0% found this document useful (0 votes)
52 views17 pages

Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN Rantauprapat Tahun 2021 Rika Handayani1

This document discusses factors that influence dysmenorrhea in 10th grade adolescent girls at MAN Rantauprapat in 2021. It aims to determine the distribution of menarche age, menstrual duration, menstrual cycle, body mass index, and family history of dysmenorrhea. Dysmenorrhea is usually caused by excessive release of prostaglandins during menstruation. The study found that menarche age, menstrual duration, menstrual cycle, body mass index, and family history all influence dysmenorrhea, with family history being the most influential factor. It is hoped that schools will work with local health offices to improve reproductive health education.

Uploaded by

Rika Handayani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
52 views17 pages

Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN Rantauprapat Tahun 2021 Rika Handayani1

This document discusses factors that influence dysmenorrhea in 10th grade adolescent girls at MAN Rantauprapat in 2021. It aims to determine the distribution of menarche age, menstrual duration, menstrual cycle, body mass index, and family history of dysmenorrhea. Dysmenorrhea is usually caused by excessive release of prostaglandins during menstruation. The study found that menarche age, menstrual duration, menstrual cycle, body mass index, and family history all influence dysmenorrhea, with family history being the most influential factor. It is hoped that schools will work with local health offices to improve reproductive health education.

Uploaded by

Rika Handayani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 17

Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di

MAN Rantauprapat
Tahun 2021

Rika Handayani1*
1Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhan Batu
[email protected]

ABSTRACT

Dysmenorrhea is pain in the stomach that comes from uterine cramps and occurs during
menstruation. Dysmenorrhea usually results from the excessive release of certain
prostaglandins, from uterine endometrial cells. Objectives: was to determine the age frequency
distribution of menarche, duration of menstruation, menstrual cycle, body mass index, family
history of dysmenorrhoea in grade X adolescent girls of MAN Rantauprapat in
2021.Method:This research type is an analytical survey with cross sectional design. The
population in this study were 177 people with simple random sampling technique. Data analysis
using Univariate, Bivariate and Multivariate analysis.Results: Bivariate analysis obtained from
the Chi-Square test of menarche age showed that p-value .001<.05, menstrual cycle p-value .014
<.05, menstrual duration p-value .002 <.05, Body Mass Index p = value .002 <.05, family history
p-value .004
<.05. The binary logistic regression test results showed the most influencing variable was Family
History with a value of .001 <.005 Exp (B) 4.852.Conclusion: there are effects of menarche age,
duration of menstruation and family history of dysmenorrhea. The influencing factor is family
history. It is hoped that the school will work together with the local health office to improve
health, especially about reproductive health.
Keywords: Age, Menstrual Cycle, Body Mass Index, Family History, Dysmenorrhea.

ABSTRAK

Dismenorea merupakan rasa nyeri pada perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Dismenorea biasanya terjadi akibat pelepasan berlebihan prosragladin
tertentu, prostagladin, dari sel-sel endometrium uterusTujuan:Mengetahui distribusi
frekuensi usia menarche, Lamanya Menstruasi, Siklus Menstruasi, Index Massa Tubuh,
Riwayat Keluarga dengan Kejadian Dismenoreapada Remaja Putri Kelas X di MAN
Rantauprapat Pada Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan
desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 177 orang dengan teknik
simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Univariat, Bivariat dan
Multivariat.Hasil: analisis bivariat diperoleh dari uji statistik umur menarche dengan uji
Chi- Square menunjukkan bahwa nilai p- value 0,001< 0,05, siklus mentruasi nilai p-value
0,014 < 0,05, lamanya menstruasi nilai p-value 0,002 < 0,05, IMT nilai p=value 0,002 <
0,05, riwayat keluarga nilai p-value 0,004 < 0,05. Hasil uji regresi binary logistic
menujukkan variabel yang paling mempengaruhi yaitu Riwayat Keluarga dengan nilai
0,001 <0,005 Exp(B) 4.852. Kesimpulan:ada pengaruh faktor umur menarche,lamanya
menstruasi dan riwayat keluarga terhadap dismenorea. Faktor yang mempengaruhi adalah
riwayat keluarga.Diharapkan kepada pihak sekolah untuk bekerjasama dengan dinas
kesehatan setempat untuk dapat meningkatkan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi.

Kata Kunci :Umur Menarche, Siklus Menstruasi, Lamanya Menstruasi, Index Massa
Tubuh, Riwayat Keluarga, Dismenorea
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021

PENDAHULUAN 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang


mengalami dismenore dengan 10-15%
Masa remaja adalah suatu fase
mengalami dismenore berat. Angka kejadian
perkembangan yang dinamis dalam
dismenore di dunia sangat besar, rata-rata
kehidupan seseorang. Salah satu tanda
hampir lebih dari 50% wanita mangalaminya.
keremajaan secara biologis yaitu mulainya
(3)
remaja mengalami menstruasi. Menstruasi
Angka presentase di Amerika
dimulai saat pubertas dan kemampuan
sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%.
seorang wanita untuk mengandung anak
Sementara di Indonesia angkanya
atau masa reproduksi. Walaupun begitu,
diperkirakan 55% perempuan usia
pada kenyataannya banyak wanita yang
produktif yang tersiksa oleh nyeri selama
mengalami masalah menstruasi,
menstruasi. Angka kejadian (Prevalensi)
diantaranya dismenorea.
nyeri menstruasi berkisar berkisar 45-49%
Dismenorea adalah rasa nyeri pada
di kalangan wanita usia produktif.
perut yang berasal dari kram rahim dan
Walaupun pada umumnya tidak berbahaya,
terjadi selama menstruasi. Dismenorea
namun setiap kali dirasa mengganggu bagi
biasanya terjadi akibat pelepasan
wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri
berlebihan prosragladin tertentu,
dan kadar gangguan tentu tidak sama untuk
prostagladin F2 alfa, dari sel- sel
setiap wanita. Ada yang masih bisa bekerja
endometrium uterus. Dismenorea juga
(sesekali sambil meringis), adapula yang
dapat diartikan sebagai nyeri haid yang
tak kuasa beraktifitas saking nyerinya.(4)
terjadi tanpa tanda-tanda infeksi atau
Berdasarkan data dari Dinas
penyakit panggul.(1)
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun
Faktor resiko dismenorea yang
2012 angka kejadian dismenorea sebesar
dapat menimbulkan dismenorea primer
53,9%. Dan berdasarkan data dari Dinas
adalah Usia Menarche yang terlalu muda
kesehatan kabupaten Simalungun angka
<12 tahun dimana organ-organ reproduksi
kejadian dismenorea tahun 2015 adalah
belum berkembang secara maksimal dan
51,63%.(5)
masih terjadi penyempitan pada leher
Masalah kesehatan reproduksi
rahim, maka akan timbul rasa sakit pada
remaja di Indonesia perlu mendapat
saat menstruasi, karena organ reproduksi
perhatian yang cukup karena masalah
wanita belum berfungsi secara maksimal.
kesehatan reproduksi remaja seperti juga
Lama menstruasi dapat disebabkan oleh
masalah kesehatan lainnya tidak semata-
kontraksi uterus yang terus – menerus
mata menjadi urusan kalangan medis.
menyebabkan suplai darah ke uterus
Dilihat dari kependudukan, kelompok
terhenti dan terjadilah dismenorea. Siklus
remaja yang berusia 10-19 tahun di
menstruasi disebabkan karena panjangnya
Indonesia lebih kurang terdiri dari 57%
siklus menstruasi maka semakin banyak
berada di SMA dan 43% berada di SMP.
pula prostagladin yang akan dikeluarkan
(6)
maka akan menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri ini dapat disebabkan
Riwayat dismenore pada keluarga
oleh kontraksi otot perut yang terjadi
merupakan faktor resiko yang tidak dapat
secara terus-menerus saat
diubah. Oleh karena itu, hal ini
mengeluarkan darah. Kontraksi yang
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
sangat sering ini kemudian menyebabkan
anggota keluarga itu sendiri.(2)
otot menegang. Ketegangan otot tidak
Menurut data World Health
hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga
Organization (WHO) tahun 2013
otot-otot penunjang otot perut yang
didapatkan kejadian dismenore sebesar
42
25
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021
terdapat di bagian punggung bawah,
pinggang, panggul, dan paha hingga
betis.(7)

42
26
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021
Secara umum, dismenorea kejadian dismenorea yaitu variabel riwayat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu keluarga (p = 0,001).(10)
Dismenorea primer adalah nyeri haid yang Penelitian yang sama dilakukan
umumnya dirasakan oleh para wanita, oleh Angelina yang berjudul Faktor yang
sedangkan dismenorea sekunder adalah berhubungan dengan dismenorea pada
nyeri haid yang terjadi akibat patologi atau remaja putri di SMA Kecamatan Senggah
penyakit organ pelvis (panggul). Temila KabupatenLandak. Penelitian ini
Dismenorea primer mulai terjadi pada usia menggunakan penelitian deskriptif analitik
17-22 tahun, sementara dismenorea dengan desain study cross sectional
sekunder sering terjadi seiring makin (potong lintang). Hasil penelitian
tuanya usia wanita. (8) menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Penelitian yang dilakukan oleh Suci antara usia menarche (p value =0,024),
Sulistyorini,dkk di SMA PGRI 2 paparan asap rokok (p value = 0,003),
Palembang pada tahun 2017, dengan siklus menstruasi (p value = 0,019) dengan
responden 126 memiliki kejadian dismenorea kongestif. Variabel yang tidak
dismenorea yang berbeda-beda yaitu siwi berhubungan yaitu status gizi (p value=
yang tidak mengalami dismenorea primer 1,000), lama menstruasi (p value =0,552),
10,3% dan siswi yang mengalami riwayat keluarga (p value =0,076), dan
dismenoreaprimer 89,7%. Adapun variabel stress (p value =0,594).(11)
yang berpengaruh dalam kejadian Berdasarkan survei awal di
dismenorea primer dalam penelitian ini MAN Rantauprapat pada bulan Maret
adalah riwayat keluarga dan variabel yang 2021. Diketahui bahwa dari 10 remaja
tidak berpengaruh dalam kejadian putri terdapat 7 remaja yang mengalami
dismenore primer dalam penelitian ini usia nyeri haiddan 3 remaja tidak mengalami
menarche, siklus menarche, dan lama nyeri haid, 7 siswi tersebut mengatakan
menstruasi.(9) nyeri dirasakan pada saat menstruasi
Sehubungan dengan penelitian pertama kali yaitu pada usia 10 tahun, 13
yang dilakukan oleh Suci Sulistyorini dkk, tahun dan 16 tahun, ada juga yang
penelitian juga dilakukan oleh Andi Nurul mengatakan jarak waktu menstruasi
Rifqah Utami yang berjudul Faktor yang bulan ini dengan menstruasi bulan yang
berhubungan dengan kejadian dismenorea akan datang terlalu lama dan singkat , hari
pada remaja putri di SMAN 1 Kahu yang di perlukan untuk menstruasi terlalu
Kabupaten Bone. Variabel independen cepat atau terlalu lama biasanya < 3 hari
(usia menarche, siklus menstruasi, lama dan >6 hari, riwayat keluarga responden
menstruasi, riwayat keluarga dan status yaitu ibu dan saudari perempuan juga
gizi) dengan variabel dependen (kejadian mengalami nyeri haid, dan ditanyakan
dismenorea). Hasil penelitian menunjukan pada beberapa siswi IMT dalam batasan
bahwa hubungan antara variabel gemuk dan kurus.
independen (usia, menarche, siklus
menstruasi, lama menstruasi, riwayat
keluarga dan status gizi) dengan variabel
dependen (kejadian dismenorea)
menunjukan bahwa variabel independen
seperti usia menarche, siklus menstruasi,
siklus menstruasi, lama menstruasi dan
status gizi tidak berhubungan dengan
kejadian dismenorea. Hanya ada satu
variabel yang memiliki hubungan dengan
42
27
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021
Berdasarkan uraian latar belakang Analisa Univariat
diatas, maka peneliti tertarik untuk Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui
melakukan penelitian dengan judul “Faktor bahwa frekuensi Dismenore berdasarkan
yang mempengaruhi kejadian Dismenorea umur menarche 10 -16 tahun sebanyak 90
pada remaja kelas X di MAN Rantauprapat orang (73,2%) dan > 17 tahun yaitu sebanyak 33
Tahun 2021”. orang (26,8%). Hasil frekuensi Dismenore primer
berdasarkan Siklus Menstruasi 22-35 hari sebanyak
Tujuan dalam penelitian adalah
88 orang (71,5%) dan >36 hari yaitu sebanyak 14
“untuk mengetahui faktor apa saja yang orang (11,4%) dan < 21 Hari sebanyak 21 orang
mempengaruhi kejadian dismenorea pada (17,1%). Hasil frekuensi Dismenore primer
remaja kelas X di MAN Rantauprapat berdasarkan Lamanya Menstruasi 3-7 hari
tahun 2021. sebanyak 83 orang (67,5%) dan >7 hari yaitu
sebanyak 40 orang (32,5%). Frekuensi dismenore
METODOLOGI primer berdasarkan Index Massa Tubuh, responden
dengan IMT Normal sebanyak 103 orang (83,7%)
Jenis penelitian ini adalah dan responden dengan IMT Kurus sebanyak 4
orang (3,3%), responden dengan IMT Gemuk
penelitian survei analitik adalah penelitian
yaitu sebanyak16 orang (13%). Hasil frekuensi
yang mencoba menggali bagaimana dan Dismenore berdasarkan Riwayat Keluarga,
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi responden yang menjawab Ya sebanyak 61 orang
dengan menggunakan desain cross (49,6%) dan yang menjawab Tidak yaitu sebanyak
sectional. Penelitian ini dilakukan di MAN 62 orang (50,4%). Berdasarkan frekuensi
Rantauprapat dilakukan pada bulan Maret Responden berdasarkan Dismenorea, responden
- Juni 2021. yang menjawab Ya sebanyak 81 (65,9%) dan
Populasi yang dipergunakan dalam responden yang menjawab Tidak yaitu sebanyak 42
orang (34,1%).
penelitian ini adalah keseluruhan siswi
MAN Rantauprapat kelas X sebanyak 177
siswi. Menentukan besar sampel
menggunakan rumus slovin.sampel yang
dibutuhkan yaitu 123 orang, dalam
pengambilan sampel ini peneliti
menggunakan propertionate stratifed
random sampling.
Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer
yaitu Penelitian dengan melakukan
penyebaran kuesioner kepada
responden. Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis
univariat digunakan untuk
mendeskripsikan data yang dilakukan
pada setiap variabel hasil penelitian,
analisis bivariat yaitu analisis yang
digunakan untuk menghubungkan anata
variabel, variabel bebas dengan variabel
terikat dalam hal ini peneliti mencari
hubungan pada batas kemaknaan
perhitungan statistik p value (0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN


42
28
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021

Analisa Bivariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur, Siklus Menstruasi,
Berdasarkan tabel 2 dari 123
Lamanya Menstruasi, Indeks Masa Tubuh,
responden sebagian besar umur menarche
Riwayat Keluarga dan Dismenorea pada
berada pada kategori 10-16 Tahun yaitu 90
Remaja Putri Kelas X di MAN
responden (73,2%) dengan yang
Rantauprapat.
Variabel F (%) mengalami dismenorea sebanyak 23
Umur (18,7%) dan yang tidak mengalami
>17 Th 33 26,8 Dismenorea sebanyak 67 responden
10-16 Th 90 73,2 (54,5%), sedangkan sebagian kecil umur
Siklus Menstruasi menarche berada pada usia > 17 Tahun
< 21 Hari 21 17,1 yaitu 33 responden (26,8%) dengan yang
22-35 hari 88 71,5 mengalami disminorea primer sebanyak 19
>36 hari 14 11,4 responden (15,4%) dan yang tidak
Lamanya sebanyak 14 responden (11,4%). Hasil uji
Menstruasi Chi-square menunjukkan bahwa
>7 hari 40 32,5 p=0,001<0,05. Berdasarkan siklus
3-7 hari 83 67,5 menstruasi sebagian besar berada pada
Index Massa kategori 22-35 hari yaitu 88 responden
Tubuh (71,5%) dengan yang mengalami
Gemuk 16 13 disminorea sebanyak 37 responden
Kurus 4 3,3 (30,1%) dan yang tidak mengalami
Normal 103 83,7
Dismenorea sebanyak 51 responden
Riwayat Keluarga
(41,5%), pada kategori < 21 hari yaitu 21
Tidak 62 50,4
responden (17,1%) dengan yang
Ya 61 49,6
mengalami dismenorea sebanyak 3
Dismenorea
responden (2,4%) dan tidak 28 responden
Tidak 42 34,1
Ya 81 65,9 (24,6%) sebagian kecil >36 hari yaitu 14
responden (11,4%) dengan yang
mengalami 2 responden (1,6%) dan tidak
12 responden (9,8%). Hasil uji Chi-square
menunjukkan bahwa p=0,001<0,05.
Bedasarkan lamanya menstruasi sebagian
besar berada pada kategori 3-7 hari yaitu
83 responden (67,5%) dengan yang
mengalami dismenorea 47 responden
(38,2%) dan yang tidakmengalami
dismenorea mengalami 36 responden
(29,3%) sebagian kecil lamanya
menstruasi berada pada kategori > 7 hari
yaitu 40 responden (32,5%) dengan yang
mengalami dismenorea sebanyak 34
responden (27,6%) dan yang tidak 6
responden (4,9%). Hasil uji Chi-square
menunjukkan bahwa p=0,002<0,05.
Berdasarkan indeks masa tubuh sebagian
besar berada pada kategori normal yaitu
42
29
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021
103 responden (83,7%) dengan yang
mengalami dismenorea sebanyak 61
responden (49,6%) dan yang tidak
mengalami Dismenorea sebanyak 42
responden (34,1%, kategori gemuk 16
responden (13%) dengan yang
mengalami dismenorea sebanyak 16
responden (13%) dan yang tidak
mengalami Dismenorea 0 responden
(0.0%), sebagian kecil kategori kurus
yaitu 4 responden (3,3%) dengan yang
mengalami dismenorea 4 responden
(3,3%) dan yang tidak 0 responden
(0,0%). Hasil uji Chi-square
menunjukkan bahwa p=0,002<0,05.
Bedasarkan riwayat keluarga sebagian
besar berada pada kategori Ya yaitu 62
responden (50,4%) dengan yang
mengalami dismenorea sebanyak 48
responden (39%) dan yang tidak
mengalami Dismenorea sebanyak 3
responden (10,6%), sebagian kecil
riwayat keluarga berada pada kategori
tidak yaitu 61 responden (49,6%) dengan
yang mengalami dismenorea sebanyak 33
responden (26,8%) dan
yang tidak 29 responden (23,6%). Hasil
uji Chi-square menunjukkan bahwa
p=0,004<0,05.

42
30
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Siklus Menstruasi, Lamanya


Menstruasi, Indeks Masa Tubuh, Riwayat Keluarga dengan Kejadian Dismenorea pada
Remaja Putri Kelas X di MAN Rantauprapat.
Dismenore Primer Total P
Variabel Value
Ya Tidak
F % f % F %
Umur Menarche
10-16 Tahun 23 18,7 67 54,5 90 7 0,001
3
,
2
>17 Tahun 19 15,4 14 11,4 33 2
6
,
8
Siklus Menstruasi
< 21Hari 3 2,4 28 24,6 21 1 0,001
7
,
1
22-35 Hari 37 30,1 51 41,5 88 7
1
,
5
>36 Hari 2 1,6 12 9,8 14 1
1
,
4
Lama Menstruasi
3-7 Hari 47 38,2 36 29,3 83 6 0,002
7
,
5
>7 Hari 34 27,6 6 4,9 40 3
2
,
5
Index Massa Tubuh
Normal 61 49,6 42 34,1 103 8 0,002
3
,
7
Kurus 4 3,3 0 0 4 3
,
3
Gemuk 16 13 0 0 16 1
3
Riwayat Keluarga

42
31
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021
Ya 48 39 3 10,6 62 5 0,004
0
,
4
Tidak 33 26,8 29 23,6 61 4
9
,
6

42
32
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021

Analisa Multivariat variabel dukungan keliuarga ditunjukkan


dengan nilai OR 4,852. Artinya riwayat
Berdasarkan tabel 3 Bahwa yang keluarga yang baik cenderung mengalami 4
sangat berpengaruh pada kejadian kali lipat pengaruh terhadap kejadian
dismenorea besarnya hubungan dismenorea . Nilai B = logaritma natural dari
ditunjukkan dengan nilai EXP (B) adalah 4.852 = 11.699 Oleh karena itu nilai B bernilai
Riwayat Keluarga. Hasil nilai OR pada positif terhadap kejadian dismenorea.

Tabel 3. Uji Regresi Logistik


No Variabel B S.E Wald Df Sig Exp (B)
1 Umur rmenarche 1.246 .476 6.851 1 .009 3.478
2 Lamamenstruasi -1.628 .546 8.885 1 .003 .196
3 Riwayatkeluarga 1.579 .462 11.699 1 .001 4.852
Constant -.937 1.422 .434 1 .510 .392

Hubungan Umur Menarche Dengan harus berfungsi


Kejadian Dismenorea sebagaimana mestinya, namun bila
menarche terjadi pada usia yang lebih awal
Berdasarkan hasil penelitian di dari normal dimana alat reproduksi belum
ketahui hubungan umur menarche dengan siap untuk mengalami perubahan dan
kejadian dismenorea pada remaja puteri masih terjadi penyempitan pada leher rahim
kelas X di MAN Rantauprapat maka akan timbul rasa sakit ketika haid.(4)
menunjukkan bahwa dari 97 Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
responden yang umur menarche 10-16 penelitian yang dilakukan oleh Bianca
tahun, ada sebanyak 23 orang responden elviara pada mahasiswa keperawatan S1
(18,7%) mengalami Dismenorea dan 67 angkatan 2015 di Universitas
orang responden (14,6%) yang tidak Muhammadiyah Surakarta pada tahun
mengalami dismenorea. Sedangkan 20 2018, di peroleh p value 0,041 p<0,05
responden yang umur menarche >17 yang menyatakan ada hubungan antara
tahun, ada sebanyak 18 orang responden umur menarche dengan dismenorea pada
(90%). mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2015
Umur menarche adalah menstruasi di Universitas Muhamadyah Surakarta
pertama yang biasanya terjadi pada tahun 2018. (13)
perempuan umur 12-13 tahun dalam
rentang umur 10 – 16 tahun. Dalam
keadaan normal menarche diawali dengan
periode pematangan yang dapat memakan
waktu 2 tahun (Yanto Kadarusman, 2003).
Menarche merupakan tanda diawalinya
masa pubertas pada perempuan.(12)
Menarche pada usia lebih awal
menyebabkan alat – alat reproduksi
belum berfungsi secara optimal dan
belum siap mengalami perubahan –
perubahan sehingga timbul rasa nyeri
ketika haid. Alat reproduksi perempuan
42
33
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021
Menurut Penelitian dan Hasil penelitian ini dismenorea di MAN Rantauprapat. Hasil
bahwa Tingkat Umur Menarche 10-16 penelitian tersebut sejalan dengan
Tahun sebanyak 90 orang dimana, sangat penelitian yang dilakukan oleh Indah
berpengaruh terhadap bahwa siswi tidak Juliana dkk di SMA N 1 Manado pada
menjaga pola makan sehari-hari, dan tahun 2019, diperoleh p value 0,023<0,05
memakan-makananan yang tidak bergizi. hal ini menujukkan ada hubungan antara
Sehingga siswi lebih suka membeli makanan dismenorea dengan gangguan siklus haid
di luar, karena makananyang dibawa dari luar pada remaja SMAN 1 Manado.
lebih enak daripada makanan yang di bawa Siklus menstruasi adalah
dari rumah. Pada remaja putri perlu serangkaian periode perubahan yang
mempertahankan status gizi yang baik, terjadi berulang pada uterus dan organ –
dengan mengkonsumsi makanan seimbang organ yang dihubungkan pada saat
karena sangat dibutuhkan pada saat haid. pubertas dan berakhir pada saat
Remaja secara psikologis pertama kali menopause. Panjang siklus haid adalah
mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, jarak antara tanggal mulainya haid yang
perutnya terasa pegal dan kurang nyaman. lalu dan mulainya haid yang berikutnya.
Tetapi ada juga remaja yang tidak merasakan Siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar
hal itu. Gizi yang tidak normal akan 21-35 hari. Walaupun hal ini berlaku
mempengaruhi fungsi organ tubuh yang akan umum, tetapi tidak semua perempuan
menyebabkan terganggunya fungsi memiliki siklus menstruasi yang sama.
reproduksi. Hal ini akan mengakibatkan nyeri Terkadang siklus menstruasi terjadi setiap
haid (dismenore) tetapi akan berangsur baik 21 – 30 hari.(4) Siklus menstruasiitu sendiri
apabila asupan makanan bernutrisi baik. sebenarnya dapat diketahui yaitu dengan
cara menghitungnya berdasarkan tanggal
Hubungan Siklus Menstruasi Dengan ketika seorang perempuan mengalami
Kejadian Dismenorea Primer menstruasi. Cara menghitung siklus
menstruasi sangatlah mudah. Hanya dengan
Berdasarkan hasil penelitian dari menggunakan kalender, seorang perempuan
123 responden diketahui hubungan siklus sudah bisa menghitung siklus menstruasi.
menstruasi dengan kejadian dismenorea Dalam kasus lain, ada perempuan yang
pada remaja puteri kelas X di MAN tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Rantauprapat menunjukkan bahwa Dunia medis menyebutkan kasus ini
dari 88 dengan amenorea. Kemudian, ada juga
responden (71,5%) yang siklus kondisi oligomenorea, dimana siklus
menstruasinya 21-35 hari, ada sebanyak 51 menstruasi yang memanjang lebih dari 35
orang responden (41,5%) mengalami hari sedangkan jumlah darah yang keluar
Dismenorea dan 37 orang responden tetap sama. Selain itu, terdapat juga
(30,1%) yang tidak mengalami keadaan polimenorea. Keadaan ini terjadi
dismenorea. Sedangkan 35 responden yang ketika seorang perempuan mengalami siklus
siklus menstruasi >35 hari, ada sebanyak menstruasi yang lebih sering (siklus
30 orang responden (24,4%) mengalami menstruasi yang lebih singkat,yaitu kurang
Dismenorea dan 5 responden (4,1%) yang dari 21 hari). Kelainan ini dapat
tidak mengalami dismenorea. disebabkan oleh gangguan hormon.(14)
Hasil uji Chi-
square menunjukkan bahwa
p=0,02<0,05, artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara siklus
menstruasi dengan kejadian
42
31
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021
Siklus menstruasi yang tidak teratur
kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Bedasarkan hasil penelitian dari
Seorang perempuan yang memiliki hormon 123 responden di ketahui hubungan Lama
esterogen dan progesteron yang berlebihan Menstruasi dengan kejadian dismenorea
dapat memungkinkan terjadinya menstruasi pada remaja puteri kelas X di MAN
dalam waktu yang lebih cepat. Sehingga, Rantauprapat menunjukkan bahwa dari 83
jika terdapat gangguan menstruasi yang responden(67,5%) yang lama menstruasi
dikarenakan oleh faktor hormonal, maka 3-7 hari, ada sebanyak 47 orang responden
dapat dipastikan perempuan tersebut (38,2%) mengalami Dismenorea dan 36
mengalami gangguan kesuburan.(14) orang responden (29,3%) yang tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan mengalami dismenorea. Sedangkan 40
Romy Wahyuni pada Tahun 2014, responden (32,5%) yang umur menarche
Tentang Faktor-Faktor Yang >7 hari
Berhubungan dengan Nyeri Menstruasi ,ada sebanyak 34 orang responden (27,6%)
(Dismenorea) pada Remaja Putri mengalami dismenorea dan 6 responden
dibeberapa SMA di Kabupaten Rokan (4,9%) tidak mengalami dismenorea.
Hulu Tahun 2014, dimana hasil temuan Hasil uji Chi-square
ini terdapat hubungan dengan siklus haid menunjukkan bahwa p=0,02<0,05, artinya
dan Bagipararemajaputriddapatmeningkat terdapat hubungan yang signifikan antara
kankonseling dan penyuluhan(10) Lama Menstruasi dengan kejadian
Menurut dari hasil penelitian ini dismenorea di MAN Rantauprapat .
bahwa dimana Siklus menstruasi
merupakan jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya. Siklus menstruasi dikontrol
oleh sekelompok hormon, terutama
progesterone dan estrogen.
Estrogen berfungsi mengatur siklus
haid, sedangkan progesteron berpengaruh
pada uterus yaitu dapat mengurangi
kontraksi selama siklus haid. Banyaknya
remaja putri yang mengalami dismenore
kemungkinan disebabkan karena siklus
menstruasi mereka.Siklus menstruasi
dipengaruhi juga oleh faktor psikis, pada
remaja putri yang secara emosional tidak
stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat
penerangan yang baik tentang proses haid,
mudah timbul dismenorea. Ketidaksiapan
remaja putri dalam menghadapi
perkembangan dan pertumbuhan pada
dirinya tersebut, mengakibatkan gangguan
psikis yang akhirnya menyebabkan
gangguan fisiknya, misalnya gangguan
haid seperti dismenore.

Hubungan Lama Menstruasi


Dengan Kejadian Dismenorea
42
32
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021
Lamanya menstruasi biasanya Secara psikologis biasanya berkaitan
terjadi antara 3-5 hari, walaupun pada dengan tingkat emosional remaja putri
beberapa perempuan bisa saja mengalami yang labil ketika baru mengalami
menstruasi yang lebih panjang atau menstruasi dan serta menimbulkan
pendek. Proses alamiah ini terjadi rata – perasaan yang tidak nyaman dan asing.
rata sekitar 2 sampai 8 hari. Darah yang Remaja putri yang mengalami gangguan
keluar umumnya sebanyak 10 hingga 80 dalam aktivitas belajar diakibatkan karena
ml per hari. Namun, dalam beberapa kasus, nyeri haid yang dirasakan dalam proses
terdapat keadaan proses menstruasi terjadi belajar mengajar karena lama siklus
dengan rentang waktu cukup lama dan menstruasi yang mereka rasakan dan
keluarnya darah dapat lebih dari 80 remaja putri sulit berkonsentrasi karena
mL/hari. Keadaan ini dikenal dengan ketidaknyamanan yang dirasakan ketika
istilah menoragia. Sementara, menstruasi nyeri haid. Oleh karena itu pada usia
yang berlangsung lebih dari 7 hari di sebut remaja dismenorea harus ditangani agar
hipermenorea. Apabila lebih lama dan tidak terjadi dampak seperti hal-hal yang
lebih banyak (lebih dari 8 hari) dapat diatas akibat dari lama menstruasinya. Hal
dikatakan hipermenore.(7) ini menyebabkan juga kontraksi otot polos
Penyebab hipermenore bisa berasal yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri
dari rahim berupa mioma uteri, tumor jinak disminore dan menstruasi dapat
dari otot rahim, infeksi padarahim dan dapat disebabkan oleh faktor psikologis maupun
juga disebabkan oleh kelainan di luar fisiologis.
rahim seperti kelainan darah misalnya
anemia, gangguan pembekuan darah serta Hubungan Index Massa Tubuh Dengan
juga bisa disebabkan oleh kelainan hormon Kejadian Dismenorea
atau gangguan endokrin. Lama haid lebih Berdasarkan hasil penelitian dari 123
dari normal akan menyebabkan kontraksi responden di ketahui hubungan index
uterus yang lebih sering dan semakin massa tubuh dengan kejadian dismenorea
banyak prostaglandin yang dikeluarkan. pada remaja puteri kelas X di MAN
Produksi prostaglandin yang berlebihan Rantauprapat menunjukkan bahwa
inilahyang akan menimbulkan rasa nyeri dari 103 responden yang index
massa tubuh normal, ada sebanyak 61
sedangkan kontraksi uterus yang terus– orang responden (49,6%) mengalami
menerus menyebabkan suplai darah ke Dismenorea dan 42 orang responden
uterus terhenti dan terjadilah dismenore . (34,1%) yang tidak mengalami
(4) dismenorea. Dan responden yang memiliki
Hal ini sejalan dengan penelitian index massa tubuh kurus sebanyak 4
responden (3,3), ada sebanyak 4 orang
yang dilakukan oleh Tia Martha Pundati responden (3,3%) yang mengalami
dkk pada Tahun 2016 tentang Faktor- dismenorea. Responden yang memiliki
Faktor Yang Berhubungan Dengan index massa tubuh Gemuk sebanyak 16
Kejadian Dismenore. Dimana pada orang responden (13,0%) dan mengalami
mahasiswa semester VIII di Universitas dismenorea.
Jendral Soedirman Purwokerto, diperoleh
p value0,005<0,05 hal ini menunjukkan
ada hubungan antara dismenorea dengan
lama menstruasi.(15)
Menurut Asumsi Peneliti
Tentang Lama Menstruasi dengan
Kejadian Dismeonore Primer Lama
42
33
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021
Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa dismenorea dan mendapatkan hasil bahwa
p=0,002<0,05, artinya terdapat hubungan subjek penelitian yang memiliki IMT
yang signifikan antara index massa tubuh underweight lebih banyak mengalami
dengan kejadian dismenorea di MAN dismenorea daripada IMT overweigh
Rantauprapat. Hal ini sejalan dengan bahwa dismenorea terjadi 1,5 kali lebih
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Hesti banyak pada IMT (18)
Harmon di SMA Batik 1 Surakarta di Menurut Asumsi Peneliti Faktor
perolehp value 0,00 <0,05, maka hipotesis yang berhubungan dengan index massa
dapat diterima yaitu ada hubungan antara tubuh dimana terdapat bahwa dimana IMT
IMT dengan kejadian dismenorea di SMA merupakan salah satu faktor risiko untuk
Batik 1 Surakarta.(16) terjadinya dismenorea dengan IMT
Pada wanita dengan usia subur kategori underweight yang menunjukkan
diperlukan status gizi yang baik dengan kurangnya asupan gizi siswi
cara mengkonsumsi makanan seimbang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi
karena sangat dibutuhkan pada saat organ tubuh sehingga mengganggu proses
menstruasi terutama pada fase luteal. Pada menstruasi dan menyebabkan terjadi
fase ini terjadi peningkatan kebutuhan zat dismenorea dan disamping itu juga nutrisi
gizi. Selama ini telah diketahui bahwa mempengaruhi kematangan seksual pada
wanita dengan status gizi kurang memiliki gadis yang mendapat menstruasi.
risiko terjadinya gangguan siklus Pada umumnya, siswi menjadi lebih
menstruasi yang diakibatkan oleh matang lebih dini dan
terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan sistem reproduksi.Akan
tetapi, gangguan siklus menstruasi juga
ditemukan pada wanita yang obesitas. Hal
ini dikaitkan dengan jumlah jaringan
lemak tubuh. Jaringan lemak tidak
hanya sebagai tempat
penyimpanan lemak tetapi juga sebagai
kelenjar endokrin penghasil hormon dan sel
untuk berbagai hormon salahsatunya yaitu
hormon reproduksi. Perubahan sirkulasi
hormon reproduksi antara lain
berhubungan dengan kelebihan lemak
tubuh, obesitas pada bagian perut,
gangguan fungsi ovulasi dan
hiperandrogisme.(17)
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Ni Nyoman Utami
Pada Tahun 2014 tentang Hubungan
anatara Index Massa Tubuh dengan
dismenorea pada mahasiwa Fakultas
Kedokteran Udayana, dimana terdapat
bahwa Hasil analisis antara IMT
dengan dismenorea primer
menunjukkan bahwa responden dengan
IMT underweight dan overweight sama
berisikonya untuk mengalami
42
34
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021

akan memiliki body mass index (Indeks menjaga berat badan


Massa Tubuh, IMT) yang lebih tinggi dan
mereka yang matang terlambat memiliki IMT Hubungan Riwayat Keluarga Dengan
lebih kecil pada usia yang sama. Salah satu Kejadian Dismenorea
permasalahan yang dapat menimbulkan
dismenorea dilihat dari status gizi, remaja Berdasarkan hasil penelitian dari
dengan status gizi tidak normal memiliki 123 responden di ketahui hubungan umur
kemungkinan resiko 1,2 kali lebih besar menarche dengan kejadian dismenorea
mengalami dismenorea. Status gizi yang pada remaja puteri kelas X di MAN
rendah (underweight) dapat diakibatkan Rantauprapat menunjukkan bahwa dari 62
karena asupan makanan yang kurang. responden yang ibu atau saudara
Sedangkan status gizi lebih (overweight) perempuan yang mengalami
dapat juga mengakibatkan dismenorea karena dismenorea sebanyak 48 (39,0%) ,dan
terdapat jaringan lemak yang berlebihan yang responden yang ibu atau saudara
dapat mengakibatkan hiperplasi pembuluh perempuan tidak mengalami dismenorea
darah atau terdesaknya pembuluh darah oleh sebanyak 61 orang responden (49,6%).
jaringan lemak pada organ reproduksi wanita, Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa
sehingga darah yang seharusnya mengalir p=0,04<0,05, artinya terdapat hubungan
pada proses menstruasi terganggu dan yang signifikan antara umur menarche
mengakibatkan nyeri pada saat menstruasi dengan kejadian dismenorea di MAN
pada remaja IMT kurus sekresi estrogen Rantauprapat. Hal ini sejalan dengan
menurun sehingga FSH tidak mampu penelitian yang dilakukan oleh Arum dkk
membentuk folikel yang matang sehingga pada siswi SMK Swasta Istiqlal Kabupaten
tidak terjadi menstruasi. Sedangkan pada Deli Serdang pada tahun 2018, diperoleh p
remaja dengan IMT obesitas jumlah estrogen value 0,001<0,05, hal ini menujukkan ada
dalam darah meningkat akibat meningkatnya hubungan riwayat keluarga dengan
jumlah lemak tubuh. Dimana jumlah estrogen kejadian dismenore pada siswi SMK
yang berlebih dapat memberikan umpanbalik Swasta Istiqlal Kabupaten Deli Serdang.
negative terhadap hormon FSH melalui (19)
sekresi protein inhibin yang menghambat
hipofisis anterior untuk menyekresikan FSH.
Adanya hambatan sekresi pada FSH
menyebabkan terganggunya profeliferasi
folikel sehingga tidak terbentuk folikel yang
matang. Namun pada remaja IMT normal
tidak menutup kemungkinan terjadinya
gangguan menstruasi karena selain
ketidakseimbangan hormon, asupan gizi, dan
pskologi. Dapat disimpulkan bahwa gangguan
menstruasi tidak hanya disebabkan oleh IMT
namun juga bisa disebabkan karena pola
hidup seperti kurangnya aktivitas dan
olahraga, psikologi (stres) serta
ketidakseimbangan asupan gizi, dimana pada
umumnya siswa lebih suka makan-makanan
jajanan yang kurang bergizi, beberapa
melakukan diet yang kurang tepat untuk
42
35
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Rantauprapat Tahun 2021
Hasil Uji Regresi Binary Logistic dismenore (p=0,076 )(11).
menujukkan nilai Exsp(B) 4.852 artinya Riwayat keluarga mempunyai
Hasil nilai OR pada variabel dukungan peran untuk terjadinya dismenore primer,
keliuarga menunjukkan nilai OR 4,852. sehingga disarankan bagi para wanita
Artinya riwayat keluarga yang baik untuk melakukan upaya preventif terhadap
cenderung mengalami 4 kali lipat pengaruh dismenore primer yang sering terjadi saat
terhadap kejadian dismenorea. Nilai B = wanita mengalami menstruasi terutama
logaritma natural dari 4.852 = 11.699 Oleh bagi wanita yang mempunyai riwayat
karena itu nilai B bernilai positif terhadap keluarga. Ibu menjelaskan kepada remaja
kejadian dismenorea. putrinya tentang dismenorea serta
Perempuan yang memiliki ibuatau keterbukaan dan kedekatan remaja putri
saudara perempuan yang menderita kepada ibu dan bapak Hal ini menunjukkan
endometriosis memiliki resiko lebih besar ada hubungan riwayat keluarga dengan
terkena penyakit ini juga. Hal ini kejadian dismenore. Sebagian besar
disebabkan adanya gen abnormal yang responden yang mengalami dismenorea
diturunkan dalam tubuh perempuan serta memiliki riwayat keluaga yang
tersebut. Gangguan haid seperti mengalami dismenorea. Sehingga apabila
hipermenorea dan menoragia dapat keadaan ini secara terus menerus akan
mempengaruhi sistem hormonal tubuh. terganggu aktivitas remaja tersebut.
Penyebab hipermenorea bisa berasal dari
rahim berupa mioma uteri (tumor jinak dari KESIMPULAN
otot rahim, infeksi pada rahim atau
hiperplasia endometrium (penebalan Ada Hubungan Umur Menarche,
lapisan dalam rahim) dapat juga disebabkan Siklus Menstruasi, Lamanya Menstruasi,
oleh kelainan hormon (gangguan endokrin). Indeks Masa Tubuh, Riwayat Keluarga
Khusus wanita yang beruasi 40 tahun dengan Kejadian Dismenorea pada Remaja
keatas, wajib dilakukan kuret untuk Putri Kelas X di MAN Rantauprapat
menyingkirkan kemungkinan keganasan. Tahun 2021.
(20)(4)
Hasil Penelitian terdahulu, hal ini DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan Penelitian Angelina pada 1. Ariwulandari dan
Tahun 2014 Tentang Faktor Yang dr.Ditoanugroho. Cara Jitu Atasi
Berhubungan dengan Dismenore pada
Remaja Putri di Sekolah Menegah Atas
Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Sika
dimana hasil temuan ini terdapat ada
hubungan dengan riwayat keluarga
(pvalue=0,076). Hasil bivariat bahwa
hasil analisis antara riwayat
keluarga dengan gangguan dismenore
menunjukan responden ada memiliki
riwayat keluarga cenderung lebih banyak
mengalami gangguan dismenore (88,5%)
dibanding dengan responden yang ada
memiliki riwayat keluarga (74,4%). Hasil
menunjukan maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara riwayat keluarga dengan gangguan
42
36
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas X Di MAN
Tahun 2021

Nyeri Haid. 2011. 31 P.


Adolescent Dysmenorrhoea Sman 1
2. Deby S. O., Sirait., dan Hiswani J.
Kahu District In Bone. 2012
Faktor – Faktor Yang Berhubungan 11. Angelina A, Ridha A, Alamsyah D.
Dengan Kejadian Dismenore Pada
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Siswi Sma Negeri 2 Medan Tahun
Dismenore Pada Remaja Putri Di
2014. Estud Psicol. 2017;38(1):269–
Sekolah Menengah Atas
74.
Kecamatan Sengah Temila Kabupaten
3. Herawati R. Faktor-Faktor Yang
Landak. Jumantik. 2018;5(1):8.
Mempengaruhi Kejadian Nyeri Haid 12. Kumalasari Intan, Andryantoro Iwan.
(Dismenorea) Pada Siswi Madrasah
Kesehatan Reproduksi. Suslia Akila,
Aliyah Negeri Pasir Pengaraian. J
Lestari Peni Puji, Editor. 2012. 13 P.
Martenity Neonatal. 2017;2(3):161–
13. Aditiara BE. Hubungan Antar Usia
72.
Menarche Dengan Dismenorea. 2018;
4. Proverawati M. Menarche. 2018. 8 P.
14. Laila N.N. Buku Pintar Menstruasi.
5. Saragih Bv. Hubungan Pengetahuan
2nd Ed. Desy W, Editor. 2018. 14 P.
Remaja Putri Tentang Dismenorea
15. Latihan K. Factors That Related To
Dengan Sikap Dalam Penanganan
Incidences Of Dysmenorrhea In 8 Th
Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas
Semester Students Of Jenderal
VII Di Smp Cipto Mangun Kusumo
Soedirman University, Purwokerto
Perdangangan
2018;
Kabupaten Simalungun Tahun 2017.
17. Fillah. F.D.,S.Gz. MS. Permasalahan
2017.
6. Husna FH., Mindarsih E., Melania Gizi Pada Remaja Putri. 2014. 87 p.
M. Pengaruh Pendidikan 18. Nyoman N, Wijayaswari U, Purnawati
Kesehatan Terhadap Tingkat S. Hubungan Antara Indeks Massa
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tubuh dengan Kejadian Dismenore
Tentang Penanganan Disminorea Pada Mahasiswi Fakultas
Kelas X Di Smkn 1 Depok Sleman Kedokteran. Universitas Udayana.
Yogyakarta. Med Respati. 2018;13(2). 2015: 1-9
7. Laila N. N. Buku Pintar Menstruasi. 19. Rasmaliah, R.A. Faktor-faktor yang
Wijaya Desy, Editor. 2011. 25 P. berhubungan dengan kejadian
8. Foezi E.C.C. Mahir Menjaga Organ dismenorea pada siswi Smk Swasta
Istiqlal Kabupaten Deli Serdang.
Intim Wanita. 2012. 55 P.
2014;
9. Sulistyorini S, Monica S, dan Ningsih
20. Andari R. Faktor- Faktor yang
SS. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Dismenore
Mempengaruhi Kejadian
Primer pada Remaja Putri di SMA
Disminorhea Primer Pada Siswi Sma
Dharma Pancasila Medan Tahun 2014.
Pgri 2 Palembang. Masker Med.
2014.
2017;5(1):223–31.
10. Utami Anr, Ansar J, Sidik D. Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Dismenorea Pada Remaja Putri Di
Sman 1 Kahu Kabupaten Bone
Factors Related To The Incident On
4837

You might also like