Laporan Studi Ekskursi Kelompok Fisika XI Mipa 3 PDF
Laporan Studi Ekskursi Kelompok Fisika XI Mipa 3 PDF
Disusun oleh:
Surabaya
2023
ANALISIS PRINSIP FLUIDA DINAMIS DALAM CARA KERJA
Disusun oleh:
Surabaya
2023
Laporan Studi Ekskursi Bidang Studi Fisika berjudul “Analisis Prinsip Fluida
Mengetahui,
ABSTRACT
In this day and age, many companies have sprung up to meet the ever-changing human
needs. However, a considerable amount of companies still fail to survive. Among the
existing factors, hygiene and sanity became some of the problems. Fluid dynamics can
measure the change in the value of a function according to changes in its input value. The
methodology used in this research were observation, statistical approach, and interview.
Based on the data obtained, there are three steps in making wood products, including
drying, cutting, and sanding. The wind current carries away the sawdust in the air and the
wind comes out of the ventilation holes. The amount of sawdust that is produced daily is
7,68 x 10³ kilograms and the required amount of energy is 2,8125 x 10² kilojoules. A
measurable electrical energy running the ventilation system has been an important part of
the company’s financial profits.
Keywords: dynamic fluid, wood sawdust, ventilation
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
berkat dan penyertaan-Nya sehingga laporan yang berjudul “Analisis Prinsip Fluida
Dinamis Dalam Cara Kerja Sistem Ventilasi Pembuangan Serbuk Kayu PT Bintang Lestari
Asia Gresik” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tujuan penyusunan laporan
ini adalah menganalisa penerapan fluida dinamis dalam sistem ventilasi pembuangan
Kunjungan ke pabrik kayu ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
bagi peningkatan wawasan dan pengalaman siswa. Laporan ini perlu perhatian dan
dukungan yang memadai, sehingga rencana kunjungan ke pabrik kayu yang berfokus
pendeskripsian penerapan teori fluida dinamis sistem ventilasi pabrik kayu dapat
Laporan ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan kepada pihak-pihak sebagai
berikut.
1. Dra. Sri Wahjoeni Hadi S., selaku kepala SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya
2. MG. Ika Yuliastuti, S.Pd., selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah
3. Irmina Indiyarti, S.Pd., selaku guru bidang studi Fisika yang telah memberikan
4. V. Marie Prihatini, S.Pd., selaku guru bidang studi Bahasa Inggris yang telah
6. PT Bintang Lestari Asia Gresik yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk
iv
7. Bapak dan Ibu Guru panitia studi ekskursi
8. Para orang tua dan segenap pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan studi
ekskursi
Laporan ini tidak terlepas dari berbagai kelemahan bahkan kekeliruan. Kekurangan
tersebut mungkin saja dari segi kebahasaan maupun isi dari permasalahan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca diterima dengan baik. Kritik dan saran yang diberikan
penelitian.
Akhir kata, laporan ini diharapkan dapat membantu literasi para pembaca dan
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah.............................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 3
E. Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
A. Fluida Dinamis..................................................................................................5
B. Prinsip Bernoulli............................................................................................... 7
C. Serbuk Kayu....................................................................................................11
D. Sistem Ventilasi...............................................................................................11
1. Studi Pustaka..............................................................................................16
vi
2. Observasi....................................................................................................16
3. Pertanyaan Wawancara.............................................................................. 17
D. Langkah-Langkah Observasi.......................................................................... 18
A. Hasil Penelitian............................................................................................... 19
B. Pembahasan Penelitian................................................................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 53
B. Saran............................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 55
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ 57
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengeringan, dan pemesinan kayu. Tahap ini dilakukan untuk mengubah kayu menjadi
bentuk moulding. Moulding atau pencetakan adalah sebuah proses produksi dengan
membentuk bahan mentah menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut
sebuah mould. Proses moulding kayu menghasilkan limbah yang berupa serbuk kayu.
Serbuk kayu merupakan limbah pengolahan kayu yang dapat dihasilkan baik
kayu yang berupa serbuk kayu dan potongan kayu (Krisdianto A, 2016).
silikosis, dan kanker. Organ seperti hati, ginjal, dan otak dapat terpengaruh oleh serbuk
kayu. Setiap tahun di Selandia Baru ada sekitar 750–900 orang yang meninggal karena
disebabkan oleh kanker. Setiap tahunnya, sekitar 5.000–6.000 orang dengan penyakit
terkait pekerjaannya dirawat di rumah sakit. Sekitar 30% orang dalam kelompok ini
menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) akibat paparan uap, debu, gas, dan
asap. Kemungkinan seorang pekerja meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaannya 15 kali lipat. Limbah berupa debu serbuk kayu dapat menyebabkan
penyakit paru obstruktif pekerja - pekerja yang terpapar debu tersebut. Pada tahun
2015, ada 70 studi yang menemukan bahwa paparan debu kayu memang berkaitan
dengan kanker yang bukan hanya kanker paru, namun juga kanker kepala dan kanker
1
pekerja di sebuah perusahaan pengolahan kayu di Jepara. Ditemukan bahwa 645 orang
tenaga kerja sakit umum dan 15 orang tenaga kerja menderita Penyakit Akibat Kerja.
seseorang akibat pekerjaannya. Sebanyak 15 orang tenaga kerja dari artikel tersebut
menderita penyakit berupa alergi kulit dan dermatitis. Dari 15 orang tenaga kerja yang
Hal dasar yang harus disediakan oleh pabrik bagi pekerjanya adalah keamanan
dan keselamatan. Pabrik memiliki tanggung jawab dalam menjaga setiap pekerjanya.
Pabrik seharusnya memberikan wadah kerja yang aman dan fasilitas memadai bagi
para pekerja. Dalam menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerjanya,
ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh pabrik. Salah satu hal yang wajib
dipersiapkan oleh pabrik adalah sistem ventilasi. Sistem ventilasi industri merupakan
lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan kesehatan karena sistem ventilasi sangat
penerapan ilmu fisika yaitu fluida dinamis. Sifat serbuk kayu yang ringan dan mudah
diterbangkan membuat serbuk kayu dapat diarahkan oleh fluida. Oleh karena itu,
2
B. Batasan Masalah
1. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi pada
suatu materi atau energi yang menempati ruang dan memiliki massa. Fisika
merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gejala alam secara
kecepatan fluida mengurangi tekanan statis dan potensial energi dari fluida.
3. Ventilasi adalah proses membawa udara bersih dari luar dan menggantikan udara
dalam yang kotor, panas, dan lembab karena pekerjaan mesin dan proses. Kotoran
(gov.uk, 2020).
C. Rumusan Masalah
Asia Gresik
D. Tujuan Penelitian
3
2. mendeskripsikan cara PT Bintang Lestari Asia Gresik mempertahankan keefektifan
E. Manfaat Penelitian
1. perusahaan mendapat gambaran jelas analisis prinsip - prinsip fluida dinamis dalam
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Fluida Dinamis
yang termasuk fluida merupakan cairan dan gas. Cairan dan gas memiliki kerapatan
molekul yang lebih renggang dari padatan. Fluida dinamis mempelajari aliran fluida
dan faktor-faktornya. Secara riil, aliran fluida dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
hitungan, fluida yang ada di dunia diibaratkan sebagai fluida ideal yang memiliki
1. Tidak dapat dimampatkan (Tidak mengalami perubahan volume atau massa jenis
2. Alirannya laminer. Kecepatan fluida di suatu titik adalah konstan terhadap satuan
waktu.
4. Tidak kental.
Persamaan kontinuitas yang menjadi salah satu dasar fluida dinamis merupakan
kontinuitas debit fluida ideal. Kecepatan aliran fluida diukur dengan nilai debit. Debit
merupakan volume fluida yang mengalir tiap satuan waktu. Dalam sebuah sistem
tertutup, debit fluida yang mengalir nilainya selalu tetap. Terdapat persamaan
kontinuitas yang digunakan untuk mencari volume fluida tiap satuan waktu yang
aliran sungai, pipa, dan selang air. Debit fluida dan persamaan kontinuitasnya
5
Tabel 1
Persamaan kontinuitas
Q=A∙v
atau
Q = V / Δt
Q1 = Q2
A1 ∙ v1 = A2 ∙ v2
kali antara kelajuan aliran fluida dalam suatu wadah dengan luas penampang wadah
adalah konstan.” Penerapan rumus ini dalam kehidupan nyata adalah selang
penyemprotan. Fluida mengalir dari keran air menuju ujung selang. Ujung selang yang
Keterangan:
V = Volume fluida yang mengalir dalam suatu selang waktu tertentu (m³)
6
Gambar 1
B. Prinsip Bernoulli
Keterangan:
v = Kecepatan fluida.
g = Percepatan gravitasi.
p = Tekanan fluida.
dalam suatu aliran tertutup jumlah energi suatu titik sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain. Secara penggambarannya, sebuah pipa horizontal yang berisi fluida
mengalir, menghasilkan tinggi permukaan air pipa-pipa vertikal tidak sama. Hal
tersebut terjadi karena tinggi permukaan fluida di pipa-pipa vertikal dipengaruhi oleh
luas penampang pipa horizontal. Aliran fluida pada luas penampang yang lebih besar
lebih lambat, sehingga tekanan fluida yang lebih besar membuat tinggi air pada pipa
vertikal lebih rendah dibandingkan tinggi air pipa vertikal dengan luas penampang
pipa yang lebih kecil. Penerapan Prinsip Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari adalah
7
pengangkatan pesawat terbang oleh sayap pesawat, keluarnya air melalui lubang
tangki air yang bocor, dan keluarnya asap dari cerobong asap.
Gambar 2
Venturimeter
Keterangan :
Venturimeter merupakan sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi
merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan
permukaan air yang ada. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi
8
memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa
bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Cairan dialirkan dari pipa yang
penampangnya lebih besar ke pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit
Asas kontinuitas mengatakan bahwa fluida mengalir dalam pipa yang luas
dipengaruhi sifat - sifat asal, perubahan tekanan, dan perubahan suhu. Asumsi-asumsi
yang digunakan dalam penggunaan hukum Bernoulli adalah asumsi bahwa fluida
4. Aliran fluida bersifat laminar. Arah aliran tetap dan aliran tidak memiliki pusaran
Massa jenis fluida dalam aliran yang tidak dapat dimampatkan tidak berubah.
Contoh fluida yang tidak dapat dimampatkan adalah air, minyak, dan emulsi. Bentuk
9
persamaan Bernoulli untuk aliran yang tidak dapat dimampatkan adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
Persamaan diatas berlaku untuk aliran yang tidak dapat dimampatkan dengan
Contoh fluida yang dapat dimampatkan adalah udara dan gas alam. Persamaan
Keterangan:
10
𝑝
Catatan: W = ∈ + 𝑝
, dengan ∈ adalah energi termodinamika per satuan massa
C. Serbuk Kayu
Serbuk kayu adalah limbah yang diperoleh dari hasil pemotongan dan
pengolahan kayu yang menggunakan mesin atau teknik manual. Industri pengolahan
kayu menghasilkan limbah kayu berupa serbuk kayu dan potongan kayu (Krisdianto
A, 2016). Total produksi pengolahan kayu Indonesia mencapai volume 2,6 juta m3
setiap tahun. Jumlah limbah yang terbentuk dari produksi total adalah 54,24%. Dengan
demikian, limbah penggergajian kayu adalah sebanyak 1,4 juta m3 per tahun (Pari,
dkk, 2002).
zat ekstraktif kayu. Dinding sel serbuk kayu sebagian besar tersusun oleh selulosa.
Lignin adalah campuran zat organik yang terdiri dari zat karbon, zat air, dan oksigen.
bobotnya sangat ringan dalam keadaan kering dan mudah diterbangkan oleh angin.
Sifat ringan serbuk kayu menyebabkan serbuk kayu dapat terbawa oleh udara
D. Sistem Ventilasi
Ventilasi adalah proses pertukaran udara dengan cara mengatur agar terjadi
Prinsip utama ventilasi adalah menggerakan udara kotor dalam rumah atau di tempat
kerja, kemudian menggantikannya dengan udara bersih. Menurut ILO (1991), ventilasi
digunakan untuk memberikan kondisi dingin atau panas serta kelembaban di tempat
11
kerja. Fungsi lain adalah mengurangi konsentrasi debu dan gas-gas yang dapat
Gambar 3
1. Ventilasi alami
2. Ventilasi umum
4. Comfort ventilation
setempat (Local Exhaust Ventilation). Jenis ventilasi ini dipakai dengan pertimbangan
teknis, bahwa bahan pencemar berupa debu atau partikel yang ada dalam tempat kerja
dalam konsentrasi tinggi tidak dapat dibuang hanya dengan menggunakan ventilasi
alami. Diperlukan ventilasi pengeluaran setempat yang diletakan tepat untuk sumber
pencemar. Bahan pencemar yang keluar dari proses kerja langsung dihisap oleh
12
Gambar 4
Komponen LEV
1. Tudung (Hood)
Tudung menangkap udara yang terkontaminasi oleh debu, racun, dan partikel
menghasilkan bentuk tudung yang berbeda pula, contohnya, untuk debu diperlukan
tudung berkekuatan tinggi, sementara untuk asap diperlukan tudung yang memiliki
lapisan filter.
13
2. Saluran udara (Duct)
Gambar 5
Udara yang terkontaminasi mengalir melalui sistem saluran ke pembersih udara (air
pemeliharaan dan pembersihan yang lancar. Duct memiliki udara yang bergerak
melalui berbagai perangkat, meliputi kipas, blower, dan serangkaian saluran udara
Pembersih udara berfungsi untuk menyaring udara yang terkontaminasi. Air cleaner
Air-Conditioning System).
4. Kipas (Fan)
Kipas memindahkan udara yang terkontaminasi menuju cerobong asap. Kipas angin
14
5. Stack
luar bangunan, ke titik 1,5 kali titik tertinggi atap. Udara tidak dibuang ke area
publik.
yaitu.
1. Hidrodinamika
mekanika fluida. Hidrodinamika dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari gerak likuid atau gerak fluida cair khususnya gerak
air. Ruang lingkup cabang ilmu ini cenderung untuk mengkaji gerak partikel air
sehingga disebut kajian skala makroskopik karena air terdiri atas partikel-partikel
2. Prinsip Bernoulli
membuat tekanan fluida menjadi rendah. Sebaliknya, jika kecepatan aliran fluida
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka berupa kajian pustaka terhadap beberapa dokumen dalam rangka
menemukan data dan fakta-fakta mengenai pengamatan yang telah dilakukan. Studi
Pustaka dilakukan secara daring melalui google dari sumber yang terpercaya seperti
2. Observasi
dalamnya.
16
3. Pertanyaan Wawancara
yang bekerja di tempat studi yang berguna untuk mendapatkan informasi yang
a) Bagaimana PT Bintang Lestari Asia menjaga kualitas udara aman bagi para
b) Sistem apa saja yang berperan sebagai ventilasi di PT Bintang Lestari Asia?
Dari tiga teknik yang digunakan dalam metode pengambilan data, data tersebut
penelitian adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif berfokus kepada analisa data
1. Tingkat efektivitas dari sistem ventilasi yang sudah ada di pabrik tersebut.
Efektivitas sistem dinilai dari seberapa banyak waktu yang diperlukan dalam
3. Berdasarkan data yang sudah didapat dari studi pustaka, kami mencari hal-hal yang
dapat diperbaiki dari yang sistem yang sudah ada agar menjadi lebih efektif.
17
D. Langkah-Langkah Observasi
1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti buku dan artikel internet
kunjungan.
3. Memahami dan menganalisis cara kerja sistem ventilasi pada proses pengolahan
kayu di PT Bintang Lestari Asia, lalu mengaitkannya dengan penerapan ilmu fisika.
18
BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Gambar 6
Gambar 7
Terdapat tiga jenis kayu yang diteliti, di antaranya: kayu Bangkirei, kayu
Meranti Batu, dan kayu Kempas. Serbuk kayu akan memiliki kerapatan yang sama
19
dengan kayu dalam wujud aslinya. Ketiga kayu tersebut memiliki tingkat kekerasan
Tabel 2
Kayu Kempas merupakan kayu yang memiliki tingkat kerapatan menengah. Kayu
tingkat kerapatan (Bergström et al. 2008; Hwang et al. 2002). Tingkat kerapatan
merupakan ukuran seberapa rapat struktur suatu benda yang didefinisikan sebagai
nilai massa tiap satuan volume. Tingkat kerapatan kayu yang tinggi mempengaruhi
tingginya tingkat kerapatan serbuk kayu (Rizki, Maharani et al. 2018). Tinggi
tingkat kerapatan suatu kayu dipengaruhi oleh tingkat porositas (ukuran ruang
kosong dalam suatu material) dan kemampuan untuk menyimpan air (Tamai, Yuka
et al. 2018). Hasil ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa kerapatan suatu
20
kayu mempengaruhi jumlah produksi serbuk kayu. Tingginya tingkat kepadatan
Dalam proses produksi PT Bintang Lestari Asia, kayu yang memiliki jenis
berbeda diberi perlakuan yang sama. Ketiga jenis kayu dipotong, dihaluskan, dan
dibentuk oleh mesin -mesin yang sama. Penyuluh dari pihak pabrik menyatakan,
dalam satu hari produksi, serbuk kayu limbah produksi dapat diangkut oleh dua
truk Fuso.
Gambar 8
Truk Fuso
Truk Fuso merupakan salah satu jenis truk Colt Diesel Engkel (CDE), yaitu
truk yang memiliki dua sumbu dan empat buah roda, seperti pickup. Sebuah Colt
Diesel Engkel (CDE) memiliki dimensi panjang 300 cm, lebar 160 cm, dan tinggi
3
80 cm (kargo.tech, 2021). Volume karoseri truk Fuso CDE adalah 3,84 𝑚 . Dalam
satu hari diperlukan dua truk Fuso CDE untuk mengangkut semua serbuk kayu
yang dihasilkan dalam satu hari produksi. Sehingga, total volume serbuk kayu yang
3
dihasilkan adalah 7,68 𝑚 .
21
Metode untuk menganalisis data serbuk kayu yang dihasilkan adalah dengan
mean, atau lebih sering disebut rata – rata. Rata – rata adalah penambahan data
berupa angka dan kemudian membagi angka itu dengan jumlah item dalam dataset
(dqlab.id, 2018). Dalam kasus umum, nilai mean dapat diartikan sebagai suatu
nilai apabila terdapat nilai sampel yang berubah. Hal tersebut tidak terjadi dalam
metode pengambilan data secara median dan/atau modus. Terdapat beberapa contoh
rata – rata yang sering digunakan dalam analisis data yaitu rata – rata hitung, rata –
rata harmonik, rata – rata geometrik dan lain sebagainya. Namun, metode yang
akan digunakan adalah rata – rata sederhana (aritmatik). Metode ini memungkinkan
penentuan tren keseluruhan dari kumpulan data dan mampu mendapatkan tampilan
data yang ringkas. Berdasarkan data kerapatan kayu di atas, dapat diambil
22
Tabel 3
Jenis, kerapatan, dan mean kayu
Dengan membagi volume total serbuk kayu dengan mean kerapatan kayu, akan
Berat total serbuk kayu = Volume serbuk kayu 𝑥 Mean kerapatan kayu
sebuah Colt Diesel Engkel (CDE) mampu mengangkut barang hingga tiga ton.
Semua serbuk kayu dapat diangkut sebanyak dua kali pengangkutan. Meskipun
terjadi kelebihan muatan, tapi masih dalam batas yang wajar. Melakukan
penyewaan satu truk untuk mengangkut serbuk yang berlebihan dapat dianggap
23
PT Bintang Lestari Asia – adalah pemborosan kas, yang seharusnya tidak dilakukan
Gergaji multi rip memotong kayu di beberapa titik pada waktu yang
memanjang membuat tahap pertama penggergajian kayu menjadi lebih cepat dan
efisien. Gergaji multi rip terdiri dari beberapa bilah bundar yang bertumpu di
poros gergaji. Gergaji multi rip mampu menghasilkan kayu dengan lebar,
penentu jarak potongan. Berikut adalah mekanisme kerja mesin gergaji multi rip
secara umum.
1) Persiapan kayu
Kayu yang akan dipotong, disiapkan, dan dibersihkan dari kotoran atau
dengan mesin.
2) Pemotongan kayu
Setelah kayu diletakkan di meja mesin, mesin gergaji multi rip akan
24
3) Penyesuaian gergaji
Saat memotong kayu, gergaji yang digunakan harus diatur sesuai dengan
lebar dan ketebalan kayu yang akan dipotong. Beberapa mesin gergaji multi
4) Pemotongan ulang
Jika kayu yang dipotong memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan
multi rip.
Sisa kayu atau serpihan kayu yang dihasilkan oleh mesin akan dikumpulkan
dan dibuang.
Beberapa mesin multi rip mampu memotong kayu dengan kecepatan hingga 100
meter per menit dan memproses beberapa bilah kayu sekaligus. Mesin multi rip
dengan kapasitas produksi yang lebih besar dapat dipasang dengan sistem
otomatis untuk memotong kayu secara terus menerus dengan sedikit intervensi
manusia. Untuk mesin multi rip, OEE dapat dihitung sebagai berikut.
25
kayu, waktu pengaturan mesin, dan waktu perubahan bilah
gergaji.
Untuk mencapai OEE yang optimal, mesin multi rip saw perlu dioperasikan
dengan efisien dan efektif. Dalam praktiknya, hal ini dapat dicapai dengan
kinerja mesin, perlu diingat bahwa ini hanya merupakan salah satu indikator
kinerja. Oleh karena itu, perlu diperhatikan juga faktor-faktor lain seperti biaya
Gambar 9 Gambar 10
26
Mesin moulding kayu atau joinery adalah mesin yang digunakan untuk
kerja mesin moulding kayu terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
1) Infeed System
Bagian infeed system mesin moulding kayu terdiri dari conveyor atau
memastikan bahwa kayu bergerak dengan stabil dan tidak bergeser selama
proses pemotongan.
2) Spindle System
Bagian spindle system mesin moulding kayu terdiri dari bilah pemotong atau
3) Outfeed System
Bagian outfeed system mesin moulding kayu terdiri dari conveyor atau
pemotongan selesai. Bagian ini memastikan bahwa kayu keluar dari mesin
Bagian motor dan elektronik mesin moulding kayu terdiri dari motor yang
Proses kerja mesin moulding kayu dimulai dengan mengatur profil yang
27
ditarik ke arah spindle system. Bilah pemotong yang terpasang di spindle system
akan memotong dan membentuk kayu sesuai dengan profil yang diatur dengan
outfeed system dan keluar dari mesin dalam bentuk profil kayu yang diinginkan.
produk yang dapat dihasilkan oleh mesin moulding kayu dalam satu shift kerja
akan bervariasi tergantung jenis mesin, profil yang dipotong, kecepatan mesin,
dan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Namun, umumnya mesin moulding kayu
berukuran kecil dan memiliki tekstur yang halus. Ukuran dan tekstur serbuk
kayu dapat bervariasi disebabkan jenis kayu yang diolah dan kecepatan
penggunaan mesin. Serbuk kayu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk pemanasan atau sebagai bahan baku untuk produk lain seperti papan
partikel atau papan MDF. Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan oleh mesin
moulding kayu dapat bervariasi tergantung jenis kayu yang diolah, kecepatan
penggunaan mesin, dan pengaturan pisau potong. Namun, secara umum, mesin
moulding kayu dapat menghasilkan jumlah serbuk kayu yang cukup signifikan.
Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan dapat mencapai ratusan hingga ribuan
28
jumlah serbuk kayu yang dihasilkan juga tergantung cara penggunaan serbuk
kayu tersebut. Berikut adalah contoh perhitungan OEE mesin moulding kayu.
selama 8 jam (480 menit) per hari. Dalam satu hari, mesin mengalami
satu shift kerja 8 jam (480 menit) dengan kecepatan produksi rata-rata dua
produk per menit. Kinerja mesin dapat dihitung sebagai berikut. Kinerja
3) Kualitas Produk Misalkan dari 1.000 produk yang dihasilkan mesin, hanya
Dalam contoh ini, OEE mesin moulding kayu adalah 87%. Ini berarti bahwa
mesin tersebut dapat beroperasi secara efektif, dan masih memiliki ruang untuk
29
c. Cross Cut Machine
Gambar 11
Cross cut machine merupakan versi mesin dari gergaji cross cut yang
dapat digunakan untuk memotong kayu secara tegak lurus. Cross cut machine
memiliki mata pisau yang bergerigi, Gerigi tersebut berfungsi untuk memotong
1) Alas
2) Mata pisau
Mata pisau merupakan alat pemotong dari cross cut machine yang biasanya
terbuat dari baja. Ada beberapa jenis pisau yang umum digunakan untuk cross
b) combination blade
c) rip blade
d) thin blade
30
3) Arbor
4) Fence
Fence adalah alat bantu dari metal yang berfungsi untuk menegakkan
5) Pengukur mitra
Pengukur mitra adalah alat yang digunakan sebagai pemandu cross cut
Cara kerja mesin cross cut adalah dengan memanfaatkan piringan gergaji
yang memiliki gigi-gigi tajam yang terletak secara horizontal di meja potong
kayu. Kayu yang akan dipotong diatur posisinya dan dijepit di meja potong
kayu. Kemudian, operator mengaktifkan mesin cross cut untuk memotong kayu
ukuran dan sudut yang diinginkan. Mesin cross cut memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan alat potong kayu manual. Pertama, mesin ini
menghasilkan potongan kayu yang lebih rapi dan berukuran sama. Kedua, mesin
ini dapat menghemat waktu dan tenaga dalam memotong kayu dalam jumlah
Produksi maksimal mesin cross cut tergantung jenis mesin cross cut yang
jenis kayu yang dipotong. Secara umum, mesin cross cut dapat memotong kayu
dengan kecepatan 100-500 potongan per menit tergantung ukuran dan jenis
mesin. Mesin cross cut yang lebih besar dan canggih dapat memotong kayu
31
dengan lebih cepat dan efisien. Namun, mesin cross cut memiliki batasan dalam
hal ukuran dan jenis kayu yang dapat dipotong. Mesin ini lebih cocok untuk
memotong kayu dengan ukuran dan ketebalan yang relatif sama, artinya mesin
ini tidak cocok untuk memotong kayu dengan bentuk yang tidak teratur atau
terlalu besar. Selain itu, produktivitas mesin cross cut juga tergantung
ketersediaan operator yang terampil dan pengaturan yang tepat saat mengatur
kayu di meja potong. Jadi, untuk mencapai produksi maksimal dengan mesin
cross cut, dibutuhkan kombinasi antara mesin yang tepat, pemilihan piringan
gergaji yang tepat, kecepatan pemotongan yang optimal, dan operator yang
terampil.
Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan oleh mesin cross cut tergantung jenis
kayu yang dipotong, ukuran gergaji, kecepatan potong, dan pengaturan mesin.
Mesin cross cut menghasilkan serbuk kayu sebagai limbah sampingan dari
proses pemotongan kayu. Serbuk kayu ini dapat berupa serbuk halus atau serbuk
kasar tergantung jenis mesin dan ukuran gergaji yang digunakan. Jumlah serbuk
kayu yang dihasilkan dapat bervariasi mulai dari beberapa kilogram hingga
beberapa ton per hari tergantung kapasitas dan jenis mesin. Untuk
mengoptimalkan produksi serbuk kayu dan mengurangi limbah, mesin cross cut
dapat dipasang dengan sistem penyedot debu. Sistem ini akan membantu
Diperkirakan jika mesin cross cut bekerja selama 8 jam per hari (480
menit), mesin dapat memotong 100 kayu per menit. Untuk mengetahui
diketahui bahwa mesin hanya dapat memotong 90 kayu per menit dan lima
32
persen dari kayu yang dipotong tidak sesuai dengan spesifikasi, OEE mesin
Dalam kasus ini, OEE mesin cross cut adalah 79,8%, yang artinya mesin
cross cut hanya beroperasi pada 79,8% dari kapasitas maksimumnya. Dalam hal
yang diperlukan, OEE mesin cross cut dapat ditingkatkan untuk meningkatkan
d. Dust collector
Dust collector adalah mesin yang digunakan untuk menyedot debu dan
partikel yang ada di ruangan. Mesin dust collector dalam pabrik kayu biasa
digunakan untuk menghisap serbuk kayu hasil sisa pengolahan kayu. Dust
cyclone, dan dust silo. Gambar berikut merupakan gambar collection hood yang
33
Gambar 12
Dust collector
1. Penyaringan Udara
Udara yang mengandung debu dan partikel kecil lainnya dihisap oleh mesin
dust collector melalui inlet (pintu masuk) yang terletak di dekat sumber
2. Tahap Pre-filter
yang terdiri dari kain penyaring yang lebih halus. Filter utama berfungsi
untuk menangkap debu dan partikel yang lebih kecil yang berhasil melewati
34
debu tersebut akan semakin tebal dan dapat mempengaruhi kinerja mesin.
Tahap ini menggunakan filter dengan pori-pori yang lebih halus dan
biasanya menggunakan bahan kain atau HEPA filter. Filter ini bertujuan
yang keluar dari mesin dust collector sudah bebas dari debu dan
partikel-partikel berbahaya.
exhaust (pintu keluar) yang terletak di atas mesin dust collector. Kapasitas
produksi mesin dust collector biasanya diukur dalam satuan CFM (Cubic
Feet per Minute), yaitu volume udara yang dapat dihisap dan disaring oleh
mesin dust collector dalam satu menit. Kapasitas produksi mesin dust
kapasitas 1000 CFM dapat mengumpulkan dan menyaring sekitar 1000 kaki
Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan oleh mesin dust collector tergantung jenis
mesin kayu yang digunakan, kapasitas mesin dust collector, dan jenis kayu yang
diolah. Secara umum, mesin dust collector dapat menghasilkan jumlah serbuk
kayu yang cukup signifikan. Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan dalam satu kali
operasi mesin dust collector dapat mencapai beberapa kilogram hingga beberapa
35
ratus kilogram tergantung kapasitas mesin dan waktu operasi. Overall
suatu mesin dengan jelas. Untuk menghitung OEE mesin dust collector, kita
1) Ketersediaan
berikut.
Contoh: Mesin dust collector bekerja selama 6 jam pada shift kerja 8 jam.
Waktu produksi aktual adalah 6 jam, dan waktu yang disediakan adalah 8
jam.
2) Kinerja
Kinerja = Jumlah Partikel Debu yang Tersaring / Jumlah Partikel Debu yang
Dihasilkan
Contoh: Mesin dust collector mampu menyaring 90% partikel debu yang
3) Kualitas
36
Kualitas = Jumlah Partikel Debu yang Tersaring Berkualitas Baik / Jumlah
Contoh: Mesin dust collector mampu menyaring 95% partikel debu yang
Dengan menggunakan data dari contoh di atas, OEE mesin dust collector
64,125%
e. Horizontal Grinder
Gambar 13
Horizontal grinder
Horizontal grinder adalah mesin yang digerakkan oleh mesin diesel yang
37
Setelah material dipindahkan, pisau digunakan untuk membuat potongan
melalui bagian atas mesin. Pintu pengumpan atau conveyor belt dapat
dengan kecepatan tinggi. Rotor ini dilengkapi dengan pisau pemotong yang
3) Bahan-bahan dipotong.
Ketika rotor berputar, pisau pemotong akan memotong bahan yang berada
berbagai jenis dan ukuran, tergantung bahan yang akan dihancurkan dan
dan jumlah pisau pemotong yang dipasangkan pada rotor, serta kecepatan
rotor. Bahan yang lebih kecil dapat diproduksi dengan mengatur ukuran dan
bawah. Ukuran partikel yang lebih kecil akan melewati saringan yang
dipasang di bagian bawah mesin, sedangkan partikel yang lebih besar akan
38
dikumpulkan dalam wadah atau conveyor belt untuk pengangkutan lebih
lanjut.
grinder sangat tergantung kapasitas mesin, jenis dan ukuran bahan yang
grinder dapat menghasilkan antara 5-50 ton per jam tergantung kapasitas
mesin dan bahan yang digiling. Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan oleh
mesin horizontal grinder tergantung jenis kayu yang digiling, ukuran kayu,
yang bervariasi. Jumlah serbuk kayu yang dihasilkan oleh mesin horizontal
grinder dapat diatur dengan mengatur ukuran saringan atau mesh yang
digunakan dalam mesin. Semakin kecil ukuran saringan atau mesh yang
semakin besar ukuran saringan atau mesh, serbuk kayu yang dihasilkan akan
semakin kasar.
dengan rumus OEE yang terdiri dari faktor ketersediaan, faktor kinerja, dan
grinder.
39
Contoh: waktu operasi mesin = 480 menit, waktu tidak tersedia = 60
Contoh: Produksi baik = 1,47 ton, Produksi total = 1,5 ton, Quality =
64,3125%.
40
B. Pembahasan Penelitian
Saat mesin terhubung dengan listrik, motor mesin bergerak, dan mendorong
mata pisau yang ada di dalam mesin. Saat kayu dimasukkan ke dalam mesin, kayu
berjalan dengan bantuan conveyor belt dan dipotong dengan mata pisau di bagian
dalam mesin. Sisa pemotongan kayu berupa serbuk kayu dihisap oleh dust
collector.
Sistem ventilasi yang ada di PT Bintang Lestari Asia dibagi menjadi dua,
yaitu ventilasi buatan dan ventilasi natural. Ventilasi natural yang ada di PT Bintang
Lestari Asia adalah lubang yang terletak di antara atap dan dinding. Udara dari luar
udara terbawa arus angin dan angin keluar melewati lubang-lubang ventilasi.
Ventilasi buatan yang ada di PT Bintang Lestari Asia adalah sistem LEV yang
41
Gambar 14
a. Motor Besar
Gambar 15
Motor listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
42
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan di
peralatan-peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air,
penyedot debu. dan masih banyak lagi. Motor besar ini merupakan motor yang
berjenis Three Phase Electric Motor dan bertipe ME-280S-4. Listrik Three
Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat (R,S,T) dan satu
kawat netral (N) atau sering dibilang kawat ground. Listrik Three Phase terdiri
dari tiga kabel bertegangan listrik dan satu kabel netral. Umumnya listrik Three
Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
1) Daya 100 HP = 75 kW
2) Voltase 380 V
4) Ampere 141,29 A
5) Efisiensi 92,7%
6) Torsi 483,9 Nm
43
b. Pipa penyedot
Gambar 16
Pipa penyedot
pipa kecil, dan untuk mesin grinder memiliki satu pipa penyedot berukuran
sedang.
c. Pipa corong
Gambar 17
Pipa corong
Pipa corong digunakan untuk menghubungkan exhaust dengan mesin. Pipa ini
d. Duct
44
Gambar 18
Duct
Flexible duct
dimensi atau diameter media penyalur yang ada sepanjang perjalanan hingga
titik akhir udara tersebut keluar dari media penyalur. Ducting, yang selanjutnya
disebut saluran udara ini diperlukan sebagai contoh untuk supply air, return air,
dan exhaust air. Fungsi saluran ducting umumnya digunakan sebagai pendukung
Material jenis ini digunakan untuk menyalurkan udara dimana ducting ini
BJLS (seng) tanpa isolasi hanya berfungsi sebagai penyalur udara dari satu
tempat ke tempat yang lain, atau dari beberapa tempat ke dalam satu tempat
45
a) Ducting exhaust adalah ducting yang fungsinya untuk mengeluarkan udara
panas yang ada di dalam ruangan gedung, dimana ruangan tersebut banyak
menghasilkan udara yang panas agar kondisi rungan tetap segar, nyaman
b) Ducting fresh air adalah ducting yang digunakan untuk memberikan udara
segar dari luar ruangan menuju indoor unit AC yang khusus untuk
dari luar gedung menuju ruangan yang membutuhkan udara segar. Ducting
Isolasi luar yang dapat digunakan untuk menyelimuti ducting BJLS adalah
udara yang akan disalurkan. Semakin kecil temperatur udara yang akan
𝑘𝑖𝑙𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚
yang biasa digunakan adalah yang berukuran 24 3 dengan tebal isolasi
𝑚
25 millimeter.
Ducting dengan isolasi luar dalam lebih baik digunakan karena meminimalisir
46
Gambar 19
e. Dust Collector
Dust collector adalah sistem untuk mengontrol polusi udara akibat proses
industri yang terjadi saat proses produksi. Saat proses industri kayu berlangsung,
tentu akan terjadi pemotongan dan pembentukan kayu dari bahan mentah
menjadi barang jadi. Hampir setiap proses pengolahan kayu menimbulkan debu
dari serbuk kayu. Apabila debu tersebut tidak mendapatkan perhatian, tentu area
produksi akan kotor. Selain itu operator atau pekerja juga tidak nyaman dengan
polusi udara tersebut. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dust collector pabrik
kayu. Mesin atau sistem ini akan menyedot serbuk kayu hasil limbah produksi
dan menampungnya di bak penampungan atau silo. Proses pembersihan debu ini
dapat terjadi dengan adanya beberapa komponen penting dalam dust collector.
47
b. Ducting, sebagai media penyalur aliran debu.
c. Cyclone atau Bag Filter, sebagai pemisah antara debu dan udara.
oleh pembuat Dust Collector. Tanpa hitungan yang tepat, dust collector tidak akan
bekerja dengan baik. Bahkan akan menimbulkan masalah seperti hisapan kurang,
keluar serbuk dari cerobong, ampere motor listrik tinggi dan lain sebagainya. Untuk
a. Blower merupakan salah satu komponen dust collector yang berfungsi untuk
menghisap debu dari area produksi. Material debu yang terhisap oleh blower
akan melewati cyclone separator atau filter bag untuk memisahkan antara debu
dan udara bersih. Blower memiliki beberapa tipe yaitu blower tipe axial dan
blower tipe centrifugal. Namun untuk dust collector yang memiliki jalur ducting
yang panjang dan membutuhkan static pressure yang tinggi harus menggunakan
penyalur serbuk dalam sistem. Ducting berbentuk seperti pipa yang memiliki
c. Cyclone dan Bag Filter merupakan komponen dust collector yang berfungsi
sebagai media pemisah atau penyaring antara debu dan udara bersih.
Penggunaan Cyclone dan Bag Filter dapat menyesuaikan dengan material debu
48
yang masuk ke dalam sistem. Cyclone berfungsi menyaring partikel debu kasar.
d. Dust Silo merupakan komponen yang berfungsi sebagai bak penampungan debu
atau serbuk hasil pemisahan sistem. Umumnya dust silo di pabrik kayu
berbentuk kotak persegi, namun ada juga yang berbentuk bulat silinder.
Gambar 20
49
2) Mesin motor elektrik menyalurkan tenaga melalui belt dan pulley untuk
3) Kipas menyedot udara dari dalam sistem ke luar, sehingga menghasilkan tenaga
sedot/hisap.
Gambar 21
Karena mesin menyedot serbuk kayu, daya sedot mesin dapat dihitung, yaitu :
3
1) Total serbuk kayu yang disedot setiap hari = 2 Truk = 271,22 𝑓𝑒𝑒𝑡
5
3) Daya mesin = 75 kW = 75 kJ/s = 2, 7 𝑥 10 kJ/jam (Catatan: Udara yang di
sedot diabaikan)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑎𝑦𝑢
4) Daya sedot kayu = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
(dalam satuan CFM (Cubic Feet Minute))
271,22
= 8
3 3
= 33,9 𝑓𝑒𝑒𝑡 /jam = 0,565 𝑓𝑒𝑒𝑡 /menit = 0,565 CFM
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
5) Konversi tenaga mesin ke kayu yang tersedot = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑜𝑡 𝑘𝑎𝑦𝑢
50
5
2,7 𝑥 10
= 33,9
3
= 7, 96 kJ/𝑓𝑒𝑒𝑡
3 3
Penerapan fluida dinamis (1 𝑓𝑒𝑒𝑡 = 0,0283 𝑚 )
3 33,9 3 3
𝑄𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 𝑄𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 33,9 𝑓𝑒𝑒𝑡 /jam = 0,0283 𝑥 3600
𝑚 /s = 0,333 𝑚 /s
𝐴𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 1 m
Q=A𝑋V
𝑄
V= 𝐴
𝑄 0,333
𝑉𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 𝐴
= 0,5
= 0,666 m/s
𝑄 0,333
𝑉𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 𝐴
= 1
= 0,333 m/s
secepat mungkin. Beberapa cara untuk mendeteksi kebocoran pipa blower, yaitu :
1) Terdapat suara hisap atau kebisingan yang tidak normal dalam sistem
penyedotan udara.
51
3) Memeriksa penurunan tekanan sistem. Ketika terjadi kebocoran, tekanan sistem
penyedotan udara akan menurun. Periksa indikator tekanan kontrol panel untuk
memastikan bahwa tekanan yang diukur sesuai dengan nilai yang diharapkan.
kebocoran yang dapat digunakan, seperti detektor gas atau alat pendeteksi
tekanan.
bekerja lebih keras untuk mencapai kecepatan aliran udara yang diinginkan.
penurunan kinerja.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sungkono no. 88 Kabupaten Gresik, Jawa Timur. PT Bintang Lestari Asia sudah
berdiri sejak tahun 2018. PT Bintang Lestari Asia merupakan perusahaan keluarga
pengolahan kayu.
Dalam proses pengolahan kayu terdapat beberapa mesin yang digunakan untuk
mengolah kayu, salah satunya adalah Moulding. Mekanisme kerja mesin moulding
kayu terdiri dari beberapa bagian utama yaitu Infeed System, Spindle System, Outfeed
System, dan Motor. Infeed System terdiri dari conveyor atau pengumpan yang
menyeret kayu ke arah bilah pemotong. Serbuk kayu yang dihasilkan oleh mesin
moulding kayu biasanya berukuran kecil dan memiliki tekstur yang halus. Ukuran dan
tekstur serbuk kayu dapat bervariasi bergantung jenis kayu yang diolah dan kecepatan
penggunaan mesin. Serbuk kayu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar
Dua jenis sistem ventilasi yang ada di PT Bintang Lestari Asia adalah ventilasi
buatan dan ventilasi natural. Ventilasi natural yang ada di PT Bintang Lestari Asia
adalah lubang yang terletak di antara atap dan dinding. Udara dari luar bangunan
masuk dari lubang-lubang ventilasi. Serbuk-serbuk kayu yang ada di udara terbawa
arus angin dan angin keluar melewati lubang-lubang ventilasi. Ventilasi buatan yang
ada di PT Bintang Lestari Asia adalah sistem LEV yang terhubung dengan
53
B. Saran
Studi ekskursi yang diadakan oleh SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya
pekerjaan di lapangan secara langsung dan penerapannya dari berbagai bidang studi.
Kegiatan studi ekskursi ini menambah pengalaman setiap murid untuk masa depan
Perwakilan dari PT Bintang Lestari Asia yang bernama Pak Latief telah
menjelaskan cara produksi dari awal barang datang sampai proses pengiriman. Setiap
kurang jelas. Saat penjelasan dilakukan di lapangan, mikrofon yang digunakan untuk
merekam suara kurang berkualitas sehingga suara narasumber terbendung oleh suara
54
DAFTAR PUSTAKA
Amin, J. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan
http://repository.stei.ac.id/5918/4/BAB%20III%20FINAL%20REVISI.pdf, February
10th, 2023.
Bagaimana Cara Mesin Kayu Bekerja? (2020). Program Studi Teknik Mesin Fakultas
https://mesin.uma.ac.id/2020/01/30/bagaimana-cara-kerja-mesin-penggiling-kayu,
Dekoruma, K. (2018). Apa Itu Kayu Bengkirai? Ini Dia Kelebihannya untuk Hunian.
https://www.tentangkayu.com/2008/02/mesin-dasar-industri-kayu_03.html, February
14th, 2023.
Kenali Berbagai Jenis, Volume dan Kapasitas Muatan Truk. (2021). Kargo. Retrieved from
55
Lamb, H. (1993). Hydrodynamics (Sixth Edition). Cambridge University Press. Retrieved
Landau, L.D. & Lifshitz, E.M. (1987). Fluid Mechanics. Course of Theoretical Physics
Lim, S.C. & Chung, R.C.K. (First Revision): Wong, T. M. (2002). A Dictionary of
Malaysian Timbers. Malayan Forest Records No. 30. Forest Research Institute Wolman.
https://www.wolman.de/en/infocenter-wood/from-tree-to-wood/bangkirai, February
17th, 2023.
Rizki, M., Tamai, Y., Koda, K., Kojima, Y., Terazawa, M. (2010). Wood Density Variations
Substrate for Mushroom Cultivation. Wood Research Journal, vol. 1, no. 1. Retrieved
from
https://www.academia.edu/1245220/LIM_S_C_and_CHUNG_R_C_K_First_Revision_
Wong_T_M_2002_A_Dictionary_of_Malaysian_Timbers_Malayan_Forest_Records_N
2023.
R., Salsabila M. (2022). Mengenal 4 Contoh Penggunaan Teknik Analisis Data dalam
https://www.dqlab.id/mengenal-4-contoh-penggunaan-teknik-analisis-data-dalam-peneli
What is a Horizontal Grinder? (2019). Advanced Clearing & Excavation. Retrieved from
2023.
56
DAFTAR LAMPIRAN
ikE/view?usp=sharing
Aliran pipa ventilasi Salah satu pekerja yang Lingkungan kerja pabrik
sedang memotong kayu
57