungan Sumatera Tengah, Indonesia, dengan laju produksi
saat ini sebesar 224.300 BOPD, yang diperkirakan memiliki Original Oil In Place (OOIP)
sekitar 7 milyar barrels. Lapangan ini memiliki panjang sekitar 18 km, dan lebar 8 km,
dengan total luas area pengembangan sekitar 20.000 acres. Pada pertengahan tahun 60-
an, produksi awal lapangan ini mencapai 65 MBOPD, lalu menurun sekitar 13% per
tahunnya. Pada tahun 1981, lapangan tersebut dikembangkan dengan membuat 719
sumur produksi dengan jarak antar sumur sekitar 31 acre. Chevron telah menerapkan
teknologi Enhanced Oil Recovery dengan metode thermal flooding yaitu steam injection
sejak tahun 1985, dengan nama proyek The Duri Steamflood (DSF) yang memiliki 12
area pengembangan. Proyek DSF milik Chevron ini merupakan proyek steam injection
paling terbesar di dunia, dengan jumlah uap yang telah diinjeksikan pada tahun 1995
sekitar 1.25 MMBCWEPD melalui lebih dari 3000 sumur injeksi. Sampai tahun 2020 ini,
Lapangan Duri masih dikelola oleh PT.Chevron Pasific Indonesia, dan diperkirakan
kontrak akan berakhir pada tahun 2021. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya energi di Indonesia yang cukup tinggi, sangat penting dilakukannya
teknologi Enhanced Oil Recovery pada lapangan-lapangan tua untuk mendapatkan hasil
produksi minyak yang optimum.

Kata kunci: Lapangan Duri, Blok Rokan, Enhanced Oil Recovery, Screening Criteria,
Chevron Pasific Indonesia.

I. Pendahuluan
Enhanced Oil Recovery merupakan teknologi yang dapat diterapkan pada
lapangan minyak bumi untuk meningkatkan perolehan produksi minyak bumi dari
batuan reservoir menuju lubang sumur produksi, dengan cara mengubah karakteristik
fluida dan batuan reservoir. Teknologi ini dilakukan dengan cara menginjeksikan fluida
(gas, air), bahan kimiawi, maupun mikroorganisme ke dalam batuan reservoir melalui
sumur injeksi dengan tujuan agar fluida, bahan kimiawi, maupun mikroorganisme yang
telah diinjeksikan dapat membawa minyak bumi keluar dari batuan reservoir menuju
sumur produksi, tanpa merusak formasi batuan reservoir.
Primary Recovery dari lapangan duri ini adalah solution gas drive dan
compaction drive dengan sedikit bantuan dari water influx dan gravity drainage.
Performa lapangan menunjukkan primary recovery hanya mampu meningkatkan
perolehan minyak sekitar 7% dari total OOIP. Tingginya nilai viskositas minyak dan
rendahnya GOR, merupakan penyebab rendahnya nilai recovery factor dari lapangan
tersebut.
Pada tahun 1967 dilakukan pengujian stimulasi uap pada tiap sumur (area 2)
untuk meningkatkan perolehan minyak. Hingga pada tahun 1975, telah dilakukan
pengujian stimulasi uap pada 300 sumur, dan berhasil memperoleh peningkatan
produksi hingga 30% dari total OOIP. Hal ini kemudian diteruskan untuk
pengembangan proyek besar pertama (area 1), Duri Steamflood pada tahun 1985.
II. Studi Pustaka
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh oleh penulis melalui berbagai
sumber, reservoir lapangan duri memiliki jenis formasi yaitu sandstone yang terdiri
dari kuarsa (52-72%), orthoclase feldspar (7-12%), dan sisanya clays, calcite,
dolomite, siderite, dan mineral lainnya. Lapisan reservoir pada lapangan ini dibagi
menjadi 3 bagian, diantaranya: 1) Rindu, 2) Pertama/Kedua, dan 3) Baji/Jaga/Dalam.

Gambar 2.1 Well Log Lapangan Duri

Rindu merupakan zona terdangkal yang tidak pernah dilakukan steam


injection. Sedangkan Baji/Jaga/Dalam merupakan zona yang paling dalam. Dibanyak
area pengembangan, zona Baji dan Jaga memiliki nilai permeabilitas yang sangat
tinggi.
Pertama dan Kedua merupakan zona produksi utama dari lapangan duri,
dimana pada lokasi tersebut dilakukan steam injection. Pertama dan Kedua memiliki
ketebalan formasi rata-rata sekitar 150 ft, saturasi minyak awal rata-rata sekitar 30-
55%, gravitasi minyak sekitar 17-21°API, porositas rata-rata sekitar 34%, cut-off lebih
dari 80%, dan permeabilitas sekitar 200-5000 mD.

Tabel 2.1 Kondisi Reservoir Lapangan Duri


No Sampel Nilai
1 Gravity 20 oAPI
2 Viscosity 330 cp
3 Porosity 34%
4 Oil Saturation 53%
5 Formation Type Sandstone
6 Average Permeability 1500 mD
7 Payzone Thickness 150 ft
8 Well Depth 500 ft
9 Temperature 100 oF

III. Metodologi Penelitian


Berdasarkan data-data lapangan yang telah diperoleh dari berbagai sumber
yang tersedia pada studi pustaka, maka dapat dilakukan screening criteria terhadap
metode-metode dari Enhanced Oil Recovery sesuai dengan kondisi fluida dan batuan
reservoir. Dasar yang dapat digunakan sebagai pertimbangan diantaranya kedalaman
reservoir, kemiringan reservoir, tingkat heterogenitas reservoir, sifat petrofisik
(porositas, permeabilitas, tekanan kapiler, wettabilitas), mekanisme pendorong, sisa
cadangan minyak, sisa saturasi minyak, viskositas minyak.
Karena keterbatasan data lapangan, maka proses screening criteria pada
lapangan ini tidak dilakukan dengan seluruh pertimbangan tersebut. Proses screening
criteria kali ini dilakukan dengan membandingkan kondisi fluida dan batuan reservoir
dengan berberapa parameter.
Berikut ini merupakan gambar tabel yang dapat digunakan untuk screening
criteria terhadap teknologi Enhanced Oil Recovery.

Gambar 3.1 Miscible Gas Flooding

Gambar 3.2 Immiscible Gas Flooding


Gambar 3.3 Thermal Flooding

Gambar 3.4 Microbial Flooding

IV. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan melalui gambar tabel
screening criteria, dapat terlihat teknologi Enhanced Oil Recovery metode apa yang
sesuai dengan karakteristik fluida dan batuan reservoir. Jika dilihat nilai gravity dari
minyak bumi menurut klasifikasi bedasarkan American Petroleum Institute (API),
minyak bumi pada lapangan duri berjenis minyak berat yaitu sekitar 18-24 oAPI.
Metode yang hanya bisa digunakan pada minyak berat adalah immiscible gas flooding
dengan metode CO2 injection, chemical flooding dengan metode polymer injection,
thermal flooding dengan metode steam injection dan metode hot water injection, dan
juga microbial injection.
Dengan menggunakan metode immiscible gas flooding dengan metode CO2
injection, dan thermal flooding dengan metode steam injection dan metode hot water
injection, minyak bumi yang nilai viskositas minyak bumi yang tinggi dapat dikurangi,
sehingga fluida menjadi lebih mudah untuk mengalirkan dari batuan reservoir menuju
lubang sumur produksi.
Jika dilihat dari nilai porositas batuan reservoir, maka metode yang sesuai
dengan kondisi lapangan duri adalah thermal flooding dengan metode steam injection
dan metode hot water injection, dan juga chemical flooding dengan metode polymer
injection. Jika dilihat dari nilai saturasi minyak dan jenis formasi reservoir (sandstone),
metode thermal flooding dengan metode steam injection dan metode hot water
injection, dan juga chemical flooding dengan metode polymer injection juga sesuai
dengan kondisi lapangan duri.
Jika dilihat dari nilai permeabilitas dari batuan reservoir tersebut, thermal
flooding dengan metode steam injection dan metode hot water injection, dan juga
chemical flooding dengan metode polymer injection, juga sesuai dengan kondisi
lapangan duri. Dan jika dilihat dari nilai ketinggian formasi maka hanya thermal
flooding dengan metode steam injection dan metode hot water injection yang seusai
dengan kondisi lapangan duri. Berdasarkan temperatur temperatur formasi, thermal
flooding dengan metode steam injection dan metode hot water injection juga sesuai
dengan kerakteristik lapangan duri.
Terlihat bahwa kebijakan yang dilakukan PT.Chevron Pasific dalam hal
screening criteria pada lapangan duri, merupakan pilihan yang tepat dalam
menerapkan teknologi Enhance Oil Recovery. Ini bisa dijadikan acuan bagi formasi
batuan dengan karakteristik fluida dan batuan reservoir yang sama.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai screening criteria pada artikel ini, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Jenis minyak bumi pada lapangan duri adalah minyak berat (heavy oil)
b) Teknologi Enhanced Oil Recovery yang sesuai dengan kondisi lapangan duri adalah
thermal flooding yaitu steam injection, dan hot water injection.
c) Hot water injection juga dapat dikombinasikan dengan polymer injection, sehingga
polymer akan lebih optimal dalam mendorong minyak ke dalam lubang sumur.

Ucapan Terima kasih


Pertama dan terutama, penulis ingin mengucap syukur serta berterima kasih
kepada Tuhan Yesus Kristus, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai, yang telah memberikan cinta kasih serta damai sejahtera kepada
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ir. Rini Setiati, MT,
IPM selaku dosen pengampu mata kuliah Enhanced Oil Recovery (MPR6304) yang
telah memberikan pengajaran kepada penulis dengan penuh kesabaran, sehingga
artikel ini dapat selesai dengan baik. Dan tak lupa juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi,
Universitas Trisakti yang telah memberikan fasilitas akun onepetro.org sehingga dapat
memudahkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang terkait dalam penulisan
artikel ini.

Daftar Pustaka
1. Alvarado, V., Marique, E., 2010, Enhanced Oil Recovery: Field Planning and
Development Strategies, Gulf Professional Publishing, USA
2. Sheng, J.J., 2010, Modern Chemical Enhanced Oil Recovery: Theory and Practice,
Gulf Professional Publishing, USA
3. Sheng, J.J., 2013, Enhanced Oil Recovery Field Case Studies, Gulf Professional
Publishing, USA
4. Kulkarni, B., 2015, Enhanced Oil Recovery Field Case Studies, Scitus Academics
LLC, USA
5. Al-Adasani, A., Bai, B., Kuwait Oil Company, (2010), Recent Developments and
Updated Screening Criteria of Enhanced Oil Recovery Techniques, SPE- 130726-MS
6. Dickson, J.L., Leahy-Dios, A., Wylie, Philip L., (2010), Development Of Improved
Hydrocarbon Recovery Screening Methodologies, SPE- 129768-MS
7. Portillo, T., Liliana M., Sierra, M., Patricia, D., Maya, Adolfo, G., Garcia, C., Hernan,
R., Soto, Claudia Patricia, Perez, Hugo, H., Gomez, Vicente, Ecopetrol S.A., (2010),
Selection Methodology for Screening Evaluation of Enhanced-Oil-Recovery Methods,
SPE-139222-MS
8. Dennis Denney, (2011), Development of Improved-Hydrocarbon-Recovery-Screening
Methods, SPE-0111-0043-JPT
9. Dalmazzone, C., Mouret, A., Behot, J., Norrant, F., Gautier, S., Argillier, J.F., Chabert,
M., (2016), A New Screening Test for Chemical Improved Oil Recovery in Carbonate
Formations, SPE- 179561-MS
10. Kramadibrata, A.T., Permana, R.C., Vico Indonesia, (2017), New Development
Method to Enhance Production Recovery on Mature Field - Success Story from
Semberah Field, East Kalimantan, Indonesia, SPE-186190-MS
11. Lee, J., Babadagli, T., University of Alberta, (2017), Screening of Chemicals for Low
Cost Heavy Oil Recovery through Microemulsion Stability Tests, SPE-186344-MS
12. Ross, T. S., Rahnema, H., Nwachukwu, C., Nwachukwu, C., Shabani, B., (2018),
Steam Injection in Tight Oil Reservoir, SPE-190289-MS
13. Indonesian Society of Petroleum Geologist (2016), The Dalam Sandstone – Deeper
EOR Potential in The Duri Field, Sumatra, Indonesia. Diakses tanggal 17 April 2020
dari https://ispg.iagi.or.id/product/the-dalam-sandstone-deeper-eor-potential-in-the-
duri-field-sumatra-indonesia/
14. Chevron (2018), Teknologi Steamflood Enhanced Oil Recovery Mendorong
Peningkatan Produksi Lapangan Duri. Diakses tanggal 17 April 2020 dari
https://indonesia.chevron.com/news/latest-news/2018/steamflood-enhanced-oil-
recovery-drives-increased-production-at-duri-field
15. Hydrocarbons-Technology (2018), Duri Field Expansion, Sumatra. Diakses tanggal 17
April 2020 dari https://www.hydrocarbons-technology.com/projects/duri-field-
expansion-sumatra/

You might also like