Perkiraan Waktu Kedatangan Banjir Berdasarkan Analisis Empirik Rekaman Data Sistem Peringatan Dini Banjir Kota Bekasi
Perkiraan Waktu Kedatangan Banjir Berdasarkan Analisis Empirik Rekaman Data Sistem Peringatan Dini Banjir Kota Bekasi
1, Juni 2019
Abstract
Flood disaster that occured in the Kali Bekasi watershed often causing loss of property and
casualties. The watershed is divided into two main parts namely upstream and downstream
watersheds which are limited by Bekasi Dam. High rainfall in the upstream often causes
flooding in Pondok Gede Permai Estate, Bekasi City. To improve community preparedness, a
flood early warning system (FEWS) has been installed which consists of 5 monitoring stations
along the Cileungsi and Cikeas Rivers in 2017. The main question that needs to be answered
in this paper is how long the upstream flood peak will reach community settlements. Based on
the recorded data on the FEWS instrument, the flood peak travel time from the upstream
station to the affected area can be calculated empirically. The results of the time calculation
can be used by stakeholders to carry out evacuation after an early warning is given. The
parameter used in this analysis are the river water level at several monitoring stations on the
Cileungsi River, namely: Cibongas Irrigation Dam, WIKA Bridge and Pondok Gede Permai.
Keywords: Flood, Kali Bekasi Watershed, Flood Early Warning System, Preparednes
Abstrak
Bencana banjir yang terjadi di DAS Bekasi sering menimbulkan kerugian harta benda maupun
korban jiwa. DAS ini terbagi atas dua bagian utama yaitu DAS dua bagian yaitu bagian hulu
dan bagian hilir yang dibatasi oleh Bendung Bekasi. Curah hujan yang tinggi di DAS bagian
hulu sering menimbulkan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. Untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di perumahan tersebut, maka telah dipasang sistem
peringatan dini banjir (Flood Early Warning System/FEWS) yang terdiri dari 5 stasiun
pemantauan di sepanjang Sungai Cileungsi dan Cikeas pada tahun 2017. Pertanyaan utama
yang perlu dijawab dalam makalah ini adalah berapa lama puncak banjir di bagian hulu akan
mencapai permukiman masyarakat. Berdasarkan basis data yang telah terekam pada
instrumen FEWS tersebut, waktu perjalanan puncak banjir dari stasiun hulu menunju area
terdampak dapat dihitung secara empirik. Hasil perhitungan waktu tersebut dapat
dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk melakukan evakuasi setelah peringatan
dini diberikan. Parameter yang digunakan dalam analisis ini adalah tinggi muka air yang di
beberapa stasiun pemantauan di Sungai Cileungsi yaitu : Dam Irigasi Cibongas, Jembatan
WIKA dan Pondok Gede Permai.
Kata kunci: Banjir, DAS Kali Bekasi, Sistem Peringatan Dini Banjir, Kesiapsiagaan
8
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir merupakan bencana alam yang
paling sering terjadi di Indonesia yang dapat
menimbulkan kerugian bahkan menelan
korban jiwa. Penyebab banjir meliputi faktor
iklim dan faktor fisik kawasan. Salah satu
penyebab terjadinya banjir adalah curah hujan
terus menerus yang melebihi daya tampung
sungai, danau atau saluran drainase/selokan
(Suparta, 2004). Sedangkan menurut Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Gambar 1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi
Penanggulangan Bencana, bencana banjir
adalah peristiwa atau keadaan dimana
terendamnya suatu daerah atau daratan
karena volume air yang meningkat.
tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai dibangun di DAS Bekasi bagian hulu
Cileungsi dan Cikeas yang merendam ribuan khususnya disepanjang Sungai Cileungsi dan
rumah di 24 kelurahan dari 10 kecamatan di Sungai Cikeas. Data yang diperoleh secara
Kota Bekasi (detik.com, 2017). Kedua sungai empiris dan terekam pada instrumen tersebut
tersebut berada di DAS Bekasi bagian hulu. akan digunakan untuk memprediksikan waktu
Salah satu perumahan yang terdampak akibat yang dibutuhkan untuk memberikan sistem
banjir tersebut adalah perumahan Pondok peringatan dini kepada masyarakat
Gede Permai.
2. DATA DAN METODE
Banjir yang sering terjadi di sekitar
perumahan Pondok Gede Permai selain 2.1. Data
diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, juga
diakibatkan juga oleh lokasi perumahan ini Data yang digunakan untuk analisis dalam
yang berada di bantaran Kali Bekasi yang penelitian ini menggunakan data historis hasil
merupakan titik pertemuan antara Kali Cikeas- pengukuran tinggi muka air (TMA) sungai dan
Cileungsi di Kabupaten Bogor (Hikmah, 2016). curah hujan yang telah terekam dalam basis
Penyebab lain terjadinya banjir di Kota Bekasi data instrumen sistem peringatan dini banjir
adalah adalah perubahan penggunaan lahan FEWS Kota Bekasi.
di DAS Bekasi Hulu berupa peningkatan
luasan permukiman dan penurunan luasan 2.2. Metode
hutan (Kadri, 2011). Kejadian banjir yang
Rancang bangun sistem peringatan dini
terparah adalah yang terjadi pada tanggal 21
banjir FEWS yang dibangun di sepanjang
April 2016, dengan ketinggian banjir di
Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas dijelaskan
pemukiman warga mencapai 3,5 – 4 meter.
secara analitik deskriptif pada makalah ini. Data
Sehingga menjadi salah satu alasan di
hasil pemantauan FEWS berupa tinggi muka air
pasangnya instrumen sistem peringatan dini di
(TMA) dan curah hujan dianalisis untuk
lokasi tersebut (Akhirianto, 2018).
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
Untuk menurunkan risiko akibat bencana memberikan peringatan dini.
banjir dengan meningkatkan kesiapsiagaan
Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
masyarakat di sekitar perumahan Pondok
untuk memberikan peringatan dini, maka perlu
Gede Permai terhadap bencana banjir, maka
dilakukan pengukuran puncak tma air di stasiun
pada tahun 2017 telah dibangun sistem
hulu dengan puncak tma air di stasiun terdekat
peringatan dini banjir (flood early warning
lokasi terdampak banjir. Perhitungan selang
system/FEWS) di sepanjang Sungai Cileungsi
waktu dilakukan berdasarkan data empiris
dan Sungai Cikeas.
pengukuran pada saat terjadi hujan. Untuk itu
Berdasarkan analisis data tinggi muka air digunakan data pengukuran pada tanggal 25
(TMA) yang telah terekam pada instrumen sampai dengan 26 Februari 2019 dan 3 sampai
sistem peringatan dini banjir tersebut, dapat dengan 4 Maret 2019.
diperkirakan selang waktu yang dibutuhkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk memberikan peringatan dini kepada
masyarakat Pondok Gede Permai. Dengan 3.1. Konsep Sistem Peringatan Dini
demikian diharapkan masyarakat memiliki
3.1.1. Definisi
waktu yang cukup untuk melakukan upaya
evakuasi terhadap bencana banjir. Untuk menurunkan risiko atau kerugian
akibat banjir yang terjadi di Pondok Gede
1.2. Tujuan Penelitian Permai Kota Bekasi diperlukan adanya FEWS
yang mampu memberikan peringatan kepada
Tujuan dari penelitian ini adalah penduduk sebelum banjir terjadi, sehingga
menjelaskan tentang detil rancang bangun penduduk mempunyai kesempatan untuk
sistem peringatan dini banjir FEWS yang bersiap-siap. Dengan adanya kesiapsiagaan di
10
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019
masyarakat, maka potensi kerugian bisa Seluruh informasi yang diperoleh dari
diturunkan. Sistem ini juga akan menjadi stasiun pemantauan di sungai dikumpulkan ke
perangkat bagi pengelola wilayah untuk dalam server/pusat data melalui perangkat
mengembangkan kecakapan dalam lunak sms-gateway, selanjutnya informasi
pengelolaan bencana khususnya banjir. tersebut akan didistribuskan ke beberapa
pengguna data yaitu: BNPB, BPBD dan
Peringatan dini didefinisikan sebagai Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C) dan
“provision of timely and effective information, masyarakat melalui website.
through identified institutions, that allows
individuals exposed to a hazard to take action Informasi ketinggian air akan digunakan
to avoid or reduce their risk and prepare for sebagai penentu kondisi siaga bencana banjir
effective response” (UN/ISDR, 2004). yang akan dimanfaatkan untuk melakukan
Sedangkan menurut UU No. 24 tahun 2007 (ps. evakuasi bencana banjir, terutama informasi
46), peringatan dini dilakukan untuk yang diperoleh dari Pos Bendung Irigasi
pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam Cibongas, Pos Cileungsi (Jembatan WIKA) dan
rangka mengurangi risiko terkena bencana Pos Cikeas (Warung Tape Uli) yang menjadi
serta mempersiapkan tindakan tanggap acuan utama dalam melakukan evakuasi di
darurat. Pondok Gede Permai.
Data Server
Website Banjir
Pengguna
11
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019
Gambar 4. FEWS untuk Wilayah Hulu Sungai 3.1.4. Lokasi Pemasangan FEWS
Cileungsi Tanpa CCTV di Bendung Nama lokasi, koordinat dan tipe FEWS
Irigasi Cibongas
yang terpasang di Sungai Cileungsi dan
Kelebihan dari sistim SMS ini, alat bisa Cikeas diperlihatkan pada Tabel 1 berikut :
dimonitor dan dikendalikan secara
langsung, karena perintah dapat dikirimkan
langsung ke alat melalui data yang terkirim Tabel 1. Nama Lokasi, Koordinat dan Tipe FEWS
di DAS Bekasi Hulu
via SMS. Terdapat aplikasi yang dibangun
dengan menggunakan perintah-perintah No. Nama Tipe Lokasi
yang dapat dijawab oleh peralatan dan Lokasi (Koordinat)
langsung ditampilkan dalam aplikasi
tersebut. FEWS jenis ini terpasang di lokasi 1. Pondok FEWS + S 06o18’13.99”
Gede Permai CCTV
Sungai Cibongas dan Pesantren di Sungai E 106o58’18.72”
(Pertemuan
Cileungsi. Sungai
Cileungsi S 06o18’13.99”
b. FEWS antara di area tengah dan Cikeas)
FEWS antara dipasang di wilayah tengah E 106o58’18.72”
E 106o55’27.1”
Sungai
Cileungsi
12
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019
13
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019
6 jam
Gambar 8. Selang Waktu Puncak TMA Sungai Cibongas dan Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas di Pondok
Gede Permai Bekasi Tanggal 25 sampai dengan 26 Februari 2018
5,5 jam
Gambar 9. Selang Waktu Puncak TMA Sungai Cibongas dan Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas di Pondok
Gede Permai Bekasi Tanggal 3 sampai dengan 4 Maret 2018
peringatan dini datangnya banjir kiriman Suparta. 2004. Kajian Banjir Kota Denpasar.
karena sensor sonar yang digunakan Studi Kasus Saluran Drainase Sistem IV
mengalami interferensi dari sonar lain yang Kota Denpasar, Denpasar : Program Studi
berada di dekatnya. Magister Ilmu Ligkungan Program Pasca
Sarjana, Universitas Udayana.
15