0% found this document useful (0 votes)
56 views6 pages

19-24 Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Di BPM

This document discusses a study on the effects of endorphin massage on labor pain intensity in the first stage of labor. The study involved one subject, a 22-year old woman in her second pregnancy. The researchers found that endorphin massage, applied for 10 minutes while the woman lay on her side, reduced her reported pain level on the Numeric Rating Scale from 7 (severe pain) before the massage to 4 (moderate pain) after the massage. This suggests that endorphin massage is effective at decreasing pain intensity during the first stage of labor.

Uploaded by

Sa'dyah Orvala
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
56 views6 pages

19-24 Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Di BPM

This document discusses a study on the effects of endorphin massage on labor pain intensity in the first stage of labor. The study involved one subject, a 22-year old woman in her second pregnancy. The researchers found that endorphin massage, applied for 10 minutes while the woman lay on her side, reduced her reported pain level on the Numeric Rating Scale from 7 (severe pain) before the massage to 4 (moderate pain) after the massage. This suggests that endorphin massage is effective at decreasing pain intensity during the first stage of labor.

Uploaded by

Sa'dyah Orvala
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

JURNAL JIKKI Vol 2 No.

2 JULI (2022) Hal 01-08, P-ISSN : 2809-7181 E-ISSN : 2809-7173

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia


Link Page https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/jikki

Page https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/

Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPM
Rini Susianti., Amd.Keb

,
Siti Kholifatul Marhamah1, Rini Susianti2, Ria Elita3, Revi Anggraini4, Vitra Vica5, Aina6
1
Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
2
Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
3
Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
4 Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
5 Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
6 Prodi S1 Kebidanan, , [email protected], Universitas Batam
,

ABSTRAK

The labor process is related to pregnant women's pain during childbirth, especially during the active phase
of vaginal delivery in the first stage. It is necessary to do a way to reduce or even eliminate the pain felt by
mothers giving birth. One method that can be applied is endorphin massage, a light category touch
technique in pain management and relaxation. The purpose of this study was to determine the effect of
endorphin massage on the intensity of pain in the first stage. The research design applied was a case study
method with pretest and posttest designs. The sample in the study is Mrs. A, 22 years, G2P1A0, UK, 38
weeks five days. The research activity was carried out on May 16, 2022. The research instrument used a
numerical rating scale (NRS) with a scale of 1-10; a score of 0 was painless, a score of 1-3 was mild pain,
a score of 4-6 was moderate pain, a score of 7-10 was severe pain. The research method was carried out by
providing endorphin massage therapy with the mother lying on her side, a pillow on the back of the back,
and between the legs where it was for support. Then apply moderate pressure for 10 minutes. Massage
from the head and neck than on the back, waist, and legs. The results obtained a scale value of number 7
before treatment and number 4 after an endorphin massage treatment, which means that there is an effect of
giving endorphin massage to decrease the intensity of pain that occurs in first-stage mothers.

Keywords: Endorphin Massage, Pain, labor.

Abstrak
Proses persalinan berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu hamil saat melahirkan, terutama
di saat fase aktif persalinan pervaginam pada tahapan pertama. Perlu dilakukan suatu cara untuk dapat
mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu melahirkan, salah satu metode yang
dapat diterapkan ialah melalui endorphin massage yang merupakan suatu teknik sentuhan kategori ringan
dalam pengelolaan rasa sakit dan relaksasi. Tujuan penelitian ini ialah guna untuk mengetahui pengaruh
endorphin massage atas intensitas rasa nyeri pada kala I. Desain penelitian yang diterapkan ialah metode
studi kasus dengan rancangan pretest dan postest. Sampel dalam penelitian yaitu Ny. A 22 tahun, G2P1A0,
UK 38 minggu 5 hari. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada 16 Mei 2022. Instrument penelitian
menggunakan numerik rating scale (NRS) dengan skala 1-10, score 0 tidak nyeri, score 1- 3 nyeri ringan,
score 4-6 nyeri sedang, score 7-10 nyeri berat. Metode Penelitian yang dilakukan berupa memberikan terapi
massage endorphin dengan cara ibu berbaring secara miring dimana bantal diletakkan pada bagian belakang
punggung dan pada sela-sela kaki dimana kegunaannya untuk menyangga. Kemudian dilakukan pemberian
tekanan secara sedang selama 10 menit. Pijatan dilakukan dari kepala dan leher selanjutnya pada bagian
punggung, pinggang dan kaki. Hasil didapatkan nilai skala pada angka 7 sebelum perlakuan dan angka 4
setelah perlakuan endorphin massage, yang memiliki artian bahwasanya terdapat pengaruh pemberian
massage endorphin terhadap penurunan intensitas nyeri yang terjadi pada ibu kala I.

Kata Kunci: pijat endorphin, melahirkan, kala I

Received April 30, 2022; Revised Mei 2, 2022; Accepted Mei 22, 2022
20
Siti Kholifatul, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 (2022) 19-24

1. PENDAHULUAN
Selama proses persalinan, seorang perempuan akan mengalami rasa sakit yang besar dimana bersamaan
hal tersebut akan menimbulkan stress yang dapat memberi pengaruh yang tidak baik kepada bayi.
Beragam obat untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit sudah banyak digunakan untuk
wanita yang akan melahirkan, tetapi obat yang dikonsumsi akan menghadirkan suatu efek samping
yang serius di masa mendatang. Terdapat beberapa metode non farmakologis yang dapat diterapkan
guna mengurasi rasa nyeri, diantaranya ialah melakukan pijatan dan terapi musik. Terapi pijat nantinya
akan memberikan pengaruh pada permukaan kulit, otot, tendon ligamen, fascia dan jaringan lunak jika
dilakukan secara sistematis. Dalam proses pemijatan dapat berpengaruh untuk melepaskan endorphin,
memberikan rangsangan pada syaraf simpatik dan relaksasi otot serta dapat melakukan pengendalian
gerbang saraf. Kebermanfaatan yang dapat dirasakan dari terapi pijat bagi perempuan melahirkan
berdampak bagi fisik dan psikologisnya 1

Nyeri yang dirasakan pada proses persalinan ialah suatu kondisi psikologis. Secara fisiologi, nyeri saat
persalinan mulai muncul pada kala I fase laten dan aktif. Rasa nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus
dan dilatasi serviks. Dimana dengan semakin bertambahnya volume dan frekuensi kontraksi uterus
menjadikan nyeri yang dirasakan akan semakin kuat dimana puncak dari rasa nyeri ini ialah saat
pembukaan lengkap yakni hingga 10 cm dan hal tersebut akan berlangsung selama 6 jam. Nyeri yang
dirasakan pada ibu melahirkan ini dapat memberikan suatu dampak bagi ibu diantaranya rasa lelah
yang hebat, ketakutan, kekhawatiran serta dapat menimbulkan stress. Dimana perasaan stress ini dapat
menjadikan kontraksi rahim lemah sehingga persalinan akan menjadi lebih lama 2

Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkan secara non farmakologis dan farmakologis
(Andarmoyo,2013). Teknik non farmakologi ialah suatu metode tanpa menggunakan obat dalam
menangani rasa nyeri yang ada, dimana teknik ini dapat dilakukan dengan melakukan relaksasi,
pengompresan, aromaterapi, akupresur dan pijatan. Sedangkan teknik farmakologi dapat dilakukan
dengan memberikan obat anti nyeri (Harris, Richards, & Grando, 2012). Teknik mengurangi rasa nyeri
dengan non farmakologi cenderung lebih memberikan rasa aman, sederhana dan tidak menimbulkan
efek samping bagi ibu dibanding dengan metode farmakologi 3

Terapi massage endorphin memiliki kegunaan untuk mengurangi konsentrasi rangsangan pada pasien,
dapat menekan rasa kecemasan dan kesakitan. Relaksasi ialah salah satu efek psikologis dari kegiatan
terapi pijatan yang dapat menjadikan denyut jantung, sistem nafas dan metabolisme menurun. Pijatan
yang diarahkan kepada ibu hamil dalam keadaan berbaring miring dimana bantal diletakkan pada
bagian belakang punggung dan di sela sela kaki dimana kegunaannya sebagai penyangga. Suatu
tekanan kategori sedang kemudian dilakukan selama 10 menit. Pasca melahirkan seorang bayi, ibu
akan mengalami suatu gejala kecemasan, depresi dan meningkatnya kadar kortison serta norepinefrin
yang merupakan hormone stress sedangkan hormone kebahagiaan berupa dopamine dan serotonin
mengalami penurunan 1

Menurut Judha (2012), tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang
dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan dengan
cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Contohnya, skala 0 – 10 (skala
numeric), skala diskriptif yang menggambarkan intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak
tertahankan, skala dengan gambar kartun profil wajah dan sebagainya. 4
Nyeri yang dirasakan setelah persalinan normal ini menjadi beberapa ibu lebih memilih melakukan
persalinan secara sectio caesarea. Berdasar paparan WHO, standar rerata persalinan secara Caesar di
suatu negara berkisar 5-15% tiap 1.000 kelahiran di dunia, dimana persalinan di rumah sakit
pemerintahan sejumlah 11% dan rumah sakit swasta sejumlah > 30%. Dimana setiap tahunnya
permintaan persalinan secara Caesar di negara berkembang terus mengalami peningkatan 3
Pengaruh endorphin massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan menurut teori
disebabkan karena endorphin massage membuat keadaan dimana seseorang terbebas dari tekanan
ataupun kembalinya keseimbangan (equilirium). 5

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol.2, No.2, Juli 2022, pp. 19-24
21
Siti Kholifatul, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No. 2 (2022) 19-24
Selama ini endhorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya
adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang
menetap, mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh 6.

Berdasar teori Nightingale, kebutuhan manusia pada dasarnya sifatnya holistik dimana memuat
kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial hingga spiritual. Dalam pendekatan holistik dapat
diterapkannya beberapa terapi komplementer yang digabungkan dengan terapi medis yang tradisional.
Dimana dalam suatu literatur telah dipaparkan bahwasanya terdapat jenis terapi komplementer yang
dapat mengurangi intensitas nyeri dengan melalui procedural psikologis, fisiologis, spiritual dan sosial
yakni dengan melakukan massage endorphin 1

Didapati beberapa penelitian mengungkapkan mengenai manfaat dari pijatan kaki secara psikologis
dan fisiologis. Dimana efek fisiologis yang dapat dirasakan dari pijatan pada kaki yakni mengurangi
tekanan darah. Studi Hayes dan Cox memberikan penjelasan mengenai manfaat dari pijatan kaki
mencakup mengurangi tekanan darah, laju nafas dan detak jantung. Selain itu pijatan pada kaki juga
mampu menurunkan mean arterial pressure (MAP) serta dapat meningkatkan saturasi oksigen pada
tubuh 1

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Teknik non farmakologi ialah suatu metode tanpa menggunakan obat dalam menangani rasa nyeri yang
ada, dimana teknik ini dapat dilakukan dengan melakukan relaksasi, pengompresan, aromaterapi,
akupresur dan pijatan. Sedangkan teknik farmakologi dapat dilakukan dengan memberikan obat anti
nyeri (Harris, Richards, & Grando, 2012). Teknik mengurangi rasa nyeri dengan non farmakologi
cenderung lebih memberikan rasa aman, sederhana dan tidak menimbulkan efek samping bagi ibu
dibanding dengan metode farmakologi

2.2. Manfaat
Hantaran nyeri yang dihambat dengan tindakan Endorphine massage dapat menurunkan rasa nyeri
persalinan yang dirasakan oleh ibu. Peneliti lain menyimpulkan bahwa dengan Endorphin massage,
tubuh akan dirangsang untuk mengeluarkan senyawa endorphin yang berfungsi untuk menimbulkan
rasa nyaman dan meredakan rasa sakit selama proses persalinan terjadi. Pijatan yang dilakukan
tersebut juga dapat membuat denyut jantung menjadi normal. Begitu juga dengan tekanan darah.
2.3. Dampak
Terapi massage endorphin memiliki kegunaan untuk mengurangi konsentrasi rangsangan pada pasien,
dapat menekan rasa kecemasan dan kesakitan. Relaksasi ialah salah satu efek psikologis dari kegiatan
terapi pijatan yang dapat menjadikan denyut jantung, sistem nafas dan metabolisme menurun. Pijatan
yang diarahkan kepada ibu hamil dalam keadaan berbaring miring dimana bantal diletakkan pada bagian
belakang punggung dan di sela sela kaki dimana kegunaannya sebagai penyangga.

3. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian ini ialah quasy eksperimental dengan jenis penelitian pretest posttest dengan
pendekatan studi kasus ibu hamil yang akan melahirkan yang mengalami nyeri bersalin pada kala I
dengan pengambilan sampel berjumlah satu ibu bersalin serta mengukur tingkatan nyeri dengan
menerapkan teknik numeric rating scale (NRS) skala 1-10 dimana dikelompokkan yaitu dengan yang
pertama score 0 yaitu tidak nyeri, selanjutnya 1-3 dikategorikan mild atau nyeri ringan, lanjutnya ke
score 4-6 nyeri sedang, score 7-10 nyeri berat di BPM Rini Susianti, Amd.Keb kota Batam. Penelitian
yang dilakukan berupa memberikan terapi massage endorphin yang bertujuan untuk mengurangi rasa
sakit saat bersalin pada kala I dengan cara ibu berbaring secara miring dimana bantal diletakkan pada
bagian belakang punggung dan pada sela-sela kaki dimana kegunaannya untuk menyangga. Kemudian
dilakukan pemberian tekanan secara sedang selama 10 menit. Pijatan dilakukan dari kepala dan leher
selanjutnya pada bagian punggung, pinggang dan kaki.

Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPM
Rini Susianti., Amd.Keb (Siti Kholifatul)
22
Siti Kholifatul, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 (2022) 19-24
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Perbandingan sebelum dan sesudah pijatan


Responden Sebelum Massage Sesudah Massage
Endorphin Endorphin
Ny. A 7 4

Berdasarkan hasil penelitian yang tertera pada tabel, dapat diketahui bahwasanya intensitas rasa nyeri yang
dirasakan pada saat akan bersalin dapat berkurang setelah dilakukan pemijatan endorphin pada pasien.

Ibu mengatakan bahwa setelah dilakukan pemijatan endorphin ibu merasa lebih rileks dan tenang dalam
menghadapi persalinan, hal itu dapat terlihat dari raut wajah ibu yang awalnya mengernyit seperti orang
kesakitan kini sudah berangsur mulai berkurang ketika dilakukan pemijatan endorphin.

Penelitian ini dilakukan di BPM Rini Susianti. Amd. Keb. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan
kategori ibu bersalin pada kala I dengan pembukaan 1-10 cm serta memiliki kesediaan untuk menjadi
responden. Jumlah responden yang diambil berjumlah 1 responden. Dengan perlakuan yakni melakukan
endorphin massage. Pasien Ny. A umur 22 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu 5 hari, ibu datang pada
tanggal 16 Mei 2022

Pada pukul 15.54 dengan jarak kala I dan kala II selama 1 jam. Dengan memberikan perlakuan berupa ibu
berbaring secara miring dimana bantal diletakkan pada bagian belakang punggung dan pada sela-sela kaki
dimana kegunaannya untuk menyangga. Kemudian dilakukan pemberian tekanan secara sedang selama 10
menit. Pijatan dilakukan dari kepala dan leher selanjutnya pada bagian punggung, pinggang dan kaki.
Endorphin dapat memberikan pengaruh transmisi pada rangsangan yang dilakukan interpretasi sebagai
rasa nyeri. Endorphin dapat berupa neurotransmitter yang kinerjanya dapat memperlambat transmisi rasa
nyeri. Adanya endorphin pada sinapsis sel syaraf menjadikan adanya penurunan perasaan nyeri. Setiap
orang memiliki kadar endorphin yang berbeda, dimana jika kadar endorphin yang dimiliki seseorang
tinggi akan menjadikannya sedikit merasakan nyeri, dan sebaliknya. Terdapat beberapa tindakan yang
dapat meredakan nyeri dengan menerapkan pijatan pada tubuh khususnya di daerah yang dapat
menghasilkan hormon endorphin sehingga dapat menekan rasa nyeri 7

Cara melakukan pemijatan endorphin massage adalah sebagai berikut : 1. Menganjurkan pasien untuk
berposisi dengan nyaman, dimana dapat dilakukan dengan duduk maupun berbaring miring. 2. Pasien
melakukan tarikan nafas mendalam dengan memejamkan mata secara lembut beberapa saat. 3.
Memberikan rangsangan berupa elusan pada lengan pasien, dari tangan hingga lengan bawah serta jari
jemari selama 5 menit dan kemudian melakukan hal serupa pada lengan lainnya hingga pasien merasakan
ketenangan. 4. Menerapkan hal yang sama pada bagian tubuh pasien diantaranya leher, bahu dan paha.7

Teknik sentuhan secara ringan ini dapat efektif apabila dilakukan pada bagian punggung. Dimana dengan
melakukan secara procedural, berikut tahapannya : 1. Menganjurkan pasien untuk berbaring miring
maupun duduk, 2. Melakukan pemijatan dengan membentuk huruf V diawali dari bagian leher menuju
sisi tulang rusuk pasien. Dimana pijatan ini dilangsungkan hingga turun kebawah dan ke belakang. 3.
Pasien dianjurkan untuk tenang agar pijatan dapat ia rasakan, dimana dalam melakukan pijatan dapat
disisipkan kata-kata yang lembut untuk memberikan sugesti pada pasien, contohnya “aku memberikan
pijatan secara lembut agar tubuhmu merasakan lemas dan santai”. 7

Menurut penelitian Ratih dan Aprilliya (2016), Endorphin Massage merupakan sebuah terapi sentuhan
atau pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada ibu hamil di waktu menjelang hingga saatnya
melahirkan.Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin yang merupakan
pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman 8

Berdasar teori Melzack dan Wall (1965) telah dijelaskannya mengenai teori gerbang kendali nyeri
berdasar aspek psikologis, fisiologis dan pengaruh modulasi perasaan nyeri (Moayedi & Davis, 2013).

Teori ini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol.2, No.2, Juli 2022, pp. 19-24
23
Siti Kholifatul, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No. 2 (2022) 19-24
berfokus pada pengembangan prosedural terkait kendali rasa nyeri dalam tubuh serta menjelaskan
penerimaan pendekatan kendali nyeri jenis noninterventif dimana mencakup metode psikologis, pijatan
punggung serta stimulasi syaraf elektrik transkutaneus 3

Didapati sejumlah dua jenis transmitter nyeri yang kegunaannya sebagai pengaturan rasa sakit, yakni
serabut A dan C yang merupakan reseptor dengan diameter kecil serta transmitter yang memiliki diameter
besar (A-Beta). Saat terjadinya suatu impuls, serabut akan membawa rangsangan tersebut menuju
medulla spinalis. Dimana ini akan memberikan pengaruh fisiologis pada peredaran darah di bagian dalam
jaringan otot. Pada proses ini memberikan beberapa keuntungan diantaranya memiliki tingkat keamanan
tinggi, mudah dilakukan, murah, tidak didapati efek samping serta dapat dilakukan di rumah 1

Selain itu, saat dilakukannya pemijatan tubuh akan menghasilkan hormon endorphin alami yang
fungsinya meredakan rasa nyeri dan menjadikan perasaan nyaman. Hal ini didukung oleh penelitian yang
ada sebelumnya, dimana didapati teori yang menyatakan bahwasanya rasa nyeri dapat dicegah dengan
memberikan pemijatan yang dilakukan ke sistem syaraf pusat. Rasa nyeri juga dapat ditekan dengan
membentuk hormon endorphin secara alami dengan melakukan pemijatan yang menjadikan pasien dalam
keadaan nyaman serta ototnya dalam keadaan relaksasi 1

Hantaran nyeri yang dihambat dengan tindakan Endorphine massage dapat menurunkan rasa nyeri
persalinan yang dirasakan oleh ibu. Peneliti lain menyimpulkan bahwa dengan Endorphin massage, tubuh
akan dirangsang untuk mengeluarkan senyawa endorphin yang berfungsi untuk menimbulkan rasa
nyaman dan meredakan rasa sakit selama proses persalinan terjadi. Pijatan yang dilakukan tersebut juga
dapat membuat denyut jantung menjadi normal. Begitu juga dengan tekanan darah. 9
Pada dasarnya, nyeri pada saat persalinan yang dialami ibu melahirkan disebabkan adanya kontraksi dan
pembukaan servik yang semakin besar. Selain faktor tersebut, rasa kecemasan dan ketakutan yang
dialami ibu dalam proses melahirkan juga memberikan pengaruh besar timbulnya rasa nyeri 2

Teknik sentuhan ringan juga membantu menormalkan denyut jantung dan tekanan darah. Teknik sentuhan
ringan ini mencakup pemijatan ringan yang bisa membuat bulu-bulu halus di permukaan kulit berdiri 10.

Nyeri persalinan yang dialami ibu hamil dapat terjadi dikarenakan adanya perasaan tidak nyaman dan
menyenangkan saat melalui tahapan persalinan. Nyeri ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan secara
fisiologis dari jalan lahir. 2

Terapi Endorphin Massage dapat menjadikan responden merasa nyaman dan relaksasi. Suatu perasaan
nyeri dapat dikontrol dengan metode non farmakologi, dimana penerapan metode ini tidak berbahaya bagi
ibu ataupun bayi, tidak menjadikan persalinan lambat dan tidak menimbulkan alergi 7

Tujuan utama dalam teknik endorphin massage ialah untuk mencapai kenyamanan, dengan cara
memproduksi hormon endorphin untuk mengurangi perasaan nyeri. Dimana teknik ini dapat membantu
mengurangi rasa nyeri yang terjadi pada proses persalinan tanpa adanya penggunaan obat apapun
(Tanjung & Antoni, 2019).

Teknik endorphin massage menjadikan pasien merasa lebih nyaman dan rileks, dimana hal ini dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan walaupun sepenuhnya tidak dapat dihilangkan. Sebabnya ialah
proses pemijatan tidak dilakukan langsung pada kulit pasien dikarenakan faktor ketidaknyamanan jika
dilakukan tanpa menggunakan pakaian. Walaupun begitu teknik ini cukup efektif dalam mengurangi rasa
nyeri. 5

Menurut Mander (2003) perlakuan memberikan pemijatan dianggap dapat menghambat rangsangan nyeri
yang lebih besar dalam sistem syaraf. Dimana perasaan positif yang ada dalam bentuk rangsangan dapat
dilakukan untuk menguatkan pijatan sehingga rasa nyeri dapat dikendalikan 5

Menurut peneliti, pasien yang diberikan endorphin massage didapati terjadinya penurunan skala nyeri.
Dimana ini dapat dilihat kondisi responden sebelum diberikan pemijatan mengalami rasa nyeri yang
cukup berat. Nyeri yang dirasakan dapat diamati dari raut wajah responden yang terlihat sedang menahan
rasa sakit. Setelah diberikan perlakuan berupa pemijatan endorphin, responden mengalami perubahan
dalam

Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPM
Rini Susianti., Amd.Keb (Siti Kholifatul)
24
Siti Kholifatul, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 (2022) 19-24
rasa nyerinya, dimana pemijatan dilakukan pada bagian tubuh yang dapat merangsang timbulnya hormone
endorphin sehingga dapat memperlambat pengiriman respon nyeri 5
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Didasarkan hasil uji statistik menggunakan numeric rating scale (NRS) dengan penurunan skala dari
angka 7 ke angka 4 dimana terdapat penurunan intensitas nyeri pada saat berdsalin di kala I dengan
menggunakan massage endorphin. Petugas kesehatan atau bidan harus memperhatikan peningkatan
mutu dalam layanan kesehatan secara optimal, dimana salah satunya dapat melakukan sosialisasi atau
penyuluhan dengan menyebarkan leaflet kepada ibu yang akan melahirkan mengenai manfaat
massage endorphin dalam mengurangi rasa nyeri pada proses persalinan.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih untuk tempat penelitian, instansi pendidikan yang telah membantu proses penelitian
sehingga penelitian studi kasus ini berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Khasanah NA, Sulistyawati W. Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Ibu Bersalin. J Qual Women’s Heal. 2020;3(1):15-21. doi:10.30994/jqwh.v3i1.43
2. Tangkas KS, Suarmini KA. Pengaruh Kompetensi Asuhan Kebidanan Komplementer Massage
Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin. MIDWINERSLION J Kesehat STIKes Buleleng.
2020;5(2):235. doi:10.52073/midwinerslion.v5i2.113
3. Fitri L, Noviawanti R, Sasrawita S. Efektivitas Stimulasi Kutan Slow Stroke Back Massage
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Bersalin. J Endur. 2018;3(2):232.
doi:10.22216/jen.v3i2.2716
4. Fitriana, Putri NA. Pengaruh Pijat Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Pada
Ibu Bersalin Primigravida Kala I Fase Aktif. J Keperawatan. 2017;8(1):31-34.
5. Marliza H, Hazni SR., Suhaera. Semnas MipaKes Umri. Pros Saintek Semnas MIPAKes Umr.
2021;2:232-241.
6. Ismiyati A, Rahman FA, Hartati Simbolon GA, et al. Edu Dharma Journal : Jurnal PENERAPAN
TEKNIK ENDORPHIN TERHADAP NYERI KALA I Endorphin Massage merupakan sebuah
terapi sentuhan / pijatan ringan yang cukup sebagai zat yang banyak manfaatnya . produksi
hormon pertumbuhan dan seks , dilakukan dengan metode. J Keperawatan Silampari.
2021;1(1):287. http://repository.stikesrspadgs.ac.id/282/1/KTI AZZURI
gabung.pdf%0Ahttp://www.e- journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/jkpm/article/view/590
7. Tanjung WW, Antoni A. Efektifitas Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Kala I pada Ibu Bersalin. J Kesehat Ilm Indones …. 2019;4(2):48-53. http://jurnal.stikes-
aufa.ac.id/index.php/health/article/view/65
8. Putri M, Sari M. Pengaruh Endorphin Massase Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung
Ibu Bersalin Di Klinik Murniati Kisaran Tahun 2021. J Heal Sci Physiother. 2021;3(2):79-
85.
9. Dewie A, Kaparang MJ. Efektivitas Deep Back Massage dan Massage Endorphin terhadap
Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif di BPM Setia. Poltekita J Ilmu Kesehat. 2020;14(1):43-49.
doi:10.33860/jik.v14i1.85
10. Ayu Handayany D, Mulyani S, Nurlinawati N. Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester Iii. J Ilm Ners Indones. 2020;1(1):12-23.
doi:10.22437/jini.v1i1.9230

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol.2, No.2, Juli 2022, pp. 19-24

You might also like