0% found this document useful (0 votes)
41 views8 pages

Perkiraan Waktu Kedatangan Banjir Berdasarkan Analisis Empirik Rekaman Data Sistem Peringatan Dini Banjir Kota Bekasi

This document summarizes a study on estimating flood arrival times in Bekasi City, Indonesia based on recorded data from a flood early warning system. The study aims to determine how long it takes for flood peaks to reach communities downstream after heavy rainfall in the upstream watershed. The researchers analyze water level data from 5 monitoring stations on the Cileungsi and Cikeas Rivers. Their results can help stakeholders determine evacuation times after early warnings are issued. The key parameters are water levels at stations including Cibongas Irrigation Dam, WIKA Bridge, and Pondok Gede Permai settlement.

Uploaded by

Santi Sari
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
41 views8 pages

Perkiraan Waktu Kedatangan Banjir Berdasarkan Analisis Empirik Rekaman Data Sistem Peringatan Dini Banjir Kota Bekasi

This document summarizes a study on estimating flood arrival times in Bekasi City, Indonesia based on recorded data from a flood early warning system. The study aims to determine how long it takes for flood peaks to reach communities downstream after heavy rainfall in the upstream watershed. The researchers analyze water level data from 5 monitoring stations on the Cileungsi and Cikeas Rivers. Their results can help stakeholders determine evacuation times after early warnings are issued. The key parameters are water levels at stations including Cibongas Irrigation Dam, WIKA Bridge, and Pondok Gede Permai settlement.

Uploaded by

Santi Sari
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.

1, Juni 2019

FLOOD TIME ARRIVAL ESTIMATION BASED ON EMPIRICAL


ANALYSIS OF RECORDED DATA OF FLOOD EARLY WARNING
SYSTEM IN BEKASI CITY

PERKIRAAN WAKTU KEDATANGAN BANJIR BERDASARKAN


ANALISIS EMPIRIK REKAMAN DATA
SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR KOTA BEKASI

Prihartanto1 dan Deliyanti Ganesha1


1Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Gedung 820 Teknologi Sistem Kebumian - BPPT
Phone:08159962260 e-mail: [email protected]

Abstract
Flood disaster that occured in the Kali Bekasi watershed often causing loss of property and
casualties. The watershed is divided into two main parts namely upstream and downstream
watersheds which are limited by Bekasi Dam. High rainfall in the upstream often causes
flooding in Pondok Gede Permai Estate, Bekasi City. To improve community preparedness, a
flood early warning system (FEWS) has been installed which consists of 5 monitoring stations
along the Cileungsi and Cikeas Rivers in 2017. The main question that needs to be answered
in this paper is how long the upstream flood peak will reach community settlements. Based on
the recorded data on the FEWS instrument, the flood peak travel time from the upstream
station to the affected area can be calculated empirically. The results of the time calculation
can be used by stakeholders to carry out evacuation after an early warning is given. The
parameter used in this analysis are the river water level at several monitoring stations on the
Cileungsi River, namely: Cibongas Irrigation Dam, WIKA Bridge and Pondok Gede Permai.
Keywords: Flood, Kali Bekasi Watershed, Flood Early Warning System, Preparednes

Abstrak
Bencana banjir yang terjadi di DAS Bekasi sering menimbulkan kerugian harta benda maupun
korban jiwa. DAS ini terbagi atas dua bagian utama yaitu DAS dua bagian yaitu bagian hulu
dan bagian hilir yang dibatasi oleh Bendung Bekasi. Curah hujan yang tinggi di DAS bagian
hulu sering menimbulkan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. Untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di perumahan tersebut, maka telah dipasang sistem
peringatan dini banjir (Flood Early Warning System/FEWS) yang terdiri dari 5 stasiun
pemantauan di sepanjang Sungai Cileungsi dan Cikeas pada tahun 2017. Pertanyaan utama
yang perlu dijawab dalam makalah ini adalah berapa lama puncak banjir di bagian hulu akan
mencapai permukiman masyarakat. Berdasarkan basis data yang telah terekam pada
instrumen FEWS tersebut, waktu perjalanan puncak banjir dari stasiun hulu menunju area
terdampak dapat dihitung secara empirik. Hasil perhitungan waktu tersebut dapat
dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk melakukan evakuasi setelah peringatan
dini diberikan. Parameter yang digunakan dalam analisis ini adalah tinggi muka air yang di
beberapa stasiun pemantauan di Sungai Cileungsi yaitu : Dam Irigasi Cibongas, Jembatan
WIKA dan Pondok Gede Permai.

Kata kunci: Banjir, DAS Kali Bekasi, Sistem Peringatan Dini Banjir, Kesiapsiagaan

8
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir merupakan bencana alam yang
paling sering terjadi di Indonesia yang dapat
menimbulkan kerugian bahkan menelan
korban jiwa. Penyebab banjir meliputi faktor
iklim dan faktor fisik kawasan. Salah satu
penyebab terjadinya banjir adalah curah hujan
terus menerus yang melebihi daya tampung
sungai, danau atau saluran drainase/selokan
(Suparta, 2004). Sedangkan menurut Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Gambar 1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi
Penanggulangan Bencana, bencana banjir
adalah peristiwa atau keadaan dimana
terendamnya suatu daerah atau daratan
karena volume air yang meningkat.

Bekasi merupakan salah satu wilayah di


Jawa Barat yang memiliki kerentanan
terhadap banjir (Khairana, 2013). Kota Bekasi
terletak pada tiga DAS utama yaitu DAS
Bekasi (9444,886 Ha), DAS Sunter (3970,014
Ha) dan DAS Cakung (7042,052 Ha)
(Nurhayati, 2009). Salah satu DAS yang sering
mengalami Banjir adalah DAS Bekasi yang
Gambar 2. DAS Bekasi di Bagian Hulu
terdiri dari sub DAS Cileungsi dan sub DAS
Cikeas. Beberapa kecamatan dan kelurahan
yang selama ini memiliki risiko tinggi
DAS Bekasi terbagi dua bagian yaitu terhadap terjadinya ancaman bencana banjir
DAS Bekasi Hulu dan Hilir dan dibatasi oleh di Kota Bekasi (Bappeda, 2016) antara lain
Bendung Bekasi sebagaimana sebagai berikut:
diperlihatkan pada Gambar 1. a. Kecamatan Bekasi Utara, meliputi:
Kelurahan Harapan Jaya;
Secara administrasi DAS Bekasi Hulu
b. Kecamatan Medansatria, meliputi:
terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten
Kelurahan Pejuang, Medansatria, dan
Bekasi, dan Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Kalibaru.
Barat. Koordinat geografis DAS Bekasi Hulu
c. Kecamatan Jatiasih, meliputi: Kelurahan
terletak pada 106o49’05”-107o01’47” Bujur
Jatikramat, Jatimekar, dan Jatisari;
Timur, 06o14’09”- 06o42’21” Lintang Selatan.
d. Kecamatan Mustikajaya meliputi:
Penentuan batas hilir dari DAS Bekasi Hulu
Kelurahan Mustikajaya;
didasarkan pada letak bendung Bekasi pada
e. Kecamatan Bantargebang, meliputi:
106o59’ 35” Bujur Timur, 06o14’ 09” Lintang
Kelurahan Cikiwul;
Selatan yang memisahkan sistem tata air
f. Kecamatan Pondok Melati, yaitu di
Sungai Bekasi Hulu dan Hilir (Kadri, 2011).
Kelurahan Jatirahayu.

Banjir yang terjadi pada tanggal 21


Februari 2017 mencapai 79 titik banjir dan
menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang
serta 1.314 KK terdampak banjir. Banjir
9
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai dibangun di DAS Bekasi bagian hulu
Cileungsi dan Cikeas yang merendam ribuan khususnya disepanjang Sungai Cileungsi dan
rumah di 24 kelurahan dari 10 kecamatan di Sungai Cikeas. Data yang diperoleh secara
Kota Bekasi (detik.com, 2017). Kedua sungai empiris dan terekam pada instrumen tersebut
tersebut berada di DAS Bekasi bagian hulu. akan digunakan untuk memprediksikan waktu
Salah satu perumahan yang terdampak akibat yang dibutuhkan untuk memberikan sistem
banjir tersebut adalah perumahan Pondok peringatan dini kepada masyarakat
Gede Permai.
2. DATA DAN METODE
Banjir yang sering terjadi di sekitar
perumahan Pondok Gede Permai selain 2.1. Data
diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, juga
diakibatkan juga oleh lokasi perumahan ini Data yang digunakan untuk analisis dalam
yang berada di bantaran Kali Bekasi yang penelitian ini menggunakan data historis hasil
merupakan titik pertemuan antara Kali Cikeas- pengukuran tinggi muka air (TMA) sungai dan
Cileungsi di Kabupaten Bogor (Hikmah, 2016). curah hujan yang telah terekam dalam basis
Penyebab lain terjadinya banjir di Kota Bekasi data instrumen sistem peringatan dini banjir
adalah adalah perubahan penggunaan lahan FEWS Kota Bekasi.
di DAS Bekasi Hulu berupa peningkatan
luasan permukiman dan penurunan luasan 2.2. Metode
hutan (Kadri, 2011). Kejadian banjir yang
Rancang bangun sistem peringatan dini
terparah adalah yang terjadi pada tanggal 21
banjir FEWS yang dibangun di sepanjang
April 2016, dengan ketinggian banjir di
Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas dijelaskan
pemukiman warga mencapai 3,5 – 4 meter.
secara analitik deskriptif pada makalah ini. Data
Sehingga menjadi salah satu alasan di
hasil pemantauan FEWS berupa tinggi muka air
pasangnya instrumen sistem peringatan dini di
(TMA) dan curah hujan dianalisis untuk
lokasi tersebut (Akhirianto, 2018).
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
Untuk menurunkan risiko akibat bencana memberikan peringatan dini.
banjir dengan meningkatkan kesiapsiagaan
Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
masyarakat di sekitar perumahan Pondok
untuk memberikan peringatan dini, maka perlu
Gede Permai terhadap bencana banjir, maka
dilakukan pengukuran puncak tma air di stasiun
pada tahun 2017 telah dibangun sistem
hulu dengan puncak tma air di stasiun terdekat
peringatan dini banjir (flood early warning
lokasi terdampak banjir. Perhitungan selang
system/FEWS) di sepanjang Sungai Cileungsi
waktu dilakukan berdasarkan data empiris
dan Sungai Cikeas.
pengukuran pada saat terjadi hujan. Untuk itu
Berdasarkan analisis data tinggi muka air digunakan data pengukuran pada tanggal 25
(TMA) yang telah terekam pada instrumen sampai dengan 26 Februari 2019 dan 3 sampai
sistem peringatan dini banjir tersebut, dapat dengan 4 Maret 2019.
diperkirakan selang waktu yang dibutuhkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk memberikan peringatan dini kepada
masyarakat Pondok Gede Permai. Dengan 3.1. Konsep Sistem Peringatan Dini
demikian diharapkan masyarakat memiliki
3.1.1. Definisi
waktu yang cukup untuk melakukan upaya
evakuasi terhadap bencana banjir. Untuk menurunkan risiko atau kerugian
akibat banjir yang terjadi di Pondok Gede
1.2. Tujuan Penelitian Permai Kota Bekasi diperlukan adanya FEWS
yang mampu memberikan peringatan kepada
Tujuan dari penelitian ini adalah penduduk sebelum banjir terjadi, sehingga
menjelaskan tentang detil rancang bangun penduduk mempunyai kesempatan untuk
sistem peringatan dini banjir FEWS yang bersiap-siap. Dengan adanya kesiapsiagaan di

10
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

masyarakat, maka potensi kerugian bisa Seluruh informasi yang diperoleh dari
diturunkan. Sistem ini juga akan menjadi stasiun pemantauan di sungai dikumpulkan ke
perangkat bagi pengelola wilayah untuk dalam server/pusat data melalui perangkat
mengembangkan kecakapan dalam lunak sms-gateway, selanjutnya informasi
pengelolaan bencana khususnya banjir. tersebut akan didistribuskan ke beberapa
pengguna data yaitu: BNPB, BPBD dan
Peringatan dini didefinisikan sebagai Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C) dan
“provision of timely and effective information, masyarakat melalui website.
through identified institutions, that allows
individuals exposed to a hazard to take action Informasi ketinggian air akan digunakan
to avoid or reduce their risk and prepare for sebagai penentu kondisi siaga bencana banjir
effective response” (UN/ISDR, 2004). yang akan dimanfaatkan untuk melakukan
Sedangkan menurut UU No. 24 tahun 2007 (ps. evakuasi bencana banjir, terutama informasi
46), peringatan dini dilakukan untuk yang diperoleh dari Pos Bendung Irigasi
pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam Cibongas, Pos Cileungsi (Jembatan WIKA) dan
rangka mengurangi risiko terkena bencana Pos Cikeas (Warung Tape Uli) yang menjadi
serta mempersiapkan tindakan tanggap acuan utama dalam melakukan evakuasi di
darurat. Pondok Gede Permai.

Jadi penekanannya adalah diperlukan 3.1.3. Tipe Instrumentasi Pemantauan DAS


kesiapan informasi bencana yang tepat waktu Kali Bekasi
dan efektif, yang dikelola dan melewati institusi
Desain peralatan instrumentasi
yang memang kompeten dan bertanggung
pemantauan banjir di DAS Kali Bekasi terdiri
jawab, agar masyarakat dapat mengambil
dari tiga tipe yaitu :
tindakan yang dapat mengurangi risiko dirinya
dari terkena kerugian yang mungkin a. FEWS untuk area hulu.
ditimbulkan berdasarkan informasi bencana
FEWS di hulu, hanya memiliki informasi
tersebut. Dengan demikian, sistem peringatan
tinggi muka air dan curah hujan saja. FEWS
dini adalah upaya adaptasi terhadap suatu
ini dibangun dengan menggunakan
bahaya dimana kesiapsiagaan masyarakat
telemetri data menggunakan SMS, karena
atau pemerintah daerah menjadi elemen
lokasi pemasangannya yang cenderung
luarannya.
berada remote area yang tidak memiliki
3.1.2. Alur Data dan Informasi fasilitas 3G.
Informasi ketinggian air dan curah hujan
Alur data dan informasi sistem peringatan
yang terukur di stasiun pemantauan akan
dini digambarkan pada Gambar 3.
dikirimkan ke komputer server di pusat data
dengan menggunakan SMS yang sekaligus
Sistem Peringatan Dini Banjir/FEWS juga berfungsi sebagai koordinator. Dari
Berbasis SMS Gateway basis data, dilakukan pharsing data ke
server website.

Data Server

Website Banjir

Pengguna

Gambar 3. Alur Data dan Informasi Sistem


Peringatan Dini Banjir

11
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

Gambar 4. FEWS untuk Wilayah Hulu Sungai 3.1.4. Lokasi Pemasangan FEWS
Cileungsi Tanpa CCTV di Bendung Nama lokasi, koordinat dan tipe FEWS
Irigasi Cibongas
yang terpasang di Sungai Cileungsi dan
Kelebihan dari sistim SMS ini, alat bisa Cikeas diperlihatkan pada Tabel 1 berikut :
dimonitor dan dikendalikan secara
langsung, karena perintah dapat dikirimkan
langsung ke alat melalui data yang terkirim Tabel 1. Nama Lokasi, Koordinat dan Tipe FEWS
di DAS Bekasi Hulu
via SMS. Terdapat aplikasi yang dibangun
dengan menggunakan perintah-perintah No. Nama Tipe Lokasi
yang dapat dijawab oleh peralatan dan Lokasi (Koordinat)
langsung ditampilkan dalam aplikasi
tersebut. FEWS jenis ini terpasang di lokasi 1. Pondok FEWS + S 06o18’13.99”
Gede Permai CCTV
Sungai Cibongas dan Pesantren di Sungai E 106o58’18.72”
(Pertemuan
Cileungsi. Sungai
Cileungsi S 06o18’13.99”
b. FEWS antara di area tengah dan Cikeas)
FEWS antara dipasang di wilayah tengah E 106o58’18.72”

sungai yang dapat menggunakan 3G.


2. Warung FEWS + S 6o22’21.70”
Peralatannya serupa dengan yang dipasang Tape Uli CCTV
di hulu, akan tetapi dilengkapi dengan Sungai E 106o56’21.0
CCTV. Dengan menggunakan CCTV, maka Cikeas
S 6o22’21.70”
selain tinggi muka air dari sensor, kita juga
bisa melihat kondisinya secara visual. E 106o56’21.08”
FEWS jenis ini terpasang di Jembatan WIKA
(Sungai Cileungsi), Pos Tape Uli (Sungai 3. Jembatan FEWS + S 06o27’12.0”
WIKA Sungai CCTV
Cikeas) dan Pondok Gede Permai
Cileungsi E 106o55’27.1”
(Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas).
S 06o27’12.0”

E 106o55’27.1”

4. Bendung FEWS S 6o33’25.43”


Irigasi
Cibongas E 106o52’8.55’

Sungai
Cileungsi

5. Pesantren FEWS S 06o23’ 51.88


(Sungai
Cileungsi E 106o57’20.80”
Tengah)

Gambar 5. FEWS dan CCTV untuk


Wilayah Tengah Sungai

12
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

Gambar 6. Sebaran Lokasi FEWS di DAS Kali


Bekasi Hulu di Sungai Clleungsi dan Gambar 7. Selang Waktu yang Dibutuhkan Untuk
Cikeas Peringatan Dini di DAS Bekasi Bagian
Hulu
3.1.5. Analisis Kebutuhan Waktu untuk
Peringatan Dini Pada tanggal 3 sampai dengan 4 Maret
Untuk memperkirakan waktu yang 2018 puncak tma di hulu (Sungai Cibongas)
dibutuhkan untuk memberikan dini kepada terukur pada pukul 19.30 WIB dan puncak tma
masyarakat yang tinggal di Perumahan Pondok hujan di hilir Sungai Cileungsi (Pondok Gede
Gede Permai, maka perlu dihitung waktu yang Permai) terdeteksi pada pukul 00.30 WIB.
tersedia Dengan puncak TMA di stasiun Cibongas akan
Secara empiris berdasarkan hasil analisis sampai di Pondok Gede Permai selama 5,5
perbandingan data pengukuran tinggi muka air jam.
pada tanggal 25 Februari 2018, puncak tma di TMA di stasiun WIKA Sungai Cileungsi tidak
hulu (Sungai Cibongas) terukur pada pukul dapat terukur dengan baik pada tanggal 25
17.00 WIB dan puncak tma hujan di hilir Sungai Februari maupun pada tanggal 3 s.d 4 Maret
Cileungsi (Pondok Gede Permai) terdeteksi karena pada saat awal peningkatan tma hujan,
pada pukul 23.00 WIB sebagaimana hasil pengukuran tma dari sensor sonar
diperlihatkan pada Gambar 8. Hal ini mengalami penurunan akibat interferensi dari
menunjukan bahwa selisih puncak tma di sensor sonar yang berada di dekatnya. Dengan
stasiun Cibongas akan sampai di Pondok Gede demikian belum dapat dilakukan perhitungan
Permai selama 6 jam. selisih puncak tma dari Stasiun pemantauan
Jembatan WIKA dan Stasiun pemantauan di
Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (PC2)
di Pondok Gede Permai.

13
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

6 jam

Gambar 8. Selang Waktu Puncak TMA Sungai Cibongas dan Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas di Pondok
Gede Permai Bekasi Tanggal 25 sampai dengan 26 Februari 2018

5,5 jam

Gambar 9. Selang Waktu Puncak TMA Sungai Cibongas dan Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas di Pondok
Gede Permai Bekasi Tanggal 3 sampai dengan 4 Maret 2018

4. KESIMPULAN pertemuan sungai Cileungsi dan Cikeas dekat


perumahan Pondok Gede Permai sebesar 6
Sistem peringatan dini banjir yang dibangun
jam. Selang waktu selama 5,5 - 6 jam antara
di Sungai Cileungsi dan Cikeas mencatat tinggi
Cibongas dan Pondok Gede Permai tersebut
muka yang dapat digunakan untuk
dapat dimanfaatkan untuk memberikan
memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
peringatan dini datangnya banjir kiriman dari
memberikan sistem peringatan dini kepada
hulu.
masyarakat.
Data tinggi muka air di Stasiun Jembatan
Selisih puncak tinggi muka air di stasiun
WIKA sungai Cileungsi pada saat penelitian ini
Cibongas dan puncak tinggi muka air di
tidak dapat digunakan untuk memberikan
14
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No.1, Juni 2019

peringatan dini datangnya banjir kiriman Suparta. 2004. Kajian Banjir Kota Denpasar.
karena sensor sonar yang digunakan Studi Kasus Saluran Drainase Sistem IV
mengalami interferensi dari sonar lain yang Kota Denpasar, Denpasar : Program Studi
berada di dekatnya. Magister Ilmu Ligkungan Program Pasca
Sarjana, Universitas Udayana.

PERSANTUNAN Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007


Tentang Penanggulangan Bencana
Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada Badan Nasional Penanggulangan Hikmah, A. N. 2016. Evaluasi Implementasi
Bencana (BNPB), khususnya kepada Ir. Medi Kebijakan dalam Penanggulangan
Herlianto, CES MM., yang pada saat Bencana Banjir (Studi Kasus di Kawasan
pembangunan sistem peringatan dini banjir ini Perumahan Pondok Gede Permai,
bertindak selaku Direktur Kesiapsiagaan. Jatiasih, Kota Bekasi Perioder 2013-2014),
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu
kepada Ir. Eko Widi Santoso MS. sebagai Sosial dan Ilmu Politik, Undip.
Direktur PTRRB-BPPT. Penelitian ini
merupakan bagian dari kerjasama penelitian Khairana, R.U. 2013. Kerentanan Banjir Di
antara PTRRB- BPPT, BNPB dan Badan Bekasi, Departemen Geografi, FMIPA,
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Universitas Indonesia,
Bekasi.
UNISDR. 2004. Priority Areas to Implement
Disaster Risk Reduction “Building disaster
DAFTAR PUSTAKA resilient communities and nations”, Helping
to Set a New International Agenda. On-Line
Bappeda. 2016. Rencana Pembangunan Conference https://
Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun www.unisdr.org/2004/wcdr-dialogue/ termi-
2013-2018 Revisi http://bappeda. nology.htm
jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2016/
07/BAB-IIFINAL.pdf Rencana Pembangu-
nan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun
2013-2018 Revisi

Nurhayati, M. 2009. Strategi Optimasi Daya


Dukung Sumber Daya Air di Kota Bekasi,
Tesis S2, PSIL Program Pasca Sarjana UI

Akhirianto, N. A. 2018. Pangetahuan dan


Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap
Bencana Banjir di Kota Bekasi (Studi
Kasus: Perumahan Pondok Gede Permai).
Jurnal Alami, BPPT. Vol. 2, No. 1, Tahun
2018:63-72

Kadri, T., Sinukaban, N., Pawitan, H., Tarigan


S. D., 2011. Analisis Penanggulangan
Banjir Kota Bekasi dengan Pengelolaan
DAS, Forum Pascasarjana, Vol. 34 No. 1
Januari 2011:1-11

Kadri, T. 2011. Analisis Penanggulangan Banjir


Kota Bekasi dengan Pengelolaan DAS
Bekasi Hulu. Sekolah Pasca Sarjana, IPB

15

You might also like