0% found this document useful (0 votes)
184 views23 pages

Amilenialisme dan Teologi Kovenan

This document summarizes key aspects of Amillennialism and Covenant Theology perspectives in understanding the Bible. It discusses how Amillennialism believes the church existed throughout the Old Testament, and that Covenant Theology bases its understanding on the covenants of works, redemption, and grace. It also explains how Covenant Theologians view the book of Revelation as being divided into seven progressive parallel sections that reveal eschatological progression, while appreciating it as a whole.

Uploaded by

Ayub Boana
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
184 views23 pages

Amilenialisme dan Teologi Kovenan

This document summarizes key aspects of Amillennialism and Covenant Theology perspectives in understanding the Bible. It discusses how Amillennialism believes the church existed throughout the Old Testament, and that Covenant Theology bases its understanding on the covenants of works, redemption, and grace. It also explains how Covenant Theologians view the book of Revelation as being divided into seven progressive parallel sections that reveal eschatological progression, while appreciating it as a whole.

Uploaded by

Ayub Boana
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 23

Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )

E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Penafsiran Amilenialisme & Teologi Kovenan


Dalam Memahami Alkitab
Philip Suciadi Chia 1) Juanda 2)

1) Southern Baptist Theological Seminary - Kentucky USA


E-mail: [email protected]
2) Evangelical Theological Seminary of Indonesia - Surabaya
E-mail: [email protected]

Abstract
There are various choices in understanding the Bible to become dogma in a church.
Whether it was built based on a guide from the Bible and the traditions of the apostles or
church fathers, to those who only focus on the Bible. Those based only on the Bible also
have their own uniqueness. Amillennialism believes that the church is in the entire Old
Testament. Paul, for example, uses the church that leads to Israel (Gal. 6:16). In addition,
the remnants of the Israelites in the OT were said to be the church (Acts 7:38). The church
is already in the OT with the election of the nation of Israel to be God's people. Even
further, followers of amillennialism believe that the church existed in the garden of Eden.
Covenant theology bases its theological understanding and the study of the Bible is based
on three covenants namely the work agreement, redemption and grace. Covenant theology
can be said to be a new theology, not even in the days of the church fathers. Even so,
Augustine did mention the relationship of Adam, who at first, stood before God as a
covenant. The exposition of the book of Revelation, according to the Covenant Theologian,
is based on the method of progressive parallelism which is divided into seven parts. The
seven parts are parallel with each other. Each section also reveals a certain progression
in the process of eschatology. Although the book of Revelation is divided into seven parts,
it should not only pay attention or focus on one part, but should appreciate all parts of the
book of Revelation as a whole.

Keywords: Amillennialism, Covenant theology,Revelation, Bible.

Abstrak
Ada aneka pilihan di dalam memahami Alkitab untuk bisa menjadi dogma dalam sebuah
gereja. Entah yang dibangun berdasar perpanduan dari Alkitab dan tradisi para rasul atau
bapa gereja, hingga yang hanya fokus kepada Alkitab semata. Yang mendasarkan pada
Alkitab saja, juga memiliki keunikannya masing-masing. Kaum amilenialisme meyakini
bahwa gereja sudah ada di dalam seluruh Perjanjian Lama. Paulus, contohnya, memakai
gereja yang mengarah kepada Israel (Gal. 6:16). Di samping itu, sisa-sisa orang Israel di
dalam PL dikatakan sebagai gereja (Kis. 7:38). Gereja sudah ada di dalam PL dengan
pemilihan bangsa Israel menjadi umat Allah. Bahkan lebih jauh lagi, penganut
amilenialisme percaya bahwa gereja sudah ada ketika di taman Eden.Teologi kovenan
mendasarkan pemahaman teologis maupun penelahaan Alkitabnya berdasarkan dari tiga
perjanjian yaitu perjanjian kerja, penebusan dan anugerah. Teologi perjanjian dapat
dikatakan suatu teologi yang baru, bahkan belum ada pada masa bapa-bapa gereja.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 1


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Meskipun demikian, Agustinus memang pernah menyinggung hubungan Adam, yang pada
mulanya, berdiri di hadapan Allah sebagai perjanjian. Eksposisi kitab Wahyu, menurut
Teolog Kovenan, didasarkan pada metode paralelisme progresif yang terbagi menjadi tujuh
bagian. Ketujuh bagian tersebut bersifat paralel satu dengan lainnya. Masing-masing
bagian juga menyingkapkan akan progresivitas tertentu dalam proses eskatologi. Meskipun
kitab Wahyu terbagi atas tujuh bagian, namun tidak boleh hanya memperhatikan atau
terfokus pada satu bagian saja, tetapi hendaknya menghargai semua bagian dalam kitab
Wahyu sebagai keseluruhan.

Kata Kunci: amilenialisme, Teologi kovenan, Wahyu, Alkitab.

LATAR BELAKANG ETIMOLOGI


Bentuk pandangan eskatologi Kata perjanjian berasal dari kata
amilenalisme selalu dianut oleh tokoh- Ibrani yakni ‘Berith’ atau dalam bahasa
tokoh teologi perjanjian. Akan tetapi, tokoh Yunani sering disebut juga ‘diatheke’.
teologi perjanjian, belum tentu menganut Istilah ‘Berith’ memiliki arti covenant,
akan amilenialisme sebagai pandangan league, confederacy. Di samping itu, kata
eskatologisnya. ‘Berith’ digunakan sebanyak 280 kali di
Ada beberapa tokoh teologi perjanjian dalam seluruh Perjanjian Lama.1 Ada dua
yang tidak menganut amilenialisme seperti, pandangan yang berpendapat mengenai asal
George Eldon Ladd (premilenialisme) kata ‘Berith’ ini, yakni (1) Pandangan
maupun L. Boettner (postmilenialisme). umum yang menganggap bahwa kata ini
Dengan demikian, penulis akan membahas diturunkan dari kata Ibrani ‘barah’ yang
mengenai teologi perjanjian yang berarti memotong.2
berpegang teguh pada paham (2) VINE’S mengatakan bahwa kata
amilenialisme. ini berasal dari bangsa Akadia, yang berarti
Oleh karena itu, perihal-perihal yang memakai.3 Di samping itu, Berkhof
akan dibahas meliputi definisi, dasar menambahkan: “Kata ‘Berith’[ mungkin
doktrinal dari teologi perjanjian, latar menunjukkan suatu persetujuan antara satu
belakang sejarah, sistem hermeneutika yang pihak dengan pihak lain (dipleuric), tetapi
dipakai, eskatologi yang dikemukakan oleh juga disposisi atau maksud kehendak yang
amilenialisme maupun eksposisi yang dinyatakan satu pihak kepada pihak lain
dipakai oleh teolog kovenan yang beraliran (monopleuric). Namun, arti kata yang tepat
amilenialisme dalam menelaah kitab tidaklah tergantung pada etimologi kata
Wahyu. tersebut dan juga pada perkembangan
historis konsep tersebut, tetapi lebih terkait
pada kedua belah pihak yang terkait.

1
Johanes Behm, “Berith”, Theological Dictionary of 2
Eddy Peter, Teologi Perjanjian Versus
The New Testament, Vol. III, ed. Herhard Kittel Dispensasionalisme (Tangerang: STT
(Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Philadephia, 2004), 6.
3
Company, 1965), 50. Geoffrey W. Bromiley, Historical Theology:
An Introduction (Grand Rapids: Eerdmans,
1978), 1-2.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 2


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Perjanjian ini menuntut sifat disposisi dari MENURUT TOKOH


satu pihak kepada pihak lain”.4 TEOLOGI PERJANJIAN

Sedangkan kata ‘diatheke’ dalam Teologi perjanjian dapat didefinisikan


LXX diterjemahkan dari kata Ibrani, yakni sebagai sistem teologi yang didasarkan pada
‘berith’. Kata ini dipakai dalam beberapa konsep sebelum kejatuhan yaitu ketika
arti seperti: perjanjian dua sahabat (1 Sam. manusia berada di bawah perjanjian kerja
18:3), perjanjian yang memiliki kekuatan dengan Allah. Perjanjian ini merupakan
hukum (1 Sam. 20:8), perjanjian antara dua janji Allah kepada Adam untuk
penguasa untuk saling tidak menyakiti memberikan kebahagiaan kekal apabila ia
rakyatnya (Kej. 21:23; 26:26; 1 Taw. 5:12), dapat memelihara hukum Allah dengan
perjanjian antara dua raja mengenai sempurna. Namun tidak hanya itu, ketika
kerajaan mereka maupun dua suku (Yos. kejatuhan manusia pun, Allah tetap
15:9), perjanjian Israel dengan hamba- memberikan janji kepada manusia dengan
hamba Israel (Yer. 34:8) dan dalam nuansa rahmat dan kasih karunianya secara khusus
bahasa Ibrani dipakai perjanjian antara Raja bagi mereka yang beriman kepada Kristus.7
dengan hamba-hambanya.5 Inilah pelbagai Collins menambahkan bahwa teologi
pemakaian kata ‘berith’ di dalam PL. perjanjian dapat dibedakan dan diketahui
Apabila digunakan dalam PB dari ‘tempat di mana perjanjian itu
(diatheke), hal ini berhubungan dengan diberikan’, karena hal ini menyajikan
perjamuan Tuhan (1 Kor. 11:25; Mark. seluruh isi Kitab Suci yang diliputi oleh
14:24; Mat. 26:28; Luk. 22:20). Dengan perjanjian-perjanjian, yaitu perjanjian kerja
demikian, berith (Ibrani) atau diatheke dan perjanjian anugerah.8
(Yunani) ini sering digunakan di dalam Berdasarkan definisi inilah, teologi
Alkitab. perjanjian mendasarkan akan pemahaman
Setiap pengaturan lebih atau kurang teologisnya. Dengan kata lain, teologi
resmi antara dua atau lebih pihak dapat perjanjian merupakan suatu sistem teologi
disebut sebagai perjanjian. Kadang-kadang yang berdasarkan pada dua perjanjian (kerja
perjanjian hanya merupakan janji dan tidak dan anugerah) yang dapat menolong untuk
melibatkan, entah itu kondisi atau izin dari mengerti akan Alkitab secara keseluruhan.
pihak salah satu pihak. Namun, lebih sering Namun ada beberapa teolog perjanjian yang
istilah perjanjian ini melibatkan menambahkan perjanjian penebusan pula
kesepakatan perjanjian antara dua pihak sebagai dasar teologi.
atau lebih dan bersifat kondisional.6 Dengan
demikian, berdasarkan arti kamus dan DASAR TEOLOGI
etimologi kata perjanjian mengarah kepada PERJANJIAN
suatu kesepakatan baik antara dua pihak
atau lebih dan sering kali bersifat Ada tiga dasar doktrinal dari Teologi
kondisional atau bersyarat. Perjanjian yang mendasari pemahamannya

4
Louis Berkhof, Teologi Sistematika, Vol II
(Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 7
M. E Osterhaven, “Covenant Theology”, ed.Walter
1995), 179. A. Well dalam Evangelical Dictionary of Theology
5
Colin Brown, Dictionary of New Testament (Grand Rapids: Baker House, 1984), 280.
Theology (Grand Rapids: Michigan, Zondervan 8
George N. M Collins, “Covenant Theology,”
Publishing House), 366. Baker’s Dictionary of Theology (Grand Rapids:
6
J. Oliver Buswell, A Systematic Theology of Baker Book House, 1960), 144.
Christian Religion Vol. II (Grand Rapids:
Zondervan, 1962), 307.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 3


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

akan Kitab Suci, yakni perjanjian kerja, kekekalan ketika mereka “membuat
penebusan dan anugerah. perjanjian bersama untuk menebus umat
Doktrin yang pertama ialah perjanjian manusia. Bapa memilih Putra untuk
kerja. Doktrin ini mencerminkan upah dari menjadi mediator; Adam yang kedua, untuk
ketaatan. Oleh karena itu, disebut sebagai menyelamatkan dunia, dan Putra Allah
perjanjian kerja karena perbuatan menerima perintah ini dengan melakukan
merupakan syarat yang dihubungkan dari pekerjaan yang Bapa berikan kepada-Nya
janji itu. Di dalam teologi perjanjian, dan akan memenuhi semua kebenaran
perjanjian kerja dapat dikatakan sebagai dengan menaati hukum Allah.
persetujuan antara Allah dengan adam, Ada banyak ayat Alkitab yang
menjanjikan kehidupan kekal apabila ia taat menekankan natur kekekalan dari rencana
dan juga hukuman yang berupa kematian keselamatan (Ef. 1:3-14; 3:11; 2 Tes. 2:13;
bagi yang gagal. 2 Tim. 1:9; Yak. 2;5; 1 Ptr. 1:1:2). Lebih
Akan tetapi, Adam berdosa dan lanjut, Kristus menunjuk kepada
manusia gagal untuk memenuhi persyaratan kedatangan-Nya sebagai utusan (Yoh. 5:30,
dari perjanjian kerja yang telah diberikan 43; 6:38-40; 17:4-12). Kristus juga
Allah. Oleh karena itu, perjanjian yang dinyatakan sebagai wakil dari umat
kedua yaitu perjanjian anugerah diberikan manusia, kepala daripada perjanjian (Rm.
oleh Allah. Berkhof mengatakan bahwa hal 5:12-21; 1Kor. 15:22).11 Dalam rencana
ini sebagai kesepakatan akan anugerah yang kekal Allah, ditetapkan bahwa Bapa akan
luar biasa antara Allah dengan manusia merencanakan penebusan melalui pilihan
yang berdosa. Allah kemudian menjanjikan dan predestinasi; Putra Allah akan
keselamatan kekal bagi umat manusia menyediakan penebusan melalui kematian-
melalui iman kepada Yesus Kristus dan Nya untuk menebus dosa; Roh Kudus akan
ketaatan.9 mengefektifkan rencana itu melalui
Perjanjian Kerja ini, secara implisit, melahirkan baru dan memeteraikan orang
pada mulanya terdapat di dalam Kejadian percaya.
2:16-17 ketika Allah menetapkan Akan tetapi, perjanjian ini telah dibuat
persyaratan-persyaratan untuk perjanjian di dalam kekekalan masa lampau dan
yang melibatkan kesepakatan antara Allah menjadi dasar bagi perjanjian anugerah,
dengan manusia. Persyaratan yang Allah hanya bagi Allah dengan orang-orang
berikan kepada Adam merupakan ketaatan pilihan-Nya saja.
kepada Allah secara sempurna, yaitu Dengan kata lain, perjanjian
dengan cara tidak memakan buah dari penebusan ini dapat berarti “kesepakatan
pengetahuan yang baik dan jahat (Kej. antara Bapa yang memberikan Anak
2:17). Prinsip kovenan ini juga disebutkan sebagai Kepala dan Penebus dari umat
dalam Imamat 18:5; Yehezkiel 20:11, 13, pilihan, dan Anak yang secara sukarela
20; Lukas 10:28; Roma 7:10; 10:15; dan mengambil tempat dari mereka yang Bapa
Galatia 3:12. Ayat-ayat ini berbicara telah berikan kepada-Nya”.12
mengenai hukum yang bertujuan Doktrin yang ketiga ialah perjanjian
memberikan hidup.10 anugerah. Perjanjian ini dibuat oleh Allah
Doktrin yang kedua ialah perjanjian dengan orang pilihan yang Ia tawarkan
penebusan. Perjanjian ini dibuat antara keselamatan bagi orang yang berdosa di
Allah Bapa dengan Allah Putra sejak dalam Kristus. Allah telah memberikan
9
Louis Berkhof, Systematic Theology (Grand
11
Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1941), Berkof, Systematic Theology, Vol. IV. 211-218.
12
277. Louis Berkof, Summary of Christian Doctrine
10
Carl F. Henry, Basic Christian Doctrines (New (Grand Rapids: Eerdmans, 1938), 80-89.
York: Holt, 1962), 117-119.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 4


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Putra-Nya sebagai jaminan untuk Melancthon. Meskipun teologi perjanjian


keselamatan kita. Melalui anugerah-Nya, tergolong muda, tidak berarti tidak
Allah memampukan manusia untuk Alkitabiah, bahkan teologi ini kemudian
memenuhi tuntutan dari tanggung-jawab menyebar cepat di kalangan reformator dan
dengan memberikan Roh Kudus. Perjanjian diakui pada akhir abad 16.16 Bear, seorang
ini bersifat kekal dan tidak dapat berubah. teolog perjanjian, menambahkan:
Allah akan selamanya setia pada perjanjian Tentu saja, doktrin-doktrin dapat saja
yang Ia telah janjikan dan sediakan. Dengan baru akan tetapi belum tentu salah. Kami
demikian, perjanjian anugerah merupakan percaya bahwa Roh Kudus dapat memimpin
tindakan Allah yang telah memberikan Gereja ke dalam pengertian yang baru akan
anugerah dengan cuma-cuma dan kebenaran. Lagipula, suatu doktrin dapat
memberikan berkat kepada semua orang saja baru di dalam perkembangan lanjutan
yang percaya kepada Kristus.13 dari doktrin sebelumnya, atau dapat saja
Dengan demikian, teologi kovenan menimbulkan pertentangan dengan
mendasarkan pemahaman teologis maupun pandangan sebelumnya. Kendati demikian,
penelahaan Alkitabnya berdasarkan dari pandangan yang baru muncul bisa saja
tiga perjanjian yaitu perjanjian kerja, benar karena berdasarkan dari pengamatan-
penebusan dan anugerah. pengamatan yang lebih cermat.17

TEOLOGI PERJANJIAN Orang-orang yang mendukung teologi


ini (untuk pertama kalinya) merupakan
Teologi perjanjian dapat dikatakan reformator-reformator yang menentang
suatu teologi yang baru, bahkan belum ada akan aliran keras dari predestinasi yang
pada masa bapa-bapa gereja. Meskipun dikemukakan oleh reformator dari Prancis
demikian, Agustinus memang pernah dan Swiss.
menyinggung hubungan Adam, yang pada Johann Bullinger (1504-1575) mengikuti
mulanya, berdiri di hadapan Allah sebagai Ulrich Zwingli sebagai pemimpin
perjanjian. Hal ini dituliskan di dalam Reformasi di Zurich. Sebagaimana halnya
bukunya yang berjudul De Civitates Dei. Di dengan para reformator yang lain, ia juga
samping itu, ada beberapa bapa gereja yang berpegang pada otoritas dari Kitab Suci. Di
memandang perjanjian ini terdapat di dalam samping itu, ia juga banyak menulis buku
Hosea 6:7.14 (sebanyak 150 buku) dan merupakan
Akan tetapi, doktrin akan teologi pemimpin yang berpengaruh dalam gereja
perjanjian belumlah nyata hadir dan Reformed. Ia sangat berperan dalam
berkembang. Hal ini mendapat dukungan perkembangan teologi perjanjian.18
dari Berkhof yang mengatakan, “Pada masa Johannes Wollebius (1586-1629)
bapa-bapa gereja, ide tentang perjanjian ini merupakan dosen Perjanjian Baru (PB) di
tidak benar-benar telah ditemukan”.15 Basel. Ia mengajarkan bahwa Allah
Teologi ini bahkan tidak muncul pada masa membuat suatu perjanjian kerja dengan
abad pertengahan bahkan masa reformis, Adam di mana Allah berkuasa atas manusia
Luther, Calvin, Swingli ataupun sebelum kejatuhan. Wollebius menjelaskan

13
Www.lifefebc.com/kovenan conceived”, Twentieth Century Encyclopedia
14
Nats ini berbunyi, “Tetapi mereka itu telah (Grand Rapids: Baker Book House, 1955), 306.
17
melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka James E. Bear, Dispensationalism and the
telah berkhianat terhadap aku”. Covenant of Grace (Richmond: Union Seminary
15
Www.wikipedia.com/covenanttheology Review, 1938), 4.
16
Cornelius Van Til, “The idea of covenant 18
Heinrich Heppe, Reformed Dogmatics (Grand
theology has only in modern times been broadly Rapids: Baker,1978), 283.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 5


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

perjanjian kerja yaitu ‘janji kehidupan kekal memahami bahwa perjanjian anugerah
bagi mereka yang taat dan ancaman dilaksanakan di PL dan PB; di PL meliputi
kematian bagi mereka yang tidak taat’. dua zaman yakni sebelum Musa dan
Ia memahami pohon pengetahuan sesudah Musa. PB meliputi dua zaman juga
yang baik dan jahat sebagai sakramen dari yakni dari Kristus hingga akhir zaman dan
perjanjian kerja. Ia pun juga mengajarkan akhir dari semuanya itu. Pada akhirnya
akan perjanjian anugerah yang dibuat tujuan perjanjian akan tercapai: kemuliaan
berdasarkan kemurahan Allah setelah Allah dan keselamatan manusia. Tanda dari
kejatuhan. Perjanjian anugerah yang perjanjian anugerah adalah baptisan. Oleh
disebarkan sepanjang abad setelah karena itu, bayi harus dibaptiskan.20
kejatuhan yang diperantarai oleh Kristus. Ia Johannes Cocceius (1603-1669) ia
merujuk pada PL dan PB. merupakan pemimpin dalam perkembangan
PL meliputi tiga zaman yakni dari teologi perjanjian. Teologi perjanjian
Adam sampai Abraham, Abraham sampai menjadi semakin jelas dalam tulisannya. Ia
Musa dan Musa sampai Kristus. PB menekankan akan suatu eksegetikal teologi
merupakan masa setelah kedatangan yang alkitabiah di mana ia mengakui
Kristus. Di samping itu, ia menekankan pula kebutuhan akan suatu teologi yang berasal
akan lima perbedaan di antara dua dari Kitab Suci itu sendiri sebagaimana
pelaksanaan perjanjian yaitu yang terdapat yang telah dikemukakan oleh para
pada PL dan PB. Sakramen-sakramen reformator.
perjanjian kerja adalah sunat dan upacara Ia mengajarkan bahwa Allah
paskah di PL. PB sakramen kerjanya ialah memasuki perjanjian kerja dengan Adam.
baptisan dan perjamuan Tuhan.19 Perjanjian ini memampukan Adam untuk
William Ames (1576-1633) menikmati persekutuan dan keintiman
merupakan seorang teolog Puritan yang dengan Allah. Cocceius mengajarkan
dihormati di Inggris dan Belanda. Ia secara bahwa Adam mewakili seluruh umat
gigih menentang Arminianisme. Ia pun juga manusia dalam perjanjian kerja itu.
mengajarkan perjanjian kerja yang didirikan Apabila Adam taat kepada Allah,
sebelum kejatuhan. maka ia akan sampai pada pengetahuan dan
Akan tetapi, Ames berpandangan pemahaman bagi kebaikan dirinya; apabila
bahwa perjanjian kerja lingkupnya ia tidak taat, ia akan masuk pada yang jahat
universal dan diteruskan setelah kejatuhan. atau kematian. Menurutnya, pohon
Namun dalam penggenapannya bergantung kehidupan merupakan sakramen dari kota
kepada ketaatan manusia kepada Allah. Di surgawi dan hidup kekal.21
lain pihak, ia pun mengajarkan akan Oleh karena Kristus hidup, maka
perjanjian anugerah yang dibuat setelah pohon kehidupan menunjuk dari Putra
kejatuhan, tetapi ia lebih memilih untuk Allah. Melalui dosanya, Adam menjadi
menyebutnya sebagai perjanjian karena hal bersalah, jatuh dari persekutuan dengan
itu berkaitan dengan kematian Kristus. Allah, dari pengharapan akan hidup kekal,
Ames melihat Allah sebagai anugerah spiritual, kebenaran, otoritas atas
partisipan tunggal dalam perjanjian makhluk ciptaan dan dari hidup secara fisik.
anugerah. Ia mengajarkan tentang Kematian Kristus merupakan
kecukupan universal tetapi penerapannya “jaminan yang telah efektif sejak awal
hanya terbatas pada mereka yang bahkan sebelum Sang Putra, dalam
dimaksudkan oleh Allah. Ames juga pandangan jasa-Nya pada masa yang akan

19 20
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology Www.4himnet.com/history
21
(Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2004), Www.geocities.com/theology
140.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 6


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

datang, telah memenuhi janji-Nya dengan saat ini merupakan masa Seribu Tahun
menggenapi karya penebusan.22 dalam Alkitab dan mengemukakan bahwa
1000 tahun tidak boleh dimengerti secara
harafiah. Ia pun juga memandang
AMILENIALISME kebangkitan pertama dalam Wahyu 20:4
sebagai kebangkitan rohani.27
Beberapa teolog perjanjian telah (4) Augustinus merupakan orang
mendapatkan unsur-unsur amilenial pada yang menganut akan pandangan
awal sejarah gereja. Diedrich H. Krommiga, amilenialisme. Ia kemudian memopulerkan
seorang penganut premilenialisme dengan pandangan ini secara luas dan akhirnya
jelas melihat dalam surat Barnabas sebagai diterima pada konsili di Efesus pada tahun
sebuah ‘jenis eskatologi amilenial yang 431 Masehi. Ia mengemukakan pula bahwa
sangat awal’.23 Tidak hanya itu, Cox bahkan premilenialisme merupakan pandangan
mengatakan bahwa ajaran amilenialisme yang percaya pada tahayul belaka. Ia
setua ajaran Kristen itu sendiri.24 mengajarkan bahwa pemerintahan milenial
Berikut ini merupakan beberapa yang tertulis di Alkitab (Yes. 11; Yes. 65;
tokoh dari Bapa gereja yang diyakini Zak. 14 dan Why. 20) sudah terwujud dalam
menganut amilenialisme: gereja. Ia percaya bahwa ketika gereja telah
(1) Origenes (185-254 M). Beliau memenuhi janji secara kerajaan, maka tidak
dapat dikatakan sebagai pencetus awal ada penggenapan secara literal untuk
daripada paham amilenialisme. Ia yang Israel.28
memopulerkan akan metode alegoris ketika Dengan demikian, menurut bukti-
menafsirkan Alkitab. Di samping itu, ia pun bukti pada zaman bapa-bapa gereja dapat
meletakkan dasar hermeneutikanya pada disimpulkan bahwa amilenialisme
Kerajaan Kristus yang telah dijanjikan, sebenarnya sudah ada sejak lama. Berkof
namun yang bersifat spiritual bukan di mengemukakan bahwa beberapa dari kaum
dunia.25 premilenialisme telah menganggap bahwa
(2) Eusebius (270-340 M). Beliau amilenialisme merupakan suatu pandangan
merupakan sahabat daripada Kaisar yang baru.
Romawi pada saat itu, Konstantine, melihat Sesungguhnya hanya namanya saja
bahwa pemerintahan Romawi saat itu yang baru, namun pandangannya ini setua
sebagai bukti dari Kerajaan Seribu Tahun. ajaran Kristiani. Salah satunya ialah ajaran
Ia pun menolak akan pandangan chiliasme yang beredar di kalangan bapa-
premilenialisme.26 bapa gereja pada abad kedua hingga ketiga.
(3) Tyconius, seorang donatur dari Pada masa itu, ajaran ini sungguh
Afrika pada abad keempat, secara gamblang diterima secara luas bahkan menjadi suatu
menolak akan eskatologi dan pandangan pengakuan di dalam gereja purba dan
futuris pada Wahyu 20 yang harus digenapi sekarang dipegang oleh teologi Reformed.29
secara harafiah. Ia mengemukakan bahwa Oleh sebab itu, tokoh-tokoh amilenialisme

22 26
William G.T Shedd, Dogmatic Theology Ibid.
27
(Nashville: Nelson, 1980), 360. Www.Theologicalstudies.com/westminster/father
23
Millard J. Erickson, Pandangan Kontemporer church2.
28
dalam Eskatologi (Malang: Seminari Alkitab Asia Www.reformedreader.org/fatherschurch
29
Tenggara, 2004), 90. Berkof, The Second Coming of Christ (Grand
24
William E.Cox, Amillennialism Today (New Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Company,
Jersey, Presbyterian and Reformed Publishing Co., 1953), 34.
1977), 7
25
Www.Theologicalstudies.com/westminster/father
church.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 7


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

menolak apabila pandangan eskatologinya eskatologi yang baru bagi mereka.


dikatakan sebagai suatu ajaran baru karena Kebanyakan dari mereka tidak memilih
nyatanya sudah ada pada zaman bapa-bapa premilenialisme sebagai dasar eskatologi
dan diturunkan hingga masa kini. karena menggambarkan akan perpecahan
Mereka membela bahwa mayoritas yang begitu tajam dengan adanya pelbagai
dari bapa-bapa gereja, tokoh reformator dan pandangan dan sikap yang saling
orang-orang yang memiliki reputasi baik menyerang di antara premilenialisme.
dalam penafsiran Alkitab, memegang Di samping itu, pemilihan mereka
amilenialisme. Walvoord mengakui bahwa akan amilenialisme karena ajaran ini mirip
eskatologi reformed maupun tokoh-tokoh dengan ajaran postmilenialisme. Hal-hal
reformasi mayoritas menganut yang mirip ini ialah:
amilenialisme yang cenderung mengikuti (1) Kedatangan Kristus yang kedua
ajaran Augustinus.30 Menurut Walvoord, akan memulai akhir zaman dan keadaan
Augustinus (400 M) inilah yang kemudian final (final state), baik dari orang beriman
dikenal sebagai orang yang maupun orang yang tidak beriman. Hal ini
mensistematiskan dan mengembangkan berarti bahwa kedatangan yang kedua itu
ajaran amilenialisme. akan diikuti secara langsung oleh
Augustinus menyatakan bahwa kebangkitan, penghakiman semua umat
milenium tidak secara khusus bersifat manusia dan pengiriman mereka pada
sementara atau kronologis. Meskipun harus tempat yang kekal. Peristiwa-peristiwa ini
diakui bahwa pada abad mula-mula dalam akan terjadi secara cepat, tanpa ada waktu
sejarah gereja tidak ada paham interval yang cukup.
amilenialisme yang sempurna, namun ada (2) Kedua pandangan eskatologi ini
unsur-unsur kecil dari amilenialisme.31 sama-sama menyakini bahwa masa seribu
Tradisi ini kemudian berkembang tahun dalam Wahyu 20 lebih bersifat
secara pesat dua ratus tahun kemudian simbolis daripada harafiah.
setelah Augustinus. Tradisi ini dilanjutkan (3) Dua kebangkitan pada Wahyu 20
oleh gereja, baik dalam gereja Katolik tidak memerlukan milenium di antaranya.
maupun Protestan. Kebangkitan besar Tetapi berlangsung secara bersama-sama32.
lainnya dari amilenialisme ialah pada abad Berdasarkan alasan-alasan inilah, sebagian
20. Kebangkitan ini disebabkan besar penganut postmilenialisme kemudian
postmilenialisme merosot drastis, yaitu cenderung memilih amilenialisme.
karena kegagalan pandangan eskatologi Pada saat ini, postmilenialisme kini
terhadap realita yang terjadi. Kegagalan ini terbagi atas dua pandangan yaitu a).
disebabkan karena pandangannya yang Kebangkitan postmilenialisme (Revivalist
mengemukakan bahwa dunia semakin lama Postmillenialism) yang mengemukakan
akan semakin baik menjelang kedatangan bahwa millenium melambangkan periode
Kristus, karena di masa inilah “kerajaan waktu panjang dan tidak diketahui, yang
seribu tahun” ini. Akan tetapi, perang dunia ditandai dengan kebangkitan umat
pertama dan kedua membuktikan bahwa Kristiani. Kebangkitan ini ditandai dengan
postmilenialisme ini gagal. penginjilan yang berhasil ke seluruh dunia.
Oleh karena itu, banyak dari Setelah penginjilan berhasil, Yesus akan
pengikutnya merasa perlu untuk menelaah datang yang kedua kalinya. Sebenarnya
kembali dan memilih suatu pandangan pandangan ini sulit dibedakan dengan

30 32
John Walvoord, The Millennial Kingdom Erickson, Pandangan Kontemporer dalam
(Findley, Ohio: Dunham Publishing Company, Eskatologi, 92.
1959), 56.
31
Ibid., 58.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 8


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

amilenialisme. Dengan demikian, orang- literal akan dipenuhi secara khusus dalam
orang yang mengaku mengikuti Kerajaan Seribu Tahun.33
kebangkitan postmilenialisme sebenarnya (2). Teologi perjanjian mengakui adanya
orang-orang dari amilenial. gereja baik di dalam PL dan PB.
b). Rekonstrusi postmilenialisme Dispensasionalisme mengatakan bahwa
(Reconstructionist Postmillenialis) yang gereja tidak ada dalam PL. Gereja ada
mengemukakan bahwa gereja akan ketika didirikan oleh Yesus dan berjalan
berkembang dalam pengaruhnya melalui ketika hari pentakosta dalam Kisah Para
penginjilan yang berhasil dan Rasul 2. Di samping itu, dispensasionalisme
pengembangan. Pada akhirnya, akan membuat perbedaan antara Israel dengan
didirikan Kerajaan Allah selama 1000 tahun gereja.34
(bisa harafiah ataupun kiasan) yang diikuti (3). Dispensasionalisme mengemukakan
dengan kedatangan Kristus yang kedua bahwa Allah menyiapkan dua metode
kalinya. Pandangan ini masih dipertahankan keselamatan yaitu untuk Israel dan gereja.
oleh beberapa orang dari postmilenialisme, Akan tetapi, teologi perjanjian hanya
meskipun pandangan ini sudah banyak mengakui bahwa Allah menyiapkan satu
ditinggalkan orang lain. metode keselamatan yaitu untuk gereja atau
“Israel rohani” dari semenjak PL hingga
SISTEM HERMENEUTIKA PB.35
(4) Tokoh-tokoh dari teologi perjanjian
Tokoh-tokoh teologi perjanjian, menafsirkan sesuatu secara alegoris,
secara umum, tidak jauh berbeda dengan simbolis maupun rohani, secara khusus atau
dispensasionalisme dalam menafsirkan bila berjumpa dengan hal-hal yang bersifat
Alkitab yaitu dengan menggunakan metode nubuatan.36 Metode alegoris atau
literal, grammatikal dan historikal. Kendati pengrohanian maknanya itulah yang
demikian, ada beberapa perbedaan konsep dipakai. Akan tetapi, ada beberapa syarat
atau presupposisi (pandangan awal) dalam khusus dalam menggunakan metode
menafsirkan Alkitab. alegoris oleh teolog kovenan yaitu: (a)
Perbedaan-perbedaan inilah yang Tatkala kalimat yang sedang dibahas,
memengaruhi akan pandangan eskatologi dengan jelas menggunakan bahasa figuratif.
(akhir zaman), ekklesiologi (gereja) dan (b) Pada saat Perjanjian Baru tidak
soteriologi (keselamatan) di antara memberikan otoritas untuk menafsirkan
dispensasionalisme dan teologi kovenan. ayat-ayat tertentu dalam nuasa literal. (c)
Perbedaan-perbedaan ini ada tiga bentuk Apabila prinsip penafsiran literal justru
yaitu: menghasilkan kontradiksi dengan
(1). Tokoh dari teologi perjanjian kebenaran, prinsip dan pernyataan yang
menafsirkan Perjanjian Lama (PL) dalam faktual yang berisikan dengan buku-buku
terang Perjanjian Baru (PB). Oleh karena yang tidak simbolis di dalam PB.37
itu, janji-janji kepada Israel dalam PL Dengan demikian, tidak semua bagian
sebenarnya sedang dipenuhi dan ditujukan dalam Alkitab yang ditafsirkan secara
untuk gereja. Dispensasionalisme alegoris. Apabila ada nats-nats yang tidak
mengatakan bahwa PB tidak menafsirkan dapat ditafsirkan secara literal, maka
PL dan nubuatan PL mengenai Israel secara mereka menggunakan metode alegoris atau

33 36
C.H. Giblin, The Book of Revelation Www.allbygrace.com
(Collegeville:Liturgical, 1991), 304.
34 37
T.F Glasson, Jewish Symbols in the Greco Roman J.R. Michaels, Interpreting the Book of Revelation
World (Princeton: Princeton University, 1998), 401. (Grand Rapids: Baker, 1992), 256.
35
P. Mauro, The Patmos Visions: A Study of the
Apocalypse (Boston: Hamilton, 1945), 193.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 9


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

pengrohanian makna. Akan tetapi, tatkala konteks ini ialah anak yang dijanjikan itu
menafsirkan kitab-kitab nubuat, maka akan menjadi tanda Allah bagi raja Ahaz;
teologi perjanjian harus selalu tanda yang terjadi pada zaman Ahaz dan
menggunakan metode alegoris. Yesaya. Akan tetapi, Matius mengutip
Seorang tokoh dari teologi perjanjian, nubuatan ini dan memproklamasikan bahwa
Joel B. Green mengemukakan akan alasan penggenapan nas ini terjadi dalam peristiwa
penting yang menyebabkan penafsir tidak kelahiran Yesus (Mat. 1:23).
boleh menuntut penafsiran secara harafiah Berkenaan dengan Kitab Wahyu,
di dalam nubuat Alkitab: (1) Mengingat kaum amilenialisme menafsirkan dengan
akan sifat dari bentuk-bentuk sastra yang mengambil prinsip-prinsip yang dapat
digunakan untuk menyampaikan nubuatan, diperoleh. Mereka mempercayai bahwa
bahasa yang sering dipakai bersifat figuratif kitab Wahyu ini merupakan sebuah cerita
dan simbolis bahkan terkadang bersifat alegoris mengenai penganiayaan pada abad
fantastis. Oleh karena itu, ketika Yesaya pertama dan mewakili pertentangan antara
memproklamasikan, “Pada hari-hari yang kebaikan dengan kejahatan. Sistem
akan datang, Yakub akan berakar, Israel penafsiran yang paling memuaskan bagi
akan berkembang dan bertunas dan kaum amilenialisme, terhadap Kitab
memenuhi muka bumi dengan hasilnya” Wahyu, ialah pendekatan yang disebut
(27:6). Dengan demikian, pembaca tidak sebagai paralelisme progresif, yaitu sebuah
boleh membayangkan bahwa Yesaya metode yang dengan cermat dipertahankan
mengharapkan pengharapan harafiah oleh William Hendriksen.39 Menurut
(secara botanis). Pembaca juga tidak perlu pendekatan ini, Kitab Wahyu terbagi dalam
mencari-cari binatang harafiah seperti tujuh bagian yang bersifat paralel satu
seekor singa bersayap elang (Dan. 7:4). dengan lainnya. Tiap-tiap paralel
Bilangan-bilangan pun sering digunakan menggambarkan tentang sejarah gereja dan
secara simbolis. (2) Nubuatan Alkitab dunia mulai dari kedatangan Kristus yang
sering kali mengikut-sertakan pengajaran di pertama kali hingga kedatangan-Nya yang
samping prediksi-prediksi nubuatan. kedua kali.
Beberapa penafsir , seperti Tim Lahaye Berkenaan dengan istilah amilenialisme,
secara kurang tepat, hanya memunculkan Hoekema menyatakan bahwa istilah
kesan bahwa nubuatan pada dasarnya tersebut bukanlah istilah yang tepat. Istilah
merupakan pemberitahuan tentang ini memberikan kesan bahwa tokoh-tokoh
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di dari teologi perjanjian tidak mempercayai
masa depan. Nubuat, seharusnya, prediksi adanya milenium atau orang-orang yang
sekaligus pengajaran. Bila seseorang mengabaikan enam ayat pertama dari
penafsir gagal mengakui sifat ganda dari Wahyu 20, yaitu bagian yang berbicara
nubuatan, maka ia telah kehilangan arah mengenai pemerintahan milenium. Kedua
sejak awal. (3) Beberapa nubuat tuduhan ini tidak benar. Meskipun memang
kelihatannya mengalami penggenapan lebih harus diakui bahwa amilenialis tidak
dari sekali.38 Yesaya 7:14 merupakan salah mempercayai adanya pemerintahan seribu
satu dari fenomena ini, “Sebab itu Tuhan tahun secara harafiah yang mengikuti
sendirilah yang akan memberikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Jay. E.
kepadamu sebuah pertanda: Sesungguhnya, Adams mengusulkan bahwa istilah
seorang anak dara mengandung dan akan amilenialisme diganti dengan istilah
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia milenialisme yang telah terwujud (realized
akan menamakan Dia Imanuel”. Menurut milleniasm). Istilah Adams ini sebenarnya

38 39
Joel B. Green, Memahami Nubuatan (Jakarta: William Hendrikssen, Lebih Dari Pemenang
Persekutuan Pembaca Alkitab, 2005), 31. (Jakarta: Momentum, 2007), 35.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 10


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

lebih mewakili pandangan orang-orang Namun, Allah sekarang menggenapi


amilenialis.40 Pada hakikatnya amilenialis tujuan-tujuannya di dalam gereja. Beberapa
percaya bahwa milenium yang disebutkan teolog, seperti dari kaum dispensasionalis,
dalam Wahyu 20 tidak secara eksklusif kemudian mempertanyakan akan janji-janji
menunjuk pada masa yang akan datang, Allah yang belum digenapi bagi umat Israel.
melainkan sekarang ini sedang dalam Tidak mungkin Israel ditolak apabila Allah
proses untuk tergenapi. belum selesai dan menggenapi segala janji
Amilenialisme tidak mengakui akan terhadap Israel. kaum amilenialisme
adanya perbedaan antara Israel dengan mengakui bahwa ada dua janji yang
gereja sampai saat ini. Mereka mengakui diberikan kepada Israel yaitu bersifat fisik
bahwa Israel telah diganti oleh gereja ketika dan rohani. Janji bersifat fisik semuanya
pada hari pentakosta. Penggantian ini telah dipenuhi oleh Allah. Namun, bila ada
karena tiga penolakan Allah yang yang tidak terpenuhi itu semata-mata karena
disebabkan oleh bangsa Israel sendiri. kegagalan Israel dalam menaati Allah. Janji
Penolakan pertama terhadap bangsa Israel yang bersifat spiritual akan digenapi di
tampak dari cerita pohon ara di dalam dalam gereja. Akan tetapi, kaum
Matius 21:18-19. Pohon ara ini diyakini amilenialisme kemudian memberikan
sebagai Israel dan telah dikutuk karena jawaban atas pelbagai keberatan ini. Allah
sama sekali tidak berbuah. Israel seharusnya sebenarnya telah memenuhi janji-Nya
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa kepada Israel secara nasional ataupun
disekitarnya namun mereka gagal. Tidak kerajaan pada zaman Perjanjian Lama,
hanya gagal menjadi berkat, tapi Israel pun secara khusus pada dinasti Daud dan
ikut serta dan jatuh ke dalam perzinahan Salomo.42 Janji tanah, contohnya, juga telah
rohani. Kegagalan ini terjadi cukup banyak dipenuhi yaitu dalam Ulangan 1:8, Yosua
di dalam sepanjang sejarah Israel. 11:23; 21:41-45. Janji tanah ini telah
Penolakan kedua terhadap bangsa Israel dipenuhi dalam kepemimpinan Yosua yakni
karena menolak dan tidak percaya kepada sekitar 600 tahun setelah janji tersebut
Yesus. Matius 21:42-43 menyatakan bahwa diberikan kepada Abraham. “Lalu Yosua
batu (Yesus) yang telah dibuang oleh mengambil seluruh tanah itu, berdasarkan
tukang-tukang bangunan (Israel) akan kepada titah Allah kepada Musa; dan Yosua
menjadi batu penjuru. Hukuman yang akan memberikan itu untuk warisan kepada umat
diterima oleh bangsa Israel ialah kerajaan Israel berdasarkan suku-suku yang ada”
Allah akan diambil dari mereka dan akan (Yos. 11:23). Nats ini dikutip dari perkataan
diberikan kepada suatu bangsa yang baru Allah kepada Musa di dalam Ulangan 1:8,
yaitu gereja. Dengan demikian, penolakan “Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri
kepada bangsa Israel karena menolak itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri
Mesias yang dijanjikan. Penolakan yang yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah
ketiga terhadap Israel ialah karena telah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham,
menyalibkan Anak Allah dan Mesias yang Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
dinantikan itu. Ini merupakan kejahatan kepada mereka dan kepada keturunannya”.
yang sangat kejam ditujukan kepada Allah Ini merupakan peneguhan kembali akan
oleh Israel. Pelbagai alasan inilah Israel janji Tuhan kepada bangsa Israel mengenai
telah ditolak oleh Allah.41 tanah. Akan tetapi, nats berikut ini
merupakan penggenapan dari janji Allah
40 42
Jay Adams, The Time is at Hand (Philadelphia: N.T Wright, The Climax of the Covenant
Presbyterian and Reformed, 1970), 7-11. (Minneapolis: Fortress, 1992), 187.
41
A. Vanhoye, Old Testament Priests and the New
Priest according to the New Testament (Petersham:
St. Bede’s, 1986), 423.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 11


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

yaitu, “seluruhnya kota-kota orang Lewi di beginilah firman TUHAN: Apabila telah
tengah-tengah milik orang Israel ada empat genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah
puluh delapan kota dengan tanah-tanah Aku memperhatikan kamu. Aku akan
penggembalaannya.Kota-kota itu masing- menepati janji-Ku itu kepadamu dengan
masing ada tanah-tanah penggembalaannya mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab
di sekelilingnya, demikianlah kota-kota tadi Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
seluruhnya. Jadi seluruh negeri itu diberikan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
TUHAN kepada orang Israel, yakni negeri demikianlah firman TUHAN, yaitu
yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah rancangan damai sejahtera dan bukan
untuk diberikan kepada nenek moyang rancangan kecelakaan, untuk memberikan
mereka.43 Mereka menduduki negeri itu dan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
menetap di sana. Dan TUHAN Dan apabila kamu berseru dan datang untuk
mengaruniakan kepada mereka keamanan berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
ke segala penjuru, tepat seperti yang mendengarkan kamu; apabila kamu mencari
dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila
nenek moyang mereka. Tidak ada kamu menanyakan Aku dengan segenap
seorangpun dari semua musuhnya yang hati, Aku akan memberi kamu menemukan
tahan berdiri menghadapi mereka; semua Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku
musuhnya diserahkan TUHAN kepada akan memulihkan keadaanmu dan akan
mereka. Dari segala yang baik yang mengumpulkan kamu dari antara segala
dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, bangsa dan dari segala tempat ke mana
tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah
terpenuhi” (Yosua 21:41-45). Meskipun firman TUHAN, dan Aku akan
pada kenyataan kelak, Israel tidak taat (Neh. mengembalikan kamu ke tempat yang dari
9:26), bersahabat dengan penyembahan mana Aku telah membuang kamu”.
orang kafir dan berpaling dari Allah. Akan Yeremia telah menubuatkan (626 SM)
tetapi, hal ini tidaklah mengubah kenyataan bahwa Israel dibuang dan dijajah oleh
di mana mereka akan mewarisi dan bangsa asing. Namun, setelah tujuh puluh
memerintah seluruh tanah (Yos. 11:23). tahun Israel akan kembali ke Palestina.
Menurut kaum amilenialisme, janji tanah ini Yerusalem jatuh pada 586 SM di mana
bersifat kondisional. Apabila mereka taat, pembuangan terdiri dari 3 gelombang.
tanah akan menjadi milik mereka. Begitu Gelombang pertama pada tahu 606 SM dan
pula sebaliknya. keputusan raja Koresh datang pada tahun
Janji lainnya ialah Israel akan 537-536. Hal ini menandakan bahwa
dibebaskan dari pembuangan, kembali ke nubuatan 70 tahun dari Yeremia secara
tanah mereka untuk membangun kembali harafiah sungguh digenapi. Sekembalinya
bait suci, tata-keagamaan dan lain dari pembuangan, Israel membangun
sebagainya. Kaum amilenialisme kembali Bait Allah yang dimulai pada tahun
mengemukakan bahwa semua janji ini telah 536 SM. Ini merupakan penggenapan dari
digenapi pada pemerintahan Persia di mana sebagian janji Allah yang lain bagi Israel.
raja Koresh mengizinkan beberapa orang Berbagai halangan kemudian mematahkan
Yahudi untuk kembali pulang ke Yerusalem semangat mereka dan tidak melanjutkan
untuk mendirikan kembali Bait Allah (Ez. pembangunan Bait Allah. Akan tetapi,
1:1-5).44 Allah kemudian menggerakkan beberapa
Janji ini persis digenapi seperti yang orang untuk kembali memulai
dikatakan oleh nabi Yeremia. “Sebab pembangunan, yaitu Hagai dan Zakharia.

43 44
Ibid., 196. M. Silva, Biblical Words and Their Meaning
(Grand Rapids: Zondervan, 1983), 267.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 12


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Empat tahun kemudian, 516 SM, maupun orang kafir. Dengan kata lain,
pembangunan kembali Bait Suci selesai. setiap janji untuk Israel sedang dilimpahkan
Dengan demikian, tokoh-tokoh dari teologi kepada gereja karena Israel telah ditolak dan
perjanjian mengemukakan bahwa secara diganti oleh gereja. Tidak ada rencana untuk
harafiah dan historis nubuat mengenai Israel Israel lagi karena hanya ada satu umat saja
telah dipenuhi dengan sempurna.45 Tidak yakni gereja.47 Inilah yang menjadi dasar
hanya itu, janji pemulihan pun telah dari segala pandangan teologis dari teologi
diberikan dalam Yeremia 2:10-14. Namun perjanjian. PL, janji-janji Allah dan Kitab
harus diakui bahwa ada beberapa janji Allah Wahyu harus dilihat dari perspektif gereja
yang tidak “terpenuhi” yang dikarenakan bukan Israel.
pemberontakan Israel kepada-Nya. Kaum amilenialisme juga meyakini
Kaum amilenialisme beranggapan bahwa gereja sudah ada di dalam seluruh
bahwa semua janji Allah kepada bangsa Perjanjian Lama. Paulus, contohnya,
Israel bersifat kondisional meskipun tidak memakai gereja yang mengarah kepada
secara eksplisit disebutkan. Janji Israel (Gal. 6:16). Di samping itu, sisa-sisa
kondisional ini meliputi akan ketaatan, orang Israel di dalam PL dikatakan sebagai
kesetiaan, sunat dan penerimaan Yesus gereja (Kis. 7:38). Gereja sudah ada di
sebagai Mesias pada kedatangan-Nya yang dalam PL dengan pemilihan bangsa Israel
pertama. Kaum amilenialisme memakai menjadi umat Allah.
kisah Abraham sebagai contoh. Bahkan lebih jauh lagi, penganut
Dalam Kejadian 15:6, Abraham amilenialisme percaya bahwa gereja sudah
percaya kepada Allah dan iman ini ada ketika di taman Eden. Keberadaan
kemudian diperhitungkan sebagai gereja ini dimulai dari pemikiran Allah
kebenaran. Dengan kata lain, syarat bagi sebelum menciptakan dunia dengan
kebenaran ialah percaya. Kejadian 26:5 pemberian Yesus kepada umat manusia
mengemukakan bahwa Allah kelak untuk menebus dan mengalahkan
memperbaharui perjanjian dengan Ishak Iblis (Kej. 3:15). Dengan demikian, kaum
karena Abraham taat kepada suara Tuhan amilenialisme mempercayai bahwa gereja
dan memegang akan tuntutan-Nya. Kata hadir dalam segala zaman yaitu di masa
“karena” merupakan suatu persyaratan lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
antara Allah dengan Abraham maupun Bagi mereka, gereja dan Israel (zaman PL)
Israel.46 Allah tidak salah atau gagal tatkala hanyalah pertukaran istilah saja yang
janji-Nya tidak terpenuhi karena ketidak- sebenarnya memiliki makna yang sama
setiaan Israel yang mengakibatkan batalnya yaitu umat milik Tuhan.48 Namun ada
janji tersebut. Ini merupakan perjanjian perbedaan aspek, yaitu di masa lalu, Allah
yang tak bersyarat. memilih Israel yang sedang berada di dalam
Di samping itu, Allah sedang padang gurun sebagai gereja. Masa kini
menjanjikan suatu umat, yaitu Israel rohani dimengerti dengan pemilihan sisa-sisa
yang sedang dipenuhi melalui gereja baik Israel dan orang kafir yang percaya kepada
orang-orang kafir maupun orang Israel itu Kristus sebagai milik-Nya. Masa depan
sendiri. Dengan demikian, segenap janji yaitu ketika Yesus datang yang kedua kali,
secara spiritual akan digenapi di dalam gereja sudah disempurnakan dan akan
gereja yang terdiri baik orang Yahudi

45 47
E.C Selwyn, The Christian Prophets and the W. E. Cox, The New Covenant Israel
Prophetic Apocalypse (New York: Macmillan, (Philadelphia: Presbyterian and Reformed
1990), 416. Publishing Company, 1964), 78.
46 48
J.M Scott, Restoration of Israel (Downers Grove: Oswald T. Allis, Prophecy and The Church
InterVarsity, 1993), 796-805. (Philadelphia: Presbyterian and Reformed
Publishing Co., 1945), 128.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 13


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

memerintah bersama-sama dengan Kristus diterjemahkan sebagai “hidup kembali”


di dalam bumi dan langit yang baru. (ezesan), memang dapat menunjuk kepada
Amilenialis menafsirkan milenium kebangkitan fisik (Mat. 9:18; Rm. 14:9; 2
dalam Wahyu 20:4-6 sebagai pemerintahan Kor. 13:4; Why. 2:8).50
oleh jiwa orang-orang percaya yang telah Kendati demikian, pengertian kata
meninggal dan yang sekarang ini bersama- tersebut tidak sesuai dengan ayat dalam
sama dengan Kristus di Sorga. Mereka Wahyu 20. Hal ini dikarenakan kebangkitan
memahami “diikatnya setan” sebagaimana tubuh dari kematian, baru saja dibicarakan
disebutkan dalam tiga ayat pertama dari oleh Yohanes pada ayat 11-13 sebagai
pasal ini sebagai periode waktu antara kebangkitan yang sifatnya berbeda dari
kedatangan Kristus yang pertama dan kebangkitan yang sedang dibicarakan di
kedua. Dengan kata lain, pemerintahan ayat 4 dan 5. Petunjuk untuk memahami
seribu tahun dalam Wahyu 20:4-6 ayat ini telah diberikan pada ayat 4a. Di sini
berlangsung sebelum kedatangan Kristus Yohanes berkata, “Lalu aku melihat takhta-
yang kedua. takhta dan orang-orang yang duduk di atas
Hal ini didasarkan pada fakta bahwa takhta-takhta sorgawi tersebut merupakan
penghakiman seribu tahun yang disebutkan jiwa-jiwa orang yang telah mati yaitu orang-
20:11-15 dilukiskan sebagi peristiwa yang orang percaya yang telah setia kepada
terjadi sesudah masa pemerintahan seribu Kristus dan khususnya, para martir yang
tahun. Bukan hanya di dalam Kitab Wahyu, telah membuktikan iman mereka melalui
di seluruh bagian Perjanjian Baru lainnya kehidupan mereka. Ini merupakan
juga menyatakan bahwa penghakiman akhir kumpulan orang percaya yang Yohanes
senantiasa dikaitkan dengan kedatangan telah lihat “hidup kembali dan memerintah
Kristus yang kedua kali.49 bersama-sama dengan Kristus”. Meskipun
Periode ini akan segera berakhir orang-orang percaya ini telah mati, namun
setelah Kristus datang kembali setelah Yohanes melihat mereka hidup bukan
pemerintahan milenium sorgawi, bukan di dalam pengertian fisik tetapi dalam arti
dunia. Memang harus diakui bahwa Wahyu bahwa mereka sedang menikmati
20 sering kali menimbulkan kontroversi kehidupan di Sorga di dalam persekutuan
dalam penafsiran, “dan mereka hidup dengan Kristus.51
kembali dan memerintah sebagai raja Dengan demikian, kata ezesan
bersama-sama dengan Kristus untuk masa (dihidupkan atau hidup kembali), pada ayat
seribu tahun”. Penafsir premilenialisme, 4, merupakan gambaran tentang fakta
baik dispensasionlis maupun non- bahwa jiwa-jiwa orang percaya yang telah
dispensasionalis, memahami kalimat mati sekarang ini hidup bersama dengan
tersebut sebagai sebuah gambaran harafiah Kristus di Sorga dan turut serta di dalam
yaitu peristiwa kebangkitan fisik dari pemerintahan-Nya di dalam masa seribu
kematian. Oleh sebab itu, melalui ayat ini tahun. Dengan kata lain, pemerintahan
mereka memperoleh alasan untuk Kristus bersama dengan orang-orang
mengajarkan tentang pemerintahan Kristus percaya di masa seribu tahun bukanlah di
di bumi selama seribu tahun segera sesudah bumi melainkan di Sorga.
kedatangan-Nya yang kedua kali. Namun, Keadaan Iblis juga dijelaskan dalam
menurut kaum amileniaslisme, tafsiran ini 20:1-6. Dalam ayat-ayat ini dikatakan
tidaklah tepat. Kata Yunani yang bahwa Iblis diikat selama seribu tahun dan

49
Matius 16:27; 25:31-32; Yudas 14-15; dan 2
51
Tesalonika 1:7-10. Anthony Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman
50
J. W. Mealy, After the Thousand Years (Sheffield: (Surabaya: Momentum, 2004), 241.
JSOT, 1992), 522.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 14


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

kemudian dilemparkan ke dalam sebuah dipakai dalam Wahyu 20 untuk


tempat yang disebut sebagai “jurang maut”. menggambarkan diikatnya Iblis (yaitu kata
Tujuan pengikatan ini adalah “supaya ia Yunani deo).53 Oleh karena itu, teolog
jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa kovenan mengatakan bahwa Yesus telah
sebelum berakhir masa seribu tahun itu”. mengikat Iblis ketika Ia menang dalam
Teolog Kovenan mengartikan “seribu puasa selama empat puluh hari, empat puluh
tahun” bukan secara harafiah, tetapi malam di padang gurun dengan Ia menolak
simbolis. White mengemukakan bahwa segala godaan Iblis. Bukti selanjutnya ialah
nomor keramat tujuh apabila digabungkan tatkala ketujuh puluh murid kembali dari
dengan nomor tiga yang juga keramat akan misi pemberitaan Injil, mereka berkata
membentuk nomor kesempurnaan yang kepada Tuhan Yesus, “Tuhan, juga setan-
kudus, yaitu sepuluh.52 Oleh karena angka setan takluk kepada kami demi nama-Mu”.
sepuluh mengandung arti “genap” dan Yesus menjawab, “Aku melihat Iblis jatuh
karena seribu adalah sepuluh pangkat tiga, seperti kilat dari langit” (Luk. 10:17-18).
maka cukup masuk akal bila dipahami Jelas bahwa kalimat Tuhan Yesus
sebagai simbol bagi genapnya sebuah tersebut tidak dapat dimengerti secara
periode waktu yaitu sebuah periode waktu harafiah sebagai jatuhnya Iblis dari sorga
panjang yang tidak dapat ditentukan secara pada detik itu. Kalimat itu harus diartikan
pasti. bahwa bagi Tuhan Yesus, pekerjaan para
Di samping itu, kaum amilenialisme murid-Nya merupakan sebuah indikasi
mengartikan jurang maut sebagai arti bahwa kerajaan Iblis telah dikalahkan –
figuratif, yaitu suatu kondisi di mana bahwa pembatasan kuasa Iblis mulai
aktivitas Iblis sangat dibatasi selama seribu diberlakukan.54
tahun. Akan tetapi, hal ini tidak berarti Melalui peristiwa ini, kaum
bahwa Iblis tidak dapat melakukan amilenialisme melihat bahwa Kejatuhan
kejahatan apapun juga selama dirantai. Iblis atau diikatnya dikaitkan langsung
Pernyataan Yohanes lebih mengarah kepada dengan kegiatan pemberitaan Injil oleh
tindakan Iblis yang tidak dapat murid-murid Tuhan Yesus. Bukti terakhir
menyesatkan bangsa-bangsa sedemikian yang berbicara mengenai pembatasan
rupa sehingga dapat mencegah manusia kekuasaan Iblis ialah dengan pemberitaan
untuk mengenal kebenaran Tuhan. Injil dalam Yohanes 12:31-32, “Sekarang
Bukti yang diberikan oleh kaum berlangsung penghakiman atas dunia ini:
amilenialisme bahwa Iblis telah dirantai sekarang juga penguasa dunia ini akan
pada saat kedatangan Kristus yang pertama dilemparkan keluar dan Aku, apabila Aku
ialah ketika orang Farisi menuduh Yesus ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik
telah mengusir Iblis dengan kuasa penghulu semua orang datang kepada-Ku”. Menarik
setan. Akan tetapi, Yesus menjawab, bahwa kata kerja yang diterjemahkan
“Bagaimanakah orang dapat memasuki sebagai “dilemparkan” Iblis di sini
rumah seorang yang kuat dan merampas dikaitkan dengan fakta bahwa bukan hanya
harta bendanya apabila tidak diikatnya orang-orang Yahudi melainkan semua
dahulu orang kuat itu?” (Mat.12:29). orang dari segala suku bangsa akan ditarik
Menarik bahwa kata yang dipakai dan datang kepada Salib Kristus.55 Dengan
Matius untuk menggambarkan diikatnya demikian, bukti-bukti ini yang dipakai oleh
orang yang kuat adalah kata yang sama teolog kovenan untuk menyangkal bahwa

52 54
R.F White, The Millennial Kingdom (Missoula: Ibid., 377.
55
Society of Biblical Literature, 1972), 384. Robert G. Clouse, The Meaning of Millenium
53
A.W Wainwright, Mysterious Apocalypse: (Downers Grove: Inter Varsity, 1977), 161.
Interpreting the Book of Revelation (Nashville:
Abinkon, 1993), 361.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 15


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

kerajaan seribu tahun merupakan suatu sejak kedatangan Kristus yang pertama, dan
periode khusus yaitu setelah kedatangan akan terus memuncak hingga sebelum
Kristus yang kedua kalinya. Berikut ini Kedatangan Kedua. Oleh karena itu,
merupakan bagan gambar mengenai amilenialis menantikan digenapinya
pandangan seribu tahun dari beberapa penyebaran Injil ke seluruh bangsa
pandangan eskatologi56: termasuk pertobatan jumlah yang penuh
dari bangsa Israel, sebelum Kristus kembali.
Mereka juga terus mewaspadai akan
meningkatnya kesusahan, murtad dan
munculnya pribadi antikristus sebelum
Kedatangan Kedua.
Amilenialis memahami kedatangan
Kristus yang kedua sebagai satu peristiwa
tunggal dan bukan satu peristiwa dengan
dua tahap di dalamnya. Amilenialis
mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa
tertentu harus terjadi terlebih dahulu
sebelum kedatangan-Nya yang kedua.
Dengan demikian, kedatangan Kristus tidak
Lebih lanjut, amilenialis memegang dapat disebut imminent yaitu Kristus dapat
keyakinan bahwa Kerajaan Allah sekarang datang sewaktu-waktu. Tanda-tanda
ini telah hadir di dalam dunia dalam wujud sebelum kedatangan Kristus yang kedua
pemerintahan Kristus atas umat-Nya, kali dapat dilihat sebagai berikut yaitu
melalui Firman dan Roh Kudus. Namun panggilan bagi orang-orang non Yahudi
pada saat yang bersamaan, amilenialis juga (Mat. 24:14; Mrk. 13:10; Rm. 11:25), yaitu
merupakan orang-orang yang sedang bangsa-bangsa akan diinjili. Sebagian dari
menantikan penyempurnaan Kerajaan Allah mereka akan percaya dan termasuk ke
di masa yang akan datang, di dalam bumi dalam “kepenuhan orang non-Yahudi”.58
yang baru. Pertobatan Israel atau yang disebut “semua
Mereka menyadari bahwa meskipun orang Israel” dalam Roma 11:26 bukan
memang Kristus telah menang dengan pasti berarti bangsa Israel secara harafiah
atas dosa dan Iblis, namun kuasa Iblis akan melainkan sejumlah orang Israel pilihan.
tetap ada bersama-sama dengan Kerajaan Kemurtadan yang besar dan peristiwa
Allah hingga akhir zaman. Tribulasi yang besar (Mat. 24:9-12, 21-24;
Meskipun gereja telah menikmati banyak Mrk. 13:9-22; Luk. 21:22-24).
berkat-berkat eskatologi pada masa Peristiwa-peristiwa ini memiliki
sekarang ini (eskatologi yang telah penggenapan parsial dalam penghancuran
terwujud), gereja masih merindukan Yerusalem tetapi juga memiliki
klimaks dari seluruh tanda zaman dan penggenapan di masa yang akan datang.59
kedatangan Kristus yang kedua yang akan Pernyataan seorang antikristus yang akan
menghantar kita ke dalam kondisi final datang. Unsur-unsur antikristus memang
(eskatologi yang akan datang).57 Dengan telah ada pada masa Paulus dan dalam
kata lain, segala yang disebut sebagai sistem kepausan dari Roma, tetapi identitas
“tanda-tanda zaman” telah berlangsung antikristus pada akhirnya akan digenapi

56 58
Www.covenanttheology.com/theopedia/pics T.F Torrance, The Apocalypse of John (New
57
Marcellus Kik, The Eschatology of Victory Haven: Yale University, 1958), 506.
59
(Philadelphia: Presbyterian and Reformed Co., Berkof, The Second Coming of Christ, 130.
1971), 204.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 16


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

dalam sosok pribadi eskatologis. demikian, kebangkitan orang percaya dan


Pribadi ini akan diwarnai dengan orang tidak percaya ini akan terjadi pada
banyaknya tanda dan mujizat yang akan kedatangan Kristus yang kedua (1Kor.
terjadi disertai dengan peperangan, nabi- 15:23; Flp. 3:20-21; 1 Tes. 4:16) dan ini
nabi palsu dan tanda-tanda ajaib dari setan juga menunjuk pada “hari terakhir” atau
yang menakjubkan. Kristus akan datang “hari Tuhan”.
pada saat “hari konsumasi”, hari kiamat; Setelah kebangkitan, orang-orang
namun tidak ada seorang pun yang tahu percaya yang masih hidup pada saat Kristus
waktu kedatangan-Nya. Cara dari kembali akan diubahkan dan dimuliakan.
kedatangan-Nya akan bersifat pribadi, Kedua macam orang percaya ini, yaitu
fisikal dan terlihat oleh mata (Kis. 1:11). orang percaya yang dibangkitkan dan orang
Hal itu tidak boleh disejajarkan dengan percaya yang diubahkan akan diangkat dan
kedatangan Roh Kudus pada hari bertemu dengan Tuhan di awan-awan.
Pentakosta. Amilenialis mengajarkan pula Setelah “pengangkatan” orang-orang
bahwa tujuan dari kembalinya Kristus percaya ini, Kristus akan menyudahi
adalah untuk “memperkenalkan masa yang kedatangan-Nya kembali dengan
akan datang, keadaan pada masa melaksanakan penghakiman terakhir.
kekekalan”.60 Hal ini akan terjadi pada Penghakiman terakhir ini akan terjadi pada
waktu kebangkitan orang mati dan akhir zaman dan diasosiasikan dengan
penghakiman terakhir. kedatangan Kristus yang kedua,
Pada saat Kristus datang kembali, kebangkitan semua orang dan inagurasi dari
akan terjadi kebangkitan umum, bagi orang- keadaan kekal.
orang percaya yang masih hidup maupun Oleh karena itu, akan ada
tidak percaya. Hal ini terdapat di dalam penghukuman umum karena tujuan dari
bagian seperti Daniel 12:2; Yohanes penghakiman orang hidup dan menentukan
5:28,29; Kisah Para Rasul 24:15; Wahyu setiap individu pada tujuan akhir mereka.
20:13-15. Daniel 12:2 menyebutkan orang Tiga tujuan yang berbeda untuk
saleh dan orang fasik dalam pernyataan penghakiman terakhir ini yaitu untuk
waktu yang sama, sebagaimana yang menyatakan kedaulatan dan kemuliaan
dinyatakan dalam Yohanes 5:282-29. Istilah Allah tentang tujuan akhir dari setiap orang.
“waktu” dalam Yohanes 5:28 tidak dapat Penghakiman yang bertujuan untuk
digunakan untuk menunjuk pada perbedaan menyatakan derajat dari upah dan derajat
seribu tahun antara dua kebangkitan. dari penghukuman yang akan diterima oleh
Pada Kisah Para Rasul 24:15, Paulus setiap orang.
menggunakan pula istilah “tunggal” bagi Penghakiman untuk melaksanakan
kebangkitan untuk menjabarkan penghakiman Allah pada setiap orang.
kebangkitan pada orang percaya maupun Allah sekarang akan menunjukkan kepada
orang yang tidak percaya. Sedangkan dalam setiap orang akan tempat yang akan dilalui
Wahyu 20:13-15, hal ini haruslah ditujukan dalam kekekalan.62 Oleh karena itu, orang-
untuk semua orang mati, bukan hanya orang orang yang tidak percaya akan
yang tidak percaya, karena istilah “maut dan dicampakkan ke dalam hukuman kekal.
kerajaan maut menyerahkan orang-orang Sedangkan bagi mereka yang percaya akan
mati yang ada di dalamnya” harus menikmati segala berkat di dalam langit dan
menunjuk kepada semua orang.61 Dengan bumi yang baru selama-lamanya.

60 61
K.A Strand, Chiastic Structure and Some Motifs K.A Strand, Chiastic Structure and Some Motifs
in the Book of Revelation (New York: Newville, in the Book of Revelation, 250.
62
1983), 204. Erickson, Pandangan Kontemporer dalam
Eskatologi, 102.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 17


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Isi dari penghakiman terakhir ini akan KITAB WAHYU MENURUT


meliputi “perbuatan, kata-kata dan pikiran” AMILENIALISME
dari seseorang. Penghakiman akan
perbuatan seseorang dapat dilihat dari Eksposisi Kitab Wahyu, menurut
Matius 25:35-40; perkataan yang sia-sia teolog kovenan, didasarkan pada metode
akan dihakimi (Mat.12:36) dan segala paralelisme progresif yang terbagi menjadi
pikiran akan dinyatakan (1 Kor. 4:5). tujuh bagian. Paralel yang pertama ialah
Standar dari penghakiman ini adalah wahyu pasal 1-3. Di bagian ini digambarkan
Allah.63 Mereka yang menerima wahyu dari bagaimana Yohanes melihat Kristus yang
PL akan dihakimi berdasarkan wahyu telah dibangkitkan dan dimuliakan sedang
tersebut begitu pula dengan mereka yang berjalan di tengah-tengah ketujuh kaki dian
menerima kebenaran dari wahyu PB (Mat. emas. Di dalam ketaatannya kepada Kristus,
11:20-22). Akan tetapi, bagi mereka yang Yohanes kemudian menulis surat yang
tidak menerima kebenaran wahyu PL dan dikirimkan kepada ketujuh gereja di Asia
PB akan dihakimi berdasarkan terang yang Kecil.66 Meskipun Kitab Wahyu ditujukan
mereka terima. kepada gereja abad pertama dan di dalam
Akhir zaman kemudian akan beritanya terdapat keterangan tentang
memunculkan “regenerasi” (Mat. 19:28) pelbagai peristiwa yang terjadi pada masa
yang disebut sebagai pembaharuan dari tersebut, kitab ini juga dimaksudkan untuk
ciptaan yang sekarang. Ini merupakan gereja di sepanjang zaman. Oleh karena itu,
tempat yang disebut dalam Alkitab sebagai kebenaran yang terkandung di dalamnya
surga, tempat tinggal yang kekal bagi orang masih relevan untuk masa ini.
percaya dengan Allah Tritunggal. Di sinilah Paralel kedua, pasal 4-7, merupakan
“mereka akan melihat Allah dalam Kristus suatu penglihatan tentang tujuh meterai. Di
Yesus secara muka dengan muka dan bagian ini, Yohanes terangkat ke Sorga dan
kemudian akan menemukan kepuasan yang menyaksikan Tuhan duduk di takhta-Nya
penuh di dalam Dia, bersukacita dan yang berkilauan. Kemudian, ia melihat
memuliakan-Nya”.64 Inilah pelbagai Anak Domba yang telah disembelih
pandangan eskatologi yang dipegang oleh menerima gulungan kitab yang termeterai
kaum amilenialisme secara khusus tatkala dengan tujuh meterai dari tangan Dia yang
mendekati Kitab Wahyu. duduk di takhta tersebut. Peristiwa ini
Berikut ini merupakan kesimpulan mengindikasikan bahwa Kristus telah
dari pandangan amilenialisme yang dapat meraih kemenangan secara mutlak atas
dilihat dari gambar di bawah ini65: kuasa-kuasa kejahatan dan itu sebabnya Ia
pantas membuka tujuh meterai tersebut.
Ketujuh meterai itu satu demi satu dibuka
dan masing-masing menggambarkan
berbagai penghakiman ilahi atas dunia. Di
dalam penglihatan ini, kaum amilenialisme
melihat bahwa gereja mengalami pelbagai
kesulitan dan penganiayaan meskipun latar
belakang dari semua ini ialah kemenangan
Kristus. Paralel yang kedua ini kemudian
diakhiri dengan petunjuk bahwa setiap akhir
63 64
A. Sperber, Judgement In Last Day (London: Cox, Biblical Studies in Final Things
SCM, 1965), 335. (Philadelphia: Presbyterian and Reformed, 1967),
98.
65
Www.wikipedia.org/wiki/covenanttheology/pic
66
Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, 168.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 18


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

zaman telah tiba. Petunjuk ini merupakan datang dan saat bagi orang-orang mati untuk
bentuk penghakiman akhir pada penutupan dihakimi dan untuk memberi upah kepada
sejarah dan kondisi akhir yang penuh berkat hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-
bagi umat Allah.67 orang kudus dan kepada mereka yang takut
Wahyu 6:15-17 tertulis tentang akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil
penghakiman akhir, “Dan raja-raja di bumi dan orang-orang besar dan untuk
dan pembesar-pembesar serta perwira- membinasakan barangsiapa yang
perwira dan orang-orang kaya serta orang- membinasakan bumi” (11:8).68 Paralel yang
orang berkuasa, dan semua budak serta ketiga ini lebih terperinci mengenai murka
orang merdeka bersembunyi ke dalam gua- Allah yang dilimpahkan bagi dunia, kecuali
gua dan celah-celah batu karang di gunung. gereja.
Dan mereka berkata kepada gunung-gunung Paralel keempat, pasal 12-14, diawali
dan kepada batu-batu karang itu: dengan penglihatan tentang perempuan
“Runtuhlah menimpa kami dan yang mengandung dan melahirkan seorang
sembunyikanlah kami terhadap Dia yang anak sementara naga itu menanti untuk
duduk di atas takhta dan terhadap murka menelan anak itu, apabila anak itu
Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari dilahirkan. Ini merupakan sebuah
besar murka mereka dan siapakah yang penglihatan yang jelas melambangkan akan
dapat bertahan?” kelahiran Kristus. Bagian selanjutnya dari
Akan tetapi, dalam Wahyu 7:15-17 paralel ini menggambarkan pertentangan
tertulis akan penggambaran tentang yang terus berlanjut antara naga itu (Iblis)
kemuliaan bagi mereka yang telah keluar dan gereja. Di bagian ini diperkenalkan juga
dari kesusahan besar, “Karena itu mereka dua macam binatang yang membantu naga
berdiri di hadapan takhta Allah dan ini, yaitu binatang yang keluar dari dalam
melayani Dia siang malam di Bait Suci- laut dan binatang yang keluar dari dalam
Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu bumi.
akan membentangkan kemah-Nya di atas Bagian ini berakhir pula dengan
mereka. Mereka tidak akan menderita lapar penggambaran secara figuratif tentang
dan dahaga lagi, dan matahari atau panas Kristus yang datang untuk menghakimi
terik tidak akan menimpa mereka lagi. dunia, “Dan aku melihat: sesungguhnya,
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah ada suatu awan putih, dan di atas awan itu
takhta itu, akan menggembalakan mereka duduk seorang seperti Anak Manusia
dan akan menuntun mereka ke mata air dengan sebuah mahkota emas di atas
kehidupan. Dan Allah akan menghapus kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di
segala air mata dari mata mereka.” Dengan tangan-Nya. Maka keluarlah seorang
demikian, paralel yang kedua ini berisi malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru
mengenai penghakiman dan penghukuman dengan suara nyaring kepada Dia yang
Allah atas dunia. duduk di atas awan itu: Ayunkanlah sabit-
Paralel ketiga, pasal 8-11, melukiskan Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba
tentang ketujuh sangkakala penghakiman. saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi
Di dalam penglihatan ini, kaum sudah masak.” (14:14-15).69 Dengan
amilenialisme mendapati bahwa gereja demikian, paralel keempat ini berisi
dilindungi dan meraih kemenangan. Bagian mengenai perseteruan antara umat Allah
ketiga ini berakhir dengan penggambaran dengan Iblis pada masa kerajaan seribu
akan penghakiman akhir, “Dan semua tahun.Paralel kelima, pasal 15-16,
bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah menggambarkan ketujuh cawan murka

67 69
Hendrikssen, Lebih Dari Pemenang, 60. Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, 174.
68
Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, 172.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 19


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Allah yaitu penyingkapan murka Allah menyesatkan mereka yang telah menerima
yang berakhir bagi mereka yang tidak mau tanda dari binatang itu dan yang telah
bertobat. Paralel ini juga diakhiri dengan menyembah patungnya. Keduanya
berita tentang penghakiman akhir, “Lalu dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan
terbelahlah kota besar itu menjadi tiga api yang menyala-nyala oleh belerang”
bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa- (19:19-20).71 Paralel keenam berisi
bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka mengenai peperangan Allah melawan naga
teringatlah Allah akan Babel yang besar itu disertai dengan kekalahan Iblis.
untuk memberikan kepadanya cawan yang Paralel ketujuh, pasal 20-22,
penuh dengan anggur kegeraman murka- mengisahkan tentang kehancuran sang naga
Nya. Dan semua pulau hilang lenyap, dan sehingga dengan demikian melengkapi
tidak ditemukan lagi gunung-gunung. Dan penggambaran tentang kekalahan semua
hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh musuh Kristus. Penghakiman dan
dari langit menimpa manusia, dan manusia penghukuman akhir atas orang-orang
menghujat Allah karena malapetaka hujan berdosa yang dilukiskan pada akhir pasal
es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat” 20, “Lalu aku melihat suatu takhta putih
(16:19-20).70 Paralel kelima berisi tentang yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya.
penghakiman akhir Allah bagi mereka yang Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan
masih tidak mau bertobat. langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Paralel keenam, pasal 17-19, Dan aku melihat orang-orang mati, besar
melukiskan tentang kejatuhan Babel dan dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu
binatang itu. Babel merupakan simbol bagi dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
kota duniawi – gambaran bagi kehidupan sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
sekuler dan tanpa Allah serta musuh Dan orang-orang mati dihakimi menurut
Kerajaan Allah. Di bagian akhir pasal 19 perbuatan mereka, berdasarkan apa yang
tertulis tentang kejatuhan dua penolong ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Lalu
naga itu, binatang yang keluar dari dalam maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah
laut dan binatang yang keluar dari dalam ke dalam lautan api. Itulah kematian yang
bumi. Pasal 19:11 kemudian berbicara kedua: lautan api. Dan setiap orang yang
tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, tidak ditemukan namanya tertulis di dalam
“Lalu aku melihat sorga terbuka: kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan dalam lautan api itu” (20:11-12, 14-15).72
Ia yang menungganginya bernama: "Yang Lebih lanjut, bagian ini melukiskan tentang
Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan kemenangan akhir Kristus dan gereja-Nya
berperang dengan adil”. serta pembaharuan atas seluruh ciptaan
Pada ayat berikutnya berbicara yang disebut sebagai langit dan bumi yang
mengenai penghakiman akhir atas kedua baru.
penolong naga itu, “Dan aku melihat Ketujuh bagian tersebut bersifat
binatang itu dan raja-raja di bumi serta paralel satu dengan lainnya. Masing-masing
tentara-tentara mereka telah berkumpul bagian juga menyingkapkan akan
untuk melakukan peperangan melawan progresivitas tertentu dalam proses
Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. eskatologi. Paralel yang terakhir, misalnya,
Maka tertangkaplah binatang itu dan membawa pembaca kepada masa depan
bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang yang lebih jauh ketimbang bagian lainnya.
telah mengadakan tanda-tanda di depan Meskipun penghakiman akhir telah
matanya, dan dengan demikian ia dikumandangkan dalam Why. 1:7, namun

70 72
Hendrikssen, Lebih Dari Pemenang, 64. Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, 184.
71
Hendrikssen, Lebih Dari Pemenang, 66.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 20


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

disebutkan juga secara singkat dalam 6:12- Reformed Publishing Co., 1945.
17, tetapi tidak digambarkan secara rinci
seperti dalam 20:11-15. [3] Bear, James E. Dispensationalism and
Demikian pula akan sukacita sorgawi the Covenant of Grace. Richmond: Union
yang akan dialami oleh orang-orang Seminary Review, 1938.
percaya di kehidupan yang akan datang
dalam 7:15-17 baru pasal 21, pembaca akan [4] Behm, Johanes. Berith, Theological
mendapati gambaran yang lebih lengkap Dictionary of The New Testament, Vol. III,
tentang kehidupan yang penuh dengan ed.
sukacita dalam bumi yang baru.73 Inilah
sebabnya penafsiran ini dinamakan [5] Berkof, The Second Coming of Christ.
paralelisme progresif, yaitu ada Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans
perkembangan eskatologi dalam tujuh Publishing Company, 1953.
paralel tersebut.
Meskipun kitab Wahyu terbagi atas [6] Berkof, Louis. Summary of Christian
tujuh bagian, namun tidak boleh hanya Doctrine. Grand Rapids: Eerdmans, 1938.
memperhatikan atau terfokus pada satu
bagian saja tetapi hendaknya menghargai [7] Berkhof, Louis. Systematic Theology.
semua bagian dalam kitab Wahyu sebagai Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans
keseluruhan. Hoekema menyarankan agar Publishing Co., 1941.
kiranya kitab Wahyu dibaca sebagai
penggambaran akan pergumulan Kristus [8] Berkhof, Louis. Teologi Sistematika,
dengan jemaat-Nya maupun pertentangan Vol II (Jakarta: Lembaga Reformed Injili
antara Kristus dengan Iblis. Pasal 1-11 Indonesia, 1995.
merupakan pergumulan Kristus dengan
jemaat-Nya di dalam bumi yang dianiaya [9] Bromiley, Geoffrey W. Historical
oleh dunia. Namun, pada pasal 12-22, Theology: An Introduction. Grand Rapids:
Hoekama menunjukkan bahwa pasal-pasal Eerdmans, 1978.
ini menunjukkan kedalaman spiritual dari
pergumulan ini. Maksudnya ialah [10] Buswell, J. Oliver. A Systematic
penganiayaan gereja oleh Iblis dan Theology of Christian Religion Vol. II.
pengikut-pengikutnya.74 Namun di dalam Grand Rapids: Zondervan, 1962.
pasal 20-22 menunjukkan akan
penghakiman dan penghukuman dari Iblis [11] Brown, Colin. Dictionary of New
dan pengikut-pengikutnya. Di samping itu, Testament Theology (Grand Rapids:
pasal-pasal ini juga menunjukkan akan Michigan, Zondervan Publishing House.
kemenangan dan pemerintahan kekal
Kristus. [12] Chia PS, Juanda J. Dispensasionalisme
Sebagai Metode Dalam Memahami Alkitab.
Journal KERUSSO. 2020 Mar 26;5(1):20-3
DAFTAR PUSTAKA [13] Clouse, Robert G. The Meaning of
Millenium. Downers Grove: Inter Varsity,
[1] Adams, Jay. The Time is at Hand. 1977.
Philadelphia: Presbyterian and Reformed.
[14] Collins, George N.M.“Covenant
[2] Allis, swald T. Prophecy and The Theology,” Baker’s Dictionary of Theology.
Church. Philadelphia: Presbyterian and Grand Rapids: Baker Book House, 1960.

73 74
Www.lgmarshall.org Hoekema, Alkitab dan Akhir Zaman, 189.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 21


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

Victory. Philadelphia: Presbyterian and


[15] Cox, W. E. The New Covenant Israel. Reformed Co., 1971.
Philadelphia: Presbyterian and Reformed
Publishing Company, 1964. [29] Mauro, P.The Patmos Visions: A Study
of the Apocalypse. Boston: Hamilton, 1945.
[16] Cox, William E. Amillennialism
Today. New Jersey, Presbyterian and [30] Mealy, J.W. After the Thousand Years.
Reformed Publishing Co., 1977 Sheffield: JSOT, 1992.
[17] Cox, William E. Biblical Studies in [31] Michaels, J.R. Interpreting the Book of
Final Things. Philadelphia: Presbyterian Revelation. Grand Rapids: Baker, 1992.
and Reformed, 1967.
[32] Osterhaven, M.E. “Covenant
[18] Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology”, ed.Walter A. Well dalam
Theology. Malang: Seminari Alkitab Asia Evangelical Dictionary of Theology. Grand
Tenggara, 2004. Rapids: Baker House, 1984
[19] Erickson, Millard J. Pandangan [33] Peter, Eddy. Teologi Perjanjian Versus
Kontemporer dalam Eskatologi. Malang: Dispensasionalisme. Tangerang: STT
Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2004. Philadephia, 2004).
[20] Giblin, C.H. The Book of Revelation. [34] Scott, J.M. Restoration of Israel.
Collegeville:Liturgical, 1991. Downers Grove: InterVarsity, 1993.
[21] Glasson, T.F. Jewish Symbols in the [35] Selwyn, E.C. The Christian Prophets
Greco Roman World. Princeton: Princeton and the Prophetic Apocalypse. New York:
University, 1998. Macmillan, 1990.
[22] Green, Joel B. Memahami Nubuatan. [36] Silva, M. Biblical Words and Their
Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, Meaning. Grand Rapids: Zondervan, 1983.
2005.
[37] Shedd, William G.T. Dogmatic
[23] Hendrikssen, William. Lebih Dari Theology. Nashville: Nelson, 1980.
Pemenang. Jakarta: Momentum, 2007).
[38] Sperber, A. Judgement In Last Day.
[24] Henry. Carl F. Basic Christian London: SCM, 1965.
Doctrines. New York: Holt, 1962.
[39] Strand, K.A. Chiastic Structure and
[25] Heppe, Heinrich. Reformed Some Motifs in the Book of Revelation. New
Dogmatics. Grand Rapids: Baker,1978. York: Newville, 1983.

[40] Torrance, T.F. The Apocalypse of John.


[26] Herhard Kittel. Grand Rapids: Wm. B. New Haven: Yale University, 1958.
Eerdmans Publishing Company, 1965.
[41] Vanhoye, A. Old Testament Priests
[27] Hoekema, Anthony. Alkitab dan Akhir and the New Priest according to the New
Zaman. Surabaya: Momentum, 2004.. Testament. Petersham: St. Bede’s, 1986.
[28] Kik, Marcellus. The Eschatology of [42] Van Til, Cornelius. “The idea of

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 22


Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso )
E-ISSN: 2714-9587
P-ISSN: 2407-554X

covenant theology has only in modern times


been broadly conceived”, Twentieth
Century Encyclopedia. Grand Rapids:
Baker Book House, 1955.

[43] Wainwright, A.W. Mysterious


Apocalypse: Interpreting the Book of
Revelation. Nashville: Abinkon, 1993.

[44] Walvoord, John. The Millennial


Kingdom. Findley, Ohio: Dunham
Publishing Company, 1959.

[45] White, R.F. The Millennial Kingdom.


Missoula: Society of Biblical Literature,
1972.

[46] Wright, N.T. The Climax of the


Covenant. Minneapolis: Fortress, 1992.

[47] Www.4himnet.com/history

[48] Www.allbygrace.com

[49] Www.geocities.com/theology

[50] Www.lifefebc.com/kovenan

[51]Www.reformedreader.org/fatherschurc
h

[52]Www.theologicalstudies.com/westmin
ster/fatherchurch.

[53]Www.theologicalstudies.com/westmin
ster/fatherchurch2.

[54]Www.wikipedia.com/covenanttheolog
y

[55]Www.wikipedia.org/wiki/covenantthe
ology/pic.

KERUSSO : Vol 5, No 2 September 2020 Page 23

You might also like