Weight on Bit
A certain minimum WOB is required to overcome the compressibility of the formation. It has
been found experimentally that once this threshold is exceeded, penetration rate increases
linearly with WOB (Figure 26). There are however certain limitations to the WOB which can
be applied:
a. Hydraulic horsepower (HHP) at the bit If the HHP at the bit is not sufficient to ensure good
bit cleaning the ROP is reduced either by:
i. bit balling where the grooves between the teeth of the bit are clogged by formation cuttings
(occurs mostly with soft formation bits), or
ii. bottom hole balling where the hole gets clogged up with fine particles (occurs mostly
with the grinding action of hard formation bits). If this situation occurs no increase in ROP
results from an increase in WOB unless the hydraulic horsepower (HHP) generated by the
fluid flowing through the bit is improved (Figure 27). The HHP at the bit is given by:
To increase HHP therefore requires an increase in Pb (smaller nozzles) or Q (faster pump
speed or larger liners). This may mean a radical change to other drilling factors (e.g. annular
velocity) which may not be beneficial. Hole cleaning may be improved by using extended
nozzles to bring the fluid stream nearer to the bottom of the hole. Bit balling can be alleviated
by using a fourth nozzle at the centre of the bit.
a. Type of formation
b. Hole deviation
c. Bearing life
d. Tooth life
Rotary Speed
The ROP will also be affected by the rotary speed of the bit and an optimum speed must be
determined. The RPM influences the ROP because the teeth must have time to penetrate and
sweep the cuttings into the hole. Figure 28 shows how ROP varies with RPM for different
formations. The non-linearity in hard formations is due to the time required to break down
rocks of higher compressive strength. Experience plays a large part in selecting the correct
rotary speed in any given situation.
The RPM applied to a bit will be a function of :
a. Type of bit
In general lower RPMs are used for insert bits than for milled tooth bits. This is to allow the
inserts more time to penetrate the formation. The insert crushes a wedge of rock and then
forms a crack which loosens the fragment of rock.
b. Type of formation
Harder formations are less easily penetrated and so require low RPM. A high RPM may
cause damage to the bit or the drill string.
Berat pada Bit
Weight On Bit (WOB) merupakan beban yang diberikan pada bit. Minimum WOB tertentu
diperlukan untuk mengatasi kompresibilitas formasi. meningkatnya tingkat penetrasi
berbanding lurus dengan WOB.
Namun ada batasan tertentu untuk WOB yang dapat diterapkan:
Hydraulic Horsepower (HHP) pada bit
Jika HHP pada bit tidak cukup bagus untuk membersihkan lubang sumur dapat terjadi
hal-hal sebagai berikut:
Bit balling di mana alur antara gigi pada bit tersumbat oleh cutting formasi
(terjadi sebagian besar dengan bit saat mengebor formasi lunak), atau
Bottom hole balling di mana lubang tersumbat dengan partikel halus (terjadi
sebagian besar saat mengebor pada formasi keras).
Jika pada keadaan ini tidak ada peningkatan hasil ROP dari peningkatan WOB,
kecuali hydraulic horse power (HHP) yang dihasilkan oleh cairan yang mengalir
melalui bit. HHP pada bit dapat dihitung dengan :
Pb x Q
HHPb =
1714
Dimana:
Pb = penurunan tekanan di nozzel bit (psi)
Q = laju aliran melalui bit (gpm)
Untuk meningkatkan HHP dibutuhkan juga peningkatan Pb (nozel yang lebih kecil)
atau Q (kecepatan pompa lebih cepat atau liners yang lebih besar). Ini mungkin berarti terjadi
perubahan terhadap faktor pengeboran lainnya (misalnya kecepatan annular) yang.
Pembersihan lubang dapat ditingkatkan dengan menggunakan nozel yang diperpanjang untuk
membawa aliran cairan lebih dekat ke dalam sumur. Bit balling dapat dikurangi dengan
menggunakan nozzle keempat yang ada di tengah bit.
RPM
ROP juga akan dipengaruhi oleh RPM bit dan kecepatan optimal harus ditentukan. RPM
mempengaruhi ROP karena bit harus mempunyai waktu untuk menembus ke dalam lubang.
Pada gambar dibawah menunjukkan bagaimana variasi ROP dengan RPM pada formasi yang
berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan RPM saat pengeboran antara lain:
Jenis Bit
Jenis bit yang dipakai harus sesuai dengan formasi yang akan ditembus, karena tiap
formasi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Jenis formasi
Formasi yang lebih keras sukar untuk ditembus karena itu membutuhkan RPM
rendah. RPM yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada bit atau string bor.
