Module of Learning and Pedagogy
Module of Learning and Pedagogy
CLO-PLO Correlations
PLO
CLO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ✓
2 ✓
Course Description:
This course examines: understanding of learning and pedagogy; factors that affect student learning;
learning and pedagogy problems; learning approaches; process skills approach in learning; confidence in
self-ability and self-regulation skills; learning theory: descriptive perspective, behavioristic, cognitivistic,
humanistic, constructivist.
TEORI BELAJAR
DAN
PEMBELAJARAN
i
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Pasal 1:
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Pasal 9:
2. Pencipta atau Pengarang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 memiliki
hak ekonomi untuk melakukan a. Penerbitan Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan
dalam segala bentuknya; c. Penerjemahan Ciptaan; d. Pengadaptasian,
pengaransemen, atau pentransformasian Ciptaan; e. Pendistribusian Ciptaan atau
salinan; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h. Komunikasi Ciptaan; dan
i. Penyewaan Ciptaan.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100. 000. 000, 00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak C ipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500. 000. 000, 00 (lima ratus juta rupiah).
ii
Dr.Hj.Herliani, M.Pd.
Dr. Didimus Tanah Boleng, M.Kes.
Dr. Elsye Theodora Maasawet, M.Pd.
TEORI BELAJAR
DAN
PEMBELAJARAN
Penerbit Lakeisha
2021
iii
TEORI BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
Penulis:
Dr.Hj.Herliani, M.Pd.
Dr. Didimus Tanah Boleng, M.Kes.
Dr. Elsye Theodora Maasawet, M.Pd.
iv
KATA PENGANTAR
S
egala puji bagi Allah SWT atas segala karunia serta rahmat-
Nya sehingga Buku “Teori Belajar dan Pembelajaran” dapat
terselesaikan dengan baik. Buku ini di buat untuk
melengkapi bahan bacaan mahasiswa terkait dengan teori belajar
dan pembelajaran. Isi buku terdiri atas tujuh bab dan saling terkait.
Bab I tentang pendahuluan, yang membahas tentang pengertian
belajar dan pembelajaran. Bab II membahas tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa, Bab III membahas tentang
masalah-masalah belajar. Bab IV membahas tentang pendekatan
pembelajaran. Bab V membahas tentang pendekatan keterampilan
proses dalam pembelajaran. Bab VI membahas tentang keyakinan
akan kemampuan dari dan keterampilan mengatur diri. Bab VII
membahas tentang teori-teori belajar. Seluruh isi buku disesuaikan
dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran.
Dalam proses penyusunan buku, diperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik
ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang
terlibat. Semoga seluruh amal baik Bapak/Ibu, mendapat imbalan
yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Pemurah. Amin…
v
Buku ajar yang disusun, masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran, yang
konstruktif untuk penyempurnaan isi buku ini sangat kami
harapkan.
Samarinda, November 2021
Tim Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB III MASALAH-MASALAH BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN ................................................................... 24
A. DESKRIPSI DAN RELEVANSI ANTARA POKOK
BAHASAN .......................................................................... 24
a. Deskripsi Singkat............................................................. 24
b. Relevansi antara pokok bahasan adalah: .......................... 24
B. MASALAH-MASALAH BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN .............................................................. 25
a. Pengertian Masalah Belajar.............................................. 25
b. Faktor-Faktor mempengaruhi Masalah belajar ................. 29
c. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 35
viii
B. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM
PEMBELAJARAN .............................................................. 60
a. Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran .... 60
b. Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses Pada
Pembelajaran Biologi....................................................... 62
c. Macam-Macam Pendekatan ............................................. 66
ix
b. Teori Belajar Behavioristik .............................................. 85
c. Teori Belajar Kognitivistik .............................................. 93
d. Teori Belajar Humanistik ............................................... 105
e. Teori Belajar kontruktivistik .......................................... 114
x
BAB I
PENGERTIAN BELAJAR DAN
'BAB I
PEMBELAJARAN
PENGERTIAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN’
1. Latihan
1) Identifikasi, apa yang dilakukan oleh seorang individu, supaya
orang tersebut dikatakan belajar!
2) Menurut Anda, apakah hasil tiruan, merupakan hasil belajar?
Jelaskan!
2. Rangkuman
Belajar adalah proses mencari, memahami, dan menganalisis
secara sadar/terencana yang terjadi dalam diri seorang individu, serta
diperoleh suatu tingkah laku baru yang cenderung menetap.
Perubahan tingkah laku (behavior) dan mental melalui pengalaman
belajar (interaksi dengan lingkungan). Perubahan tingkah laku dan
mental ke arah positif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada sub
pokok bahasan pengertian belajar
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pengertian belajar dari berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan
sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah.
3) Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
4) Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih sesuai
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
b. Pengertian Pembelajaran
Menurut Lefrancois (dalam Yamin: 2013: 15) bahwa
pembelajaran (instruction) merupakan persiapan kejadian-kejadian
eksternal dalam suatu situasi belajar dalam rangka memudahkan
pebelajar belajar, menyimpan (kekuatan mengingat informasi), atau
mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Pendapat lain, Miarso
(dalam Yamin: 2013: 15) bahwa pembelajaran adalah usaha yang
disengaja, bertujuan, dan terkendali, agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Usaha
tersebut dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang dan atau
mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Dapat juga
dikatakan bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh
pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membuat pebelajar dapat
belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Menurut
Syaifuddin (2008) bahwa pembelajaran (instructional) adalah usaha
mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga memungkinkan
siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber
belajar tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
Terkait dengan ciri orang dewasa, Soetopo (2005: 135)
menjelaskan bahwa orang dewasa cederung memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (1) pribadi yang sudah dapat mengarahkan diri
sendiri, (2) merupakan sumber yang kaya untuk belajar bagi diri
sendiri maupun orang lain, (3) individu yang siap dan perlu
1. Latihan
1) Identifikasikan: siapa yang melakukan proses belajar dan siapa
yang melakukan proses pembelajaran di sekolah?
2) Menurut Anda, mengapa proses pembelajaran, titik kajiannya
adalah faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa?
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan pengertian pembelajaran.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pengertian pembelajaran (temukan faktor eksternal untuk
membantu proses belajar siswa) dari berbagai sumber (buku
ilmiah, jurnal dan sumber lain).
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a) Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa.
b) Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pelaksanaan
Pembelajaran
2. Motivasi belajar
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang
berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat
orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan
membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti
bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan
berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha,
berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya
(Pintrich, 2003).
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama
(Santroc,2012). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
2) Motivasi intrinsik
Motivasi internal adalah untuk melakukan sesuatu demi
sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar
menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang
diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi
pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan
kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung
nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya
guru memberikan pujian kepada siswa.
Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:
a) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan
personal. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa
mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan
karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik
siswa akan meningkat jika mereka mempunyai pilihan dan
peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas
pembelajaran mereka.
b) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal.
Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa
mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang atau
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat
itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah
kali, dan patah tangan, lumpuh dan lain-lain. Keadaan cacat
tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya
juga terganggu.
1. Latihan
1) Menurut Anda, apakah pemilihan dan penerapan model
pembelajaran di kelas, merupakan faktor internal yang
berbengaruh terhadap belajar siswa?
2) Menurut Anda, termasuk faktor internal atau eksternalkah
motivasi belajar?
2. Rangkuman
Proses belajar siswa, dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup: sikap
terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah
bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil
belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil
belajar, intelegensi dan keberhasilan siswa, kebiasaan belajar, cita-
cita siswa, faktor jasmaniah.
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara:
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan faktor-faktor internal yang mempengaruhi
belajar siswa.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan
2) Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Metode itu mempengaruhi belajar (Slameto, 2010:
60).
4) Kebijakan penilaian
Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa
atau unjuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil, maka dengan unjuk kerja
tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara, dan terjadilah
penilaian.
6) Kurikulum sekolah
Program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada
suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah
kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu
kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum
sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan
belajar-mengajar, dan evaliasi.
Slameto (2010: 60) menambahkan untuk faktor ekstern
adalah:
a) Faktor keluarga
Faktor ini terdiri atas: a) cara orang tua mendidik, b) relasi
antar anggota keluarga, c) suasana keluarga, d) suasana rumah, e)
keadaan ekonomi keluarga, f) pengertian orang tua, g) latar belakang
kebudayaan.
9) Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada
dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak
akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar.
1. Latihan
1) Menurut Anda, apakah guru merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar siswa?
2) Menurut Anda, yang manakah yang lebih kuat, faktor internal
atau faktor eksternal, yang mempengaruhi belajar siswa?
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
belajar siswa.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
faktor-fakotr eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dari berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara:
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
belajar siswa.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Masalah belajar
Pengertian Masalah
Belajar
Pelaksanaan
pembelajaran
1. Latihan
1) Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan masalah?
2) Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan masalah belajar?
2. Rangkuman
Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan. Masalah belajar adalah kondisi yang menghambat atau
menggangu siswa belajar. Masalah-masalah belajar baik intern
maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru maupun dimensi
siswa. Jika dikaji dari tahapannya, masalah belajar dapat terjadi pada
waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah.
Sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum
kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil belajar.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan pengertian masalah belajar.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
faktor-fakotr eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dari berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2. Faktor Eksternal
a. Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak
hanya menyampaikan informasi, melainkan juga mendorong para
siswa untuk belajar secara bebas dalam batas-batas yang ditentukan.
Bila dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan
tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivasi, membimbing dan
memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman,
maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai
hasil belajar yang diharapkan, namun jika guru tidak dapat
melaksanakannya, siswa akan mengalami masalah yang dapat
menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
Menurut Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah,
terutama guru. Guru yang akrab dengan murid, menghargai usaha-
1. Latihan
1) Menurut Anda, apakah sikap terhadap belajar, merupakan
masalah internal? Mengapa?
2) Sebutkan dua masalah belajar yang berasal dari luar (eksternal)!
2. Rangkuman
Masalah belajar adalah kondisi yang menghambat proses
belajar siswa. Masalah belajar terdiri atas dua sumber, yaitu masalah
internal dan masalah eksternal. Masalah belajar internal mencakup:
ciri khas siswa, sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsetrasi
siswa, mengelola bahan ajar, rasa percaya diri, kebiasaan belajar,
tingkat kecerdasan rendah. Masalah belajar eksternal mencakup:
guru, keluarga, lingkungan sosial, kurikulum, dan sarana dan
prasarana.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah siswa.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
faktor-fakotr yang mempengaruhi masalah belajar siswa dari
berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
c. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a. Rombongan belajar
1) Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar
adalah: SD/MI: 28 peserta didik, SMP/MT: 32 peserta didik,
SMA/MA: 32 peserta didik, SMK/MAK: 32 peserta didik.
2) Beban kerja minimal guru
Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan
beban kerja guru sebagaimana dimaksud adalah sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
3) Buku teks pelajaran
buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/
madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan
1. Latihan
1) Sebutkan dan jelaskan dua persyaratan pelaksanaan
pembelajaran!
2) Menurut Anda, apakah penting RPP dalam pelaksanaan
pembelajaran?
2. Rangkuman
Pelaksanaan pembelajaran menekankan pada persyaratan
pelaksanaan pembelajaran yang mengatur tentang rombongan
belajar, beban kerja guru, buku teks, dan pengelolaan kelas.
Implementasi pelaksanaan pembelajaran mencakup pelaksanaan RPP
di kelas, dengan tahapan: pembukaan, kegiatan inti, dan penutup.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah siswa.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
faktor-fakotr yang mempengaruhi masalah belajar siswa dari
berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
b. Relevansi
Relevansi inter pokok bahasan adalah:
Pengertian Macam-macam
Pendekatan Pendekatan
Pembelajaran Pembelajaran
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, kita sering menggunakan
berbagai macam metode dan pendekatan. Dan secara tidak sadar kita
melakukan “strategi” untuk memerangi ketidaktahuan. Namun
sebelum metode, sebuah pendekatan nampaknya penting diketahui
b. Pendekatan Pembelajaran
Mendefinisikan pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti
dan masing-masing kalimat tersebut. Depdikbud (1990) pendekatan
dapat diartikan, “sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk
mendekati sesuatu”. Menurut Suharno, Sukardi, Chodijah dan
Suwalni (1998) bahwa, “pendekatan pembelajaran diartikan model
pembelajaran”. Sedangkan pembelajaran menuzut H.J. Gino dkk.
(1998) bahwa, “pembelajaran atau intruction merupakan usaha sadar
dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan
1. Latihan
1) Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan pendekatan
pembelajaran?
2) Menurut Anda, apa kelemahan dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi teacher center?
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok pengertian pendekatan pembelajaran.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pengertian pendekatan pembelajaran dari berbagai sumber (buku
ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memiih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan pengertian pendekatan pembelajaran.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu saat diperlukan dan
digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak
didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk
homo socius yaitu makhluk yang cenderung untuk hidup bersama.
Penekanan pada pendekatan kelompok, diharapkan dapat
ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak
didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada
diri mereka masing-masing. Dan mereka sadar bahwa hidup ini
saling ketergantungan, tidak ada makhluk hidup yang terus menerus
berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak
langsung, disadari atau tidak disadari.
Jadi pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan
guru dengan tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak
didik serta membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak
didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dengan kelompok
sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan
kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau
membantu mereka yang kekurangan. Sebaliknya mereka yang
mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka
yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder. Persaingan yang
positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi
belajar yang optimal serta anak didik menjadi aktif, kreatif dan
3. Pendekatan Bervariasi
Permasalahan yang dihadapi anak didik biasanya bervariasi,
maka pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan
menggunakan pendekatan bervariasi pula. Misalnya anak didik yang
tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda cara
pemecahannya/penyelesaiannya dan menghendaki pendekatan yang
berbeda-beda pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi
bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam
belajar adalah bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul
dalam pengajaran adalah berbagai motif sehingga diperlukan variasi
teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan
bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk
kepentingan pengajaran.
Jadi pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang
dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didik yang
bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecaham masalah
4. Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi pendidik adalah dengan
pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru
lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik
anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma
sosial dan norma agama. Dengan tujuan meletakkan dan membina
watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia.
Membimbing anak didik bagaimana cara memimpin kawan-
kawannya dan anak-anak lainnya, membina bagaimana cara
menghargai orang lain dengan cara mematuhi semua perintah yang
bernilai kebaikan.
Jadi pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang
dilakukan guru terhadap anak didik yang bernilai pendidikan dengan
tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum,
norma susila, norma moral, norma sosial dan norma agama.
Misalnya ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-
anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi mereka disuruh berbaris di
depan pintu masuk dan ketua kelas diperintahkan untuk mengatur
barisan, dan anak-anak berbaris dalam kelompok sejenisnya.
Kemudian guru berdiri sambil mengontrol mereka. semuanya
5. Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan
satu atau dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata
pelajaran dalam prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa
juga penggabungan dua atau lebih pendekatan. Dengan penerapan
prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, guru
dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata
pelajaran khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting
dengan pendekatan keagamaan. Mata pelajaran umum sangat
berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan
agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai
agama. Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip
korelasi dan sosialisasi, pendidik dapat menyisipkan pesan-pesan
keagamaan untuk semua mata pelajaran umum. Tentu saja pendidik
harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata
pelajaran yang dipegang.Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan
terpisah dari masalah agama,tetapi ada hubunganya.
Pendekatan keagamaan adalah pendekatan yang memasukkan
unsur-unsur agama dalam setiap mata pelajaran dan untuk
menanamkan jiwa agama kepada dalam diri siswa. Pendekatan
agama dapat membantu guru untuk memperkecil rendahnya jiwa
agama di dalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak
dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati dan
diamalkan siswa.
2. Rangkuman
Pendekatan pembelajaran terdiri dari: pendekatan individual,
kelompok, edukatif, bervariasi, keagamaa, dan kebermaknaan.
Masing-masing pendelatan pembelajaran, memiliki tujuan sendiri-
sendiri. Pendekatan individual tujuannya agar guru lebih
memfokuskan cara pencapaian tujuan pembelajaran dengan
mengatasi kasus-kasus secara individual. Pendekatan kelompok,
guru lebih memfokuskan pada pencapaian tujuan pembelajaran
dengan memngoptimalkan kerjasama siswa dalam kelompok.
Pendekatan bervariasi bertujuan untuk mengatasi bermacam-macam
masalah pada siswa. Pendekatan kebermaknaan bertujuan untuk
mencapaikan pesan yang bermakna dengan menggunakan bahasa
yang jelas dan komunikatif. Pendekatan edukatif bertujuan untuk
menyampaikan pesan yang mendidik kepada siswa. Pendekatan
keagamaan bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang nilai-nilai
keagamaan kepada siswa.
3. Umpan Balik
1. Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok macam-macam pendekatan pembelajaran.
2. Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
macam-macam pendekatan pembelajaran dari berbagai sumber
(buku ilmiah, jurnal dan sumber lain.
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Macam-Macam
Pendekatan
Keterampilan proses
1. Latihan
1) Menurut Anda, mengapa guru perlu mengembangkan
keterampilan proses dalam pembelajaran biologi?
2) Menurut Anda, mengapa siswa perlu terampil dala pengamatan
suatu objek studi dalam biologi?
2. Rangkuman
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar
yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa
mental, fisik, dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep maupun
pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang
mengaktifkan siswa. Pendekatan keterampilan proses dimaksudkan
untuk mengembangkan kemampuan yang siswa dalam memahami
tentang hakekat ilmu pengetahuan siswa dapat mengalami
rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta
dan konsep ilmu pengetahuan.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan pendekatan keterampilan proses dan
pembelajaran
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pendekatan keterampilan proses dan pembelajaran dari berbagai
sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
1. Latihan
1) Menurut Anda, bagaimana hubungan antara pelaksanaan
pendekatan keterampilan proses dengan biologi sebagai ilmu?
2) Menurut Anda, apa alasan perlunya penerapan keterampilan
proses dalam pembelajaran biologi dengan materi biologi?
2. Rangkuman
Perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: a) Percepatan perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi b) Pengalaman intelektual
emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar hasil belajar
yang optimal c) Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi
pencarian abadi kebenaran ini. Alasan-alasan yang melandasi perlu
diterapkan pendekatan keterampila proses (PKP) dalam kegiatan
belajar mengajar yaitu: a) Perkembangan ilmu pengetahuan
berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru
mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. b) Para ahli
psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda memahami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-
contoh kongkrit, c) Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif
benar seratus persen penemuannya bersifat relatif, d) Dalam proses
belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskan dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. Langkah-
langkah melaksanakan keterampilan proses: 1) Pendahuluan atau
pemanasan, terdiri atas: a. Pengulasan atau pengumpulan bahan yang
pernah dialami peserta didik yang ada hubungannya dengan bahan
yang akan diajarkan, b Kegiatan menggugah dan mengarahkan
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan pentingnya pendekatan keterampilan proses
pada pembelajaran biologi.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pendekatan keterampilan proses dan pembelajaran dari berbagai
sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan pentingnya pendekatan keterampilan proses
pada pembelajaran biologi.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
c. Macam-Macam Pendekatan
1) Keterampilan proses dasar.
Adapun keterampilan yang mendasar dimaksud adalah:
a. Mengamati/observasi.
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu
keterampilan ilmiah yang paling mendasar dalam proses dan
memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk
b. Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk
memilih berbagai obyek peristiwa berdasarkan sifat-sifat
khsususnya. Sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis
dari obyek yang dimaksud, (Dimiyati, 1999:142). Untuk melakukan
kegiatan mengklasifikasik menurut Djamarah adalah "peserta didik
dapat belajar melalui proses: mencari persamaan (menyamakan,
mengkombinasikan, menggolongkan dan mengelompokkan
(Djamarah, 2000: 89). Melalui keterampilan mengklasifikasi peserta
didik diharapkan mampu membedakan, menggolongan segala
sesuatu yang ada di sekitar mereka sehingga apa yang mereka lihat
sehari-hari dapat menambah pengetahuan dasar mereka.
d. Mengukur
Keterampilan mengukur sangat penting dilakukan agar
peserta didik dapat mengobservasi dalam bentuk kuantitatif.
Mengukur dapat diartikan "membandingkan yang diukur dengan
satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan" (Dimiyati, 1999: 144).
Adapun kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan
mengukur peserta didik menurut Conny (1992:21). Dapat dilakukan
dengan cara mengembangkan sesuatu, karena pada dasarnya
mengukur adalah membandingkan, misalnya saja siswa
membandingkan luas kelas, volume balok, kecakapan mobil dan
sebagainya. Kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik
berbeda-beda tergantung dari tingkat sekolah mereka, karena
semakin tinggi tingkat sekolahnya maka semakin berbeda kegiatan
pengukuran yang dikerjakan.
e. Memprediksi
Memprediksi adalah "antisipasi atau perbuatan ramalan
tentang sesuatu hal yang akan terjadi di waktu yang akan datang,
berdasarkan perkiraan pada pola kecendrungan tertentu, atau
f. Menyimpulkan
Menyimpulkan dapat diartikan sebagai "suatu keterampilan
untuk memutuskan keadaan suatu. Objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui (Dimiyati, 1999: 145).
Kegiatan yang menampakkan keterampilan menyimpulkan misalnya:
berdasarkan pengamatan diketahui bahwa lilin mati setelah ditutup
dengan gelas rapat-rapat. Peserta didik dapat menyimpulkan bahwa
lilin bisa menyala apabila ada oksigen. Kegiatan menyimpulkan
dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan
keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan observasi
lapangan tentang apa yang ada di alam ini.
a. Mengidentifikasi variabel
Salah satu keterampilan proses yang diperlukan apabila
seseorang akan melakukan penyelidikan atau investivigasi adalah
mengidentifikasi variabel. Untuk itu para peserta didik harus
memahami apa yang disebut variabel. Variabel adalah sesuatu yang
dapat berubah dalam suatu situasi.
c. Menyusun grafik
Seringkali suatu informasi lebih muda dapat
dikomunikasikan dengan gambar daripada dengan kalimat-kalimat
lisan atau tertulis, misalnya data mengenai lama pemanasan dan suhu
air seperti yang dikemukakan di atas kiranya dapat lebih mudah
dibaca dengan menggunakan suatu grafik.
5) Menganalisis investigasi
Analisis investigasi mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi variabel-variabel bebas, terikat, dan yang
terkendalikan dalam suatu eksperimen
b. Mengidentifikasi hipotesis yang akan diuji
c. Cara menguji hipotesis
d. Menyusun hipotesis
1. Latihan
1) Menurut Anda, mengapa mengamati (observasi) merupakan
keterampilan prosed dasar?
2. Rangkuman
Ada dua macam keterampilan proses, yaitu: keterampilan proses
dasar, dan keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses
dasar mencakup: mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
mengkomunikasi, memprediksi, menyimpulkan. Keterampilan
proses terintegrasi mencakup: mengidentifikasi variabel, menyusun
data/tabel, menyusun grafis, menggambarkan hubungan antar
variabel.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan macam-macam pendekatan keterampilan
proses.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
macam-macam pendekatan keterampilan proses dari berbagai
sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan macam-macam pendekatan keterampilan
proses.
2. Rangkuman
Bandura (1977) membedakan antara harapan akan
kemampuan diri, atau keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat
berhasil menunjukkan suatu perilaku. Untuk melakukan suatu
tindakan akan tergantung pada keyakinan siswa itu bahwa tindakan
tersebut dapat dilakukan dengan berhasil, dan bukan perkiraan
kemungkinan bahwa tindakan tersebut akan menghasilkan suatu
keluaran tertentu. Siswa harus memiliki keterampilan untuk dapat
melakukan perilaku tersebut.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan pengaruh keyakinan akan kemampuan diri
terhadap perilaku.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
pengaruh keyakinan akan kemampuan diri terhadap perilaku.
dari berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
5. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
1. Latihan
1) Jelaskan efek dari keyakinan akan kemampuan diri dalam
melakukan sesuatu!
2) Jelaskan, mengapa siswa siswa sering takut melakukan suatu
tindakan?
2. Rangkuman
Keyakinan akan kemampuan diri akan berdampak pada
keputusan untuk mencoba atau tidak mencoba suatu perilaku atau
tugas. Penilaian terhadap kemampuan diri juga akan berdampak
terhadap jumlah energy atau usaha yang akan dikerahkan oleh
seseorang. Anak-anak yang memiliki keyakinan yang tinggi
terhadap kemampuan pribadi sebagai pelajar akan mengerahkan
usaha yang besar dan akan mengalami konsekuensi belajar yang
lebih baik. Bandura (1986) juga mengusulkan bahwa rasa percaya
akan kemampuan diri akan menghasilkan berbagai perasaan atau
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan dampak dari kemampuan akan kemampuan
diri.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
dampak dari keyakinan akan kemampuan diri. dari berbagai
sumber (buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan dampak dari kemampuan akan kemampuan
diri.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan
TEORI-TEORI
BAB VII BELAJAR
TEORI-TEORI BELAJAR
Teori Belajar
Humanistik
1. Latihan
1) Jelaskan tujuan utama teori belajar deskriptif!
2) Jelaskan tujuan utama teori belajar perspektif!
2. Rangkuman
Tujuan utama teori belajar perspektif adalah menetapkan
metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat
deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses
belajar. Teori perspektif memiliki goal oriented sedangkan teori
deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori
pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan,
sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan
hasil. Kelebihan teori deskriptif adalah lebih terkonsep sehingga
siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan. Kekurangan
teori belajar deskriptif, kurang memperhatikan sisi psikologis siswa
dalam mendalami suatu materi. Kelebihan teori belajar perspektif
adalah lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan teori belajar deskriptif dan perpekstif.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
teoeri belajar deskriptif dan perspektif dari berbagai sumber
(buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan pengertian teori belajar deskriptif dan
perspektif.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan
1. Latihan
1) Jelaskan tujuan akhir dari teori behavioristik!
2) Jelaskan, mengapa di dalam teori behavioristik, pengukuran hasil
belajar penting?
2. Rangkuman
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan)
dan respon (tanggapan). Menurut teori ini hal yang paling penting
adalah input (masukan) yang berupa stimulus dan output (keluaran)
yang berupa respon. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan
respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan
apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati
dan diukur. Teori ini lebih mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat
terjadinya perubahan tungkah laku tersebut. Tokoh-tokoh teori
belajar behavioritik adalah: Thorndike (belajar merupakan proses
interaksi antara stimulus dan respon), Waston (belajar merpakan
proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan
respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati dan dapat diukur), Clark Hull (menggunakan variable
hubangan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan pengertian teori belajar behavioristic.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
b. Jerome Bruner
Berdasarkan Drs. Wasty Soemanto (1997:127) dan Drs.
Bambang warsita(2008:71) dimana Jarome Bruner mengusulkana
teori yang disebutnya free discovery learning.Teori ini bertitik tolak
pada teori kognitif, yang menyatakan belajar adalah perubahan
persepsi dan pemahan. Maksudnya, teori ini menjelaskan bahwa
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
aturan termasuk konsep, teori, ide, definisi dan sebagainya melalui
contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang
menjadi sumbernya.
c. Albert Bandura
Bandura berpendapat tentang teori kognitif sosial. Seperti
yang dijelaskan dalam buku karya John W. Santrock (2007:285)
yang menyatakan bahwa teori Kognitif Sosial (Social Cognitive
Theory) merupakan faktor sosial dan kognitif dan juga faktor
perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Hal ini
berarti bahwa faktor kognitif berupa ekspektasi murid untuk meraih
keberhasilan sedangkan faktor sosial mencakup pengamatan murid
terhadap perilaku orang tuanya. Jadi menurut Bandura antara faktor
kognitif/person, faktor lingkungan dan faktor perilaku
mempengaruhi satu sama lain dan faktor-faktor ini bisa saling
berinteraksi untuk mempengaruhi pembelajaran. Faktor kognitif
mencakup ekspektasi, keyakinan, strategi, pemikiran dan
kecerdasan.
Langkah-langkah atau implikasi yang biasanya dilakukan
untuk menerapkan belajar bermakna Ausubel sebagai berikut:
1. Advance Organizer (Handout)
Penyampaian awal tentang mater yang akan dipelajari siswa
diharapkan siswa secara mental akan siap untuk menerima materi
kalau mereka mengetahui sebelumnya apa yang akan disampaikan
guru
2. Progressive Differensial
Materi pelajaran yang disampaikan guru hendaknya bertahap.
Diawali dengan hal-hal atau konsep yang umum, kemudian
dilanjutkan ke hal-hal yang khusus, disertai dengan contoh-
contoh.
1. Latihan
1) Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pembelajaran menurut
Ausubel!
2) Jelaskan tahap-tahap perkembangan pengetahuan kognitif siswa
menurut Piaget!
2. Rangkuman
Teori belajar kognitif adalah perubahan dalam struktur
mental seseorang yang atas kapasitas untuk menunjukkan perilaku
yang berbeda. Aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukan
sekedar stimulus dari respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih
dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada
di dalam individu yang sedang belajar”. Prinsip-orinsip teori belajar
kognitif adalah: 1) pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami
pengalaman, 2) pemahaman bahwa pelajar mengembangkan
tergantung pada apa yang telah mereka ketahui, 3) belajar
membangun pemahaman dari pada catatan, 4) belajar adalah
perubahan dalam struktur mental seseorang. Kelebihan teori belajar
kognitivstik adalah: menjadikan siswa kreatif dan mandiri,
membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
Kelemahan teori belajar kognitivistik adalah: teori tidak menyeluruh
untuk semua tingkat pendidikan, sulit di praktikkan khususnya di
tingkat lanjut, beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan
pemahamannya masih belum tuntas.
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan teori belajar kognitivistik.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan
b. Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan
dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah
bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan
merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus
1. Latihan
1) Jelaskan, mengapa guru perlu mengahargai siswa dalam proses
pembelajaran!
2) Jelaskan apa maksud dari pernyataan bahwa teori apapun yang
dipakai, asalkan dapat dimanfaatkan untuk memanusiakan
manusia.
2. Rangkuman
Teori belajar humanistik menekankan perlunya sikap saling
menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam
membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
Teori ini menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban
atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya
membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Teori apapun
dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia”
(mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan teori belajar deskriptif dan perpekstif.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
teoeri belajar deskriptif dan perspektif dari berbagai sumber
(buku ilmiah, jurnal dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
b. Konstruksi Pengetahuan
Dalam memperbaiki pendidikan terlebih dahulu harus
mengetahui bagaimana manusia belajar dan bagaimana cara
mengajarnya. Kedua kegiatan tersebut dalam rangka memahami cara
manusia mengkontruksi pengetahuannya tentang objek-objek dan
peristiwa-peristiwa yang dijumpai yang dijumpai selama
kehidupannya. Manusia mencari dan menggunakan hal-hal atau
peralatan yang dapat membantu memahami pengalamannya.
Manusia akan mengkontruksi dan membentuk pengetahuan mereka
1. Latihan
1) Jelaskan bagaimanakah cara siswa mengkonstruksi
pengetahuannya!
2) Mengapa siswa perlu diberi kebebasan untuk mengemukakan
gagasannya dalam proses pembelajaran?
2. Rangkuman
Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang
lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali
pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman. Dalam
proses belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir
tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan
imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Belajar lebih diarahkan pada experiental learning yaitu merupakan
adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit di
laboratorium, diskusi dengan teman sejawat, yang kemudian
dikontemplasikan dan dijadikan ide dan pengembangan konsep baru.
Prinsip-orinsip teori konstruktivistik adalah: pengetahuan dibangun
oleh siswa sendiri, pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke
murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar,
3. Umpan Balik
1) Refleksi oleh mahasiswa terkait dengan hasil belajar pada
subpokok bahasan teori belajar konstruktivistik.
2) Kajian dan membuat ringkasan (temukan fakta unik) tentang
teori konstruktivistik dari berbagai sumber (buku ilmiah, jurnal
dan sumber lain)
4. Tindak Lanjut
1) Mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa
2) Meningatkan hasil belajar mahasiswa yang masih rendah, dengan
cara.
a. Mengidentifikasi kesulitan (masalah belajar) mahasiswa
b. Memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c. Memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh sumber belajar
terkait dengan teori belejar konstruktivistik.
d. Membimbing mahasiswa dalam membuat ringkasan
(penemuan konsep-konsep penting) terkait dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan