LAPORAN ILMIAH
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
NY. B G1P0A0 UMUR 23 TAHUN UMUR KEHAMILAN 10 MINGGU 2
HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI UPTD PUSKESMAS NGAWEN
DISUSUN OLEH
NADIA NUR SALSABILA
P1337424619001
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN BLORA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Patologis Ny. B umur 23
tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 10 Minggu 2 Hari di UPTD Puskesmas Ngawen.
Telah dipeiksa dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Purbalingga, 2021
Pembimbing Lahan Praktikan
Sri Hariyanti S.ST Nadia Nur Salsabila
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Dina Dewi Anggraeni S.ST.Keb.M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia hingga tahun 2018-2019 AKI Indonesia masih tinggi
yaitu 305 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Indonesia
mencapai 185 kasus per hari dengan AKN sebesar 15/1000 kelahiran
hidup. Kematian ibu umumnya terjadi akibat komplikasi selama dan
setelah kehamilan dan persalinan. Komplikasi yang menyebabkan
sebagian besar kasus kematian ibu, sekitar 75% dari total kasus kematian
ibu, adalah perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat hamil,
komplikasi persalinan, dan aborsi tidak aman (WHO, 2018). Penyebab
utama dari perdarahan adalah anemia dan KEK pada ibu hamil (Kemenkes
RI, 2014).
Anemia pada ibu hamil sangat berpengaruh pada kematian ibu
hamil dan bayi, termasuk pada risiko keguguran, kelahiran prematur, lahir
mati dan berat bayi lahir rendah (WHO, 2019). Anemia disebabkan karena
kekurangan zat besi dalam darah. Menurut WHO, kebutuhan zat besi pada
ibu hamil tidak akan cukup apabila sumbenya berasal dari asupan
makanan saja, oleh karena itu dibutuhkan tambahan suplemen penambah
darah (tablet Fe) (Kemenkes RI, 2014).
Apabila sejak remaja ibu hamil sudah mengalami anemia,
dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai macam komplikasi pada
kehamilan dan persalinan ibu. Dipekirakan bahwa angka kejadian anemia
mencapai 12, 8% dari kematian ibu selama kehamilan dan persalinan di
Asia. Dan prevalensi anemia kekurangan zat besi pada ibu hamil di
Indonesia sebesar 50,5% (Kemenkes RI, 2014).
Untuk mencegah dan menanggulangi anemia di Indonesia, tenaga
kesehatan melakukan pemberian suplemen penambah darah (tablet Fe)
pada ibu hamil dengan dosis satu tablet dalam satu hari dimana satu tablet
tersebut mengandung 60 mg elemen zat besi dan 0,25 g asam folat,
diminum selama minimal 90 hari selama masa kehamilan (Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI,
2013).
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan laporan ilmiah ini diantaranya adalah:
1. Tujuan umum
Mendapatkan gambaran nyata dalam melaksanakan asuhan
kebidanan kehamilan patologis pada Ny. B umur 23 tahun G1P0A0
umu kehamilan 10 minggu 2 hari dengan anemia ringan di
Puskesmas Bukateja
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian data subyektif pada asuhan
kebidanan kehamilan patologis pada Ny. B umur 23 tahun
G1P0A0 umu kehamilan 10 minggu 2 hari dengan anemia
ringan di Puskesmas Ngawen
b. Melakukan pengkajian data obyektif pada asuhan
kebidanan kehamilan patologis pada Ny. B umur 23 tahun
G1P0A0 umu kehamilan 10 minggu 2 hari dengan anemia
ringan di Puskesmas Ngawen
c. Dapat menentukan dan mengidentifikasi masalah (analisa
masalah) pada asuhan kebidanan kehamilan patologis pada
Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 umu kehamilan 10 minggu 2
hari dengan anemia ringan di Puskesmas Ngawen
d. Dapat menentukan perencanaan dan penatalaksanaan
masalah pada asuhan kebidanan kehamilan patologis pada
Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 umu kehamilan 10 minggu 2
hari dengan anemia ringan di Puskesmas Ngawen
C. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan lapoan ilmiah ini diantaranya adalah:
1. Manfaat teoritis
Menerapkan teori-teori dalam melakukan penatalaksanaan asuhan
kebidanan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan bidan
2. Manfaat praktik
Hasil dari laporan ilmiah diharapkan dapat memberikan manfaat
yang berarti bagi institusi pelayanan kesehatan, institusi
pendidikan, penulis dan masyarakat umum
3. Pelayanan kesehatan
Sebagai masukan bagi institusi dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan untuk menciptakan kenyamanan dan kepuasan pasien
4. Institusi pendidikan
Sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa, khususnya terkait kehamilan patologis anemia dan
sebagai bahan masukan dalam kegiatan belajar mengajar terutama
mengenai pelaksanaan bagi kehamilan patologis anemia
5. Penulis
Mendapatkan gambaran nyata pada Ny. A dan memperoleh
pengalaman dalam proses penelitian dan menambah wawasan
dalam penelitian
6. Pasien
Mendapatkan pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan pada
kehamilan patologis
7. Tenaga kesehatan
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan khususnya kehamilan patologis anemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan dapat diartikan dengan ibu hamil yang
mengalami kekurangan zat besi dalam darah. Ibu hamil dapat dikatakan
mengalami anemia apabila kadar hemoglobin ibu (Hb) kurang dari 11
gr/dL (Astutik dan Ertiana, 2018).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil yang memiliki
kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr/dL saat trimester pertama
dan ketiga serta kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dL pada trimester
kedua. Pada trimester kedua, kebutuhan zat pembentukan darah terutama
zat besi akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin akan oksigen
dan zat gizi (Atika, Alvia dan Dinda, 2021).
B. PEMBAGIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Penentuan apakah ibu hamil mengalami anemia atau tidak adalah
dilihat dari kadar hemoglobin dalam darah. Pembagian anemia dalam
kehamilan menurut WHO adalah ringan sekali dengan kadar Hb 10 gr/dL
hingga normal, anemia ringan dengan kadar Hb 8-9,9 gr/dL, anemia
sedang dengan kadar Hb 6-7,9 gr/dL, dan anemia berat kadar Hb kurang
dari 5 gr/dL (Astutik dan Ertiana, 2018).
Pembagian anemia ibu hamil menurut Atika, Alvia dan Dinda
(2021), yaitu :
1. Kadar Hb 11 gr/dL : normal
2. Kadar Hb 9-10 gr/dL : anemia ringan
3. Kadar Hb 7-8 gr/dL : anemia sedang
4. Kadar Hb kurang dari 7 gr/dL : anemia berat
C. TANDA GEJALA ANEMIA PADA KEHAMILAN
Ibu hamil yang mempunyai gejala anemia menurut Astutik dan
Ertiana (2018) diantara adalah
1. Cepat lelah
2. Sering pusing
3. Mata berkunang-kunang
4. Lidah luka
5. Nafsu makan turun
6. Konsentrasi hilang
7. Nafas pendek
8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda
Sedangkan tanda-tanda anemia pada ibu hamil diantaranya adalah:
1. Terjadi peningkatan denyut jantung karena tubuh harus bekerja
lebih keras dalam memberi oksigen lebih banyak ke jaringan
2. Adanya peningkatan respirasi pernafasan karena tubuh harus
bekerja lebih keras dalam menyediakan oksigen pada darah
3. Pusing akibat dari kurangnya aliran darah ke otak
4. Lebih mudah lelah karena meningkatnya oksigenasi di bebagai
organ termasuk otot jantung dan rangka
5. Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi
6. Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan
saraf pusat
7. Penurunan kualitas rambut dan kulit (Astutik dan Ertiana, 2018).
Tanda dan gejala anemia menurut Atika, Alvia dan Dinda (2021) yaitu:
1. Kulit, bibir, dan kuku terlihat pucat
2. Pusing pada kepala yang disebabkan berkurangnya oksigen dalam
tubuh
3. Karena berkurang oksigen dalam tubuh, ibu dapat merasa sesak
nafas
4. Mudah lelah, karena kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan
turunyya kekebalan tubuh
5. Detak jantung lebih cepat dan berdebar akibat dari kekurangan
oksigen dalam tubuh
6. Merasa mual dan rambut mudah rontok
D. ETIOLOGI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan zat besi
dalam darah yang dikarenakan kurangnya kandungan zat besi dalam
asupan makanan, penghancuran sel darah merah dalam tubuh sebelum
waktunya (hemolisis), perdarahan, produksi sel darah merah yang tidak
optimal, gizi buruk misalnya pada gangguan penyerapan protein dan zat
besi oleh usus, dan gangguan pembentukan eritrosit dan sumsum tulang
belakang (Astutik dan Ertiana, 2018).
E. DAMPAK ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Dampak yang dapat dialami oleh ibu hamil saat anemia sangat
beragam, dari ringan sampai mengalami gangguan seperti gangguan pada
kehamilan yaitu abotus, partus immatur atau prematur, gangguan saat
proses persalinan yaitu atonia uteri, partus lama dan perdarahan, gangguan
pada masa nifas yaitu sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi,
stress dan produksi ASI rendah (Atika, Alvia dan Dinda, 2021).
F. PENATALAKSANAAN ANEMIA RINGAN DALAM KEHAMILAN
Penatalaksanaan anemia ringan dalam kehamilan menurut
Rahyani,dkk (2020) antara lain:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu hamil
2. Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan pemeriksaan
fisik
3. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil, istirahat
cukup dan jangan beraktifitas terlalu berat. Ibu dapat mengonsumsi
makanan yang dapat menambah zat besi dalam darah seperti
sayuran hijau, kacang hijau, daun kelor, dll. Ibu dianjurkan untuk
istirahat cukup dan jangan beraktiftas terlalu lelah untuk menjaga
kehamilan ibu karena umur kehamilan ibu masih sangat muda
sehingga rentan terjadi perdarahan
4. Memberitahukan pada ibu dampak yang dapat terjadi akibat
anemia adalah terjadi gangguan, seperti gangguan pada kehamilan
yaitu abotus, partus immatur atau prematur, gangguan saat proses
persalinan yaitu atonia uteri, partus lama dan perdarahan, gangguan
pada masa nifas yaitu sub involusi rahim, daya tahan terhadap
infeksi, stress dan produksi ASI rendah
5. Memberikan ibu tablet penambah darah 60 mg satu tablet per
harinya
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS
NY. B UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK 10 MINGGU 2 HARI DENGAN
ANEMIA RINGAN
DI UPTD PUSKESMAS NGAWEN
Tanggal : 27 Februari 2022
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Ngawen
I. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien Identitas suami
Nama ibu : Ny. B Nama suami : Tn. D
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Sendangmulyo Alamat Sendangmulyo
b. Anamnesa (data subyektif)
1) Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
2) Keluhan utama : Ibu mengatakan merasa pusing
3) Riwayat kesehatan
Sekarang: Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit apapun,
seperti batuk atau flu tapi merasa pusing
Dahulu : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit
menurun seperti Diabetes Melitus (DM), asma, hipertensi,
penyakit menular seperti Tuberculosis (TBC), malaria, dan
penyakit menular seksual
Keluarga : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit
menurun seperti Diabetes Melitus (DM), asma, hipertensi,
penyakit menular seperti Tuberculosis (TBC), malaria, dan
penyakit menular seksual
4) Riwayat obstetri
a) Riwayat haid
Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama kali umur 13
tahun
Lama : Ibu mengatakan lama mesntruasinya 6-7 hari
Nyeri haid : Ibu mengatakan saat menstruasi merasakan nyeri
Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 3-4 kali
sehari
Warna darah: Ibu mengatakan darah menstruasinya berwarna
merah
b) Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya adalah 17
Desember 2020
HPL : Hari perkiraan lahir 24 September 2021
Gerak janin: Ibu mengatakan gerak janin belum terasa
TT: Ibu mengatakan imunisasi TT terakhir adalah TT2
Minum jamu/obat: ibu mengatakan minum obat hanya dari
bidan/dokter, tidak minum jamu
ANC: Ibu mengatakan sudah 1 kali periksa hamil, di bidan
Pemberian Fe : Ibu mengatakan belum pernah diberi tablet Fe
Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan cemas dengan
keadaannya saat ini
c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini adalah anak pertama dari kehamilan pertama
dan belum pernah melahirkan
5) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan pertama dari suami pertama
Status perkawinan : sah secara agama dan hukum
Umur menikah ibu/bapak : 22 tahun/24 tahun
Lama menikah : ± 1 tahun
6) Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun
7) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola nutrisi
Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi 1
piring nasi, sayur, lauk. Minum air putih 8-9
gelas/hari
Selama hamil : ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi 1
piring nasi, sayur, lauk. Minum air putih 9-10
gelas/hari, minum susu ibu hamil 2x/hari
Pola aktivitas
Sebelum hamil : ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci
sendiri
Selama hamil : ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci
dibantu suami dan keluarga
Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil : ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam/hari,
tidursiang jarang, tidak ada gangguan tidur
Selama hamil : ibu mengatakan tidur malam 8-9 jam/hari, tidur
siang 30 menit/hari, tidak ada gangguan tidur
Pola seksual
Sebelum hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri
2x/minggu, tidak ada gangguan dalam
berhubungan
Selama hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri
1x/minggu, tidak ada gangguan dalam
berhubungan
Pola hygiene
Sebelum hamil : ibu mengatakan mandi 2x/hari, sikat gigi 3x/hari,
ganti baju dalam dan luar 2x/hari, keramas 1x/2
hari
Selama hamil : ibu mengatakan mandi 2x/hari, sikat gigi 3x/hari,
ganti baju dalam dan luar minimal 2x/hari, keramas
1x/2 hari
Pola hidup sehat
Sebelum hamil : ibu mengatakan tidak merokok, tidak
mengonsumsi narkoba, menggunakan air bersih
untuk keperluan sehari-hari
Selama hamil : ibu mengatakan tidak merokok, tidak mengonsumsi
narkoba, menggunakan air bersih untuk keperluan
sehari-hari
Psiko, sosial, spiritual
a) Ibu mengetahui dirinya sedang hamil dan bahagia atas
kehamilannya
b) Ibu mengatakan dirinya dan suami sholat 5 waktu
c) Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik
d) Ibu mengatakan pendapatan suami cukup untuk kebutuhan
sehari-hari
Tingkat pengetahuan pasien
a) Ibu mengetahui dirinya sedang hamil
b) Ibu mengetahui dirinya harus makan-makanan bergizi
c) Ibu mengetahui dirinya harus istirahat cukup
c. Pemeriksaan fisik (Data Obyektif)
1. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB sebelum hamil : 65 kg
BB selama hamil : 66 kg
TB : 153,5 cm
LILA : 29 cm
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,60C
Resprirasi : 22x/menit
b. Pemeriksaan sistematis
1) Kepala
Kepala : mesochepal, kulit kepala bersih, tidak oedema
Muka : pucat, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : simetris, sklera putih tidak ikterik, konjungtiva
pucat
Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : bibir lembap, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran
2) Leher
Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : tidak ada pembengkakan
3) Dada
Mamae
Membesar: pembesaran normal
Tumor: tidak ada benjolan
Simetris : simetis kanan dan kiri
Areola : hiperpigmentasi
Puting susu: menonjol, bersih
Kolostrum : belum keluar
4) Ekstremitas
Atas : simetris, tidak ada oedema, kapila refil baik
Bawah : simetris, tidak ada oedema, kapila refil baik
c. Pemeriksaan khusus obstetri
1) Abdomen
-Inspeksi
Pembesaran perut : sesuai umur kehamilan
Linea nigra : ada
Striae albicans : ada
-Palpasi
Leopold I : TFU: 2 jari diatas simfisis pubis, balotemen
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium Hb : 10,7 Gr/dL
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 27 Februari 2022
Waktu: 09.30 WIB
a. Diagnosa kebidanan
Ny A umur 23 tahun G1P0A0 hamil 10 minggu 2 hari dengan anemia
ringan
Data dasar
DS:
1) Ibu mengatakan bernama Ny. A
2) Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertama, belum penah
melahirkan dan belum pernah keguguran
3) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhi tanggal 17 Desember 2022
4) Ibu mengatakan merasa pusing sejak 3 hari yang lalu
DO:
1) Keadaan umum: baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Keadaan umum : baik
4) Kesadaran : composmentis
5) BB sebelum hamil : 65 kg
6) BB selama hamil : 66 kg
7) TB : 153,5 cm
8) LILA : 29 cm
9) Tekanan darah : 100/80 mmHg
10) Nadi : 80x/menit
11) Suhu : 36,60C
12) Resprirasi : 22x/menit
13) HPL : 24 September 2021
14) Muka : pucat
15) Mata : konjungtiva pucat
16) Leopold I : balotement
17) Pemeriksaan Hb : 10,7 gr/dL
b. Masalah
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena seing pusing sejak 3 hari
yang lalu
c. Kebutuhan
Memberi support mental pada ibu
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi anemia sedang dan anemia berat
IV. TINDAKAN SEGERA
1. Beri tablet Fe 60 mg dosis 1x1 tablet perhari
2. Beri kalk 500 mg dosis 1x1 tablet per hari
3. Beri vitamin C 50 mg dosis 1x1 tablet perhari
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 27 Februari 2022 Pukul : 09.35 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
2. Beri pendidikan kesehatan tentang anemia, dampak dan cara
mengatasinya
3. Beri dukungan moril
4. Beritahu ibu untuk istirahat cukup
5. Beri ibu terapi
6. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ibu ada
keluhan
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 27 Februari 2022
Pukul 09.40 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
Tekanan darah : 100/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,6 0C,
Respirasi : 22x/menit, Hb : 10,7 gr/dL, konjungtiva pucat, muka
pucat
2. Pukul 09.45 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa Hb ibu berjumlah
10,7 gr/dLyang artinya ibu mengalami anemia sedang untuk ibu
hamil, untuk Hb normal perempuan adalah 12-14 gr/dL. Anemia
adalah kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Biasanya ibu akan
mengalami gejala sepeti lemas, letih, lesu, pusing dan cepat lelah.
Memebritahukan ibu dampak yang dapat terjadi akibat anemia
adalah terjadi gangguan, seperti gangguan pada kehamilan yaitu
abotus, partus immatur atau prematur, gangguan saat proses
persalinan yaitu atonia uteri, partus lama dan perdarahan, gangguan
pada masa nifas yaitu sub involusi rahim, daya tahan terhadap
infeksi, stress dan produksi ASI rendahMenganjurkan ibu untuk
makan dengan gizi seimbang, perbanyak sayuran hijau dan buah,
ibu juga dapat mengonsumsi kacang hijau, daun kelor untuk
meningkatkan Hb ibu.
3. Pukul 09.50 WIB Memberi dukungan moril, memotivasi ibu agar
tidak cemas dengan kehamilan ini
4. Pukul 09.55 WIB Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan
tidak terlalu lelah. Jangan beraktivitas berat dan jangan stress
(memikirkan sesuatu berlebihan) karena bisa berpengaruh pada
kehamilan ibu
5. Pukul 10.00 WIB Memberikan kalk, tablet Fe dan vitamin C
masing-masing 30 tablet dengan dosis 1 kali sehari, diminum
dengan air putih tidak dengan air teh, susu ataupun kopi
6. Pukul 10.05 WIB Menganjurkan ibu untuk datang lagi 1 bulan lagi
atau bila ibu ada keluhan
VII. EVALUASI
Tanggal 27 Februari 2021
1. Pukul 10.10 WIB Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Pukul 10.15 WIB Ibu sudah mengerti tentang keadaan dirinya yang
mengalami anemia ringan
3. Pukul 10.20 WIB Ibu sudahtidak cemas lagi dengan keadaan saat
ini
4. Pukul 10. 25 WIB Ibu bersedia untuk istirahat cukup
5. Pukul 10.30 WIB Ibu sudah diberi terapi obat
6. Pukul 10.35 WIB Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan
lagi
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil tinjauan kasus Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 hamil 10
minggu 2 hari dengan anemia ringan, didapatkan bahwa:
Dari hasil subyektif ibu mengalami pusing, hal ini sesuai dengan
tanda gejala anemia menurut Astutik dan Ertiana (2018) diantara adalah:
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah luka, nafsu
makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek, keluhan mual muntah lebih
hebat pada kehamilan muda.
Pada pengkajian obyektif pada pemeriksaan mata ditemukan
konjungtiva pucat, pemeriksaan kadar hemoglobin hasilnya 10,7 gr/dL.
Hal ini sesuai dengan derajat anemia menurut Atika, Alvia dan Dinda
(2021), yaitu kadar Hb 11 gr/dL berarti ibu dalam keadaan normal, kadar
Hb 9-10 gr/dL termasuk anemia ringan, kadar Hb 7-8 gr/dL temasuk
anemia sedang, kadar Hb kurang dari 7 gr/dL termasuk anemia berat.
Analisa yang didapatkan dari data subyektif dan obyektif yaitu
yaitu Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 hamil 10 minggu 2 hari dengan
anemia ringan
Penatalaksanaan sudah sesuai dengan kebutuhan ibu untuk
mengatasi anemia ringan yaitu diinformasikan hasil pemeriksaan pada ibu,
diobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, diberikan penkes tentang
kebutuhan gizi ibu hamil, istirahat cukup dan jangan beraktifitas terlalu
berat, dibeitahukan pada ibu dampak yang dapat terjadi akibat anemia,
diberikan tablet penambah darah, kalk dan vitamin C diminum satu tablet
per harinya. Hal ini sesuai dengan teori menurut Rahyani,dkk (2020),
penatalaksanaan anemia ringan antara lain menginformasikan hasil
pemeriksaan pada ibu, mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital,
pemeriksaan fisik ibu, memberikan penkes tentang kebutuhan gizi ibu
hamil, istirahat cukup dan jangan beraktifitas terlalu berat, ibu dapat
mengonsumsi makanan yang dapat menambah zat besi dalam darah seperti
sayuran hijau, kacang hijau, daun kelor, dll. Ibu dianjurkan untuk istirahat
cukup dan jangan beraktiftas terlalu lelah untuk menjaga kehamilan ibu
karena umur kehamilan ibu masih sangat muda sehingga rentan terjadi
perdarahan, selanjutnya memberitahukan ibu dampak yang dapat terjadi
akibat anemia adalah terjadi gangguan, seperti gangguan pada kehamilan
yaitu abotus, partus immatur atau prematur, gangguan saat proses
persalinan yaitu atonia uteri, partus lama dan perdarahan, gangguan pada
masa nifas yaitu sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress
dan produksi ASI rendah. Kemudian memberikan tablet penambah darah
diminum satu tablet per harinya.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik pada asuhan kebidanan patologis dengan anemia ringan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan yang diberikan pada Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 hamil 10
minggu 2 hari dari hasil pengkajian adalah:
1. Dari hasil subyektif ibu mengalami pusing
2. Pada pengkajian obyektif pada pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva
pucat, pemeriksaan kadar hemoglobin hasilnya 10,7 gr/dL
3. Analisa yang didapatkan yaitu Ny. B umur 23 tahun G1P0A0 hamil 10
minggu 2 hari dengan anemia ringan
4. Penatalaksanaan sudah sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengatasi
anemia ringan yaitu diinformasikan hasil pemeriksaan pada ibu,
diobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, diberikan penkes tentang
kebutuhan gizi ibu hamil, istirahat cukup dan jangan beraktifitas terlalu
berat, dibeitahukan pada ibu dampak yang dapat terjadi akibat anemia,
diberikan tablet penambah darah, kalk dan vitamin C diminum satu tablet
per harinya. Hal ini sesuai dengan teori menurut Rahyani,dkk (2020),
penatalaksanaan anemia ringan antara lain menginformasikan hasil
pemeriksaan pada ibu, mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital,
pemeiksaan fisik ibu, memberikan penkes tentang kebutuhan gizi ibu
hamil, istirahat cukup dan jangan beraktifitas terlalu berat,
memberitahukan ibudampak yang dapat terjadi akibat anemia,
memberikan tablet penambah darah diminum satu tablet per harinya.
5. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
B. SARAN
1. Bagi profesi bidan
Diharapkan dapat berkoordinasi dengan rekan sejawat khususnya bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien agar klien tahu apa saja
yang harus diperhatikan, khususnya pada ibu hamil dengan anemia ringan.
Bidan dapat memberikan pelayanan profesional dan komprehensif pada ibu
dengan kehamilan patologis
2. Bagi institusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih berkualitas dan profesional
dalam membentuk tenaga kesehatan yang berkompeten
3. Bagi penulis
Diharapkan bisa menjadi sumber referensi untuk pembelajaran bersama
4. Lahan praktik
Dapat meningkatkan pelayanan, menangani pasien secara profesional serta
optimal sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Bagi klien
Diharapkan klien dapat memahami asuhan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan khususnya pada ibu hamil patologis
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reni Yuli dan Ertiana, Dwi. 2018. Anemia dalam Kehamilan. Jember:
CV Pustaka Abadi.
Atika, Zummatul, Alvia Nur Layli dan Dinda Winiastri. 2021. Pengaruh Daun
Kelor (Moringa Oliefera Lam) Terhadap Kadar Hb Ibu Hamil di PMB
Zummatul Atika. Jurnal Open System, Vol. 15 No. 8, Maret 2021.
Rahyani, Ni Komang Yuni, dkk. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Patologi
Bagi Bidan. Yogyakarta: Andi.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta